Anda di halaman 1dari 12

Merancang Usaha Baru dan Model

Pengembangan: Gagasan dan Tujuan


Usaha (Bisnis Plann)

KELOMPOK 11:
Ade Ribka Seni
Lia Julaika
Rifa Shovia
Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha

Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana usaha kecil


wirausaha dapat
memilih dan melakukan tiga cara yang dapat dilakukan oleh
seseorang apabila ingin
memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu :
- Merintis usaha baru (starting)
- Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
- Kerjasama manajemen (franchising)
1. Merintis Usaha Baru (Starting)

Untuk masuk ke dalam dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa wirausaha. Cara
memasuki dunia usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha baru (starting).
Metode ini terwujud dalam pembentukan dan pendirian usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen. Karena bermula dari diri sendiri,
maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang paling luas.

1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang.

2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.

3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas


dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
Menurut hasil survei Peggy Lambing
Sesuai dengan konsep
(2000:90):
kewirausahaan, telah dikemukakan
bahwa untuk memasuki dunia usaha
1. Sekitar 43% responden (wirausaha)
(business) seseorang harus berjiwa
mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang
wirausaha. Wirausaha adalah
diperoleh ketika bekerja di beberapa
seseorang yang mengorganisir,
perusahaan atau tempat-tempat profesional
mengelola, dan memiliki keberanian
lainnya
menghadapi resiko. Sebagai
2. Sebanyak 15% responden telah mencoba
pengelola dan pemilik usaha
dan mereka merasa mampu mengerjakannya
(business owner manager) atau
dengan lebih baik berdasarkan pengalaman di
pelaksana usaha kecil (small
perusahaan sebelumnya.
business operator), ia harus
3. Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei
memiliki:
memulai usaha untuk memenuhi peluang
☆ Kecakapan untuk bekerja
pasar.
☆ Kemampuan mengorganisir
4. Sedangkan sisanya sebesar 31% lagi karena
☆ Kreatif
hobi.
☆ Lebih menyukai tantangan
Menurut Lambing, keunggulan dari perusahaan baru datang ke pasar adalah dapat
mengindentifikasi “kebutuhan pelanggan” dan “kemampuan pesaing”. Selain itu, ada
dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru:
a. Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan
gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Contohnya:
keterampilannya sendiri, kemampuan dan latar belakang yang dapat menentukan jenis
usaha yang akan dirintis
b. Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila merespon
kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan. Contohnya yaitu melalui pengamatan
lingkungan (environment scanning).
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

a) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki


Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
1. Bidang usaha pertanian (agriculture)
2. Bidang usaha pertambangan (mining)
3. Bidang usaha pabrikasi (manufacturing)
4. Bidang usaha konstruksi
5. Bidang usaha perdagangan (trade)
6. Bidang jasa keuangan (financial service)
7. Bidang jasa perseorangan (personal service)
8. Bidang usaha jasa-jasa umum (public service)
9. Bidang usaha jasa wisata (tourism)
b) Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan
perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu
terbatas), perseroan, dan firma.
c) Tempat usaha yang akan dipilih
Seorang wirausaha yang mulai merintis usaha dari awal perlu
mempertimbangkan aspek efisiensi dan efektivitas dalam menentukan tempat
usaha
d) Organisasi usaha yang akan digunakan
Organisasi usaha merupakan perpaduan dari fungsi kewirausahaan dan
manajerial.
e) Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
Jaminan usaha ini bisa berupa asuransi maupun jaminan dari
pemerintah, seperti insentif usaha. Adanya jaminan usaha ini
dapat memberikan kepastian bagi seorang wirausahawan
untuk memulai kegiatan bisnisnya, terutama dalam
mengantisipasi perubahan secara mendadak dari lingkungan
usaha.
f) Lingkungan usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun
penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat
mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan
mikro dan lingkungan makro.
2. Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan (Buying)

Cara kedua yang bisa dilakukan oleh seseorang yang akan merintis
usaha baru adalah dengan membeli perusahaan telah didirikan atau
dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan
organisasi usaha yang sudah ada.

Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang


sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
$ Resiko lebih rendah
$ Lebih mudah dalam memasuki dunia usaha
$ Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
Seorang wirausahawan yang telah memutuskan akan membeli
sebuah perusahaan perlu memperhatikan langkah-langkah berikut
ini:
1) Yakinlah bahwa kita tidak akan merintis usaha baru.
Pertimbangkanlah alasanmembeli perusahaan ketimbang merintis
usaha-usaha baru atau franchising.
2) Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah kita
mampu mengelolanya. Teguhkan kekuatan, kelemahan, tujuan,dan
kepribadian kita.
3) Pertimbangkan gaya hidup yang kita inginkan. Apa yang diharapkan
dari perusahaan tersebut apakah uang, kebebasan, atau fleksibilitas.
4) Pertimbangkan usaha yang diinginkan. Tempat yang bagaimana
yang kita inginkan.
5) Pertimbangkan kembali gaya hidup. Mungkin kita memiliki
perusahaan ini selama-lamanya atau untuk kesenangan saja.
3. Kerjasama Manajemen/Waralaba (Franchising)

Cara ketiga dalam memasuki dunia usaha adalah kerjasama manajemen atau
yang biasa dikenal dengan istilah waralaba/franchising. Franchising adalah
suatu kerja sama antara entrepreneur (franchise) dengan perusahaan besar
(Franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha. Secara sederhana, model usaha ini dapat
digambarkan sebagai kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan
cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai