Anda di halaman 1dari 5

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL

DOKUMEN OPERASIONAL

FORMULIR SOAL UJIAN SEMESTER

No.Dok: No.Rev : Tgl.Berlaku : 14- 04 - 2020 Hal : 1


001/BAAK/ISTA/X/2019

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PRODI : FARMASI
MATA UJIAN : Teknol. Sed.Solid.
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Effionora Anwar, MS,Apt
KELAS : REG SIANG
SEMESTER / SKS : V/3
HARI/TANGGAL UJIAN :
SIFAT UJIAN/WAKTU. : CLOSE BOOK/CLOSE

KETENTUAN SOAL
1. Bacalah soal ujian dengan teliti.
2. Soal ujian tidak boleh dicoret-coret.
3. Soal ujian harap dikembalikan kembali ke petugas ujian.

UJIAN TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT 2020

UJIAN TEKNONOLOGI SEDIAAN PADAT


PTA 2020 ISTA

Pilih salah satu jawaban yang benar (20)


1. Bila mau memproduksi suatu sediaan padat persyaratan ukuran partikel yang dianggap
tidak memenuhi syarat adalah;
a. Terlalu kecil (fine)
b. Perbedaan ukuran partikel dari bahan penyususun tablet relative kecil
c. Ukuran patikel yang kasar
d. Ukuran partikel antara eksipien dan zat aktif berbeda jauh
e. Ukuran partikel eksipien terlalu halus (fine)
2. Pulvis adspersorius yang digunakan untuk kulit harus memenuhi persyaratan sbb;
a. Bebas mikro okganisme tertentu.
b. Boleh digunakan untuk luka terbuka
c. Bila mau distrilkan digunakan sterilisasi basah menggunakan autoklaf.
d. Tidak mudah disebarkan di kulit
e. Dapat mengandung partikel keras dan tajam
3. Alat dibawah ini digunakan untuk menentukan apa;
a. Untuk menentukan kompresibitas bahan
b. Untuk menentukan laju alir
c. Untuk menentukan distribusi ukuran partikel
d. Untuk menentukan keseragam bobot
e. Untuk menentukan waktu hancur
4. Industry farmasi memproduksi sediaan kapsul karena menghindari kerugian karena;
a. Bau dan rasa obat tertutupi
b. Mudah ditelan
c. Mudah dalam transportasi
d. Efek obat lebih cepat dari pada tablet
e.Kemungkinan kerusakan obat terlambat diketahui

5. Diantara bahan2 dibawah ini yang tidak masuk sebagai bahan penyusun dalam
pembuatan cangkang kapsul keras adalah;
a. Gelatin
b. Air
c. Plasticizer (pelunak,pelembut/pelentur)
d. Pengawet
e. Bahan pemberi aroma
6. Formulasi isi kapsul harus;
a. Homogen, tidak memisah selama pencampuran maupun pengisian
b. Mempunyai sifat aliran sesuai mesin-mesin pengisi yang digunakan
c. Harus mempunyai komprisibilitas yang baik
d. Tidak ada bahan yang tak tercampurkan, harus diperhitungkan untuk waktu yang
akan datang selama penyimpanan
e. Bahan obat yang hidrofil ditambah bahan yang hidrofob.
7. Pada pembuatan sediaan effervesen asam yang biasa digunakan kecuali;
a. asam sitrat
b. asam asetat
c. asam malat
d. asam fumarat
e. asam suksinat
8. Evaluasi sediaan granul effervesen yang tidak dilakukan adalah;
a. Laju Alir
b. Sudut Istirahat
c. Bobot Jenis Serbuk (Bulk Density )
d. Uji waktu hancur
e. Penetapan kadar zat aktif obat

9. Seorang formulator membuat sediaan mikroenkapsulasi hal yang tidak menjadi


pertimbangan adalah;
a. Memperbaiki waktu hancur
b. Sifat fisika-kimia bahan inti atau zat aktif
c. Bahan penyalut yang digunakan
d. Metode Mikroenkapsulasi
e. Tahap proses Mikroenkapsulasi (tunggal atau bertingkat)
10. Pada metode pembuatan mikrosfer menggunakan metode semprot kering ukuran
partikelnya dikontrol oleh;
a. Kecepatan penyemprotan
b. Kecepatan masuknya massa kedalam hopper alat semprot tidak ada pengaruhnya.
c. Sifat laju alir massa
d. Suhu tempat penampungan sediaan relative tinggi
e. Jenis polimer yang digunakan sebagai eksipien
11. Apa yang membedakan antara mikrofer dan mikroencapsul
a. Bentuk partikelnya
b. Posisi zat aktif dalam matriks
c. Ukuran partikel
d. Polimer yang digunakan sebagai matriks
e. Proses pembuatannya

12. Sediaan tablet dibuat dengan komposisi sebagai berikut kecuali;


a. bahan pengisi
b. bahan pengikat
c. desintegran
d. lubrikan
e. Surfaktan
13. Mana bahan dibawah ini yang tidak masuk kedalam jenis bahan penghancur
(disintegran)
a. Crospovidon
b. Primojel
c. Amilum
d. Alginate
e. Explotab
14. Lubrikan berfungsi
a. mengurangi gesekan logam-logam dan mempermudah pengeluaran tablet dari alat
pencetak (die).
b. memperbaiki sifat alir granul atau serbuk massa tablet dan memperkecil gesekan
sesama partikel
c. mecegah lekatnya bahan yang dikempa pada permukaan punch.
d. sebagai pemenuhan kecukupan massa tablet
e. diperlukan untuk memberikan sifat kohesif terhadap serbuk sehingga dapat
membentuk struktur tablet yang kompak setelah pencetakan.

15. Apa gunanya antiadheren dalam formulasi tablet


a. berfungsi memperbaiki sifat alir granul atau serbuk massa tablet dan memperkecil
gesekan sesama partikel.
b. bahan yang berfungsi mecegah lekatnya bahan yang dikempa pada permukaan
punch
c. bahan tambahan yang dimaksudkan untuk memudahkan tablet pecah atau hancur
d. tambahan yang diperlukan sebagai pemenuhan kecukupan massa tablet
e. untuk meningkatkan estetika suatu tablet
16. mana sediaan yang tidak masuk kategori jenis pil
a. bolus
b. pil
c. granul
d. pellet
e. parvul
17. Bahan apa yang tidak lazim digunakan dalam formulasi pil
a. Zat aktif
b. Pengisi
c. anti adheren
d. Penghancur
e. Pengikat
18. Tablet hisap umumnya tidak ditujukan untuk
a. pengobatan iritasi local
b. infeksi mulut
c. infeksi tenggorokan
d. infeksi bukal
e.dapat juga mengandung bahan aktif yang dimaksudkan untuk absorbsi sistemik
setelah ditelan
19. Pada tablet hisap komponen yang tidak lazim dalam formulasi adalah;
a. Antiseptic
b. anastesi local
c. antitusif
d. analgesic
e. antasida
20. Dari segi apa tablet hisap dapat disamakan dengan tablet biasa
a. dalam hal sifat organoleptik
b. sifat nondisintegrating
c. proses formulasinya seperti granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung.
d. diameter yang besar yaitu >12,5mm
e. disolusi
assay
1. Apa saja evaluasi yang dilakukan pada tablet untuk mengetahui bahwa tablet tersebut
memenuhi persyaratan baik secara fisik, kimia, efikasi dan keamanan. (20)
2. Apa yang sdr ketahu mengenai sediaan (20)
a. Delayed release (DR)
b. Extended Release (ER)
c. Prolonged Release (PR)
3. Apa yang sdr ketahu mengenai sediaan (20)
a. Controlled Release (CR)
b. Sustained Release (SR)
c. Lepas tunda (enteric)
4. Jelaskan metode pembuatan mikrosfer menggunakan metode semprot kering (20)

Pertemuan : Dosen Pengampu Ka Prodi

Prof. Dr. Effionora A.

Anda mungkin juga menyukai