Anda di halaman 1dari 18

MAYANG PRADITA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003

Soal Pre Test

1. Sebutkan perbedaan antara CPOB 2012 dan CPOB 2018 (buat tabel)!
Bagaimana cara penyimpanan dan pengiriman obat yang baik menurut CPOB 2018?
No CPOB 2012 CPOB 2018 Keterangan
1. 12 bab dan 14 aneks 12 bab dan 13 aneks
2. Bab 1 Bab 1 Perubahan judul
Manajemen Mutu Sistem Mutu Industri
Farmasi
3. Bab 5 Tidak ada, dimasukkan Contoh : sanitasi bangunan
Sanitasi dan Higiene dalam bab terkait dimasukkan dalam bab 3
yaitu terkait Bangunan-
Fasilitas, dan higiene
personel dimasukkan dalam
bab 2 terkait personalia
4. Bab 9 Bab 9 Perubahan judul bab
Penanganan Keluhan Keluhan dan Penarikan
Terhadap Produk dan Produk
Penarikan Kembali
Produk
5. Bab 11 Bab 11 Perubahan judul bab
Pembuatan dan Analisis Kegiatan Alih Daya
Berdasarkan Kontrak
6. Aneks 2 Aneks 2 Perubahan judul bab
Pembuatan Obat dan Pembuatan Bahan dan
Produk Biologi Produk Biologi Untuk
Penggunaan Manusia
7. Aneks 6 Aneks 6 Perubahan judul bab
Pembuatan Obat Pembuatan Obat Uji
Investigasi untuk Uji Klinis
Klinis
8. Aneks 12 Diganti menjadi Bab 6 Perubahan aneks menjadi
Cara Penyimpanan dan bab, namu judul tetap
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang
Pengiriman Obat yang Baik
Baik
9. Aneks 13 Aneks 12 Perubahan nomor aneks dan
Pelulusan Parametris Uji Pelulusan Real Time judul aneks
dan Pelulusan
Parametris
10. Aneks 14 Aneks 13 Perubahan nomor aneks
Manajemen Resiko Manajemen Resiko
Mutu Mutu
Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik Menurut CPOB 2018 :

a. Personalia
 Personalia yang terlibat hendaknya dilatih sesuai dengan persyaratan dan mampu
memenuhi persyaratan tersebut.
 Personel yang bertanggung jawab dalam penyimpanan dan pengiriman hendaknya
mempunyai kemampuan dan pengalaman yang sesuai sehingga dapat memastikan
bahwa obat disimpan dan dikirim dengan tepat.
 Diterapkannya kode praktik dan prosedur disiplin agar mencegah dan menangani
situasi dimana personel yang terlibat dalam penyimpanan dan pengiriman obat
terlibat dalam penyalahgunaan atau pencurian.
b. Organisasi dan Manajemen
 Tanggung jawab, kewenangan dan hubungan timbal balik semua personel
hendaklah ditujukan dengan jelas dan tiap personel tidak boleh dibebani tanggung
jawab yang berlebihan untuk menghindari adanya resiko terhadap mutu produk.
 Tanggung jawab dan kewenangan tiap personel didefinisikan dengan jelas dalam
uraian tugas tertulis dan dipahami oleh personel tersebut.
 Tersedianya prosedur keselamatan yang berkaitan dengan semua aspek yang
relevan.
c. Manajemen Mutu
 Apabila dilakukan transaksi secara elektronis hendaknya terdapat sistem yang
memadai dan prosedur yang jelas untuk menjamin ketelusuran produk dan
kepastian mutu.
 Tersedianya prosedur pelulusan obat yang disetujui agar memastikan obat yang
dijual dan didistribusikan hanya kepada distributor dan atau sarana yang
berwenang.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
d. Bangunan-Fasilitas Penyimpanan
 Area penyimpanan  obat dapat disimpan dengan cara yang sesuai untuk
mencegah kontaminasi, kecampurbauran dan kontaminasi silang, serta
diberikannya pencahayaan yang memadai pada area penyimpnanan agar semua
kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman.
 Rotasi dan pengendalian stok  melakukan stock opname yaitu membandingkan
antara stock fisik dengn yang tercatat, serta diinvestigasi untuk memastikan tidak
ada kecampur bauran.
e. Penerimaan
 Dilakukan pemeriksaan untuk memastikan jumlah yang diterima sesuai dengan
jumlah yang tercantum dalam catatan penyerahan dari produksi.
 Terkait obat yang membutuhkan penyimpanan khusus (narkotika, psikotropika,
prekursor dan produk dengan suhu penyimpanan tertentu) dapat segera
diidentifikasi dan segera ditempatkan sesuai dengan prosedur yang tertulis.
f. Kondisi Penyimpanan dan Transportasi
 Pemantauan kondisi penyimpanan dan transportasi  industri farmasi hendaknya
menginformasikan semua kondisi penyimpanan dan pengangkutan yang sesuai
kepada pihak yang bertanggung jawab atas transportasi obat, yaitu dengan
tersedianya prosedur tertulis untuk mneginvestigasi dan penanganan terhadap
adanya penyimpangan.
 Kendaraan dan perlengkapan  hendaknya seuai dengan penggunaan dan
diperlengkapi dengan tepatuntuk mencegah adanya paparan terhadap produk
sehingga dapat mempengaruhi stabilitasnya, mencegah kontaminasi dan menjaga
keutuhan kemasan. Alat pengukur suhu dan kelembapan hendaknya dikalibrasi.
Serta tersedianya tindakan pengamanan untuk mencegah pihak yang tidak
berwenang masuk atau merusak kendaraan atau mencegah pencurian atau
penggelapan.
 Wadah pengiriman dan pelabelan  wadah pengiriman tidak memberikan efek
merugikan terhadap mutu produk tetapi memberikan perlindungan terhadap
pengaruh eksternal dan kontaminasi. Kemudian label wadah obat tidak perlu
menderskrisikan terkait identitas isinya tetapi mencantumkan informasi mengenai
kondisi penanganan dan penyimpanan.
 Pengiriman  pengiriman dan transportasi obat hendaknya dilakukan setelah
menerima pesanan resmi. Saat pengiriman dibuat catatan pengiriman obat yang
minimal meliputi informasi berikut yaitu tanggal pngiriman; nama dan alamat
perusahaan transportasi; nama, alamat dan status penerima; deskripsi produk
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
(nama,bentuk sediaan, kekuatan); jumlah produk (jumlah wadah dan jumlah
produk per wadah); nomor bets dan tanggal kadaluwarsa; kondisi transportasi dan
penyimpanan yang ditetapkan; dan nomor unik untuk order pengiriman. Kemudian
dilakukannya validasi pengiriman, serta obat tidak boleh dipasok setelah tanggal
kadaluwarsa atau mendekati tangga kadaluwarsa.
g. Dokumentasi
 Tersedianya catatan dan prosedur tertulis yang mendokumentasikan seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pengiriman obat termasuk
semua tanda terima serta nama penerima produk tersebut hendaknya tercantum
pada catatan.
 Catatan yang terkait dengan penyimpanan dan distribusi hendaknya disimpan dan
degan mudah tersedia jika diminta oleh Badan POM, kemudian untuk catatan
elektronik hendaknya tersedia backup untuk mencegah kehilangan data.
h. Keluhan
 Semua keluhan terkait kerusakan dan kemungkinan pemalsuan obat hendaknya
dikaji dengan seksama.
i. Kegiatan Kontrak
 Apabila penyimpanan dan pengiriman obat yang didelegasikan kepada orang atau
sarana lain hendaknya dilaksanakan sesuai dengan kontrak tertulis yang disetujui
oleh pemberi dan penerima kontrak, kontrak tersebut menegaskan tanggung jawab
masing-masing pihak.
 Penerima kontrak hendaklah diaudit secara berkala.
2. Sebutkan metode pembuatan sediaan tablet! Jelaskan metode tersebut dan tahapan-
tahapanya! Mana yang lebih baik dari metode tersebut? Apa keuntungan dan kerugian
metode-metode tersebut?
a. Granulasi Basah  digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panasdan pada
umumnya digunakan untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat alir dan
kompresibilitasnya yang tidak baik.
Tahapan : bahan akif dan eksipien dicampurkan, setelah itu ditambahkan larutan pengikat
(binder solution) sehingga membentuk massa basah, setelah membentuk masa basah
kemudian dilakukan pengayakan menggunakan aakan berukuran mesh 6-12. Setelah
dilakukan pengayakan kemudian dilakukan pengeringan granulasi basah. Setelah selesai
dikeringkan dilakukan kembali pengayakan granul kering dengan menggunakan ayakan
berukuran 14-20. Kemudian dilakukanpencampuran granul yang sudah diayak dengan
lubrikan dan disintegran, setelah tercampur dapat dilakukan kompresi untuk membentuk
tablet.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
Keuntungan :
 Memperoleh aliran yang baik
 Meningkatkan kompresibilitas
 Untuk mendapatkan berat jenis yang sesauai
 Mengontrol pelepasan
 Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
 Distribusi keseragaman kandungan
 Meningkatkan kecepatan disolusi
Kerugian :
 Banyak tahap pada proses produksi yang harus divalidasi
 Biaya cukup tinggi
 Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak daoat dikerjakan dengan
cara ini
b. Granulasi Kering  campuran serbuk kering zak aktif dan eksipien dengan cara kompresi
tanpa melibatkan panas dan pelarut yang kemudian dipecah lagi untuk menghasilkan
partikel yang berukuran lebih besar (granul) dari serbuk semula. Granulasi ini digunakan
dalam kondisi kandungan zat aktif tinggi, zat aktif susah mengalir, zat aktif sensitif
terhadap panas dan lembab.
Tahapan : zat aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan  serbuk yang sudah halus
dicampurkan dan ditambah (1/2) lubrikan dan penghancur  dicetak menjadi tablet yang
besar dan kasar (slug)  tablet (slug) diayak dengan mesh 20  ditambah sisa lubrikan
dan penghancur  dilakukan pencetakan tablet
Keuntungan :
 Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin
pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
 Baikuntuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
 Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kerugian :
 Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
 Tidak dapat mendistribusikan zat warna dengan seragam
 Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi silang
c. Cetak Langsung  pembuatan obat dengan cara langsung dikompres tanpa adanya metode
tambahan dengan syarat zat aktif dan eksipien harus mengalir secara homogen dan
membentuk massa yang kompak
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
Tahapan : bahan aktif dan eksipien dicampurkan kemudian langsung dilakukan kompresi
untuk menjadi tablet.
Keuntungan :
 Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
 Mempunyai proses yang lebih singkat
 Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab
 Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewari proses
granul,tetapi langsung menjadi partikel.

