Anda di halaman 1dari 15

SINTESA KLOROFORM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sintesis merupakan suatu metode yang dilakukan untuk
memperoleh suatu zat atau senyawa yang baru terdapat dialam
secara bebas. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia
yang semakin meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu.
Salah satu senyawa yang disentesakan adalah kloroform.
Dimana kloroform merupakan obat anastetik tertua, berupa cairan tak
berwarna atau biru muda (tambahan zat warna untuk mempermudah
identifikasi), juga tidak dapat menyala atau eksplosif. Kloroform dapat
terjadi dengan hasil sintesis kaporit yang sehari harinya digunakan
sebagai bahan pembersih air atau pemutih atau menghilangkan noda
pada pakaian dengan etanol dan dikatalis dengan pemanasan.
Didalam dunia farmasi dan kedokteran, kloroform terutama
digunakan sebagai obat anastesi inhalasi dan hingga kini kloroform
masih digunakan sebagai anastesi untuk hewan. Selain itu saat ini
kloroform juga dapat digunakan untuk mengisolasi zat-zat tertentu
dalam tumbuhan. Namun penggunaan kloroform ini harus hati hati
karena sifatnya yang sangat beracun dan berbahaya. Dalam dosis
tertentu kloroform dapat mendepresi pernafasan yang merusak hati.
Dalam bidang farmasi kloroform banyak digunakan sebagai
bahan pengawet, bahan untuk pembuatan anastetikum dan sebagai
bahan tambahan untuk berbagai bahan sediaan farmasi, karena itu
sintesa kloroform perlu untuk diketahui.
Pengetahuan mengenai kloroform ini akan sangat bermanfaat
bagi kita sebagai calon farmasis yang nantinya akan banyak bergelut
dengan obat obatan. Meskipun proses sintesisnya di dalam
laboratorium sangat sederhana, tetapi setidaknya hal itu merupakan
dasar bagi kita untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, atas dasar
pertimbangan pada percobaan yang akan dilakukan.

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

Dengan begitu banyak manfaat yang diperoleh mendorong


kita untuk mengetahui cara pembuatan kloroform serta
pengaplikasiannya, hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya
praktikum kali ini.
1.2 Maksud Praktikum
Maksud dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui dan
memahami cara pembuatan kloroform.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat
senyawa kloroform yang diperoleh dari reaksi antara aseton
dengan kaporit dengan menggunakan metode destilasi suatu
senyawa.

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Teori Umum
Kloroform atau triklorometana mempunyai rumus molekul
CHCl3. Dimana pada tekanan dan suhu normal merupakan cairan
bening dan berbau karakteristik. Kloroform lebih dikenal karena
kegunaanya sebagai bahan pembius, walaupun pada
kenyataannya kloroform lebih banyak digunakan sebagai pelarut
nonpolar di laboratorium atau industri (Amonette dkk., 2009)
Klor adalah elemen yang berbentuk gas yang berkhasiat
bakterisid kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan cepat
membunuh bakteri, spora, fungi dan virus. Misalnya pada kadar0,5
ppm pada pH 7 sudah efektif dalam 30 detik. Pada pH basa
aktivitasnya menurun , begitu pula dengan adanya zat-zat organis.
Karena larutan klor sangat tidak stabil, biasanya digunakan
senyawanya yang dalam larutan berangsur-angsur menghasilkan
asam hipoklorit (HCLO). Contohnya adalah larutan NaClO 0,5%
(solutio dakin), kaporit ( bleaching powder, Ca(Ocl) 2atau senyawa
klor organis tosikloramid dan halazon. Semua antiseptika ini
bekerja dengan jalan pelepasan klor (Tjay , 2002).
Klor tidak digunakan lagi sebagai atiseptikum terbuka,
karena terlalu merangsang. Keculai untuk melarutkan jaringan
mati pada borok terbuka yang bau dengan banyak necronis (Eusol
= Dakin + parafin). Penggunaan utamanya adalah sebagai
desinfektans lantai, air minum, dan kolam renang (konsentrasi 0,5-
20 ppm klor, tergantung dari adanya zat-zat organis (Tjay,2002).
Brom dan klor bereaksi dengan metil keton menghasilkan
masing-masing bromoform (CHBr3) dan kloroform (CHCl3). Istilah
umum untuk menyebut CHX3 ialah haloform, maka reaksi ini
sering disebut sebagai reaksi haloform. Karena bromoform
merupakan cairan yang tidak mencolok, maka pembentukannya tak

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

berguna untuk maksud uji. Namun reaksi antara suatu metil keton
dengan setiap halogen tersebut membentuk suatu metode
pengubahan metol keton ini menjadi asam karboksilat (Fesenden
1998).
Proses pembuatan kloroform adalah mereaksikan aseton
dengan kaporit, reaksinya sebagai berikut :
2CH3COCH3(l) + 6CaOCl2.H2O(s)2 CHCl3(l) + Ca(CH3COO)2(s)+ 2
Ca(OH)2(s) +3 CaCl2(s)+ 6 H2O(l)
H = - 305,634 KJ/mol
Reaktor yang digunakan adalah jenis reaktor batch still yang
dilengkapi pengadukdan koil pemanas. Perbandingan reaktan
adalah 0,045 kg aseton: 0,453 kg kaporit.Reaksi terjadi pada suhu
50C dan tekanan 1 atm dengan reaksi berjalan eksotermis. Selain
Kloroform sebagai produk utama,didalam reaktor batch still juga
menghasilkan kalsium asetat (Ca(CH3COO)2), Kalsium hidroksida
(Ca(OH)2),dan kalsium klorida (CaCl 2).Produk kloroform yang
keluar reaktor batch still dimurnikan dengan memakai H 2SO4 pekat
yang berfungsi untuk mengikat air yang ada dalam
produk.Penambahan asam sulfat pekat tersebut dilakukan di dalam
acidifier untuk memisahkan produk dari asam sulfat dan air. Setelah
dari acidifier masuk ke dekanter. Fase ringan dari dekanter tersebut
dihasilkan produk kloroform dan sedikit asam sulfat.Untuk
memisahkan asam sulfat tersebut perlu dilakukan dengan cara
menambahkan kalsium oksida di dalam tangki netralisasi,karena
kalsium oksida akan bercampur dengan asam sulfat membentuk
kalsium sulfat. Setelah dari tangki netralisasi masuk ke filter 02
untuk memisahkan kalsium sulfat dengan kloroform. Hasil cair dari
filter 02 berupa kloroform dimasukkan ke dalam menara distilasi
untuk memurnikan kloroform tersebut hingga tingkat kemurnian
mencapai 99% (Faith & Keyes, 1959).

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

Kloroform dapat digunakan untuk mengekstraksi komponen


yang tidak larut dalam air seperti lipid dalam proses isolasi DNA.
Proses isolasi DNA melibatkan larutan yang berisi campuran fenol,
kloroform, dan isoamil alkohol. Campuran ini akan
membuat suspensi DNA pada lapisan atas dan pengotor-pengotor
akan mengendap pada bagian bawah tabung. Cairan yang berada
pada bagian atas tabung akan diproses lebih lanjut untuk analisis
DNA, dan bagian pengotor dibuang (Purnawan,2008)
Kloroform merupakan senyawa hepatotoksik. Mekanisme
kerjanya adalah melalui metabolit reaktifnya, radikal triklorometil
yang secara kovalen mengikat proteindan lipid tidak jenuh dan
menyebabkan peroksidasi lipid. Membran sub sel sangat kaya akan
lipid seperti itu, akibatnya bersifat sangat rentan. Perubahan kimia
dalam membran dapat menyebabkan pecahnya membran itu
(Mycek 1991).
2. 2 Uraian Bahan
2.2. 1 Air Suling (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur :HOH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna , tidak berbau,
tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
2.2. 2 Alkohol (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol
RM / BM : C2H5OH / 47,07
Rumus struktur : CH3 CH2 OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna,jernih mudah menguap

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

, mudah bergerak , bau khas, rasa panas,


mudah terbakar, memberikan nyala biru yang
tak berasap.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
dan sebagai titran.
2.2. 3 Aseton (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : DIMETIL KETON
Nama lain : Aseton
RM / BM : (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur : CH3 CO CH3
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna , mudah
menguap, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
95% P, dengan eter P dan dengan kloroform
P, membentuk larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
2.2. 4 Kloroform (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : CHLOROFORM
Nama lain : Kloroform
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, bau
khas, rasa manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air,
mudah larut dalam etanol mutlak P, dalam
eter P, dalam sebagian besar pelarut organik,
dalam minyak atsiri dan dalam minyak lemak.

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


2.2. 5 Vaselin Kuning (Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama lain : Vaselin kuning
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga
hampir lemah , berflurosensi sangat lemah
walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hamper tidak
berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam
benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform dan dalam minyak lemak dan
dalam minyak terpentin, larut dalam eter,
dalam heksana, dan umumnya dalam
minyak lemak dan minyak atsiri, praktis tidak
larut dalam etanol dingin dan etanol panas
dan dalam etanol mutlak dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)
1 Penggerusan dalam mortar jangan terlalu lama, sebab nanti klornya
banyak yang hilang dan banyak yang tidak jadi.
2 Sebaiknya pipa bengkok yang menurun (12 cm) ditaruh potongan
selang karet (5 cm) yang di dalamnya telah dilapisi vaselin tipis.
Pipa yang menurun tersisa 4 cm. Pemakaian pipa karet ialah agar
kita bisa menggoyang goyangkan labu.
3 Perubahan susunan alat diperbolehkan asal dapat memberitahukan
apa yang dikerjakan dan memberikan alasan penggunaan alat-alat
yang dipakai.
4 Penggukuran suhu tidak usah dilakukan karena tidak dikehendaki
yang tepat, cukup dapat diperkira-kirakan.

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

5 Selama pembuatan tidak boleh lengah. Pengocokan labu ini


bermaksud agar suspensi kapur klor yang mengendap ini tetap
terbagi rata dalam seluruh labu selama pemanasan.
6 Sebelum labu menjadi dingin, hendaknya lekas-lekas pipa alonga
yang tercelup dalam air penampung dipisahkan, kalau tidak akan
ada kemungkinan bila labu mendingin penampung tersedot masuk
kedalam lalu melalui pendingin dan ini menyebabkan pecahnya
labu yang belum begitu dingin.
7 Hilangnya asam dapat diketahui dengan menguji air pencucian
dengan kertas lakmus, hilangnya alkohol dapat diketahui dengan
menguji air pencuci dengan iodoform reaksi.
8 Jangan misalnya mengeringkan hanya 10 ml kloroform dengan 10
gr CaCl2 anhidrat, nanti semua kloroform akan habis.
9 Pemilihan labu destilasi yang kecil disini artinya yang sesuai yakni
hendaklah isi labu tersebut (untuk destilasi biasa) tidak lebih dari
2/3 dan tidak kurang dari 1/3.
Dengan adanya cahaya dari udara, kloroform mengalami oksidasi
menjadi phosgeen yang toksis. Pada penyimpanan biasanya diberi
1-2 % alkohol untuk mengubahnya menjadi dietil karbonat yang
tidak berbahaya

BAB 3 METODE KERJA


MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt
15020150149
SINTESA KLOROFORM

