Anda di halaman 1dari 14

Journal Reading

“PENEGAKAN HUKUM MALPRAKTIK


MELALUI PENDEKATAN MEDIASI PENAL”

Disusun oleh :
Chita Annisha 1102015049
Alfiyah Rakhmathul Azizah 1102016016

Pembimbing :
Dr. Suryo Wijoyo, Sp.KF, MH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU


KEDOKTERAN FORENSIK
RSUD KAB. BEKASI
PERIODE 17 MEI - 5 JUNI 2021
•Search engine: https://www.researchgate.net/
•Kata kunci: Malpraktik jurnal
•Limitasi: 5 tahun
•Hasil : 1
•Artikel yang dipilih : PENEGAKAN
HUKUM MALPRAKTIK MELALUI
PENDEKATAN MEDIASI PENAL
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah merumuskan penegakan hukum malpraktik melalui pendekatan mediasi penal yang tepat dan
memberikan win-win solution bagi para pihak yang terlibat dalam sengketa medik. Target khususya itu mengidentifikasi,
menginventarisasi ketentuan pengaturan mallpraktek medis di Indonesia. Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini
adalah metode yuridis normatif yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang disebut dengan data sekunder
berupa hukum positif. Hasil pembahasan menunjukan Bentuk sengketa medik yang semakin kompleks membutuhkan suatu
model penyelesaian yang mampu mengurai permasalahan dengan lebih luas, komprehenship dan luwes dengan melibatkan para
pihak yang bersengketa dalam proses pengambilan keputusan ; (b) Mampu mengurangi jumlah sengketa medik yang diselesaikan
melalui jalur litigasi / pengadilan , sehingga dapat mengurangi menumpuknya perkara dalam jalur pengadilan ini. Melalui
Lembaga Penyelesaian Sengketa Medik maka akan dapat menumbuhkan kepercayaan dan akhirnya akan menjadi pilihan pasien
untuk menyelesaikan sengketanya dengan dokter/dokter gigi / sarana pelayanan kesehatan ; (c) Mampu mengatasi keluhan-
keluhan pasien / keluarganya dalam memperoleh perlindungan, meskipun penyelesaian sengketa ini belum tentu dapat
memuaskannya. Namun demikian adanya model tersebut diharapkan mampu memberikan solusi baik bagi pasien maupun tenaga
kesehatan dalam menyelesaikan masalah medik , tanpa harus melibatkan banyak orang yang tidak berkepentingan.

Kata Kunci :Tindak Pidana, Malpraktek, Mediasi Penal


PENDAHULUAN

Kesehatan sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia


Kriteria pelayanan yang baik tidak
yang harus berazaskan perikemanusiaan, keseimbangan
cukup dengan terlibatnya para ahli
manfaat, perlindungan, penghormatan hak, kewajiban,
namun sarana pelayan kesehatan yang
keadilan gender dan non dskriminatif (pasal 2 UU no.36
sesuai dengan SOP
Tahun 2009)

MALPRAKTIK : menjalankan pekerjaan yang


buruk, tidak lege artis, tidak tepat
Pelayanan kedokteran adalah suatu sistem yang
MALPRAKTIK MEDIS : kegagalan seorang kompleks sehingga harus dilakukan hati-hati, oleh
dokter untuk mempergunakan tingkat seorang yang kompeten.
ketrampilan dan ilmu pengetahuannya.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat yuridis normatif, Spesifikasi


penelitian ini adalah deskriptif analitis. Dikatakan deskriptif analitis, karena penelitian ini
diharapkan mampu memberikan gambaran secara rinci, sistematis dan menyeluruh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Veronica : kesalahan dalam menjalankan profesi yang timbul
sebagai akibat adanya kewajiban yang harus dilakukan oleh
dokter

Hermien Hidiati : praktik yang buruk yang berkaitan dengan


penerapan ilmu dan teknologi medik dalam menjalankan
Pengertian Malpraktik profesi medik

Danny W : Melihat dari sudut tanggung jawab seorang dokter


yang berada dalam perikatan dengan papsien yang
melakukan praktik buruk

KBBI : praktik kedokteran yang salah, tidak tepat, menyalahi


undang-undang atau kode etik
Pelanggaran Etik Murni

Malpraktik Etik

Etikologal

Jenis-Jenis Malpraktik

Malpraktik Perdata

Malpraktik Yuridis

Malpraktik Pidana
Malpraktik Etik Medical Etic : hubungan dokter dengan
teman sejawat, perawar, masyarakat

malpraktek etik adalah tenaga


kesehatan melakukan tindakan yang
Etic of Medical Care : etik pada
bertentangan dengan etika profesinya
kehidupan sehari-hari, dan tindakan
sebagai tenaga kesehatan
dokter terhadap pasien

