DAMPAKNYA
Presentation by Lutfia Febriyanti (17)
X AKL 3
POLUSI
Pengertian Polusi yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan,
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-
undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
POLUTAN
Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan
baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb).
KARAKTER
● Polusi Udara
● Polusi Air
● Polusi Tanah
● Polusi Suara
● Polusi Cahaya
1. Polusi Udara
1. Pengertian
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,
kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
2. Indikator Polusi Udara
• Secara Biologi
Polusi Udara : Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat
polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi
untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak (Lichenes). Lumut
kerak merupakan simbiosis antara algae fotosintetik atau cyanobakteria dengan
fungi. Lumut kerak terdiri atas beberapa kelompok yang masing-masing
memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap polutan udara. Oleh karena itu,
keberadaan kelompok lumut kerak tertentu di suatu wilayah dapat menjadi
indikator bagi tingkat polusi udara di wilayah. lumut kerak Usnea sp. dan
Evernia sp. tidak akan dapat bertahan hidup Iiikit konsentrasi sulfur dioksida di
udara terlalu tinggi.
● Secara kimia
Polusi Udara : indeks standar pencemar udara (ISPU) memberi informasi tingkat
pencemaran udara yang merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai
polutan udara selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon
monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), ozon (03), dan materi
partikulat (debu). Peningkatan konsentrasi senyawa-senyawa polutan di udara
merupakan indikator bagi tingkat polusi udara.
● Secara Fisika
Polusi Udara : sifat-sifat udara yang dapat diamati, udara yang bersih seharusnya
tidak berwarna dan tidak berbau,udanya warna atau bau pada udara menunjukkan
adanya polutan.
3. Dampak Polusi Udara :
● Secara Fisika
Polusi Air : kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi indikator bagi polusi.,
Air yang bersih seharusnya jernih (tidak keruh), tidak berbau, tidak berwarna, dan
suhunya relatif sedang. Kekeruhan air berhubungan dengan konsentrasi partikel
padat yang tersusupensi dalam air. Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana
menggunakan alat yang disebut cakram Secchi (secchi disc). Cakram Secchi ditandai
dengan warna hitam dan putih. Cakram masih dapat dilihat dengan jelas
menunjukkan tingkat penetrasi cahaya pada perairan tersebut. Bau dan warna atau
perubahan suhu ekstrirr pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia atau
polutan tertentu dalam air.
3. Dampak Polusi Air :
Penyakit
Kerusakan ekosistem
Eutrifikasi
• Gangguan rantai makanan
4. Penanganan Polusi Air 5. Cara Pencegahan
• Secara Biologi
Polusi Tanah : Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat polusi
tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan
menyuburkan tanah. Populasi cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi
suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi, dan tekstur tanah.
• Secara Kimia
Polusi Tanah : pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organik, fosfor nitrogen, logam berat, dan
radioaktif merupakan contoh indikate¬kimia bagi tingkat polusi tanah.
• Secara Fisika
Polusi Tanah : Contoh indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna tanah,
kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur tanah, dan endapan pada tanah.
3. Dampak Polusi Tanah
Secara alami, manusia memiliki batasan atau kemampuan mendengar suara mulai dari 20
Hz hingga 20.000 Hz. Dalam satuan desibel, angka tersebut berada pada kisaran 140
desibel.
Batas maksimum pendengaran manusia terhadap suara adalah 80 desibel. Sehingga jika
terdapat sumber suara yang melebih angkat tersebut dapat dikatan sebagai indikasi
pencemaran suara.
3. Dampak Polusi Suara
• Gangguan pendengaran
• Gangguan kemampuan berkomunikasi
• Gangguan tidur
• Masalah pada kesehatan jantung
4. Penanganan Polusi Suara
• Pameran dan Kampanye lingkungan
• Menggunakan alat peredam suara.
5. Cara Mencegah
Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan
(terurama jalan)
Gunakan material yang padat, tebal, dan massif untuk menyerap suara
(paket, bisa dilapisi dengan kain, gypsum).
1. Buat ruangan dengan pembatas gada (dinding), langit-langit
dan lanai padat).
5. POLUSI CAHAYA
1. Pengertian
Polusi cahaya dapat diartikan sebagai cahaya buatan
yang berlebih yang tidak diinginkan. Polusi cahaya
terutama disebabkan oleh sistem pencahayaan yang
salah arah, berlebihan, tidak efisien atau tidak perlu.
Kebanyakan polusi cahaya ditemukan di daerah
perkotaan banyak terdapat sumber cahaya buatan.
2. Indikator Polusi Udara
Light Trespass. Cahaya yang bersumber dari lampu di luar rumah yang berlebihan dan
mengenai rumah kita, sehingga menghalangi jarak pandang, dan menyebabkan sulit tidur
serta kurangnya kualitas tidur.
Clutter. Sumber cahaya buatan seperti papan reklame, lampu jalan, lampu taman, dan
lainnya yang menyebabkan gangguan penglihatan.
Glare atau silau yang disebabkan oleh pendaran cahaya akan membuat penglihatan tidak
nyaman.
• Sky Glow atau cahaya langit perkotaan, yaitu cahaya yang membuat langit
menjadi terang, terutama di kota-kota besar.
3. Dampak Polusi Cahaya
• Menggangu kehidupan kunang-kunang yang mana jika terdapat cahaya yang begitu
pekat maka kunang-kunang tersingkir.
• Menggangu navigasi spesies burung tertentu saat bermigrasi.
• Polusi cahaya malam berlebihan akan mengganggu kesehatan, khususnya kesehatan
mata dan psikologis.
• Polusi cahaya di malam hari menyebabkan adanya gangguan tidur atau insomnia dan
gangguan pada mental.
4. Penanganan Polusi Cahaya 5. Cara Pencegahan