Anda di halaman 1dari 3

KLORIN (Cl)

Klorin adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Senyawa ini adalah
halogen kedua paling ringan, berada diantara fluor dan bromin dalam tabel periodik dan
sifat-sifatnya sebagian besar di antara mereka. Klorin berwujud gas berwarna kuning-hijau
pada suhu kamar.

1. Kelimpahan Klorin di Alam :


Klorin sangat reaktif dalam bentuk elemen bebas di alam namun jumlahnya sangat
melimpah dalam bentuk garam klorida. Unsur ini merupakan elemen paling melimpah ke-20
di kerak bumi dan jumlahnya mencapai 126 bagian per juta. Jumlahnya paling besar dalam
bentuk natrium klorida di laut.

Di alam, klorin banyak ditemukan bersenyawa dengan unsur natrium membentuk garam
dapur (NaCl), serta ditemukan dalam karnalit dan silvit. Klorida membentuk banyak garam
terlarut dalam lautan dengan sekitar 1,9% dari massa air laut adalah ion klorida.

Jumlah klorida dalam tanah bervariasi tergantung dari jaraknya dengan laut. Rata-rata
klorida di tanah bagian atas adalah sekitar 10 ppm. Tanaman juga mengandung sejumlah
klorin yang terkonsentrasi dalam kloroplas.

2. Produk yang mengandung unsur klorin :


Klorin digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk termasuk dalam produksi
kertas, antiseptik, zat warna, makanan, insektisida, cat, produk minyak bumi, plastik,
obat-obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk konsumen lainnya.

3. Pemurnian klorin dari senyawa dan pembuatan senyawanya


Klorin dapat dibuat menggunakan 3 cara yaitu proses deacon (oksidasi), HCl dicampur
dengan udara, kemudian dialirkan melalui CuCl2 yang bertindak sebagai katalis dan reaksi
terjadi pada suhu ± 4300°C dan tekanan 20 atm. Cara kedua, elektrolisis larutan NaCl
menggunakan diafragma. Cara ketiga, elektrolisis lelehan NaCl.

Senyawa klorin yang paling sederhana adalah asam klorida, HCl, merupakan bahan kimia
utama dalam industri dan laboratorium, baik dalam bentuk gas maupun larut dalam air
dalam bentuk asam hidroklorat. Sering juga diproduksi dengan membakar gas hidrogen
dalam gas klorin, atau sebagai produk samping dalam klorinasi hidrokarbon. Pendekatan
lainnya adalah mencampur natrium klorida dengan asam sulfat pekat untuk menghasilkan
asam hidroklorat

4. Kegunaan klorin
Fungsi utama klorin adalah menghambat pertumbuhan serta membasmi bakteri dan
berbagai jenis mikroba. Karena manfaat ini, klorin sering kali digunakan sebagai penjernih
air minum dan kolam renang.

Tak hanya itu, klorin juga digunakan sebagai bahan aktif dalam produk pembersih rumah
tangga, pemutih pakaian, atau produk pembalut. Berikut ini adalah berbagai fungsi klorin
lainnya dalam kehidupan sehari-hari maupun industri:

1. Bahan produksi kertas, plastik, pewarna tekstil, kain, dan cat


2. Bahan aktif dalam produk pemutih
3. Campuran obat-obatan dan cairan antiseptik
4. Bahan campuran pestisida
5. Sanitasi limbah industri

Kegunaan klorin juga dapat menjadi :


1. Sumber Penggerak Teknologi
2. Pengubah Energi Lingkungan
3. Memberantas Bakteri Penyakit
4. Zat Aktif Obat
5. Jaga Kualitas Air
6. Produk Pemutih dan Pembersih
7. Bahan Bangunan
8. Material Transportasi

5. Dampak klorin

Bagi manusia :
1. Penglihatan kabur
2. Nyeri terbakar, kemerahan, dan lecet pada kulit jika terkena gas
3. Radang dingin seperti frostbite ketika terkena klorin air
4. Sensasi terbakar di hidung, tenggorokan, dan mata
5. Batuk
6. Sesak napas

Klorin merupakan senyawa oksidator kuat yang berbahaya jika masuk kedalam tubuh
manusia. Dampak bagi kesehatan manusia yang diakibatkan oleh beberapa tingkatan
konsentrasi klorin yang masuk kedalam tubuh :

Konsentrasi Klor Dampak bagi Kesehatan


(0,2 – 0,4 ppm) Mengganggu indera pembau dalam beberapa waktu
(1 – 3 ppm) Iritasi membran mukosa, mampu ditoleransi kurang lebih satu jam
(5 – 15 ppm) Iritasi pada sistem pernafasan
(30 ppm) Sakit dada, sulit bernafas, muntah, dan batuk
(40 – 60 ppm) Letal lebih dari 30 menit
(1000 ppm) Fatal dalam waktu beberapa menit

Bagi Lingkungan :
Kasus-kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh klorin telah terjadi di belahan
dunia, baik itu di negara maju maupun negara berkembang.
Sebagai contoh adalah kasus pencemaran pestisida jenis DDT pada beras yang dikonsumsi
oleh penduduk Jepang yang mengakibatkan keracunan bagi penduduk setempat.

Di Indonesia sendiri, beberapa kasus pencemaran yang terkait dengan klorin juga telah
terjadi, contohnya pencemaran pestisida DDT yang terjadi di beberapa daerah, namun
masih berada pada tahap awal dan dosis rendah. Kasus pencemaran lingkungan lain yang
cukup penting adalah meledaknya tangki bleaching penyimpan klorin pada pabrik kertas dan
pulp di Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai