Anda di halaman 1dari 17

SINTESIS KLOROFROM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sintesa kloroform merupakan suatu proses pembuatan senyawa


organik melalui bahan dasar kapur klor yang melalui penyarian atau
destilasi. Proses sintesa kloroform dapat pula menggunakan aseton
dengan serbuk yang berupa natrium hipklori, proses ini juga
mengakibatkan etil alcohol.

Kloroform sangat bersifat hepatotoksik yang dapat merusak hati.


Akan tetapi kloroform ini sudah sangat jarang digunakan karena dapat
dengan mudah teroksidasi di bawah udara dan cahaya menjadi fosgen
yang sangat berbahaya
Karena kegunaannya yang cukup luas itulah maka setiap
mahasiswa farmasi dituntun untuk mengetahui dan memahami reaksi
pembentukan klorofrom tersebut.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
memahami cara mensistesis kloroform dengan alcohol atau aseton
dengan kapur klor.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mensistesis kloroform dari kapur klor dengan aseton dan menghitung

rendamennya.

2. Mensintesis kloroform dari kapur klor dengan alcohol dan

menghitung rendamennya.

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Kloroform merupakan senyawa hepatotoksik. Mekanisme


kerjanya adalah melalui metabolit reaktifnya, radikal triklorometil yang
secara kovalen mengikat protein dan lipid tidak jenuh dan menyebabkan
peroksidasi lipid. Membran subsel sangat kaya akan lipid sperti itu,
akibatnya bersifat sangat rentan. Perubahan kimia dalam membrane
(Mycek, 1991).
Kloroform dibuat dari alkohol dengan kapur klor(beaching
powder, Ca(OCl)2Cl, Calsium Chloro Hypoclorit) dengan melalui tiga
tingakatan reaksi, yaitu (Anonim, 2012).
1. Oksidasi oleh halogen
2. Klorinasi dari hasil oksidasi
3. Hidrolisa alkalis dari senyawa yang baru terbentuk
Perlu dipakai larutan pekat, karena dalam larutan klorida encer
O2 dan bukan Cl2. Klor merupakan suatu bahan kimia industri yang
utama, diproduksi secaa komersial dengan beberapa cara. Kedua
proses yang utama melibatkan elektrolisis larutan natrium klorida pekat,
yang disebut brine (larutan pekat garam. (Carles, 1997, hal : 241).

Klor adalah elemen yang berbentuk gas yang berkhasiat


bakterisid kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan cepat
membunuh bakteri, spora, fungi dan virus. Misalnya pada kadar0,5 ppm
pada pH 7 sudah efektif dalam 30 detik. Pada pH basa aktivitasnya
menurun , begitu pula dengan adanya zat-zat organis. Karena larutan
klor sangat tidak stabil, biasanya digunakan senyawanya yang dalam
larutan berangsur-angsur menghasilkan asam hipoklorit (HCLO).
Contohnya adalah larutan NaClO 0,5% (solutio dakin), kaporit

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

( bleaching powder, Ca(Ocl) 2atau senyawa klor organis tosikloramid


dan halazon. Semua antiseptika ini bekerja dengan jalan pelepasan klor
(Tjay T., 2002, hal : 231).

Klor tidak digunakan lagi sebagai atiseptikum terbuka, karena


terlalu merangsang. Keculai untuk melarutkan jaringan mati pada borok
terbuka yang bau dengan banyak necronis (Eusol = Dakin + parafin).
Penggunaan utamanya adalah sebagai desinfektans lantai, air minum, dan
kolam renang (konsentrasi 0,5-20 ppm klor, tergantung dari adanya zat-zat
organis (Tjay T., 2002, hal : 232).

Telah ditemukan bahwa kecepatan halogenasi suatu keton


berbanding langsung dengan konsentrasi keton dengan konsentrasi asam
yang ditambahkan tetapi tidak tergantung pada konsentrasi atau jenis dari
halogen yang digunakan (apabila klor, brom, iod). Reaksi halogenasi dapat
dipercepat dengan penambahan asam atau basa. Oleh karena itu, langkah
lambat reaksi adalah langkah yang tidak melibatkan halogen, yaitu langkah
pembentukan fenol. Di dalam halogenasi terkatalisis basa terhadap keton
ditemukan juga bahwa kecepatan reaksi sama sekali tidak tergantung pada
konsentrasi dan identitas halogen tersebut (kita gunakan istilah terpromosi
karena basa sikonsumsi secara stokiometri dalam reaksi keseluruhan).
(Anonim, 2005, hal : 19).