Etikologal
1. Pelayanan dokter dibwah standar
Pelanggaran etik murni 2. Menerbitkan surat keterangan palsu ( Pasal 7
1. Menarik imbalan tidak wajar / menarik KODEKI , pasal 267KUHP)
imbalan dari keluarga sejawat dokter/ 3. Membuka rahasia jabatan atau pekerjaan
dokter gigi dokter (Pasal 13 KODEKI, Pasal 322 KUHP)
2. Mengambil alih pasien tanpa 4. Abortus provokatus
persetujuan sejawatnya (pasal 16 5. Pelecehan sexual
KODEKI) 6. Tidak mau melakukan pertolongan darurat pada
3. Memuji dirinya sendiri dihdapan pasien orang yang menderita (Pasal 14 KODEKI, Pasal
(Pasal 4 huruf a KODEKI) 304 KUHP)
Malpraktik Yuridis

Pasal 1239 KUHP Perdata : dokter tidak


Malpraktik Perdata Wanprestasi memenuhi kewajiban yang timbul dari adanya
suatu perjanjian

Hubungan dokter-pasien :
INSPANNING VERBINTENIS

1. Tidak memberikan prestasi sama sekali sebagaimana yang


diperjanjikan
2. Memberikan prestasi yang tidak sebagaimana mestinya, tidak
sesuai kualitas, atau kuantitas yang diperjanjikan
3. Memberikan prestasi tetapi terlambat tidak tepat waktu
sebagaimana yang diperjanjikan
4. Memberikan prestasi yang lain dari yang diperjanjikan
Malpraktik Yuridis

Malpraktik pidana terjadi apabila pasien meninggal dunia atau


Malpraktik Pidana mengalami cacat akibat tenaga kesehatan kurang hati-hati atau
kurang cermat dalam melakukan upaya perawatan terhadap pasien

Syarat dalam sikap batin


Syarat mengenai hal akibat
dokter
Segala sesuatu dalam batin
Syarat dalam perlakuan medis akibat yang merugikan pihak
sebelum berbuat
yang ada hubungan hukum
Wujud dan prosedur alat yang dengan dokter.
1. Alam bawah batin ke
digunakan dalam pemeriksaan
perbuatan yang dilarang
untuk memperoleh data-data Dari sudut hukum pidana
(Kesengajaan)
medis yang digunakan untuk adalah kerugian yang
2. Alam bawah batin
mendiagnosis. dirumuskan kejahatan menjadi
dilakukan sebagaimana
tindak pidana akibat kematian
mestinya namun
atau luka
melakukan hal yang
(Pasal 359 dan 360 KUHP)
kenyataannya dilarang
(kelalaian / culpa)
Penegakan Hukum Malpraktik Melalui Mediasi Penal
Merupakan lembaga yang dibentuk
oleh Undang-Undang yang
anggotanya terdiri dari : Sarjana
Salah satu solusi : Lembaga Penyelesaian Sengketa Medik Hukum, Akademisi Hukum
Kesehatan, Praktisi (IDI).

Bersifat : INDEPENDEN

Lembaga ini mempunyai tata cara persidangan


dengan menggunakan dalam salah satu bentuk
Alternative Dispute Resolution (ADR) yaitu
Lembaga Mini trial (Persidangan Mini) Independen berart lembaga dapat
diawasi secara langsung, adanya
pembiayaan yang rutin, keputusan
bersifat final dan bisa langsung di
eksekusi

5 Tahap Persidangan
5 TAHAP PERSIDANGAN MINI

Persiapan kasus 1- Advisor Mendiskusikan


Persetujuan Mendengarkan
kedua belah 2 bulan, kedua menyampaikan penyelesaian tanpa
keterangan pada
pihak untuk pihak pendapat para pihak dihadiri oleh advisor.
tahap ini dilakukan
menyerahkan mengumpulkan dengan didampingi Tercapai atau
secara pertemuan
berbagai dokumen pengacara, serta tidaknya
sengketa ke tertutup yang
penting untuk dihadiri oleh para kesepakatan
Lembaga dihadiri oleh para
diajukan pihak. penyelesaian
pihak, ada juga
sehubungan sengketa
peran advisor
dengan sengketa Isi penyampaian sepenuhnya
yang bersifat netral
yang membimbing meliputi kekuatan diserahkan kepada
jalannya atau kelemahan kehendak para
penyampaian masing-masing pihak
keterangan pihak
Kesimpulan

Penegakan hukum malpraktik melalui pendekatan penal


yaitu menggunakan persidangan mini untuk menyelesaikan
sengketa

1. Mampu menjawab kebutuhan dalam praktik penyelesaian sengketa


medik dalam pelayanan kesehatan.
2. Sebagai sarana dokter atau dokter gigi yang membutuhkan sarana
alternatif penyelesaian sengketa yang praktis, lebih dipercaya, prosedur
cepat, murah biaya, prosedurnya raahia
3. Menghasilkan kesepakatan yang lebih baik daripada hail yang diperoleh
secara menang kalah dan keputusannya non judicial
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai