Diajukan untuk memenuhi tugas Klinik Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Profesi
Ners
Yang diampu oleh ibu Vita Lucya,Ners.,M.Kep
Disusun oleh :
Mutiarawati
320056
1. Masalah Utama
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
2. Proses Terjadinya Masalah
A. Definisi
Menurut Cook dan Fontaine (1987) perubahan persepsi sensori:
halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien
mengalami perubahan persepsi sensori, seperti palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghidungan. Klien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Selain itu, perubahan
persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran, dan pikiran yang
sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar meliputi semua sistem
penginderaan (pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, atau
pengecapan).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
perubahan pada pola stimulus yang mendekat (yang diprakarsai secara
internal dan ekternal) disertai dengan suatu pengurangan berlebih-
lebihan atau kelainan berespons terhadap stimulus (Towsend, 1998).
Halusinasi merupakan gangguan penyerapan/persepsi panca
indra tanpa adanya rangsangan dari luar. Gangguan ini dapat terjadi
pada sistem penginderaan pada saat kesadaran individu tersebut penuh
dan baik. Maksudna rangsangan tersebut dari luar dan dari individu
sendiri. Dengan kata lain klien berespon terhadap rangsangan yang
tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh klien dan tidak dapat
dibuktikan (Wilson, 1983).
Teori yang menjelaskan halusinasi (Stuart dan Sundeen, 1995)
a. Teori biokimia
Terjadinya sebagai respons metabolisme stres yang mengakibatkan
terlepasnya zat halusinogenik neurotik (buffofenon dan
dimethytransferase).
b. Teori psikoanalisis
Merupakan respons pertahanan ego untuk melawan rangsangan
dari luar yang mengancam dan ditekan untuk muncul dalam alam
sadar.
Jenis halusinasi serta Data Objektif dan Subjektif
B. Rentang Respon
5. Diagnosa Keperawatan
Perubahan Persepi Sensori : Halusinasi
6. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Rencana Tindakan Keperawatan untuk Klien
Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien:
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
g. Menganjurkan menghardik halusinasi
h. Menganjurkan klien memasukkan car menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian
Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk klien
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan klien dirumah)
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
Strategi pelaksanaan 4 (SP 4) untuk klien
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegaiatan
harian
Tindakan keperawatan untuk klien
a. Membantu klien mengenali halusinasi
Diskusi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
membant klien mengenali halusinasinya. Perawat dapat
berdiskusi dengan klien terkait isi halusinasi (apa ang didengar
atau dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadina
halusinasi yang menyebabkan halusinasi muncul
(komunikasinya sama dengan pengkajian diatas).
b. Melatih klien mengontrol halusinasi
Perawat dapat melatih empat cara dalam mengendalikan
halusinasi pada klien. Keempat cara tersebut sudah terbukti
mampu mengontrol halusinasi seseorang. Keempat cara tersebut
adalah menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang
lain, melakukan aktivitas yang terjadwal, dan mengonsumsi obat
secara teratur.
2. Rencana Tindakan Keperawatan untuk Keluarga Klien
Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi yang
dialami klien beserta proses terjadinya
c. Menjelaskan cara-cara merawat klien halusinasi
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
√ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil √ Kurang berhasil Tidak berhasil
3.
Pelaku/usi Korban/usia Saksi/usia
a
Aniaya fisik √
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Masalah Keperawatan : -
D. Fisik
1. Tanda Vital : TD: 127/80 mmHg N:98 x/menit S: 36,7oC
P:22 x/menit
2. Ukur : TB: - cm BB: - Kg
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : klien mengatakn tidak ada keluahn fisik untuk saat ini.
Masalah keperawatan : -
E. Psikososial
1. Genogram
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri : klien mengatakn dari ujung kepala sampai ujung
kaki, klien menyukai semua anggota tubuhnya karena terlihat
sempurna dan tidak ada yang cacat
b. Identitas : klien mengatakan puas sebagai seorang laki - laki
c. Peran :klien mengatakan berperan sebagai ayah anak 1
d. Ideal Diri : klien ingin cepat pulang ingin ketemu dengan
anaknya
e. Harga diri :klien mengatakan hubungan dengan orang
dirumah baik, lalu dengan tengangga kadang di hargai gadang tidak
dihargai.
Masalah keperawatan: -
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : klien mengatakan orang yang sangat berarti dalam
hidupnya adalah anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien mengatakan
hanya sebagai warga/masyarakat biasa
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :klien mengatakan
ngobrol seperlunya saja mau dengan keluarga atau tetangga. Selama
dirumah sakit juga klien tampak sendiri jangan ikut ngobrol dengan
teman sekaranya.
Masalah keperawatan: isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam.
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan dirumah suka menjalankan
sholat 5 waktu kadang berjamaah di masjid untuk sholat jumat,
namum setelah di rumah sakit tidak pernah sbolat jumat.
Masalah keperawatan: -
F. Status Mental
1. Penampilan
Penggunaan Cara berpakaian
√ Rapih Tidak rapih Pakaian tidak tidak seperti
sesuai biasanya
Jelaskan : Pasien nampak memakai pakaian sesuai dan rapih.
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis √ Lambat Membisu Tidak mampu
memulai
pembicaraan
Jelaskan : saat dilaksanakannya pengkajian klien menjawab sangat
lambat kadang pertanyaan dapat di ulang beberapa kali.
Masalah keperawatan : -
3. Aktivitas motorik
√ Lesu Tegang √ Gelisah Agitas
Data Masalah
Subjektif: Halusinasi
Klien mengatakan ada bisikan yang
mengancam membuat perasaan tidak tenang
membut cemas
Objektif:
- Klien terlihat bingung
- Klien tampak gelisah
- Proses pembicara klien lambat
Objektif:
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak takut
Objektif:
- Klien terlihat sering diem di bad sendiri
- Klien jarang ngobrol diruangan atau di
kamar.
K. Aspek Medik
Diagnosa medik : Schizoaffective disorders
L. Daftar Masalah Keperawatan
1. Halusinasi
2. Resiko Bunuh Diri
3. Isolasi sosial
M. Daftar Diagnosis Keperawatan
1. Halusinasi
2. Resiko Bunuh Diri
3. Isolasi sosial
N. Rencana Keperawatan
No Dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Halusinasi Pasien mampu : Setelah 1x pertemuan, pasien Bantu pasien mengenal halusinasi :
- Mengendalikan dapat menyebutkan : - Isi
halusinasi yang - Isi waktu, frekuensi, - Waktu terjadinya
dialaminya situasi pencetus, - Frekuensi
- Mengontrol perasaan - Situasi pencetus
halusinasinya - Mampu - Perasaan saat terjadi
- Mengikuti program memperagakan cara halusinasi
pengobatan secara dalam mengontrol Latih mengontrol halusinasi dengan
optimal halusinasi cara menghardik :
Tahapan tindakannya meliputi :
- Jelaskan cara menghardik
halusinasi
- Peragakan cara menghardik
- Minta pasien memperagakan
ulang
- Pantau penerapan cara ini, beri
penguatan perilaku pasien
- Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
Setelah 2x pertemuan, pasien SP 2
mampu: - Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan lalu SP 1
kegiatan yang sudak - Latih berbicara/bercakap
dilakukan dengan orang lain saat
- Memperagakan cara halusinasi muncul
bercakap – cakap - Masukan dalam jadwal
dengan orang lain kegiatan pasien
Setelah 3x pertemuan, pasien SP 3
mampu: - Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan lalu SP 1 dan 2
kegitana yang sudah - Latih kegiatan agar
dilakukan dan halusinasi tidak muncul
- Membuat jadwal Tahapannya :
kegiatan sehari –hari - Jelaskan pentingnya
dan mampu aktivitas yang teratur
memperagakannya untuk mengatasi halusinasi
- Diskusikan aktivitas yang
bisa dilakukan oleh paien
- Latih pasien melakukan
aktivitas sehari – haro
sesuai dengan aktifitas
yang telah dilatih (dari
bangun tidur sampai tidur
malam)
Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan,
berikan penguatan terhadap prilaku
pasien yang (+)
Setelah 4x pertemua, SP 4
pasien mampu : - Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutka lalu (SP 1,2, & 3)
n kegiatan - Tanyakan program
yang sudah pengobatan
dilakuakan - Jelaskan pentingnya
- Menyebutka penggunaan obat pada
n manfaat gangguan jiwa
dari - Jelaskan akibat bila tidak
program digunakan sesuai program
pengobatan - Jelaskan akibat bila putus
obat
- Jelaskan cara
mendapatkan obat/berobat
- Jelaskan pengobatan (5B)
- Latih pasien minum obat
- Masukan jadwal harian
pasien.
2. Resiko Bunuh Pasien tetap aman dan selamat Setelah 1x pertemuan, pasien SP 1
Diri mampu : - Mengidentifikasi benda –
- Mengidentifikasi neda yang dapat
benda – benda yang membahayakan pasien
dapat mampu - Amankan benda – benda
mengendalikan yang dapat
dorongan bunuh diri membahayakan pasien
- Lakukan kontrak
treatment
- Ajarkan cara
mengendalikan dorongan
bunuh diri
- Latihan cara
mengendalikan dorongan
bunuh diri
Setelah dilakukan 2x pertemuan, SP 2
pasien mampu :
- Mengidentifikasi - Identifikasi aspek positif
aspek positif dan - Dorong pasien untuk
mampu menghargai
diri sendri sebagai berfikir positf terhadap
individu yang diri
berharga - Dorong pasien untuk
menghargai diri sebagai
individu yang berharga
Setelah 3x petemua, pasien SP 3
mampu: - Identifikasi pola koping
- Mengidentifikasi yang bisa diterapkan
pola koping yang pasien
konstruktif dan - Nilai pola koping yang bisa
mampu dilakukan
menerapkannya - Indentifikasi pola koping
yang konstruktif
- Anjurkan pasien
menerapkan pola koping
yang konstruktif dalam
kegiatan harian
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
- Klien mengatakan suka mendengar suara ancaram
- Klien mengatakan sering gelisah dan takut
- Klien mengatakan sering merusak benda – benda di rumah
DO:
2. Diagnisa keperawatan
- Halusinasi Pendengaran penglihatan
3. Tujuan keperawatan
Membantu klien untuk menghardik halusinasi pendengaran dan penglihatan
4. Tindakan keperawatan
Bantu pasien mengenal halusinasi :
- Isi
- Waktu terjadinya
- Frekuensi
- Situasi pencetus
- Perasaan saat terjadi halusinasi
Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik :
Tahapan tindakannya meliputi :
- Jelaskan cara menghardik halusinasi
- Peragakan cara menghardik
- Minta pasien memperagakan ulang
- Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien
- Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
2. Fase kerja
“apakah bapak mendengar suara tanpa wujud ? apa yang bapak lakukan?
“Apakah bapak melihat sesuatu yang tidak ada wujudnya atau bayangan? Seperti
apa pak kelihatannya?
“Waktunya kapan saja pak saat mendengar atau melihat sesuatu? Atau ada waktu
– waktu tertentu?
“saat apa pak paling sering bapak melihat sesuatu atau mendengar sesuatu?
“Berapa kali dalam 1 harinya pak?
“Pada keadaan apa pak saat mendengar sesuatu atau melihat sesuatu?apakah
sedang sendiri,melamun,atau beraktifitas?
“Perasaannya bagaimana pak saat mendengar atau melihat sesuatu?
“Lalu apa yang bapak lakukan saat melihat dan mendengar sesuatu?
“Apakah denga n cara itu suara sesuatu atau melihat sesuatu dapat hilang ?
Bagaimana pak kalau kita belajar cara untuk mencegah suara – suara atau
bayangan agar tidak muncul?”
“disini ada empat cara untuk mencegah suara – suara itu muncul”
“yaitu ada cara menghardik suara tersebut, yang ke dua ada cara bercakap – cakap
dengan orang lain, ke tiga ada kegiatan yang sudah terjadwal, keempat ada patuh
obat.” Bagaimana kita belajar satu dulu untuk cara menghardik?
Caranya seperti ini ya pak.”
a. Saat suara itu muncul, langsung bapak lakukan seperti ini “tutup mata, tutup
telinga, yakinkan dalam hati bahwa itu suara palsu tidak nyata, begitu bisa di
ulang – ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi” “coba pak lakukan lagi
oleh bapak! Nah bagus pak! Coba nanti bapak bisa lakukan dengan mandiri ya
jika suara sesuatu itu muncul lagi.
b. Saat bapak melihat bayangan atau melihat tanpa wujud bapak bisa lakukan
seperti ini “langsung bilang pergi saya tidak mau melihat......sana pergi.....
kamu palsu. Coba peragakan lagi oleh bapak bagaimana! Naah....begitu bagus,
bapak sudah bisa.
3. Fase terminasi
a. Subjektif : bagaimana perasaan bapak setelah latihan menghardik dengan
saya ?
b. Objektif : coba pak ulangi lagi yang kita pelajari tadi apa saja ?
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
- Klien mengatakan suka mendengar suara ancaram
- Klien mengatakan sering gelisah dan takut
- Klien mengatakan sering merusak benda – benda di rumah
DO:
c. Kontrak
Topik: baik pak D, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan diskusi cara
kedua yaitu bercakap – cakap dengan orang lain, apakah bapak bersedia ?
Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama 15 menit ?
Tempat : Kita berbincang – bincang di ruang periksa dokter ya pak.
2. Fase kerja
“caranya adalah jika pak D mulai mendengat suara – suara atau melihat langsung
saja pak D cari teman untuk di ajak berbicara . minta teman pak D berbicara
dengan pak D, contohnya begini “ tolong berbicara dengan saya, saya mulai
melihat dan mendengar yang aneh aneh, ayo kita ngobrol!. Atau pak D bisa minta
bantuan kepada petugas di ruangan contohnya “ ibu/bapak tolong ajang ngobrol
saya, saya mulai mendengar dan melihat yang naeh – aneh, coba pak praktekan!
Bagus sekali.
3. Fase terminasi
Sujektif : bagaimana perasaan pak D setelah berlatih tentang bercakap – cakap
dengan orang lain ?
Objektif : jadi sudah berapa kali kita latih dan mengobrol ?coba sebutkan apa saja!
Ya bagus sekali pak D masih ingat kita masukan ya ke jadwal kegiatan ya pak.
Nanati siang kita ketemu lagi ya pak untuk latihan ke tiga yaitu melakukan
kegitana yang sudah di jadwalkan, jangan lupa setelah ini pak D bisa lakukan
secara mandiri.
Besok kita ketemu mau
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
- Klien mengatakan suka mendengar suara ancaram
- Klien mengatakan sering gelisah dan takut
- Klien mengatakan sering merusak benda – benda di rumah
DO:
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
- Klien mengatakan suka mendengar suara ancaram
- Klien mengatakan sering gelisah dan takut
- Klien mengatakan sering merusak benda – benda di rumah
DO: