Anda di halaman 1dari 14

Salam Sejahtera Bagi Kita

Semua
Nama : Bernadus Kristianto Badang
Nim : 20171113005
Prodi/Jurusan : D3 Kesehatan Lingkungan
Dosen Pengampu : Nurul Amaliyah, S.K.M., M,Sc.
Inarah Fajriaty, M.Si.Apt.
Mata Kuliah : Toksikologi Lingkungan
Absorpsi Zat Klorin
Klorin dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa jalur, yaitu jalur melalui absorbsi dan inhalasi
A. Secara Absorpsi
1. Absorpsi melalui kulit
Klor dapat diserap melalui kulit dan menyebabkan luka bakar mulai dari ringan
sampai berat tergantung pada panjang kontak. Korban juga mengalami rasa sakit, peradangan atau pembengka
kan, dan lecet. Gejala yang ditampilkan oleh kulit terkena cairan klorin dapat mencakup radang dingin atau
kematian jaringan.
2. Absorpsi melalui mata
Klor juga dapat diserap melalui mata dan menyebabkan terbakar atau ketidaknyamanan,tidak teratur berkedip,
tak sadar penutupan kelopak mata, kemerahan, dan merobek. Jumlah besar klorin di udara dapat menyebabkan
mata parah luka bakar, nyeri, dan penglihatan kabur.
3. Absorpsi Melalui Mulut
Klor dapat menyebabkan cedera jaringan jika tertelan.
B. Secara Inhalasi
Cara yang paling umum untuk klorin untuk memasuki tubuh adalah melalui sistem pernapasan. Tanda dan
gejala klorin inhalasi dapat termasuk:
1. Napas cepat dan sulit·
2. Warna kulit kebiruan·
3. Napas terengah-engah·
4. Batuk· Mual dan pusing·

5. Terbakar, iritasi tenggorokan


6. Pembengkakan atau penyempitan saluran pernapasan·
7. Mengimbas pada pneumonia·
8. Paru mungkin kolaps
Ketika memasuki tubuh sebagai akibat pernapasan, tertelan, atau kontak kulit, klorin
akan bereaksi dengan air dalam tubuh untuk menghasilkan asam klorida yang bersifat korosif. danmerusak sel-
sel dalam tubuh saat terjadi kontak. Asam klorida sangat korosif ketika terjadikontak dengan epitel, terutama
epitel lembab.
Sifat Fisika Dan Kimia Klorin
Dalam wujud gas klor berwarna kuning kehijauan, baunya sangat menyesakkan
dan sangat beracun. Dalam bentuk cair dan padat, merupakan agen
pengoksidasi, peluncuran yang sangat efektif. Ciri-ciri utama unsur klor
merupakan unsur murni , mempunyai keadaan fisik berbentuk gas berwarna
kuning kehijauan, cl2 . Klor adalah gas kuning kehijauan yang dapat bergabung
dengan hamper seluruh unsure lain karena merupakan unsure bukan logam
yang sangat elektronegaif (annurunnisa, 2002).
Menurut Scott (1994) dan Hasan (2006) menyatakan bahwa klorin dalam suhu kamar berbentuk
gas halogen (Golongan VII), bersifat sangat reaktif dan merupakan jenis oksidator kuat yang
mudah bereaksi dengan berbagai unsur lain. Pada suhu -340C, klorin berbentuk cair dan pada
suhu -1030C berbentuk padatan kristal kekuningan.
Pada suhu ruangan, klorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan dengan bau yang sangat
menyengat. Pada tekanan yang meningkat atau pada saat temperature dibawah -30 ˚ f, cairannya
berwarna kuning sawo dan encer. Klorin hanya dapat larut dengan mudah di dalam air.tetapi
apabila kontak dengan uap adalah dalamasam hipoklorat(hclo) dan asam hidroklorik(hcl).
Ketidakstabilan asam hipoklorus ( HClO) membuatnya dapat dengan mudah menghilang,
membentuk oksigen bebas. Karena reaksi, pada dsarnya air mempertinggi oksidasi klorin dan
efek korosif (u.s. departmen of health and human services, 2007).
Klorin memiliki titik didih dan titik leleh/beku yang lebih rendah dari suhu kamar (25˚c).
Sehingga ketika klorin berada dalam suhu kamar, maka klorin tersebut akan berwujud gas
(fitrah, 2008)
Distribusi Zat Klorin

Klorin adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi sistem pernafasan. Karena lebih beratdaripada
udara, klorin cenderung terakumulasi di bagian bawah ruang berventilasi buruk atau dataranyang
rendah dan akan menetap di daerah rendah itu kecuali angin atau kondisi lain memberikangerakan
udara. Terbentuknya gas klorin di udara ambien merupakan efek samping dari prosespemutihan
(bleaching) dan produksi zat atau senyawa organik yang mengandung klor.
Karena banyaknya penggunaan senyawa klor di lapangan atau dalam industri dalam dosisberlebihan
seringkali terjadi pelepasan gas klorin akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal ini
dapatmenyebabkan terdapatnya gas pencemar klorin dalam kadar tinggi di udara ambien. Karena
digunakansecara luas di lokasi industri dan komersial, paparan klorin dapat terjadi dari sebuah
kecelakaantumpahan atau pelepasan, atau dari serangan teroris yang disengaja seperti dalam Perang
Dunia I danperang Irak.
Dampak Proses Distribusi Toksik Klorin
Selain bau yang menyengat gas klorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan.Apabila gas klorin
masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapatmembentuk asam klorida yang
bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Diudara ambien, gas klorin dapat mengalami
proses oksidasi dan membebaskan oksigen.
Dengan adanya sinar matahari atau sinar terang maka HOCl yang terbentuk akan terdekomposisi menjadi asam
klorida danoksigen. Selain itu gas klorin juga dapat mencemari atmosfer. Pada kadar antara 3,0– 6,0 ppm gas
klorinterasa pedas dan memerahkan mata. Dan bila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 – 21,0 ppm selama30 –
60 menit dapat menyebabkan penyakit paru-paru ( pulmonari oedema ) dan bisa menyebabkanemphysema dan
radang paru-paru.
Eksposur klorin paling berbahaya adalah akibat dari inhalasi. Semakin parah tingkat eksposurklorin, semakin
berat gejalanya. Namun, tingkat terkecil eksposur untuk klorin pun dapat menyebabkan mata, hidung, dan
tenggorokan terbakar.
Efek pada kesehatan biasanya dimulai dalam beberapa detiksampai menit. Gejala dari eksposur
klorin yang paling umum adalah
1. Iritasi saluran pernapasan·
2. Napas mendesah·
3. Kesulitan bernapas·
4. Sakit tenggorokan·
5. Batuk· Dada sesak·
6. Iritasi mata·
7. Iritasi kulit
Klorin sangat potensial untuk terjadinya penyakit di kerongkongan, hidung dan trakt respiratory (saluran
kerongkongan didekat paru-paru). Akibat-akibat akutnya bagi saluran pernapasan antara lain
1. 0,2 ppm : hidung terasa gatal·
2. 1,0 ppm : kerongkongan gatal atau rasa kering, batuk, susah nafas·
3. 1,3 ppm (30 menit) : sesak nafas berat dan kepala sangat pening·
4. 5 ppm : peradangan hidung, pengkaratan gigi dan sesak nafas.·
5. 10,0 ppm : trakt respiratori menjadi sangat terganggu·
6. 15-20 ppm : batuk lebih keras, terasa tercekik, sesak di dada·
7. 30 ppm : batuk hebat, tercekik, sesak nafas, dan muntah-muntah·
8. 250 ppm : kemungkinan besar dapat menyebabkan kematian· 1000 ppm : kematian
Karena klorin lebih berat daripada udara, klorin dapat mendorong udara di sebuah ruangan diatas dirinya
untuk bergerak. Jika kebocoran terjadi di tempat yang berventilasi buruk, tertutup, ataudaerah dataran
rendah dapat menyebabkan korban keterpajanan mati lemas Eksposur klorin tidak sering mengakibatkan
efek jangka panjang atau efek kesehatan kronis. Efek jangka panjang biasanyaditemukan dengan orang-
orang yang telah terpapar klorin berulang-ulang.
Klorin eksposur ulang ini dapat mengiritasi paru-paru dan mengakibatkan batuk, produksi lendir,atau
sesak napas yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau dalam beberapa kasus selamabertahun-
tahun, pengkaratan pada gigi, tua sebelum waktunya, dan besar kecenderungan munculnyapenyakit paru-
paru seperti tbc dan emphisema Merokok juga dapat memperburuk efek baik kronis atauakut klorin
eksposur.
Metabolisme atau Biotransfarmasi Zat Klorin

Siklus Metabolisme Zat Toksik Klorin Pada Tubuh Manusia

Di dalam tubuh manusia pasti terdapat kandungan klorin, sebagai contoh adanya asam lambung ( HCL )
yang berfungsi sebagai zat penghancur makanan. Lain halnya klorin tersebut bersumber dari makanan.
Seperti yang kita tahu, kertas pembungkus teh celup dan segala bentuk pemutih pasti mengandung
klorin. Pemutih beras , pemutih tepung secara tidak langsung termakan oleh manusia dan bereaksi dalam
tubuh manusia. Hasil dari metabolisme makanan tersebut pasti mengandung zat sisa dari klorin tersebut.
Walaupun zat klorin tersebut tidak berdampak di alam, setelah dikeluarkan dari tubuh ( hasil
metabolisme berupa urin dan keringat ) maka zat tersebut akan berkurang konsentratnya dan tidak
berbahaya bagi lingkungan.
Ekskresi Zat Klorin

Urin merupakan rute/jalur urama dari proses ekskresi klorin didalam tubuh.
Klorin diekskresikan melalui urin dan feses dalam bentuk ion klorida. Proses
ekskresi urin terjadi pada saat 24 jam setelah asupan melalui oral, dimana 14%
dikeluarkan melalui urin dan 0,9% dikeluarkan melalui feses, sedangkan pada
saat 72 jam setelah asupan melalui urin dan 5% dikeluarkan melalui feses.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai