Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H
DENGAN GANGGUAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN DI RUANG MERAK
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan untuk memenuhi tugas Klinik Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Profesi Ners
Yang diampu oleh ibu Vita Lucya,Ners.,M.Kep

Disusun oleh :
Mutiarawati
320056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS B


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG 2021
LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan di mana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1995).
Carpenito 2000, Perilaku kekerasan adalah keadaan dimana individu-individu
beresiko menimbulkan bahaya langsung pada dirinya sendiri ataupun orang lain.
Suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan
klien sendiri, lingkungan, termasuk orang lain dan barang-barang (Maramis,
2004).
B. Faktor Predisposisi
Menurut Townsend (1996) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan
tentang faktor predisposisi perilaku kekerasan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Teori Biologik
a. Pengaruh neurofisiologik, beragam komponen sistem neurologis
mempunyai implikasi dalam memfasilitasi dan menghambat implus
agresif. Sistem limbik sangat terlibat dalam memnstimulus timbulnya
perilaku bermusuhan dan respons agresif.
b. Pengaruh biokimia, menurut Goldstein dalam Townsend (1996)
menyatakan bahwa berbagai neurtransmiter (epinefrin, norepinefrin,
dopamine, asetilkolon, dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi
dan menghambat implus agresif. Peningkatan hormon androgen dan
norepinefrin serta penurunan serotonin dan GABA (6 dan 7) pada cairan
serebrospinal merupakan faktor predisposisi penting yang menyebabkan
timbulnya perilaku agresif pada seseorang.
c. Pengaruh genetik, menurut penelitian perilaku termasuk sangat erat
kaitannya dengan genetik termasuk genetik tipe karotipe XYY, yang
umumnya dimiliki oleh penghuni penjara perilaku tindakan kriminal
(narapidana).
d. Gangguan otak, sindrom otak organik berhubungan dengan berbagai
gangguan serebral, tumor otak (khususnya pada limbik dan lobus
temporal), trauma otak, penyakit ensefalitis, epilepsi lobus temporal)
terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.
2. Teori Psikologik
a. Teori psikoanalatik, teori ini menjelaskan bahwa tidak terpenuhina
kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego
dan membuat konsep diri yang rendah.
b. Teori pembelajaran, perilaku kekerasan merupakan perilaku yang
dipelajari, individu yang memiliki pengaruh biologik terhadap perilaku
kekerasan lebih cenderung untuk dipengaruhi oleh contoh peran eksternal
dibandingkan anak-anak tanpa faktor predisposisi biologik.
3. Teori Sosialkultural
Kontrol masyarakat yang rendah dan kecenderungan menerima perilaku
kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah dalam masyarakat merupakan
faktor predisposisi terjadinya perilaku kekerasan.
C. Faktor Prestisipasi
1. Internal adalah semua faktor yang dapat menimbulkan kelemahan,
menurunnya percaya diri, rasa takut sakit, hilang kontrol, dan lain-lain
2. Eksternal adalah penganiayaan fisik, kehilangan orang yang dicintai, krisis,
dan lain-lain.
D. Rentang Respons Marah
Perilaku kekerasan merupakan status rentang emosi dan ungkapan kemarahan
yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik. Kemarahan tersebut merupakan suatu
bentuk komunikasi dan proses penyampaian pesan dari individu. Orang yang
mengalami kemarahan sebenarnya ingin menyampaikan pesan bahwa ia “tidak
setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap, merasa tidak dituruti atau
diremehkan”. Rentang respons kemarahan individu dimulai dari respons normal
(asertif) sampaipada respons sangat tidak normal (maladaptif).

Respons Adatif Respons


Maladatif
Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan
Klien Klien gagal Klien merasa Klien Perasaan
mengungkap mencapai tidak dapat mengekspresi- marah dan
kan marah tujuan mengungkapkan kan secara bermusuhanya
tanpa kepuasan/saat perasaannya, fisik, tapi ng kuat dan
menyalahkan marah tidak tidak berdaya masih hilang kontrol,
orang lain dapat dan menyerah terkontrol, disertai amuk,
dan menemukan mendorong merusak
memberikan alternatif orang lain lingkungan
kelegaan dengan
ancaman

E. Tanda dan Gejala


1. Fisik: mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal rahan mengatup,
wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.
2. Verbal: mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara dengan
nada keras, kasar dan ketus.
3. Perilaku: menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak
lingkungan, amuk/agresif.
4. Emosi: tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam,
jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,
menyalahkan, dan menuntut.
5. Intelektual: mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, dan tidak
jarang mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.
6. Spiritual: menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, dan
sindiran.
7. Perhatian: bolos, menarik diri, dan melakukan penyimpangan seksual.

1. Masalah keperawatan
Masalah yang mungkin muncul:
a. Perilaku kekerasan
b. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
c. Perubahan persepsi sensori: halusinasi
d. Harga diri rendah kronis
e. Isolasi sosial
f. Berduka disfungsional
g. Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif
h. Koping keluarga inefektif
2. Data Yang Perlu Dikaji
Masalah keperawatan Data yang perlu dikaji
Perilaku kekerasan Subjektif
 Klien mengancam
 Klien mengumpat dengan kata-kata
kotor
 Klien mengatakan dendam dan jengkel
 Klien mengatakan ingin berkelahi
 Klien menyalahkan dan menuntut
 Klien meremehkan
Objektif
 Mata melotot/pandangan tajam
 Tangan mengepal
 Rahang mengatup
 Wajah memerah dan tegang
 Postur tubuh kaku
 Suara keras

3. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
4. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Rencana tindakan keperawatan untuk klien
Strategi pelaksanaan 1 (SP.1) untuk klien
a. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan serta akibat
perilaku kekerasan
b. Latihan cara fisik I
c. Tarik nafas dalm
d. Masukan dalam jadwal harian pasien
Strategi pelaksanaan 2 (SP.2) untuk klien
a. Evalusi kegiatan yang lalu (SP.1)
b. Latihan cara fisik II
c. Pukul kasur/bantal
d. Masukan dalam jadwal harian pasien
Strategi pelaksanaan 3 (SP.3) untuk klien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1,2)
b. Latih secara sosial/verbal
c. Menolak dengan baik
d. Meminta dengan baik
e. Mengungkapkan dengan baik
f. Masukan dalam jadwal harian pasien
Strategi pelaksanaan 4 (SP.4) untuk klien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1,2,3)
b. Latih secara spiritual
- Berdo’a
- Shalat
c. Masukan dalam jadwal harian pasien
Strategi pelaksanaan 5 (SP.5) untuk klien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1,2,3, dan 4)
b. Latih patuh obat
- Minum obat secara tertaur dengan prinsip 5B
- Susun jadwal minum obat secara teratur
c. Masukan dalam jadwal harian pasien
Tindakan keperawatan untuk klien
a. Diskusikan bersama klien penyebab perilaku kekerasan yang terjadi di
masa lalu dan saat ini.
b. Diskusikan perasaan klien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan.
c. Diskusikan bersama klien mengenai tanda dan gejala perilaku
kekerasan, baik kekerasan fisik, psikologis, sosial, spiritual maupun
intelektual.
d. Diskusikan bersama klien perilaku secara verbal yang biasa dilakukan
pada saat marah baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
e. Diskusikan bersama klien akibat yang ditimbulkan dari perilaku
marahnya.
f. Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan baik
secara fisik (pukul kasur atau bantal serta tarik napas dalam), obat-obatan,
sosial atau verbal (dengan mengungkapkan kemarahannya secara asertif),
ataupun spiritual (shalat atau berdoa sesuai keyakinan klien).
2. Perilaku tindakan kekerasan keperawatan untuk keluarga
Strategi pelaksanaan 1 (SP.1) untuk keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala perilaku yang dialami klien
beserta proses terjadinya
c. Menjelaskan cara-cara merawat klien perilaku kekerasan.
Strategi pelaksanaan 2 (SP.2) untuk keluarga
a. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien perilaku kekerasan.
b. Melatih keluarga melakuka cara merawat klien perilaku kekerasan
Strategi pelaksanaan 3 (SP.3) untuk klien
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat.
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang
Tindakan keperawatan untuk keluarga
a. Diskusikan bersama keluarga masalah yang dirasakan kelurga dalam
merawat klien.
b. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku kekerasan meliputi
penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul, serta akibat dari perilaku
tersebut.
c. Latih keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan perilaku kekerasan.
d. Anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi klien agar melakukan tindakan
yang telah diajarkan oleh perawat.
e. Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada klien bila anggota
keluarga dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat.
f. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila klien
menunjukkan gejala-gejala perilaku kekerasan.
g. Diskusikan bersama keluarga klien kondisi-kondisi klien yang perlu segera
dilaporkan kepada perawat, seperti melempar atau memukul benda/orang
lain.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.H DI RUANG MERAH

FORMULIR PENGKAJIAN PERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : Ruang Merak TANGGAL DIRAWAT : 3 Maret 2021


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. H Tanggal pengkajian: 10 maret 2021
Umur : 45 tahun RM No.
:___________________
Informan : klien dan keluarga

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan tidak tahu pikiran sedang kosong. Klien kurang tidur, emosi labil,
mudah tersinggung, marah – marah tidak mau makan obat , keluyuran tidur di rumah
orang lain

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? √ Ya
Tidak

2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil √ Tidak


berhasil

3. Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Jelaskan No. 1,2.3 :klien tidak ada aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, dan
kekerasan dalam keluarga
Masalah Keperawatan
:_______________________________________________

________________________________________________
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat
pengobatan/perawatan
_______________________ ______________
____________________________
_______________________ ______________
____________________________

Masalah Keperawatan : klien tidak punya keluarga yang memiliki gangguan jiwa

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :


klien pernah putus cinta saat SMA

Masalah Keperawatan
:_________________________________________________

_________________________________________________

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD:117/71 mmHg N:93 x/menit S: 36,5 C P: 24x/menit
2. Ukur : TB: 166 cm BB: 63 kg
3. Keluhan fisik Ya √ Tidak

Jelaskan : tidak ada keluhan fisik


Masalah
Keperawatan:__________________________________________________

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan : klien mempunyai delapan bersaudara, klien satu rumah dengan ibu kandung dan
dua kakak laki – lakinya.
Masalah Keperawatan :_________________________________________________

2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
klien mengatakan menyukai semua anggota tubuh yang klien miliki.
b. Identitas :
Klien mengatakan puas menjadi seorang laki – laki
c. Peran :
klien mengatakan peseran sebagai anak 8 bersaudara memiliki kakak 5 dan
adik 2 dulu bekerja sebagai proyekan.
d. Ideal diri :
klien mengatakan ingin cepat pulang ingin ketemu dengan ibu dirumah dan
saudara – saudaranya.
e. Harga diri :
Klien megatakan mungkin keluarga jarang menjenguk karena malu saya ada
dirumah sakit jiwa.
Masalah Keperawatan :___________________________________

VI. Hubungan Sosial


a. Orang yang berarti :
Klien mengatakkan sangat berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan hanya sebagai masyarakat biasa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan ingin pindah dari daerah rumahnya karena hawar –
hawarnya tidak enak.
Masalah Keperawatan :___________________________________
VII. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan tidak tau sudah lama lupa pikiran menjadi kosong.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan dirumah rang melaksanakan sholat 5 waktu di rumah
sakitpun kadang – kadang sholat.
Masalah Keperawatan :___________________________________
I. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Tidak rapi i Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasanya
Jelaskan : klien terlihat tidak rapih saat dikaji belum mandi, kerah baju tidak
sesuai
Masalah Keperawatan :___________________________________

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap √ Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan : saat dikaji cara ngomong klien tidak jelas (cadel)
Masalah Keperawatan :___________________________________

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang √ Gelisah Agitas
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :klien tampak gelisah dan memaikan jari tangannya
Masalah Keperawatan :___________________________________

4. Alam Perasaan
√ Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : saat dilakukannya pengkajian klien tampak sedih
Masalah Keperawatan :___________________________________

5. Afek
Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai
Jelaskan : saat dilakukannya pengkajian emosi klien tampak labil
Masalah Keperawatan :___________________________________

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
√ Kontak mata kurang Defensif √ Curiga
Jelaskan : saat dilakukannya pengkajian kontak mata kurang dan ada rasa curiga
Masalah Keperawatan :___________________________________

7. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidung
Jelaskan : sudah tidak ada halusinasi pendengaran
Masalah Keperawatan :___________________________________

8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking √ Pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : saat dilakukannya pengkajian klien menggulang pembicaraan “kapan
pulang”
Masalah Keperawatan :___________________________________

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yg terkait Pikiran magis

Waham
√ Agama Somatik Kebesaran √ Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : klien mempunyai rasa curiga saat di kaji dan klien juga mengatakan
“gatau kenapa kalau lagi ngobrol bawaannya curiga terus”
Masalah Keperawatan :___________________________________

10. Tingkat Kesadaran


√ Bingung Sedasi Tupor
Disorientasi
√ Waktu √ Tempat Orang
Jelaskan : klien mengalami disorentasi orang dengan kesadaran bingung.
Masalah Keperawatan :___________________________________

11. Memori
√ Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :klien mengalami gangguan daya ingat janga panjang, klien hanya ingat
kegiatan dihari itu saja.
Masalah Keperawatan :___________________________________

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


√ Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu berhitung dengan benar namun mudah beralih
Masalah Keperawatan :___________________________________

13. Kemampuan Penilaian


√ Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :___________________________________

14. Daya tilik diri


√ Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :___________________________________

II. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
√ Tidur siang lama : jarang tidur siang
√ Tidur malam lama : jam 10 malam s/d jam 5 pagi
√ Aktivitas sebelum/sesudah tidur : tidak ada kegiatan
6. Penggunaan Obat
√ Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem dukungan √

8. Aktivitas di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √
Menjaga kerapihan rumah √
Mencuci pakaian √
Pengaturan keuangan √

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belajar √
Transportasi √
Lain-lain
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :___________________________________

III. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyesuaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebih
Aktivitas konstruktif Menghindar
√ Olahraga Mencederai diri
Lainnya_________ Lainnya_______

IV. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik________________
_____________________________________________________
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik_:klien mengatakan sudah
tidak betah dengan suasana rumah dan ingin pindah
Masalah pendidikan, spesifik : sekolah hanya sampe SMP lalu SMA mengikuti
ijazah persamaan
Masalah pekerjaan, spesifik : ______________________________
________________________________________________
Masalah perumahan, spesifik______________________________
_____________________________________________________
Masalah ekonomi, spesifik ________________________________
_____________________________________________________
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik________________
_____________________________________________________
Masalah lainnya, spesifik_________________________________
______________________________________________________

Masalah Keperawatan :___________________________________

V. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


√ Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainya :____________________
Masalah Keperawatan :___________________________________
ANALISA DATA

Data Masalah
Subjektif Perilaku Kekerasan
- Klien mengatakan mudah
tersinggung, pikiran kosong
tidak ingat apa – apa
- Klien lupa tidak kontrol 1
bulan
Objektif
- Klien mudah tersinggung
- Emosi klien labil
Subjektif Waham
- Klien mengatakan “gatau
kenapa kalau lagi ngobrol
dengan orang lain
bawaanya curiga”

Objektif
-

VI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Resiko prilaku kekerasan
2. Waham
VII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Resiko prilaku kekerasan
2. Waham
VIII. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1. Resiko Pasien mampu : Setelah 1x pertemuan, SP.1
o Mengidentifikasi pasien mampu : o Identifikasi
Perilaku
penyebab dan o Menyebutkan penyebab, tanda
Kekerasan tanda perilaku penyebab, tanda, dan gejala serta
kekerasan gejala, dan akibat akibat perilaku
o Menyebutkan perilaku kekerasan kekerasan
jenis perilaku o Memperagakan o Latih cara fisik 1
kekerasan yang cara fisik 1 untuk o Tarik napas dalam
pernah dilakukan mengontrol
- Masukan dalam
o Menyebutkan perilaku kekerasan
akibat dari jadwal harian
perilaku pasien
kekerasan yang
Setelah 1x pertemuan,
dilakukan
pasien mampu :
o Menyebutkan o Menyebutkan
cara mengontrol kegiatan yang
perilaku sudah dilakukan
kekerasan Memperagakan cara
o Mengontrol fisik untuk
perilaku mengontrol perilaku
kekerasannya kekerasan SP.2
secara : o Evaluasi kegiatan
Setelh 1x pertemuan,
1. Fisik yang lalu (SP.1)
pasien mampu :
2. Social/ o Menyebutkan o Latik cara fisik 2
Verbal o Pukul kasur/ bantal
kegiatan yang
3. Spiritual o Masukan dalam
sudah dilakukan
4. Terapi jadwal harian
o Memperagakan
Psikofarmaka pasien
cara social/ verbal
(patah obat)
untuk mengontrol
perilaku kekerasan

Setelah 1x pertemuan,
pasien mampu :
o Menyebutkan SP.3
o Evaluasi kegiatan
kegiatan yang
yang lalu (SP.1 &
sudah dilakukan
2)
Memperagakan
cara spiritual o Latih secara social/
verbal
o Menolak dengan
baik
o Meminta dengan
baik
o Mengungkapkan
dengan baik
o Masukan dalam
jadwal harian
pasien
SP.4
o Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1, 2
& 3)
o Latih secara
spiritual :
- Berdoa
- Sholat
- Masukan
dalam jadwal
harian pasien

SP.5
o Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1, 2,
3 & 4)
o Latih patuh obat
- Minum obat
secara teratur
dengan prinsip
5B
- Susun jadwal
minum obat
secara teratur
- Masukan
dalam jadwal
harian pasien
2. Waham Pasien mampu : Setelah pertemuan SP 1
pasien dapat
h - berorientasi - identifikasi
memenuhi
kepada kebutuhannya kebutuhan
realita secara pasien
bertahap - bicarakan
- mampu konteks realita
berinteraksi (tidak
dengan orang mendukung
lain dan atau
lingkungan membantah
- menggunaka waham pasien)
n obat - latihan pasien
dengan 6 untuk
benar memenuhi
kebutuhannya
- masukan dalam
jadwal harian
pasien

Setelah pertemuan, SP 2
pasien mampu : - evaluasi
kegiatan yang
- menyebutkan lalu SP 1
kagiatan yang - identifikasi
sudah potensi /
dilakukan kemampuan
- mampu yang dimiliki
menyebutkan - pilih dan latih
serta memilih potensi
kemampuan kemmapuan
yang dimiliki yang dimiliki
- masukan dalam
jadwal kegiatan
pasien

SP 3
- evaluasi
Setelah pertemuan, kegiatan yang
pasien dapat lalu SP1 dan
menyebutkan SP2
kegiatan yang sudah
- pilih
dilakukan kegiatan
kemampuan
yang sudah dilakukan
yang dapat
dan mampu memilih
dilakukan
kemampuan lain yang
- pilih dan
dimiliki
potensi
kemmapuan
yang dimiliki
- masukan dalam
jadwal kegiatan
pasien

IX. IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tindakan Evaluasi
1. Resiko prilaku  Mengidentifikasi S : klien mengatakan
kekerasan penyebab, tanda dan penyebab , tanda dan
gejala perilaku
gejala matah
kekerasan
 Melatih cara fisik 1
 Melatih tarik nafas O : klien tampak lelah
dalam
 Memasukan dalam
A : RPK
jadwal harian
pasien
P : lanjutkan SP 2
2. Resiko prilaku  Mengevaluasi S : klien mengatakan
kekerasan kegiatan yang lalu tenang setelah latihan fisik
SP 1 memukul bantal
 Melatih cara fisik 2 O : klien tampak tenang
 Mlatih pukul kasur/ A : RPK
bantal P : lanjutkan SP 3

 Memasukan dalam
jadwal herian
paisen
3. Resiko prilaku  Mengevaluasi S: klien mengatakan
kekerasan SP1 dan SP2 perasaan mulai tenang
 Melatih secara O: klien tampak lebih
sosial/verbal kooperaif
 Melatih menolak A: RPK
dengan baik P: lanjutkan SP 4

 Melatih meminta
dengan baik
 Melatih
mengungkapkan
dengan baik
 Memasukan
jadwal harian
pasien
4. Resiko prilaku  Mengevaluasi S : klien mengatakan
kekerasan kegiatan yang tenang
lalu SP1,SP2,dan O : klien kooperatif
SP3 A : RPK
 Melatih secara P lanjutkan SP 5
spiritual
 Memasukan
dalam jadwal
harian pasien
5. Resiko prilaku  Mengevaluasi S : klien mengatakan
kekerasan kegiatan yang sengan karena mau pulang
lalu O : klien tampak tenang
SP1,SP2,SP3,dan A : RPK
SP4 P : intervensi selsai
 Melatih patuh
minum obat
 Melatih minum
obat secara
teratur dengan
prinsip 5B
 Menysus jadwal
minum obat
secara teratur
 Memasukan
dalam jadwal
harian pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Nama Mahasiswa : Mutiarawati


Nama Pasien/Ruangan :Tn. H/ Ruang Merak
No. Medrek :-
Hari/Tanggal : selasa 16 Maret 2021
Hari/Pertemuan : ke – 1
Fase : fase kerja SP 1 RPK

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DO:
- saat dilakuka pengkajian emosi klien masih labil
- klien sering beralih saat berbicara

DS:

- Klien mengatakan sudah dua kali masuk rumah sakit


- Klien mengatakan lupa tidak kontrol 1 bulan

2. Diagnisa keperawatan
- Resiko prilaku kekerasan

3. Tujuan keperawatan
Mengidentifikasi penyebab marah dan melakukan latihan fisik 1 dengan cara tarik
nafas dalam

4. Tindakan keperawatan
- Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan
- Latih cara fisik 1
- Tarik napas dalam
- Masukan dalam jadwal harian pasien
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“assalamu’alaikum pak bagaimana kabarnya? Semalam tidurnya bagaimana
pak ?
b. Evaluasi/validasi
Kemarin kita sudah bertemu ya untuk pengkajian, dan hari ini kita ketemu
lagi unttuk mendiskusikan penyebab marah terhadap bapak, apakah bapak
besedia ?
c. Kontrak
“kira – kira kita mau berapa menit nih pak untuk komunikasi terapeutik hari
ini ? okey...sepakat ya 10 menit.
2. Fase kerja
“apa yang penyebabkan bapak marah ? saat bapak marah bagaimana perasaanya ?
lalu apa yang bapak lakukan saat marah ? apakah ada manfaatnya jika itu
dilakukan ?”
“nah sekarang kita diskusi nih pak ada beberaoa cara untuk mengontrol marah
yang petama ada tarik nafas dalam, yang ke dua ada memukul bantal, ketiga
meminta menolak dan mengungkapkan dengan baik, ke empat ada spiritual atau
cara berdoa, yang ke lima patuh obat.”
“kita coba satu dlu ya pak .... degan cara tarik nafas dalam,, coba pak tarik nafas
dalam tahan lalu sembuskan lewat mulut,,, coba lakukan mandiri pak! Yaa..
bagus, bisa ya bapak lakukan secara mandiri saat rasa marahnya muncul lagi.
3. Fase terminasi
a. Objektif
Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan tarik nafas dalam ?
b. Subjektif
Coba lakukan lagi pak bagaimana tarik nafas dalam ? yaaa.. bagus
dilakukknya sampai kapan pak ?
c. Rencana tindak lanjut
“sekarang bapak bisa ya mengontrol marah dengan cara tarik nafas
dalam,nanti saat rasa marah muncul bapak bisa lakukan secara mandiri lalu
masukan dalam catatan kegiatan harian bapak lanjutkan lagi untuk melatih
yang kedua.
d. Kontrak yang akan datang
“bagaimana pak jika kita ketemu lagi setelah makan siang untuk mengatasi
marah dengan melatih fisik dua yaitu memukul bantal, setuju tidak pak?
“sepakat ya pak setlah makan siang? Tempatnya di sini lagi ya pak.
Tujuannya agar bapakn dapat mengontrol marah dengan cara tidak nyakiti diri
sediri dan orang lain. Munkin sekarang dicukupkan dulu yak pak nnti siang
kita ketemu lagi. Wasaalamu’alaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)
Nama Mahasiswa : Mutiarawati
Nama Pasien/Ruangan :Tn. H/ Ruang Merak
No. Medrek :-
Hari/Tanggal : Selasa 16 Maret 2021
Hari/Pertemuan : ke – 2
Fase : fase kerja SP 2 RPK

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DO:
- saat dilakuka pengkajian emosi klien masih labil
- klien sering beralih saat berbicara

DS:

- Klien mengatakan sudah dua kali masuk rumah sakit


- Klien mengatakan lupa tidak kontrol 1 bulan
2. Diagnosa keperawatan
- Resiko prilaku kekerasan
3. Tujuan keperawatan
Melanjutkan melatih cara mengontrol marah dengan cara latihan fisik 2
memukul bantal
4. Tindakan keperawatan
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1)
- Latik cara fisik 2
- Pukul kasur/ bantal
- Masukan dalam jadwal harian pasien
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamau’alaikum pak, kita ketemu lagi ya sesui janji pagi yang sudah
disepakati.
b. Evaluasi / validasi
“coba pak masih inget ga hari ini kita akan melakukan apa ? ya betul.. cara
mengontrol marah dengan melakukan latihan fisik 2 yaitu memukul
bantal.apakh bapak bersedia ?
c. Kontrak waktu
Mau berapa menit pak kira – kira ? boleh 5 menit ya pak tapi nanti kalau
lebih boleh pak ?
Tempatnya disini saja ya, pak

2. Fase kerja
“coba pak nanti jika rasa marah atau rasa kesal datang bapak bisa lakukan cara
tarik nafas dalam dan memukul bantal contohnya, pukul bantal tiga kali atau
sampai rasa marah bapak mereda atau hilang, coba pak lakukan! Ya bagus...!
bapak bisa ya, nanti bapak jangan samapi marah merusak lingkungan dan
menyakitin orang lain ya”
3. Fase terminasi
“Bagaimana pak perasaanya setelah latihan memukul bantal? “ya bisa jadi
tenang, amarahnya hilang”
“nah coba pak tadi kita melakukan apa saja ? “
“sekarang bapak sudah tahu ya caranya mengontrol marah dengan cara tarik
nafas dalam dan memukul bantal. Di coba ya pak dengan mandiri jika rasa
marah timbul lalu masukan kedalam catetan kegiatan, besok kita ketemu lagi
ya untuk melatih cara meminta dengan baik, menolak dengan baik, dan
mengungkapkan rasa marah gimana setuju tidak pak ? mungkin besok kita
ketemu pulang bapak dari ruang ya ? ya sudah munkin di cukupkan dulu ya
pak untuk hari ini, sampai jumpak besok pak!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Nama Mahasiswa : Mutiarawati

Nama Pasien/Ruangan :Tn. H/ Ruang Merak

No. Medrek :-

Hari/Tanggal : Rabu 17 Maret 2021

Hari/Pertemuan : ke – 3

Fase : fase kerja SP 3 RPK

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DO:
- saat dilakuka pengkajian emosi klien masih labil
- klien sering beralih saat berbicara
DS:

- Klien mengatakan sudah dua kali masuk rumah sakit


- Klien mengatakan lupa tidak kontrol 1 bulan

2. Diagnisa keperawatan
- Resiko prilaku kekerasan

3. Tujuan keperawatan
Membatu klien untuk melatih cara meminta, menolak dan mengungkapkan
dengan baik.

4. Tindakan keperawatan
- Evaluasi sp 1,dan 2
- Latihan secara sosila dan verbal
- Menolak dengan baik
- Menerima dengan baik
- Mengungkapkan dengan baik
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi pak, masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana kabarnya bapak hari ini ? bagaimana sarapannya ?
c. Kontrak
Topik : pagi ini kita akan membicarakan bagaimana cara mengatasi atau
mengontrol marah, apakah bapak bersedia ?
Waktu : mau berapa menit pak ?
Tempat : mau dimana pak tempatnya ?

2. Fase kerja
“sekarang bapak jika rasa marah disalurkan dengan cara tarik nafas dalam dan
memukul bantal atau kasur, setelah perasaannya lega kita berbicara kepada orang
yang membuat kita marah dengan baik, ada beberapa contoh nih pak yaitu,
a. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata – kata kotor atau kasar. Contohnya seperti “maaf...boleh
minta uang buat beli roti? Coba contohkan pak. Ya bagus!
b. Menolak dengan baik, contoh nya bila bapak ada yang nyuruh dan bapak tidak
ingin melakukannya bapa bisa lakukan ini “ maaf tidak bisa, sedang ada
kegiatan yang lain.
c. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal, katakan : saya jadi ingin marah dengan perkataan itu, tetapi tidak
dengan nada tinggi dan mengancam. Coba bapak praktekan. Ya, Bagus pak!
3. Fase terminasi
a. Subjektif : bagaimana perasaan bapak setelah berbincang – bincang dengan
saya ?
b. Objektif : coba pak ulangi lagi yang kita pelajari tadi apa saja ?
c. Rencana tindakan lanjut
“ sekarang bapak sudah mengerti bagaimana cara meminta, menolak dan
mengungkapkan perasaan kesal dengan baik ? jika sedang mengalami seperti
ini bapak bisa melakukannya sendiri dan jangan lupa masukan ke catatan
kegiatan ini dalam jadwal harian bapak dan melanjutkan kegiatan yang baru
lagi untuk besok.
d. Kontrak yang akan datang
Topik : bagaimana kalau besok kita latihan lagi untuk mengatasi marah
dengan cara berdoa, setuju tidak pak ?
Waktu : kira – kira waktunya mau kapan ?
Tempat : tempatnya mau dimana pak ?
Tujuan : “agar bapak dapat menyalurkan atau mengendalikan rasa marah,
mungkin cukup sekian ya pak untuk hari ini. Sampai jumpa”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Nama Mahasiswa : Mutiarawati

Nama Pasien/Ruangan :Tn. H/ Ruang Merak

No. Medrek :-

Hari/Tanggal : jumat 19 Maret 2021

Hari/Pertemuan : ke – 4

Fase : fase kerja SP 4 RPK

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
- saat dilakuka pengkajian emosi klien masih labil
- klien sering beralih saat berbicara
DO:

