F. IPCLN/Infection Prevention and Control Link Nurse Ruang Perawatan Rawat Inap
Mekah – Madinah
1. Persyaratan jabatan
a. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III yang mempunyai minat dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Uraian tugas (IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung petugas):
a. Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit pelayanan rawat inap
masing-masing.
b. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada setiap personil ruangan di unitnya
masing-masing.
c. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
d. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada
pasien.
e. Bila terdapat infeksi potensial kejadian luar biasa melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
berkoordinasi dengan IPCN.
f. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga, dan pengunjung,
serta konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
g. Memantau pelaksanaan bundle flebitis:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pelindung diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
h. Memantau pelaksanaan bundle dekubitus:
1) Mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali atau duduk jika memungkinkan.
2) Menganjurkan nutrisi yang adekuat.
3) Segera membersihkan feses atau urin dari kulit untuk mencegah iritasi.
4) Inspeksi daerah rawan dekubitus dan melaporkan bila ada kemerahan.
5) Menjaga kulit agar tetap kering, linen bersih, dan bebas kerutan.
6) Menggunakan kain pengalas bila memindahkan pasien tirah baring.
7) Lakukan latihan gerak minimal 2 kali sehari untuk mencegah kontraktor.
8) Gunakan kasur angina untuk mengurangi tekanan.
i. Memantau pelaksanaan bundle ISK:
1) Pemasangan kateter dilakukan bila diperlukan saja dan segera lepas bila
sudah tidak diperlukan lagi.
2) Cara drainase urin yang lain seperti kateter kondom, kateter suprapubik,
kateter selang-seling (intermitten) dapat digunakan sebagai ganti
kateterisasi menetap bila memungkinkan.
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah manipulasi kateter.
4) Pemasangan secara aseptik.
5) Gunakan pengaman diri.
6) Sambungan kateter dan pipa tidak boleh dilepas kecuali untuk kepentingan
irigasi.
7) Kantong penampung harus dikosongkan secara teratur.
8) Perawatan meatus sehari-hari.
j. Memantau pelaksanaan bundle ILO:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pengaman diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
G. IPCLN/Infection Prevention and Control Link Nurse Ruang Perawatan Rawat Inap
Arofah
1. Persyaratan jabatan
a. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III yang mempunyai minat dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Uraian tugas (IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung petugas):
a. Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit pelayanan rawat inap
masing-masing.
b. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada setiap personil ruangan di unitnya
masing-masing.
c. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
d. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada
pasien.
e. Bila terdapat infeksi potensial kejadian luar biasa melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
berkoordinasi dengan IPCN.
f. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga, dan pengunjung,
serta konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
g. Memantau pelaksanaan bundle flebitis:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pelindung diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
h. Memantau pelaksanaan bundle dekubitus:
1) Mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali atau duduk jika memungkinkan.
2) Menganjurkan nutrisi yang adekuat.
3) Segera membersihkan feses atau urin dari kulit untuk mencegah iritasi.
4) Inspeksi daerah rawan dekubitus dan melaporkan bila ada kemerahan.
5) Menjaga kulit agar tetap kering, linen bersih, dan bebas kerutan.
6) Menggunakan kain pengalas bila memindahkan pasien tirah baring.
7) Lakukan latihan gerak minimal 2 kali sehari untuk mencegah kontraktor.
8) Gunakan kasur angina untuk mengurangi tekanan.
i. Memantau pelaksanaan bundle ISK:
1) Pemasangan kateter dilakukan bila diperlukan saja dan segera lepas bila
sudah tidak diperlukan lagi.
2) Cara drainase urin yang lain seperti kateter kondom, kateter suprapubik,
kateter selang-seling (intermitten) dapat digunakan sebagai ganti
kateterisasi menetap bila memungkinkan.
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah manipulasi kateter.
4) Pemasangan secara aseptik.
5) Gunakan pengaman diri.
6) Sambungan kateter dan pipa tidak boleh dilepas kecuali untuk kepentingan
irigasi.
7) Kantong penampung harus dikosongkan secara teratur.
8) Perawatan meatus sehari-hari.
j. Memantau pelaksanaan bundle ILO:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pengaman diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
H. IPCLN/Infection Prevention and Control Link Nurse Ruang Perawatan Rawat Inap
Shofa
1. Persyaratan jabatan
a. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III yang mempunyai minat dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Uraian tugas (IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung petugas):
a. Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit pelayanan rawat inap
masing-masing.
b. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada setiap personil ruangan di unitnya
masing-masing.
c. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
d. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada
pasien.
e. Bila terdapat infeksi potensial kejadian luar biasa melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
berkoordinasi dengan IPCN.
f. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga, dan pengunjung,
serta konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
g. Memantau pelaksanaan bundle flebitis:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pelindung diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
h. Memantau pelaksanaan bundle dekubitus:
1) Mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali atau duduk jika memungkinkan.
2) Menganjurkan nutrisi yang adekuat.
3) Segera membersihkan feses atau urin dari kulit untuk mencegah iritasi.
4) Inspeksi daerah rawan dekubitus dan melaporkan bila ada kemerahan.
5) Menjaga kulit agar tetap kering, linen bersih, dan bebas kerutan.
6) Menggunakan kain pengalas bila memindahkan pasien tirah baring.
7) Lakukan latihan gerak minimal 2 kali sehari untuk mencegah kontraktor.
8) Gunakan kasur angina untuk mengurangi tekanan.
i. Memantau pelaksanaan bundle ISK:
1) Pemasangan kateter dilakukan bila diperlukan saja dan segera lepas bila
sudah tidak diperlukan lagi.
2) Cara drainase urin yang lain seperti kateter kondom, kateter suprapubik,
kateter selang-seling (intermitten) dapat digunakan sebagai ganti
kateterisasi menetap bila memungkinkan.
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah manipulasi kateter.
4) Pemasangan secara aseptik.
5) Gunakan pengaman diri.
6) Sambungan kateter dan pipa tidak boleh dilepas kecuali untuk kepentingan
irigasi.
7) Kantong penampung harus dikosongkan secara teratur.
8) Perawatan meatus sehari-hari.
j. Memantau pelaksanaan bundle ILO:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pengaman diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
I. IPCLN/Infection Prevention and Control Link Nurse Ruang Perawatan Rawat Inap
Intensif
1. Persyaratan jabatan
a. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III yang mempunyai minat dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Uraian tugas (IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung petugas):
a. Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit pelayanan rawat inap
masing-masing.
b. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada setiap personil ruangan di unitnya
masing-masing.
c. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
d. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada
pasien.
e. Bila terdapat infeksi potensial kejadian luar biasa melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
berkoordinasi dengan IPCN.
f. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga, dan pengunjung,
serta konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
g. Memantau pelaksanaan bundle flebitis:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pelindung diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
h. Memantau pelaksanaan bundle dekubitus:
1) Mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali atau duduk jika memungkinkan.
2) Menganjurkan nutrisi yang adekuat.
3) Segera membersihkan feses atau urin dari kulit untuk mencegah iritasi.
4) Inspeksi daerah rawan dekubitus dan melaporkan bila ada kemerahan.
5) Menjaga kulit agar tetap kering, linen bersih, dan bebas kerutan.
6) Menggunakan kain pengalas bila memindahkan pasien tirah baring.
7) Lakukan latihan gerak minimal 2 kali sehari untuk mencegah kontraktor.
8) Gunakan kasur angina untuk mengurangi tekanan.
i. Memantau pelaksanaan bundle ISK:
1) Pemasangan kateter dilakukan bila diperlukan saja dan segera lepas bila
sudah tidak diperlukan lagi.
2) Cara drainase urin yang lain seperti kateter kondom, kateter suprapubik,
kateter selang-seling (intermitten) dapat digunakan sebagai ganti
kateterisasi menetap bila memungkinkan.
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah manipulasi kateter.
4) Pemasangan secara aseptik.
5) Gunakan pengaman diri.
6) Sambungan kateter dan pipa tidak boleh dilepas kecuali untuk kepentingan
irigasi.
7) Kantong penampung harus dikosongkan secara teratur.
8) Perawatan meatus sehari-hari.
j. Memantau pelaksanaan bundle ILO:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pengaman diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
J. IPCLN/Infection Prevention and Control Link Nurse Keperawatan Anastesi dan Bedah
1. Persyaratan jabatan
a. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III yang mempunyai minat dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Uraian tugas (IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung petugas):
a. Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing.
b. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada setiap personil ruangan di unitnya
masing-masing.
c. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
d. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada
pasien.
e. Bila terdapat infeksi potensial kejadian luar biasa melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
berkoordinasi dengan IPCN.
f. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga, dan pengunjung,
serta konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
g. Memantau pelaksanaan bundle ILO:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pengaman diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
h. Memantau pelaksanaan bundle flebitis:
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter infus.
2) Gunakan alat pelindung diri pada saat pemasangan dan perawatan kateter
infus.
3) Bersihkan kulit daerah insersi menggunakan antiseptik yang sesuai sebelum
pemasangan infus.
4) Ganti perban bila basah dan hindari sentuhan yang mengkontaminasi
daerah insersi saat mengganti dressing.
5) Optimalisasi pemilihan lokasi kateter infus dengan menghindari
menggunakan vena femoralis untuk akses vena sentral pada pasien
dewasa.
i. Memantau pelaksanaan bundle ISK:
1) Pemasangan kateter dilakukan bila diperlukan saja dan segera lepas bila
sudah tidak diperlukan lagi.
2) Cara drainase urin yang lain seperti kateter kondom, kateter suprapubik,
kateter selang-seling (intermitten) dapat digunakan sebagai ganti
kateterisasi menetap bila memungkinkan.
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah manipulasi kateter.
4) Pemasangan secara aseptik.
5) Gunakan pengaman diri.
6) Sambungan kateter dan pipa tidak boleh dilepas kecuali untuk kepentingan
irigasi.
7) Kantong penampung harus dikosongkan secara teratur.
8) Perawatan meatus sehari-hari.