Anda di halaman 1dari 92

OBAT SSO-OBAT GANGLION

Aleta Violina Purba


Annisa Triskamalia Nurmalinda
Cahya Chairunisa
Razanah Hanifati
PENDAHULUAN Sistem Saraf

Sistem Saraf Pusat

Otak

Sumsum Tulang Belakang

Sistem Saraf Perifer

Aferen (sensorik)

Eferen (motorik)

Somatik

Otonom
SISTEM SARAF OTONOM
JALUR SARAF OTONOM

 Jalur saraf otonom terdiri dari rangkaian dua-neuron


 Badan sel neuron pertama terletak di SSP. Aksonnya, serat praganglion, bersinaps dengan
badan sel neuron kedua, yang terletak di ganglion otonom (kelompok badan sel neuron di
luar SSP)
 Akson neuron kedua, serat pascaganglion, menyarafi organ efektor
Sherwood, Lauralee. 2006. Fundamentals of Human Physiology. 4th ed. USA: Yolanda Cossio.
Sistem saraf otonom memiliki dua subdivisi, yaitu saraf simpatis dan parasimpatis

Saraf simpatis berpangkal pada sumsum


tulang belakang di daerah leher (regio
Saraf parasimpatis berpangkal di daerah
toraks) dan pinggang (regio lumbal)
kranial dan daerah sakrum SSP
sehingga sering disebut saraf
torakolumbal.
.a
i
n
S
de
JALUR
nib SIMPATIS DAN PARASIMPATIS YANG BERBEDA
NEUROTRANSMITTER
oa DAN RESEPTOR
ru
g
ie
j
a
pun
in
ngb
e
sfp
a
rar
is
ncs
ae
rk
g
a
ea
t
n
rg
elp
Sherwood, Lauralee. 2006. Fundamentals of Human Physiology. 4th ed. USA: Yolanda Cossio.
TEMPAT PELEPASAN ASETILKOLIN DAN
NOREPINEFRIN

Sherwood, Lauralee. 2006. Fundamentals of Human Physiology. 4th ed. USA: Yolanda Cossio.
SARAF SIMPATIS
DAN
SARAF PARASIMPATIS
SARAF SIMPATIS

Serat-serat sistem Sebagian serat


praganglion simpatis
saraf simpatis berasal
berukuran pendek,
dari daerah torakal dan bersinaps dengan badan
lumbar korda spinalis sel neuron postganglion

Ukuran serat postganglion


lebih panjang dari serat Fight or flight
praganglion, dan berakhir di
STRUKUR SARAF SIMPATIS
Fox, Stuart Ira. 2011. Human Physiology 12th Ed. New York : McGraw-Hill.
SARAF PARASIMPATIS

serat-serat praganglion Saraf praganglion dari


sistem saraf bagian kranial III, VII,
parasimpatis berasal dari IX, X dan medula
kranial dan sakral SSP spinalis segmen sakral

Memiliki serabut pra-


ganglion yang panjang Rest and digest
dan serabut post-
STRUKTUR SISTEM PARASIMPATIS
EFEK DARI SISTEM SARAF
SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
JALUR SIMPATIS DAN PARASIMPATIS YANG
BERBEDA NEUROTRANSMITTER DAN
RESEPTOR

Goodman and Gillman. P.177


PERBEDAAN SIMPATIS DAN
PARASIMPATIS

Sherwood. P.245
RESEPTOR KOLINERGIK

 Ketika asetilkolin bekerja pada sel-sel tubuh yang merespon stimulasi saraf
parasimpatis, berinteraksi dengan dua jenis reseptor kolinergik: nikotinik dan
muskarinik.
Reseptor Kolinergik
Nikotinik reseptor Muskarinik reseptor terletak di
kebanyakan organ internal,
terletak di saraf termasuk kardiovaskular,
motorik dan otot pernapasan, pencernaan, dan
rangka genitourinary sistem.
RESEPTOR ASETILKOLIN MUSKARINIK

Mampu mengikat muskarin

Terdapat 5 subtipe, semuanya metabotropik  M1,M2,M3,M4 dan M5

Reseptor M1,M3 dan M5 terhubung dengan protein Gq sedangkan M2 dan M4 terhubung dengan protein Gi
dan kanal ion K

Reseptor M1,M2, dan M3 mengaktifkan sistem fosfatidil inositol (fosfolipase)

Reseptor M2 dan M4 menghambat adenilat siklase dan mengaktifkan kanal ion K

Sherwood L, editors. Human physiology: from cells to systems. 7th ed. Belmont: Yolanda Cossio; 2010. Chapter 1, Introduction to physiology and homeostasis; p.263
RESEPTOR ASETILKOLIN NIKOTINIK

Reseptor asetilkolin nikotinik adalah anggota dari superfamili ligand-gated ion channels

Reseptor ini terdapat di neuromuscular junction rangka, ganglia otonom, medula adrenal dan pada SSP

Reseptor ini adalah target bagi ACh dan juga obat yang secara farmakologi bersifat mengatur, misalnya nikotin

Reseptor nikotinik ditemukan di badan sel pada pascaganglion di ganglion otonom

Berespons terhadap asetilkolin yang dibebaskan dari serat praganglion

Pengikatan asetilkolin ke reseptor ini  mengalirnya Na+ dan K+ dan menyebabkan depolarisasi  pembentukkan
potensial aksi di sel pascaganglion
Sherwood L, editors. Human physiology: from cells to systems. 7th ed. Belmont: Yolanda Cossio; 2010. Chapter 1, Introduction to physiology and
homeostasis; p.243
11th: Brunton, Laurence L.; Lazo, John S.; Parker, Keith, eds. (2005). —— (11th ed.). New York: McGraw-Hill. P.154. ISBN 0-07-142280-3.
RESEPTOR ADRENERGIK

Reseptor untuk saraf simpatis disebut reseptor adrenergik

Silverthorn. P.394
PERBEDAAN SINAPS DAN
GANGLION
SINAPS

 Sinaps adalah daerah di mana komunikasi terjadi antara dua neuron atau antara
neuron dan sel efektor
 Neuron yang mengantarkan sinyal untuk sinaps disebut sebagai sel presinaptik,
dan sel yang menerima sinyal disebut sel postsinaptik.
 Ruang sempit antara dua sel disebut synaptic cleft (celah sinaptik)
 Fungsi Sinaps  Menghubungkan terminal pada ujung axon sebuah neuron
dengan membran neuron yang lain

Silverthorn, D. Human Physiology. 6th ed. San Francisco, Calif. : London: Benjamin Cummings; Pearson Education; 2012.
Silverthorn, D. Human Physiology. 6th ed. San Francisco, Calif. : London: Benjamin Cummings; Pearson Education;
JENIS-JENIS SINAPSIS
Menurut Media perantaranya, sinapsis dibagi menjadi :

Electrical synapses Chemical synapses


berisi gap junction yang
Melibatkan pelepasan neurotransmitter
mengizinkan arus listrik untuk kimia oleh neuron presinaptik yang akan
mengalir secara langsung dari satu menghasilkan sinyal listrik oleh neuron
neuron ke yang lain. Sinapsis listrik postsinaptik. Pada setiap terminal,
ini komunikasinya berjalan secara neuron presinaptik mensintesis
cepat tanpa hambatan karena neurotransmiter dan beberapa
potensial aksi dilakukan langsung kompartemen membran-terikat disebut
vesikel sinaptik.
melalui gap junction. Potensial aksi
langsung dari sel presinaptik ke sel
postsinaptik.
GANGLION

 Ganglion(cluster/simpul) adalah sekelompok badan sel saraf yang ditemukan di


luar SSP(sistem saraf pusat)
 Ganglia (ganglion tunggal) muncul berbentuk simpul atau tonjolan di sepanjang
saraf

Silverthorn, D. Human Physiology. 6th ed. San Francisco, Calif. : London: Benjamin Cummings; Pearson Education; 2012.
Silverthorn, D. Human Physiology. 6th ed. San Francisco, Calif. : London: Benjamin Cummings; Pearson Education; 2012.
Sherwood L. Introduction to human physiology. 7th ed. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole; 2013. Figure 7-1, Autonomic nerve pathway, P. 238
PREGANGLIONIC NEURON

Badan sel terdapat di otak atau sumsum tulang


belakang; akson nya keluar dari SSP sebagai bagian
Akson dari neuron preganglionik : Kecil bermielin
dari saraf kranial atau tulang belakang, meluas ke
ganglion otonom terhubung dengan postganglion
SYMPATHETIC GANGLIA

 Neuron preganglionik badan sel berada di lateral horns materi abu-abu


di 12 segmen toraks dan dua pertama (dan kadang-kadang tiga)
segmen lumbar dari sumsum tulang belakang.
 Sympathetic trunk ganglia (vertebral chain ganglia or paravertebral
ganglia) :
 Superior Cervical Ganglion
 Middle Cervical Ganglion
 Inferior Cervical Ganglion

 Prevertebral ganglia (terletak anterior terhadap kolom vertebral dan


dekat dengan arteri besar perut) :
 The celiac ganglion : pada kedua sisi dari celiac trunk, sebuah arteri
yang inferior dari diafragma.
 The superior mesenteric ganglion : dekat permulaan dari arteri
mesenterika superior di perut bagian atas.
 The inferior mesenteric ganglion : dekat permulaan dari arteri
mesenterika inferior di perut bagian tengah.
 The aorticorenal ganglion
 The renal ganglion : dekat arteri ginjal setiap ginjal.
PARASYMPATHETIC
GANGLIA
 Badan sel neuron preganglionik dari divisi parasimpatis
terletak di inti dari empat saraf kranial di batang otak
(III, VII, IX, dan X) dan di materi abu-abu lateral kedua
melalui segmen sakral keempat dari sumsum tulang
belakang.
 Akson preganglionik divisi parasimpatis terhubung
dengan neuron postganglionik di terminal (intramural)
ganglia. Sebagian besar ganglia ini terletak dekat
dengan atau benar-benar dalam dinding organ visceral.
 Ganglia terminal di kepala memiliki nama khusus :
 Ganglion siliaris
 Ganglion pterygopalatine
 Ganglion submandibula
 Ganglion otic
POSTGANGLIONIC NEURONS

Neuron postganglionik terletak


sepenuhnya di luar SSP yaitu di Sistem
Saraf Tepi. Badan sel dan dendrit yang Akson dari neuron postganglionik : Kecil
terletak di ganglion otonom, di mana ia tidak bermielin
terhubung dengan satu atau lebih akson
preganglionik.
 Pada ujung distal autonomic postganglionic axons
terdapat serangkaian daerah yang menonjol yang
dikenal sebagai varicosity. Didalamnya terdapat
vesikel yang berisi neurotransmitter. Ujung
bercabang dari akson terbentang pada permukaan
jaringan target, tetapi membran sel target pokok
tidak memiliki reseptor neurontransmitter di situs
spesifiknya.
 Sebaliknya, neurotransmitter hanya dilepaskan
dalam ke dalam cairan interstitial untuk berdifusi
kemana pun reseptor berada.
 Hasilnya adalah bentuk komunikasi yang less-directed
daripada yang terjadi pada somatic neuron motor dan
otot rangka.

Silverthorn, D. Human Physiology. 6th ed. San Francisco, Calif. : London: Benjamin Cummings; Pearson Education; 2012.
POSTGANGLIONIC
NEURONS
 Setelah akson neuron preganglionik simpatis melewati ke simpatik
trunk ganglia, mereka mungkin terhubung dengan neuron
postganglionik di salah satu cara berikut :
1. Sebuah akson mungkin terhubung dengan neuron postganglionik di
ganglion yang pertama dicapai.
2. Akson mungkin naik atau turun ke ganglion yang lebih tinggi atau
lebih rendah sebelum terhubung dengan neuron postganglionik.
Akson dari neuron preganglionik simpatis yang masuk, melewati
atas atau bawah simpathetic trunk secara kolektif membentuk
rantai simpatik, serat dimana ganglia terangkai.
3. Sebuah akson dapat berlanjut tanpa terhubung, melewati
sympathetic trunk ganglion ke akhir di sebuah prevertebral
ganglion dan terhubung dengan postganglion neuron disana.
4. Sebuah akson juga bisa lewat, tanpa terhubung, melalui
sympathetic trunk ganglion dan ganglion prevertebral dan
kemudian meluas ke kromafin sel-sel medullae adrenal yang secara
fungsional mirip dengan neuron postganglionik simpatis.
Tetapi ujung postganglion kedua
Serat preganglion simpatis dan
sistem saraf ini mengeluarkan
parasimpatis mengeluarkan
neurotransmiter yang berbeda
neurotransmiter yang sama, yaitu
(neurotransmiter yang mempengaruhi
asetilkolin (Ach).
efektor).
Serat postganglion parasimpatis Serat postganglion simpatis
mengeluarkan asetilkolin. mengeluarkan noradrenalin
Karena itu, serat-serat ini,
bersama dengan semua serat
(atau dikenal dengan
preganglion otonom disebut norepinefrin), dan disebut
serat kolinergik. sebagai serat adrenergik.

Baik asetilkolin maupun


PERBEDAAN SINAPS DAN GANGLION
Perbedaan Sinaps Ganglion
Definisi Sambungan antara dua neuron Sekelompok badan sel saraf
Letak Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer
Struktur Presinaps : membawa impuls saraf Preganglion : Badan sel terdapat di
menuju sinaps, di SSP otak atau sumsum tulang belakang;
akson nya keluar SSP sebagai bagian
Postsinaps : menerima sinyal, dari saraf kranial atau tulang belakang,
membawa impuls saraf dari sinaps meluas ke ganglion otonom terhubung
atau sel efektor yang merespon dengan postganglion
implus pada sinapsis.
Postganglion : terletak sepenuhnya di
luar SSP, badan sel dan dendrit yang
terletak di ganglion otonom di mana ia
terhubung dengan satu atau lebih
akson preganglionik.

Terminal Single terminal swelling Cabang-cabang terminal dari serat-


serat otonom terdapat serangkaian
daerah yang menonjol yang dikenal
sebagai varicosity.
NEUROTRANSMITTER
PADA GANGLION
Sherwood, Lauralee. Human Physiology: From Cells to Systems, Seventh Edition. ISBN-13: 978-0-495-39184-5. pg 238
Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 12th ed. pg.177
KERJA NEUROTRANSMITTER
PELEPASAN ACH

Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.151
Setelah berikatan dengan reseptornya, neurotransmitter dapat menyebabkan perubahan
permeabilitas ion. Efeknya dapat berupa eksitasi atau inhibisi.
Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.148
TRANSMISI
KOLINERGIK

Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.151
RESEPTOR
ASETILKOLIN
NIKOTINIK (NACHR)

Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.155
RESEPTOR ASETILKOLIN MUSKARINIK
(MACHR)
 Reseptor M1, M 3 , M 5 terhubung dengan protein G q , sedangkan M2 dan M4
terhubung dengan protein Gi/ G0 dan kanal ion K+
 Pada reseptor M1, M3, M5 jika teraktivasi akan mengaktifkan sistem fosfatidil
inositol
 Pada reseptor M2 dan M4 jika teraktivasi akan menghambat adenilat siklase dan
mengaktifkan kanal ion
CONT’
D

Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.156
CONT’D

Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.157
• Fox, Stuart Ira. Human physiology. — 12th ed. ISBN 978–0–07–337811–4—ISBN 0–07–337811–9 pg.253
Taschenatlas der Pharmakologie. Englisch. Color atlas of pharmacology/Heinz Luellmann ... [et al.]; 3rd ed., rev. and expanded
translation of: Taschenatlas der Pharmakologie. 5th ed. c2004. ISBN 3-13-781703-X. pg. 105
TRANSMISI
ADRENERGIK

Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.160
RESEPTOR ADRENERGIK

Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics — 11th ed. DOI: 10.1036/0071422803. pg.167-168
Taschenatlas der Pharmakologie. Englisch. Color atlas of
pharmacology/Heinz Luellmann ... [et al.]; 3rd ed., rev. and
expanded translation of: Taschenatlas der Pharmakologie. 5th ed.
c2004. ISBN 3-13-781703-X. pg. 89
OBAT GANGLION
 Setiap neuron prasinaps umumnya hanya melepaskan satu neurotransmiter
 Neuron yang berbeda membebaskan neurotransmiter yang berbeda pula
 Setelah berikatan dengan kanal-reseptor subsinapsnya, tiap jenis neurotransmiter
menyebabkan perubahan permeabilitas ion yang berbeda
 Terdapat dua jenis sinaps, bergantung pada perubahan permeabilitas yang
ditimbulkannya, yaitu:
 Sinaps eksitatorik
 Sinaps inhibitorik
SINAPS EKSITATORIK

 Di sebuah sinaps eksitatorik, kanal-reseptor tempat terikatnya neurotransmiter


berupa kanal kation nonspesifik yang mengizinkan Na+ dan K+ berdifusi
 Pengikatan neurotransmiter  kanal merespons (terbuka)  permeabilitas kanal
terhadap Na+ dan K+ meningkat bersamaan.
 Pada potensial istirahat, gradien konsentrasi maupun gradien listrik Na+
mendorong perpindahan ion ini masuk ke neuron pascasinaps.
 Hanya gradien konsentrasi K+ yang mendorong perpindahan ion ini keluar dari
neuron pascasinaps.
POTENSIAL PASCASINAPS EKSITATORIK,
EPSP
 Perubahan permeabilitas yang terpicu di sinaps eksitatorik
menyebabkan keluarnya sedikit ion K+ dari neuron
pascasinaps bersamaan dengan masuknya (lebih banyak)
Na+ ke neuron ini  perpindahan netto ion-ion positif ke
dalam sel  bagian dalam membran sedikit kurang negatif
dibandingkan saat potensial istirahat  depolarisasi kecil
pada neuron pascasinaps.
 Depolarisasi kecil ini membawa neuron pascasinaps lebih
dekat ke ambang  membran kini lebih peka-rangsang
dibandingkan saat potensial istirahat.
 Perubahan potensial pascasinaps yang terjadi di sinaps
eksitatorik = excitatory postsynaptic potential (EPSP)
SINAPS INHIBITORIK

 Di sebuah sinaps inhibitorik, terikatnya neurotransmiter ke kanal-reseptornya


meningkatkan permeabilitas membran subsinaps terhadap ion K+ atau Cl-,
bergantung sinapsnya.
 Peningkatan PK+  lebih banyak muatan positif keluar dari sel, meninggalkan
lebih banyak muatan negatif di bagian dalam sel.
 Peningkatan PCl-  lebih banyak muatan negatif masuk ke dalam sel.
 Perpindahan ion yang dihasilkan menyebabkan hiperpolarisasi kecil pada neuron
pascasinaps (bagian dalam membran lebih negatif).
POTENSIAL PASCASINAPS INHIBITORIK,
IPSP

 Hiperpolarisasi kecil yang terjadi membawa


potensial membran semakin jauh dari ambang 
membran kini kurang peka-rangsang dibandingkan
saat potensial istirahat.
 Pada keadaan ini, membran dikatakan terinhibisi.
 Hiperpolarisasi kecil pada sel pascasinaps = inhibitory
postsynaptic potential (IPSP)
SPATIAL AND TEMPORAL SUMMATION OF
POSTSYNAPTIC POTENTIALS
• Penjumlahan dari potensial postsinaps untuk
menanggapi rangsangan yang terjadi di lokasi
Spatial yang berbeda di membran sel postsinaptik
pada waktu yang sama
• Misalnya, hasil penjumlahan spasial dari

summation penumpukan neurotransmitter yang dilepaskan


secara bersamaan oleh beberapa presynaptic
end bulbs
• Penjumlahan dari potensi postsynaptic dalam

Temporal
menanggapi rangsangan yang terjadi di lokasi
yang sama di membran sel postsinaptik tetapi
pada waktu yang berbeda.

summation • Misalnya, penjumlahan temporal yang dihasilkan


dari penumpukan neurotransmitter dilepaskan
oleh ujung bola presinaptik tunggal dua kali atau
lebih secara cepat.
PENDAHULUAN
OBAT GANGLION
PENDAHULUAN OBAT GANGLION

Obat yang menstimulasi kolinoreseptor di ganglion dapat dibagi 2 golongan

Muskarin dan
Nikotinik Metakolin
•Efek •Efek
perangsangannya perangsangannya
cepat
•Diblok oleh lambat
heksametonium •Diblok oleh atropin
•Mirip EPSP awal •Mirip EPSP lambat
Obat-obat penghambat ganglion
yang bekerja pada reseptor
nikotinik juga ada 2 golongan:
1. Merangsang lalu menghambat
2. Langsung menghambat
(ganglionic bloking drugs)
OBAT YANG MERANGSANG
LALU MENGHAMBAT
GANGLION
NIKOTIN

 Nikotin penting bukan karena kegunaannya dalam terapi, tetapi karena terdapat
dalam tembakau, bersifat toksik, dan menimbulkan ketergantungan psikis.
 Nikotin merupakan alkaloid alam berbentuk cairan, tidak berwarna, suatu basa
yang mudah menguap (volatile base).
FARMAKODINAMIK

Ganglion
Perubahan dalam tubuh setelah pemberian nikotin sangat rumit dan
sering tidak dapat diramalkan. Hal ini disebabkan kerja nikotin yang
sangat luas terhadap ganglion simpatis maupun parasimpatis dan
efek bifasiknya terhadap ganglion (merangsang dan menghambat)

Takikardia dapat
terjadi karena
perangsangan
ganglion simpatis Sebaliknya Bradikardi
atau hambatan
ganglion
parasimpatis.
Menimbulkan
Nikotin dapat mengakibatkan
takikardia dan
merangsang pelepasan
kenaikan
medula adrenal katekolamin
tekanan darah
Perangsangan Ganglion oleh
Perangsangan ganglion Nikotin
oleh nikotin
Dosis
kecil
EPSP awal yang mencapai ambang rangsang

potensial aksi

Dosis lebih besar

EPSP (depolarisasi)

desensitisasi reseptor

Penghambatan ganglion

Efek bifasik ini juga terlihat


pada medula adrenal yang
secara embriologik merupakan
suatu ganglion simpatis
FARMAKOKINETIK
Keracunan berat dapat diakibatkan dari absorbsi di
Nikotin mudah diserap
kulit. Absorbsi di lambung sedikit karena efek
dari saluran pernapasan,
nikotin sebagai basa kuat. Absorbsi di usus cukup
rongga mulut, dan kulit.
untuk menyebabkan keracunan per oral.

Nikotin terutama Nikotin yang di inhalasi di metabolisme dalam


mengalami metabolisme jumlah yang berarti di paru-paru. Metabolit
di hati, tetapi juga di paru utamanya ialah kotinin. Masa paruh setelah inhalasi
dan ginjal. atau pemberian parenteral kira-kira 2 jam.

Nikotin diekresi melalui


Kecepatan ekskresi melalui urin tergantung dari pH
air susu. Kadarnya dalam
urin:
air susu pada perokok
- pH basa: berkurang
berat dapat mencapai 0,5
- pH asam: meningkat
mg/L.
OBAT YANG LANGSUNG
MENGHAMBAT GANGLION
(GANGLIONIC BLOCKING AGENTS)
OBAT YANG LANGSUNG MENGHAMBAT
GANGLION

 Terjadi perubahan potensial primer yaitu depolarisasi cepat


membran pascasinaps oleh ACh dengan reseptor nikotinik neuronal
(NN)
 Depolarisasi cepat ini terjadi akibat arus Na+ dan Ca2+ ke dalam sel
melalui kanal reseptor nikotinik neuronal (NN)
 Jalur ini sensitif terhadap obat penghambat ganglion
 Secara kompetitif memblokade aksi dari asetilkolin dan agonisnya
pada reseptor nikotinik (NN) parasimpatis maupun simpatis.
 Diklasifikasikan sebagai “nondepolarizing competitive antagonists”
Hexamethonium : blokade kanal ion
maupun sisi reseptor nikotinik

Trimethaphan : blokade pada


reseptor
nikotinik

Mecamylamine : blokade pada


reseptor
nikotinik
MEKANISME AKSI GANGLION-
BLOCKING AGENTS
FARMAKODINAMIK OBAT
PENGHAMBAT GANGLION
1. Sistem Kardiovaskuler
 Arteri dan Vena didominasi oleh tonus simpatis, sehingga heksametonium
menghambat nyata di saraf simpatis sehingga terjadi vasodilatasi dan
pengurangan arah balik vena

Berdiri Hipotensi ortostatik


 Tekanan Darah
dengan sikap : Berbaring Tidak dipengaruhi

 Perubahan denyut jantung tergantung tonus semula, umumnya terjadi


takikardia ringan karena jantung didominasi tonus parasimpatis
(menurunkan denyut jantung)

 Curah jantung berkurang sebagai akibat terhambatnya alir balik vena dan
juga pada pasien hipertensi
 Curah jantung bertambah akibat berkurangnya tekanan darah akibat
berkurangnya tahanan perifer
2. Saluran Cerna dan Saluran Kemih

Sekresi lambung dan sekresi air liur


akan berkurang setelah
penggunaan obat penghambat
pada ganglion

Tonus, peristalsis lambung, usus


kecil serat kolon dihambat
sehingga keinginan untuk
defekasi tidak ada

Efek samping pada


pengobatan obat ini
adalah konstipasi

Hambatan pada ganglion parasimpatis


akan mengurangi tonus kandung kemih dan
menambah kapasitasnya sehingga terjadi
retensi urin dan kesukaran berkemih
Farmakokinetik Obat
Penghambat Ganglion
Absorbsi oral dari obat-obat ganglion ini Pengecualian untuk
(kecuali mekamilamin) tidak lengkap dan mecamylamine yaitu lebih
tidak terduga karena senyawa-senyawa obat mudah di absorpsi dengan
tersebut adalah amonium kuaterner dan baik karena bukan
sulfonium sehingga sukar melewati membran amonium kuartener,
sel dan karena hambatan pengosongan namun ada bahaya
lambung dan peristalsis usus  dosis sukar penurunan aktivitas usus
ditentukan dengan akibat paralisis usus

Sedangkan mekamilamin
terkonsentrasi dalam hati Setelah diabsorbsi, ganglionic blocker bentuk
dan ginjal dan amonium kuaterner dan sulfonium akan
diekskresikan perlahan- terkumpul di cairan ekstrasel dan dieksresikan
lahan dalam bentuk tak utuh melalui ginjal
berubah
INDIKASI

•Menghambat refleks simpatis


Acute dissecting •Mengurangi peningkatan tekanan di tempat lesi
aortic aneurism •Obat : trimetafan

Mengontrol •Berlangsung selama operasi pembuluh darah dan tulang


•Mengurangi pendarahan
tekanan darah •Obat : trimetafan, natrium nitroprusid

Mengatasi •Akibat cedera medula spinalis


hiperrefleksi •Aktivitas simpatis berlebih
•Obat: trimetafan
otonom
EFEK SAMPING

Efek samping •Hipotensi berat, sinkope, konstipasi, ileus paralitik, retensi urin,
dan siklopegia
berat

Efek samping •Gangguan penglihatan, mulut kering, nyeri ulu hati, sukar
berkemih, konstipasi derajat sedang, diare, mual, dan anoreksi
ringan
SEDIAAN DAN POSOLOGI

Hexamethoniu Mekamilamin Trimetafan


m klorida kamsilat
•Nama paten: •Tablet 2,5 mg •Suntikan 50 mg/ml
Vegolysen dan 10 mg •Diberikan dengan
•Dosis awal : 5-15 •Dosis awal : 2 x cara tetes
intravena, sebagai
mg s.c atau i.m., 2,5 mg /hari larutan 0,1%
diulang setiap •Sesudah 48 jam dalam 5%
4-6 jam ditambah dekstrose
REFERENCES

 Brunton, Laurence L et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of


Therapeutics — 12th ed.
 Fox, Stuart Ira. 2011. Human Physiology 12th Ed. New York : McGraw-Hill.
 Lullman, Heinz etc. Color Atlas of Phamacology 2nd ed. New York: Thieme Sttutgart.
2000.
 Martini, Frederick. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology 9th Ed. San Fransisco :
Pearson Education Inc.
 Sherwood L. Introduction to human physiology. 7th ed. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole; 2013
 Silverthorn DE. Human physiology: an integrated approach. 5th ed. San Fransisco, CA: Pearson
Education; 2010.
 Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 13th ed. USA: John Wiley & Sons
Inc; 2012.

Anda mungkin juga menyukai