Anda di halaman 1dari 9

PAPER

ANATOMI MEDULA SPINALIS

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Asuhan Keperawatan Neurobehavior

Dosen pembimbing : Dewi Prasetyani,Ns.,M.Kep

Di Susun Oleh :

1. Ahsan Isnawan (108115059)


2. Puput Irna Aqdia (108115049)
3. Afiq wahyu Aji S (108115062)
4. Fani Fajriyati (108115057)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2017/2018
A. Anatomi Medula Spinalis

Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan


dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang
belakang. Fungsi utama medulla spinalis adalah transmisi pemasukan
rangsangan antara perifer dan otak.
Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Saraf Pusat. Terbentang dari
foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang
disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah cornu
terminalis serabut-serabut bukan saraf yang disebut filum terminale yang
merupakan jaringan ikat. Terdapat 31 pasang saraf spinal; 8 pasang saraf
servikal; 12 pasang saraf thorakal; 5 pasang saraf lumbal; 5 pasang saraf sacral
dan 1 pasang saraf coxigeal. Akar saraf lumbal dan sacral terkumpul yang
disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan saraf keluar melalui
intervertebral foramina. Saraf spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan
ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.

2
Struktur internal terdapat substansi abu-abu dan substansi putih.
Substansi abu-abu membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya
oleh substansi putih. Terbagi menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior
median fissure dan median septum yang disebut dengan posterior median
septum. Keluar dari medulla spinalis merupakan akral ventral dan dorsal dari
saraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron
efferent, akson tak bermyelin, saraf sensoris dan motorik dan akson terminal
dari neuron. Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari 3
bagian yaitu: anterior, posterior dan commisura abu-abu. Bagian posterior
sebagai input/afferent, anterior sebagai output/efferent, commisura abu-abu
untuk refles silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat saraf
bermyelin.

1. Spinal nerve
2. Dorsal root ganglion
3. Dorsal root (sensori)
4. Ventral root (motor)
5. Central canal
6. Grey matter
7. White matter

3
Gambar 2.1 medula spinalis gambar 2.2 segmen

medulla spinalis

1. MENINGEN

Meningen terdiri atas tiga lapis yaitu: Duramater, Arachnoid dan

Piamater. Duramater merupakan lapisan yang kuat berupa jaringan

fibrosa, Bersatu dengan filum terminale. Arachnoid berupa lapisan tipis

dan transparan serta piamater yang melekat pada erat pada otak dan

medulla spinalis. Rongga antara duramater dan dinding canalis vertebralis

disebut dengan epidural yang merupakan area yang mengandung banyak

pembuluh darah dan lemak. Rongga antara duramater dengan arachnoid

disebut dengan subdural yang berisi cairan limfe. Sub dural tidak

mengandung CSF. Rongga antara Arachnoid dan Piamater disebut dengan

Subarachnoid. Pada rongga ini terdapat Cerebro Spinal Fluid, Pembuluh

Darah dan akar akar saraf.

4
Gambar 2.3 meningen

2. POTONGAN MELINTANG MEDULLA SPINALIS

Pada potongan melintang terlihat substansia grisea atau gray matter

(abu-abu) dan substansi alba atau white matter (putih). Bagian central

membentuk huruf H (Gray Matter) dan dikelilingi oleh White Matter. 2

bagian medulla spinalis dipisahkan oleh septum medianus

(dorsal/posterior) dan fissura medianus (ventral/anterior). Sulcus

dorsolateral (posterior) adalah pintu masuk akar saraf posterior (sensorik)

dan sulcus ventrolateral (anterolateral) adalah pintu keluar akar saraf

ventral (motorik) . 3 area white matter: funikulus posterior, funikulus

lateralis, funikulus anterio .

a. Substansia grisea (gray matter )

1) Cornu Anterior (anterior horn cell/ AHC) berisi akar saraf

motorik.

2) Cornu Intermediolateral terbatas pada regio thoracal dan

upper lumbal.

5
3) Cornu Posterior (posterior horn cell/ PHC) berisi akar saraf

sensorik

4) Canalis Centralis terletak di tengah substansia abu-abu,

membagi medulla spinalis menjadi 2 daerah commisura

grisea anterior & Posterior

b. Substansia alba (White matter)

1) Berisi serabut-serabut sensorik, motorik dan otonom

2) Terdiri dari tiga area funikulus, yaitu

a) anterior (berisi fasikulus descending/motorik)

b) lateral (berisi fasikulus decsending & ascending)

c) posterior (berisi fasikulus ascending/sensorik)

3) Tiap funikulus terdiri dari satu atau lebih traktus atau

funikulus

6
3. CAIRAN SEREBRO SPINAL

Cairan Serebro Spinal merupakan Cairan bening hasil ultrafiltrasi

dari pembuluh darah di kapiler otak. Cairan ini selalu dipertahankan dalam

keadaan seimbangan antara produksi dan reabsorpsi oleh pembuluh darah.

CSF mengandung air, protein dalam jumlah kecil, oksigen dan

karbondioksida, Na,K,Ca,Mg,Cl, glukosa, Sel darah putih dalam jumlah

kecil, dan material organik lain

4. PERAN MEDULA SPINALIS

a. Jalur penjalaran impuls saraf dari dan ke otak

b. Jalur utama yang menghubungkan otak dan system saraf tepi

c. Pusat reflex utama

Anatomi servikal bagian atas (oksiput C1-C2) berbeda dengan daerah


servikal bawah (C3-T1). Selain itu, servikal atas lebih mobil dibandingkan
dengan servikal bawah. Servikal 1 atau atlas tidak memiliki corpus dan
processus spinosus.Servikal 1 hanya berupa cincin tulang yang terdiri atas
arcus anterior yang tebal dan arcus posterior yang tipis, dan massa lateralis
pada masing-masing sisinya. Tiap massa lateralis memiliki permukaan sendi
pada aspek atas dan bawahnya. Tulang ini berartikulasi di atas dengan
condylus occipitalis, membentuk articulatio atlanto-occipitalis, tempat
berlangsungnya gerakan mengangguk. Di bawah, tulang ini berartikulasi
dengan C2, membentuk artikulatio atlanto-axialis, tempat berlangsungnya
gerakan memutar kepala. Servikal 2 atau axis mengandung processus
odontoid yang menggambarkan penggabungan sisa dari badan atlas.
Processus odontoid ini melekat erat pada aspek posterior dari arcus anterior
C1 oleh ligamentum transversum, yang mengstabilkan sendi atlantoaxial.
Stabilitas dari spinal ditentukan oleh ligamentum antara struktur
tulang. Pada bagian frontal, penonjolan condilus occiput disokong oleh massa
lateralis C2. Pada bagian frontal ini, massa lateralis terlihat berbentuk baji,

7
runcing di tengah dan pinggirnya lebar. Jika struktur tulang terganggu dan
terutama jika terjadi pergeseran baji ke lateral menyebabkan instabilitas
spinal.
Penonjolan condilus occiput distabilisasi oleh kapsul occipitoatlantal
dan membrana atlantooccipital anterior dan posterior. Ligamentum nuchae
merupakan struktur yang stabil yang berhubungan dengan kompleks
atlantooccipital axial. Membrana tectorium, ligamentum alar dan apical
menghubungkan occiput ke C2.
Ligamentum dentate terdiri dari ligamentum alar dan apical mengikat
permukaan dorsal lateral dari dens dan berjalan oblik ke permukaan medial
dari condilus occipitalis.
Ligamentum transversum berjalan dari permukaan medial dari salah
satu sisi C1 menuju ke sisi lain. Ligamentum ini pada dasarnya membatasi C2
untuk berotasi disekitar odontoid dalam cincin tertutup tulang. Jika
ligamentum ini ruptur atau jika ada fraktur yang berhubungan dengan
odontoid, C1 dapat bergeser dan menyulitkan batang otak dan medulla
spinalis.

8
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/226713011/Anatomi-Dan-Fisiologi-Medula-
Spinalis
(di akses tanggal 06 maret 2018 jam 16.30 wib)
https://id.scribd.com/doc/133346210/Anatomi-Medulla-Spinalis
(diakses tanggal 07 maret 2018 17.00 wib)
Pearce Evelyn C. 1997. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :
PT. Gramedia.
Rosyidi, Alvi. 1996. Anatomi-Fisiologi dan Gizi Manusia. Surakarta : UNS.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai