Anda di halaman 1dari 4

1.

Semua kita ketahui bahwa emisi dari kendaraan bermotor setiap hari menghasilkan zat toksik
terhadap lingkungan baik tanah maupun udara. Zat2 itu bisa merusak lapisan ozon. Tunjukan
dengan reaksi kimia zat2 itu yang merusak ozon dan apa dampak kerusakan ozon terhadap
makhluk hidup.

Jawab:

Beberapa senyawa yang dapat merusak lapisan ozon.Contoh senyawa yang menyebabkan
lapisan ozon berlubang adalah:

 Klorofluorokarbon (CFC)
 Hidroklorofluorokarbon (HCFC)
 Halon
 Karbon tetraklorida (CCl4)
 Metil bromida (CH3Br)

1.Klorofluorokarbon (CFC)

Senyawa yang menyebabkan ozon berlubang adalah klorofluorokarbon atau CFC. Gas
CFC mengandung klorin yang dapat menghancurkan ozon dengan melepaskan ikatan
oksigen di dalamnya.Sehingga, gas CFC di atmosfer dapat menyebabkan lapisan ozon
berlubang.

2.Hidroklorofluorokarbon (HCFC)

Senyawa yang menyebabkan lapisan ozon berlubang lainnya adalah


hidroklorofluorokarbon (HCFC). Hidroklorofluorokarbon (HCFC) adalah kelompok
senyawa hidrofluorokarbon (HFC).

3.Halon

Halon adalah senyawa kimia berupa gas yang mengandung bromin, fluorin, dan juga
karbon.Halon awalnya digunakan untuk pemadam kebakaran, namun ternyata dapat
melubangi lapisan ozon dan menghangi pembentukan ozon di atmosfer.

4.Karbon tetraklorida (CCl4)

Contoh senyawa yang melubangi lapisan ozon selanjutnya karbon tetraklorida


(CCl4).Karbon tetraklorida (CCl4) adalah senyawa kimia buatan yang digunakan sebagai
pestisida, pembersih, pelarut, aerosol kaleng semprot, pemadam kebakaran, dan
pendingin.

5.Metil bromida (CH3Br)


Metil bromida (CH3Br)adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang digunakan
sebagai fumigan.Metil bromida (CH3Br) dapat merusak ozon saat naik ke atmosfer dan
melubangi lapisannya.Selain melubangi ozon, metil bromida (CH3Br) juga beracun bagi
manusia dan hewan.

2.Di dalam suatu badan air terdapat banyak sekali polutan. Bagaimana Anda secara kasat mata
mengatakan bahwa badan air itu terpolusi berat dan bagaimana Anda mengatan hal itu secara
eksoerimentatif.

Jawab:Air yang tercemar akan mempunyai beberapa ciri khusus yang tentu saja berlawanan
dengan ciri- ciri air yang sehat. Beberapa ciri dari air yang tercemar ini bisa terlihat secara kasat
mata maupun harus melalui penelitian terlebih dahulu. Beberapa ciri ciri air yang tercemar
adalah sebagai berikut:

 Terdapat warna pada air

Salah satu ciri dari air yang tercemar dan dapat dilihat dengan kasat mata adalah terdapat
perubahan warna pada air tersebut. Air yang sehat terlihat jernih dan tidak berwarna. Ketika air
yang seharusnya jernih atau tidak berwarna ini tiba- tiba berubah warna, maka hal ini
menandakan bahwa air beresiko tercemar. Perubahan warna ini terjadi karena ada zat yang
mencemari tersebut atau polutan. Berbagai polutan yang mencemari air dan dapat membuat
perubahan pada warna air ini ada bermacam- macam, seperti limbah industri.

 Terdapat bau aneh pada air

Selain terjadi perubahan pada warna, salah satu ciri dari air yang tercemar adalah mempunyai
perubahan pada bau. Air yang sehat biasanya tidak berbau. Ketika kita menemui air yang
memiliki bau maka air itu beresiko tercemar oleh zuatu zat polutan tertentu. Biasanya bau yang
ditimbulkan dari air yang tercemar ini adalah bau yang aneh, menyengat, ataupun busuk. Ada
banyak polutan yang menyebabkan air ini mengalami perubahan pada bau, diantaranya adalah
limbah industri, pertanian, atau rumah tangga.

 Air mempunyai rasa

Selain warna dan bau, ada lagi ciri yang mengindikasikan air tersebut tercemar, yakni terjadi
perubahan pada rasa. Air yang sehat adalah air yang tidak memiliki rasa, atau hambar. Sehingga
apabila kita menemukan air yang memiliki rasa tertentu (dengan catatan bahwa air tersebut
tidak sengaja ditambah dengan zat perasa), maka air tersebut dipertanyakan kemurniannya,
baik rasa manis, asin, pahit dan sebagainya. Ada banyak sekali zat yang mencemari air ini
sehingga mengalami perubahan rasa. Beberapa polutan yang dapat menyebabkan perubahan
pada rasa air adalah limbah rumah tangga, limbah cair dari pupuk, atau limbah industri.
 Derajat keasaman atau pH air tidak netral

Derajat keasaman atau pH air merupakan salah satu indikator dari sehat atau tidak air. pH ini
adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman ataupun tingkat
kebebasan yang ada pada suatu larutan. Air yang normal memiliki pH netral, yakni sekitar 7.
Ketika air tersebut tercemar oleh suatu polutan maka air tersebut mempunyai pH yang kurang
atau lebih dari pH normal, yakni berkisar antara 4 hingga 6 atau 8 atau 9. Organisme yang hidup
di air lebih menyukai suhu yang mendekati netral. Sehingga apabila pH di air tersebut semakin
jauh dari netral maka bisa saja mengganggu kelangsungan hidup organisme yang notabeb
adalah makanan bagi ikan- ikan. Hal ini akan berakibat luas pada matinya ikan- ikan maupun
binatang lain yang hidup di air tersebut.

3.Setuju kah Anda dengan pengendalian rerumputan di taman atau kebun dengan
menggunakan Roundup. Kemukakan alasan argumentatif Anda atas jawaban Anda baik Anda
setuju maupun tidak setuju?

Jawab:Tidak Setuju.

Alasannya karena Dapat menyebabkan Berbagai dampak yang berbahaya bagi kelangsungan
ekosistem lingkungan, termasuk tanah.berapa akibat tersebut adalah:

 Kesuburan Tanah Berkurang

Tanah yang terkena pestisida dan herbisida yang berlebihan dapat kehilangan kesuburannya.
Hal ini terjadi karena cacing tanah yang membuat tanah gembur menjadi berusaha untuk
menghindari bagian tanah yang terkena pestisida tersebut.Karena tanah yang kurang subur,
penggunaan pupuk pun akan diperbanyak dan hal itu bisa membuat tanah menjadi asam dan
tambah tidak subur. Maka dari itu, penggunaan pestisida dan herbisida secara berlebihan dapat
merusak tanah dan mengurangi kesuburan tanah.

 Spesies Punah

Polutan berbahaya yang diterbar di tanah bisa berbahaya dan dapat memicu pada punahnya
spesies hewan tertentu seperti cacing yang dapat menyuburkan tanah. Banyak jenis hewan
yang bisa keracunan oleh pestisida dan herbisida tersebut dan kemudian mati. Meskipun ada
beberapa jenis hewan yang memiliki kekebalan ataupun dapat beradaptasi dengan bahan kimia
ini, ingatlah bahwa ketahanan mereka ada batasnya. Jika tidak dihentikan maka bisa berakibat
punahnya spesies tersebut.

 Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan herbisida dapat meracuni fauna-fauna kecil yang menjadi makanan
bagi predator seperti semut, cacing, dan sebagainya. Jika dibunuh dengan zat kimia, maka
predator-predator akan kehilangan makanan dan berujung pada kematian karena tidak
memiliki makanan yang cukup.Perlu disimak juga alasan mengapa pemeberantasan hama
dengan racun dapat membahayakan predatornya. Tanpa adanya predator, jumlah hama akan
meledak dan dapat merusak tanaman pertanian lebih. Dengan jumlah hama yang lebih banyak,
tentunya akan membuat para petani untuk menggunakan pestisida dan herbisida yang lebih
banyak lagi dan dapat merusak tanah.

 Mencemari Lingkungan Lain

Telah disebutkan sebelumnya bahwa pestisida dan herbisida kebanyakan tidak mengenai
sasaran dengan tepat. Maka dari itu, zat kimia yang masuk ke tanah jauh lebih banyak dan bisa
mengalir ke daerah lingkungan yang lain. Bagian tanah yang tercemar oleh pestisida dan
herbisida akan semakin luas dan dapat merusak lahan lainnya. Selain itu, zat kimia ini juga bisa
menuju ke aliran sungai atau danau yang dibawa oleh air hujan.

Anda mungkin juga menyukai