Anda di halaman 1dari 1

Toksisitas kloroform baik dipahami karena sejarah panjang penggunaan

sebagai
anestesi. Menghirup 10.000 ppm uap kloroform menghasilkan anestesi klinis.
Inhalasi
dosis
tinggi
menyebabkan depresi kardiovaskular, kematian akibat fibrilasi ventrikel.
Kematian
tertunda
terkait
dengan
nekrosis hati
Kloroform
diuapkan
mudah
dari
tanah
dan
permukaan
air dan mengalami degradasi di udara untuk menghasilkan fosgen,
diklorometana, formil klorida, karbon mon-oksida, karbon dioksida, dan hidrogen
klorida.
Kloroform
dapat
dilepaskan
ke
lingkungan
dari
proses langsung (produksi, penyimpanan, transit, atau penggunaan) atau
sebagai
hasil
dari
pembentukannya
dari
zat
lain,
di
proses
seperti
kertas
pemutihan
dengan
klorin
dan
klorinasi
air.
Pabrik
pulp
dan
kertas,
kota
instalasi
pengolahan
air
limbah,
manufaktur
kimia
tanaman,
dan
insinerator
limbah
mewakili
antropogenik
sumber kloroform
Kloroform merupakan obat anastetik tertua, berupa cairan tak berwarna
atau biru muda (tambahan zat warna untuk mempermudah identifikasi), juga
tidak dapat menyala atau eksplosif.
Proses pembuatan kloroform, bromoform, iodoform, sangat mudah terjadi,
pembentukan senyawa ini merupakan reaksi haloform yaitu dari senyawasenyawa halogen. Proses sintesa kloroform dapat pula menggunakan aseton
dengan serbuk yang berupa natrium hipklori, proses ini juga mengakibatkan etil
alcohol.
Cara sintesis dan pembuatan kloroform juga perlu dipelajari mengingat hingga
kini kloroform masih digunakan sebagai anastesi untuk hewan. Selain itu saat ini
kloroform juga dapat digunakan untuk mengisolasi zat-zat tertentu dalam
tumbuhan.
Kloroform sangat bersifat hepatotoksik yang dapat merusak hati. Akan tetapi
kloroform ini sudah sangat jarang digunakan karena dapat dengan mudah
teroksidasi di bawah udara dan cahaya menjadi fosgen yang sangat berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai