Tekanan darah
α1-Selective Receptor Antagonist
• Prazozine • Urapidil
Kuinazolin
Obat lain
• Terazosin • Indoramin
• Doksazosin
• Alfuzosin
• Tamsulosin
• Benazosin
Antagonis Reseptor α2 Selektif
Ada 2 kelompok:
• Haloalkilamin (e.g. fenoksibenzamin dan
dibenzamin)
• Imidazolin (e.g. fentolamin dan tolazolin)
Aktivitas Simpatomimetik
Intrinsik
Parameter farmakokinetik
lainnya
HIPERTENSI
Penentu Tekanan darah
HOMEOSTASIS TEKANAN DARAH
• Jika tekanan arteri meningkatrangsangan ke
baroreseptor medulla oblongata (pusat
vasomotor) jantung diperintah mengurangi
aktivitas bradikardi dan vasodilatasi pembuluh
darah tekanan arteri menurun untuk
menormalkan tekanan darah
b. Hipertensi sekunder :
1. Hipertensi renal (penyakit ginjal)
2. Hipertensi neurogonik yang disebabkan kerusakan pusat
vasomotor sehingga cairan serebrospinal meningkat
3. Hipertensi endokrin disebabkan oleh kerusakan kelenjar
endokrin
4. Hipertensi kardiovaskuler disebabkan penyempitan aorta
Patofisiologi
Baroreseptor tidak
Menaikkan Tekanan Menaikkan
merespon karena
Darah (Hipertensi) Resitensi Perifer
tekanan darah
terlalu tinggi
Kontraksi Otot Polos karena NE
Pengobatan
1. Antagonis α1
Antagonis selektif α1 menghambat
reseptor α1 dipembuluh darah terhadap
efek vasokontriksi NE sehingga terjadi
dilatasi arteriol dan vena
↓resistensi perifer sehingga ↓tekanan
darah
Tidak memblokade α2 karena afinitas α1>
α2
Contoh Obat: Prazosin, terazosin,
doksazosin, trimazosin, dan bunazosin
2. Antagonis Non Selektif
Tidak selektif sehingga mengikat
kedua reseptor α1 dan α2
Curah jantung meningkat karena
efek reflex dan karena beberapa
penyekatan α2 pada saraf
simpatis jantung
Contoh obat : fentolamin,
fenoksibenzamin.
3. Antagonis β non selektif
myocardial
produksi asam sel miokardium ischemia
menggunakan hasil
laktat di daerah glikolisis anaerob
(penurunan suplai
jantung untuk sumber energi oksigen oleh
jantung)
angina pektoris
Mekanisme Beta Blocker
Obat beta-blocker mempengaruhi efek hormon
epinephrine dan norepinephrine pada jantung dan organ
lainnya. Beta-blocker mengurangi denyut jantung pada
saat istirahat. Selama melakukan aktivitas, Beta-blocker
membatasi peningkatan denyut jantung sehingga
mengurangi kebutuhan akan oksigen.
Blokade
Arteri Penurunan Kebutuhan
Beta
koroner denyut oksigen
adrenergik
berdilatasi jantung berkurang
reseptor
Pengobatan
Nadolol
• Nadolol memiliki afinitas
Absorption, Fate, Excretion
yang sama terhadap
• Nadolol sangat larut dalam air
reseptor β1 dan β2 dan tidak seluruhnya terabsorpsi
• Memiliki waktu paruh yang dari usus
panjang, yaitu 12-24 jam. • Bioavailabilitasnya sekitar 35%
Dalam plasma memiliki • Memiliki konsentrasi yang rendah
waktu paruh sekitar 20 jam di otak bila dibandingkan dengan
β-blocker larut lipid lainnya
• Penggunaan: hipertensi, • Nadolol tidak dimetabolisme
angina pektoris secara lengkap dan cukup banyak
yang diekskresi secara utuh
melalui urine
Efek Samping
Bradikardi, gagal jantung, hipotensi, gangguan konduksi,
bronkospasme, vasokonstriksi perifer, gangguan saluran
cerna, fatigue, gangguan tidur.
Glaukoma
Penyakit yang ditandai dengan suatu neuropati
optik yang mengakibatkan hilangnya lapang
pandang karena tidak normalnya tekanan intra
okuler (TIO) pada mata.
belakang ke bilik mata depan (anterior chamber) dan keluar dari mata lewat jalur
trabekular dan uveosklera. Jika cairan humor akuos ini tidak dapat keluar dari mata,
misalnya karena adanya penyumbatan pada bagian pupil dan kornea. Maka tekanan intra
A
B
β adrenergic antagonist
• Agen terapeutik utama untuk mengobati glaukoma
• Memblok β reseptor dan mereduksi produksi
humor akuos.
• Obat yang digunakan β non selektif:
- timolol
- levobunolol
- metoprolol
- carteolol
Penyakit Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Menyumbat uretra
sehingga untuk
Masa otot polos
mengeluarkan urin
BPH menjadi lebih besar
kontraksi otot
polos lebih kuat
Mekanisme Antagonis α1
• Pada BPH terjadi resistensi keluarnya urin , hal ini disebabkan
meningkatnya massa otot polos dan α reseptor adrenergic
memedasi peningkatan tonus otot polos di prostat dan neck
bladder.
• Antagonis α1 berfungsi memblokade reseptor α1 sehingga otot
polos berelaksasi dan menurunkan resistensi aliran urin
• Contoh Obat: Prazosin (Farmakokinetik dan efek sudah
dijelaskan diatas).
Pheochromocytoma
Pengertian
Akibat
Whalen, Karen. Lippincott Illustrated Reviews:
Pharmacology. pg. 96
Derivat Imidazolin
metyrosine
Reserpine
Cocaine