Farmasi
Kelompok 6 – Manajemen Farmasi 2021
Annisa Rizky S 1806135975
Nabila Ariestiani 1806136183
Sharon Hanandi 1806194006
Sheryn Laura S 1806136271
Table of Contents
NONSTERIL
F Area pengemasan sekunder
G Gudang
Badan POM. (2012). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik . Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Alur
AlurPersonil
Personil
Kelas F, G
Simpan barang
Masuk ke ruang ganti Lepaskan sepatu rumah
berharga pribadi di
pakaian I dan letakkan di tempat yang
loker yang ditentukan
disediakan
Kelas D, E
Kelas A, B, C
Badan POM. (2012). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik . Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Skematik Ruang
Skematik Ganti
Ruang Pakaian
Ganti Pakaian
Badan POM. (2012). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik . Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Area Gudang
Area Penyimpanan
Gudang Penyimpanan
Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas
yang memadai untuk menyimpan dengan rapi dan
teratur:
● bahan awal dan bahan pengemas,
● produk antara,
● produk ruahan dan produk jadi,
● produk dalam status karantina, produk yang
telah diluluskan,
● produk yang ditolak, produk yang
dikembalikan atau produk yang ditarik dari
peredaran
Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan
radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain, dan zat
atau bahan yang mengandung risiko tinggi
terhadap penyalahgunaan, kebakaran atau
ledakan hendaklah disimpan di area yang
terjamin keamanannya. Obat narkotik dan
obat berbahaya lain hendaklah disimpan di
tempat terkunci.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Skema Distribusi
Skema Internal
Distribusi Barang
Internal Barang
PENERIMAAN KARANTINA PENGAMBILA
BAHAN BAKU BAHAN AWAL N SAMPEL
Melakukan pemeriksaan kondisi Kegiatan pengambilan sampel
Status bahan atau produk
kemasan, jumlah, nomor bets, dilakukan dengan pencatatan
yang dipisahkan secara fisik
tanggal kadaluwarsa, dan lain-lain tertulis meliputi metode,
atau dengan sistem tertentu
peralatan, jumlah sampel,
Berikan label karantina (label yang efektif, sementara
instruksi, tipe dan kondisi wadah,
berwarna kuning) menunggu keputusan
penandaan wadah yang
apakah diluluskan atau
disampling, tindakan khusus
Obat yang membutuhkan ditolak yang harus diperhatikan, kondisi
penyimpanan khusus (misal: penyimpanan, serta prosedur
narkotik, psikotropik, prekursor dan pembersihan dan penyimpanan
produk dengan suhu penyimpanan alat pengambil sampel
tertentu) segera diidentifikasi dan
ditempatkan sesuai prosedur tertulis Diberikan label sampel telah
diambil
Badan POM. (2012). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik . Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Skema Distribusi
Skema Internal
Distribusi Barang
Internal Barang
PEMBERIAN LABEL
SETELAH
PENGUJIAN
Terbagi menjadi:
Badan POM. (2012). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik . Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Skema Distribusi
Skema Internal
Distribusi Barang
Internal Barang
RUANG
GUDANG BAHAN RUANG PENIMBANGAN
AWAL ANTARA Penimbangan dilakukan sesuai
Ruang peralihan dari catatan pengolahan bets
penyimpanan gudang ke Penimbangan bahan disaksikan
Didasarkan pada prinsip: area produksi oleh orang kedua
1. FEFO (First Expire First Out) Beri label pada tiap wadah
Produk yang tanggal bahan
kadaluwarsa lebih pendek,
lebih dulu dikeluarkan
Pengemasan
Quality control & pemeriksaan
pengemasan
Karantina
Diluluskan
Badan POM. (2012). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik . Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
02
Distribusi
Eksternal
Sharon Hanandi - 1806194006
Distribusi Eksternal
Menurut PP 51 tahun 2009:
Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan
Farmasi:
Sarana yang digunakan untuk mendistribusikan
atau menyalurkan Sediaan Farmasi, yaitu
Pedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan
Farmasi.
BPOM Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Distribusi Obat yang Baik. Diakses dari https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20171218/Juklak_CDOB_2015.pdf
Oktavia, D, et al. 2016. Penjaminan Mutu Layanan Farmasi di Apotek. Diakses dari https://docplayer.info/73037024-Makalah-dosen-pembimbing-yuni-retnaningtyas-s-si-m-si-apt-oleh-kelompok-6.html
Kementrian Kesehatan RI. (n.d). Kebijakan dan Implementasi Sistem Distribusi Obat. Diakses dari https://studylibid.com/doc/742799/cdob-cdob---direktorat-jenderal-kefarmasian-dan-
alat-kese...
Penyaluran menurut CDOB
Pengambilan/
Penerimaan Pengemasan Pengiriman
Penyaluran
BPOM Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Distribusi Obat yang Baik. Diakses
dari https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20171218/Juklak_CDOB_2015.pdf
03
Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan dalam
Distribusi Obat
Sharon Hanandi - 1806194006
Manajemen Mutu Organisasi Manajemen dan Personalia
BPOM Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Distribusi Obat yang Baik. Diakses
dari https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20171218/Juklak_CDOB_2015.pdf
Bangunan dan Peralatan Operasional
BPOM Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Distribusi Obat yang Baik. Diakses
dari https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20171218/Juklak_CDOB_2015.pdf
Inspeksi Diri
BPOM Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Distribusi Obat yang Baik. Diakses
dari https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20171218/Juklak_CDOB_2015.pdf
04
Pengambilan Sampel
Annisa Rizky S - 1806135975
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel merupakan kegiatan penting dimana hanya sebagian kecil
saja dari satu bets yang diambil. Cara pengambilan sampel yang benar
merupakan bagian yang terpenting dari sistem pemastian mutu.
Pengambilan sampel hendaklah dilaksanakan sesuai dengan prosedur tertulis yang telah
disetujui yang menguraikan:
Semua tindakan khusus yang harus
Metode pengambilan sampel diperhatikan, terutama yang berkaitan
dengan pengambilan sampel steril atau
Cara Pembuatan Obat yang Baik.
berbahaya
Peralatan yang digunakan
Badan POM RI. (2013). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012 Jilid 1. (p 274-275)
Badan POM RI. (2013). Petunjuk
Operasional Penerapan Pedoman
Cara Pembuatan Obat yang Baik
2012 Jilid 1.
Bila diterima 25 wadah bahan awal maka:
1. Pola n 🡪 ambil sampel dari 6 wadah,
lakukan uji identifikasi dari tiap wadah
sampel, bila identitas sesuai, campur
menjadi 1 sampel dan lakukan uji
selanjutnya
2. Pola p 🡪 ambil sampel dari semua
wadah, lakukan uji identifikasi, bila
identitas sesuai maka campur menjadi
2 sampel dan lakukan uji selanjutnya
3. Pola r 🡪 ambil sampel dari semua
wadah dan lakukan uji identifikasi, bila
identitas sesuai, ambil secara acak 8
sampel dan lakukan uji selanjutnya
Badan POM RI. (2013). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012 Jilid 1.
• Produk ruahan dan produk antara yang diterima dari pihak ketiga (import
maupun lokal) diperlakukan sebagai bahan awal, termasuk produk cair,
setengah-padat, serbuk dan granul yang ditransportasikan dalam wadah dan
dimaksudkan untuk diproses lebih lanjut, atau untuk dikemas dalam wadah /
kemasan akhirnya serta sediaan tablet dan / atau kapsul yang akan dikemas
ke dalam wadah akhir.
• Produk-produk di atas dapat dianggap homogen, bila sistem transportasi
telah divalidasi dan bila:
a. Label menyebutkan nama pembuat dan nomor bets,
b. Diproduksi dengan cara yang memenuhi persyaratan CPOB, dan
c. Dipasok lengkap dengan sertifikat dari pembuat
Badan POM RI. (2013). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012 Jilid 1. (p 274-275)
Kegiatan Pengambilan Sampel
• Pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah kontaminasi atau
efek lain yang berpengaruh tidak baik terhadap mutu
• Tiap wadah sampel hendaklah diberi label yang menunjukan:
a. Nama bahan yang disampel
b. Nomor bets atau lot
c. Nomor wadah yang diambil sampelnya
d. Tanda tangan petugas yang mengambil sampel
e. Tanggal pengambilan sampel
• Wadah hendaklah ditutup rapat kembali setelah pengambilan sampel
• Semua alat pengambil sampel dan wadah sampel hendaklah terbuat dari bahan yang inert dan
dijaga kebersihannya
• Sebelum dan setelah tiap pemakaian, alat pengambil sampel hendaklah dibersihkan, jika perlu
disterilkan, dan disimpan secara terpisah dari alat laboratorium lain
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Kegiatan Pengambilan Sampel
• Untuk menghindarkan pencemaran dan pencemaran silang terhadap bahan yang diambil
sampelnya:
a. Pengambilan sampel bahan awal dan bahan pengemas primer hendaklah minimal dilakukan di
dalam ruang pengambilan sampel yang setara dengan kelas kebersihan jenis proses produksi
dan dilengkapi dengan dust extractor
b. Pengambilan sampel hendaklah di bawah laminar air flow (LAF) dengan kelas kebersihan
minimal sama dengan jenis proses produksi
Badan POM RI. (2013). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012 Jilid 1. (p 275-276)
05
Sistem Transportasi
Nabila Ariestiani - 1806136183
Sistem Transportasi
• Harus diangkut dengan kondisi penyimpanan sesuai dengan informasi pada kemasan dan
menjamin bahwa obat dan/atau bahan obat tidak mengalami perubahan kondisi selama
transportasi yang dapat mengurangi mutu.
• Harus dilakukan prosedur dan dokumentasi untuk semua penyimpangan yang terjadi.
Transportasi dan produk Obat dan/atau bahan obat Kontainer, pengemasan, dan
dalam transit dalam pengiriman pelebelan
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Sistem Transportasi
Transportasi dan Aman, harus didokumentasikan, penyimpanan sesuai dengan yang ada di kemasan,
produk dalam pengiriman sesuai dengan jadwal rencana, jika ada hal yang tidak diinginkan harus
transit dilaporkan, dilengkapi peralatan yang sesuai, harus disimpan dan diangkut sesuai
prosedur, pengiriman langsung ke alamat tujuan, dilakukan verifikasi obat, dan
dilakukan pelatihan pengemudi
Obat dan/atau Terjaganya identitas obat, tidak tercemar atau mencemari produk lain, aman,
bahan obat dalam pengaturan suhu dan dilakukan monitoring, tersedia peraturan tertulis untuk
pengiriman penyimpangan, kendaraan dan container harus bersih dan kering
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Sistem Transportasi
Obat dan/atau • harus mencantumkan kondisi khusus tersebut pada penandaan dan dimonitor
bahan obat yang serta dicatat
memerlukan • Jika mengandung zat berbahaya harus disimpan dalam keadaan terpisah dan
kondisi khusus aman dan diangkut dengan kontainer dengan desain yang sesuai
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Sistem Transportasi
Kendaraan dan • Harus sesuai persyaratan, menggunakan peralatan tersendiri, tersedia prosedur
peralatan tertulis; Bersih, kering, dan bebas dari sampah dan hama
• Kendaraan yang rusak tidak boleh digunakan dan diberi label yang jelas
• Harus didokumentasi
Kontrol suhu • Tersedia sistem kontrol suhu yang tervalidasi (co: kemasan termal, kontainer yang
selama suhunya dikontrol, dan kendaraan berpendingin
transportasi • Jika menggunakan kendaraan berpendingin, alat pemantau suhu selama
transportasi harus dipelihara dan dikalibrasi secara berkala atau minimal 1x
setahun
• Jika menggunakan cool-pack dalam kotak terlindung (insulated boxes), cool-pack
harus diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak bersentuhan langsung dengan
obat dan/atau bahan obat.
• Tersedia sistem untuk mengontrol penggunaan ulang cool-pack untuk memastikan
tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan paket cool-pack
• Tersedia prosedur tertulis yang menjelaskan proses pengiriman obat dan/atau
bahan obat yang sensitif terhadap suhu.
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
06
Pihak dan Peran
Departemen yang
Terlibat dalam Distribusi
Nabila Ariestiani - 1806136183
Fasilitas Distribusi
Fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi 🡪 sarana yang digunakan untuk mendistribusikan
atau menyalurkan sediaan farmasi, yaitu Pedagang besar Farmasi dan Instalasi Sediaan Farmasi (PP 51
Tahun 2009)
Struktur organisasi minimal yang wajib dimiliki oleh suatu fasilitas distribusi adalah
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Fasilitas Distribusi Berdasarkan Kontrak
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Fasilitas Distribusi
Berdasarkan Kontrak Penerima Kontrak
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Fasilitas Distribusi Berdasarkan Kontrak
Kontrak
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Penanggung Jawab
• Melaksanakan tugas yang diberikan Direktur/Pimpinan Fasilitas Distribusi
• Menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem manajemen mutu;
• Menyusun dan/atau menyetujui program pelatihan dasar dan pelatihan lanjutan mengenai CDOB untuk
semua personil yang terkait dalam kegiatan distribusi;
• Melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan;
• Meluluskan obat dan/atau bahan obat kembalian untuk dikembalikan ke dalam stok obat dan/atau bahan
obat yang memenuhi syarat jual;
• Memastikan bahwa keluhan pelanggan ditangani dengan efektif
• Turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan penerima kontrak yang menjelaskan
mengenai tanggung jawab masing- masing pihak yang berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi
obat dan/atau bahan obat;
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Departemen Logistik
• Pengiriman dilakukan sesuai dengan arahan Departemen Logistik yang mendapatkan
permintaan pengiriman barang oleh Departemen Sales and Marketing.
• Departemen Logistik akan mencatat semua pengiriman yang akan dilakukan meliputi
jumlah dan nama barang, nomor bets (sesuai sistem FIFO/FEFO), tanggal
kedaluwarsa, nama pelanggan, dan keterangan lainnya.
• Departemen Logistik akan menyerahkan dokumen dan menyerahkan ke Departemen
Gudang untuk dilakukan pengecekan mengenai barang yang harus disiapkan apakah
semuanya ada dan dalam kondisi baik.
• Setelah mendapatkan konfirmasi, Departemen Logistik akan membuat surat jalan
Badan POM RI. (2018). Peraturan BPOM Nomor 34 tahun 2018 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Referensi
Badan POM RI. (2020). Cara Distribusi Obat yang Baik.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.