1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian klorin ?
2. Apa saja manfaat klorin ?
3. Apa saja gejala keracunan klorin ?
4. Bagaimana cara mengatasi jika keracunan klorin ?
5. Apa saja da,pak klorin bagi kesehatan tubuh ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Unsur klorin secara komersial diproduksi dari air garam dengan elektrolisis.
Tingginya potensial oksidasi dari unsur klorin memicu
pengembangan pemutih dan desinfektan komersial, serta reagen untuk banyak
proses di industri kimia. Dalam bentuk ion klorida, klorin diperlukan untuk semua
spesies hidup. Jenis senyawa klorin lain jarang ada dalam organisme hidup, dan
senyawa organik lain yang mengandung klor dibuat dari yang inert sampai beracun.
Di atas atmosfer, molekul organik yang mengandung klorin
seperti klorofluorokarbon telah mengakibatkan penipisan ozon.
4
2.2. Manfaat Klorin
Berikut ini beberapa contoh manfaat klorin di berbagai bidang.
Klorin yang dikenal dengan kaporit atau dalam bentuk gas klor
merupakan bahan antiseptik atau disinfektan yang dapat membunuh kuman, virus
dan bakteri. Klorin adalah bahan utama yang di gunakan dalam proses klorinasi
air minum.
Dalam bidang industri tekstil, pulp dan kertas korin digunakan sebagai
bahan pemutih dan penghalus. Penggunaan klorin dalam kedua bidang industri
diatas dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Pada industri
pembuatan plastik klorin digunakan sebagai bahan baku PVC yang terkenal kuat
dan tidak mudah pecah.
Klorin digunakan sebagai bahan baku pestisida seperti DDT, Aldrin dan
dieldrin. Pestisida berbahan baku dari klorin merupakan jenis pestisida yang
pertama kali di buat manusia. namun kini sepertinya pestisida semacam ini sudah
dilarang pengunaannya oleh pemerintah karena dapat merusak lingkungan
5
mengalami berbagai masalah pada sistem pencernaan, pernapasan, dan juga sirkulasi
darah.
a. Jika klorin masuk ke sistem pencernaan, beberapa gejala yang biasanya muncul
seperti:
Mulut panas seperti terbakar
Sakit tenggorokan
Sakit perut
Muntah
Buang air besar (BAB) berdarah
b. Klorin juga akan berdampak pada sistem pernapasan dengan menimbulkan
berbagai gejala seperti:
Sulit bernapas
Tenggorokan bengkak
Paru-paru terisi air (edema paru)
c. Klorin juga bisa merusak sistem sirkulasi dan menimbulkan berbagai gejala
seperti:
pH darah menjadi tidak seimbang
Tekanan darah rendah
d. Gejala lainnya juga bisa muncul pada mata dengan menimbulkan berbagai
gejala dari mulai penglihatan yang kabur, berair, terbakar, iritasi, hingga kebutaan.
e. Kerusakan kulit seperti cedera jaringan akibat luka bakar dan iritasi juga bisa
muncul jika paparan zatnya langsung mengenai kulit.
6
2.4. Cara Mengatasi Keracunan Klorin
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, keracunan klorin bisa
diatasi dengan berbagai cara sebagai berikut
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan, Bila perlu
gunakan masker berkatup atau pernapasan penyelamatan. Jaga tetap hangat dan tetap
beristirahat. Segera bawa kerumah sakit
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
dengan sabun atau detergen ringan dan air. Dalam jumlah yang banyak sampai
dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20menit). Untuk luka
bakar, tutup area yang terbuka dengan kain kassa steril, kering dan longgar.
Kontak dengan mata
Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal
(NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan
dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada
lagi bahan kimia yang tertinggal. Tutup dengan perban steril.
Tertelan
Jika pasien dapat menelan, segera berikan air untuk diminum untuk
mengencerkan isi lambung. Jangan sesekali merangsang muntah atau member minum
bagi pasien yang tidak sadar. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah
7
daripada punggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsang miringkan kepala
menghadap kesamping.
Jika ada kejang
Jika ada kejang beri diazepam dengan dosis : Dewasa : 10-20 mg dengan
kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 ml/30 menit. Jika perlu dosis ini dapat diulang
setelah 30-60 menit. Anak-anak : 200-300 µg/kg BB
8
2.5. Dampak Klorin Bagi Kesehatan Tubuh
Pernafasan
Pemajanan klorin pada konsentrasi rendah (1-10 ppm) dapat menyebabkan
iritasi mata dan hidung, sakit tenggorokan dan batuk. Menghirup gas klorin dalam
konsentrasi yang lebih tinggi (>15 ppm) dapat dengan cepat membahayakan saluran
pernafasan dengan rasa sesak di dada dan terjadinya akumulasi cairan di paru-paru
(edema paru-paru).
Kardiovaskular
Tachycardia dan pada awalnya hipertensi diikuti dengan hipotensi dapat
terjadi. Setelah pemajanan yang berat, maka jantung akan mengalami penyempitan
akibat kekurangan oksigen.
Metabolisme
Asidosis terjadi akibat kadar oksigen yang tidak mencukupi dalam jaringan.
Komplikasi berat akibat menghirup klorin dalam kadar yang besar adalah
mengaibatkan terjadinya kelebihan ion klorida di dalam darah, menyebabkan
ketidakseimbangan asam. Anak-anak akan lebih mudah diserang oleh zat toksik
yang tentunya dapat mengganggu proses metabolisme dalam tubuh.
Kulit
Kulit Iritasi klorin pada kulit dapat menyebabkan rasa terbakar, peradangan
dan melepuh. Pemajanan cairan klorin dapat menyebabkan peradangan akibat suhu
dingin.Paparan klorin menyebabkan cukup respon, yaitu kulit tampak kering dan
timbul bercak coklat, akandosis, edema intraepitel, hiper keraosis dan sel- sel epitel
atipikal terlihat di epidermis. Nixon et al. (1975) dalam U.S. Department of health
and human services melaporkan bahwa bercak pemutih yang mengandung sodium
hipoklorit 5,25%, dan pH 10,7 pada kulit manusia selama 4 jam itu dapat
menyebabkan gangguan.
Mata
Konsentrasi rendah di udara dapat menyebabkan rasa terbakar, mata
berkedip tidak teratur atau kelopak mata menutup tanpa sengaja atau di luar
9
kemauan, konjugtivitis. Komea mata terbakar dapat terjadi pada konsentrasi yang
tinggi.
Jalur pencernaan
Larutan klorin yang dihasilkan dalam bentuk larutan sodium hipoklorit dapat
menyebabkan luka yang korosif apabila tertelan. Akibat-akibat akut untuk jangka
pendek adalah. (MacDougall, 1994).
Efek toksik klorin yang terutama adalah sifat korosifnya. Kemampuan
oksidasi klorin sangat kuat, dimana di dalam air klorin akan melepaskan oksigen
dan hidrogen klorida yang menyebabkan kerusakan jaringan. Sebagai altematif,
klorin dirubah menjadi asam hipoklorit yang dapat menembus sel dan bereaksi
dengan protein sitoplasmik yang dapat merusak struktur sel (U.S. Department Of
Health And Human Services, 2007).
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Klorin merupakan senyawa klorin yang biasanya banyak digunakan sebagai
pemutih dan desinfektan. Sumber utama klorin adalah air laut. Dalam air laut klorin
berbentuk ion klorida. Pada proses pembuatan garam, ion klorida akan berikatan
dengan unsur Natrium membentuk garam Natrium klorida atau garam dapur. Dibagi
menjadi 2,yaitu: klorin cair dan klorin padat.
Klorin juga bermanfaat di bidang kesehatan, industri, pertanian, dan listrik.
Selain bermanfaat ternyata klorin juga berbahaya bagi kesehatan. Dampak dari klorin
bisa membuat mata dan hidung iritasi, jika tertelan menyebabkan luka yang korosif,
iritasi kulit, bahkan bisa kejang.
3.2. Saran
Semoga kedepannya kita bisa menghindari dan mencegah efek yang berbahaya
dari klorin ini. Selain berbahaya bagi tubuh, klorin juga dapat menyababkan luka
ataupun penyakit yang serius yang perlu penanganan khusus.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9241239/klorin?auto=download
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/gejala-dan-mengatasi-keracunan-klorin/
https://lordbroken.wordpress.com/2014/10/09/mengenal-lebih-dekat-desinfektan-klorin/
https://waterpluspure.files.wordpress.com/2010/12/d541b-1.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Chlorine_ampoule.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Klor#Bahaya
12