Kerugian :

 Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di antara granul sehingga dapat menyebabkan kurang
seragamnya kandungan zat aktif dalam tablet.
 Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat
mudah mengalir, dan memiiki kompresibilitas yang baik.
3. Sebutkan ada berapa macam penyalutan tablet? Jelaskan metode tersebut dan tahapan-
tahapannya!
a. Penyalutan gula  metode penyalutan yang paling lama dan bahan yang dapat digunakan
yaitu gula dalam suspensi (starch, calcium carbonat, talc atau titanium dioxide).
Tahapan :
 Penyegelan tablet inti (sealing)  untuk tablet yang mengandung bahan yang
rentan terhadap kelembaban, tujuan sealing adalah untuk mencegah penyusupan
air ke dalam tablet inti.
 Pelapisan dasar (subcoating)  tahap ini mengikat salut gula ke tablet dan
memberikan bentuk bulat
 Pewarnaan (coloring)  untuk menutupi atau mengisi cacat pada permukaan tablet
yang disebabkan oleh tahap pelapisan dasar serta memberikan warna yang
diinginkan bagi tablet.
 Penghalusan (smoothing)  untuk mengikis permukaan tablet yang kasar yang
disebabkan oleh tahap pelapisan dan atau pewarnaan sehingga menghasilkan tablet
yang halus dan mengkilap.
 Pengkilap (polishing)  untuk memperoleh hasil akhir tablet salut yang
mengkilap, licin, dan halus. Pada tahap ini digunakan panas yang berlebih untuk
menempelkan bubuk wax pada tablet, proses dapat dihentikan ketika tablet sudah
mengkilap. Apabila terlalu lama dapat menyebabkan tablet rusak dan tidak
mengkilap (buram).
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
b. Penyalutan film  tujuan dari penyautan ini yaitu proteksi terhadap media eksternal dan
memperlama pelepasan.
Tahapan :
 Melarutkan atau mendispersikan polimer
 Dilakukan penyemprotan ke tablet
c. Penyalutan enterik  tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam
asam lambung, tetapi larut dalam usus halus. Penyalutan ini digunakan terutama untuk obat
yang mudah dirusak oleh asam lambung dan obat yang dapat mengiritasi asam lambung.
Tahapan :
 Tablet disemprotkan dengan polimer yang tidak larut diasam tapi larut di alkali
misalnya CAP, HP50, eudragit L30D, dan eudragit L.
4. Sebutkan dan jelaskan masalah-masalah dalam pembuatan tablet serta berikan solusinya
agar masalah tersebut tidak terjadi lagi!
Masalah Penyelesaian
Melekat pada die dan sulit Meningkat antiadheren dan lubrikan, penggantian lubrikan
untuk dikeluar yang cocok, memperbaiki distribusi lubrikan dengan
pengayakan melalui ayakan.
Lengket pada punch Menurunkan ukuran granul, mengganti/mengurangi
(sticking, picking dan lubrikan, tambah absorben (silika,avicel, Al(OH)3),
filming) memoles muka punch sehingga adhesivitas tablet dan punch
sangat kecil, membersihkan dan menyalut muka punch
dengan minyak mineral.
Capping (bagian atas tablet Pembuatan granul diulang jika penyebabkan adalah
terpisah dari bagian kelebihan atau kekurangan pengikat atau tidak cocok,
utamanya)/Laminating mengganti atau meningkatkan/menurunkan jumlah
(tablet memisah dan menjadi lubrikan, mengurangi diameter punch, dan mengganti
2 bagian saat proses prosedur granulasi.
pengeluaran dari die)
Chipping (tablet rusak Punch dan die dipoles atau diganti, untuk ukuran granul
dibagian tepi)/ Cracking yang besar kurangi jumlah partikel, tambahkan pengikat,
(retakan) dan kurangi jumlah fine
Keseragaman bobot tidak Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaiki
memenuhi syarat distribusi ukuran granul, perbaiki massa cetak, kurangi
kadar air
Keseragaman kandungan Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan
pengikat, granulasi.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003

5. Sebutkan metode pembuatan sediaan steril! jelaskan metode tersebut dan tahapan-
tahapannya! ada berapa macam sterilisasi, sebutkan dan jelaskan!
a. Metode Pembuatan Sediaan Steril
 Secara aseptis  komponen-komponen yang masing-masing telah disterilisasi
sebelumnya dengan menggunakan salah satu cara dari metode yang ada, kemudian
dibuat dalam ruangan aseptis.
Tahapan-tahapan : melakukan sterilisasi pada semua bahan sediaan (pada awal
sebelum pembuatan sediaan) sesuai dengan sifat dari bahan yang digunakan.
kemudian dilanjutkan pada proses pembuatan dan pengemasan dalam ruang steril
atau didalam laminar air flow untuk mencegah kontaminasi. Penanganan dan
pengisian produk yang dibuat secara aseptis hendaklah dilakukan di lingkungan
Kelas A dengan latar belakang Kelas B.
 Secara sterilisasi akhir  pembuatan sediaan steril dengan cara memproduksi
diruangan yang tidak aseptis atau ruangan produksi (minimal kelas D) yang
kemudian produk disterilkan di akhir proses pembuatan dengan metode sterilisasi
yang dipilih.
Tahapan-tahapan : Metode sterilisasi akhir merupakan proses sterilisasi yang
dilakukan setelah sediaan selesai dikemas, untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi.
Penyiapan komponen dan sebagian besar produk, yang memungkinkan untuk
disaring dan disterilisasi, hendaklah dilakukan di lingkungan minimal Kelas D
untuk mengurangi risiko cemaran mikroba dan partikulat. Pengisian produk yang
akan disterilisasi akhir hendaklah dilakukan di lingkungan minimal Kelas C
sebelum dilakukan sterilisasi akhir.
b. Macam-Macam Sterilisasi
 Sterilisasi panas lembab : sterilisasi dilakukan dengan menggunakan uap panas
dibawah tekanan berlangsung didalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam uap
jenuh dalam waktu 30 menit dengan suhu 115-1160C.
 Sterilisasi panas kering : metode sterilisasi dengan menggunakan oven pada suhu
160-1700C selama 1-2 jam.
 Sterilisasi radiasi elektromagnetik (EM) : sterilisasi dengan menggunakan sinar
ultraviolet (UV).
 Sterilisasi radiasi pengion : metode sterilisasi dengan menggunakan sinar gamma
untuk merusak DNA mikroorganisme, dengan kelebihan bisa menembus zat padat.
 Sterilisasi gas : sterilisasi menggunakan gas etilen oksida, sterilisasi ini digunakan
apabila zat tidak tahan panas ataupun uap air.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
 Sterilisasi filtrasi : sterilisasi yang menggunakan alat khusus yang menggunakan
penyaring/filter matriks pori-pori tertentu, menggunakan pori-pori 10nm untuk
virus dan 0,22 nm untuk bakteri.
6. Sebutkan metode pembuatan sediaan krim, gel, dan salep! Jelaskan metode pembuatan
masing-masing sediaan tersebut dan tahapan-tahapannya! Sebutkan juga perbedaan
dari masing-masing sediaan!
 Pembuatan sediaan krim
a. Preparasi fase oil  bahan untuk basis yang bentuk padat/serbuk didispersikan ke
dalam mineral oil atau dilelehkan. Jika melelehkan bahan, dimulai dari yang titik
lelehnya tinggi baru dicampurkan dengan yang titik lelehnya lebih rendah.
b. Hidrasi bahan fase berair  emulsifier, stiffening agent didispersikan ke dalam air
dalam wadah terpisah. Dapat menggunakan bantuan panas.
c. Membentuk emulsi  dua fase tersebut dicampurkan disertai pengadukan yang
kuat. Suhu kedua fase dijaga sama.
d. Dispersi bahan aktif  untuk membantu homogenitas, zat aktif dapat didispersikan
dalam bahan likuid.
 Pembuatan sediaan gel
a. Pembuatan basis gel  teknik tergantung dengan macam gelling agent
b. Pelarutan zat aktif dan komponen lain  jika basis disiapkan secara terpisah maka
sebelum menambahkan zat aktif, bobot basis gel harus ditimbang untuk
menyesuaikan jumlah zat aktifnya karena adanya kemungkinan loss on process.
c. Pencampuran dengan basis gel
 Pembuatan sediaan salep
a. Incorporation/pencampuran  jika bahan obat larut dalam air/minyak, maka dapat
dilakukan dalam air/minyak. Kemudian larutan tersebut ditambahkan ke dalam
bahan pembawa bagian per bagian sambil diaduk sampai homogen.
b. Peleburan  dilakukan dengan meleburkan/memanaskan basis salep yang padat,
kemudian basis lain yang berbentuk cair dan obat dicampurkan ke dalam basis
sambil didinginkan dan terus diaduk.
Krim Gel Salep
Sediaan semipadat dengan Sediaan semipadat yang fase Sediaan semipadat yang
sistem emulsi yang tidak cairnya dibentuk dalam terdiri dari komponen basis
jernih, tidak tembus cahaya, matrix polimer tiga dimensi yang dapat larut air (PEG)
konsistensinya tergantung yang mempunyai ikatan atau basis berlemak (minyak
pada tipe emulsinya fisik atau kimiawi yang mineral, petrolatum)
tinggi
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003

7. Jelaskan perbedaan syrup dan suspensi! Sebutkan masalah-masalah dalam pembuatan


syrup dan suspensi serta berikan solusinya agar masalah tersebut tidak terjadi lagi!
 Sirup merupakan larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar
tinggi. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Suspensi biasanya tidak jernih dan memisah jika di
diamkan, karena terdiri dari dua fase. Sedangkan sirup merupakan larutan yang jernih
dan tidak memisah jika di diamkan karena hanya terdiri dari satu fase.
 Masalah-masalah dalam pembuatan sirup antara lain adalah low solubility, bahan aktif
tidak tahan panas, inkompatibilitas, dan kontaminasi bakteri. Serta solusi yang dapat
dilakukan antara lain adalah optimasi pH, penambahan co-solven, penambahan
surfaktan, penambahan buffer pH, tidak menggunakan pemanasan, dan menggunakan
pengawet yang efektif.
 Masalah-masalah dalam pembuatan suspensi antara lain adalah flokulasi, deflokulasi
dan cacking. Serta solusi yang dapat digunakan yaitu pengecilan ukuran partikel, dan
peningkatan viskositas medium.

Apa itu produk antara? Jelaskan!

 Produk antara adalah bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau
lebih tahap pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan.
Apa itu produk ruahan? Jelaskan!
 Produk ruahan adalah bahan obat yang selesai diolah dan tinggal dimekas untuk
menjadi produk jadi.
Apa itu IPC? Sebutkan parameter IPC dari sediaan solid, semisolid, dan cairan!
IPC (in process control) adalah pengawasan selama proses produksi untuk memastikan mutu
produk.
 Parameter sediaan solid (tablet)  kadar air, ketebalan, bobot tablet, uji disolusi,
kekerasan, kerapuhan, dan kebocoran blister.
 Parameter sediaan semisolid (krim dan salep)  pH, homogenitas, kehalusan, bobot
isi tube, penampilan termasuk pencetakan expired date dan nomor bets
 Parameter sediaan cairan (sirup)  volume, pH, kejernihan, kekencangan tutup untuk
dibuka (removal torque), kemampuan tutup untuk ditutup kembali (cap torque)
Apa yang dimaksud dengan pengemasan primer? Jelaskan!
 Pengemasan primer adalah kegiatan pengemasan yang dilakukan ketika masih kontak
langsung dengan obat, biasanya dilakukan pada proses produksi agar mencegah
kontaminasi produk untuk menjamin mutu produk.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
Apa yang dimaksud dengan pengemasan sekunder? Jelaskan!
 Pengemasan sekunder adalah kegiatan pengemasan yang dilakukan tanpa ada kontak
langsung dengan obat, misalnya pengemasan botol atau blister pada kardus atau box
obat.
Jelaskan fungsi dari bahan pengemas primer dan sekunder!
 Bahan pengemas primer
 Bahan pengemas sekunder
Apa itu Batch? Jelaskan!
 Batch adalah sejumlah produk obat yang mempunyai sifat dan mutu yang seragamyang
dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah pembuatan tertentu.
Apa itu Lot? Jelaskan!
 Lot adalah bagian tertentu dari suatu batch yang memiliki sifat dan mutu yang seragam
dalam batas yang ditetapkan.
8. Apa perbedaan antara kualifikasi dan kalibrasi? Jelaskan!
 Kualifikasi adalah identifikasi sifat suatu peralatan yang berkaitan dengan kinerja dan
fungsinya serta pemberian batasan nilai tertentu. Sedangkan kalibrasi adalah
serangkaian tindakan pada kondisi tertentu untuk menentukan tingkat kesamaan nilai
yang diperoleh dari sebuah alat atau sistem ukur.
Apa itu validasi? Jelaskan!
 Validasi adalah suatu tindakan pembuktiaan (dengan dokumentasi) bahawa prosedur,
proses, material kegiatan atausistem, pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang
diharapkan.
Ada berapa macam validasi? Jelaskan satu persatu!
 Validasi proses produksi  membuktikan bahwa proses yang dilakukan selama
produksi telah sesuai dengan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) sehingga produk
yang dihasilkan terjamin mutunya.
 Validasi metode analisa  validasi metode yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa
metode analisa sesuai dengan tujuan penggunaannya.
 Validasi proses pengemasan  pembuktian yang terdokumentasi untukmemastikan
bahwa kegiatan pengemasan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan.
 Validasi pembersihan  dilakukan untuk konfirmsi efektivitas prosedur pembersihan.
Penentuan batas kandungan residu suatu produk, bahan pembersih dan pencemaran
mikroba. Batas tersebut hendaknya dapat dicapai dan diverifikasi.
 Validasi/kualifikasi mesin, peralatan dan sarana penunjang  membuktikan bahwa
alat atau mesin yang digunakan selama proses produksi akan menghasilkan informasi
atau data yang memenuhi serangkaian persyaratan yang ditentukan.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
Apa yang dimaksud CIP pada validasi pembersihan?
CIP adalah proses sistem pembersihan yang kompleks tanpa adanya pembongkaran
peralatan produksi yang terdiri atas pompa, katup, instrumentasi, filterdan pipa serta didukung
dengan kebutuhanairyang besar, bahan kimia dan energi.
Ada berapa macam kualifikasi? Jelaskan satu persatu! Apa yang dimaksud dengan FAT
dan SAT?
a. Macam Kualifikasi :
 Kualifikasi Desain (KD)  kualifikasi yang dilakukan untuk menjamin dan
mendokumentasikan bahwa sistem atau mesin yang akan diinstalasi sesuai dengan
ketentuan atau spesifikais yang diatur dalam CPOB.
 Kualifikasi Instalasi (KI)  kualifikasi yang dilakukan dan didokumentsikan
bahwa sistem atau peralatan yang diinstalasi sesuaidengan spesifikasi yang tertera
pada dokumen pembelian, manual alat yang bersangkutan memiliki spesifikasi
yang telah ditetapkan.
 Kualifikasi Opersional (KO)  kualifikasi yang dilakukan untuk menjamin dan
mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang diinstalasi beroperasional
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
 Kualifikasi Kinerja (KK)  kualifikasi yang dilakukan untuk menjamin dan
mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang diinstalasi beroperasional
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dengan cara menjalankan sistem sesuai
dengan tujuan penggunaan.
b. FAT (Factory Acceptance Test) adalah tes pada sistem atau peralatan yang dilakukan
vendor/supplier sebelum pengiriman ke pelanggan seusai dengan rencana uji/spesifikasi
user dengan tujuan bahwa sistem/peralatan akan sesuai ketika dipasang ke tampat
user/pelanggan. Sedangkan SAT (Site Acceptance Test) adalah dilakukan tes pada
sistem/peralatan sehubungan dengan rencana dan spesifikasi tes yang sudah disetujui user,
SAT dilakukan di tempat user dan bersama dengan user untuk menunjukkan bahwa
sistme/peralatan telah benar dipasang dan bekerja sesuai dengan tujuan di tempat user.
Ada berapa macam validasi proses? Jelaskan satu persatu!
a. Validasi Prospektif  validasi yang dilakukan untuk produksi baru yang belum dipasarkan
atau produk lama yang mengalami perubahan yang besar, dan produk yang sudah pernah
diproduksi di satu site dan ditransfer ke site lain.
b. Validasi Konkuren  validasi yang dilakukan untuk produk yang sudah berjalan dengan
tingkat produksi rendah dan produk yang rutin diproduksi.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
c. Validasi Retrosektif  validasi yang dilakukan untuk produk-produk yang sudah lama
dipasarkan, tetapi belum divalidasi sehingga memerlukan data validasi untuk registrasi
ulang.
Apa itu QbD? Jelaskan! Bagaimana perbedaan proses menggunakan QbD dan tidak?
QbD (Quality by Desain) adalah pendekatan secara sistematis untuk pengembangan
yang dimulai dari tujuan, pemahaman terhadap produk, pemahaman terhadap proses,
pengendalian proses yang dilakukan berdasarkan scientific dan quality risk management.
Perbedaan proses menggunakan QbD dan tidak adalah apabila menggunakan QbD porduk yang
dihasilkan akan menjadi terjamin dan seusai dengan ketentuan yang ada sedangkan apabila
tidak menggunakan QbD maka produk yang dihasilkan akan tidak terjamin atau bahkan tidak
dapat memenuhi ketentuan yang ditetapkan karena tidak dikembangkan dengan runtut.
Apa itu Batch? Jelaskan!
 Batch adalah sejumlah produk obat yang mempunyai sifat dan mutu yang seragamyang
dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah pembuatan tertentu.
Apa itu Lot? Jelaskan!
 Lot adalah bagian tertentu dari suatu batch yang memiliki sifat dan mutu yang seragam
dalam batas yang ditetapkan.
9. Ada berapa macam zona stabilitas, sebutkan parmeternya!
Zona Iklim Temperatur Kelembapan Temperatur Kelembapan
rata-rata udara rata-rata 4 bulan udara
tahunan terpanas
I : iklim sedang < 150C Tanpa batas < 220C Tanpa batas
II : iklim 15-220C Tanpa batas 22-300C Tanpa batas
subtropik
III : iklim >220C <60% >300C <65%
panas & kering
IV : iklim >220C <60% >300C >65%
panas dan
basah

Indonesia masuk ke dalam zona berapa?


