Anda di halaman 1dari 16

SINTESIS KLOROFROM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kloroform merupakan obat anastetik tertua, berupa cairan tak


berwarna atau biru muda (tambahan zat warna untuk mempermudah
identifikasi) dan juga tidak dapat menyala atau explosive.
Proses Pembuatan kloroform, bromoform, iodoform, sangat mudah
terjadi, pembentukan senyawa ini merupakan reaksi haloform yaitu dari
senyawa senyawa halogen. Proses sintesa kloroform dapat pula
menggunakan aseton dengan serbuk yang berupa natrium hipoklorit,
proses ini juga mengakibatkan etil alcohol.
Cara sintesis dan pembuatan kloroform juga perlu dipelajari
mengingat hingga kini kloroform masih di gunakan sebagai anastesi
untuk hewan. Selain itu saat ini kloroform juga dapat digunakan untuk
mengisolasi zat zat tertentu dalam tumbuhan.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
memahami cara mensistesis kloroform dengan alcohol atau aseton
dengan kapur klor.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mensistesis kloroform dari kapur klor dengan aseton dan menghitung

rendamennya.

2. Mensintesis kloroform dari kapur klor dengan alcohol dan

menghitung rendamennya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ
RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

2.1 Teori Umum

Golongan halogen terdapat dalam golongan VII A, tepat di depan


lajur gas-gas mulia yang terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br),
Iodin m(I), dan asetin (At). (Hiskia, 1985).
Keempat unsur golongan VII A, semuanya sangat merangsang
sekali terhadap hidung dan tenggorokan. Brom suat cairan yang merah
tua pada suhu kamar, mempunyai tekanan uap yang tinggi. Selain itu
juga menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit. Klor dan
Flour, biasanya ditangani sebagai gas, harus digunakan hanya dalam
kamar, asam dan dalam ruangan dengan pertukaran udara (ventilasi)
yang baik. Bila kita terbuka pada konsentrasi klor yang lebih besardari
mpada 1 ppm dalam udara, ini sangat membahayakan bagi kesehatan
kita. Beberapa hisapan klor pada 1000 ppm bersama nafas kita akan
mematikan. Semua halogen disimpan jauh dari kontak dengan zat-zat
yang dapat dioksidasi. (Hiskia, 1985).
Melihat tempatnya dalam sistem periodik, atom-atom halogen
mempunyai jumlah elektron atom-atom satu lebih sedikit dari pada
jumlah elektron atom-atom gas mulia dalam periode yang sama.
Halogen berarti pembentukan garam, karena hasil reaksinya dengan
logam-logam merupakan garam. Mengamati berlangsungnya reaksi
antara halogen dengan hidrogen dan berbagai unsur lain, ternyata
makin ke bawah dalam lajur halogen, sifatnya makin lemah. Dengan
kata lain reaksi-reaksinya makin sukar terjadi dengan bertambahnya
besar nomor atomnya atau berat atomnya. Tetapi sifat asamnya makin
ke bawah makin kuat karena ikatan antara atom H dengan atom
halogen makin mudah putus dengan makin besar nomor atom halogen

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

itu sendiri. Asam klorida meruapakan suatu asam yang banyak


digunakan. (Hiskia, 1986).
Kloroform dibuat dari alkohol dengan kapur klor(beaching
powder, Ca(OCl)2Cl, Calsium Chloro Hypoclorit) dengan melalui tiga
tingakatan reaksi, yaitu (Anonim, 2012).
1. Oksidasi oleh halogen
2. Klorinasi dari hasil oksidasi
3. Hidrolisa alkalis dari senyawa yang baru terbentuk
Perlu dipakai larutan pekat, karena dalam larutan klorida encer
O2 dan bukan Cl2. Klor merupakan suatu bahan kimia industri yang
utama, diproduksi secaa komersial dengan beberapa cara. Kedua
proses yang utama melibatkan elektrolisis larutan natrium klorida pekat,
yang disebut brine (larutan pekat garam. (Carles, 1997, hal : 241).

Klor adalah elemen yang berbentuk gas yang berkhasiat


bakterisid kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan cepat
membunuh bakteri, spora, fungi dan virus. Misalnya pada kadar0,5 ppm
pada pH 7 sudah efektif dalam 30 detik. Pada pH basa aktivitasnya
menurun , begitu pula dengan adanya zat-zat organis. Karena larutan
klor sangat tidak stabil, biasanya digunakan senyawanya yang dalam
larutan berangsur-angsur menghasilkan asam hipoklorit (HCLO).
Contohnya adalah larutan NaClO 0,5% (solutio dakin), kaporit
( bleaching powder, Ca(Ocl) 2atau senyawa klor organis tosikloramid
dan halazon. Semua antiseptika ini bekerja dengan jalan pelepasan klor
(Tjay T., 2002).

Unsur-unsur halogen terdiri dari flor, klor, brom dan iod, dikenal
sebagai keluarga halogen. Bahkan sebelum ada perumusan teori yang
mengelompokkan mereka bersama-sama pada tabel berskala. Selain

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

empat unsur tadi adapula halogen yang langkah aslain, yang dibat pada
tahun 1904 dengan ekserimen pemboman. Sejak itu aslatin telah
ditemukan dalam alam, tetapi dalam jumalah yang sangat sedikit sekali
(Carles, 1997).

Kebanyakan runutan senyawaan yang tak dikehendaki dalam


persenyawaan air minum dapat menghilangkandalam instalasi
pengolahan kota, meskipun proses ini menambahtinggi harga air
tersebut. Manjaring air melalui lapisan pasir yang dalam atau melalui
lapisan aktif adalah efektif tetapi bahan dalam lapisan-lapisan ini harus
diganti atau diperbaiki keadaannya secara terbuka. Akhir-akhir ini
dengan meningkatnya perhatian terhadap lingkungan dan
pengembangan peralatan analis yang peka terhadap runutan
senyawaan klor yang tidak diketahui telah ditemukan dalam air yang
telah diklorinasi. Klor yang dimasukkan dalam air untuk membunun
mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi juga bereaksi dengan
senyawaan organik yang mengandung nitrogen dengan memberikan
kloramina, NH2Cl atau kloramina tersubtitusi. Zat ini sangat beracun
terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya, dan ditakuti akan bisa
membahayakan manusia. Kloroform, CHCl3adalah satu lagi dari sekitar
100 senyawaan klor organik yang ditemukan dalam air terklorinasi yang
dianggap mutagenik (dapat menimbulkan kerusakan pada kelahiran)
atau karsinogenik (yang dapat menimbulkan kanker). (Svehla, 1979).

Semua halogen adalah bukan logam, dengan rumus umum X2,


dengan X menyatakan halogen. Oleh karena tingginya reaktifiasnya,
maka halogen tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur di alam.

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

Anggota terakhir dari golongan ini adalah astatin adalah unsur


radioaktif. Flour cukup reaktif, dengan air menghasilkan oksigen. Reaksi
yang diperlihatkan disini adalah salah satu dari reaksi yang mungkin.
Halogen mempunyai energi ionisasi tinggi, dan afinitas elektron yang
besar (Carles, 1997).

2.2 Uraian Bahan


1. Air Suling (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : HOH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
2. Alkohol (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol
RM / BM : C2H5OH / 47,07
Rumus struktur : CH3 CH2 OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih mudah menguap,
mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah
terbakar, memberikan nyala biru yang tak
berasap.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform dan


sebagai titran.
3. Aseton (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : DIMETIL KETON
Nama lain : Aseton
RM / BM : (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur : CH3 CO CH3
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah menguap,
bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
95% P, dengan eter P dan dengan kloroform P,
membentuk larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
4. Kloroform (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : CHLOROFORM
Nama lain : Kloroform
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, bau
khas, rasa manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah
larut dalam etanol mutlak P, dalam eter P, dalam
sebagian besar pelarut organik, dalam minyak
atsiri dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. Vaselin Kuning (Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama lain : Vaselin kuning
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga hampir
lemah, berflurosensi sangat lemah walaupun
setelah melebur. Dalam lapisan tipis transparan.
Tidak atau hamper tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam
benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform dan dalam minyak lemak dan dalam

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

minyak terpentin, larut dalam eter, dalam


heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri, praktis tidak larut dalam
etanol dingin dan etanol panas dan dalam
etanol mutlak dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. Kapur klor (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : CALSIUM CHLORO HYPOCLORIL

Nama lain : Kaporit

RM / BM : Ca(OCI)Cl / 126,98

Pemerian : Serbuk putih, kotor, bau khas.

Kelarutan : Larut sebagian dalam air dan dalam etanol 95%

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai bahan dasar sintesis

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)


1. Penggerusan dalam mortar jangan terlalu lama, sebab nanti klornya
banyak yang hilang dan banyak yang tidak jadi.
2. Sebaiknya pipa bengkok yang menurun (12 cm) ditaruhpotongan
selang karet (5 cm) yang di dalamnya telah dilapisi vaselin tipis. Pipa
yang menurun tersisa 4 cm. Pemakaian pipa karet ialah agar kita
bisa menggoyang goyangkan labu.
3. Perubahan susunan alat diperbolehkan asal dapat memberitahukan
apa yang dikerjakan dan memberikan alasan penggunaan alat-alat
yang dipakai.
4. Penggukuran suhu tidak usah dilakukan karena tidak dikehendaki
yang tepat, cukup dapat diperkira-kirakan.

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

5. Selama pembuatan tidak boleh lengah. Pengocokan labu ini


bermaksud agar suspensi kapur klor yang mengendap ini tetap
terbagi rata dalam seluruh labu selama pemanasan.
6. Sebelum labu menjadi dingin, hendaknya lekas-lekas pipa alonga
yang tercelup dalam air penampung dipisahkan, kalau tidak akan ada
kemungkinan bila labu mendingin penampung tersedot masuk
kedalam lalu melalui pendingin dan ini menyebabkan pecahnya labu
yang belum begitu dingin.
7. Hilangnya asam dapat diketahui dengan menguji air pencucian
dengan kertas lakmus, hilangnya alkohol dapat diketahui dengan
menguji air pencuci dengan iodoform reaksi.
8. Jangan misalnya mengeringkan hanya 10 ml kloroform dengan 10 gr
CaCl2 anhidrat, nanti semua kloroform akan habis.
9. Pemilihan labu destilasi yang kecil disini artinya yang sesuai yakni
hendaklah isi labu tersebut (untuk destilasi biasa) tidak lebih dari 2/3
dan tidak kurang dari 1/3.
10. Dengan adanya cahaya dari udara, kloroform mengalami oksidasi
menjadi phosgeen yang toksis. Pada penyimpanan biasanya diberi 1-
2 % alkohol untuk mengubahnya menjadi dietil karbonat yang tidak
berbahaya.

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang dipakai yaitu botol semprot, batang pengaduk,
batu didih, corong pisah, erlenmeyer 50 ml, gelas ukur 25 ml, gelas ukur

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

10 ml, kondensor lurus, lampu spirtus, labu alas bulat, pipa bengkok,
pipet skala, sendok tanduk, statif dan klem, timbangan ohaus
.3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan adalah alkohol, alumunium foil, air
suling, aseton, kapur klor/kaporit, kapas, kertas timbang, tissue, dan
vaselin.
3.3 Cara Kerja
A. Untuk Alkohol

Disiapkan alat dan bahan yang digunakan. Ditimbang 10 gram

kaporit dengan menggunakan timbangan analitik. Dimasukkan

kedalam labu alas bulat dan disuspensikan dengan air 30 ml sedikit

demi sedikit hingga homogen. Ditambahkan 50 ml etanol dan

dihomogenkan kembali, dan ditambahkan dengan batu didih, setelah

itu mulut dari labu alas bulat ditutup dengan menggunakan

alumunium foil. Dipasang atau dihubungkan labu alas bulat tadi

dengan kondensor. Dihubungkan dengan kondensor dimana ujung

kondensor diletakkan dalam erlenmeyer yang berisi air. Dipanaskan

labu alas bulat dengan menggunakan lampu spritus proses destilasi

dihentikan apabila tidak ada lagi kloroform yang keluar/dan apabila

pada saat pemanasan terjadi gelembung yang terdapat erlenmeyer

yang berisi air maka jauhkan lampu spritus dari labu alas bulat.

Diamati hasil sintesis kloroform pada Erlenmeyer penampung.

Kloroform dan air dipisahkan dengan corong pisah sehingga

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

diperoleh kloroform yang murni, dimasukkan kedalam gelas ukur dan

diukur volume yang diperoleh. Dihitung persen rendamennya.

B. Untuk Aseton

Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang digunakan.

