Mencegah terjadinya
infeksinosokomial,
kontaminasi sediaan,
paparan terhadap petugas dan lingkungan,
kesalahan dalam pemberian obat,
Untuk menjamin kualitas mutu sediaan
Kebutuan Pelaksanaan Dispensing Sediaan
Steril
6
Apoteker
Mempunyai skill penyiapan dan pengelolaan komponen
sediaan steril termasuk prinsip teknik aseptis.
Memiliki kemampuan membuat prosedur tetap
Meningkagtn pengetahuan dan ketrampilan
Tenaga Teknis KefarmasianTTK
Sehat jasmani & rohani
Tidak merencanakan kehamilan, hamil, menyusui
(penanganan sitostatika)
Personil Dispensing Sediaan Steril
8
Telaah Administratif
Adanya protokol
Kelengkapan Pengisisian data
Paraf dr, apoteker, data px (BB, Usia, TB, Sc, LPT, GFR,
Ruangan, No RM,
Telaah Farmasetik
Jenis obat yg digunakan
Telaah Farmasiklinik
Kesesuaain dosis, pelarut, wadah
Ruangan
10
Ruangan
11
Ruang Persiapan
Administrasi dan penyiapan alkes dan bahan obat
(etiket, pelabelan, penghitungan dosis dan volume
cairan).
Ruang cuci tangan dan ganti pakaian
Ruang Antara (ante room)
Permukaan lantai
dan dinding dibuat
dari bahan yang
mudah dibersihkan
lapisan
(epoksi/vinyl) &
sudut dibuat
melengkung
RUANG BERSIH (CLEAN
ROOM)
Ruang dibersihkan
dan didesinfeksi
secara berkala
harian
mingguan
bulanan
RUANG BERSIH (CLEAN ROOM)
Sarung tangan
Terdiri dari :
coverall (baju pelindung)
masker
kaca mata googles
sarung tangan
sarung kaki
penutup rambut
APD/PPE
1. Baju (coverall)
terbuat dari bahan
yang tidak melepas
serat dan non-
absorbent
(direkomendasikan)
lengan panjang
dengan ujung cuff
tertutup di bagian
depan dan leher
steril
APD/PPE
2. Sarung Tangan
powder free
terbuat dari latex, nitril
Rangkap 2 (sitostatika)
(dimasukkan dalam cuff
baju dan di luar cuff baju)
Steril dan disposable
3. Masker
Masker N95
APD/PPE
4.Kacamata Google
Mencegah paparan
terhadap membran mukosa
mata
5. Topi (Penutup Rambut)
menutup rambut kepala
steril
6. Sarung kaki
menutup ujung kaki
steril
Peralatan
Pass box : jendela
penghubung untuk
memasukkan dan
mengeluarkan obat
& peralatan ke ruang
bersih)
→ Interlock mencegah
aliran udara antara 2
ruang
Biohazard Safety Cabinets (BSC)
Class I BSC
Only operator protection (no
product protection).
Biosafety level 1,2,3
Inflow away from operator.
HEPA filtered exhaust to
environment.
Current trend: Switch to Class II
Class II BSC: Basics
Both operator and product protection
Biosafety level 1, 2, 3
Inflow away from operator
HEPA filtered exhaust to environment
HEPA filtered laminar downflow
Volatile Toxic Chemical in cell culture: biological
& chemical -> need ducting
Class II BSC: Basics
Class II Type A1 , A2 BSC
Airflow
Class II Type A1 vs A2: Negative Pressure
Isolated Plenum
Class II B1 - B2 BSC Airflow
Class II BSC: Ducting
Class II BSC with no duct can’t be used if toxic
chemicals are used - Chemical vapor buildup in lab
is dangerous
Class II,Type A2 with optional thimble duct: -
Suitable for non-toxic chemicals - Not suitable for
volatile (vaporizing) chemical - Re-circulation of
hazardous chemical vapor is bad
Class II Type B2 with built-in hard ducting: -
Suitable for volatile (vaporizing) chemical
Class II BSC: Ducting
Thimble ducting: have holes for room air -
Building exhaust fluctuations affect cabinet airflow
Hard ducting: no holes; difficult >> fluctuations -
Building exhaust must precisely match cabinet
Class III BSC
Cytotoxic Safety Cabinet
Cytotoxic drug (ex: cancer drug) is very
hazardous for the technician who
change the filter, and it can not be
neutralized by formalin or hydrogen
peroxide
1.Horisontal Flow
2.Vertical Flow
LAMINAR AIR FLOW (LAF)
Sitostatika Nonsitostatika
Alat BSC LAF
Tekanan Aliran Udara Negatif Positif
Google Yes No
Sarung tangan Rangkap2 Tidak rangkap
Masker N-95 biasa
Penyimpanan
42
Wadah
Tertutup rapat dan terlindung cahaya.
mampu menjaga konsistensi suhunya.
Waktu Pengiriman
Rute pengiriman
44 Kegiatan Dispensing Sediaan Steril
Pencampuran Obat Suntik
Pengemasan ulang (repackaging) obat injeksi