Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK SINTESIS


“SINTESIS KLOROFORM”

OLEH:
NAMA : RISMA AYU ANGGRAINI
STAMBUK : 15020220221
KELAS : C10
KELOMPOK : 2 (DUA)
ASISTEN : NUR FADILLA

PROGRAM STUDI SARJANA


FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
SINTESIS KLOROFORM
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sintesis dapat diartikan sebagai hasil akhir dari percobaan
untuk menggabungkan dua senyawa kimia atau lebih. Selain itu,
sintesis dapat pula diartikan sebagai proses pembentukan sebuah
molekul tertentu dari prekursor kimia.
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3).
Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius,
meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut non polar
dilaboratorium atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa
cairan, namun mudah menguap.
Kloroform disebut juga haloform disebabkan karena brom dan
klor juga bereaksi dengan metal keton yang menghasilkan masing-
masing bromoform (CHBr3) dan kloroform (CHCl3). Proses
pembuatan kloroform, bromoform, iodoform, sangat mudah terjadi,
pembentukan senyawa ini merupakan reaksi haloform yaitu dari
senyawa-senyawa halogen. Proses sintesa kloroform dapat pula
menggunakan aseton dengan serbuk yang berupa natrium hipklori,
proses ini juga mengakibatkan etil alcohol.
Dalam industri, kloroform diperoleh dengan pemanasan
campuran dari klorin dan kloro metana atau metan.Pada suhu 400-
500oC bebas dari radikal halogenasi. Dalam pembuatan atau sintesis
kloroform perlu diperhatikan beberapa hal yaitu dengan adanya
oksigen dari udara dan sinar matahari maka kloroform dapat
teroksidasi dengan lambat menjadi fosgen (gas yang sangat beracun).
Sehingga kloroform ini sudah sangat jarang digunakan karena, dapat
dengan mudah teroksidasi dibawah udara dan cahaya menjadi fosgen
yang sangat berbahaya. Selain itu kloroform juga bersifat hepatotoksik
yang dapat merusak hati. Namun sintesis dan pembuatan kloroform
perlu dipelajari mengingat hingga kini kloroform masih digunakan
sebagai anastesi untuk hewan. Selain itu saat ini kloroform juga dapat
RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA
15020220221
SINTESIS KLOROFORM
digunakan untuk mengisolasi zat-zat tertentu dalam tumbuhan.
Melihat kegunaan kloroform yang cukup luas sehingga perlu
diketahui cara mensintesis kloroform menggunakan bahan baku
aseton dan kapur klor serta memahami reaksi pembentukan kloroform
tersebut.
jarang digunakan karena, dapat dengan mudah teroksidasi
dibawah udara dan cahaya menjadi fosgen yang sangat berbahaya.
Selain itu kloroform juga bersifat hepatotoksik yang dapat merusak
hati. Namun sintesis dan pembuatan kloroform perlu dipelajari
mengingat hingga kini kloroformmasih digunakan sebagai anastesi
untuk hewan. Selain itu saat ini kloroform juga dapat digunakan untuk
mengisolasi zat-zat tertentu dalam tumbuhan.
Melihat kegunaan kloroform yang cukup luas sehingga perlu
diketahui cara mensintesis kloroform menggunakan bahan baku
aseton dan kapur klor serta memahami reaksi pembentukan kloroform
tersebut.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud praktikum pada percobaan kali ini, yaitu memahami
sintesis kloroform dari bahan baku dasar aseton dan kaporit, dan menghitung
% rendamen dari hasil sintesis.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu sebagai berikut
1. Mahasiswa mampu memahami sintesis kloroform dari bahan baku dasar
aseton dan kaporit,
2. Menghitung % rendamen dari hasil sintesis.

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Kloroform merupakan obat anastetik tertua, berupa cairan


dengan bau spesifik, rasanya kemanis-manisan pedas, tak dapat
terbakar atau eksplosif. Khasiat anastetiknya amat kuat. Tetapi karena
terlalu toksik bagi hati dan jantung kini kloroform hamper tidak
digunakan lagi (Keena, 2019).
Senyawa kloroform adalah senyawa haloalkana yang mengikat
tiga atom halogenklor (Cl) pada rantai C-nya. Kloroform (CHCl3) atau
trikloromeana sering digunakansebagai bahan pembius, pelarut untuk
lemak dan pelarut nonpolar di laboratoriumatau industri. Wujudnya
pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap (Fessenden,
2019).
Klor adalah elemen yang berbentuk gas yang berkhasiat
bakterisid kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan cepat
membunuh bakteri, spora, fungi dan virus. Misalnya pada kadar 0,5
ppm pada pH 7 sudah efektif dalam 30 detik. Pada pH basa
aktivitasnya menurun , begitu pula dengan adanya zat-zat organis.
Karena larutan klor sangat tidak stabil, biasanya digunakan
senyawanya yang dalam larutan berangsur-angsur menghasilkan
asam hipoklorit (HClO). Contohnya adalah larutan NaClO 0,5%
(solutio dakin), kaporit ( bleaching powder, Ca(Ocl)2 atau senyawa
klor organis tosikloramid dan halazon. Semua antiseptika ini bekerja
dengan jalan pelepasan klor (Tjay T, 2020).
Sifat-sifat kloroform (tri klorometan) yaitu titik didihnya 610,
tiitkbeku -6,40C, titik leleh -620C, density 1,45, indeks bias 1,4476,
cairannya tidak mudah terbakar, tidak berwarna, cairannya berbau
khas, sangat mudah menguap, merupakan asam lemah, tidak larut
dalam air, larut dalam pelarut organik, kloroform murni peka terhadap
cahaya, karsinogenik toksit dan berbahaya bagi kesehatan (Riawan,

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
S. 2019).
Kloroform adalah obat bius yang lebih efektif daripada nitrous
oxide.Metabolisme kloroform dalam tubuh adalah dosis- tergantung,
secara proporsionallebih tinggi dari eksposur. Kloroform secara
ekstensif dimetabolisme oleh hati.Metabolit kloroform termasuk
fosgen, karbena dan klorin, yang semuanya dapat berkontribusi untuk
aktivitas sitotoksik nya. Penggunaan kloroform
berkepanjangansebagai obat bius dapat menyebabkan toxaemia.
Keracunan akut dikaitkan dengansakit kepala, kesadaran berubah,
kejang, kelumpuhan pernafasan dan gangguan darisistem saraf
otonom: pusing, mual, dan muntah yang umum. Kloroform juga
dapatmenyebabkan kerusakan tertunda-onset ke jantung, hati dan
ginjal. Ketika digunakandalam anestesi, pingsan biasanya diawali
dengan tahap eksitasi. Ini diikuti olehhilangnya refleks, sensasi
berkurang dan kehilangan kesadaran keseluruhan.Mekanisme
tindakan anestesi umumnya masih kurang dipahami (Fessenden,
2019).
Brom dan klor bereaksi dengan metil keton menghasilkan
masing-masing bromoform (CHBr3) dan kloroform (CHCl3). Istilah
umum untuk menyebut CHX3 ialah “haloform”, maka reaksi ini sering
disebut sebagai reaksi haloform. Karena bromoform merupakan
cairan yang tidak mencolok, maka pembentukannya tak berguna
untuk maksud uji. Namun reaksi antara suatu metil keton dengan
setiap halogen tersebut membentuk suatu metode pengubahan metol
keton ini menjadi asam karboksilat (Fesenden, 1998). Reaksi alkana
dengan halogen dinamakan halogenasi. Reaksi eksotermik antara gas
klor dengan alkena hanya berlangsung pada suhu tinggi dan bantuan
sinar. Sedangkan pada suhu rendah atau tanpa sinar, maka reaksi
tidak berlangsung (Svehla, 2019).
Kloroform dibuat dari alkohol dengan kapur klor (bleaching
powder, Ca(OCl)Cl (Calsium chloro hypochlorite) melalui tiga
RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA
15020220221
SINTESIS KLOROFORM
tingkatan reaksi yaitu oksidasi oleh halogen, klorinasi dari hasil
oksidasi serta hidrolisa alkalis dari senyawa yang baru terbentuk
Kloroform merupakan senyawa hepatotoksik. Mekanisme kerjanya
adalah melalui metabolit reaktifnya, radikal triklorometil yang secara
kovalen mengikat protein dan lipid tidak jenuh dan menyebabkan
peroksidasi lipid. Membran sub sel sangat kaya akan lipid sepertiitu,
akibatnya bersifat sangat rentan. Perubahan kimia dalam membran
dapat menyebabkan pecahnya membran itu (Mycek, 2019).
Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap
didekomposisi didalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan
klorin. Kalsium hipokloritmemiliki aroma klorin yang kuat. Kalsium
hipoklorit utamanya digunakan sebagaiagen pemutih atau disinfektan,
komponen yang digunakan dalam pemutih komersial,larutan
pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air,
dan kolam renang (Riawan, 2019).
Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan
sebagai pelarut polar dalam kebanyakan reaksi organik. Aseton
dikenal juga sebagai dimetil keton, 2-propanon, atau propan-2- on.
Aseton adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan
mudah terbakar, digunakan untuk membuat plastik, serat, obat-
obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur
secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk
pada tubuh manusia dalam kandungan kecil (Wade, L. G, 2019).
Senyawa kloroform dapat dibuat dengan bahan dasar berupa
senyawa organikyang memiliki gugus metil (-CH3) yang terikat
padaatom C karbonil atau atom Chidroksi yang direaksikan dengan
pereaksi halogen (Cl2 ). Beberapa senyawa yang dapat membentuk
kloroform dan senyawa haloform lainnya adalah etanol, 2- propanol,
2-butanol, etanol, propanon, 2-butanon. Halogenasi sering berjalan
secara eksplosif dan hampir tanpa kecuali menghasilkan campuran
produk, karena alasaninilah halogenasi kadang saja digunakan dalam
RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA
15020220221
SINTESIS KLOROFORM
laboratorium (Keena, 2019).
Senyawa halokarbon seperti contohnya kloroform mudah
dibuat, metana berklorin dibuat melalui klorinasi metana. Dalam
pembuatan atau pensintesaan kloroform perlu diperhatikan beberapa
hal yaitu dengan adanya oksigen dari udara dan sinar matahari maka
kloroform dapat teroksidasi dengan lambat menjadi fosgen (gas yang
sangat beracun), maka untuk mencegah terjadinya fosgen ini,
kloroformdisimpan dalam botol yang berwarna coklat yang terisi dan
mengandung 0,5 – 1%etanol (untuk mengikat bila terjadi
fosgen) (Riawan, 2022).

Reaksi di atas dinamakan reaksi klorinasi, apabila yang


digunakan adalah gas brom maka reaksinya dinamakan brominasi
alkane. Apabila halogen yang ditambahkan, maka reaksi akan terus
berlanjut membentuk spesies-spesies yang banyak mengandung
halogen tersebut. Sebagai contoh dapat diperhatikan proses reaksi
klorinasi metana dengan menggunakan gas klor yang berlebih, dapat
dihasilkan metilen klorida, kloroform atau karbon tetra klorida (Svehla,
2019).
Reaksi pembuatan kloroform disebut juga reaksi haloform
disebabkan karena halogen (klor) juga bereaksi dengan metal keton,
yang menghasilkan kloroform Senyawa halokarbon seperti contohnya
kloroform mudah dibuat, metana berklorin dibuat melalui klorinasi
metana. Dalam pembuatan atau pensintesaan kloroform perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu dengan adanya oksigen dari udara
dan sinar matahari maka kloroform dapat teroksidasi dengan lambat
menjadi fosgen (gas yang sangat beracun), reaksi pembuatan
kloroform disebut juga reaksi haloform disebabkan karena maka untuk
mencegah terjadinya fosgen ini, kloroform disimpan dalam botol yang
berwarna coklat yang terisi dan mengandung 0,5 - 1% etanol (untuk
RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA
15020220221
SINTESIS KLOROFORM
mengikat bila terjadi fosgen) (Putra, 2020).

