NIM : 1913015004
Kelas : D3 Farmasi 2019
A. Hasil Pengamatan
d. Punch bawah,
alat untuk
mengeluarkan
tablet yang telah di
cetak.
e. Tuas, untuk
mengkempa tablet
4 Single Punch (Skala 1.Lifting cam 1.Maukan granul
Laboratorium dan Industri) 2. Cover kedalam ruang cetakan
3. Drive gear dan dikempa oleh kedua
4. Big pulley gesekan punch atas dan
5. Small gear cup bawah.
6. Power switch 2. tablet dihasilkan
7. Set screw ketika kedua punch
8. Base dicakupkan, begitu
9. Eccentric wheel punch bagian bawah
10. Oil Cup diturunkan ke bawah,
11. Flywhool granul yang ada pada
12. Fedding cam corong hopper tepat
13. Handle berada di atas rongga
14. Shackle cetakan dan mengisi
15. Fooder penuh dan rata cetakan,
16. Output of tablet kemudian kedua punch
dicakupkan.
3. cetakan ditarik,
menggeser kelebihan
granul dari tempatnya
dan permukaan granul
pada cetakan diratakan.
4. punch bagian atas
turun dan mengempa
bahan dalam rongga
cetakan membentuk
tablet.
5. punch bagian atas
kemudian ditarik dan
punch bagian bawah
naik ke atas sampai tepat
pada permukaan dari
tempatnya.
6. mengangkat tablet
untuk dilemparkan dari
tempatnya dengan
bantuan sepatu pengisi
yang bergerak diatas
ruang cetakan dan
mengulang proses tsb.
7. tablet yang
dilemparkan ditampung
dalam wadah yang
sesuai.
(Ansel, 2013)
5 Rotary Press (Skala 1.Hopper 1. pastikan punch atas,
Industri) 2. Jalur cam punch bawah, dan die
3. Feed shoe dalam keadaan baik
pada rotary mesin.
2. feed frame terpasang
pada mesin bersama
dengan feed hopper dan
disesuaikan dengan berat
dan kekerasan yang
digunakan.
3. kemudian hopper diisi
dengan granul atau
serbuk yang akan dibuat
tablet.
4. ketika mesin
dinyalakan, hopper akan
mengantarkan serbuk
atau granul menuju feed
frame melewati bagian
tengah yang
mengandung die.
5. bagian kepala
berputar, die menuju
bagian bawah feed frame
secara berturut-turut dan
terisi serbuk atau
granul.
6. material mengalami
penekanan ketika punch
atas dan punch bawah
saling mendekat.
7. tablet yang tercetak
dikeluarkan dan siklus
berulang.
(Pharmainfo,2015)
B. Pembahasan
Mencetak satu tablet dalam satu waktu. Pada pencetakan granul menjadi
tablet, ada beberapa perubahan hingga granul dapat berubah menjadi tablet yaitu
penyusunan ulang dari struktur granul akibat distribusi granul tersusun ulang
diantara punch atas dan punch bawah. Selanjutnya perubahan bentuk granul
karena penekanan, dan yang terakhir adalah granul termampatkan dan terjadi
ikatan antar granul sehingga menjadi tablet.
CARA KERJA
- Filling atau pengisian bahan baku ke posisi untuk kompresi tablet. Bahan baku
bisa diproses terlebih dahulu dengan metode granulasi basah, granulasi kering,
pengukutan dan lainnya. Formulasi akhir lalu diblend agar tercampur. Lalu
campuran dimasukkan ke dalam mesin punch-die.
- Tahap metering. Pada tahap ini kelebihan granul dibuang. Tahap ini
memungkinkan tepat berat (volume) granulasi dapat dikompresi menjadi tablet.
Berat tepat granulasi dikendalikan dengan ketinggian pukulan rendah dalam
cetakan
- Tahap kompresi dimana pada tahap ini bagian atas punch dan bagian bawah
bergerak. Pressure roll yang terdapat dalam alat membuat bagian bawah dan
bagian atas “punch” bergerak dan melakukan kompresi
- Tahap ejeksi yaitu ketika tablet sudah jadi dan dikeluarkan dari upper maupun
lower punch (Armin, 2010)
2. Rotary Punch and Die
- Pastikan punch atas, punch bawah, dan die dalam keadaan baik pada rotary
machine.
- Feed frame terpasang pada mesin bersama dengan feed hopper dan disesuaikan
dengan berat dan kekerasan yang digunakan.
- Kemudian, hopper diisi dengan granul atau serbuk yang akan dibuat tablet.
Ketika mesin dinyalakan, hopper akan mengantarkan serbuk atau granul menuju
feed frame melewati bagian tengah yang mengandung die.
- Bagian kepala berputar, die menuju bagian bawah feed frame secara berturut-
turut dan terisi serbuk atau granul. Material mengalami penekanan ketika punch
atas dan punch bawah saling mendekat.
Tahap 1. Pengisian die dengan granul Serbuk atau granul-granul dialirkan dri
hopper masuk kedalam DIE (aliran sesuai grafitasi). Volume granul ditentukan
oleh posisi punch bawah dan lempeng die
Tahap 2. Pencetakan Granul Pada tahap ini, Hopper akan kembali pada tempatnya
dan punch atas akan turun mengempa granul menjadi tablet. Selama tahapan ini
ada beberapa tahapan yang terjadi sehinggqa granul menjadi tablet;
Tahap 3. Pengeluaran Tablet, Setelah Tablet dikempa, punch atas akan kembali
ketempat aslinya kemudian punch bawah akan bergerak keatas membawa tablet
sejajar dengan die. Setelah itu hopper akan bergerak untuk mengisi granul
kedalam die sehingga tablet akan tergeser oleh hopper.
KRITERIA ATAU PARAMETER PENGUKURAN DENGAN ALAT
TERSEBUT
Mesin tablet sering digunakan dalam industri farmasi. Mesin tablet dapat
membuat beribu tablet dalam periode yang singkat. Ada satu macam dari
beberapa macam mesin pencetak tablet salah satunya single punch and die yang
dapat membuat satu tablet satu waktu. Sekitar 1-60 tablet dapat dihasilkan per
menit. (UNC,2014).
1. Hopper, tempat untuk menyimpan granul atau bahan baku dan yang
mengalirkan granul atau bahan baku lainnya untuk di kempa
2. Die, tempat granul akan di cetak, menentukan ukuran dan bentuk tablet
3. Punch atas, alat untuk mengempa granul yang telah berada di die
Pada mesin cetak tablet single punch, pengaturan dari kedalaman punch
atas dan punch bawah dapat diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan tablet
dengan bobot dan kekerasan tertentu. Adanya pergeseran sedikit saja dapat
mempengaruhi keseragaman bobot dan kekerasan tablet.
Jika yang digunakan adalah granul maka ada beberapa perubahan hingga
granul dapat berubah menjadi tablet yaitu penyusunan ulang dari struktur granul
akibat distribusi granul tersusun ulang diantara punch atas dan punch bawah.
Selanjutnya perubahan bentuk granul karena penekanan, dan yang terakhir adalah
granul termampatkan dan terjadi ikatan antar granul sehingga menjadi tablet.
Selain menggunakan Single Punch & Die, dapat digunakan pula Rotary
Punch & Die yang merupakan alat mekanik yang terdiri dari beberapa punch yang
berputar untuk menekan serbuk/granul menjadi bentuk tablet dengan ukuran yang
seragam dan bentuk berbeda serta bobot yang seragam untuk menghasilkan tablet
dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan Single Punch Machine.
Pada Rotary Punch Machine, bagian kepala mesin memegang punch di atasnya,
dies, dan punch dibawahnya. Punch yang lebih rendah merupakan gerakan
berputar. (Pharmainfo, 2015).
PIKNOMETER
A. Penentuan bobot jenis dengan Piknometer
Penentuan bobot jenis suatu zat cair (air suling, bensin, minyak tanah,
minyak kelapa) dengan metode piknometer, dimana ditimbang lebih
dahulu berat piknometer kosong dan piknometer berisi zat cair yang diuji.
Selisih dari penimbangan adalah massa zat cair tersebut pada pengukuran
suhu kamar (250C) dan dalam volume konstan, tertera pada piknometer.
Maka bobot jenis zat cair tersebut adalah massanya sendiri dibagi dengan
volume piknometer, dengan satuan g/mL.
B. Penentuan rapat jenis dengan Piknometer
Penentuan rapat jenis suatu zat cair (air suling, bensin, minyak tanah,
minyak kelapa) dengan metode piknometer, dimana rapat jenis zat cair
tersebut adalah bobot jenisnya sendiri yang diperoeleh dari pengukuran
sebelumnya dengan piknometer, dibagi dengan bobot jenis air suling pada
suhu 250C, tanpa menggunakan satuan.
PERHITUNGAN
1. Menentukan densitas produk
Berat piknometer kosong : 62,1 gram
Berat piknometer + air : 147,66 gram
Volume : 100,54 ml
Ρ= =
Ρ=
Ρ=
P = 0,851 gr/ml
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, (1979), “Farmakope Indonesia”, edisi III, Depkes RI, Jakarta, 64,
96, 456
Ditjen POM, (1995), “Farmakope Indonesia”, edisi IV, Depkes RI, Jakarta, 1030
Lachman, L., dkk., (1994), ”Teori dan Praktek Farmasi Industri II”, Edisi III,
diterjemahkan oleh Siti suyatmi, UI Press, Jakarta, 78