Di dalam reaksi tersebut, langkah pertama dan langkah penentu


kecepatan reaksi adalah langkah elepasan proton dari karbon adalah
menghasilkan ion enolat. (Tim Dosen kimia, 2005, hal : 19).

Reaksi alkana dengan halogen dinamakan halogenasi. Reaksi

eksotermik antara gas klor dengan alkena hanya berlangsung pada suhu

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

tinggi dan bantuan sinar. Sedangkan pada suhu rendah atau tanpa sinar,

maka reaksi tidak berlangsung (Svehla, 1979).

R H + Cl2 R Cl + HCl

Semua halogen adalah bukan logam, dengan rumus umum X 2,


dengan X menyatakan halogen. Oleh karena tingginya reaktifiasnya,
maka halogen tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur di alam.
Anggota terakhir dari golongan ini adalah astatin adalah unsur radioaktif.
Flour cukup reaktif, dengan air menghasilkan oksigen. Reaksi yang
diperlihatkan disini adalah salah satu dari reaksi yang mungkin. Halogen
mempunyai energi ionisasi tinggi, dan afinitas elektron yang besar
(anonim, 2006, hal : 30)

2.2 Uraian Bahan


1. Air Suling (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : HOH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
2. Alkohol (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol
RM / BM : C2H5OH / 47,07
Rumus struktur : CH3 CH2 OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih mudah menguap,
mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah
terbakar, memberikan nyala biru yang tak
berasap.

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur


dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform dan
sebagai titran.
3. Aseton (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : DIMETIL KETON
Nama lain : Aseton
RM / BM : (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur : CH3 CO CH3
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah menguap,
bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
95% P, dengan eter P dan dengan kloroform P,
membentuk larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
4. Kloroform (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : CHLOROFORM
Nama lain : Kloroform
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, bau
khas, rasa manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah
larut dalam etanol mutlak P, dalam eter P, dalam
sebagian besar pelarut organik, dalam minyak
atsiri dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. Vaselin Kuning (Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama lain : Vaselin kuning
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga hampir
lemah, berflurosensi sangat lemah walaupun

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

setelah melebur. Dalam lapisan tipis transparan.


Tidak atau hamper tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam
benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform dan dalam minyak lemak dan dalam
minyak terpentin, larut dalam eter, dalam
heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri, praktis tidak larut dalam
etanol dingin dan etanol panas dan dalam
etanol mutlak dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. Kapur klor (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : CALSIUM CHLORO HYPOCLORIL

Nama lain : Kaporit

RM / BM : Ca(OCI)Cl / 126,98

Pemerian : Serbuk putih, kotor, bau khas.

Kelarutan : Larut sebagian dalam air dan dalam etanol 95%

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai bahan dasar sintesis

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)


1. Penggerusan dalam mortar jangan terlalu lama, sebab nanti klornya
banyak yang hilang dan banyak yang tidak jadi.
2. Sebaiknya pipa bengkok yang menurun (12 cm) ditaruhpotongan
selang karet (5 cm) yang di dalamnya telah dilapisi vaselin tipis. Pipa

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

yang menurun tersisa 4 cm. Pemakaian pipa karet ialah agar kita
bisa menggoyang goyangkan labu.
3. Perubahan susunan alat diperbolehkan asal dapat memberitahukan
apa yang dikerjakan dan memberikan alasan penggunaan alat-alat
yang dipakai.
4. Penggukuran suhu tidak usah dilakukan karena tidak dikehendaki
yang tepat, cukup dapat diperkira-kirakan.
5. Selama pembuatan tidak boleh lengah. Pengocokan labu ini
bermaksud agar suspensi kapur klor yang mengendap ini tetap
terbagi rata dalam seluruh labu selama pemanasan.
6. Sebelum labu menjadi dingin, hendaknya lekas-lekas pipa alonga
yang tercelup dalam air penampung dipisahkan, kalau tidak akan ada
kemungkinan bila labu mendingin penampung tersedot masuk
kedalam lalu melalui pendingin dan ini menyebabkan pecahnya labu
yang belum begitu dingin.
7. Hilangnya asam dapat diketahui dengan menguji air pencucian
dengan kertas lakmus, hilangnya alkohol dapat diketahui dengan
menguji air pencuci dengan iodoform reaksi.
8. Jangan misalnya mengeringkan hanya 10 ml kloroform dengan 10 gr
CaCl2 anhidrat, nanti semua kloroform akan habis.
9. Pemilihan labu destilasi yang kecil disini artinya yang sesuai yakni
hendaklah isi labu tersebut (untuk destilasi biasa) tidak lebih dari 2/3
dan tidak kurang dari 1/3.
10. Dengan adanya cahaya dari udara, kloroform mengalami oksidasi
menjadi phosgeen yang toksis. Pada penyimpanan biasanya diberi 1-
2 % alkohol untuk mengubahnya menjadi dietil karbonat yang tidak
berbahaya.

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang dipakai yaitu botol semprot, batang pengaduk,
batu didih, corong pisah, erlenmeyer 50 ml, gelas ukur 25 ml, gelas ukur
10 ml, kondensor lurus, lampu spirtus, labu alas bulat, pipa bengkok,
pipet skala, sendok tanduk, statif dan klem, timbangan ohaus
JULFA DJAFAR RAIZ
RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

.3.2 Bahan Praktikum


Adapun bahan yang digunakan adalah alkohol, alumunium foil, air
suling, aseton, kapur klor/kaporit, kapas, kertas timbang, tissue, dan
vaselin.
3.3 Cara Kerja
A. Untuk Alkohol

Disiapkan alat dan bahan yang digunakan. Ditimbang 10 gram

kaporit dengan menggunakan timbangan analitik. Dimasukkan

kedalam labu alas bulat dan disuspensikan dengan air 30 ml sedikit

demi sedikit hingga homogen. Ditambahkan 50 ml etanol dan

dihomogenkan kembali, dan ditambahkan dengan batu didih, setelah

itu mulut dari labu alas bulat ditutup dengan menggunakan

alumunium foil. Dipasang atau dihubungkan labu alas bulat tadi

dengan kondensor. Dihubungkan dengan kondensor dimana ujung

kondensor diletakkan dalam erlenmeyer yang berisi air. Dipanaskan

labu alas bulat dengan menggunakan lampu spritus proses destilasi

dihentikan apabila tidak ada lagi kloroform yang keluar/dan apabila

pada saat pemanasan terjadi gelembung yang terdapat erlenmeyer

yang berisi air maka jauhkan lampu spritus dari labu alas bulat.

Diamati hasil sintesis kloroform pada Erlenmeyer penampung.

Kloroform dan air dipisahkan dengan corong pisah sehingga

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

diperoleh kloroform yang murni, dimasukkan kedalam gelas ukur dan

diukur volume yang diperoleh. Dihitung persen rendamennya.

B. Untuk Aseton

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang digunakan.

Ditimbang 20 gram kaporit kemudian dimasukkan kedalam labu alas

bulat dan ditambahkan air sedikit demi sedikit. Ditambahkan 40 ml

aseton, dan dihomogenkan kembali. Dipasang atau dihubungkan

labu alas bulat tadi dengan kondensor. Dipasang Erlenmeyer yang

berisi air pada ujung alat destilasi. Dipanaskan labu alas bulat

dengan menggunakan lampu spritus. Diamati hasil sintesis kloroform

pada Erlenmeyer penampung. Kloroform dan air dipisahkan sehingga

diperoleh kloroform yang murni melalui corong pisah dan langsung

dimasukkan kedalam gelas ukur dan diukur volume yang diperoleh.

Dihitung persen rendamennya.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

4.1 Hasil

N pereaksi Volume pereaksi Berat % Rendamen

o
1 Aseton 15 ml 10 gr 34,077 %

2 Alkohol 15 ml 10 gr -

4.2 Pembahasan

Kloroform, dalam bidang farmasi banyak digunakan sebagai bahan


pengawet, bahan untuk pembuatan anastetikum dan sebagai bahan
tambahan untuk berbagai bahan sediaan farmasi, karena itu sintesa
kloroform perlu untuk diketahui. Sintesa kloroform merupakan suatu proses
pembuatan senyawa organik melalui bahan dasar kapur klor yang melalui
penyarian atau destilasi. Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran
yang didasarkan pada perbedaan tingkat volatilitas(kemudahan pada
perbedaan menguap) pada suhu dan tekanan tertentu ada juga litelatur lain
yang mengatakan bahwa destilasi merupakan proses fisika kimia dan tidak
terjadi adanya reaksi kimia selama proses berlangsung

Sintesa kloroform yang terbentuk berasal dari reaksi kapur klor


dengan air yang menghasilkan kalsium hidroksida dan melepaskan klor. Klor
yang terbentuk akan bereaksi dengan alkohol membentuk etanol dan
bereaksi lagi dengan klor membentuk trikloro etanol dan bereaksi lagi dengan
kalsium hidroksida membentuk kloroform.

Pada praktikum sintesa kloroform terjadi tiga reaksi, yaitu reaksi


oksidasi oleh halogen, kloronisasi dari hasil oksidasi dan hidrolisa alkali dari

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

senyawa yang baru terbentuk. Sintesa kloroform dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu pertama mereaksikan suspense kapur klor / kaporit dengan
alcohol, kedua mereaksikan suspense kapur klor / kaporit dengan aseton.

Pada percobaan ini, akan dilakukan dua kali pembuatan kloroform,


yaitu yang pertama dengan menggunakan alkohol dengan kapur klor
(beaching powder) dan yang ke dua, dengan menggunakan aseton dengan
kapur klor. Hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dari
masing-masing bahan utama. Hal yang pertama pada percobaan ini
dilakukan pembuatan kloroform dengan mereaksikan kapur klor (kaporit)
dengan aseton, cara kerja pembuatan kloroform dengan menggunakan
aseton yaitu pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
Ditimbang 10 gram kaporit kemudian dimasukkan kedalam labu alas bulat
dan ditambahkan air sedikit demi sedikit. Ditambahkan 15 ml aseton, dan
dihomogenkan kembali. Dipasang atau dihubungkan labu alas bulat tadi
dengan kondensor. Dipasang Erlenmeyer yang berisi air pada ujung alat
destilasi. Dipanaskan labu alas bulat dengan menggunakan lampu spritus.
Diamati hasil sintesis kloroform pada Erlenmeyer penampung. Setelah
diperoleh campuran kloroform dengan air, kemudian dipisahkan dengan
menggunakan corong pisah. Hasil yang diperoleh ditampung pada wadah
yang berisi etanol, hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar kloroform yang
toksik tidak terlepas ke ruangan yaitu dengan cara mengubah kloroform
menjadi dietilkarbonat yang tidak berahaya karena dengan adanya cahaya
dan udara, kloroform mengalami oksidasi menjadi Phosgeen yang toksis
yaitu berupa gas beracun yang tidak berwarna yang dapat merusak susunan
saraf pusat (SSP). Kemudian dihitung persen rendamennya.

