Anda di halaman 1dari 22

Sistem Saraf Tepi

Puput Indriani (1102017176)

Pembimbing : dr.Anna Luthfiana, SpS


Struktur Serabut Saraf Tepi

a. Neuron

 Badan Sel

 Processus

b. Sel glia

 Sel satelit

 Sel schwann
Sturktur Serabut Saraf Tepi (Cont.)

jenis-jenis neuron diklasifikasikan berdasarkan morfologi neruorn


yang ditentukan oleh jumlah, panjang, dan bentuk percabangan neuritnya.
Pembentukan Mielin pada Sususan Saraf Tepi

Selubung mielin diproduksi oleh sel schwann.


Semakin tebal selubung mielin makin cepat konduksi
serat saraf.

Sel-sel schwann dilapisi oleh selapis jaringan ikat.


Jaringan ikat ini melindungi saraf dari cidera.
Jaringan ikat juga membawa pembuluh darah yang
memberi makan serat saraf
Komponen Sistem Saraf Tepi

Saraf perifer terbagi menjadi dua “sumber”


radiks spinalis anterior dan posterior.

Susunan saraf tepi sensorik adalah sepanjang jalur sensoris antara


reseptor dikulit sampai dengan ganglion spinalis, selanjutnya menuju
medulla spinalis untuk diteruskan ke otak.

Susunan saraf tepi motorik dimulai dari motor neuron dikornu anterior
medula spinalis
Setiap radiks anterior bergabung dengan radiks

posterior yang sesuai tepat di bagian distal ganglion

radiks dorsalis untuk membentuk nervus spinalis, yang

kemudian keluar dari kanalis spinalis melalui foramen

intervertebralis. Pada tingkat servikal dan lumbosakral,

nervus spinalis bergabung membentuk pleksus saraf

yang kemudian membentuk saraf perifer yang

mempersarafi otot-otot leher dan ekstremitas.


Plexus brachialis
Plexus Cervikalis
Saraf Kranial

Saraf kranial merupakan saraf perifer yang terutama mempersarafi


struktur anatomi kepala dan leher. Kecuali vagus untuk
mempersarafi organ dada dan abdomen. Secara fungsional dibagi
menjadi sensori, motorik dan keduanya.
Saraf Spinalis

Secara keseluruhan, terdapat 31


pasang nervus spinalis, masing-
masing nervus spinalis terbentuk oleh
pertautan antara radiks anterior dan
radiks posterior didalam kanalis
spinalis.
Sistem Saraf Somatik
• Membutuhkan 1 motorneuron untuk mencapai efektor
(skeletal muscles)
• Terdiri dari aferen dan eferen
• Mengontrol gerakan volunteer dan refleks arcs

Kornu ventral korda spinalis keluar


melalui kornu ventral dan berjalan melalui
saraf spinal ke otot rangka yang dipersarafi
Sistem Saraf Otonom

Simpatis

Parasimpatis

• Mengatur fungsi-fungsi vital yang diperlukan untuk


mempertahankan lingkungan internal (homeostasis)
• Fungsi-fungsi tersebut dikontrol oleh mekanisme yang
tidak disadari (involunter)
• Hipotalamus sebagai pusat regulasi utama melalui
impuls saraf dan sebagian melalui jalur hormonal
Semua jalur otonom (simpatis dan parasimpatis) terdiri dari dua neuron dalam rangkaian.
Neuron pertama, yang disebut neuron praganglion, berasal dalam sistem saraf pusat dan
menjukur ke ganglion otonom di luar SSP. Disana neuron praganglion bersinapsis dengan
neuron kedua dalam jalur (neuron pascaganglion). Neuron ini memiliki badansel dalam
ganglion dan proyeksi aksonnya ke jaringan target. (ganglion adalah sekelompok badan sel
saraf yang berada di luar SSP. Dalam SSP setara dengan inti).
Perbedaan Simpatis dan
Parasimpatis
Simpatis Neuron Pertama = T1-L2 (Thoracolumbar)
Neuron Kedua = Ganglia chain, paravertebralis (rantai
simpatis)

Parasimpatis Neuron Pertama = CN III, CN VII, CN IX, CN X dan S2, S3, S4


(Craniosacral)
Neuron Kedua = Dinding organ yang dipersarafi (ganglia
intramular)
Simpathetic
Pathway

Stimulus hipotalamus kaudal — Peningkatan


aktivitas simpatis (ergotropik)
Daftar Pustaka

• Baehr, M dan Frotscher. 1996. Diagnostik Topik Neurologi- Anatomi, Fisiologi, Tandan dan Gejala.
Edisi 2. Jakarta : EGC

• Baehr, M dan Frotscher. 2018. Diagnostik Topik Neurologi- Anatomi, Fisiologi, Tandan dan Gejala.
Edisi 5. Jakarta : EGC

• Snell, R.S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Dialihbahasakan oleh suguharto L.
Edisi ke-6. Jakarta : EGC

• Snell, Richard. 2007. Neuroanatomi Klinik. Edisi kedua. EGC. Jakarta

• Netter, Frank H. 2014. Atlas of Human Anatomy. Ed. 6. United States: Elsevier

• Kliegman RM, Stanton BF, St.Geme III JW,Schor NF, Behrman RE. 2016. Nelson textbook of
pediatrics, 20 th edition. Philadelphia. Elsevier
• Mahadewa, Tjokorda Gde Bagus. 2013. Saraf Perifer Masalah dan Penanganannya. Jakarta: PT.
Indeks

• Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC

• Baharudin, M. 2013. Neuroanatomi dan Aplikasi Diagnosis Topis. 1st edn. Edited by J. Triwanto.
Malang : UPT Penerbit Universitas Muhammadiyah Surakarta

• Keith, More dan Arthur F. Dalley. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai