Anda di halaman 1dari 9

KEWIRAUSAHAAN DALAM

KONTEKS BISNIS
Kelompok 9:
Edwar Fadhoil Al Ahyani 2051010336
Fikri Aziz Darmawan 2051010369
Tri Amar Prasetyo 2051010325

Dosen Pengampu: Adhe Risky Mayasari, M.Pd


Memulai Usaha/Bisnis Baru

Peggy Lambing dan Charles R. Kuehl (2000:14) mengemukakan beberapa


kemungkinan tipeaktivitas kewirausahaan, yakni:

1. Dengan konsep baru dan bisnis baru, yaitu wirausahawan yang


mengembangkan suatu produk baru atau suatu ide baru, dan
mengembangkan bisnis dengan konsep baru
2. Konsep yang sudah ada, tetapi dengan bisnis baru, yaitu orang yang
memulai bisnis baru berdasarkan pada konsep lama.
3. Dengan konsep yang sudah ada dan bisnis yang sudah ada, yaitu orang
yang membeli perusahaan yang sudah ada tanpa perencanaan untuk
mengubah operasi perusahaan.
Langkah-Langkah
Memasuki Bisnis Baru
1. Merintis usaha baru 2.Membeli perusahaan orang lain (buying).
a. Perusahaan milik sendiri/perorangan (sole
Membeli perusahaan yang telah dirintis dan
proprietorship), yakni bentuk usaha yang dimiliki
diorganisasikan oleh orang lain dengan
dan dikelola sendiri oleh seseorang.
nama(goodwill) dan organisasi usaha yang
b.Persekutuan (partnership), yakni kerja sama
sudah ada. Membeli perusahaan orang lain
(asosiasi) antara dua orang atau lebih.
pasti ada keuntungan dan kerugiannya,
c.Perusahaan berbadan hukum (corporation), yakni
baik secara goodwill maupun finansial.
perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum
dengan modal berupa saham.

3. Kerja sama manajemen (franchising ).


Kerja sama antara terwaralaba (franchisee) dengan pewaralaba
(franchisor/parent company) dalam mengadakan persetujuan jual-
beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha(waralaba).
Merintis Usaha/ Bisnis Baru

Menurut Lambing (2000: 91-92), ada dua pendekatan utama yang digunakan
wirausahawan untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha yang baru, yakni

1.Pendekatan ‘Inside-out’ atau ‘Idea generation’, yakni pendekatan yang


berdasarkan padagagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
Mereka melihat keterampilansendiri, kemampuan, latar belakang, dan sebagainya
yang menentukan jenis usaha yang akandirintis.

2.Pendekatan ‘The out-side in’ atau ‘Opportunity recognition’, yakni pendekatan


yang menekankan pada basis ide merespons kebutuhan pasar sebagai kunci
keberhasilan. Yang taklain sebagai pengamatan lingkungan, yakni alat
pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang ekonomi. Pendekatan “out-
side in” atau “opportunity recognition”, yaitu pendekatan yang menekankan basis
ide merespons kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.
Dalam merintis usaha baru, terdapat beberapa Menurut Lambing keunggulan dari pendatang baru
hal yang harus diperhatikan, yaitu mencakup dipasar adalah dapat mengidentifikasi “kebutuhan
hal-hal berikut. pelanggan” dan “kemampuan pesaing”.
1.Bidang dan jenis usaha yang dimasuki. yang diperlukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
2.Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan 1.Kemampuan teknik.
dipilih. 2.Kemampuan pemasaran.
3.Tempat usaha yang akan digunakan. 3.Kemampuan finansial
4.Organisasi usaha yang akan digunakan. 4.Kemampuan hubungan
5.Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.
6.Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.
Hambatan dalam
memasuki Bisnis
Menurut Peggy Lambing (2000:95), ada beberapa hambatan untuk memasuki Bisnis
baru,yaitu yang mencakup hal-hal sebagai berikut.

1.Sikap dan kebiasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan kepada perusahaan baru


masihkurang. Sebaliknya, perusahaan yang sudah ada justru lebih bertahan karena
telah lama mengetahui sikap dan kebiasaan pelanggannya.
2.Biaya perubahan, yaitu biaya yang diperlukan untuk pelatihan kembali para
karyawandan penggantian alat serta system yang lama.
3.Respons dari pesaing yang secara agresif akan mempertahankan pangsa pasar yang
ada
Waralaba

Waralaba merupakan kerja sama manajemen yang biasanya berkembang dalam


perusahaan ritel.
Seperti telah dikemukakan, “franchise” adalah persetujuan lisensi menuruthukum
antara suatu perusahaan (pabrik) penyelenggara dengan penyalur atau perusahaan
lain untuk melaksanakan usaha.
Perusahaan yang memberi lisensi disebut franchisior dan penyalur/terwarlaba
disebut franchisee.
Dalam warlaba, perusahaan yang diberi hak monopolimenyelenggarakan
perusahaan seolah-olah merupakan bagian dari perusahaan pemberi lisensi yang
dilengkapi dengan nama produk, merek dagang, dan prosedur penyelenggaraannya
secara standar.
Waralaba

Keuntungan kerugian
Menurut Zimmeree tahun (1996), ada Kerugian yang mungkin terjadi menurut
beberapa keuntungan dari kerja sama Zimmerer adalah sebagai berikut.
warlaba, yaitu mencakup hal-hal sebagai 1.Program latihan tidak sesuai dengan yang
berikut. diinginkan.
1.Pelatihan, pengarahan dan, pengawasan 2.Pembatasan kreativitas penyelenggaraan
yang berlanjut dari franchisor. perusahaan frachisee
2.Bantuan finansial 3.Franchisee jarang memiliki hak untuk
3.Keuntugan dari penggunaan nama , menjual perusahaannya kepada pihak lain
merek, dan produk yang telah dikenal. tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada
pihak franchisior

Anda mungkin juga menyukai