 Indonesia masuk ke dalam zona IV : iklim panas dan basah
Untuk produk yang permeable dan impermeable, adakah perbedaaan perlakuan
stabilitasnya?
Terdapat perbedaan perlakuan yaitu studi stabilitas untuk produk permeable dapat dilakukan
dibawah kondisi kelembapan dan suhu yang dikendalikan.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
Jelaskan yang dimaksud dengan BCS! Sebutkan dan jelaskan jenis-jenisnya! Bagaimana
pengaruh BCS terhadap proses pembuatan obat?
BCS (Biopharmaceutical Classification System) adalah suatu model eksperimental yang
mengukur permeabilitas dan kelarutan suat zat dalam kondisi tertentu. Pengaruh BCS terhadap
pembuatan obat adalah sistem BCS membantu dalam mengurangi sederetan tahap dalam
pengujian pengembangan obat baru baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti
halnya mengurangi uji klinik dan merupakan tahap yang lama dalam pengujian obat baru dan
mendukung sistem penggantian bioekivalensi dalam pengujian disolusi obat secara in vitro.
Sehingga pengujian obat secara in vivo dapat diminimalkan.
Jenis-jenis BCS :
 Kelas I  permeabilitas tinggi, kelarutan tinggi
 Kelas II  permeabilitas tinggi, kelarutan rendah
 Kelas III  permeabilitas rendah, kelarutan tinggi
 Kelas IV  permeabilitas rendah, kelarutan rendah
Ada berapa macam uji stabilitas? Jelaskan!
Terdapat 2 macam uji stabilitas yaitu :
a. Uji stabilitas jangka pendek (dipercepat)  uji stabilitas jangka pendek dilakukan selama
6 bulan dengan kondisi ekstrim (suhu 40+200C dan Rh 75%+5%).
b. Uji stabilitas jangka panjang (real time study)  uji stabilitas jangka panjang dilakukan
sampai dengan waktu kadaluwarsa produk, pengujian dilakukan setiap 3 bulan sekali pada
tahun pertama dan setiap 6 bulan sekali pada tahun kedua, serta pada tahun ketiga dan
seterusnya pengujian dilakuakn setahun sekali.
Untuk uji stabilitas jangka panjang, sampel disimpan pada kondisi:
 Ruangan dengan suhu 30+-20C dan Rh 75+-5% untuk menyimpan produk-produk
dengan klaim penyimpanan pada suhu kamar.
 Ruangan dengan suhu 25+-20C dan Rh 75+-5% untuk menyimpan produk-produk
dengan klaim penyimpanan pada suhu sejuk.
Jelaskan apa itu retain sampel!
Retain sampel adalah sampel yang diambil dari setiap batch produk jadi sebagai sampel
tertinggal yang digunakan untuk membandingkan apabila ada komplain dari customer.
10. Sebutkan dan jelaskan macam-macam registrasi obat! Bagaimana penentuan masa
kadaluarsa (ED) suatu produk obat?
a. Macam-macam registrasi obat :
 Registrasi baru  registrasi obat baru dengan zat aktif baru atau derivat baru atau
kombinasi baru atau produk biologi dengan zat aktif baru atau dalam bentuk
sediaan baru.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
 Registrasi variasi  registrasi obat yang sudah mendapatkan izin edar
denganadanya perubahan zat tambahan, spa.esifikasi atau metode analisa, stabilitas
dan teknologi produksi atau tempat produksi.
b. Penentuan masa kadaluarsa (ED) :
 Menentukan orde reaksi
 Menentukan tetapan laju reaksi (k)  In C = In Co – k.t
 Menentukan waktu paro peruraian obat (t1/2)  t1/2 = 0,693/k
 Menentukan waktu kadaluarsa obat (t90), waktu kadaluarsa obat menunjukkan
waktu yang dibutuhkan sampai turunnya potensi obat hingga 90% dari nilai mula-
mula (konsentrasi awal)  T90 =(2,303/k)(log 100/90)
11. Jelaskan apa yang dimaksud Quality Risk Management!
Manajemen Risiko Mutu (Quality Risk Management) adalah proses sistematik untuk penilaian,
pengendalian, komunikasi, serta pengkajian risiko mutu obat selama siklus-hidup produk
(product lifecycle)
Sebutkan dan Jelaskan tools dari QRM! Sebutkan tools yang terbaik!
 Basic Risk Management Facilitation Methods (flowchart, check sheets, process
mapping, dan cause and effect)
 Failure Mode Effects Analysis (FMEA)  merangkum mode-mode peting dalam
kegagalan yaitu faktor kegagalan dan kemungkinan dampak dari kegagalan. Metode
ini mengandalkan pemahaman produk dan proses karena output yang dihasilkan
merupakan data kualitatif.
 Failure Mode, Effect, and Critical Analysis (FMECA)  gabungan antara FMEA dan
Critical Analysis, digunakan untuk kegagalan dan resiko yang terkait dengan proses
mnaufaktur. Pada metode ini output yang dihasilkan berupa data kualitatif dan
kuantitatif, dimana data kualitatif didapatkan dari skor resiko relatif.
 Fault Tree Analysis (FTA)  mengevaluasi kegagalan sistem satu persatu, digunakan
untuk menyelidiki keluhan atau penyimpangan untuk memahami akar permasalahan
dan perbaikan akan sepenuhnya menyelesaikan masalah. Pada metode ini output yang
dihasilkan adalah representasi visual dari mode kegagalan.
 Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)  meneapkan prinsip teknis dan
ilmiah untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mengendalikan resiko. Metode ini
digunakan untuk identifikasi dan mengelola resiko yang terkait dengan bahaya fisika,
kimia dan biologi (termasuk kontaminasi mikrobiologi), dimana output yang
dihasilkan adalah informasi pemantauan titik kritis.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
 Hazard Operability Analysis (HAZOP)  mengidentifikasi bahaya menggunakan
“kata-kata panduan” (tidak, lebih banyak, selain dari, bagian dari, dll) diterapkan pada
parameter yang relevan (kontaminasi, suhu).
 Preliminary Hazard Analysis (HAP)  penerapan pengalaman sebelumnya atau
pengetahuan terhadap bahaya atau kegagalan untuk mengidentifikasi bahaya dimasa
depan.
 Risk Ranking and Filtering  digunakan untuk membandingkan dan menentukan
peringkat resiko.
 Supporting Statistical Tools  metode statistik yang dapat digunakan untuk
mendukung memfasilitasi manajemen kualitas mutu, beberapa metode yang dapat
digunakan antara lain contro chart, design of experiment (DOE), histogram, pareto
charts, dan proses capability analysis.
Dari beberapa tools diatas, tools yang terbaik adalah FMECA karena output yang dihasilkan
berupa data kualitatif dan kuantitatif, yaitu pada tool tersebut dapat memberikan peringkat pada
metode kegagalan sesuai dengan urutan kepentingan dengan mempertimbangkan tingkat
kegagalan.
Apa itu CQA, CPP, dan AQL Jelaskan dan sebutkan contohnya!
 CQA (Critical Quality Attribute)  sifat fisik, kimia,
biologis/mikrobiologis/karakteristik yang harus berada dalam rentang batas yang
sesuai untuk memastikan sesuai keinginan.
Contohnya : batas spesifikasi dalam proses dan produk jadi, yang menunjukkanbahwa
batas ini harus kritis mengingat bahwa mereka dirancang untuk memastikan kualitas
produk.
 CPP (Critical Proses Parameter)  parameter proses yang berdampak pada kualitas
kritis sehingga harus dipantau dan dikendalikan untuk memastikan proses
menghasilkan produk yang berkulitas.
Contohnya : CPP yang terjadi pada sistem HVAC adalah kegagalan aliran udara,
kegagalan filter, kegagalan pengendalian kelembabapan, dan kegagalan satu unit
penanganan udara yang dapat menyebabkan gangguan pada tekanan yang dihasilkan
oleh unit penanganan udara lain.
 AQL (Acceptance Quality Level)  suatu metode yang digunakan untuk pengecekan
kualitas produksi yaitu prosentase/tingkat cacat paling tinggi yang diperoleh buyer.
Contohnya : melakukan rencana sampling oleh laboratorium pada 40.000 buah bahan
kemas dus yang baru datang pada industri farmasi. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
1. Pilih AQLnya: kritikal AQL=0, mayor=1.5% dan minor 4%. Kita pilih AQL 4%
dengan pertimbangan karena dus merupakan bahan kemas yang secara mutu tidak
begitu kritis. Bila kasusnya produk jadi vial injeksi akan dipilih AQL=0.
2. Pilih Level Inspeksi, Level inspeksi secara default adalah level inspeksi umum II
3. Lihat ukuran lot, ukuran lot dalam kasus ini adalah 40.000 buah
4. Cari Kode Huruf dari tabel 1. Bila ukuran lot 40.000 buah maka kode huruf dari
tabel 1 adalah N

5. Pilih tipe sampling


6. Piih kriteria penerimaan
12. Apa yang dimaksud dengan toll manufacturing (toll in dan toll out)? Apa manfaat
dilakukannya toll manufacturing (toll in dan toll out)? Resiko apa saja yang mungkin
terjadi bila suatu industri farmasi melakukan toll manufacturing (toll in dan toll out)?
a. Toll manufacturing adalah sejenis pengaturan kontrak dimana satu perusahaan bersedia
untuk memproduksi barang bagi perusahaan lain, dimana produk tersebut sesuai dengan
spesifikasi permintaan perusahaan kedua yang nantinya akan mereka pasarkan sendiri. Toll
out adalah proses produksi obat dengan mempergunakan fasilitas produksi perusahaan
farmasi lainnya khusus produk-produk yang fasilitas produksinya belum dimiliki atau
kapasitas produk pabrik telah maksimum, sedangkan toll in adalah suatu perusahaan
menerima proses produksi obat dari perusahaan farmasi lainnya khususnyauntuk fasilitas
produksi yang belum dimanfaatkan secara optimal.
b. Manfaat : kapasitas produksi terjamin, resiko untuk uji coba rendah, investasi yang kecil,
dan dapat menghemat waktu.
c. Resiko : apabila menerima toll in maka perusahaan tersebut tidak dapat membuat produk
yang sama.
MAYANG PRADITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
180070600011003
13. Menurut anda apakah langkah-langkah yang perlu diambil industri farmasi di Indonesia
agar bisa bersaing dengan industri farmasi dunia?
 Memastikan semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan CPOB
 Penerapan revolusi industri 4.0

Anda mungkin juga menyukai