PEMBUATAN KLOROFORM
I. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk membuat kloroform dari tepung pemutih dan menentukan
rendemennya.
II. Teori
Senyawa kloroform adalah senyawa haloalkana yang mengikat tiga atom halogen klor (Cl) pada
rantai C-nya. Senyawa kloroform dapat dibuat dengan bahan dasar berupa senyawa organik yang
memiliki gugus metil (-CH3) yang terikat pada atom C karbonil atau atom C hidroksi yang
direaksikan dengan pereaksi halogen (Cl2). Beberapa senyawa yang dapat membentuk kloroform
dan senyawa haloform Struktur senyawa haloalkana yang terbentuk dari proses halogenasi terdiri
dari ikatan sigma karbon-halogen yang terbentuk oleh saling menindihnya suatu orbital atom
halogen dan suatu orbital hibrida atom karbon. Sebuah halogen membentuk satu ikatan kovalen
dan karena itu tak terdapat sudut ikatan di sekitar atom ini. Namun, karbon menggunakan orbital
hibrida yang sama tipenya untuk mengikat halogen, hidrogen maupun atom karbon lain.
Kloroform yang dapat dari alkohol dengan kapur klor (bleaching powder) melalui tiga tingkatan
reaksi yaitu :
1. Oksidasi oleh halogen
CH3CH2OH + Cl2 →CH3CHO
2. Klorinasi dari hasil oksidasi
CH3CHO + Cl2 → CCl3CHO + HCl
3. CCl3CHO + Ca(OH)2 → CHCl3 + (HCOO)2Ca Sedangkan pada reaksi dengan aseton lebih
kuat, sehingga dalam proses sintesa digunakan susunan alat yang agak berbeda. Reaksinya
adalah sebagai berikut
1. CH3COCH3 + 3 Cl2 → CCl3COCH3 + 3 HCl
2. CCl3COCH3 + Ca(OH)2 → CHCl3 + (CH3COO)2Ca
Bila gas klor dialirkan kedalam etanol, maka akan terjadi klorinasi dari gugus metil dan oksidasi
dari gugus alkohol primer menjadi aldehid membentuk trikloro asetaldehid atau kloral.
CH3CH2OH + 4Cl2 CCl3CHO + 5HCl
Bila kloral direaksikan dengan basa kaustik, maka terjadi pemecahan ikatan C-C
membentuk kloroform dan garam fomat.
CCl3CHO + KOH CHCl3 + HCOOK
Asetaldehid dan banyak keton-keton lainnya juga mengandung gugus CH 3CO dan
mengalami perubahan-perubahan yang sama bila direaksikan dengan zat pemutih (bleaching
powder), dimana klorinasi dari gugusan CH3CO− segera diikuti dengan pemecahan molekul oleh
basa yang terdapat dalam zat pemutih itu.
CH3COCH3 + 3Cl2CCl3COCH3 + 3HCl
2CCl3COCH3 + Ca(OH)2 2CHCl3 + (CH3COO)2Ca
Pembentukan kloroform dari aseton memberikan hasil yang lebih mudah daripada
pembentukan kloroform dari etanol. Kloroform adalah suatu cairan yang tidak berwarna, titik
didihnya 61°C, dan berat jenisnya = 1,50 g/cm3, mempunyai bau manis yang khas dan sering
digunakan sebagai pelarut dalam kimia organik dan sebagai obat bius. Keburukannya adalah
kloroform mengalami oksidasi bila kena cahaya dan udara membentuk fosgen yang beracun atau
karbonil klorida, COCl2. Hal ini dapat dicegah dengan menyimpannya kedalam botol-botol yang
berwarna cokelat dan dengan menambahkan etanol 2% yang dapat merubah fosgen menjadi
dietil karbonat.
CHCl3 + O2 COCl2 + HCl
2C2H5OH + COCl2 (C2H5O)2CO + 2HCl
Kloroform (CHCl3) tidak larut dalam air tetapi merupakan pelarut efektifuntuk senyawa
organik, karena kloroform bersifat non polar sehingga ketika bercampur dengan air yang
bersifat polar ia tidak bisa larut, karena pelarut nonpolar tidak dapat mengurangi gaya tarik-
menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah karena tetapa dielektrik yang rendah.
Alat:
- Mortar dan alu - Labu alas datar 1 L
- Pendingin Liebig - Kaleng untuk penangas air
- Corong pisah 500 mL - Labu suling 100 mL
- Erlenmeyer 50 mL - Sumbat gabus
- Selang plastik - Termometer
- Corong - Penangas
Fessenden and Fessenden.1982. Kimia Organik Jilid II, edisi II. Jakarta: Erlangga.
Suwanto A, Soka S, Candra Krishna Purnawan. 2008. Teknik Percobaan dalam Genetika Molekuler.
Jakarta: Penerbit Atma Jaya.
Winarni, Winarni. Prarancangan Pabrik Kloroform dari Aseton dan Bleaching powder Kapasitas 20.000
Ton/Tahun. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2007.