Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN KEUANGAN II

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PT. MAYORA INDAH, Tbk.

Disusun oleh:

KELOMPOK 7, KELAS 6204

1. DEAR BOIN SARAGIH (1811070051)


2. HADY ABIPUTRA (1811070093)
3. ISMAIL RAJI AL FARUQI (1811070093)

DOSEN :

PERBANAS
JAKARTA, 2019

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan

hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen

Keuangan II.

Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan tugas ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, pembaca dapat

memberikan kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki tugas ini.

Akhir kata kami berharap semoga tugas makalah analisa laporan keuangan ini

bermanfaat untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap

pembaca.

Jakarta, 2019

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................2

Daftar Isi........................................................................................................................3

Bab I PENDAHULUAN..................................................................................................4

a. Latar Belakang.............................................................................................4
b. Tujuan...........................................................................................................4

Bab II PEMBAHASAN ..................................................................................................5

a. Rasio Analisa Horizontal dan Vertikal........................................................5

b. Rasio likuiditas aktiva lancar.....................................................................14

c. Rasio kemampuan membayar utang jangka panjang..............................15

d. Rasio Profitabilitas....................................................................................16

e. Rasio untuk Investor.........................................................................................18

f. Rasio keuangan dari laporan arus kas..............................................................21

Bab III PENUTUPAN...................................................................................................23

a. Kesimpulan...............................................................................................23

b. Saran........................................................................................................23

c. Lampiran...................................................................................................24

Daftar Pustaka.............................................................................................................30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan

gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi

keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari

pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah

media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi

manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan

fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang

dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi

perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi

keuangan perusahaan.

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan

menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan

keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana

mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan

untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis

laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk

mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan

keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau

penurunan.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat

mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan
datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio

neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan

laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio

antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan

keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut

meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan

alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu PT Mayora?


2. Apa saja produk yang dihasilkan oleh PT Mayora
3. Bagaimana perhitungan rasio likuiditas pada PT Mayora?
4. Bagaimana perhitungan rasio solvabilitas pada PT Mayora?
5. Bagaimana perhitungan rasio aktivitas pada PT Mayora?
6. Bagaimana perhitungan rasio profitabilitas pada PT Mayora?
7. Bagaimana perhitungan rasio penilaian pada PT Mayora?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui perhitungan rasio likuiditas pada PT Mayora.


2. Untuk mengetahui perhitungan rasio solvabilitas pada PT Mayora.
3. Untuk mengetahui perhitungan rasio aktivitas pada PT Mayora.
4. Untuk mengetahui perhitungan rasio profitabilitas pada PT Mayora.
5. Untuk mengetahui perhitungan rasio penilaian pada PT Mayora.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama pembelajaran mata kuliah

Manajemen Keuangan.
2. Untuk mengetahui keadaan keuangan PT Mayora periode 2017.
3. Untuk memberikan informasi dari hasil Analisis rasio laporan keuangan PT Mayora.
BAB II

ANALISIS MASALAH

2.1 PROFIL PERUSAHAAN

PT Mayora Indah Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri

pangan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1967 dan pada saat itu masih berupa home

industry. PT Mayora berubah menjadi badan usaha pada 17 Februari 1977. Pada tahun

1990, perusahaan ini menjadi badan usaha terbuka pada tanggal 04 Juli 1990 sehingga

namanya berubah menjadi PT Mayora Indah Tbk. PT Mayora Indah mulai beroperasi
pada tahun 2009, dengan memproduksi berbagai jenis biskuit dan makanan ringan.

Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan industri pangan terbesar di Indonesia,

hal ini ditandai dengan berbagai jenis divisi yang ada di perusahaan ini. Berdasarkan

divisinya Mayora Group dibagi menjadi 8 divisi yaitu, biskuit, candy, coklat, wafer, kopi,

dan nutritional food. Keenam divisi ini sudah bersifat terbuka (Tbk), dan 2 divisi lainnya

belum bersifat terbuka yaitu instan food dan beverages.

2.2 PRODUK PERUSAHAAN

1. Biskuit
2. Kembang gula
3. Wafer dan coklat
4. Kopi
5. Makanan kesehatan

2.3 RASIO LIKUIDITAS

A. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar (Current Ratio) digunakan untuk mengetahui sejauh mana aktiva

lancar perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya.

Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka artinya semakin

tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban utang lancarnya.

Current Current Assets


= Current
Ratio
Liabilities

B. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick Ratio digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar atau tanpa

memperhitungkan persediaan karena persediaan akan membutuhkan waktu yang

lama untuk diuangkan dibandingkan dengan asset lainnya.


Quick Current Assets - Inventory
=
Ratio Current Liabilities

PT MAYORA
No Rasio Rumus
2017 2016 2015
Current Assets
1 Current Ratio 2,39 2,25 2,37
Current Liabilities
Current Assets - Inventory
2 Quick Ratio 1,98 1,7 1,81
Current Liabilities
Tebel.1 perhitungan Rasio Likuiditas

2.4 RASIO SOLVABILITAS

Rasio solvabilitas atau leverage adalah rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang dengan jaminan aktiva atau kekayaan yang dimiliki perusahaan hingga

perusahaan tutup atau dilikuidasi. Sebesar apa beban utang yang ditanggung perusahaan

akan dibandingkan dengan aktivanya.

A. Rasio total hutang dengan total aktiva (Total Debt to Asset Ratio)

Rasio total hutang dengan total aktiva (Total Debt to Asset Ratio) digunakan untuk

mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai, dengan total hutang

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan

untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Debt to Total Liabilities


Asset =
Ratio Total Assets

B. Rasio perbandingan total hutang dengan modal (Debt to Equity Ratio)

Rasio perbandingan total hutang dengan modal (Debt to Equity Ratio) adalah

rasio keuangan utama dan digunakan untuk menilai posisi keuangan suatu

perusahaan. Rasio ini juga merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk

melunasi kewajibannya.
Debt to
Total Liabilities
Equity =
Ratio Equity

C. Rasio laba terhadap biaya-biaya (Time Interest Earn Ratio)

Rasio laba terhadap biaya-biaya (Time Interest Earn Ratio) adalah rasio untuk

mencari jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini juga kemampuan perusahaan untuk

mebayar biaya bunga.

Time
Interest EBIT
=
Earned
Ratio Interest

PT MAYORA
No Rasio Rumus
2017 2016 2015
Total Liabilities
1 Debt to Asset Ratio 51% 52% 54%
Total Assets
Total Liabilities
2 Debt to Equity Ratio 103% 106% 118%
Equity
Time Interest Earned EBIT
3 6,36 6,49 4,92
Ratio Interest
Tebel.2 perhitungan Rasio Solvabilitas

2.5 RASIO AKTIVITAS (ACTIVITY RATIO)

Rasio Aktivitas (Activity Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya atau aset yang

dimiliki. Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari, seperti penjualan, penagihan piutang, pengelolaan

persediaan, pengelolaan modal, dan pengelolaan aktiva.

A. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)


Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pemakaian persediaan

barang dagang pada perusahaan. Semakin cepat perputaran persediaan semakin

baik.

B. Rata-rata Pengumpulan Piutang (Average Collection Period)

Rasio ini mengukur rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun

sehingga kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam pengumpulan piutang

dan kebijakan kreditnya dapat terlihat. Semakin rendah rasio semakin baik tingkat

pengumpulan piutang.

C. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turn Over)


Rasio perputaran aktiva tetap mengukur efektivitas pemakaian dana yang

tertanam pada harta (aktiva) tetap seperti pabrik dan peralatan untuk menghasilkan

penjualan dalam satu tahun.

D. Perputaran Total Aktiva


Rasio perputaran total aktiva adalah perbandingan antara penjualan dengan total

aktiva suatu perusahaan yang menjelaskan tentang kecepatan perputaran total

aktiva dalam satu periode tertentu. Rasio ini memaparkan bahwa tingkat efisiensi

pemakaian aktiva perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan penjualan

tertentu.
Tebel.3 perhitungan Rasio Aktivitas

2.6 RASIO PROFITABILITAS (KEUNTUNGAN)

Rasio Keuntungan adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan,

aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas

dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari

kinerja suatu perusahaan yang memengaruhi catatan atas laporan keuangan yang harus

sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

A. Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin Ratio)


Margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase

laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang

dipengaruhi oleh laporan arus kas memaparkan besaran laba yang didapatkan

oleh perusahaan dengan pertimbangan biaya yang terpakai untuk memproduksi

produk.

B. Rasio Laba Operasi (Operating Profit Margin Ratio)


Rasio laba operasi merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba

operasi terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba operasi adalah

laba bersih sebelum pajak dan bunga.


C. Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas

untuk menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak

terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Rasio ini mengukur laba

bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin

baik operasi suatu perusahaan.

D. Rasio Pengembalian Aktiva (Return On Asset)


Tingkat pengembalian aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai

persentase keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya

atau total asset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya

dapat terlihat.

E. Rasio Pengembalian Modal (Return On Equity)


Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang

saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase. ROE

menunjukkan seberapa berhasil perusahaan mengelola modalnya (net worth),

sehingga tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang

saham perusahaan.
Tebel.4 perhitungan Rasio Profitabilitas

2.7 Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Rasio Penilaian atau rasio pasar merupakan rasio untuk mengukur kinerja

perusahaan dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas nilai investasi yang

ditanam investor.

A. Price Earning Ratio

Price Earning Ratio merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba

bersih perusahaan, dimana semakin tinggi nilai PER, semakin baik nilai perusahaan

di masa yang akan datang.

Harga pasar saham per lembar


Price Earning =
Laba per lembar saham
Ratio

B. Market to Book Ratio

Market to Book Ratio merupakan rasio perbandingan antara nilai pasar saham

per lembar dibandingkan nilai buku saham. Semakin tinggi nilai MBR, maka semakin

pula penilaian investor terhadap nilai buku perusahaan.


Harga pasar saham per lembar
Market to Book =
Nilai buku saham per lembar
Ratio

C. Dividend Yield

Dividend Yield digunakan untuk menentukan seberapa besar suatu

perusahaan dalam membagikan dividen kepada pemilik saham dengan cara

menghitung perbandingan dividen per saham dengan harga pasar saham. Semakin

tinggi dividend yield, maka semakin tinggi tingkat return yang diberikan kepada

investor sehingga nilai saham akan semakin tinggi pula.

Dividend per lembar


Dividend Yield =
Harga pasar saham per lembar

D. Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara jumlah dividen yang

akan dibagikan ke pemegang saham dan jumlah total laba bersih perusahaan.

Semakin tinggi dividend payout ratio, maka semakin baik kondisi perusahaan

sehingga harga saham akan semikin tinggi.

Time Interest EBIT


=
Earned Ratio Bunga
Average Evaluasi
Rasio 2015 2016 2017 Cross Time Series
2017 Sectional
Rasio Penilaian
Price per
Earning 554,55 26,97 28,45 27,79 Baik Baik

Market to
Book 5,25 5,88 6,14 2,59 Baik Baik

Dividend
Yield 0,98% 1,28% 1,34% 1,45% Sedang Baik

Dividend
Payout 5,45 0,34 0,38 0,32 Baik Baik
Ratio

2.8 ANALISIS RASIO KEUANGAN

Average Evaluasi
Rasio 2015 2016 2017 Cross Time
2017 Sectional Series
Rasio Likuiditas
Current
Ratio 2,37 2,25 2,39 2,34 Baik Sedang
Quick Ratio 1,81 1,7 1,98 1,83 Baik Sedang
Rasio Solvabilitas
Total Debt to
Asset Ratio 54% 52% 51% 52% Sedang Sedang
Debt To
equity Ratio 103% 106% 118% 109% Buruk Buruk
Time Interest
Earned 4,92 6,49 6,36 5,92 Baik Buruk
Rasio Aktivitas
Inventory
turn over 8,40 8,64 11,40 9,48 Baik Sedang
Average
collection
periode 81,83 85,62 99,34 88,93 sedang sedang
Fixed assets
turn over 3,93 4,75 5,22 4,63 Baik sedang
Total assets
turn over 1,31 1,42 1,40 1,38 Baik Sedang
Rasio Profitabilitas
Return On
Assets 11% 11% 11% 11% Sedang Sedang
Return on
Equity 24% 22% 22% 23% Sedang Sedang
Gross Profit
Margin 28% 27% 24% 26% Sedang Sedang
Operating
Profit Margin 13% 13% 12% 13% Sedang Sedang
Net Profit
Margin Rasio 8% 8% 8% 8% Sedang Sedang
Rasio Penilaian
Price per
54,55 26,97 28,45 27,79
Earning Baik Sedang
Market to
5,25 5,88 6,14 2,59
Book Baik Sedang
Dividend
0,98% 1,28% 1,34% 1,45%
Yield Sedang Sedang
Dividend
5,45 0,34 0,38 0,32
Payout Ratio Baik Baik

2.8.1 ANALISIS LIKUIDITAS

Grafik.1 Rasio Likuiditas Tahun 2015-2017

Berdasarkan Grafik Rasio likuiditas diatas dapat diketahui bahwa tingkat

kinerja pada PT Mayora Indah, Tbk adalah sedang. Pada tahun 2016 Rasio likuiditas

mengalami penurunan dan kembali meningkat pada tahun 2017.

Rasio Lancar (Current Ratio)


Current Average
Ratio Current Assets Current Liabilities Rasio 2017

2015 7.454.347.029.087 3.151.495.162.694 2,37

2016 8.739.782.750.141 3.884.051.319.005 2,25

2017 10.674.199.571.313 4.473.628.322.956 2,39

Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 Rasio Lancar (Current Ratio) PT

Mayora Indah, Tbk mengalami penurunan sebesar 0,12. Seiring meningkatnya

jumlah Current Assetnya, PT Mayora Indah, Tbk juga mengalami peningkatan dari

segi Current Liabilities. Pada tahun 2017 Rasio lancar (Current Ratio) PT IMayora

Indah, Tbk mengalami peningkatan sebesar 0,14 dari tahun 2016 yang membuat

jumlah Current Assetsnya semakin bertambah.

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Current Assets - Average


Quick Ratio Inventory Current Liabilities Rasio 2017

2015 5.691.113.980.957 3.151.495.162.694 1,81

2016 6.616.106.708.595 3.884.051.319.005 1,70

2017 8.848.932.410.334 4.473.628.322.956 1,98

Rasio Cepat (Quick Ratio) pada PT Mayora Indah, Tbk mengalami penurunan

yang tidak jauh berbeda dengan Rasio Lancar (Current Ratio), dimana pada tahun

2015 sampai dengan tahun 2016 Rasio Cepat (Quick Ratio) mengalami penurunan

sebesar 0,11 dan pada tahun 2017 kembali meningkat sebesar 0,28. Meningkatnya

Current Assets pada PT Mayora Indah, Tbk diiringi peningkatan Current

Liabilitiasnya.
2.8.2 ANALISIS SOLVABILITAS

Grafik.2 Rasio Solvabilitas Tahun 2015-2017


Grafik.3 Rasio Solvabilitas Tahun 2015-2017

Rasio Solvabilitas PT Indah Mayora, Tbk menunjukkan bahwa kinerja

perusahannya secara umum sedang. Total Debt to Assets Ratio dan Debt to Equity

Ratio menunjukkan trend yang cenderung menurun selama tahun 2015 sampai

dengan 2017. Penurunan tersebut tidak terlalu signifikan sehingga membuat kinerja

perusahaan secara umum sedang.

Debt to Assets Ratio

Debt to Average
Asset Ratio Total Liabilities Total Assets Rasio 2017

2015 6.148.255.759.034 11.342.715.686.221 54%

2016 6.657.165.872.077 12.922.421.859.142 52%

2017 7.561.503.434.179 14.915.849.800.251 51%

Debt To Assets Ratio pada PT Mayora Indah, Tbk mengalami penurunan dari

tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Pada tahun 2015 sampai dengan 2016 Debt

To Assets Rationya mengalami penurunan sebesar 2% dan pada tahun 2016 sampai
dengan 2017 mengalami penurunan sebesar 1%. Penurunan Debt To Assets Ratio

menunjukkan bahwa utang perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2015

sampai dengan 2017.

Debt to Equity Ratio

Debt to Average
Equity Ratio Total Liabilities Equity Rasio 2017

2015 6.148.255.759.034 5.194.459.927.187 118%

2016 6.657.165.872.077 6.265.255.987.065 106%

2017 7.561.503.434.179 7.354.346.366.072 103%

Debt to Equity Ratio PT Mayora Indah, Tbk mengalami penurunan yang tidak

jauh berbeda dengan Debt to Assets Ratio. Pada tahun 2015 sampai dengan tahun

2016, Debt to Equity Rationya menurun sebesar 2% dan tahun 2016 sampai dengan

2017 Debt to Equity Rationya menurun sebesar 3%. Penurunan Debt to Equity Ratio

PT Mayora Indah menunjukkan bahwa semakin kecil utang yang harus dikembalikan

perusahaan kepada pihak lain.

Time Interest Earned Ratio

Time
Interest
Earned Average
Ratio EBIT Interest Rasio 2017

2015 1.862.620.832.987 378.651.540.837 4,92

2016 2.315.242.242.867 356.714.077.463 6,49

2017 2.460.559.388.050 386.922.167.017 6,36


Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 Time Interest Earned Ratio PT

Mayora Indah, Tbk mengalami peningkatan yang sangat signifikan yang berarti

bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga sangat tinggi. Tetapi

pada tahun 2016 sampai dengan 2017 Time Interest Earned Ratio PT Mayora Indah,

Tbk mengalami sedikit penurunan yang berarti kemampuan perusahaan untuk

membayar biaya bunga menurun.

2.8.3 Analisis Aktivitas

A. Rasio Inventory Turnover

Rasio perputaran persediaan PT Mayora Indah Tbk. terus mengalami

kenaikan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Peningkatan yang terjadi di

tahun 2016 dikarenakan naiknya penjualan bersih yang terjadi pada tahun 2016.

Sedangkan pada tahun 2017 perputaran persediaan mengalami kenaikan yang

cukup signifikan yaitu sebesar 3,24 dari tahun 2016. Hal itu dikarenakan

meningkatnya jumlah penjualan dan bersamaan dengan menurunnya nilai

persediaan PT Mayora pada tahun 2017. Dengan terus meningkatnya rasio

perputaran persediaan, dapat dikatakan bahwa PT Mayora sudah efisien dalam

mengendalikan persediaannya.

B. Rasio Rata-rata Pengumpulan Piutang


Pada tahun 2015, rata-rata pengumpulan piutang PT Mayora berada di

angka 81,83. Sedangkan pada tahun 2016, rata-ratanya naik menjadi 85,62.

Hal itu dikarenakan naiknya volume penjualan dan otomatis akan menaikkan

saldo piutang pada tahun 2016. Pada tahun 2017 juga terjadi kenaikan

menjadi 99,34 dikarenakan bertambahnya volume penjualan dan piutang. Hal

ini kurang baik karena akan semakin lama waktu yang diperlukan perusahaan

untuk menagih piutangnya. Dengan kata lain, semakin kecil juga kemampuan

penagihan piutangnya. Sementara piutang belum tertagih, banyak juga

kebutuhan yang harus dipenuhi selama 1 tahun.

C. Rasio Fixed Asset Turn Over

Dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017, penjualan PT Mayora

terus meningkat. Peningkatan juga terjadi pada fixed asset PT Mayora dengan

kenaikan yang cukup konsisten. Hal tersebut membuat rasio Aset Tetap

perusahaan juga meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, PT Mayora

sudah efisien dalam menggunakan aset tetapnya untuk menunjang produksi

dan penjualan.

D. Rasio Total Asset Turn Over


Rasio Total Asset Turn Over PT Mayora terus meningkat dari tahun

2015 sampai tahun 2017. Hal itu dikarenakan meningkatnya penjualan bersih

dan juga total asset selama periode 3 tahun tersebut. Peningkatan aset paling

besar yaitu pada aset lancar dengan besarnya piutang yang dimiliki oleh

perusahaan. Dengan terus meningkatnya rasio ini, semakin baik juga

perusahaan dalam menggunakan aset lancar dan tidak lancarnya untuk

menunjang produksi.

2.8.4 Analisis Profitabilitas

A. Gross Profit Margin

Rasio laba kotor PT Mayora mengalami penurunan dalam periode

tahun 2015 sampai tahun 2017. Pada tahun 2016 rasio mengalami penurunan

sebesar 1%. Hal itu dikarenakan naiknya penjualan bersih pada tahun 2016.

Sementara itu laba kotor perusahaan juga naik pada tahun 2016. Sedangkan

pada tahun 2017, rasio laba kotor mengalami penurunan 3 kali lipat dari tahun

2016. Hal itu dikarenakan karena naiknya HPP pada tahun 2017.

B. Operating Profit Margin


Operating profit margin PT Mayora cendrung stabil pada tahun 2015

dan 2016. Sedangkan pada tahun 2017, operating profit margin mengalami

penurunan sebesar 1%. Hal itu dikarenakan sama-sama meningkatnya

operating income dan penjualan bersih PT Mayora selama tahun 2017.

C. Net Profit Margin

Net Profit margin PT Mayora pada tahun 2015 sampai tahun 2017

cendrung stabil di angka 8% setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena penjualan

berbanding lurus dengan laba bersih perusahaan. Dengan demikian

perusahaan sudah efisien dalam melakukan penjualan.

D. Return On Asset

Rasio Pengembalian aset PT Mayora terus stabil di angka 11%. Hal ini

dikarenakan tidak adanya kenaikan yang signifikan antara total aset dan juga

net income perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan sudah cukup baik dalam

mengelola asetnya untuk mendapatkan keuntungan.


E. Return On Equity

Rasio pegembalian Modal PT Mayora pada tahun 2015 adalah sebesar

24%. Sedangkan pada tahum 2016, ada penurunan sebesar 2% menjadi

22%. Dan pada tahun 2017, tidak ada kenaikan maupun penurunan yang

terjadi. Dapat dilihat bahwa kemampuan mengelola modal PT mayoda

menurun dan harus diperbaiki lagi.

2.9 ANALISIS PENILAIAN


Grafik di atas menunjukkan bahwa berdasarkan rasio penilaian PT Mayora

Indah Tbk, kinerja perusahaan secara umum adalah cukup baik. Apabila

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, secara keseluruhan mengalami

peningkatan. Pada tahun 2015, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melakukan

pemecahan nilai saham (stock split) sebesar 1:25. Dengan adanya aksi

korporasi ini perusahaan berharap dapat membuka akses bagi para investor

ritel untuk mengoleksi atau berinvestasi pada saham Mayora.

2.9.1 Rasio Price per Earning

Rata-rata
Rumus 2015 2016 2017
Industri
Market Price per Share
54,55 26,97 28,45 27,79
Earning per Share
Tabel 22 Rasio price per earning tahun 2015-2017
Pada akhir tahun 2017, harga saham per lembar ditutup pada Rp2.020,00,

harga tersebut naik 22,8% atau Rp375,00 dari tahun 2016. Sementara earning per

share tahun 2017 sebesar Rp71,00, naik Rp10,00 dari tahun 2016. Rasio price per

earning pada tahun 2017 meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 menjadi

28,45, naik 1,05 kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa

manajemen telah bekerja dengan baik dalam meningkatkan nilai saham. Jika

dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis, rasio price per earning perusahaan

lebih besar 0,66 sehingga saham perusahaan menarik untuk investasi.

2.9.2 Rasio Market to Book

Rata-rata
Rumus 2015 2016 2017
Industri
Market Price per Share
5,25 5,88 6,14 2,59
Book Value per Share
Tabel 23 Rasio market to book tahun 2015-2017

Pada akhir tahun 2017, harga saham per lembar ditutup pada Rp2.020,00,

harga tersebut naik 22,8% atau Rp375,00 dari tahun 2016. Sementara book

value per share tahun 2017 sebesar Rp329,00, naik Rp49,00 dari tahun 2016.

Rasio market to book pada tahun 2017 meningkat dibandingkan dengan tahun

2016 menjadi 6,14, naik 1,04 kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa manajemen telah bekerja dengan baik dalam

meningkatkan nilai saham. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis,

rasio market to book perusahaan lebih besar 3,55 sehingga dapat disimpulkan

bahwa nilai saham PT Mayora Indah Tbk semakin mahal dan perlu di analisis

lebih dalam lagi oleh tim manajemen agar saham perusahaan tidak menjadi

terlalu mahal di mata para investor.


2.9.3 Rasio Dividend Yield

Rata-rata
Rumus 2015 2016 2017
Industri
Dividend per Share
0,98% 1,28% 1,34% 1,45%
Market Price per Share
Tabel 24 Rasio dividend yield tahun 2015-2017

Pada akhir tahun 2017, harga saham per lembar ditutup pada Rp2.020,00,

harga tersebut naik 22,8% atau Rp375,00 dari tahun 2016. Sementara dividend

per share tahun 2017 sebesar Rp27,00, naik Rp6,00 dari tahun 2016. Rasio

dividend yield pada tahun 2017 meningkat dibandingkan dengan tahun 2016

menjadi 1,34%. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis, rasio

dividend yield perusahaan lebih kecil 0,11% sehingga dapat disimpulkan bahwa

saham perusahaan relatif masih menarik investor.

2.9.3 Dividend Payout Ratio

Rata-rata
Rumus 2015 2016 2017
Industri
Dividend per Share
5,45 0,34 0,38 0,32
Earning per Share
Tabel 25 Dividend payout ratio tahun 2015-2017

Pada akhir tahun 2017, dividend per share tahun 2017 sebesar Rp27,00,

naik Rp6,00 dari tahun 2016. Sementara earning per share tahun 2017 sebesar

Rp71,00, naik Rp10,00 dari tahun 2016. Hal ini disebabkan laba perusahaan

mengalami peningkatan pada tahun 2017. Rasio dividend payout pada tahun

2017 meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 menjadi 0,38, naik 1,12 kali

lipat dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis,

dividend payout ratio perusahaan lebih besar 0,06 dari rata-rata industri.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Rasio Likuiditas

Anda mungkin juga menyukai