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

Dilakukan pemanasan api bebas agar dapat menghindari terjadinya


frothing atau letupan dari larutan bila sewaktu-waktu terjadi letupan dapat
segera menghentikan pemanasan dan frothing tidak terjadi.
Fungsi yang sama juga diberikan oleh batu didih, penambahan batu
didih dimaksudkan untuk menghindari frothing, disebabkan karena batu didih
memiliki pori-pori yang dapat menyerap panas dan mengeluarkan panas
tersebut ke segala arah sehingga pemanasan merata ke segala arah.
Digunakan kondensor yang berbentuk lurus karena hal ini didasarkan
pada titik didih pereaksi. Dalam hal ini titik didih alkohol yaitu 78,8 O C,
sedangkan kloroform yang terbentuk mempunyai titik didih lebih rendah dari
alkohol yaitu antara 61 62O C dan dalam pemasangannya kondensor harus
miring, yaitu untuk menjaga agar uap kloroform tidak mengambang sebelum
masuk kondensor.
Penggunaan labu alas bulat tujuannya adalah agar pemanasan yang
kita lakukan hasilnya dapat merata, karena jika kita menggunakan labu yang
lain selain labu alas bulat akan dikhawatirkan pemanasan yang dilakukan
hasilnya akan tidak merata karena labu yang lain mempunyai suatu sudut
yang mana akan memungkinkan larutan yang berada di dalam labu tersebut
akan mengendap dan proses pemanasannya tidak merata karena api dari
bawah hanya menyebar ke sudut sudut dari labu, sedangkan jika kita
menggunakan labu alas bulat maka pemanasannya akan lebih merata dan
apinya akan menyebar ke seluruh bagian dari labu alas bulat tersebut.
Reaksi-reaksi kloroform :
1. Jika terkena udara dan cahaya ,kloroform mengalami oksidasi secara
lambat membentuk fosgen dengan toksitas yang tinggi
2. Kloroform dipanaskan dengan alkali akan terurai menjadi alkali formiat
3. Reaksi natrium etilat dengan kloroform membentuk trioksi metana atau
metal ester asam formiat

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

Kloroform yang didapat dari alcohol dengan kapur klor melebihi tiga
tingkatan reaksi, yaitu :
1. Oksidasi Halogen
CH3CH2OH + Cl2 CH3CHO
2. Klorinasi dari hasil oksidasi
CH3CHO + Cl2 CCl3CHO + HCl
3. CCl3CHO + Ca(OH)2 CHCl3+ (HCOO)2Ca

Sedangkan pada reaksi dengan aseton lebih kuat ,sehingga dalam


proses sintesa digunakan susunan alat yang agak berbeda.Reaksinya adalah
sebagai berikut :
1. CH3COCH3 + 3Cl2 CCl3COCH3 + 3HCl
2. CCl3COCH3 + Ca(OH)2 CHCl3 + (CH2COO)2Ca
Dari percobaan di atas dapat diketahui bawa aseton hasilnya jauh
lebih banyak dibandingkan dengan alkohol, karena dilihat dari perbandingan
hasil yang didapat bawa aseton dan kapor klor % rendamanya sebanyak
34,077 % sedangkan pada alcohol dan kapur klor tidak menghasilkan
klorofrom atau tidak mendapatkan % rendamannya ada liltelatur mengatakan
bawa semakin kecil perbandingan mol kapur klor dengan mol kloroform,
semakin banyak kloroform yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya.
Faktor kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh
antara lain sebagai berikut : Terdapat campuran lain dalam kaporit, ada
bagian yang bocor pada alat sehingga kloroform keluar melaui bagian yang
bocor tersebut,proses penggerusan kaporit yang agak lama, seharusnya
digunakan labu alas bulat yang mempunyai tangkai yang tersambung dengan
kondensor, sehingga mulut labu dapat dipasangkan pengaduk

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. % rendamen yang di peroleh aseton adalah 34,077 %.
2. % rendamen yang di peroleh alcohol tidak ada

5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melaksanakan praktikum,
agar hasil yang didapat bisa maksimal.

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis. Universitas


Muslim Indonesia : Makassar
Charles W.K., 1997. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jilid II. Erlangga.
Jakarta. (hal : 241).

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta


Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI : Jakarta
Hiskia A., 1985. Ilmu Kimia. Departemen Pendidikan dan Kebuayaan RI. Jakarta.

(hal : 93 -95).
Rusli, dkk., 2007. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintetik. Universitas Msulim

Indonesia. Makassar. (hal : 7-11).


Tjay, T., 2002, Obat Obat Penting. PT. Gramedia. Jakarata. (hal : 231-232)
G, Katzung. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Salemba Medika : Jakarta
Tim Dosen TPB. 2002. Kimia Dasar II. TPB Universitas Hasanuddin. Makassar

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026
SINTESIS KLOROFROM

JULFA DJAFAR RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150026

Anda mungkin juga menyukai