Anda di halaman 1dari 16

Cohort study

KELOMPOK 3 :
1. ANJES AFRIANO (1710104051)
2. CICILIA FEBRIYENI (1710104054)
3. DINA JULIANI (1710104056)
4. HABIB TRIVALDO PUTRA (1710104060)
5. KURNIA VELAVELI (1710104068)
6. MONIKA OLIVIA (1710104071)
7. NOFRIADI (1710104077)
8. NURUL ALFIA FITRI (1710104080)
9. SANTIA PUTRI UTAMI (1710104086)
10. SITI RAMADHANI (1710104087)
11. VIRDA RIA ANDRIANI (1710104093)
12. VIVI PUTRI YENDRA (1710104094)

3 B KESEHATAN MASYARAKAT YULIA S.KM, M.KES


Cohort Study
Desain studi/penelitian epidemiologi analitik yang
bersifat observatif mempelajari hubungan antara
paparan dan penyakit dengan cara membandingkan
kelompok terpapar dan kelompok tak terpapar
berdasarkan status penyakit, kemudian diamati
sampai waktu tertentu untuk melihat ada tidaknya
efek atau penyakit yang timbul.
Karakteristik cohort study
Bersifat observasional

Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat

Disebut sebagai studi insidens

Terdapat kelompok control

Terdapat hipotesis spesifik

Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif


Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data
sekunder
Jenis cohort study
1.   Kohort Prospektif
2.   Kohort Retrospektif
Paparan atau faktor risiko
diukur pada awal penelitian,
kemudian di follow up
untuk mengetahui efek dari
paparan dimasa datang.
faktor risiko dan
Lamanya follow up efek/penyakit sudah
berdasarkan perkiraan terjadi dimasa lampau
lamanya efek akan terjadi. sebelum dilakukan
Biasanya penelitian ini penelitian.
dilakukan bertahun-tahun.
Skema cohort study
W a k t u p e n e litia n d im u la i D IIK U T I P R O S P E K T IF A p a k a h te r ja d i e fe k ?

E fe k (+ )

F a k to r r is ik o ( + )

E fe k (-)
S u b y e k ta n p a
f a k t o r r is ik o &
ta n p a e fe k
E fe k (+ )

F a k t o r r is ik o ( - )

E fe k (-)
Langkah-langkah cohort study

1.Merumuskan pertanyaan penelitian dan


hipotesis
Hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian kanker paru

Hipotesis kebiasaan merokok berhubungan dengan


kejadian kanker paru

Faktor
risiko kebiasaan merokok

Efek yang
diteliti kejadian kanker paru
2. Memilih Kelompok Terpapar dan tidak terpapar

Kelompok terpapar, Sumber:


Populasi Umum:
1. Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi, mis: kebiasaan merokok
2. Mempunyai batas geografik yang jelas
3. Secara demografik stabil
4. Ketersediaan catatan demografik yang lengkap dan up to date

Populasi Khusus:
5. Prevalensi paparan pada populasi umum rendah
6. Kemudahan untuk memperoleh informasi yang akurat

Kelompok Tak Terpapar


7. Kelompok tak terpapar bisa dipilih dari populasi yang sama dengan populasi asal
kelompok terpapar
8. Kelompok tak terpapar bisa dipilih dari populasi yang bukan populasi asal
kelompok tak terpapar tetapi harus dipastikan beberapa karakteristik relatif sama
3. Menentukan Sampel

{(1,96 2PQ + 0,842 P1Q1 + P2Q2 )}2


N=
(P2 – P1)2

(P1 +
P= Q = (100 – P)
P2) 2
Keterangan :
N : Jumlah Sampel.
P1 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar
Q1 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar
P2 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak
Terpapar
Q2 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak
Terpapar.
4. Pengambilan data dan pencatatan

MEROKOK
TOTAL
YA TIDAK

KANKER POSITIF a b a+b


PARU NEGATIF c d c+d
a+b+
JUMLAH a+c b+d
c+d

5. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian

kegiatan editing, coding, processing, dan cleaning.


Selanjutnya data yang diperoleh disajikan dalam
tabel.
Tabel cohort study
Faktor resiko Penyakit Total

Ya Tidak

Terpapar a b a+b

Tidak Terpapar c d c+d

Total a+c b+d a+b+c+d=N


Insiden Risk (IR) = a/ (a+b)
= c/(c+d)
Attribute Risk (AT) = IR kelompok terpapar – IR kelompok tidak terpapar

Relative Risk (RR) = Insiden pada kelompok terpapar


Insiden pada kelompok tidak terpapar
 a(a+b)/c(c+d)
Interpretasi RR

• Paparan
RR>1 merupakan
faktor risiko

• Paparan
RR<1 merupakan
faktor protektif

• Paparan bukan

RR=1 merupakan faktor


risiko atau
protektif
Contoh :
Hubungan Kejadian Iritasi Pernafasan Menurut Tingkat Konsentrasi
Debu Mangan, Pada Anak Usia 6-12 Tahun di Desa Satar Punda
Tingkat Iritasi saluran Total Insiden Kelompok terpapar :
konsentr nafas 37 / 41 = 0.90
Insiden kelompok tidak terpapar :
asi debu
10 / 30 = 0.33
mangan
Ya Tidak
Relative Risk (RR) :
0.90:0.33= 2.73
Anak yang menghirup udara dengan konsentrasi
Diatas 37 4 41 mangan dalam udara ambient yang telah
melewati nilai baku mutu, 2.73 kali akan
nilai baku
mengalami kemungkinan iritasi saluran
mutu pernafasan.
Dibawah 10 20 30 Atribute Risk (AT) :
nilai baku
(37/ 41) – (10/ 30)
mutu = 0. 572 ( 572 ‰)
Total Dari 1000 orang yang menghirup udara dengan
47 24 71 konsentrasi mangan dalam udara ambient yang
telah melewati nilai baku mutu, akan ditemukan
572 orang mengalami iritasi saluran pernafasan.
Kelebihan cohort study

Desain yang terbaik Memberikan keterangan


Dapat dipakai untuk
dalam menentukan yang lengkap mengenai
mengetahui ada tidaknya
insidensi dan perjalanan faktor resiko yang dialami
asosiasi antara faktor
penyakit atau efek yang oleh individu dan riwayat
resiko dan penyakit.
diteliti. alamiah penyakit.

Dapat dipakai langsung


Dapat mereduksi bias Informasi mengenai studi
untuk mengukur insidence
informasi. Tidak akan mudah dimengerti oleh
rate dari penyakit dan
terjadi masalah recall atau orang yang bukan ahli
resiko relatif dari faktor
memori. epidemiologi.
resiko yang sedang diteliti

Memiliki kekuatan yang handal untuk


meneliti berbagai masalah kesehatan
yang semakin meningkat, karena
pengamatan dilakukan secara kontinu
dan longitudinal.
Kekurangan cohort
study Tidak efisien
dan
 Lebih mahal tidak praktis
untuk kasus
dan butuh
waktu lama Butuh data penyakit lang
ka.
sekunder
ng l e ngka p
ya
dan handal

Terancam
terjadinya u l kan a
drop out/ n i mb aren
perubaha
terjadinya Memerlukan a t me ka, k kan
ti
paparan/f
n intesitas
follow up ya
waktu Dap alah e mbiar
ng cukup s e
akt
akan dapa or resiko lama. Untuk ma eliti m ena
k
menggang
t
dipilih penya
itu perlu pen ek ter ng
j a
gu analisi
s. kit yg sub aran y
masa inkuba
si singkat. pap ugikan
r
me
Daftar Pustaka
Morton, Richard. 2009. Studi Epidemiologi dan Biostatistik . Jakarta: EGC
Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi . Jakarta: Rineka Cipta
Ryadi, Slamet.2012.Dasar-dasar epidemiologi.Jakarta: Salemba Medika
Konsentrasi Mangan Dalam Udara Ambient Dengan Kejadian Iritasi Saluran
Pernafasan Pada Anak Usia 6-12 Tahun Di Desa Satar Punda, Manggarai,
Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 ( 08 Maret 2014).
 
Referensi web :
http://youngqie.blogspot.com/2014/12/studi-kohort-prospektif-dan kohort.h
tml
http://sky-pia46.blogspot.com/2017/10/makalah-design-penelitian-kohort.ht
ml
 
 

Anda mungkin juga menyukai