Ditimbang 20 gram kaporit kemudian dimasukkan kedalam labu alas

bulat dan ditambahkan air sedikit demi sedikit. Ditambahkan 40 ml

aseton, dan dihomogenkan kembali. Dipasang atau dihubungkan

labu alas bulat tadi dengan kondensor. Dipasang Erlenmeyer yang

berisi air pada ujung alat destilasi. Dipanaskan labu alas bulat

dengan menggunakan lampu spritus. Diamati hasil sintesis kloroform

pada Erlenmeyer penampung. Kloroform dan air dipisahkan sehingga

diperoleh kloroform yang murni melalui corong pisah dan langsung

dimasukkan kedalam gelas ukur dan diukur volume yang diperoleh.

Dihitung persen rendamennya.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

4.1 Hasil

N pereaksi Volume pereaksi Berat % Rendamen

o
1 Aseton 15 ml 10 gr 34,077 %

2 Alkohol 15 ml 10 gr -

4.2 Pembahasan

Klor merupakan elemen berbentuk gas yang berkhasiat bakterisid


kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan cepat membunuh
kebanyakan bakteri, spura, fungi, dan virus. Misalnya pda kadar 0,5 ppm
pada pH 7 sudah efektif dalam 30 detik. Pada pH basa, aktivitasnya
menurun, begitu pula dengan adanya zat-zat organis. Karena larutan klor
sangat tidak stabil, biasanya digunakan senyawanya yang dalam larutan
berangsur-angsur menghasilkan asam hipoklorit (HCLO). Contohnya adalah
laruitan NaCLO 0,5% (Solutio dakin), kaporit (Bleaching powder, Ca(OCl)2,
atau senyawa klor organis tosikloramid (kloramin, Halamid) dan halazon.
Semua antiseptika ini bekerja dengan jalan pelepasan klor.

Keempat unsur golongan VII A, semuanya sangat merangsang sekali


terhadap hidung dan tenggorokan. Brom suatu cairan yang merah tua pada
suhu kamar, mempunyai tekanan uap yang tinggi. Selain itu juga
menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit. Klor dan Flour,
biasanya ditangani sebagai gas, harus digunakan hanya dalam kamar asam
dan dalam ruangan dengan pertukaran udara (ventilasi) yang baik. Bila kita
terbuka pada konsentrasi klor yang lebih besar dari pada 1 ppm dalam udara,
ini sangat membahayakan bagi kesehatan kita. Beberapa hisapan klor pada

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

1000 ppm bersama nafas kita akan mematikan. Semua halogen disimpan
jauh dari kontak dengan zat-zat yang dapat dioksidasi.

Pada saat sintesa kloroform terjadi tiga reaksi, yaitu reaksi oksidasi
oleh halogen, kloronisasi dari hasil oksidasi dan hidrolisa alkali dari senyawa
yang baru terbentuk.

Pada percobaan kali ini, kita akan melakukan dua kali pembuatan
kloroform, yaitu yang pertama dengan menggunakan alkohol dengan kapur
klor (beaching powder) dan yang ke dua, dengan menggunakan aseton
dengan kapur klor. Hal tersebut bertujuan untuk membandingkan hasil yang
diperoleh dari masing-masing bahan utama. Hal yang pertama dilakukan
pembuatan kloroform dengan mereaksikan kapur klor (kaporit) dengan
aseton, cara kerja pembuatan kloroform dengan menggunakan aseton yaitu
pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang digunakan. Ditimbang 10 gram
kaporit kemudian dimasukkan kedalam labu alas bulat dan ditambahkan air
sedikit demi sedikit. Ditambahkan 15 ml aseton, dan dihomogenkan kembali.
Lalu dipasang atau dihubungkan labu alas bulat tadi dengan kondensor,
sebelum dipasang untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan maka
pertama tama lakukan sumulasi untuk memastikan keamanan nya. Dipasang
Erlenmeyer yang berisi air pada ujung alat destilasi. Dipanaskan labu alas
bulat dengan menggunakan lampu spritus. Diamati hasil sintesis kloroform
pada Erlenmeyer penampung. Setelah diperoleh campuran kloroform dengan
air, kemudian dipisahkan dengan menggunakan corong pisah. Hasil yang
diperoleh ditampung pada wadah yang berisi etanol, hal ini dimaksudkan
untuk menjaga agar kloroform yang toksik tidak terlepas ke ruangan yaitu
dengan cara mengubah kloroform menjadi dietilkarbonat yang tidak berahaya
karena dengan adanya cahaya dan udara, kloroform mengalami oksidasi
menjadi Phosgeen yang toksis yaitu berupa gas beracun yang tidak berwarna
RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ
RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

yang dapat merusak susunan saraf pusat (SSP). Kemudian dihitung persen
rendamennya.
Tujuan dilakukannya pemanasan api bebas yaitu untuk menghindari
terjadinya frothing atau letupan dari larutan bila sewaktu-waktu terjadi letupan
dapat segera menghentikan pemanasan dan frothing (buih) tidak terjadi.
Fungsi yang sama juga diberikan oleh batu didih, penambahan batu
didih dimaksudkan untuk menghindari frothing, disebabkan karena batu didih
memiliki pori-pori yang dapat menyerap panas dan mengeluarkan panas
tersebut ke segala arah sehingga pemanasan merata ke segala arah
sehingga frothing dapat dihindari .
Alasan digunakan kondensor yang berbentuk lurus karena hal ini
didasarkan pada titik didih pereaksi. Dalam hal ini titik didih alkohol yaitu
78,8O C, sedangkan kloroform yang terbentuk mempunyai titik didih lebih
rendah dari alkohol yaitu antara 61 62 O C, selain itu fungsi kondensor
adalah untuk mengubah uap menjadi zat cair dan dalam pemasangannya
kondensor harus miring, yaitu untuk menjaga agar uap kloroform tidak
mengambang sebelum masuk kondensor.
Penggunaan labu alas bulat tujuannya adalah agar pemanasan yang
kita lakukan hasilnya dapat merata, karena jika kita menggunakan labu yang
lain selain labu alas bulat akan dikhawatirkan pemanasan yang dilakukan
hasilnya akan tidak merata karena labu yang lain mempunyai suatu sudut
yang mana akan memungkinkan larutan yang berada di dalam labu tersebut
akan mengendap dan proses pemanasannya tidak merata karena api dari
bawah hanya menyebar ke sudut sudut dari labu, sedangkan jika kita
menggunakan labu alas bulat maka pemanasannya akan lebih merata dan
apinya akan menyebar ke seluruh bagian dari labu alas bulat tersebut.
Secara kuantitas penggunaan aseton hasilnya jauh lebih banyak
dibandingkan dengan alkohol, karena dilihat dari perbandingan mol antara

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

kapur klor dan kloroform yang dihasilkan dari aseton yaitu 3 mol kapur klor
setara dengan 1 mol kloroform, sedangkan perbandingan mol antara kapur
klor dan kloroform yang dihasilkan dari alkohol yaitu 4 mol kapur klor setara
dengan 1 mol kloroform, yang artinya semakin kecil perbandingan mol kapur
klor dengan mol kloroform, semakin banyak kloroform yang dihasilkan, begitu
pula sebaliknya.
Faktor kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh
antara lain sebagai berikut : Terdapat campuran lain dalam kaporit, ada
bagian yang bocor pada alat sehingga kloroform keluar melaui bagian yang
bocor tersebut,proses penggerusan kaporit yang agak lama, seharusnya
digunakan labu alas bulat yang mempunyai tangkai yang tersambung dengan
kondensor, sehingga mulut labu dapat dipasangkan pengaduk

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. % rendamen yang di peroleh aseton adalah 34,077 %.
2. % rendamen yang di peroleh alcohol tidak ada

5.2 Saran
Kloroform, dalam bidang farmasi banyak digunakan sebagai bahan
pengawet, bahan untuk pembuatan anastetikum dan sebagai bahan
tambahan untuk berbagai bahan sediaan farmasi, karena itu sintesa
kloroform perlu untuk diketahui dan kedepannya diharapkan mahasiswa
farmasi dapat melakukan sintesis kloroform dengan baik dan sempurna tanpa
adanya kesalahan.

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040
SINTESIS KLOROFROM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis. Universitas


Muslim Indonesia : Makassar
Charles W.K., 1997. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jilid II. Erlangga.
Jakarta. (hal : 241).

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta


Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI : Jakarta
Hiskia A., 1985. Ilmu Kimia. Departemen Pendidikan dan Kebuayaan RI. Jakarta.

(hal : 93 -95).
Tjay, T., 2002, Obat Obat Penting. PT. Gramedia. Jakarata. (hal : 231-232)
G, Katzung. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Salemba Medika : Jakarta

RAHMAT NUR FITRYANTO RAIZ


RAZAK,S.Farm.,M.Farm.,Apt
15020150040

Anda mungkin juga menyukai