Anda di halaman 1dari 78

Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.

,Physio

KATA PENGANTAR
Pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi bagi tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan langsung kepada pasien seperti dokter, perawat, bidan dan fisioterapi merupakan hal
yang sangat penting untuk diketahui.

Pelajaran anatomi dan Fisiologi terutama mengenai sistem saraf untuk pertama kalinya
kebanyakan mahasiswa akan merasakan kesulitan dalam mempelajarinya serta menganggap
bahwa pelajaran mengenai sistem saraf adalah pelajaran yang sulit dan tidak menarik. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh karena dalam buku-buku, istilah yang digunakan sering kali
menggunakan istilah atau bahasa yang berbeda-beda tetapi dengan maksud yang sama. Misalnya
otak mempunyai arti yang sama dengan cerebrum (otak besar), encephalon ataupun brain.
Sumsum tulang belakang mempunyai arti yang sama dengan medulla spinalis ataupun spinal
cord.

Kebanyakan buku anatomi dan fisiologi sistem saraf yang ada sekarang sepertinya dibuat
untuk digunakan orang yang sudah familiar dengan istilah yang digunakan dalam anatomi dan
fisiologi sistem saraf sehingga mahasiswa yang baru belajar sering tidak memahami makna istilah-
istilah yang digunakan. Oleh karena itulah sehingga saya tertarik untuk menulis buku ini, semoga
dengan bekal pengalaman penulis dalam belajar anatomi dan fisiologi sistem saraf sebagai
Fisioterapis, bisa berbagi ilmu dan pengetahuan dengan Mahasiswa ataupun umum yang senang
dan mau mempelajari mengenai anatomi dan fisiologi sistem saraf.

Buku ini terdiri atas beberapa bagian, pada setiap bagiannya dijelaskan dengan
menggunakan istilah yang sering digunakan yang mempunyai arti yang sama, hal ini dimaksudkan
agar mahasiswa atau pembaca tidak bingung kalau membaca buku yang lain dengan
menggunakan istilah yang lain.

Gambar yang ada dalam buku ini sebagian besar tidak disertai penjelasan gambar hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa lebih aktif untuk mencari penjelasan yang ada dalam gambar dan
membaca berulang kali untuk mencari penjelasan dari gambar yang ada, dan oleh karena gambar
yang ada sebagian besar berasal dari buku bahasa asing ataupun dari internet keterangan yang
ada kebanyakan menggunakan bahasa asing.

Buku ini tentunya sangat sederhana karena kemampuan penulis dalam memberikan
penjelasan maupun keterangan mengenai anatomi dan fisiologi sistem saraf sangat terbatas,
meskipun demikian kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa calon tenaga
kesehatan mengenai anatomi dan fisiologi saraf.

1
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

BAB 1
PENGANTAR PADA ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM SARAF

A
natomi adalah ilmu yang mempelajari letak bagian-bagian tubuh, susunan tubuh serta
hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Dalam mempelajari Anatomi tidak bisa
dipisahkan dari ilmu tentang kegunaan setiap struktur dan sistem jaringannya, sehingga
kita akan berkenalan dengan istilah anatomi fungsionil yang berhubungan erat dengan Fisiologi
atau ilmu faal.

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh secara normal. Neurofisiologi
adalah bagian ilmu Fisiologi yang khusus mempelajari sistem saraf.

Sistem Saraf terdiri atas (1) susunan saraf pusat, yang mencakup otak (brain/encephalon) dan
sumsum tulang belakang (medulla spinalis, spinal cord) ; (2) Susunan Saraf Perifer atau susunan
saraf tepi terdiri atas (a) saraf kepala (cranial nerves), (b) saraf spinal (spinal nerve), (c) susunan
saraf visceral, yang terdiri atas susunan saraf visceral aferen, susunan saraf visceral eferen, yang
juga dikenal sebagai susunan saraf otonom atau susunan saraf vegetatif .

SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

Sel-sel pada sistem saraf terdiri atas dua yaitu: Neuron dan sel penunjang yaitu sel glia atau
neuroglia pada sistem saraf tepi disebut sel schwann.

NEURON dan BAGIAN-BAGIANNYA

Sistem saraf adalah sekumpulan sel (unit terkecil dari susunan dan fungsi tubuh) jumlahnya sekitar
100 miliar sel yang disebut neuron, neuron terdiri atas tubuh sel (soma, perikaryon), sebuah axon
dan satu atau beberapa dendrit.

Soma merupakan sitoplasma yang mengelilingi inti sel (nukleus) dari sel saraf didalamnya
terdapat sitoskleton (neurofilamen, neurotubulus, neurofibril) dan organel-organel sel
(mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma dan lain-lain). Soma juga kadang membentuk
suatu kelompok yang disebut ganglion; disistem saraf pusat disebut nukleus, disistem saraf perifer
disebut ganglion.

Axon adalah tonjolan protoplasma neuron yang menghantarkan impuls atau rangsangan
menjauhi tubuh sel saraf yang bersangkutan, sepanjang axon terdapat percabangan yang disebut
axon collateral. Segmen awal axon yang menebal dekat dengan soma disebut dengan axon
hillock.

Dendrit adalah tonjolan protoplasma sel saraf yang menghantarkan impuls-impuls saraf kearah
tubuh sel saraf yang bersangkutan.
2
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Dendrit suatu neuron berfungsi menerima informasi atau impuls dari axon neuron yang lain dan
mengantarkannya kearah tubuh sel saraf, dan sebaliknya Axon berfungsi menyampaikan informasi
ke dendrit neuron yang lain (impuls menjauhi tubuh sel saraf), hubungan ini disebut dengan
synapsis.

Secara histologis jaringan saraf yang didominasi soma merupakan substansi grisea atau substansi
kelabu (gray matter), sedangkan jaringan saraf yang didominasi axon adalah merupakan substansi
alba atau substansi putih (white matter).

Pada saraf perifer suatu neuron dibungkus oleh selubung myelin (myelin sheath). Pada
bagian luar myelin sheath dibungkus neurolemma (perhatikan gambar diatas sebelah kanan) yang
dibentuk oleh sel schwann “(schwan cell)”. Selubung myelin berfungsi melindungi neuron dan
menghindari terjadinya korsleting (short sircuit) dengan neuron yang lain. Diantara selubung
myelin terdapat nodus ranvier, nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat impuls karena
dengan adanya sifat isolasi selubung myelin maka impuls bergerak dengan melompat dari satu
nodus ranvier ke nodus ranvier berikutnya (saltatory conduction). Semakin tebal selubung myelin
suatu neuron maka semakin cepat penghantaran impulsnya dan demikian sebaliknya.

3
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

ANATOMI SYNAPSIS

Synapsis adalah area dimana neuron berkomunikasi atau berhubungan dengan neuron lainnya,
akson dari neuron yang membawa impuls ke synapsis adalah neuron presinaptik, sementara
neuron yang menerima impuls dari synapsis adalah neuron post (pasca) sinaptik.

Berdasarkan hubungan antara satu neuron dengan sel tertentu lainnya maka dikenal tiga
macam synapsis : (1) synapsis interneural, yaitu hubungan kontak fungsional antara dua neuron
(2) synapsis neuromuscular, yaitu hubungan kontak fungsional antara satu neuron dengan satu
sel otot atau satu serat otot, dan (3) synapsis neuro-glandular, yaitu hubungan kontak antara satu
neuron dengan satu sel kelenjar.

Oleh karena itu, didalam susunan saraf pusat kita hanya akan berhadapan dengan synapsis
interneural saja, yang biasa disingkat synapsis. Penghantaran impuls saraf dari neuron presinaptik
ke neuron postsinaptik melalui daerah synapsis terjadi dengan perantaraan suatu zat kimia yang
disebut sebagai neurotransmitter. Pada pengamatan dengan mikroskop elektron, synapsis terdiri
atas beberapa komponen: (1) elemen (membran) pre sinaptik (presynaptic element), (2) suatu
celah sinaptik (synaptic cleft) yang bervariasi lebarnya, dan (3) elemen (membran) post sinaptik.

“Secara singkat proses yang terjadi dalam suatu synapsis adalah: Pada saat terjadi suatu rangsangan
(potensial aksi) di dalam membran presinaptik maka membran presinaptik melepaskan
4
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

neurotransmitter, (neurotransmiter disimpan dalam vesikel (synaptic vesicles)) ke celah synaptik dan
kemudian berikatan pada reseptor yang ada pada membran postsinaptik. Dengan demikian transmisi
sinaptik dapat menimbulkan eksitasi (menghantarkan informasi) atau inhibisi (tidak menghantarkan
informasi atau diam saja) pada neuron postsinaptik”.

Ada beberapa jenis synapsis yaitu: Synapsis antara axon dan dendrit (Axodendritik), Axon
dengan soma/perikaryon (Axosomatik), dendrit dengan dendrit (dendrodenritik), Axon dengan
axon (Axoaxonal)

KLASIFIKASI NEURON

Tipe-tipe neuron dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu:

Tipe neuron dari segi fungsi:

1. Neuron untuk sensasi/sensorik (sensory neuron atau neuron aferent), membawa impuls dari
reseptor (penerima rangsang saraf) ke sistem saraf pusat. Reseptor mendeteksi perubahan yang
terjadi internal maupun eksternal lalu mengirimkan ke sistem saraf pusat lewat neuron sensasi.
Neuron sensasi dari reseptor pada kulit, otot rangka dan sendi disebut neuron somatik,
sedangkan neuron dari reseptor organ dalam disebut visceral.
5
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

2. Neuron untuk otot/motorik (motor neuron atau neuron eferent), membawa impuls dari sistem
saraf pusat ke efektor. Ada dua jenis efektor yaitu otot dan kelenjar, Respon otot setelah
menerima impuls adalah dengan kontraksi ataupun relaks, sedangkan kelenjar dengan sekresi.

3. Interneuron (penghubung antara neuron sensasi dan motor neuron)

Tipe Neuron dari segi Anatomi:


1. Neuron uni polar, tipe neuron ini merupakan tipe neuron sensorik.

2. Neuron bipolar, tipe neuron ini jarang dan ditemukan di dalam retina dari mata.

3. Neuron multipolar, merupakan tipe neuron yang umum dan terdapat pada semua neuron
motorik sistem musculoskeletal.

6
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

7
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

NEUROGLIA
Selain neuron, sel saraf yang lain adalah sel glia (glial cells) atau biasa disebut neuroglia (sel
penunjang sistem saraf pusat) yang merupakan jaringan penunjang jumlahnya 10 kali lipat lebih
banyak daripada jumlah neuron. Sel glia pada sistem saraf tepi dikenal dengan nama sel schwann.
Sel glia berfungsi untuk menyanggah struktur saraf dan berespon terhadap cedera atau lesi. Unsur-
unsur sel yang membentuk neuroglia terdiri atas:

Astrosite (astrocytes) merupakan sel glial terbesar berbentuk seperti bintang (astron berarti
bintang) dengan tonjolan-tonjolan protoplasma yang bercabang-cabang. Ada dua macam
astrosit, yaitu (a) Astrosit protoplasmicus yang terutama dapat dijumpai di dalam substansia grisea
(sustansia abu-abu) dan memiliki tonjolan-tonjolan protoplasma yang rumit dan tidak teratur. (b)
Astrosit Fibrosus, yang terutama dapat dijumpai didalam

Gambar : Jenis-jenis Neuroglia: (a) Astrosit Fibrosus/kiri, Astrosit


proplasmicus/kanan (b) Oligodendrocyte (c)mikroglia (d) Ependyma

substansia alba (substantia putih), tonjolan-tonjolan proplasmanya lebih sedikit, lebih panjang
dan lebih halus. Astrosit berhubungan dengan pembuluh darah kapiler di otak, tonjolan-tonjolan
protoplasma sekitar pembuluh darah kapiler tersebut merupakan suatu sekat antara darah dan
sel-sel saraf di dalam susunan saraf pusat yang dikenal dengan blood-brain barrier (penghalang
darah otak). Blood-brain barrier mencegah masuknya zat-zat beracun dari darah masuk kedalam
neuron, bahkan obat-obatan pun hanya yang bersifat lipofilik (larut dalam lemak) yang bisa

8
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

menembus blood-brain barrier atau sering juga disebut (sawer darah otak) Fungsi astrosit juga
terutama untuk memberikan dukungan untuk neuron, memberi mereka nutrisi, membersihkan,
membentuk pola untuk migrasi neuron (pada masa tumbuh kembang), membentuk kelompok-
kelompok neuron tertentu, sekresi faktor pertumbuhan (growth factor), mengontrol lingkungan
(komposisi ion/pH), meta-bolisme (berpartisipasi dalam metabolisme neuro-transmitter)

Oligodendrocyte (oligodenroglia), oligodendroglia jauh lebih kecil daripada astrosit dan


tonjolan-tonjolan proplasmanya pun tidak serumit dan sebanyak astrosit. Oligodenroglia dapat
dijumpai di dalam substansia alba dan mempunyai hubungan yang amat erat dengan sel-sel
neuron, terutama dengan axon-axon. Secara fungsional mirip dengan sel schwann pada susunan
saraf perifer dan juga diduga bersangkutan dengan pembentukan selubung myelin (myeline
sheath) , juga berfungsi sebagai nutritif dan protektif terhadap serat-serat saraf.

Microglia, merupakan sel glia terkecil dibandingkan sel gllia lainnya. Mikroglia memegang
peranan penting dalam penghancuran dan penyingkiran sisa-sisa sel didaerah degenerasi atau sisa-
sisa bekuan darah sesudah suatu proses perdarahan lokal.

Sel ependimal, sel epitel yang melapisi dinding ventrikel; membentuk, memonitor dan membantu
sirkulasi cairan serebrospinalis.

NEUROGLIA Vs SEL SCHWANN


Neuron-neuron pada susunan saraf pusat tidak mampu beregenerasi, sementara neuron
susunan saraf perifer mempunyai kemampuan beregenerasi (tumbuh kembali), hal ini disebabkan
oleh sel-sel schwann yang memielinisasi pada susunan saraf perifer menghasilkan faktor
neurotropik maupun cell adhesion molecules (CAMs). Faktor-faktor neurotropik yang dilepaskan
sel schwann menstimulasi pertumbuhan akson-akson baru, dan CAMs di membran sel schwann
memberikan jalan bagi akson-akson saraf perifer yang sedang beregenerasi itu tumbuh
disepanjang jalan tersebut. Ketika sebuah axon berdegenerasi, cabang-cabang akson tumbuh
keluar dari akson-akson sehat yang berdekatan dan bersynapsis ditempat-tempat yang menjadi
kosong akibat degenerasi akson, ini disebut collateral sprouting (pertunasan kolateral). Tunas
kolateral mungkin tumbuh ke luar dari cabang-cabang terminal akson atau nodus ranvier di
neuron-neuron yang berdekatan.

9
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

MENINGES DAN LIQUOR CEREBROSPINALIS

Otak dan Medulla spinalis mempunyai selubung atau selaput yang disebut dengan
Meninges (bentuk jamak dari meninx), Meninges terdiri dari 3 lapisan yaitu:

1. Duramater, merupakan membran terluar yang berdekatan dengan permukaan dalam os


cranium, tersusun atas jaringan penghubung yang tebal dan dipisahkan dengan arachnoid
oleh ruang tipis berisi air (ruang sub dural).

2. Arachnoid, memiiki dua komponen, yaitu lapisan yang dekat dengan ruang subdural dan
sistem serat penunjang (trabekula) yang membentuk struktur seperti jaring antara arachnoid
dan piamater. Rongga diantara trabekula membentuk ruang subarachnoid berisi cairan
serebro-spinal, Piamater melekat kepermukaan otak di sepanjang lipatan-lipatannya sehingga
ruang sub arachnoid lebih sempit pada beberapa tempat, dan lebih luas pada area lainnya.
Pembesaran ruang sub arachnoid disebut sisterna (mis. Sisterna ambien). Beberapa bagian
arachnoid membentuk tonjolan yang berakhir di sinus venosus duramater. Tonjolan ini
dilapisi sel endotel sinus venosus yang disebut vili arachnoid yang berfungsi menyerap cairan
serebrospinal ke darah.

3. Piamater , merupakan membran terdalam meninges yang tipis, struktur ini tidak hanya
meliputi seluruh permukaan eksternal otak dan medulla spinalis yang terlihat tetapi juga
permukaan yang tidak terlihat di sulcus yang dalam, transparan dan banyak terdapat
pembuluh darah.

10
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Diantara lapisan meninx tersebut diatas terdapat ruang-ruang yaitu epidural (ruang antara
duramater dan dinding canalis vertebralis), sub dural (ruang diantara duramater dan arachnoid),
ruang sub arachnoid (ruang antara arachnoid dan piamater) dan juga merupakan tempat
mengalirnya cairan serebrospinal (Liquor Cerebro Spinal biasa disingkat dengan LCS atau
Cerebro Spinal Fluid disingkat CSF). Ruang tersebut diatas dapat mengalami perdarahan apabila
terjadi benturan dalam suatu kecelakaan.

PEMBENTUKAN, Sirkulasi DAN PENYERAPAN Cairan Serebrospinalis

Cairan serebrospinal diproduksi di ventrikel (ruang berongga di dalam otak), ventrikel ada
4 yaitu: ventrikel lateral kiri dan kanan, ventrikel III dan ventrikel IV. Cairan serebrospinal

11
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

disekresi oleh pleksus choroid di setiap ventrikel. Fungsi dari cairan serebrospinal ini adalah
sebagai pelindung otak dan Medulla spinalis (sebagai shock absorber) , juga memberikan nutrisi
untuk otak dan medulla spinalis.

Cairan serebrospinal yang normal jernih dan tidak berwarna. Komposisinya juga berbeda
dari darah. Volume cairan serebro spinal yang bersirkulasi umumnya antara 130-150 ml. Setiap 24
jam dihasilkan 400-500 ml cairan serebro spinal, sehingga seluruh volume LCS diganti 3 atau 4
kali sehari. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai LCS disebut dengan Funksi lumbal (suatu
teknik pengambilan LCS dilumbal).

Cairan serebrospinal diproduksi oleh pleksus choroid/khoroideus (Jaringan Pembuluh darah


kapiler) di dua ventrikel lateral, ventrikel III, dan ventrikel IV.

Cairan ini mengalir melalui foramina luscka (Lateral apertura) dan foramen magendi (Median
Apertura) kedalam subarachnoid, beredar ke seluruh otak, dan mengalir turun ke dalam ruang
subarachnoid spinal disekeliling medulla spinalis. LCS diresorpsi (yaitu dikeluarkan dari ruang
subarachnoid) diintra kranial dan disepanjang medulla spinalis. Pada permukaan otak LCS
terutama mengalir sepanjang sulci dan sebagian LCS akan diserap kedalam sinus sagitalis superior
melalui villi arachnoidales. Villi arachnoidales yang melebar juga disebut granulationes
arachnoidales.

12
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

CSF
Pembentukan – Sirkulasi - Penyerapan

Ventrikel Lateral

Darah Arteri Foramen Interventricular


CSF

JANTUNG Ventrikel III


CSF
CSF
CHOROID
Darah Vena PLEXUS
Cerebral aqueduct

CSF
Arachnoid viLli Ventrikel IV
(of dural venous sinuses)

Ruang Subarachnoid Lateral & median appertures

CSF DIPRODUKSI DI PLEXUS CHOROID DAN DIABSORBSI OLEH


ARACHNOID VILLI (dalam sagittal sinus)
13
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Gangguan Sirkulasi Cairan Serebrospinalis - Hidrosefalus

1. Hidrosefalus internus/ hidrosefalus oklusif/ hidrosefalus non komunikans, keadaan ini dapat
terjadi oleh karena penyumbatan di salah satu bagian susunan ventrikel. Misalnya suatu oklusi
foramen interventriculare pada satu sisi dapat menimbulkan pelebaran lumen ventrikel lateral
pada sisi yang sama dengan akibat penekanan pada jaringan otak setempat. Suatu penyumbatan
pada daerah cerebral aqueduct (suatu saluran sempit antara ventrikel III dan ventrikel IV). Dapat
menimbulkan pelebaran lumen ventrikel lateral dan ventrikel ketiga (penyumbatan ini misalnya
dapat disebabkan oleh karena penekanan lumen setempat oleh suatu tumor).

2. Hidrosefalus externus/ hidrosefalus malresorptif/ hidrosefalus komunikans, keadaan ini dapat


terjadi oleh hambatan aliran LCS didalam cavitas subarachnoidalis, yang dapat disebabkan
misalnya oleh karena peradangan pada selaput otak (meningitis).

14
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

BAB 2
BAB 2 OTAK (ENCEPHALON/BRAIN)

O tak (encephalon/ brain),sering kali dikelompokkan dalam berbagai cara yang mungkin
sedikit membingungkan, berikut akan diuraikan mengenai pembagian yang sering
ditemukan beserta istilah yang digunakan, secara umum otak terdiri atas 3 bagian yaitu: (1) otak
depan (fore brain), (2) Otak tengah (Mid brain), (3) Otak belakang (Hind brain).

Gambar : Bagian-bagian otak/encephalon/brain

Pembagian ini didasarkan pada masa perkembangan otak semasa embrio dimana terdapat tiga
benjolan yang merupakan tube (pembuluh) yang berisi cairan. Ketiga benjolan tersebut kemudian
dikenal dengan nama: Prosencephalon (otak depan), Mesencephalon (otak tengah), dan
Metencephalon (otak belakang). Dalam perkembangannya Prosencephalon terbagi dua yaitu:
Telencephalon dan Diencephalon demikian juga dengan Metencephalon terbagi dua yaitu:
Myelencephalon dan Metencephalon. Sehingga pada saat bayi dilahirkan susunan otak dari arah
anterior ke posterior (pengertian anterior disini sama artinya dengan cranial yang berarti dari atas
dan posterior sama artinya caudal yang berarti mengarah kebawah) terdiri atas: Telencephalon
(Otak Besar), Diencephalon, Mesencephalon (otak tengah), Metencephalon (Pons, cerebellum)
15
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

dan Myelencephalon (Medulla), untuk mengingatnya urutannya, biasanya dimulai dari


Telencephalon lalu disusul sesuai dengan urutan abjad.

Telencephalon adalah bagian otak yang paling besar terdiri atas dua belahan yaitu : Hemisfer
cerebral kanan dan Hemisfer cerebral kiri, Keempat bagian otak lainnya (Diencephalon seringkali
tidak dimasukkan), sering disebut secara kolektif sebagai Brain stem atau batang otak yang
merupakan batang yang menjadi tumpuan kedua hemisfer serebral. Pengelompokkan yang lain
misalnya: Otak secara garis besar terdiri atas Cerebrum, Diencephalon, Cerebellum, Brain Stem
(Medulla, Pons, Midbrain).

Pembagian otak yang lebih sederhana adalah : Otak besar (cerebrum), Otak kecil (cerebellum)
dan batang otak (brain stem) yang terdiri atas Otak tengah, Pons dan Medulla oblongata.

TELENCEPHALON/ CEREBRUM

Secara makroskopis dapat dikatakan bahwa cerebrum terdiri dari Cortex cerebri, substansia putih
(alba) subkortikalis, dan ganglia basalis (akan dibahas tersendiri).

Cerebrum atau telencephalon sering juga disebut dengan end brain merupakan bagian otak yang
paling besar terdiri atas dua belahan yang disebut hemisfer cerebri yaitu: hemisfer kiri (sinistra)
dan hemisfer kanan (dextra) kadang-kadang juga juga dikenal sebagai otak kiri maupun otak
kanan, keduanya dipisahkan oleh falx cerebri (fissura/sulcus longitudinal cerebri atau fissura
interhemisferika).

Permukaan luar cerebrum disebut Cortex Cerebri (cortex berarti kulit). Cortex cerebri
merupakan substansi abu-abu (gray matter) yang terdiri atas sel bodi neuron yang menjalankan
berbagai fungsi: sebagai pusat intelektual, pusat bicara, emosi, integrasi sensorik dan motorik,
kontrol gerak dan lain-lain.
16
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Bagian dalam cerebrum/otak adalah substansia alba (white matter) terdiri atas serabut
bermyelin dengan ketebalan yang bervariasi dan neuroglia terutama oligodenroglia (sel yang
membentuk selubung myelin) berisi “network” serabut-serabut saraf yang memungkinkan antar
bagian otak saling berkomunikasi dan jaringan penyangga saraf yang berfungsi memberi bentuk
otak.

Substansia alba subkortikalis (dibawah cortex) berkaitan dengan cortex cerebri, ventrikel lateral,
dan striatum (bagian ganglia basalis). Serabut sarafnya terdiri dari 3 tipe:

1. Serabut proyeksi, adalah serabut yang menghubungkan berbagai bagian sistem saraf pusat
yang berbeda satu dengan lainnya meskipun jaraknya berjauhan.

2. Serabut asosiasi, serabut-serabut ini menghubungkan area kortikal disekitarnya dan


jaraknya berjauhan satu dengan yang lainnya di hemisfer serebri yang sama.

3. Serabut komisural, adalah serabut yang menghubungkan regio kortikal dengan struktur
yang sama disisi hemisfer serebri yang berlawanan.

Otak besar atau cerebrum terbagi atas beberapa lobus sesuai dengan nama tulang
tengkorak yang ada diatasnya, yaitu: Lobus Frontal (lobus di depan), Lobus Parietal (Lobus atas),
Lobus Temporal (Lobus samping) dan Lobus Occipital (lobus belakang) lihat gambar dibawah.

LOBUS di CEREBRUM

Lobus Frontal:

1. Sebagai pusat intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar,
bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu dan emosi.

2. Terdapat area asosiasi motorik (area pre motorik).


17
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Kerusakan pada lobus ini akan menyebabkan kelemahan bahkan kelumpuhan otot.

Lobus Parietal:

1. Pusat kesadaran sensorik di gyrus post centralis (area sensorik primer.

2. Terdapat area asosiasi sensorik.

Kerusakan pada lobus ini akan menyebabkan gangguan persepsi terhadap sensasi, misalnya
orang bisa mencium bau busk maupun harum, pasien tidak merasakan sentuhan, pasien tidak
bisa membedakan panas dan dingin dan lain-lain.

Lobus Occipital:

1. Pusat penglihatan dan area asosiasi penglihatan; menginterpretasi dan memproses


rangsang penglihatan dari nervus optikus dan mengasosiasikan rangsang ini dengan
informasi saraf lain dan memori.
2. Merupakan lobus terkecil.
Keruskan pada lobus ini menyebabkan gangguan penglihatan.

Lobus Temporal:

1. Berperan dalam pembentukan dan perkembangan emosi


2. Merupakan pusat pendengaran.
Kerusakan pada lobus ini menyebabkan gangguan pendengaran.

SULCUS DAN GYRUS

Pada pandangan pertama, permukaan cerebrum manusia memberikan suatu kesan


permukaan yang ditandai oleh suatu susunan lekuk-lekuk dan lipatan-lipatan. Lipatan-lipatan atau
gyrus (konvolusi) pada cerebrum tersebut dipisahkan oleh suatu alur yang disebut Sulcus, sulcus
yang dalam disebut fissura.

Hanya sedikit cortex cerebri terlihat pada permukaan eksternal, sedangkan dua pertiganya
tersembunyi dalam sulcus.

SULCUS, Beberapa nama sulcus atau fissura yang mempunyai arti fungsional yang cukup penting
antara lain:

1. Sulcus centralis (sulcus rolandi), selain merupakan batas antara lobus parietalis dan
frontalis, ia juga merupakan batas antara cortex area motorik (area brodmann 4) dan
cortex area somatosensorik/somestesi (area brodmann 3,1 dan 2).

2. Sulcus precentralis, sulcus ini sejajar dengan sulcus centralis dan lebih kurang merupakan
batas anterior cortex area motorik (gyrus precentralis).

18
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

3. Sulcus postcentralis, terletak disebelah posterior dan sejajar dengan sulcus centralis, dan
merupakan batas posterior cortex area somatosensensorik.

4. Sulcus longitudinalis cerebri, suatu lekuk dalam yang memisahkan hemisfer cerebri dextra
dan sinistra. Dasar lekuk ini adalah corpus callosum.

5. Sulcus parietooccipitalis, merupakan suatu lekuk yang dalam pada permukaan medial
hemisfer dan juga merupakan batas antara lobus occipitalis cerebri dan lobus perietal
cerebri.

6. Sulcus Lateral cerebri (sylvius), memisahkan lobus tempo-ralis dari lobus fronto parietalis.

GYRUS, Daerah cortex yang dibatasi oleh dua buah sulcus yang berdekatan disebut dengan gyrus,
gyrus pada umumnya mempunyai nama yang sama dengan sulcus (tidak semuanya).

Berikut ini diberikan nama-nama gyrus secara singkat:

Pada lobus frontal cerebri:

1. Gyrus precentralis, (cortex area motorik),

2. Gyrus frontalis superior, medius, dan inferior,

3. Gyrus cinguli,

4. Area parolfactoria (broca)

19
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Pada lobus parital cerebri:

1. Gyrus post centralis, (cortex area sensorik)

2. Gyrus supramarginalis,

3. Gyrus angularis,

4. Lobulus parietal superior,

Pada lobus temporalis cerebri:

1. Gyrus temporalis superior,

2. Gyrus temporalis medial,

3. Gyrus temporalis inferio,

4. Gyrus occipitotemporal lateral,

5. Gyrus parahippocampalis.

CORTEX CEREBRI, seperti telah disebutkan diatas bahwa cortex cerebri adalah permukaan luar
dari otak besar atau cerebrum, yang merupakan lapisan substansia grisea. Secara fungsional,
cortex cerebri dibagi menjadi 3 area yaitu; (1) Area Sensorik, (2) Area Motorik (3) Area Asosiasi.

1. AREA SENSORIK CORTEX CEREBRI, merupakan area sensorik yang bertanggung jawab
terhadap kesadaran akan adanya berbagai macam sensasi diseluruh bagian tubuh.

a. Area somatosensorik primer, adalah area cortex yang menerima informasi dari kulit otot
20
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

dan organ internal dipetakan sesuai dengan tempat sensasi yang dibentuk terletak di gyrus
postcentralis lobus parietalis.

b. Area visual primer (area penglihatan), merupakan area cortex yang menerima informasi
dari mata, menginterpretasi bentuk, warna, dan gerakan benda terletak di lobus occipital.

c. Area auditori primer (area pendengaran), merupakan area cortex yang


menerimainformasi dari telinga dalam (cokhlea), menginterpretasi nada dan irama suara
terletak di lobus temporal .

d. Area gustatatori primer (pusat pengecap), merupakan area cortex menerima informasi
dari kuncup kecap dilidah, menginterpretasi terletak di dasar gyrus postcentralis lobus
parietal.

e. Area olfaktori primer (pusat penghidu), merupakan area cortex yang menerima informasi
dari bulbus olfaktorius, menginterpretasi sensasi penghidu terletak di lobus temporal.

2.AREA MOTORIK CORTEX CEREBRI, merupakan area cortex yang mengontrol gerakan otot,
terletak di lobus frontal.

a. Area motorik primer, merupakan area cortex yang mengontrol kerja otot dibagian tubuh
21
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

tertentu terletak di gyrus precentral lobus frontal. Dipetakan dengan homunculus cerebri.

b. Area bicara motorik, (area broca) merupakan area cortex yang mengkoordinasi kontraksi
otot untuk bicara dan bernapas. Impuls dikirim ke area premotor yang mengontrol otot-
otot faring, laring dan mulut, pada saat yang bersamaan impuls dikirim ke area motorik
yanng mengontrol otot-otot pernapasan (mengontrol aliran udara melalui pita suara).

3. AREA ASSOSIASI CORTEX CEREBRI, Area asosiasi merupakan area cortex yang bertanggung
jawab terhadap kepribadian, kecerdasan, emosi, penalaran, pemecahan masalah, kreativitas,
dan argumentasi.

a. Area asosiasi somatosensorik, merupakan area cortex yang mengintegrasi dan


menginterpretasi sensasi, menentukan bentuk, dan tekstur obyek tanpa melihatnya,
orientasi 1 obyek dengan obyek yang lain dan hubungan antara satu bagian tubuh dengan
tubuh yang lain, menyimpan informasi sehingga bisa membandingkan dengan
pengalaman sebelumnya.

b. Area asosiasi visual, merupakan area cortex yang menghubungkan pengalaman visual saat
ini dengan yang lalu untuk mengenali obyek yang terlihat.

c. Area asosiasi auditori (area wernicke), merupakan area cortex yang menginterpretasi
makna pembicaraan dan menentukan jenis suara (bicara, musik atau bising).

22
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

d. Area gnostik, merupakan area cortex yang mengintegrasi interpretasi sensoris dari area
asosiasi dan impuls dari area daerah lain sehingga terbentuk pikiran, terletak di area
somatosensori, visual dan auditori, mengirim impuls ke bagian lain dari otak untuk
berespon dengan tepat.

e. Area premotorik, merupakan area cortex yang yang berkaitan dengan cortex motorik
yang dipelajari baik gerakan yang kompleks ataupun bertahap (gerakan terampil; seperti
menulis).

f. Area mata frontal (orbito frontal), merupakan area cortex yang mengontrol gerakan
scanning volunter mata (seperti mencari satu kata dalam satu halaman koran).

AREA BRODMANN

Pada tahun 1909 seorang ahli anatomi yang bernama Brodmann memetakan cortex cerebri
dengan angka-angka sehingga disebut dengan nama area brodmann. Brodmann memberikan
nomor atau angka sesuai dengan urutan daerah cortex yang diselidiki. Untuk membagi suatu
daerah arsitektural sel-sel menjadi daerah-daerah yang lebih kecil, Brodmann mempergunakan
huruf (umpamanya area 7 dapat dibagi lagi menjadi 7a dan 7b).

Peta daerah-daerah arsitektural sel-sel Broddmann ini sampai sekarang tampaknya masih
lazim digunakan orang didalam klinik. Walaupun belum semua area Brodmann dapat diketahui
fungsinya dengan jelas, beberapa hal tampaknya mempunyai arti fungsional dan praktis.
Beberapa area brodmann yang cukup penting dibawah ini adalah:

23
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

1. Area 4 merupakan area cortex motorik primer,

2. Area 6 merupakan area cortex premotorik,

3. Area 8 daerah optokinetik frontal, (pengendalian gerakan mata)

4. Area 44 da 45 merupakan area bicara (broca),

5. Area 6 dan 8 merupakan area cortex prefrontal,

6. Area 3,1 dan 2 merupakan area cortex somatosensorik,

7. Area 5 dan 7 merupakan area asosiasi somatosensorik,

8. Area 39 dan 40 adalah daerah gyrus angularis dan gyrus supramarginalis. Gyrus angularis
apabila mengalami lesi atau kerusakan akan menyebabkan gangguan dalam pemahaman
kata-kata yang tercetak atau tertulis, sehingga dapat menimbulkan semacam buta huruf
(alexia) dan agrapia (tidak dapat mencontoh tulisan). Gyrus supramarginalis apabila
mengalami lesi akan menimbulkan gangguan dalam kemampuan untuk mengerti dan
mengutarakan diri sendiri dengan simbol, yang disebut bahasa selain itu juga dapat timbul
suatu keadaan dimana penderita dapat mengerjakan banyak kegiatan-kegiatan yang rumit
secara otomatis, akan tetapi ia tidak dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sama
atas perintah atau permintaan.

9. Area 17 merupakan area penglihatan primer (visual primer).

10. Area 18 dan 19 area asosiasi penglihatan (visual asosiasi). Lesi hanya pada area asosiasi
penglihatan tidak menyebabkan kebutaan, akan tetapi tidak dikenal dan dmengerti
maknanya, keadaan ini disebut agnosia penglihatan (Agnosia Visualis).

11. Area 41 dan 42 area pendengaran primer (cortex auditori primer).

12. Area 22 merupakan area cortex asosisiasi pendengaran. Area 22 mengelilingi area 41 dan
42, lesi pada area 22 (area wernicke) menyebabkan penderita tidak dapat memahami
percakapan-percakapan, suara-suara dapat didengar dan dikenal, akan tetapi kata-kata
menjadi tidak berarti baginya.

GANGLIA BASALIS

Nuklei utama dari ganglia basalis adalah nucleus caudatus, putamen, globus pallidus,
claustrum dan amygdala yang terletak pada substansi alba subcortical telencephali. Ganglia basalis
termasuk bagian dari sistem motorik.

24
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Sistem motorik terutama berasal dari cortex cerebri sampai AHC (Anterior Horn Cell) medulla
spinalis yang biasa disebut dengan sistem Pyramidalis, semua bagian otak yang ikut mengontrol
gerakan di luar dari sistem pyramidalis disebut dengan extra pyramidalis seperti ganglia basalis.

Nucleus caudatus dan putamen secara bersama-sama merupakan ganglia basalis terbesar
dan juga dikenal dengan neostriatum atau striatum. Globus pallidus terletak disebelah lateral
capsula interna juga dikenal dengan paleostriatum.

25
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Secara kolektif neostriatum dan paleostriatum membentuk corpus striatum. Nucleus


lentiformis (nucleus lenticularis) merupakan gabungan antara putamen dan globus pallidus.
Claustrum merupakan suatu lapisan substansia grisea yang tipis antara cortex insulae dan
permukaan lateral putamen. Fungsi dari claustrum belum jelas diketahui.

Susunan ganglia basallis dapat digambarkan sebagai berikut:

Nucleus Caudatus Putamen Globus Pallidus

Striatum Nucleus Lentiformis

Corpus striatum Claustrum

GANGLIA BASALIS

Nucleus caudatus mempunyai bentuk memanjang dan melengkung dan mempunyai


hubungan yanng erat dengan ventrikel lateral. Bagian anteriornya membesar dan dikenal sebagai
caput dan menonjol kedalam lumen cornu anterior ventrikel lateral. Bagian caudalnya yang
memanjang dan lansing dikenal dengan cauda, pada ujung cauda nuklei caudati terdapat corpus
amygdala.

Putamen terletak di dalam daerah claustrum (capsula externa) dan di lateral globus pallidus.
Putamen dan globus pallidus dipisahkan oleh lapisan tipis substansia alba yang disebut medularis
medialis.

26
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Secara umum ganglia basalis berfungsi untuk mengontrol dan perencanaan gerakan-gerakan
volunter (gerakan yang disadari), dan bekerja bersama-sama dengan cerebellum (otak kecil),
ganglia basalis juga membantu dalam gerakan-gerakan assesoris seperti mengayun lengan saat
berjalan, memberikan isyarat saat berbicara. Dalam melakukan fungsinya corpus striatum tidak
bekerja sendiri, akan tetapi merupakan suatu bagian yang penting dari suatu bagian yang penting
dari suatu susunan yang dikenal dengan sistem extrapyramidalis (akan dibahas pada bagian sistem
motorik) dan susunan ini ada dibawah pengendalian corpus striatum.

Lesi pada ganglia basalis atau corpus striatum dengan jelas menunjukkan bahwa ganglia

27
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

basalis atau corpus striatum mempunyai fungsi yang penting dalam pengendalian gerakan-
gerakan tertentu dan tonus otot. Tampaknya corpus striatum berperan lebih banyak dalam
pengendalian tonus otot daripada dalam gerakan-gerakan tertentu pada orang normal.

Gangguan pada ganglia basalis menyebabkan terjadinya gerakan-gerakan involunter


(gerakan yang tidak disengaja) misalnya pada penyakit parkinson.

Jenis-jenis gangguan ganglia basalis yang lain misalnya: korea, atetosis.

Korea, gerakan involunter menyerupai tangan lengan seorang penari, gerakannya tidak berirama,
kuat, cepat, tersentak-sentak, dan arah gerakannya cepat berubah.

Atetosis, suatu gerakan dimana jari-jari tangan dan kaki serta lidah atau bagian tubuh lain tidak
bisa diam sejenak, gerakannya bersifat lambat, melilit dan tidak bertujuan.

Balismus, gangguan pergerakan yang jarang ini disebabkan oleh lesi nukleus subthalamikus.
Kerusakan ini menimbulkan gerakan menyentak/melempar beramplitudo besar pada ekstremitas,
yang dimulai dari sendi proksimal. Pada sebagian besar kasus gangguan ini hanya terjadi pada
satu sisi saja (hemibalismus), kontralateral terhadap lesi.

SISTEM LIMBIK / RHINENCEPHALON,

Dalam beberapa buku limbik/limbic diartikan sebagai “batas”, “cincin”, “kerah”


“lingkaran”, hal ini mengandung arti bahwa sistem limbik adalah suatu bagian dari otak yang
berbentuk seperti cincin, kerah ataupun lingkaran serta menjadi batas antara neocortex dan
batang otak.

28
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Struktur yang termasuk dalam sistem limbik ini pun biasanya berbeda pada setiap sumber
buku yang digunakan, hypothalamus misalnya pada beberapa buku dimasukkan kedalam struktur
sistem limbik, pada buku yang lain hypo-thalamus dijelaskan sebagai bagian diencephalon, tetapi
diketahui bahwa sistem limbik mempunyai hubungan dengan hypothalamus (misalnya dengan
sistem kerja hormon) dan juga dengan sistem saraf otonom.

Struktur utama sistem limbik adalah formasio hipokampalis, gyrus hipokampalis,


hippocampus, area entorhinal, gyrus cinguli, corpus mammilary (mammilary body), fornix,
septum dan amygdala.

29
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Sistem limbik menerima informasi dari berbagai daerah asosiasi di kortex cerebri dan sinyal
ini melalui nucleus accumbens.

Beberapa struktur utama sistem limbik sebagai berikut:

1. Hippocampus, bagian ini berperan dalam proses belajar dan memori jangka panjang.
Hippocampus menerima serabut dari gyrus parahipokampalis, gyrus temporalis, bagian
basolateral amygdala, dan daerah septal. Jaras eferen utama dari hippocampus ialah fornix,
yang membawa serabut-serabut ke hippocampus sisi lain, gyrus singuli, daerah septal dan
bagian depan dari hypothalamus. Fornix juga mengandung serabut-serabut yang
menghantarkan impuls ke corpus mamilare, bagian-bagian lain hypothalamus dan substansia
retikularis.

30
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

2. Amygdala, berperan sebagai pusat emosi (seperti takut, marah, gelisah-tenteram, sedih-senang,
cinta-benci dan sebagainya); mengirim sinyal ke hypothalamus dan medulla oblongata yang
kemudian mengaktifkan respons fight (melawan) or flight (lari) dari sistem saraf otonom;
menerima sinyal dari sistem penghidu dan menentukan pengaruh bau terhadap emosi.

3. Area septal, mencakup septum pelucidium dan daerah kecil dibawah korteks yang dikenal
sebagai nucleus septi.

4. Stria olfactoria, merupakan lintasan olfactori yang langsung berakhir di jaringan kortex. Yang
lateral bersinas di amygdala, dan yang medial melewati daerah septal dan melanjutkan
dirinya sebagai stria medularis untuk berakhir di habenula.

5. Gyrus cinguli, berhubungan dengan bangunan sekitarnya terutama dengan lobus frontalis,
nucleus caudatus dan putamen melalui capsula interna. Hubungan denagn daerah septal
berlangsung dengan perantaraan fornix. Gyrus cinguli menerima serabut dari amygdala,
hippocampus, lintasan olfactorik dan cortex orbitalis. Hubungannya dengan hypothalamus
dan substansia reticularis batang otak dilangsungkan oleh “medial forebrain bundle”

Sekelompok struktur limbik termasuk hipokampus, berhubungan satu dengan lainnya pada
suatu Sirkuit Papez, yang memiliki beberapa stasiun relay neural yang tersusun dalam suatu sirkuit
atau gelung (loop).

Sirkuit Papez berjalan sebagai berikut: Dari hippocampus impuls berjalan melalui lengkung
fornix yang besar ke corpus mammilary (mammillary body). Nukleus ini kemudian menjadi
tempat berasalnya tractus mamilotalamikus, yang menghantarkan impuls ke nukleus anterior
thalami. Nukleus anterior berproyeksi ke gyrus cinguli melalui radiasio talamocingulata. Dari

31
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

gyrus cingulata, impuls berjalan melalui cingulum kembali ke hippocampus, melengkapi sirkuit.

Struktur limbik secara umum berfungsi untuk berbagai fungsi termasuk emosi (sedih-senang,
gelisah-tenteram, enak-tidak enak, cinta-benci), perilaku, rasa lapar, haus, seksualitas, memori
jangka panjang dan penciuman. Destruksi gyrus cinguli mengubah watak orang sehingga ia tidak
bisa menikmati kesenangan. Pada hakekatnya fungsi luhur pokok yang terganggu karena
kerusakan di gyrus cinguli ialah hilangnya daya untuk menilai (Appraisal). Pada lobotomi
prefrontal bagian depan susunan limbik ikut rusak. Operasi tersebut dilakukan pada penderita
yang sangat menderita karena “anxiety”, dan hasil operasi itu adalah hilangnya anxiety.
Pemotongan bagian terostral dari lobus temporalis menghilangkan daya untuk membedakan
pengecapan yang enak dan tidak enak. Jika kedua lobus temporal dibuang, rasa takut akan hilang
dan kegiatan seksual sangat bertambah.

BAB 3
DIENCEPHALON

B
eberapa buku mengelompokkan Diencephalon sebagai bagian dari batang otak (brain
stem), namun lebih banyak yang memisahkan diencephalon dan membahasnya
tersendiri, pada bab ini diencephalon akan dijelaskan secara tersendiri. Diencephalon
tertanam diantara kedua hemisfer cerebri, bersama-sama dengan ganglia basalis merupakan
substansia grisea (nuclei subcorticals).

32
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Diencephalon terdiri atas bagian-bagian yang terletak sekitar ventrikel ketiga (III), dan bagian-
bagian utama dari diencephalon adalah thalamus dan hypothalamus:

1. Epithalamus, yang terletak disebelah posterior ventrikel III, dan terdiri atas corpus pineale
(epiphysis cerebri), stria medullaris, habenula, nukleus habenularis dan commissura posterior.

2. Subthalamus, (thalamus ventralis), merupakan suatu daerah terbatas disebelah ventral


thalamus, disebelah medial capsula interna, dan disebelah lateral dan posterior hypothalamus
dan tegmentum mesencephali. Nukleus yang penting pada subthalamus adalah nukleus
subthalamik (corpus luysii) secara fungsional merupakan komponen ganglia basalis dan
memiliki hubungan timbal balik dengan globus pallidus. Lesi nukleus subthalamik
mengakibatkan hemibalismus kontra-lateral.

3. Thalamus, yang terletak disebelah lateral ventrikel ketiga, dan membentuk dinding lateral
bagian posterior ventrikel ketiga. Thalamus pada masing-masing sisi otak berbentuk seperti
telur (oval). Setiap separuh bagian thalamus (kanan dan kiri) terbagi menjadi tiga regio utama
oleh lapisan tipis substansia alba yang membentuk huruf Y. Nuklei anteriores terletak disudut
huruf Y tersebut, nuklei lateral di lateral dan nuklei medialis di medial.

Berbagai fungsi Thalamus:

a. Nukleus genuculatus lateral, membawa impuls visual ke cortex visual.

33
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

b. Nukleus genuculatus medial, membawa impuls auditori ke cortex pendengaran.

c. Nukleus ventral posterior, membawa impuls sensorik umum dari kulit dan otot ke area
somatosensorik.

d. Nukleus ventral lateral dan ventral anterior, menerima informasi dari ganglia basalis dan
cerebellum dan kemudian mengirimkannya cortex motorik.

e. Nukleus midline (centro median) dan intralaminar, menerima impuls dari RAS (Reticular
Activating system) dikirimkan ke cortex cerebri yang bertanggung jawab terhadap
kesadaran.

f. Nukleus dorsolateral, mengirim impuls ke area asosiasi yang berkaitan dengan bahasa.

g. Nukleus anterior, menerima impuls dari mammillary body dan mengirimkannya ke sistem
limbik.

34
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

4. Hypothalamus, merupakan area terpenting dalam penga-turan lingkungan internal tubuh


(homeostasis). Hypo-thalamus, merupakan bagian paling basal diencephalon, yang
mengkoordinasikan fungsi tubuh yang vital, seperti respirasi, sirkulasi, keseimbangan cairan,
suhu tubuh, dan asupan nutrisi dan dengan demikian berada pada hierarki teratas organ
regulasi sitem saraf otonom. Struktur ini juga mempengaruhi aktivitas kelenjar endokrin
melalui aksis hypothalamus-hypofisis.

35
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Hypothalamus terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:

a. Pars supraoptica (nuklei anterior), yaitu substansia grisea sekitar chiasma opticum, yang
terdiri atas: nukleus preoptikus, nukleus supra optikus, nukleus paraventriku-laris.

b. Pars tuberalis (nuklei medial), terdiri atas: nukleus infun-dibularis, nukleus tuberalis, nukleus
dorsomedialis, nukleus ventromedialis, nukleus lateralis.

c. Pars mammilaris (nuklei posterior), terdiri atas: nukleus mammilaris medialis, nukleus
mammilaris lateralis, nukleus intercalatus, nukleus pre mammilaris, nukleus supra
mammilaris.

Pusat-pusat pengaturan yang terdapat di hypothalamus:

a. Suhu: dingin (hypothalamus posterior) otot rangka menggigil, panas (hypothalamus


anterior) berkeringat, vasodilatasi pembuluh darah kulit.

b. Lapar: pusat lapar (hypothalamus lateral) dan kenyang (nukleus ventromedial).

c. Haus: osmoreseptor di hypothalamus anterior merangsang nukleus superior lateral di


hypothalamus.

36
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

d. Bau: mammilary body di bagian posterior hypothalamus sebagai stasiun pemancar sensasi
bau.

e. Respons takut dan berani: hypothalamus lateral pening-katan tekanan darah, dilatasi pupil
dan piloereksi.

f. Perilaku seksual: hypothalamus diaktivasi oleh hormon seks (estrogen dan testosteron)
mengontrol aktivitas seks pria dan wanita.

g. Fungsi endokrin: nukleus suprachiasma mengontrol sekresi hormon adrenocortitropic


(ACTH) dengan menerima informasi dari mata dan mengkoordinasikannya dengan
berbagai irama tubuh selama 24 jam (irama sirkadian).

h. Sekresi hypofisis (pituitary) posterior: hormon kelenjar hypofisis posterior disintesa di


badan sel saraf di nukleus supra optik dan paraventrikular hypothalamus kemudian
ditransfort turun melalui akson ke ujung akson di lobus posterior neuron ini memproduksi
hormon oxitosin dan Antidiuretic Hormon (ADH)/ Vasopressin.

i. Sekresi hypofisis anterior: hormon yang disekresi oleh hypofisis anterior dikontrol oleh
hormon yang disekresi oleh neuron dihypothalamus.

37
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

BAB 5
MESENCEPHALON, METENCEPHALON dan MYELENCEPHALON

M
esencephalon (mid brain), metencephalon (pons), dan myelencephalon (medulla)
secara kolektif disebut brain stem/ truncus cerebri atau batang otak. Brain stem
(batang otak) merupakan jalur terakhir dari otak yang menghubungkannya dengan
medulla spinalis. Batang otak ini bertanggung jawab pada berbagai fungsi otonom seperti kontrol
pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, bangun, rangsangan dan perhatian.

MESENCEPHALON

Mesencephalon berada diantara Diencephalon dan Pons, Mesencephalon dikenal juga


dengan nama mid brain atau otak tengah memiliki dua bagian yaitu tectum dan tegmentum
(corpora quadrigemina), selain itu juga terdapat cerebral peduncles yaitu bagian ventral mid
brain yang berisi serat saraf sensorik dan motorik.

Tectum atau atap adalah permukaan dorsal otak tengah. Tectum terdiri atas dua pasang
benjolan yang disebut colliculi (bukit kecil). Pasangan posterior disebut inferior colliculi memiliki
fungsi pendengaran, pasangan anterior yang disebut superior colliculi memilki fungsi visual.
38
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Serabut yang diproyeksikan dari collikulus inferior ke collikulus superior membentuk bagian
lengkung refleks yang menolehkan kepala dan mata menuju sumber suara yang datang. Impuls
retina yang mencapai collikulus superior melalui corpus geniculatum lateralis berpartisipasi dalam
lengkung refleks yang lebih lanjut yang membuat mata menutup sebagai respons terhadap
stimulus verbal (visual) yang datang tiba-tiba, dan juga dapat menyebabkan gerakan kepala
menjauhi stimulus. Traktus tektonuklearis dan traktus tektospinalis membentuk lengan refleks
eferen lengkung refleks ini.

39
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Tegmentum adalah bagian mesencephalon yang letaknya ventral terhadap tectum. Selain
formasi retikuler dan tracks, tegmentum berisi tiga struktur warna warni yaitu: periaqueductal
gray, substansia nigra, dan red nucleus. Periaqueductal gray adalah bahan abu-abu yang terletak
disekitar cerebral aqueduct (pembuluh yang menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat).
Bagian ini sangat menarik karena perannya dalam mempe-rantarai efek analgetik (mengurangi
rasa sakit) obat-obatan opiat. Substansia nigra (substansi hitam) dan red nucleus/ (nukleus
merah/nukleus ruber) adalah komponen-konponen penting dalam sensorimotor.

METENCEPHALON

Metencephalon berisi banyak tracks ascendens (menaik) maupun descendens (menurun) dan
bagian formasi retikuler. Struktur ini menciptakan bulge (tonjolan) yang disebut pons, di
permukaan ventral batang otak. Pons adalah salah satu bagian utama metencephalon, bagian
utama lainnya adalah cerebellum (otak kecil).

40
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Metencephalon terdiri dari:

1. Serat-serat tranversal; serat yang berjalan diantara pons dan cerebellum melalui cerebral
peduncles.

2. Serat longitudinal; serat saraf ascendens (naik) dan descendens (turun) berisi traktus sensorik
dan motorik.

3. Pusat pernapasan: Pusat apneustik; mengontrol kontraksi otot inspirasi, Pusat pneumotaksik;
mengontrol relaksasi otot pernapasan sehingga terjadi ekspirasi.

4. Nukleus dari saraf kranial: N. V (trigeminus), N.VI (abducens), N.VII (facialis) dan N.VIII
(vestibulocochlearis).

MYELENCEPHALON

Myelencephalon atau medula oblongata berada dianatara pons dan medulla spinalis,
terdiri dari:

1. Pyramid; terdapat dipermukaan ventral, berbentuk triangular (pyramid) yang berisi berkas
saraf descendens yang membawa impuls untuk merangsang otot rangka.

2. Decussation; (penyilangan serat saraf), menyilangnya serat saraf dari bagian atas medulla ke
41
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

medulla spinalis yang menyebabkan otot rangka bagian kanan di kontrol oleh otak sebelah
kiri (hemisfer cerebral kiri).

3. Nukleus-nukleus:

 Pusat pernapasan:
Dorsal group: kelompok neuron yang menyebabkan pernapasan otomatis.
Ventral group: kelompok neuron yang mempersarafi otot pernapasan.

 Pusat pengaturan jantung:

Cardioaccelerator center, meningkatkan denyut dan kontraksi jantung melalui saraf simpatis
dan cardioinhibitor center, menurunkan denyut jantung ke pacemaker N. Vagus (saraf
parasimpatis).

 Pusat Vasomotor mengontrol diameter pembuluh darah melalui saraf simpatis dalam
pengaturan tekanan darah.

 Pusat refleks non vital, refleks menelan, batuk, muntah, bersin dan tersedak.

 Nukleus dari saraf kranial: N.VIII, N.IX, N.X, N.XI, N.XII.

Formatio reticular merupakan bagian inti dari substansia grisea yang terbentang dari medulla
oblongata ke mid brain yang terbentuk dari ribuan neuron yang terbentuk seperti jaring
(reticular=jaring/net). Formatio reticular menerima serabut aferen dari medulla spinalis, nuklei
saraf kranial, cerebellum, dan hemisfer cerebri, dan memproyeksikan serabut eferennya kembali
ke struktur yang sama. Beberapa nuklei formatio reticularis memiliki proyeksi descendens ke
medulla spinalis yang mempengaruhi baik fungsi motorik maupun otonom.

RAS (Reticular Activating System) merupakan jalur polisinaps yang terdapat dalam formasi
reticular yang menentukan tingkat kesadaran serta penjagaan siklus tidur-bangun. Lesi yang
mengenai sistem ini dapat menyebabkan gangguan ataupun hilangnya kesadaran.

42
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

BAB 5
CEREBELLUM

C
erebellum adalah organ sentral untuk kontrol motorik halus (fine motorik). Cerebellum
(otak kecil) terletak pada fossa cranialis posterior, atap fossa cranialis posterior berupa
sekat duramater yang dikenal sebagai tentorium cerebelli yang memisahkan cerebellum
dari lobus occipipitalis cerebri. Cerebellum terletak disebelah dorsal batang otak (brain stem) dan
dihubungkan dengan komponen-komponen batang otak melalui tiga pasang berkas yang padat,
yaitu pedunkulus serebelli (cerebellar peduncles/ pedunculi cerebellares).

Cerebellar peduncles merupakan tempat menempelnya cerebellum ke batang otak yang


terdiri atas tiga bagian yaitu:

1. Superior Cerebellar peduncles (pedunculus cerebellaris cranialis/ brachium conjunctivum)


yang menempel pada midbrain.

2. Middle cerebellar peduncles (pedunculus cerebellaris medius/ brachium pontis) yang


menempel pada pons.

3. Inferior cerebellar peduncles (pedunculus cerebellaris caudalis/ corpus restiforme) yang


menempel pada medulla oblongata.

43
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Hemisfer terdiri dari 2 hemisfer yang dihubungkan vermis (disebut vermis karena mirip
cacing, vermis=cacing). Sub divisi vermis dari bagian superior ke inferior adalah Lingula, central,
culmen, declive, folium, tuber, pyramis, uvula dan nodulus. Struktur ini memiliki sedikit makna
fungsional dan biasanya tidak berhubungan secara klinis. Saat ini lebih umum untuk membedakan
tiga komponen utama cerebellum berdasarkan filogenetik dan fungsional.

1. Archicerebellum (Vestibulocerebellum)

Archicerebellum (secara filogenetik merupakan bagian cerebellum tertua) berhubungan


erat dengan aparatus vestibularis. Struktur ini menerima sebagian besar input aferennya dari
nuklei vestibularis di batang otak dan dengan demikian disebut juga vestibulocerebellum.
Secara anatomi archicerebellum terutama terdiri dari floculus dan nodulus (lobus
floculonodularis).

44
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Fungsi: Vestibulocerebellum menerima impuls dari aparatus vestibularis yang membawa


informasi mengenai posisi dan gerakan kepala. Output eferennya mempengaruhi fungsi
motorik mata dan tubuh sedemikian rupa sehingga equilibrum (keseimbangan) dapat
dipertahankan pada semua posisi dan pada semua gerakan.

2. Paleocerebellum (Spinocerebellum)

Paleocerebellum (bagian cerebellum tertua kedua), setelah archicerebellum) menerima


sebagaian besar input aferennya dari medulla spinalis melalui tractus spino-cerebelaris
(ventralis dan dorsalis) dan dengan demikian disebut juga spinocerebellum. Struktur ini
terdiri dari culmen, dan lobulus centralis, dan lobi anterior vermis, serta uvula dan piramis
lobus inferior, dan paraflokulus. Kita dapat menyatakan untuk mempermudah bahwa
spinocerebellum terdiri atas vermis dan zona paravermian (pars inter-medialis).

Fungsi: Spinocerebellum mengontrol tonus otot dan mengoordinasi kerja kelompok-


kelompok otot antagonistik yang berpartisipasi pada postur dan gaya berjalan.

3. Neocerebellum (Cerebrocerebellum)

Neocerebellum merupakan bagian terbesar cerebellum, struktur ini terbentuk dari dua
hemisfer cerebelli dan memiliki hubungan fungsional yang erat dengan cortex cerebri, yang
berproyeksi ke struktur ini melalui nuclei pontis. Dengan demikian, neocerebellum disebut
juga pontocerebellum atau cerebrocerebellum.

Neocerebellum terdiri terdiri atas bagian-bagian vermis dan hemisfer dan juga dikenal
sebagai lobus caudalis (posterior) cerebelli dan bersangkutan dengan penerimaan impuls-
impuls dari cortex cerebri melalui nuclei pontis melalui susunan fibrae
45
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

coticopontocerebellaris.

Fungsi: Hubungan cerebrocerebellum yang kompleks memungkinkan struktur ini untuk


meregulasi semua gerakan terarah secara halus dan tepat. Melalui jaras spinocerebellaris
aferen yang menghantarkan dengan sangat cepat, cerebrocerebellum secara terus menerus
menerima informasi terbaru mengenai aktivitas motorik di perifer. Dengan demikian ia dapat
memperbaiki setiap kesalahan dalam perjalanan gerakan volunter untuk memastikan bahwa
gerakan tersebut dilakukan secara halus dan tepat. Lesi pada cerebrocerebellum tidak
menimbulkan paralisis, tetapi menimbulkan kerusakan berat pada eksekusi gerakan volunter.
Manifestasi klinis selalu ipsilateral (pada sisi yang sama) terhadap lesi penyebabnya.

CORTEX CEREBELLI

Cortex cerebelli/cerebellar merupakan substansi grisea yang menutupi opermukaan luar


cerebellum terdapat 3 lapisan: Lapisan luar (molekular), sel purkinje, dan lapisan dalam
(granular).

Nucleus cerebellum terdiri atas: nucleus dentate, globose, emboliform, dan fastigial.

FUNGSI CEREBELLUM

Tiga hal penting yang harus diingat untuk memahami fungsi cerebellum:

1. Cerebellum menerima sangat banyak input sensorik umum dan khusus, tidak berperan serta
46
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

sedikitpun dalam persepsi ataupun diskriminasi sadar.

2. Meskipun cerebellum mempengaruhi fungsi motorik, lesi cerebellum tidak menimbulkan


paralisis.

3. Cerebellum tidak penting pada sebagian besar proses kognitif tetapi memiliki peran utama
pada pembelajaran dan memori motorik.

Intinya, cerebellum merupakan suatu pusat koordinasi yang mempertahankan keseimbangan dan
mengontrol tonus otot melalui sirkuit regulasi dan mekanisme umpan balik yang kompleks, dan
memastikan eksekusi semua proses motorik terarah yang tepat dan terkoordinasi dengan baik
secara sementara. Koordinasi gerakan cerebellar terjadi secara tidak disadari.

47
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

BAB 6
MEDULLA SPINALIS

M
edulla Spinalis (sumsum tulang belakang) merupakan bagian dari susunan saraf
pusat, Medulla spinalis menjulur dari foramen magnum ke vertebra lumbal yang
kedua, dan ujung bawahnya terikat pada bagian belakang os coccigeus oleh filum
terminale yang berada didalam canalis vertebralis.

Apabila lapisan-lapisan, struktur-struktur dan ruangan-ruangan yang mengelilingi medulla


spinalis itu disebutkan dari luar ke dalam secara berturut-turut, maka terdapatlah:

(1) dinding canalis vertebralis (terdiri vertebra dan ligamen);

(2) lapisan jaringan lemak (ekstradural) yang mengandung anyaman-anyaman pembuluh


vena;

(3) duramater;

(4) arachnoidea;

(5) ruangan sub arachnoid (cavitas subarachnoidalis), yang berisi liquor cerebri spinali (LCS);

(6) piamater, yang kaya akan pembuluh darah dan yang langsung membungkus permukaan
sebelah luar medulla spinalis.

48
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Sebanyak 31 pasang saraf spinal (cervical 8, thoracal 12, lumbal 5, sacrum 5 dan coccigeus
1) muncul dari medulla spinalis dan menjurus kebawah untuk kemudian keluar melalui foramina
intervertebralis.

49
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Jika dibandingkan dengan panjang collumna vertebralis, maka medulla spinalis itu relatif
lebih pendek, oleh karenanya saraf-saraf spinalis dari daerah lumbal menjurus kebawah dengan
arah yang lebih tajam. Dan saraf-saraf spinal yang terdapat dibawah ujung bawah medula spinalis
itu dianamai cauda equina (ekor kuda), yang berisi cairan cerebro spinalis dan bagian inilah yang
biasanya dilakukan pengambilan sampel cairan cerebro spinal atau Liquor Cerebro Spinal yang
dikenal dengan istilah Lumbal Punksi. Bagian-bagian dari medulla spinalis yang mengeluarkan
saraf-saraf spinal yang kemudian menyusun plexus brachialis dan lumbosacralis nampak secara
makroskopis (dengan mata biasa) seperti membengkak dibandingkan dengan bagian-bagian yang
berada di bawah dan diatas tempat itu. Tempat-tempat pembengkakan tersebut dinamai
intumescentia terdiri atas intumecentia cervicalis dan lumbalis.

Potongan melintang pada medulla spinalis akan memperlihatkan susunan substansi kelabu
(substansi grisea) di bagian tengahnya. Bentuknya menyerupai kupu-kupu, dengan sayap-
sayapnya yang disebut sebagai Cornu Posterior atau Posterior Horn Cell (PHC) dan cornu
Anterior atau Anterior Horn Cell (AHC). Ditengah-tengah bagian ventral medulla spinalis pada
bagian substansi albanya terdapat sebuah sulcus (anterior medialis) yang menjorok masuk tetapi
tidak sampai mencapai substansi kelabu. Sehingga serabut-serabut saraf dapat menyilang dari
kedua sisi medulla spinalis melalui bagian substansi putih yang terletak ventral terhadap substansi
kelabu tadi.

50
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Bagian substansi putih tempat serabut-serabut saraf menyilang dinamai commissura alba
anterior (anterior white commisure). Pada bagian dorsal atau posterior tidak terdapat sulcus,
tetapi disitu terdapat sebuah septum (postero-medianus) yang memanjang sampai ke substansi
kelabu, sehingga tidak terdapat commissura alba posterior.

51
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Karena adanya bentuk poros kelabu medulla spinalis yang menyerupai kupu-kupu tadi,
maka substansi putihnya terbagi-bagi kedalam kolom-kolom atau funiculi (bentuk jamak
funiculus). Cornu posterior (Posterior Horn Cell) menjulur sampai ke permukaan medulla spinalis,
dan bagian substansi putih yang terletak diantara kedua cornu posterior kiri dan kanan
membentuk funiculus posterior atau dorsalis. Kedua cornu anterior (Anterior Horn Cell) tidak
sampai mencapai permukaan, dan menyebabkan funiculi anterior yang terletak diantara kedua
cornu anterior tersebut terpisah secara tidak sempurna dari funiculus lateralis yang terletak
diantara cornu anterior dan cornu posterior. Biasanya funiculus lateralis itu dibagi lagi menjadi
pars anterolateralis dan pars posterolateralis.

Cornu anterior (Anterior Horn Cell/AHC) beserta axonnya, yang keluar sebagai radix
ventralis saraf spinalis campuran, secara klinis dikenal sebagai lower motor neuron (LMN).
Neuron tersebut merupakan lintasan terakhir dan tunggal bagi semua impuls motorik yang akan
disalurkan ke organ-organ efektor (otot). Oleh sebab itu, kerusakan pada LMN akan
mengakibatkan kelumpuhan mutlak pada bagian yang disarafinya (paralysis). Sebuah otot yang
diputuskan hubungannya dengan LMN akan menjadi lumpuh (Flaccid), dan mengecil (atropy).

Serabut-serabut descendens (menurun) panjang yang menghantarkan impuls untuk


mempengaruhi kegiatan sel-sel cornu anterior (AHC), dikenal bersama-sama sel saraf induknya
sebagai Upper Motor Neuron (UMN). Apabila serabut ini rusak, LMN tidak dapat lagi menerima
dan meneruskan impuls-impuls tertentu. Terutama impuls-impuls yang mengendalikan gerakan-
gerakan yang disadari (volunter). Keadaan ini dikenal sebagai paresis (lemah). Sebaliknya
pengaruh-pengaruh neuron yang bersifat inhibisi (menghambat) juga ikut disingkirkan, sehingga
AHC itu akan melepaskan impuls-impuls yang lebih dari biasanya ke arah otot. Akibatnya, otot
bukannya menjadi lemas, tetapi justru meningkat tonusnya. Keadaan tonus otot yang meningkat
ini dinamakan spastisitas.

SUSUNAN INTRINSIK SUBSTANSIA GRISEA

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa selain-selain neuron intercalatus, di dalam cornu
dorsale (PHC) dapat dijumpai neuron-neuron sensorik, sedangka di cornu ventral (AHC) terdapat
neuron-neuron motorik, dan didalam cornu intermedium terdapat neuron-neuron
visceromotorik.

Pada hakekatnya dikenal dua macam pembagian fungsional pada kelompok-kelompok sel
neuron pada substansia grisea sebagai berikut:

1. Pembagian Klasik

a). Cornu dorsale (posterior horn cell/PHC),

Terdiri atas kumpulan-kumpulan sel neuron sebagai berikut:

52
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

(1). Substansia Gelatinosa

 Terletak pada bagian apex cornu dorsal

 Terdapat pada semua segmen medulla spinalis

 Menerima serat-serat aferen halus yang mengan-tarkan impuls-impuls nyeri dan


suhu.

(2). Nucleus proprius

 Menempati sebagian besar cornu dorsal (PHC)

 Terdapat pada segmen C1 sampai Co 1

 Menerima serat-serat tebal, yang mengantarkan impuls-impuls proprioseptif dan


mungkin juga raba.

(3). Substansia visceralis secundaria

 Terletak pada bagian lateral basis cornu dorsal

 Terdapat pada segmen Th1 sampai L3

 Menerima serat-serat aferen visceral.

b). Cornu Intermedium (Columna Intermedia)

Kolom sel-sel neuron dapat dibagi menjadi dua bagian:

(1) Cornu intermedia lateral, setinggi segmen Th1 sampai L3 (pusat spinal sistem nervous
sympatis)

(2) Cornu intermediomediale atau nuclei parasympatis sacral, yang terletak setinggi
segmen S2 sampai 4.
53
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

c). Cornu Ventral (Anterior Horn Cell/AHC)

Ini dapat dibagi menjadi tiga bagian utama:

(1) Kelompok medial

 Terbentang dari segmen C 1 sampai Co 1

 Terdiri atas necleus ventromedialis dan dorso medialis

 Melayani otot-otot leher truncus (badan), termasuk intercostales dan abdominales.

Keterangan gambar:
1. Substansia gelatinosa 7. Nucleus dorsolateralis
2. Nucleus proprius 8. Nucleus ventrolateralis
3. Substansia Visceralis secundaria 9. Nucleus ventromedialis
4. Columna intermedia 10. Nucleus dorsalis (Clarke)
5. Nucleus centralis 11. Canalis centralis
6. Nucleus retrodorsolateralis

(2) Kelompok lateral

Kelompok sel-sel neuron ini melayani otot-otot ekstremitas superior (alat gerak
bagian atas) maupun ekstremitas inferior (alat gerak bagian bawah), oleh karenanya
hanya didapat pada segmen-segmen medulla spinalis tertentu, yaitu:

 Segmen cervical (C4 sampai Th1)

 Segmen lumboscaral (L2 sampai S2)

Kelompok ini selanjutnya dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok yang kecil:

54
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

(a). Nucleus ventrolateralis

 Segmen C4 sampai C1, yang melayani otot-otot ekstremitas atas.

 Segmen L2 sampai S2 melayani otot-otot ekstremitas bawah.

(b). Nucleus dorsolateralis

 Segmen C4sampai Th1, yang melayani otot-otot antebrachium dan tangan

 Segmen L2 sampai S2 atau S3, yang melayani otot-otot tungkai bawah dan
kaki.

(c). Nucleus retrodorsolateralis

 Mengandung neuron-neuron yang amat besar dengan axon-axon yang amat


panjang

 Segmen C8 sampai Th1, yang melayani otot-otot kecil (intrinsik) pada


tanngan yang menggerakan jari tangan

 Segmen S1 sampai S3, yang melayani otot-otot kecil (intrinsik) pada kaki yang
menggerakkan jari-jari kaki.

(3). Kelompok sentral

Kelompok ini terletak ditengah-tengah cornu ventral, contoh: nucleus phrenicus (C4
sampai C6) dan nucleus accessorius (C1 sampai 5 atau 6).

2. Pembagian menurut Rexed.

Dalam serangkaian naskah penelitian Rexed (1952,1954,1964) melukiskan organisasi


arsitektual sel-sel neuron di dalam medulla spinalis kucing, ia percaya bahwa susunan berlapis-
lapis didalam substansia grisea medulla spinalis kucing ini juga berlaku bagi manusia.
Seluruhnya dikenal 10 lamina: lamina I sampai X.

Beberapa ciri lamina Rexed yang cukup penting:

Lamina IV : • merupakan lapisan yang tebal yang menempati sebagian besar cornu dorsale

• terdiri atas neuron berbagai ukuran, sehingga menunjukkan susunan yang


heterogen dan tidak begitu padat

• lapisan ini sesuai dengan nucleus proprius

• menerima serat-serat radix dorsalis, yaitu dari golongan II, yang mengadakan
synapsis axodendritik dan axosomatik denngan sel-sel neuron besar dan
menengah.

55
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

• pengaruh fisiologik serat-serat yang berakhir dalam lamina IV: serat-serat aferen
golongan II bersifat eksitasi, tractus corticospinalis bersifat inhibisi; sel-sel
neuron dalam lamina IV ini juga dipengaruhi oleh sel-sel neuron dalam lamina
II (substansia gelatinosa) melalui cabang-cabang colateral dari serat-serat pada
tractus dorsolateralis.

Lamina VI : • menempati daerah basis cornu dorasle

• dapat dibagi menjadi dua bagian, bagian medial (kecil) dan bagian lateral
(lebih besar)
• beberapa ciri bagian medial:
(a) Menerima serat-serat aferen radix dorsalis golongan Ia

(b) cabang-cabang kolateral serat-serat Ia terse-but mengadakan synapsis


dengan neuron mototrik gamma didalam lamina IX

(c) pars medialis lamina VI yang dijumpai pada segmen-segmen medulla


spinalis C8 sampai L3 sebenarnya sesuai dengan nucleus dorsalis (Clarke)

(d) axon-axon dari pars medialis lamina VI membentuk tactus spino


cerebellaris dorsalis.

• beberapa ciri bagian lateral:

(a) Menerima axon-axon dari lamina V dan serat-serat aferen radix dorsalis
golongan Ib

(b) Axon-axon dari sel-sel neuron dalam bagian lateral lamina VI antara lain
menyilang garis median membentuk tractus spino cere-bellaris ventralis,
atau menuju ke lapisan-lapisan lebih dalam termasuk lamina IX atau ikut
membentuk fasciculus proprius setempat

• tractus descendentes yang berakhir dalam lamina VI:


56
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

(a) Tractus rubrospinalis (dari batang otak)

(b) Tractus corticospinalis (dari cortex cerebri)

Lamina IX: • lamina ini sebenarnya terdiri atas sejumlah kelompok sel neuron motorik, oleh
karena itu tidak menunjukkan susunan sebagai lapisan (lamina)

• lamina ini mengandung dua macam neuron motorik:

(a) Neuron mototrik alpa, yang merupakan sel-sel berukuran terbesar di


dalam medula spinalis, dengan axon-axonnya yang melayani otot skelet
(serat-serat ekstrafusal)

(b) Neuron motorik gamma, yang berukuran kecil dengan axon yang
melayani serat-serat intrafusal kumparan otot.

SUSUNAN INTRINSIK SUBSTANSIA ALBA

Substansia alba (white matter) medulla spinalis untuk sebagian besar terdiri atas serat-serat
berselubung myelin yang tersusun secara longitudinal. Diantara serat-serat ini terdapat juga serat-
serat halus yang tidak berselubung myelin yang jumlahnya jauh lebih terbatas. Funiculus terdiri
atas sejumlah berkas fungsional yang lazim disebut tractus (kadang-kadang disebut fasciculus).
Suatu tractus terdiri atas satu berkas serat yang mempunyai tempat asal, tempat berakhir dan
fungsi yang sama didalam susunan saraf pusat. Serat-serat yang membentuk berbagai tractus pada
khususnya dan funisculus atau substansia alba medulla spinalis pada umumnya, berasal dari tiga
sumber utama: (1) sel-sel ganglion, (2) sel-sel saraf didalam substansia grisea medulla spinalis, (3)
sel-sel saraf didalam cortex cerebri atau pusat-pusat fungsional lainnya didalam batang otak
maupun cerebellum.

Berbagai tractus di dalam medulla spinalis dapat dibagi berdasarkan berbagai asas, antara
lain sebagai berikut:

1. Arah aliran impuls yang diantarkannya:

a. Tractus ascendens, mengantarkan impuls-impuls saraf kearah cranial ke pusat-pusat


fungsional yang lebih tinggi di dalam batang otak, cerebellum dan cerebrum.

b. Tractus descendens, mengantarkan impuls-impuls saraf dari pusat-pusat fungsional yang


yang lebih tinggi kearah caudal ke segmen-segmen medulla spinalis, dan

c. Fasciculi proprii (tractus intersegmentales), mengantarkan impuls-impuls dalam dua arah


57
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

dari caudal kearah cranial dan sebaliknya dari cranial ke caudal dan terdiri atas serat-
serat yang menghubungkan berbagai segmen medulla spinalis satu dengan yang lainnnya
secara timbal balik kadang juga dikenal sebagai serat-serat intrinsik atau assosiasi di
dalam medulla spinalis.

2. Sifat-sifat atau kualitas Impuls-impuls yang dihantarkan misalnya ada tractus yang
mengantarkan impuls-impuls proprioseptif, eksteroseptif, motorik dan sebagainya.

BERBAGAI TRACTUS DI DALAM MEDULLA SPINALIS

1. Tractus Ascendens

a. Yang menghantarkan impuls-impuls nyeri dan suhu dari atau dekat permukaan tubuh
adalah sebagai berikut:

(1) Tractus dorsolateralis (Lissauer)


(2) Tractus Spinothalamicus lateralis
b. Yang menghantarkan impuls-impuls raba spesifik diskriminatif, proprioseptif dan kinestetik
ke thalamus dan akhirnya mencapai cortex cerebri.
 Fasciculus Gracilis dan Fasciculus Cuneatus.
c. Yang menghantarkan impuls-impuls proprioseptif, raba dan tekanan ke arah cerebellum.

(1) Tractus spinocerebellaris dorsal


(2) Tractus spinocerebellar ventral
d. Yang menghantarkan impuls-impuls raba ringan atau kasar (dari reseptor-reseptor dengan
nilai ambang rendah)
 Tractus spinothalamicus ventral

58
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

e. Yang menghantarkan impuls-impuls visceral yang antara lain berhubungan dengan rasa-
rasa visceral termasuk nyeri visceral.

 Sistem visceral ascendens sekunder.

f. Yang menghantarkan impuls-impuls lainnya adalah sebagai berikut.

(1) Tractus spinoreticularis


(2) Tractus spino-olivaris
(3) Tractus spino vestibularis.

2. Tractus Descendens

a. Tractus corticospinalis
b. Tractus reticulospinalis
c. Tractus rubrospinalis
d. Tractus vestibulospinalis
e. Tractus tectospinalis

3. Fasciculi proprii (tractus intersegmental)

Fasciculus proprius, yaitu yang terdiri atas serat-serat intersegmental atau serat-serat
intrinsik atau juga disebut serat-serat assosiasi pada medulla spinalis, terletak di dalam
substansia alba medulla spinalis dekat dengan permukaan substansia grisea.

59
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Melalui fasciculi proprii ini berbagai segmen medulla spinalis saling dihubungkan secara
timbal balik. Serat-serat fasciculi proprii ini terdiri atas axon-axon yang berasal dari sel-sel
neuron di dalam substansia grisea yang berdekatan. Segera sesudah axon-axon tersebut
meninggalkan substansia grisea, mereka mengalami bifurcatio dan cabang ascendens dan
descendens ini berjalan masing-masing ke arah cranial dan caudal untuk beberapa segmen
sebelum berakhir di dalam substansia grisea yang sesuai dengan asalnya. Dengan cara ini
berbagai segmen medulla spinalis dapat diintegrasikan kegiatan-kegiatannya oleh serat-serat
intersegmental ini. Sifat integrasi ini dapat seluruhnya berupa hubungan antara daerah aferen
medulla spinalis dengan daerah aferen lainnya, atau suatu daerah eferen dengan daerah eferen
lainnya, dan bahkan dapat pula berupa hubungan antara suatu daerah aferen dengan suatu
daerah eferen.

Kerusakan pada fasciculi proprii dapat mengakibatkan gangguan-gangguan refleks


intersegmental. Refleks-refleks semacam ini antara lain berguna dalam hubungan dengan
fungsi-fungsi pengendalian otomatik di dalam medulla spinalis. Misalnya di dalam segmen-
segmen lumbosacral terdapat pusat-pusat refleks medulla spinalis yang berhubungan dengan
pengendalian proses kencing, defekasi dan ereksi penis, sedangkan di dalam segmen-segmen
thoracal bagian cranial medulla spinalis mekanisme intersegmental tersebut memegang
peranan dalam pengendalian sinergik otot-otot pernapasan.

60
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

MEKANISME REFLEKS

Gerakan refleks secara sederhana diartikan sebagai gerakan yang terjadi diluar kesadaran,
salah satu contoh gerakan refleks adalah refleks meregang atau myotatik (stretch refleks).
Mekanisme refleks ini merupakan mekanisme refleks yang sederhana dan cukup akrab bagi
praktisi kesehatan (dokter, fisioterapi, perawat dll).

Pada dasarnya, refleks ini tergantung kepada kenyataan bahwa serabut-serabut aferen
primer golongan Ia yang datang dari muscle spindle serabut otot intrafusal, menjulurkan sebuah
percabangan axonnya ke α-motoneuron yang mensarafi serabut-serabut ekstrafusal dari otot
yang sama. Jadi, bila serabut-serabut otot itu tiba-tiba meregang, misalnya karena terkena
pukulan dengan palu refleks pada sebuah tendonnya, reseptor muscle spindle tadi akan
mencetuskan impuls ke serabut aferen, yang selanjutnya akan merangsang α-motoneuron. Hal ini
akan mengakibatkan serabut-serabut ekstrafusal berkontraksi, dan dengan demikian
mengembalikan otot tadi kepada ukurannya yang semula, contoh dari refleks ini adalah refleks
pada lutut.

Pada refleks ini, ketukan pada tendon patellar (tepat dibawah tempurung lutut) akan
menyebabkan ekstensi dari tungkai bawah. Penjelasan mekanisme refleks tersebut diatas adalah
sebagai berikut:

“Pada otot Quadriceps femoris terdapat (1) reseptor regang (muscle spindle) yang mendeteksi

61
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

adanya regangan dari pukulan pada tendon patellar. Reseptor ini kemudian membawa impuls
sepanjang (2) saraf sensoris (sensori neuron) dalam nervus femoral ke (3) medulla spinalis (spinal
cord). Pada medulla spinalis saraf sensori bersinapsis (berhubungan) dengan (4) saraf motorik
(motor neuron). Neuron motorik didalam nervus femoral tersebut membawa impuls kembali ke
otot (5) Quadriceps yang kemudian berkontraksi dan menyebabkan terjadi gerakan ekstensi
lutut”.

Untuk terjadinya gerakan refleks, maka dibutuhkan struktur sebagai berikut:

1. Reseptor yang mendeteksi adanya perubahan serta menerima impuls, misalnya kulit.

2. Neuron sensorik yang menghantarkan impuls dari receptor ke ganglion radiks posterior untuk
selanjutnya ke tanduk belakang (Posterior Horn Cell/PHC) medulla spinalis.

3. Spinal Cord (sumsum tulang belakang), dimana serabut-serabut saraf penghubung


(interneuron) menghantarkan impuls-impuls menuju ke tanduk depan (Anterior Horn Cell)
medulla spinalis.

4. Neuron motorik yang menerima dan meneruskan impuls ke efektor (otot)

5. Efektor, yang melaksanakan gerakan karena diransang oleh impuls saraf motorik.

62
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

BAB 7
SUSUNAN SARAF TEPI

S
usunan saraf tepi meliputi jaringan saraf diluar Susunan Saraf Pusat yang berfungsi untuk
menerima rangsang, menghantarkan informasi sensorik dan membawa perintah motorik
ke jaringan dan sistem perifer, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap berkas akson
(serat saraf) saraf perifer membawa informasi sensorik dan perintah motorik. Jaringan saraf yang
keluar dari otak dikenal sebagai saraf cranial, sedangkan berkas saraf yang keluar dari medulla
spinalis dikenal sebagai saraf spinal.

Sehubungan dengan fungsinya susunan saraf tepi dapat dibagi menjadi dua divisi yaitu:

1. Divisi aferen, merupakan saraf tepi yang menghantarkan informasi sensorik dari reseptor
(struktur sensorik yang menerima rangsang tertentu) somatik maupun visceral di
jaringan/organ perifer ke susunan saraf pusat, divisi aferen juga dikenal sebagai neuron
sensorik.

2. Divisi eferen, merupakan saraf tepi yang membawa perintah motorik ke otot dan kelenjar,
divisi eferen dikenal juga sebagai neuron motorik. Divisi eferen terdiri atas dua yaitu:

a. Sistem saraf motorik somatik, mengontrol otot rangka secara volunter/disadari, dan
involunter berupa respon yang sederhana dan otomatis, gerakan yang kompleks yang
diluar kesadaran (refleks).

b. Sistem saraf motorik otonom/sistem saraf motorik visceral, mengontrol secara otomatis
otot polos, otot jantung dan sekresi kelenjar tanpa disadari terdiri dari saraf simpatis dan
parasimpatis.

SARAF CRANIAL

Saraf cranial atau juga dikenal sebagai nervi craniales atau saraf kepala/saraf otak
merupakan stasiun-stasiun penghubung untuk impuls-impuls dari pusat-pusat saraf yang lebih
tinggi ke alat-alat efektor dan untuk impuls-impuls dari perifer ke pusat-pusat saraf yang lebih
tinggi di dalam susunan saraf pusat.

Saraf cranial merupakan saraf perifer yang berpangkal pada otak dan batang otak (brain
stem) fungsinya sensorik, motorik ataupun keduanya (campuran), dan fungsi khusus. Yang
dimaksud dengan fungsi khusus itu ialah fungsi yang bersifat pancaindera, seperti penghiduan,
penglihatan, pengecapan, pendengaran dan keseimbangan. Dengan perantaraan saraf cranial kita

63
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

dapat mencium bau, melihat, mengecap, mendengar, merasakan nyeri, dan perasaan protopatik
lainnya pada wajah dan dapat memelihara keseimbangan yang diperlukan untuk mengatur sikap
dan gerakan dan menghidupkan raut muka sesuai dengan keadaan dan suasana. Ada 12 pasang
saraf cranial, saraf cranial pertama berhubungan langsung dengan otak, tanpa melalui batang
otak, yang kesebelas semuanya berasal dari batang otak. Saraf cranial II (kedua) dan III (ketiga)
berpangkal di mesencephalon, saraf cranial IV (keempat), V (kelima), VI (keenam) dan VII
(ketujuh) berasal dari pons dan saraf cranial VIII (kedelapan) sampai XII (keduabelas) berasal dari
medulla oblongata. Saraf cranial atau nervus cranial tersebut adalah:

1. Nervus cranial I (olfactorius) berfungsi untuk penciuman,

2. Nervus cranial II (Opticus) berfungsi untuk penglihatan,

3. Nervus cranial III (Oculomotorius) berfungsi untuk mengontrol 4 dari 6 otot mata yang
menggerakkan bola mata, juga mengandung serabut-serabut saraf autonom yang
mengontrol dilatasi dari pupil serta mengatur jumlah dari cahaya yang mencapai retina
dan untuk penglihatan dekat. Secara klinis, kerusakan pada saraf ini akan menyebabkan

64
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

ptosis (kelopak mata menutup), juling, dan kehilangan refleks terhadap cahaya.

4. Nervus cranial IV (trochlearis) berfungsi untuk mengontrol salah satu otot mata yang
memungkinkan kita melihat keatas,

5. Nervus cranial V (trigeminus) yang mempunyai tiga cabang utama sesuai dengan
namanya berfungsi untuk membawa sensasi dari wajah, hidung, mulut, dan pharinx (SS),
juga mensarafi otot pengunyah (M),

6. Nervus cranial VI (Abducens) berfungsi untuk mengontrol salah satu otot mata yang
memungkinkan kita melihat kesamping (M)

7. Nervus cranial VII (Facialis) berfungsi untuk mengantarkan sensasi 2/3 bagian depan dari
lidah (SS), juga mensarafi otot-otot ekspresi wajah, kulit kepala dan stapedius ,

8. Nervus VII (vestibulocochlearis) yang terdiri atas 2 cabang yaitu cochlearis untuk
pendengaran dan vestibularis untuk menjaga keseimbangan tubuh (SS), dahulu nervus ini
dikenal dengan nama acusticus.

9. Nervus IX (Glossoharingeal) mengandung saraf sensorik dan motorik, saraf sensorik


menuju posterior ketiga pada lidah kontriktor pharinx.

10. Nervus X (Vagus) terdiri atas serabut saraf campuran sensorik dan motorik serta
autonom, saraf sensorik melayani sensasi rasa dari reseptor dalam pharinx serta sensasi
dari telinga (canalis uditorius), saraf motoriknya melayani palatum dan pharinx dan larinx
(berbicara), saraf autonomnya melayani sensorik dan serabut motoriknya dari dan ke
berbagai organ sistem pencernaan, respirasi dan cardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah) didalam thorax (dada) dan abdomen (perut).

11. Nervus XI (Acsesorius), saraf ini terbelah dua bagian: yang pertama menyertai vagus
menuju larinx dan farinx, yang kedua adalah saraf motorik yang menuju otot sterno
cleiodomatoideus dan otot trapezius.

12. Nervus XII (Hypoglossus/Hypoglossal), saraf ini bersifat motorik yang mensarafi otot
lidah.

SARAF SPINAL

Pembahasan mengenai saraf spinal sangat berhubungan dengan pembahasan mengenai


medulla spinalis (hal.69). Saraf spinal bermula dari AHC medulla spinalis yang kemudian
mensarafi otot-otot rangka oleh karenanya lebih dikenal sebagai saraf tepi atau perifer. Saraf
spinal terdiri atas 31 pasang saraf. Gangguan pada saraf spinal/saraf perifer biasa dikenal dengan
istilah Lower Motor Neuron lesi.

Seperti yang telah dijelaskan, pada medulla spinalis terdapat pelebaran/pembengkakan atau
65
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

intumecentia pada cervical dan lumbal yang merupakan tempat keluarnya beberapa saraf perifer
(gabunngan) yang dikenal dengan pleksus yang terdiri atas pleksus cervical yang melayani otot
leher dan pundak, pleksus brachialis yang melayani ekstremitas (alat gerak) atas dan pleksus
lumbosacralis yang melayani ekstremitas bawah.

Pleksus brachialis keluar dari segmen C5-T1 terdiri atas nervus Axillaris (C5-C6),
Musculocutaneus (C5-C7), Medianus/median (C6-T1), Radialis/radial (C5-T1) dan Ulnaris/ulnar
(C8-Th1).

66
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Sedangkan otot-otot yang dipersarafi adalah: Nervus Axillaris: Deltoid, teres minor.
Nervus Musculocutaneus: biceps, brachialis, coracobrachialis. Nervus Radial: triceps, supinator,
anconeus, brachioradialis, extensor carpi radialis brevis, extensor carpi radialis longus, extensor
carpi ulnaris, digital extensor, abductor pollicis longus. Nervus Medianus: Fleksor carpi radialis,
palmaris longus, pronator, plexor digitalis, abductor pollicis brevis. Nervus ulnaris: fleksor carpi
ulnaris, fleksor digitorum dan adductor pollicis.

67
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Pleksus lumbosacralis terbentuk dari rami ventral dari segmen T12 sampai S4, akar saraf
yang keluar dari pleksus lombosacralis dapat dibagi dua bagian yaitu: Pleksus lumbal dan pleksus
sacral.

Pleksus lumbal dibentuk dari rami ventral L1-L4 dan beberapa dari serabutnya berasal dari
Th12 (Thoracal 12). Pleksus ini berada di depan processus transversus lumbal pada bagian
posterior dinding abdominal. Saraf yang berasal dari pleksus ini mensarafi bagian bawah
abdomen (perut) dan bagian anterior dan medial ekstremitas bawah.

Pleksus sacral dibentuk dari rami ventral L4-L5 dan S1-S4, saraf yang berasal dari pleksus ini
menyuplai pada bagian punggung bawah, pelvis (panggul), perineum (daerah antara liang anus
dan liang vagina), permukaan posterior dari ekstremitas bawah serta permukaan dorsal
(punggung) kaki. Saraf Sciatic (ischiadicus) adalah saraf besar yang keluar dari pleksus ini.

Otot-otot yang dipersarafi oleh pleksus lumbosacralis adalah:

Saraf Otot yang dipersarafi


N. Femoralis (L2-L4) m. sartorius dan m. Quadriceps

N. Obturator (L2-L4) m. Adduktor magnus, adduktor brevis,


adduktor longus, m. Gracillis.

N. Sciatic/Ischiadicus (L4-S3) m.semimembranosus, m.Semitendinosus,

68
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

m.adductor magnus.

N. Tibialis (L4-S3) Otot-otot Fleksor dari kaki, otot-otot plantar


plantar fleksor dari kaki, fleksor dari jari kaki,
kulit dari permukaan posterior tungkai,
permukaan palntar dari kaki.

Peroneal/peroneus (L4-S3) m.biceps femoris, m.peroneus, m.tibialis


anterior, ekstensor dari jari kaki, permukaan
anterior dari tungkai, dan permukaan dorsal
dari kaki, kulit diatas permukaan anterior dari
tungkai dan permukaan dorsal dari kaki.

Pudendal (S2-S4) Otot-otot perineum, termasuk bagian luar


anus dan spincter uretra, kullit genitalia
eksterna dan otot yang berhubungan.

69
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

Saraf Sciatic (Ischiadicus) adalah merapakan saraf yang paling besar dalam tubuh kita yang
terdiri atas 2 cabang saraf yaitu: N.Tibialis dan N.Peroneal. Nervus ischiadicus berasal terutama
dari L5-S2 dan meninggalkan bagian posterior pelvis medial ke tuberositas ischium (Ischial). Dia

70
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

melintasi bagian posterior tulang paha (os femur) dan bagian dalam otot biceps femoris.

Pada bagian fossa poplitea n.ischiadicus dibagi menjadi 2 cabang saraf yaitu: N.Tibialis yang
melanjutkan ujungnya ke bagian posterior dari tungkai bagian dalam batas antara os tibia dan os
fibula yang akhirnya masuk masuk ke sisi medial dari kaki dibelakang malleolus medialis. Saraf ini
menyuplai sensoris dan motorik pada bagian belakang tungkai terutama: m.soleus,
m.gastroknemius, tibialis posterior, dan fleksor dari jari-jari kaki.

N. Peroneal membungkus sekeliling sisi lateral dari os fibula dimana dibagi dalam dua
bagian yaitu: 1. Bagian dangkal (superficial branch) yang memberikan innervasi ke otot perineus
dan sensorik ke bagian belakang kaki, otot-otot ini membantu gerakan eversi kaki. 2. Bagian
dalam (deep branch) yang yang menurun ke bagian anterior dari tungkai yang mengontrol
m.Tibialis anterior dan ekstensor jari-jari kaki.

SARAF AUTONOM

Pembahasan mengenai saraf autonom sangat berhubungan dengan sistem endokrin dalam
hal ini hypothalamus dan hypofisis (pituitary) serta sistim limbik.

Saraf autonom bertanggung jawab terhadap aktivitas menjaga lingkungan internal tubuh
(homeostasis), temperatur tubuh, pH, jumlah oksigen dalam darah, volume darah, tekanan

71
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

darah, intake makanan, pencernaan dan absorbsi makanan dan air, eksresi dari hasil metabolisme,
semuanya terjadi tanpa kita perintah atau disadari.

Susunan saraf autonom secara umum terbagi atas 2 bagian yaitu: simpatis dan parasimpatis.
Fungsi keduanya biasanya saling berlawanan misalnya pada saat saraf simpatis memberikan efek
“fasilitasi” (merangsang) saraf parasimpatis kemudian memberikan efek “inhibisi”(menghambat).
Walaupun hal ini tidak selamanya benar karena terkadang kedua sistem ini bekerja secara terpisah
atau bekerja dengan efek yang sama.

Dengan adanya dua persarafan ini memberikan ruang lingkup yang lebih besar terhadap
fungsi berbagai organ tubuh, sebagai contoh Denyut jantung dipertahankan pada kisaran 72 per
menit sebagai hasil inhibisi dari parasimpatis serta stimulasi dari saraf simpatis. Dengan demikian
denyut jantung dapat ditingkatkan dengan mengurangi efek parasimpatis atau menambah efek

72
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

simpatis, hal ini juga dapat terjadi pada sistem organ yang lain.

SARAF SIMPATIS

73
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

BAB 8

NEUROSCIENCE, NEROPSIKOLOGI, BIOPSIKOLOGI, NEUROPSIKIATRI, dan HYPNOTHERAPY

B
Bab ini akan membahas mengenai sistem saraf dari segi praktis dan terapannya dalam
kehidupan sehari-hari, dan akan dijelaskan dalam bahasa santai, tetapi penjelasan
mengenai anatomi dan fisiologi tetap menggunakan penjelasan pada bab-bab
sebelumnya.

CEREBRUM (HEMISFER)

Otak kita meskipun dari segi anatomi dan fisiologi sama pada setiap orang akan tetapi
ternyata isi atau program otak kita yaitu pikiran tidak ada yang persis sama dari miliaran orang
yang ada di dunia ini. Bahkan orang yang kepalanya dempet seperti yang dialami Laleh dan
Laden ternyata mempunyai pikiran yang tidak sama dan setelah dewasa mereka memutuskan
saling terpisah tetapi justru operasi untuk memisahkan mereka yang menyebabkan kematian.

Seperti yang telah disebutkan didepan bahwa otak mempunyai beberapa bagian atau
lobus, lobus yang cukup menarik adalah lobus temporal sebagai bagian otak yang bertanggung
jawab terhadap pendengaran. Pada umur janin 3 bulan cortex auditoris sudah terbentuk dan
berfungsi dengan sempurna pada usia 5 bulan, sehingga banyak ibu-ibu yang berusaha untuk
memperdengarkan musik klasik sebagian lagi memperdengarkan suara orang mengaji atau sang
ibu sendiri yang mengaji. Makna dari pengetahuan terbentuknya cortex auditoris ini adalah
bahwa hendaknya seorang ibu tidak memperdengarkan hal-hal yang negatif pada janin yang
dikandungnya ataupun bertengkar karena ternyata pada umur 5 bulan saja janin sudah bisa
mendengar dan akan merekamnya dalam alam bawah sadarnya.

Pada tahun 1982 Roger Sperry mendapat hadiah nobel karena penemuannya bahwa
ternyata otak kita terdiri atas 2 bagian yaitu otak kanan dan otak kiri (hemisfer kiri dan hemisfer
kanan) yang mempunyai tugas berbeda tetapi bekerja sebagai satu kesatuan.

Para ahli sering mengatakan bahwa otak kiri dipakai untuk berpikir logis dan rasional
sedangkan otak kanan sebagai bagian kreatif sehingga dikatakan bahwa otak kanan lebih sering
jadi seniman, dan orang yang dominan otak kiri menjadi ahli matematika atau ahli teknologi,
74
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

akan tetapi dalam buku karya Edward Debono mengenai berpikir lateral (1970) mengingatkan
kita bahwa seseorang dapat menggunakan sistem otak kiri untuk menjadi kreatif. Ciri umum
orang yang lebih dominan otak kiri adalah orang yang menggunakan tangan kanannya dalam
bekerja dan demikian sebaliknya. Pada kenyataan yang dilihat disekitar kita seniman ataupun
musisi tidak semuanya menggunakan tangan kiri sebagai tangan yang dominan dalam bekerja.

Pada otak dikenal area broca dan area wernicke (lihat gbr hal.31), area broca adalah area
otak yang bertanggung jawab dalam bahasa atau berbicara sedangkan area wernicke adalah area
otak yang bertugas untuk memahami arti bahasa atau memahami pembicaraan. Pada pasien
stroke misalnya yang mengalami ganguan pada pada otak sebelah kiri area temporal akan
mengalami gangguan bahasa atau tidak mampu berbicara dengan baik (bicara tidak jelas) yang
dikenal dengan istilah afasia. Apabila area wernicke juga mengalami gangguan atau rusak maka
pasien akan mengalami ketidakmampuan untuk berbicara dan juga tidak memahami arti
pembicaraan yang dikenal sebagai afasia global. Area broca pada perempuan pada beberapa
buku dikatakan bahwa terdapat pada otak sebelah kiri dan kanan sedangkan pada laki-laki hanya
terdapat pada sebelah kiri saja, hal ini menyebabkan pada pasien stroke yang mengalami
hemiplegi pada sebelah kanan yang mengalami gangguan bicara lebih banyak pada laki-laki
daripada perempuan, pada anak perempuan pun biasanya lebih cepat dan fasih berbicara
dibandingkan pada anak laki-laki yang seumuran dengannya, dan mungkin saja hal ini juga yang
menyebabkan perempuan lebih cerewet dan lebih suka ngegosip dari pada laki-laki. Jadi kalau
ada laki-laki yang cerewet mungkin area brocanya juga dua he..he..he..

Diantara otak sebelah kiri dan kanan terdapat corpus callosum (lihat gbr hal. 44) yang
menjembatani otak sebelah kiri dan otak sebelah kanan, fungsinya adalah untuk mencopy
informasi dari otak kiri ke otak kanan dan sebaliknya, yang menarik adalah bahwa ternyata
corpus callosum pada perempuan lebih tebal daripada laki-laki hal ini akan mengakibatkan
informasi dari otak kiri dan informasi dari otak kanan akan berjalan lebih lancar, hal ini
menyebabkan perempuan lebih gampang terharu, sedih dan menangis, coba perhatikan pada
acara perpisahan misalnya karena pindah kerja meskipun hanya pindah beberapa kilometer dari
tempat kerja semula, kalau yang pindah adalah perempuan maka yang pergi ataupun yang
ditinggalkan pasti menangis, dan coba perhatikan apakah ada laki-laki yang menangis? Kalau ada
mungkin corpus callosumnya juga tebal...

Pada saat sekarang ini para ahli mengatakan terdapat beberapa jenis kecerdasan
diantaranya adalah: kecerdasan lingusitik (bahasa) biasanya adalah orang memiliki kemampuan
bahasa asing lebih dari tiga bahasa, kinestetik (gerakan) misalnya Rudi Hartono atlet bulutangkis
yang memegang rekor juara all england terbanyak, Lionel Messi (pemain sepak bola terbaik
dunia), Cristiano Ronaldo. Kecerdasan matematik misalnya Habibi, Einstein. Kecerdasan musik
misalnya Iwan Fals, Rhoma Irama. Kecerdasan interpersonal biasanya dimilki para pelobi atau
orang yang bekerja pada public relation. Kecerdasan intra personal misalnya para filosof.

75
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

HIPOCAMPUS & AMIGDALA

Hipocampus dikenal sebagai pusat memori jangka panjang apabila seseorang mengalami
kerusakan pada hipocampus maka orang tersebut akan kehilangan ingatan yang terjadi pada
waktu yang sudah lama. Fungsi lain dari hipocampus adalah memetakan otak (brain mapping)
yang dimaksud disini adalah bahwa hipocampus berfungsi membuat peta dalam otak, misalnya
seseorang yang pergi kepasar meskipun jalanannya banyak belokan yang dilewati tetapi karena
sudah sering dilewati maka dia tidak akan tersesat untuk kembali ke rumahnya. Lain hal halnya
kalau dia mengalami kerusakan pada hipocampusnya maka dia akan tersesat pada waktu menuju
kepasar maupun pada saat pulang kerumahnya. Contoh yang lain adalah pada saat memarkir
motor pada suatu mall misalnya Mall Panakkukang dan sementara lagi ramai maka orang yang
hipocampusnya berfungsi baik maka akan dengan gampang menemukan motornya yang diparkir,
sementara pada orang yang hipocampusnya kurang bagus bisa saja dia menelusuri tiap lorong
parkir yang ada untuk mencari dan menemukan motornya. Hipocampus juga berperan dalam
daya imun seseorang, pada orang yang stress akan mengeluarkan salah satu hormon stress yaitu
cortisol, hormon ini ternyata mempengaruhi kerja hipocampus, hal ini menyebabkan orang yang
stress daya tahan tubuhnya menurun diperparah lagi kalau tidak mau makan.

Amigdala adalah pusat meyimpan memori yang berhubungan dengan emosi, juga
mengatur seksual, dan sosial. Amigdala bisa membajak informasi sehingga disikapi secara
emosional, ceritanya seperti ini; Secara umum otak (pikiran) sebenarnya terdiri atas dua bagian
yaitu: otak rasional yang berpusat pada cortex cerebri dan otak emosional yang berpusat di sistim
limbik, semua informasi yang masuk kedalam otak akan melewati pintu gerbang otak yaitu
Thalamus dari thalamus informasi akan dilanjutkan ke cortex cerebri sebagai otak rasional
ataupun ke sistim limbik sebagai otak emosional. Amigdala ternyata bisa membajak informasi
yang harusnya ke cortex cerebri tapi dibawa ke sistim limbik satu contoh dalam kehidupan sehari-
hari misalnya; misalnya orang yang kebakaran rumahnya maka pada saat itu orang yang didalam
rumah tersebut tidak akan menggunakan otak rasionalnya tetapi otak emosionalnya sehingga
tidak jarang kita lihat orang yang keluar dari rumahnya hanya membawa bantal atau barang
yang tidak terlalu berharga misalnya panci atau bantal, lalu orang yang melihatnya heran dan
mungkin saja dengan tidak sadar mener-tawakannya, mereka mengatakan kenapa bantal yang
kau bawa keluar kenapa bukan SK pegawaimu atau ijazah..., atau seorang ibu keluar dari rumah
dan meninggalkan anak kecilnya didalam rumah, apakah ibu ini tega sama anaknya? Jawabnya
tidak tetapi amigdala lagi membajak informasi, sehingga disikapi secara emosional. Pada keadaan
tertentu pembajakan informasi ini ternyata berguna untuk menyelamatkan nyawa kita, coba
bayangkan bagaimana jadinya kalau rumah seseorang lagi kebakaran lalu tidak langsung keluar
rumah karena berpikir secara rasional dan memikirkan semua barangnya yang berharga dan
bernilai misalnya SK atau sertifkiat serta berusaha untuk menyelamatkannya yang akhirnya dia

76
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

tidak bisa keluar rumah.

Memori yang berhubungan dengan emosi biasanya lebih lama bertahan dalam ingatan
bahkan diingat seumur hidup, misalnya pernah diperkosa, atau pernah dirampok atau pernah
dipukul gurunya waktu SD dan dia sangat sakit hati maka dia akan mengingatnya seumur hidup,
semakin kuat emosional terlibat maka memorinya akan semakin kuat.

Hal lain yang menarik dari amiygdala adalah bahwa ukuran serta tebalnya sel-sel yang
menyusun amigdala pada perempuan lebih kecil tapi lebih banyak daripada laki-laki dan ini
menyebabkan secara umum perempuan lebih emosional dan penakut daripada laki-laki.

FORMASI RETIKULER (lihat hal.64)

Dalam ilmu hypnotherapi formasi retikuler dikenal sebagai katup atau klep untuk bisa
masuk kedalam pikiran alam bawah sadar. Pikiran sadar hanya kita gunakan sebesar 10 % dan
pikiran tidak sadar dipakai sebesar 90%. Dalam pikiran kita terdapat suatu daerah yang dikenal
sebagi critical area yang terletak pada sebagian pikiran sadar dan sebagian lagi pada pikiran
bawah sadar. Semua informasi yang masuk kedalam pikiran akan ditahan di critical area untuk
dianalisa dan disensor kalau masuk akal akan diterima dan masuk kedalam alam bawah sadar
tetapi kalau tidak maka akan dibuang. Critical Area sebenarnya berfungsi sebagai antisugestiv
untuk melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh luar. Betapa berbahayanya jika kita tidak
mempunyai antisugestiv, apapun yang terjadi dilingkungan kita tanpa bisa kita tolak akan
langsung mempengaruhi pikiran bawah sadar dan merubah perilaku kita.

77
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Ishak, S.Ft.,Physio

78

Anda mungkin juga menyukai