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan yaitu botol semprot, batu didih,
corong pisah, erlenmeyer 50 ml, gelas ukur 25 ml, gelas ukur
10 ml, kondensor lurus, lampu spirtus, labu alas bulat, pipa
bengkok, pipet skala, dan sendok tanduk,
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan yaitu alumunium foil, air
suling, aseton, kapur klor/kaporit, kapas, kertas timbang, tissue,
dan vaselin.
3 . 3 Cara Kerja
Pertama tama disediakan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum. Dimasukkan aseton kedalam corong
pisah. Ditimbang 10 g kaporit dengan menggunakan timbangan
analitik. Dimasukkan kedalam labu alas bulat dan ditambahkan
dengan aquadest sedikit demi sedikit hingga homogen.
Ditambahkan 15 mL aseton homogenkan. Dipasang atau
dihubungkan labu alas bulat tadi dengan kondensor. Dihubungkan
dengan kondensor dimana ujung kondensor diletakkan erlenmeyer
250 mL yang berisi air sebanyak 10 ml untuk menampung destilasi.
Dipanaskan labu alas bulat dengan menggunakan lampu spritus
proses destilasi dihentikan apabila tidak ada lagi kloroform yang
keluar dan apabila pada saat pemanasan terjadi gelembung yang
terdapat erlenmeyer yang berisi air maka jauhkan lampu spritus
dari labu alas bulat. Diamati hasil sintesis kloroform pada
Erlenmeyer penampung. Dihitung persen rendamennya.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

4.1 Hasil
4.1.1 Tabel
NO. Pereaksi Volume Berat Volume
pereaksi Kloroform
1. Aseton 15 mL 10,1706 gr 1 mL
4.1.2 Perhitungan
Massa kaporit = 10 gr
Mr = 143 g/mol
10
Mol kaporit = 143 = 0,07 mol

Volume aseton = 15 mL
Bj = 0,781 g/ml
Mr = 58 g/mol
Massa = 30 x 0,781
= 11,715 gr
23,43
Mol aseton = 58 = 0,40 mol

3Ca(Ocl)2 + C3H6O CHCl3


0,21 mol
0,07 mol 0,07 mol 0,07 mol
0,07 mol 0,07 mol
M. Kloroform = 0,07 x 119,5 g/mL
= 8,3566 gr
Vol. Praktikum = 1 mL
Bj kloroform = 1,48 g/mL
Massa Kloroform praktikum = 1 mL x 1,48 g/mL
= 1,48 gr
berat praktek 1,48
% rendamen = berat teori = 8,3566 x

100%
= 17,71%

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

4.2 Pembahasan
Kloroform atau triklorometana mempunyai rumus molekul CHCl3.
Dimana pada tekanan dan suhu normal merupakan cairan bening dan
berbau karakteristik. Kloroform lebih dikenal karena kegunaanya sebagai
bahan pembius, walaupun pada kenyataannya kloroform lebih banyak
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri
Pada percobaan kali ini dilakukan cara pembuatan kloroform
dengan mereaksikan kapur klor (kaporit) dengan aseton, cara kerja
pembuatan kloroform dengan menggunakan aseton yaitu pertama-tama
disiapkan alat dan bahan yang digunakan. Ditimbang 10 gram kaporit
kemudian dimasukkan kedalam labu alas bulat dan ditambahkan air
sedikit demi sedikit. Ditambahkan 15 ml aseton, dan dihomogenkan
kembali. Dipasang atau dihubungkan labu alas bulat tadi dengan
kondensor. Dipasang Erlenmeyer yang berisi air pada ujung alat destilasi.
Dipanaskan labu alas bulat dengan menggunakan lampu spritus. Diamati
hasil sintesis kloroform pada Erlenmeyer penampung. Kloroform dan air
dipisahkan sehingga diperoleh kloroform yang murni melalui corong pisah
dan langsung dimasukkan kedalam gelas ukur dan diukur volume yang
diperoleh.Dihitung persen rendamennya.
Pada percobaan ini digunakan kondensor lurus yang disesuaikan
agar uap kloroform dapat lebih mudah melewati kondensor. Jika
digunakan kondensor bulat, kemungkinan uap akan tertinggal pada
bulatan/lekukan kondensor. Sedangkan pada kondensor, air mengalir dari
atas kebawah agar pendinginan dapat dilakukan secara maksimal dari
ujung atas sampai ujung bawah kondensor.
Penggunaan labu alas bulat tujuannya adalah agar pemanasan
hasilnya merata, jika kita menggunakan labu yang lain dikhawatirkan
pemanasan yang dilakukan hasilnya akan tidak merata karena labu yang
lain mempunyai suatu sudut yang mana akan memungkinkan larutan
yang berada di dalam labu tersebut akan mengendap dan proses
pemanasannya tidak merata karena api dari bawah hanya menyebar ke
sudut sudut dari labu.

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

Dilakukan pemanasan api bebas agar dapat menghindari


terjadinya letupan dari larutan bila sewaktu-waktu terjadi letupan dapat
segera menghentikan pemanasan. Juga penambahan batu didih
dimaksudkan untuk menghindari frothing, disebabkan karena batu didih
memiliki pori-pori yang dapat menyerap panas dan mengeluarkan panas
tersebut ke segala arah sehingga pemanasan merata.
Pembuatan senyawa kloroform berdasarkan reaksi subtitusi
antara aseton dengan gas klorida dimana gas tersebut diperoleh
dari reaksi antara kaporit dengan mensuspensikan air suling
melalui proses penggunaan kondensor lurus yang mengkondensasi
uap kloroform yang terbentuk akibat pemanasan sehingga
terbentuk tetesan cairan kloroform sehingga mengalir melewati pipa
bengkok ke wadah.
Setelah kaporit terasa panas maka akan terbentuk busa. Hal
ini menandakan bahwa gas klor telah terbentuk.Ketika busa
terbentuk usahakan agar tetap terjaga dengan mengompres kepala
labu menggunakan kain basah.
Setelah larutan di dalam labu alas bulat mengering
dihentikan pemanasan dan diambil hasil di dalam gelas kimia.
Kemudian masulkan hasil kedalam corong pisah dan terbentuk dua
lapisan. Lapisan atas merupakan lapisan air, sedangkan lapisan
bawah adalah kloroform yang terbentuk. Hal ini dikarenakan Bj
Kloroform lebih besar daripada air. sehingga bila ada kloroform
yang terbentuk akan dapat lebih mudah dilihat. Setelah itu diambil
lapisan air dari kloroform, pada gelas ukur.
Kloroform dan air dipisahkan sehingga diperoleh kloroform
yang murni melalui corong pisah dan dimasukkan kedalam gelas
ukur dan diukur volume yang diperoleh yaitu 1 mL dan jumlah
persen rendamen sebanyak 17,71% oleh karena itu percobaan ini
dapat dikatakan berhasil.

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa : kloroform yang diperoleh dengan aseton adalah 1
ml dengan % rendamen 17,71 %.
5 . 2 Saran
Untuk kepada para asisten diharapkan agar mendampingi
para praktikan dalam melakukan praktikum agar praktikum bisa
berjalan lancar.

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintetik. Fakultas


Farmasi, UMI: Makassar.

Amonette James E. & S. Joseph, 2009. Characteristics of Biochar:


Microchemical Properties .In Lehmann J. and S. Joseph, 2009.
Biochar for Environmental Management. First published by
Earthscan in the UK and USA in 2009. P416

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta


Faith, Keyes & Clark., 1955, Industrial Chemical, 4th ed, John Wiley and
Sons, Inc., New York.

Fessenden. 1995. Kimia Organik Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga : Jakarta


Mycek, Harvey. R. A., Champe. P. C. 2001. Farmakologi
UlasanBergambar. Jakarta :Widya Medika

Suwanto A, Soka S, Candra Krishna Purnawan. 2008. Teknik Percobaan


dalam Genetika Molekuler. Jakarta: Penerbit Atma Jaya

Tjay, Tan Hoan. 2002. Obat-obat Penting. PT. Elex Media Komputindo :
Jakarta

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149
SINTESA KLOROFORM

LAMPIRAN

MARDINA H.HALIK RAIS RAZAK S. Farm., M.Farm.,Apt


15020150149

Anda mungkin juga menyukai