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM

2.2 Uraian Bahan


1. Alkohol (Ditjen POM, 2020:
537) Nama Resmi : Etanol Nama
Lain : Etil Alkohol
Rumus Molekul : C2H6O
Berat Molekul : 46,07 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak


berwarna; bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun
pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78o,
mudah terbakar.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat, jauh dari
api.
2. Aseton (Ditjen POM 2020:
222) Nama Resmi : Acetone
Nama Lain : Aseton
Rumus Molekul : C3H6O
Berat Molekul : 58,08 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan transparan; tidak berwarna; mudah


menguap; bau khas.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, etanol, eter,
kloroform, hampir semua minyak dan minyak
mudah meguap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauhkan dari api.
RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA
15020220221
SINTESIS KLOROFORM
4. Aquadest (Ditjen POM, 1979: 96)
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;


tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
5. Kapur klor (Ditjen POM, 1979: 694)
Nama Resmi : Calsium chloro hypochorit
Nama lain : Kaporit
Rumus Molekul : Ca (OCI)C
Bobot molekul : 126,98
Bobot jenis : 1.474 gr/ml

Rumus Struktur :
Pemerian : Bubuk putih, kotor, bau khas
Kelarutan : Larut sebagian dalam air dan dalam etanol 95
%P
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
6. Vaselin (Ditjen POM, 1979 : 633)

Nama resmi : Vaselinum Album


Nama lain : Vaselin Putih

Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan
hingga dingin tanpa diaduk
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
95% P, larut dalam klorofom P dan dalam eter P

2.3 Prosedur Kerja


1. Proses destilasi
a) Siapkan alat dan bahan, pastikan rangkaian alat destilasi sudah
terpasang dengan baik.
b) Timbang kaporit sebanyak 60 gram lalu dimasukkan ke dalam labu
alas bulat kemudian masukkan batu didih.
c) Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit.

d) Tambahkan aseton sebanyak 30 mL. lalu homogenkan sejenak, segera


setelah larutan bercampur hubungkan labu alas bulat berisis campuran
larutan dengan kondensor.
e) Panaskan labu alas bulat sesekali menggunakan lampu spiritus

f) Hasil penguapan ditampung di dalam Erlenmeyer yang berisi aquadest.


2. Proses pemurnian
a) Setelah proses destilasi selesai, masukkan hasil destilat pada corong
pisah dan tambahkan aquadest sebanyak 30 mL. kocok campuran.
b) Diamkan beberapa saat.

c) Pisahkan kedua larutan tersebut.

d) Hitung volume destilat yang didapatkan menggunakan gelas ukur.

e) Hitung % rendamen hasil sintesis.

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu corong pisah,
gelas ukur, seperangkat alat destilasi, dan timbangan ohaus digital.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquadest,
aseton, dan kaporit.
3.3 Cara Kerja
1. Proses destilasi
Disiapkan alat dan bahan, pastikan rangkaian alat destilasi sudah
terpasang dengan baik. Ditimbang kaporit sebanyak 60 gram lalu
dimasukkan ke dalam labu alas bulat kemudian masukkan batu didih.
Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit. Ditambahkan aseton sebanyak
30 mL. lalu dihomogenkan sejenak, segera setelah larutan bercampur
hubungkan labu alas bulat berisis campuran larutan dengan kondensor.
Dipanaskan labu alas bulat sesekali menggunakan lampu spiritus. Hasil
penguapan ditampung di dalam Erlenmeyer yang berisi aquadest.
2. Proses pemurnian
Setelah proses destilasi selesai, dimasukkan hasil destilat pada corong
pisah dan ditambahkan aquadest sebanyak 30 mL. kocok campuran.
Didiamkan beberapa saat. Dipisahkan kedua larutan tersebut. Dihitung
volume destilat yang didapatkan menggunakan gelas ukur. Dihitung %
rendamen hasil sintesis.

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Data dan Informasi
Data Rumus/Nilai

1. Massa kaporit 30 gram


2. Mr kaporit 143 gram/mol
3. Volume aseton 15 mL
4. Bj asetin 0,8 g/mol
5. Mr aseton 58 g/mol
6. Mr kloroform 119,5 g/mol
7. Bj kloroform 1,48 g/mL
8. Mol aseton 0,206 mol
9. Mol kaporit 0,209
10. Masa teori kloroform 170,88 gram
11. Volume teori kloroform 5,8 gram

B. Hasil
Nama Jumlah Keterangan

1. Massa percobaan 8,58 gram


kloroform
2. % rendamen kloroform 5%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
× 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

C. Perhitungan
Mekanisme reaksi untuk aseton
Dik: Bj Kloroform = 1,48 g/Ml
Volume = 5,8 mL gr =
Bj x volume
= 1,48 g/mL x 5,8 mL

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
= 8,58 gram (berat teori)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% Rendamen = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

8,58 𝑔 170,88 𝑔
=
x 100 %
= 0,05 x 100 %
= 5%
Mekanisme reaksi untuk alkohol
Dik: Bj kloroform = 1,48 gram/mL
Volume alkohol = 1,3 mL
gr = Bj x volume
= 1,48 gram/mL x 1,3 mL
= 1,92 gram (berat teori)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% Rendamen = x 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

1,92 𝑔 170,88 𝑔
=
x 100 %
= 0,01 x 100 %
= 1%
𝑔𝑟 30
Mol kaporit : = = 0,209 mol
𝑔

𝑀𝑟 143 𝑔/𝑚𝑜𝑙

𝑔𝑟 12 𝑔
Mol kaporit : =
= 0,206 mol
𝑀𝑟 58 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Gram aseton gr = Bj x volume


= 0,8 gr/mL x 15 mL
= 12 gram (berat teori)
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, melakukan percobaan mensintesis
kloroform dari bahan baku dasar aseton dan kloroform. Kloroform
merupakan suatu senyawa kimia yang tidak berwarna dan mudah

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
teroksidasi oleh cahaya dan bersifat toksik. Kloroform adalah senyawa
karbon yang bersifat cair dan mudah menguap pada suhu kamar dan

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM

Bubur kaporit pada percobaan kali adalah bahan utama yang akan
digunakan dalam pembuatan kloroform dimana bubur kaporit yang jika
bereaksi dengan air akan menghasilkan CI2 setelah dipanaskan,
bersifat radikal bebas yang menarik atom H dari aseton.
Percobaan ini memiliki 2 tujuan yaitu sintesis kloroform dari
bahan baku dasar alkohol PA dan kaporit dan menghitung %
rendemen dari hasil sintesis. Dimana kita menggunakan beberapa
alat dan bahan seperti seperangkat alat destilasi, timbangan analitikl,
corong pisah, gelas ukur, lampu spiritus, labu alas bulat, pipet tetes,
aluminium foil, gelas kimia, korek api, aseton, kaporit, dan aquadest.
Kita menimbang kaporit sebanyak 30 gram dengan
menambahkan batu didih pada labu alas bulat, ditambahkan batu
didih agar dapat mencegah terjadinya fronthing pada saat
pemanasan. Digunakan labu alas bulat dikarenakan, sistem dari labu
ini perpindahan pemanasan lebih cepat, merata serta panas yang
dihantarkan lebih konsisten. Lalu tambahkan aquades dan
homogenkan. Penambahan aquadest ke dalam sampel agar reaksi
yang terjadi antara sampel dengan aseton dapat lebih maksimal.
Setelah semua bercampur tambahkan juga larutan aseton sebanyak
15 mL dan langsung dihubungkan labu alas bulat dengan kondensor
agar tidak terjadi fosgen karena fosgen berupa gas beracun yang
bersifat toksik untuk manusia.
Kondensor yang digunakan sebaiknya menggunakan tipe
kondensor yang lurus agar hasil penguapan yang dialirkan menuju
penampungan dapat maksimal. Sebaiknya kita menggunakan sarung
tangan anti panas pada saat pemasan agar tangan tidak terasa
panas. Pada proses pemanasan, sebaiknya sampel tidak boleh dalam
keadaan kering agar tekanan yang berasal dari proses pemanasan
tidak terlalu besar untuk menghindari terjadinya ledakan. Letakkan
erlenmeyer yang sudah berisi aquades pada ujung alat destilasi untuk

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
menampung uap yang akan dihasilkan.
Kemudian statif dan klem, untuk penyanggah. Dan selang yang
nantinya akan dialiri oleh air dari bawah sampai ke atas yang
fungsinya sebagai pendingin. Pipa sambung yang dihubungkan
dengan labu alas bulat fungsinya agar pipa sambung dan kondensor
tidak terlepas. Alat selanjutnya labu alas bulat, gelas ukur, gelas
kimia, batu didih, lampu spritus, dan corong pisah. Adapun alat
pendukung yang digunakan yaitu timbangan sarung, tangan anti
panas, sendok tanduk dan kertas timbang. Selanjutnya, tekan tombol
ON pada timbangan, lalu tekan tombol tare dan pastikan waterpass
berada di tengah lingkaran. Kemudian, timbang kaporit hingga angka
display menunjukkan angka 60 gram. Lalu kita suspensikan, dengan
cara memasukkan bahan kaporit ke dalam labu alas bulat dan kita
suspensikan dengan aquades. Homogenkan hingga larut atau cair.
Setelah itu masukkan batu didih dan tambahkan aseton sebanyak 30
ml kemudian dihomogenkan secara perlahan. Setelah itu pasang alat
pada distilasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari fosgen pada saat
pemanasan. Kemudian setelah itu pastikan alat destilasi dan pompa
berjalan dengan baik lalu kita panaskan secara perlahan dengan
menggunakan lampu spritus. Saat proses pemanasan berlangsung,
apabila terjadi bumping atau lonjakan maka kita harus hentikan
pemanasan. Sebelumnya gelas kimia diisi dengan aquades agar bisa
menangkap kloroform yang akan terbentuk setelah penguapan dan
terjadi pendinginan. Dimana disini uap menjadi cairan dan hasil
penguapan akan ditambung di gelas kimia yang berisi aquades.
Setelah itu diamkan selama beberapa menit (20 menit). Adapun hasil
yang diperoleh setelah didestilasi terbentuk 2 fase yaitu fase air dan
kloroform. Selanjutnya masuk ketahap pemurnian pertama-tama
lepaskan labu alas bulat pada alat destilasi dengan bantuan sarung
tangan anti panas. Lalu di putar secara perlahan dan dilepas, lalu
pisahkan kedua larutan dengan menggunakan bantuan corong pisah.
RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA
15020220221
SINTESIS KLOROFORM
Setelah dipisahkan fase air berada diatas dan kloroform berada
dibawah. Hal ini dikarenakan BM dari kloroform lebih berat
dibandingkan dengan air. Setelah itu, mengambil larutan dibagian
bawah (fase kloroform). Selanjutnya ukur kloroform yang didapatkan
dengan menggunakan gelas ukur.
Pada praktikum ini hasil yang didapatkan dari sintesis kapur klor
dengan menambahkan aseton yaitu volume kloroform yang didapatkan adalah
5,8 mL sehingga untuk berat teoritis adalah 170,88 gram untuk berat
praktikum yang diperoleh adalah 8,58 gram sehingga diperoleh
% rendamen yaitu 5%.

Pada sintesis kapur klor dengan menambahkan alkohol yaitu


volume kloroform yang didapatkan adalah 1 , 3 mL sehingga diperoleh
berat praktek 1,92 gram dengan berat teoritis diperoleh berat 170,88
gram. Jadi % rendamen kloroform dari aseton tersebut 1%.
Mekanisme reaksi sintesis kloroform dengan menggunakan aseton
(Anonim, 2023: 27).

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan dan beberapa teori dapat


mengatakan bahwa kloroform dapat dibuat dengan bahan dasar
aseton dan kaporit. Dari praktikum yang telah dilakukan, berhasil di
dapatkan kloroform meskipun dalam jumlah yang banyak.Kloroform
merupakan senyawa kimia yang sering digunakan sebagai anestesi,
namun penggunaannya sekarang sudah tidak dianjurkan lagi karena
sifatnya yang toksik, kloroform sendiri sulit ditemukan di alam
sehingga kloforom murni yang sering ditemukan merupakan hasil
sintesis. Kloroform mempunyai bau yang tajam, dan batu diidh penting
digunakan pada praktikum ini, karena dapat mencegah fronthing pada
saat pemanasan dilakukan. Pada hasil praktikum ini, kita dapat
mengetahui berat kloroform perhitungan keseluruhan secara teoritis adalah
170,88 gram, sedangkan berat kloroform yang diperoleh berdasarkan hasil
praktikum adalah 8,58 gram dengan % rendamen 5%.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan menggunakan masker yang tebal karena
kloroform mempunyai bau yang tajam. Sebaiknya praktikan
menggunakan alas tangan anti panas pada saat melakukan praktikum
agar tangan tidak kepanasan serta mengggunakan masker yang
bagus agar uap yang terbentuk tidak dapat langsung terhirup oleh
hidung. Praktikan harus lebih memahami prosedur kerja dan
mekanisme reaksi yang terjadi agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2022. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis. Makassar:
Universitas Muslim Indonesia.
Ditjen POM, 1979. Farmakope indonesia edisi III 1979. Depkes RI,
Jakarta.
Ditjen POM, 2014. Farmakope indonesia edisi V 2014. Depkes RI,
Jakarta.
Fessenden, Joan S. Fessenden. 2019. Kimia Organik 3rd Edition. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Keena, 2019. Kimia Organik Sintesis . Jakarta: Cahaya Medika.
Mycek, M. J., 2019. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II . Jakarta:
Widya Medika.
Putra, Jaya. 2020. Keracunan Metanol. Malaysia: Kementrian Kesihatan.
Riawan, S. 2019. Kimia Organik. Tanggerang: Bina Rupa Aksara.
Shevla.2019. Buku Ajar Vogel : Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tjay, Tan Hoan, 220. Obat-obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
LAMPIRAN

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
FOTO HASIL

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
SKEMA KERJA

Siapkan alat dan bahan

Timbang kaporit 30 g, lalu masukan ke dalam labu alas bulat


kemudian masukan batu didih

Tambahkan aquadest sedikit demi sedukit

Tambahkan aseton sebanyak 15 mL, homogenkan dan


pasangkan labu alas bulat pada kondensor

Pananaskan labu alas bulat sesekali menggunakan lampu spirtus

Hasil penguapan di tamping di dalam Erlenmeyer yang berisi


aquadest

Pemurnian

Masukan sapel yang berada ppada Erlenmeyer ke dalam corong pisah

Homohenkan, setelah itu diamkan, sampai terjadinya 2 lapisan

Ambil lapisan bawah dan masukan ke dalam gelas ukur

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221
SINTESIS KLOROFORM
Hitum % rendemen hasil sintesis

RISMA AYU ANGGRAINI NUR FADILLA


15020220221

Anda mungkin juga menyukai