Oleh:
1. AA Istri Mas Indrawati (NPM : 1606857643)
2. I Ketut Mudanayasa (NPM : 1606857835)
3. I Made Pradnyana Adi Wiguna (NPM : 1606857854)
4. Ni Kadek Ayu Yuliany (NPM : 1606945895)
5. Ni Made Dahlia (NPM : 1606858106)
UNIVERSITAS INDONESIA
APRIL 2017
KATA PENGANTAR
1
Puja dan puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat&rakhmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Analisis Laporan
Keuangan. Adapun makalah ini disusun sebagai tugas pembelajaran kami menempuh studi
M.A.R.S (Magister Administrasi Rumah Sakit) di Universitas Indonesia.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Prastuti Soewondo, SE, MPH, PhD yang telah memberikan bimbingan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga kami haturkan kepada keluarga yang telah
mendukung dan semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan. Apabila terdapat kata-kata yang kurang
berkenan di hati, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ……………………………………………………………... 1
Kata Pengantar……………………………………………………………… 2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu
yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Setiap
perusahaan mempunyai kinerja yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dari setiap
komponen yang ada pada perusahaan dalam menunjukkan prestasi kerjanya. Kinerja merupakan
aktivitas dari setiap organisasi atau perusahaan selama periode tertentu. Kinerja ini perlu untuk
diukur dan dinilai agar setiap perusahaan mengetahui keadaan yang lebih akurat tentang
perusahaannya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif maupun kualitatif untuk dapat
menggambarkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, baik pada tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan maupun tahap setelah kegiatan selesai (Dally, 2010) dikutip dari Yuni Antari
(2016).
Adanya analisis keuangan selain dapat menilai kinerja keuangan perusahaan, aspek penting
dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan keuangan tersebut, maka pihak
manajemen dan para investor dapat mengetahui baik atau tidaknya kondisi kesehatan suatu
perusahaan. Salah satu alat analisis atas laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis
rasio keuangan. Laporan keuangan dianalisis untuk mengetahui arti dari angka-angka yang
tercantum dalam laporan keuangan tersebut sehingga bermanfaat bagi pemakainya. Selain itu
dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui prestasi keuangan perusahaan dari tahun
ke tahun dan hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan
(Rhamadana dkk, 2016).
Kinerja keuangan perusahaan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu baik nyangkut aspek penyedia dana maupun penyaluran dana, yang biasanya
diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Analisis rasio keuangan
sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca, perhitungan rugi laba, dan
laporan arus kas. Teknik analisa laporan keuangan yang disajikan adalah analisa rasio keuangan.
Rasio yang digunakan dalam analisis laporan keuangan meliputi rasio likuiditas, rasio solvabiltas,
rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kemampuan jangka pendeknya yang jatuh tempo. Rasio solvabilitas
merupakan seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutan (pinjaman). Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dari penggunaan modal. Rasio aktivitas merupakan mengukur efektifitas perusahaan
4
dalam menggunakan modal yang tersedia (Rhamadana dkk, 2016).
Industri Rumah Sakit merupakan industri yang berkembang cukup pesat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang meningkat menimbulkan berbagai
permasalahan yang harus diatasi, misalnya peningkatan kebutuhan terhadap lapangan pekerjaan,
peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan, dll. Rumah Sakit BaliMed sebagai salah
satu Rumah Sakit swasta di kota Denpasar merupakan rumah sakit yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kota Denpasar khususnya dan Bali pada
umumnya. Berbagai upaya dan kerja keras yang dilaksanakan oleh direksi PT Bali Dharma
Medistra sebagai perusahaan perseroan yang menaungi Rumah Sakit BaliMed untuk
mempertahankan keberlangsungan usaha perseroan dalam tahun 2015, menunjukkan hasil yang
menggembirakan khususnya dalam hal pendapatan usaha yang tercapai Rp 142.409.985.409
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 129.956.995.692. Walaupun tahun 2015 perseroan
mencatat kinerja yang baik, namun perseroan masih menghadapi tantangan yang cukup berat
terkait dengan meningkatnya beban utang bank sebesar Rp 28.225.235.220 dibandingkan tahun
2014 sebesar Rp. 17.593.306.045.
BAB I
PEMBAHASAN
2 Rasio Cepat
1.15 115%
Kas+Setara Kas+Piutang Usaha 18,924,918,135 Hasil tersebut menunjukan
Kewajiban Lancar bahwa untuk setiap Rp. 1 utang
16,517,650,514 telah dijamin oleh Rp. 1,15 kas,
setara kas, dan piutang usaha.
3 Periode Penagihan
10
Piutang Usaha 4,000,757,181 Hasil tersebut menunjukan
Penjualan/360 hari bahwa rata-rata umur piutang
395,583,293 usaha menjadu kas adalah
selama 10 hari.
1.57 157%
Total Kewajiban 45,043,577,640 Hasil tersebut menunjukan
Ekuitas Pemegang Saham bahwa pembayaan perusahaan
28,701,737,760 yang berasal dari utang masih
lebih besar dibandingkan
dengan ekuitas perusahaan.
0.99 99%
Kewajiban Jangka Panjang 28,525,927,126 Hasil tersebut menunjukan
Ekuitas Pemegang Saham bahwa pembiayaan
28,701,737,760 perusahaan yang berasal dari
pinjaman dana di bank dan
dana jangka panjang lainnya
sudah lebih kecil dibandingkan
dengan pembiayaan dari
ekuitas perusahaan
0.08 8%
Laba Bersih 5,575,317,883 Hasil tersebut menunjukan
Total Aset bahwa kemampuan
73,745,315,400 perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih
untuk pengembalian investasi
adalah sebesar 8%. Artinya
setiap Rp 1 investasi mampu
digunakan untuk menghasilkan
laba bersih sebesar Rp. 0,08
Rasio Profitabilitas
7
2 Margin Laba Operasi
Laba Usaha 0.07 7% Hasil tersebut menunjukan
10,266,623,668 bahwa kemampuan
Pendapatan perusahaan dalam
142,409,985,409 menghasilkan laba operasi
adalah sebesar 7% dari total
pendapatan usaha. Artinya,
setiap Rp. 1 pendapatan usaha
mampu menghasilkan laba
operasi sebesar Rp. 0,07
8
9
10
11
12
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2016. Laporan Tahunan tahun 2015 PT Bali Dharma Medistra.
2. Rhamadana RB, Triyonowati. 2016. Analisis Ratio Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada PT. H.M Sampoerna Tbk. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Diakses
dari https://ejournal.stiesia.ac.id/jirm/article/viewFile/1595/1559. Diakses tgl 4-04-2017.
3. Yuni A. 2016. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Dalam Menilai Kinerja
Keuangan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli. Jurnal Jurusan Pendidikan
Ekonomi. Diakses dari
ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/download/7575/5172. Diakses tgl 4-04-
2017.
14