-Klien mengatakan sudah dua kali masuk rumah sakit


-Klien mengatakan lupa tidak kontrol 1 bulan
2. Diagnisa keperawatan
- Resiko prilaku kekerasan
3. Tujuan keperawatan
Membantu klien untuk mengontrol marah dengan cara spiritual
4. Tindakan keperawatan
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1, 2 & 3)
- Latih secara spiritual :
Berdoa
Sholat
Masukan dalam jadwal harian pasien
B. Strategis pelaksanaan tindakankeperawatan
1. Fase orientasi
“assalamu’alaikum selamat siang pak.
”Gimana kabarnya hari ini ? kegiatan apa saja pak tadi direhab?
“ perasaanya gimana nih sekarang ?masih ingat tidak pak sekarang kita mau
melakukan apa ?mau berapa menit kira – kira ? tempatnya disini saja ya pak ?
2. Fase kerja
“kita coba evaluasi kembali apa saja yang sudah dilatih selama berbincang –
bincang dengan saya ? yaa.. bagus bapak masih ingat apakah suka dilakukan tidak
pak saat rasa marah muncul? Sekarang kita melatih dengan cara spiritual atau
berdoa, gimana pak ibadah nya masih suka terlewat? Ya nanti tingkatkan lagi
ibadahnya dan berdoa juga untuk menengkan hati menenangkan pikiran biar rasa
marah bapak juga dapat terkontrol,, coba bapak bisa lakukannya dengan
membaca istrgfar sebanyak 3 saat rasa marah datang, coba pak lakukan ! ya bagus
nanti bisa juga ini semua dilakukan dirumah.
3. Fase terminasi
Perasaanya bagaimana pak sekarang ? tadi kita diskusi apa saja ? ya besok kita
ketemu lagi ya untuk patuh dalam obat, bersedia pak ? 1 jam setelah ini kita
ketemu lagi ya pak waktunya mau jam berapa nih kira – kira ? tempatnya di sini
lagi aja ya pak, munkin cukup sekian pak, sampai berjumpa besok.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Nama Mahasiswa : Mutiarawati

Nama Pasien/Ruangan :Tn. H/ Ruang Merak

No. Medrek :-

Hari/Tanggal : 19 Maret 2021

Hari/Pertemuan : ke – 5

Fase : fase kerja SP 5 RPK

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DO:
- saat dilakuka pengkajian emosi klien masih labil
- klien sering beralih saat berbicara
DS:

- Klien mengatakan sudah dua kali masuk rumah sakit


- Klien mengatakan lupa tidak kontrol 1 bulan
2. Diagnosa keperawatan
Resiko prilaku kekerasan
3. Tujuan keperawatan
Cara melatih klien patuh terhadap obat
4. Tindakan keperawatan
- Evaluasi kembali SP 1, SP 2, SP 3, dan SP 4
- Latih patuh obat
- Minum obat secara teratur dengan prinsip 5B
- Susun jadwal minum obat secara teratur
- Masukan dalam jadwal harian pasien
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
Selamat pagi pak, gimana perasaanya hari ini ? sudah mau pulang ya pak ?
Masih ingat tidak kita akan mendiskusikan apa hari ini ? kira – kira mau berapa
menit ? tempatnya disini saja ya pak.
2. Fase kerja
“ hari ini bapak pulang ya? Coba evaluasi dulu sebelum pulang bagaimana pak
latihan fisik tarik nafas dalam, lalu bagaimana pak latihan fisik untuk memukul
bantal. yang ke tiga bagaimana pak cara meminta yang baik?lalu bagaimana cara
menolak yang baik?bagus!cara mengungkapkan rasa marah coba bagaimana
pak ? yaa.. lalu bagaimana jika rasa mara timbul lalu bapak lakukan dengan cara
spiritual atau istigrfar.. bagus ya pak semuanya masih bapak ingat, nah sekarang
kita diskusi untuk melatih cara patuh obat, nanti bapak dirumah dikasih obat
harus dimunum lalu jangan lupa juga untuk kontrolnya yang sudah dijadwalkan
oleh dokter jangan sampai terlewat.”
3. Fase terminasi
“ bagaimana perasaan bapak seletah kita bercakap cakap ? sekarang bapak sudah
tahu bagaimana cara mengontrol marah lalu bagimana cara meminum obat nanati
bapak bisa dilakukan secara mandiri dirumah ya, munkin cukup sekian dari saya
pak. Wasalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai