Anda di halaman 1dari 19

PENGECATAN BAKTERI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya bakteri tidaklah berwarna, namun untuk dapat melihat dan

mengamati bakteri dalam keadaan hidup diperlukan bantuan mikroskop. Untuk

dapat mengatasi masalah tersebut, bakteri perlu diberikan warna sehingga sel

dapat terlihat jelas dan mudah untuk diamati. Oleh karena itu, teknik pewarnaan

bakteri merupakan salah satu cara dalam penelitian mikrobiologi.

Teknik pewarnaan bakteri terbagi menjadi enam macam, yakni pengecatan

sederhana dengan menggunakan satu macam cat, pengecatan negatif

menggunakan tinta cina, pengecatan gram untuk menentukan bakteri gram negatif

(sel bakteri berwarna merah) ataupun bakteri gram positif (sel bakteri berwarna

ungu) menggunakan cat gram A, gram B, gram C, dan gram D, pengecatan bakteri

tahan asam, bakteri digolongkan tahan asam apabila sel bakteri tetap berwarna

merah, pengecatan kapsul, dan pengecatan spora. Metode pengecatan tersebut

merupakan hal yang sangat penting khususnya dalam mengidentifikasi bentuk

morfologi dari suatu bakteri dan juga untuk membedakan bakteri satu degan

bakteri yang lainnya.

Pada praktikum ini, metode pengecatan yang dilakukan adalah pengecatan

sederhana, pengecatan negatif, dan pengecatan gram untuk dapat melihat

morfologi bakteri dengan mudah dan jelas. Untuk itulah praktikum pengecatan

bakteri penting untuk dilakukan.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu :

1. Bagaimana morfologi dari bakteri pada metode pengecatan sederhana?

1. Bagaimana morfologi dari bakteri pada metode pengecatan negatif?

2. Bagaimana morfologi dari bakteri pada metode pengecatan gram?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan mempelajari morfologi dari bakteri dengan metode

pengecatan sederhana

2. Untuk mengetahui dan mempelajari morfologi dari bakteri dengan metode

pengecatan negatif

3. Untuk mengetahui dan mempelajari morfologi dari bakteri dengan metode

pengecatan gram

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Untuk menentukan jenis bakteri berdasarkan morfologinya dengan metode

pengecatan sederhana

2. Untuk menentukan jenis bakteri berdasarkan morfologinya dengan metode

pengecatan negatif

3. Untuk menentukan jenis bakteri berdasarkan morfologinya dengan metode

pengecatan gram

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu :

1. Untuk mengetahui morfologi dari bakteri dengan metode pengecatan

sederhana

2. Untuk mengetahui morfologi dari bakteri dengan metode pengecatan negatif

3. Untuk mengetahui morfologi dari bakteri dengan metode pengecatan gram

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk

diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga

berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding

sel bakteri melalui serangkaian pengecatan (Waluyo, 2008).

Bakteri merupakan mikroba uniseluler yang termasuk Schizomycetes. Pada

umumnya bakteri tidak memiliki klorofil, ada beberapa yang fotosintetik dan

reproduksi seksualnya secara pembelahan transversal atau biner (Jutono, 1980).

Mikroorganisme sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, karena tidak

mengadsorbsi maupun membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat

warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme atau latar belakangnya. Zat

warna mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroorganisme

dengan sekelilingnya ditingkatkan. Pewarnaan yang digunakan untuk melihat

salah satu struktur sel disebut pewarnaan khusus, sedangkan pewarnaan yang

digunakan untuk memilahkan mikroorganisme disebut pewarnaan diferensial

(Lay, 1994).

Pengecatan negatif merupakan cara pengecatan yang tidak langsung.

Pengecatan ini hanyalah mengecat latar belakang dimana bakteri berada. pada

pengecatan negatif ini, sel mikroba dan nampak transparan sedangkan latar

belakangnya nampak jelas (Pelczar., 1986).

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
Zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme atau latar

belakangnya. Zat warna yang mengabsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga

kontras mikroorganisme dengan sekelilingnya ditingkatkan. Penggunaan zat

warna memungkimkan pengamatan struktur sel seperti spora, flagella dan bahan

inklusi yang mengandung zat pati dan granua fosfat. Pewarnan yang digunakan

untuk melihat alah satu struktur sel disebut pewarnaan khusus, sedangkan

pewarnaan yang digunakan untuk memilah organisme disebut pewarnaan

diferensial. Pewarnaan gram merupakan contoh pewarnaan diferensial yang

memilah bakteri menjadi dua yaitu kelompok gram positif dan gram negatif (Lay,

1994).

Bakteri lebih sering diamati dalam olesan terwarnai dari pada dalam keadan

hidup. Yang dimaksud dengan bakteri terwarnai adalah organisme yang telah

diwarnai dengan zat pewarna kimia agar mudah dilihat dan dipelajari. Pada

umumnya olesan bakteri terwarnai mengungkapkan ukuran, bentuk, susunan dan

adanya struktur internal seperti spora dan butiran. Zat pewrna khusus diperlukan

untuk melihat baik kapsul atau flagella, maupun hal-hal terinci tertentu dalam sel.

Zat pewarna yang mengungkapkan perbedaan kimia pada struktur bakteri dapat

dipakai juga. Zat ini dinamakan zat pewarna diferensial (Volk, 1993).

Untuk menyiapkan bakteri agar dapat diwarnai, sedikit biakan disebarkan

dalm setetes air pada gelas preparat. Inilah yang dinamakan olesan. Olesan ini

dikeringkan pada suhu kamar dan bakteri dapat dilekatkan erat (difiksasi) dengan

jalan melewatkan gelas preparat (olesan dipermukan atas) 2 atau 3 kali dengan

cepat pada nyala api pembakar bunsen. Jika sudah dingin, olesan sudah siap untuk

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
diwarnai. Secara alternatif, banyak laboratorium memakai metanol untuk

melekatkan bakteri pada gelas preparat sebab panas mungkin dapat menyebabkan

distorsi pada penampilan bakteri yang terwarnai. Cara ini dilakukan dengan

meletakkan beberapa tetes metanol pada olesan kering udara dan membiarkan

olesan itu kering kembali diudara (Volk, 1993).

Pewarna yang digunakan pada umumnya berbentuk senyawa kimia khusus

yang akan memberika reaksi kalau mengenai bagian tubuh jasad. Karena pewarna

tersebut berbentuk ion yang bermuatan positif ataupun negatif. Sel bakteri

bermuatan mendekati negatif kalau dalam keadaan pH mendekati netral. Sehingga

kalau kita memberikan pewarna yang bermuatan positif, misalnya metilen biru

hasil pewarnaan akan nampak jelas (Unus, 1985).

Dinding sel organisme gram positif adalah cukup tebal (20-80 nm) dan

terdiri atas 60-100% peptidoglikan. Semua sel gram positif memilki polimer lurus

asam N-asetilmuramat dan N-asetilglukosamin, namun ada variasi dalam panjang

dan komposisi jembatan peptida yang mengaitkan silang tetra peptida dari satu

asam N-asetilmuramat dengan polimer disampingnya (Pelczar, 1986).

B. Uraian Bahan

1. Alkohol (Dirjen POM . 1979)

Nama resmi : Aethanolum

Nama lain : Alkohol, etanol

BM / RM : 46,07 g/mol / C2H6O

Pemerian : Cairan mudah menguap, tak berwarna, bau khas,

mendidih pada suhu 78º C.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur

dengan semua pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai antiseptik/pencuci

2. Air Suling (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Aqua Destillata

Sinonim : Air suling, aquadest

BM/RM : 18,02 g/mol / H2O

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pelarut/pemilas.

3. Metilen Biru (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Methylthionini Chloridum

Sinonim : Metilen biru, Metiltionina klorida

BM : 372,90 g/mol

Pemerian : Serbuk hablur mengkilap seperti logam atau

suram kehijauan tua atau serbuk warna coklat;

hamper tidak berbau. Higroskopik.

Kelarutan : Larut dalam 40 bagian air, dalam 110 bagian

etanol (95%)P dan dalam 450 bagian kloroform P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pewarna dalam mengidentifikasi mikroba.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
4. Kristal violet (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Kristal Violet

Sinonim : Kristal violet

Pemerian : Hablur berwarna hijau tua

Kelarutan : Sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol

(95%)P dan

dalam asam asetat glasial P, larutannya warna lembayung

tua.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai cat utama atau Gram A dalam pengecatan Gram.

5. Nigrosin (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Nirgosin

Nama lain : Nigrosin

Pemerian : Serbuk halus berwarna biru keuangan

Kelarutan : Tidak larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pewarna (larutan Mordan).

6. Safranin (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Safranin

Pemerian : Serbuk halus berwarna biru kemerahan.

Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai komposisi cat D.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
C. Uraian Sampel (itis.gov)

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Order : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Species : Escherichia coli

D. Prosedur Kerja (Anonim, 2019)

1. Pengecatan Sederhana

a. Dibersihkan gelas obyek dengan alkohol 70% sampai bebas lemak,

kemudian dipanggang di atas api lampu spiritus

b. Diambil secara aseptis 1 ose suspensi bakteri dan diratakan di atas gelas

obyek

c. Dibiarkan preparat tersebut kering di udara

d. Setelah kering preparat difiksasi dengan cara dipanaskan di atas spiritus

e. Setelah dingin, noda pada gelas obyek ditetesi dengan cat sederhana 1

atau 2 tetes dan dibiarkan 1 atau 2 menit.

2. Pengecatan Negatif

a. Dibersihkan gelas obyek dengan alkohol sehingga bebas lemak, lalu

difiksasi

b. Setelah dingin, diambil suspensi biakan murni bakteri uji dengan ose

secara aseptis dan diletakkan di atas gelas obyek


AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm
15020180140
PENGECATAN BAKTERI
c. Kemudian diambil tinta cina atau nigrosin dengan ose sedikit dan

dicampurkan dengan suspensi yang telah terletak di atas obyek gelas.

Dicampur sampai homogen dan terlihat sangat tipis

d. Selanjutnya preparat dibiarkan kering di udara

e. Diamati dengan mikroskop dengan pembesaran kuat dan menggunakan

minyak imersi

f. Diulangi poin 1 s/d 6 untuk biakan murni uji lainnya.

3. Pengecatan Gram

a. Disiapkan preparat olesan bakteri

b. Dikeringkan di udara, setelah kering difiksasi di atas lampu spiritus

c. Setelah dingin, diteteskan cat gram A sebanyak 2-3 tetes, dibiarkan 1

menit

d. Dicuci dengan air mengalir, dikeringkan di udara atau kertas isap

e. Diteteskan larutan gram B, dibiarkan selama 1 menit

f. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan

g. Diteteskan larutan gram C selama 30 detik

h. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan

i. Diamati dengan mikroskop dengan pembesaran kuat dan menggunakan

minyak imersi

j. Digambar hasil-hasil pengecatan tersebut.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
BAB III

METODE KERJA

A. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol semprot,

bunsen, gegep kayu, mikroskop, objek glass, ose bulat, dan pipet tetes.

B. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan medium ini adalah

alkohol asam, aquadest, biakan bakteri Escherichia coli, larutan kristal violet,

larutan mordan, larutan nigrosin, larutan safranin, metilen biru, dan tissue.

C. Cara Kerja

1. Pengecatan Sederhana

Dibersihkan objek glass. Kemudian, diambil satu ose bakteri

Escherichia coli secara aseptis dan diratakan diatas objek gelas dan difiksasi.

Setelah itu, ditetesi dengan setetes metilen blue. Lalu, dicuci dengan aquadest

dan dikeringkan dengan tissue. Kemudian, diamati dibawah mikroskop.

2. Pengecatan Negatif

Dibersihkan objek glass. Kemudian, diteteskan dengan 1 tetes nigrosin

dipinggir objek glass dan diambil satu ose bakteri Escherichia coli. Lalu

diambil objek glass dan diratakan nigrosin. Lalu dibiarkan kering diudara

bebas dan diamati di bawah mikroskop.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
3. Pengecatan Gram

Dibersihkan objek glass. Lalu, diambil satu ose biakan murni bakteri

Escherichia coli pada objek glass. Setelah itu difiksasi, ditambahakan gram A

(kristal violet) sebanyak 1 tetes biarkan selama 1 menit. Kemudian, dibilas

dengan aquadest selama 2 detik dan ditambahkan gram B (larutan mordant)

sebanyak 1 tetes biarkan selama 1 menit. Ditambahkan dengan gram C

(alkohol asam) sebanyak 1 tetes biarkan selama 10-20 detik hingga cat tidak

berwarna. Lalu dibilas dengan aquadest selama 2 detik. Kemudian

ditambahkan dengan gram D (safranin) sebanyak 1 tetes dibiarkan selama 30

detik dan dibilas dengan aquadest. Sisa air dilap dengan tissue. Diamati

dengan mikroskop.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil Praktikum

No Metode Penegecatan Mikroorganisme Pengamatan

1 Pengecetan sederhana Escherichia coli Bakteri berwarna biru dan

terlihat berbentuk batang

(Bacillus)
2 Pengecetan negatif Escherichia coli Latar berwarna hitam dan

bakteri terlihat berbentuk

bulat putih
3 Pengecetan gram Escherichia coli Bakteri gram negatif

berwarna merah dan terlihat

berbentuk bulat yang

tersusun seperti rantai

B. Pembahasan

Pengecatan merupakan suatu proses pewarnaan mikroorganisme yang secara

tidak langsung dipengaruhi oleh cat. Dimana pengecatan dilakukan untuk melihat

struktur sel mikroorganisme lebih seksama dan terutama untuk memberi warna

pada sel atau bagian-bagiannya sehingga menambah kontras dan tampak lebih

jelas.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
Pada praktikum ini dilakukan pengecatan sederhana dan pengecatan negatif

yang bertujuan agar pengamatan dari morfologi bakteri tampak lebih jelas.

Adapun pengecatan gram lebih mudah dilakukan berdasarkan adanya pewarnaan

tersebut.

Pengecatan sederhana adalah salah satu cara pengecatan terhadap

mikroorganisme, tetapi hanya menggunakan satu macam cat saja. Pada

pengecatan sederhana dilakukan fiksasi, dimana tujuan dari fiksasi tersebut adalah

untuk melekatkan sel pada objek gelas, membunuh mikroba karena sel dalam

keadaan mati lebih mudah diwarnai daripada sel dalam keadaan hidup,

melepaskan granular protein menjadi gugus reaktif –NH3+ yang akan bereaksi

dengan gugus OH- dari zat warna, dan merubah daya ikat zat warna sehingga sel

tersebut lebih mudah untuk terwarnai dan dapat dilihat lebih jelas. Pada

pengecatan sederhana ini juga menggunakan metilen blue, dimana bermaksud

agar hasil pewarnaan nampak lebih jelas. Umumnya, pewarnaan yang digunakan

berbentuk senyawa kimia khusus yang akan memberikan reaksi jika mengenai

bagian tubuh mikroorganisme, karena pewarna tersebut berbentuk ion yang

bermuatan positif atau negatif. Digunakan air mengalir dan dikeringkan dengan

tisu, dimana hal ini bertujuan untuk lebih melekatkan koloni yang ada pada objek

gelas.

Pengecatan negatif merupakan cara yang tidak langsung. Pengecatan ini

hanyalah mengecat latar belakang dari bakteri atau mikroorganisme berada,

sedangkan bakteri atau mikroorganismenya sendiri tidak bercat. Oleh karena itu,

pengecatan negatif ini pada umumnya tidak dilakukan fiksasi, maka hanya

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
berguna untuk melihat bentuk-bentuk sel yang sesungguhnya serta berguna untuk

pengukuran-pengukuran bakteri, karena pengecatan ini sel-sel bakteri tidak

mengalami perubahan. Pada pengecatan negatif digunakan cat nigrosin karena cat

tersebut hanya mewarnai latarnya. Cat tersebut harus diratakan setipis mungkin

karena hanya dengan diratakan maka latar dari bakteri tersebut terlihat lebih jelas

dan menyebabkan bakteri yang diamatipun akan nampak gelap sehingga terdapat

perbedaan antara bakteri dan latarnya.

Pengecatan gram menggunakan 4 macam cat. Dimana dari semuanya

memiliki fungsi yang berbeda. Crystal violet digunakan sebagai cat utama,

mordan (iodium) digunakan sebagai pengintensif, alkohol asam digunakan

sebagai peluntur, dan safranin digunakan sebagai cat penutup. Perbedaan antara

bakteri gram positif dan bakteri gram negatif yaitu pada bakteri gram negatif

memiliki tiga lapisan sedangkan bakteri gram positif hanya memiliki 2 lapisan.

Bakteri gram negatif selain memiliki dinding sel dan lapisan peptidoglikan juga

memiliki selaput lipopolisakarida. Namun bakteri gram positif dinding selnya

lebih tebal dan lebih banyak mengandung peptidoglikan dibandingkan dengan

bakteri gram negatif. Mekanisme sehingga didapatkan bahwa bakteri gram positif

berwarna ungu dan bakteri gram negatif berwarna merah yaitu untuk bakteri

gram positif karena memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tebal maka crystal

violet yang diberikan akan terserap ke dalamnya dan karena bakteri gram positif

ini juga mengandung Mg Ribonukleat maka tidak mudah dilarutkan oleh peluntur

yakni alkohol asam. Selain itu bakteri gram positif juga memiliki kandungan

lemak yang lebih rendah sehingga sewaktu penambahan alkohol asam akan terjadi

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
dehidrasi dan pengecilan lubang pori-pori sehingga menyebabkan zat warna

crystal violet tetap terikat dan tetap berwarna ungu walaupun diberi cat penutup

safranin. Hal ini terjadi sebaliknya pada bakteri gram negatif karena alkohol asam

yang merupakan zat pelarut dari crystal violet menyebabkan penciutan pori-pori

dari bakteri gram negatif sehingga pori-pori gram negatif tersebut menjadi kurang

rapat dan akibatnya warna dari cat crystal violet terlunturkan oleh alkohol asam

dan tipisnya kandungan peptidoglikan yang dimilikinya maka ketika diberikan cat

penutup safranin akan terwarnai dengan warna merah.

Adapun hasil dari praktikum ini yaitu pada pengecatan sederhana diperoleh

bentuk bakteri Escherichia coli batang berwarna biru. Pada pengecatan negatif

diperoleh bentuk bakteri Escherichia coli bulat putih, yang sesuai literatur. Pada

pengecatan gram diperoleh bentuk bakteri Escherichia coli bulat berwarna merah,

dan tersusun seperti rantai.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada metode pengecatan sederhana, bakteri Staphylococcus aureus berbentuk

batang dan berwarna biru.

2. Pada metode pengecatan negatif, bakteri Staphylococcus aureus berbentuk

bulat dan putih.

3. Pada metode pengecatan gram, bakteri Staphylococcus aureus berbentuk

bulat dan berwarna merah, dan tersusun seperti rantai.

B. Saran

Saran saya untuk asisten sebaiknya asisten lebih membimbing praktikannya

dan mengarahkan praktikannya agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan

praktikum. Saran untuk sistem praktikum agar mempertahankan sistemnya dan

saran untuk laboratorium agar alat dan bahan yang ada di lab dilengkapkan agar

praktikum dapat berjalan dengan lancar.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Universitas Muslim

Indonesia: Makassar.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI:

Jakarta.

Jutono. 1980. Mikrobiologi Untuk Perguruan Tinggi. Departemen Mikrobiologi

Faklutas Pertanian UGM: Yogyakarta.

Lay, Bibiana. 1994. Analisis Mikroba Di Laboratorium. PT Raja Grafindo

Persada: Jakarta.

Pelczar. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI-Press: Jakarta.

Unus, Suriawiria. 1985. Mikrobiologi Umum. Penerbit Angkasa Bandung:

Bandung.

Waluyo, Land. 2008. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang.

Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Rollando. 2019. Senyawa Antibakteri dari Fungi Endofit. CV. Seribu Bintang:

Malang.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140
PENGECATAN BAKTERI
LAMPIRAN

Gambar 1. Pengecatan Sederhana Gambar 2. Pengecatan Negatif

Gambar 3. Pengecatan Gram

AZZAHRA AULYA RAHMAH MULTAZAM, S.Farm


15020180140

Anda mungkin juga menyukai