memengaruhi pikiran seseorang agar tetap tenang, nyaman, dan tidak khawatir dengan
keadaan. Selain itu, suhu udara di sekitar juga akan terasa mendukung suasana damai
tersebut.
Suara pelan dan mendesing ini adalah suara non-ancaman, itulah sebabnya mereka
bekerja untuk menenangkan orang," kata Orfeu Buxton, seorang profesor kesehatan
biobehavioral di Pennsylvania State University.
https://www.hsph.harvard.edu/population-development/2016/01/27/why-does-the-sound-
of-water-help-people-sleep/
Adapun menurut ahli biologi kelautan Wallace J Nichols, rasa tenang ketika dekat
dengan air adalah naluri umum seorang manusia. Hal ini mendorong orang-orang untuk
membangun lingkungan air di area rumah untuk mendapat ketenangan.
Penelitian mengungkapkan jika saat hujan atau terdapat suara gemericik air di sekitar kita,
sadar atau tidak, suara tersebut akan membuat suasana di sekitar kita menjadi makin damai
dan tenang. Suhu udara di sekitar kita juga akan terasa makin nyaman dan menyenangkan
untuk tidur. Otak pun akan merespon dengan baik bahwa suara-suara gemericik air adalah
suara yang mendamaikan.
Bila Anda tipe orang yang mencari ketenangan dengan cara pergi ke danau,
sungai atau pantai, maka Anda akan setuju dengan teori yang disebut Mind Blue
Theory, yaitu teori yang menyebutkan bahwa berada di
dekat air begitu menenangkan .
Teori ini dijelaskan secara gamblang dalam buku yang dibuat seorang ahli biologi
kelauatan, Wallace Nichols. Lalu, apa sih yang mendasari pernyataan teori
tersebut?
Dikutip dari laman Elite Daily, ikatan kuat antara manusia dan air sudah terbentuk
sejak seseorang berada dalam rahim.
Ahli terapi energi bersertifikat sekaligus pendiri The Carol Tuttle Healing Centre,
Carol Tuttle mengatakan, ketika kita masih berada di rahim, kita sudah
mendengar suara-suara yang dihantarkan melalui air.
Itu juga mengapa kita bisa saja tiba-tiba merasa begitu tenang saat di dekat air.
Tak perlu jauh-jauh pergi ke danau, sungai atau lautan untuk dapat merasakan
sensasi tenang dari air.
Kata Dr. Sherrie Campbell yang merupakan seorang terapis dan psikolog
berlisensi, Anda yang tinggal di perkotaan juga tetap bisa merasakan sensasi
ketenangan air.
Caranya cukup hanya dengan mendengar aliran air. "Suara air sangat
menenangkan, itulah mengapa banyak orang menggunakan mesin suara untuk
tidur. Hujan, samudera, sungai, anak sungai, itu tidak masalah. Suara air
membersihkan dan menenangkan," kata Campbell.
Anda bisa memutar rekaman suara hujan atau deru ombak yang lembut yang bisa
didapatkan secara cuma-cuma di Youtube atau perangkat musik lain.
Jadi, kalau Anda sedang ruwet atau stres, cobalah berada di dekat air atau
mendengarkan rekaman suara air yang begitu menenangkan.
Galbrun, L., & Ali, T. T. (2013). Acoustical and perceptual assessment of water sounds and
their use over road traffic noise. The Journal of the Acoustical Society of America, 133(1), 227–
237. https://doi.org/10.1121/1.4770242
Makalah ini membahas sifat fisik dan persepsi suara air yang dihasilkan oleh fitur air berukuran kecil
hingga menengah yang memiliki aplikasi untuk penyembunyian kebisingan lalu lintas jalan. Berbagai
macam suara air dihasilkan di laboratorium dengan berbagai parameter desain. Analisis
menunjukkan bahwa estimasi dapat dibuat tentang bagaimana parameter ini mempengaruhi tingkat
tekanan suara, konten frekuensi, dan sifat psikoakustik. Perbandingan dengan kebisingan lalu lintas
jalan menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian antara respons frekuensi kebisingan lalu lintas dan
suara air, dengan pengecualian air terjun dengan laju aliran tinggi, yang dapat menghasilkan tingkat
frekuensi rendah yang besar sebanding dengan kebisingan lalu lintas. Penilaian persepsi dilakukan
dalam konteks kedamaian dan relaksasi, di mana terdengar suara air dan kebisingan dari lalu lintas
jalan yang padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suara air harus serupa atau tidak kurang dari
3 dB di bawah tingkat kebisingan lalu lintas jalan (mengkonfirmasi penelitian sebelumnya), dan suara
sungai cenderung lebih disukai daripada suara air mancur, yang pada gilirannya lebih disukai
daripada suara air terjun. Analisis yang dilakukan pada kelompok suara juga menunjukkan bahwa
rata-rata ketajaman rendah dan variasi temporal yang besar lebih disukai, meskipun tidak ada
parameter akustik atau psikoakustik yang berkorelasi baik dengan preferensi suara individu.
Thoma, M. V., Mewes, R., & Nater, U. M. (2018). Preliminary evidence: the stress-
reducing effect of listening to water sounds depends on somatic complaints: A
randomized trial. Medicine, 97(8), e9851.
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000009851
Bukti awal: efek pengurangan stres dari mendengarkan suara air tergantung pada keluhan
somatik: Uji coba secara acak