BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada negara-negara berkembang seperti halnya indonesia, penyakit infeksi masih merupakan
penyebab utama tingginya angka kesakitan ( mordibity) dan angka kematian (mortality).
Lihat saja kasus-kasus demam berdarah, diare, tuberkolosis, dan lain-lain, yang masih
merebak di beberapa wilayah, termasuk di daerah DKI Jakarta.
Mencegah infeksi setelah tindakan operasi adalah sebuah proses kompleks yang bermula di
kamar operasi dengan mempersiapkan dan mempertahankan lingkungan yang aman untuk
melakukan pembedahan. Teknik aseptic bedah didesain untuk menciptakan lingkungan
seperti ini dengan mengontrol empat sumber utama organisme infeksi yaitu pasien, staf
pembedahan,peralatan, dan lingkungan kamar operasi. Walaupun pasien sering menjadi
sumber infeksi pembedahan, tetapi tiga sumber lainnya juga penting dan sebaiknya tidak
diabaikan.
Pengetahuan keamanan di unit pembedahan, apakah disebuah rumah sakit khusus besar atau
klinik pelayan kesehatan, mengikuti perkembangan strategi pencegahan sebagai suatu
kebutuhan yang penting. Sebagai anjuran spesifik yang dipresentasikan
1. Rumusan Masalah
2. Apa Pengertian Pencegahan Infeksi ?
3. Apa Tujuan Infeksi Dalam Pelayanan Asuhan Kebidanan ?
4. Apa Definisi Tindakan Dalam Pencegahan Infeksi ?
5. Apa Prinsip- Prinsip Pencegahan Infeksi ?
6. Apa Tindakan- Tindakan Pencegahan Infeksi ?
7. Apa Kewaspadaan Pencegahan Infeksi ?
8. Apa Perlengkapan Pelindungan Pribadi ?
9. Apa Cara Lain Menceegah Infeksi ?
1. Tujuan
2. Mengetahui Tujuan Infeksi Dalam Pelayanan Asuhan Kebidanan
3. Mengetahui Definisi Tindakan Dalam Pencegahan Infeksi
4. Mengetahui Prinsip- Prinsip Pencegahan Infeksi
5. Mengetahui Tindakan- Tindakan Pencegahan Infeksi
6. Mengetahui Kewaspadaan Pencegahan Infeksi
7. Mengetahui Perlengkapan Pelindungan Pribadi
8. Mengetahui Cara Lain Menceegah Infeksi
BAB II
PEMBAHASAN
Infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap komponen perawatan bayi baru
lahir.komponen perawatan bayi baru lahir. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi.
Sebab sistem imunitasnya masih kurang sempurna. Konsekuensi akibat tidak mengikuti
prinsip pencegahan infeksi biasanya sangat merugikan. Latar belakang prinsip dan kunci
praktik pencegahan infeksi adalah sebagai berikut :
Tujuan Pencegahan Infeksi (PI) adalah melindungi ibu, BBL, keluarga, penolong persalinan
dan tenaga kesehatan lain sehingga mengurangi infeksi karena bakteri, Virus, dan Jamur. PI
juga bertujuan untuk menurunkan resiko penularan penyakit berbahaya ( hepatitis, HIV/AIDS
).
Ada beberapa tindakan yang akan sering kita temui dalam PI, yang perlu diketahui
pengertiannya. Tindakan tersebut antara lain adalah asepsis, tehnik aseptik, antiseptik,
dekontaminasi, desinfeksi, cuci bilas, desinfeksi tingkat tinggi, dan sterilisasi.
1. Beri petunjuk pada ibu dan anggota keluarga lainnya untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah memegang bayi.
2. Cara cuci tangan :
1. Membersihkan tangan dengan cairan berbassis alkohol (dibuat dari 2 ml gliserin dan
100 ml alkohol 60%) lebih efektif di bandingkan dengan cuci tangan, kecuali kalau
tangan memang kelihatan kotor. Cara membersihkan tangan dengan memakai cairan
pembersih tangan berbasis alkohol :
Basahi seluruh permukaan tangan dan jari dengan cairan pembersih tangan;
Basuh atau gosokkan cairan ke tangan sampai kering.
Penggunaan pelindung diri, antisepsis (cuci tangan, pengelolaan larutan antiseptik), menjaga
tingkat sterilitas/ DTT.
Dekontaminasi
Cuci Bilas
Cuci / detergen/
dekontaminasi Pencucian/air DTT Steril
bilas
Membunuh virus Hingga 50 % 80 % 95% 100%
Cuci hingga Cuci hingga Kukus 20’-30’
Rendam 10’ 20’
bersih terlihat bersih panas kering 60’
Amati praktek praktek di bawah ini yang melindungi ibu dan bayi, dan petugas
kesehatan terhadap infeksi. Berikut ini adalah hal hal yang harus di perhatikan untuk
mencegah penyebaran infeksi.
Cegah paparan terhadap infeksi dengan menggunakan barier atau pelindung untk melindungi
diri dari semburan dan jejas dari benda tajam.
Gunakan sarung tangan steril atau sarung tangan desinfeksi tingkst tinggi bila
memegang atau kontak dengn kulit lecet, jaringan di bawah kulit atau darah.
Gunakan sarung tangan yang berrsih bila ada kontak dengan membrrane mukosa atau
cairan tubuh (misal mengambil sampel darah);
Gunakan sarung tangan tebal dan bahan karet atau lateks untuk memengang barang
terkontaminasi serta akan membersihkan membuang kotoran.
Sarung tangan seekali pakai sangat di anjurkan di beberapa tempat karena keterbatasan sarana
sarung tangan untuk tindakan bedah dapat di pakai ulang setelah
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pencegahan infeksi membantu semua petugas pelayanan kesehatan rumah sakit dan klinik,
untuk memahami prinsip-prinsip dasar pencegahan infeksi, termasuk siklus penyebaran
penyakit dan konsep-konsep lainnya yang penting. Pencegahan infeksi merupakan bagian
terpenting dalam dan dari setiap komponen perawatan BBL. Pencegahan yang dilakukan
antara lain adalah imunisasi maternal (tetanus, rubella, varisela, hepatitis B). Dengan
demikian risiko infeksi bayi baru lahir dapat di minimalkan.
Tujuan Pencegahan Infeksi (PI) adalah melindungi ibu, BBL, keluarga, penolong persalinan
dan tenaga kesehatan lain sehingga mengurangi infeksi karena bakteri, Virus, dan Jamur. PI
juga bertujuan untuk menurunkan resiko penularan penyakit berbahaya ( hepatitis, HIV/AIDS
).
1. Saran
Semoga makalah tentang Pencegahan Infeksi ini bisa menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan bagi yang membaca. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah
yang lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti, Endang Khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Rukiah Ai Yeyeh, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 2 ( Persalinan). Jakarta : TIM.
Hidayat, asri dan sujiyatini.2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta. Nuha Medika.