Anda di halaman 1dari 18

OM SWASTIASTU

NAMA
KELOMPOK
2 NI KADEK RIYANTI WULANDARI KP1320002
MADE ARY WAHYU WIDIANTARI KP1320008
NI PUTU SINTYA PERMATA DEWI KP1320015
I MADE ALIT PEBRIANTA KP1320022
I KETUT SURYA ARYARTA KP1320020
NIZARUL HIZOMI KP1320035
HARGA DIRI
RENDAH
Pengertian Harga Diri Rendah
Harga diri (self esteem) adalah penilaian tentang individu dengan menganalisa
kesesuaian prilaku dengan ideal diri
Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya yang
negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain (Prabowo, 2014). Harga diri rendah
adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai ideal diri (Keliat, 1998) dalam (Yosep & Sutini, 2014).
Pengertian Harga Diri Rendah
Gangguan harga diri yang disebut harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu
terhadap sesuatu
2. Kronik, yaitu perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama. Klien
mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah
persepsi negative terhadap dirinya.
Rentang Respon

A. Aktualisasi diri :Pengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif
B. Konsep diri positif :Dapat menerima dirinya sesuai dengan yang diharapkannya dan sesuai dengan kenyataan.
C. Harga diri rendah :Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri merasa gagal mencapai keinginan
D. Kerancuan identitas :Ketidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologi pada masa dewasa, sifat kepribadian yang
bertentangan, perasaan hampa dan lain-lain.
E. Depersonalisasi :Merasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas misalnya malu dan sedih karena orang lain.
Etiologi

A.Predisposisi
a.Faktor yang mempengaruhi harga diri
b.Faktor yang mempengaruhi peran.
c.Faktor yang mempengaruhi identitas diri.
d.Faktor biologis
B. Presipitasi
Etiologi
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagian tubuh, tindakan operasi, proses dan
fungsi tubuh, dan pengobatan. Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan
dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, dan kegagalan bertanggung jawab sendiri. Stressor
pencetus dapat berasal dari internal dan eksternal:

a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.

b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.

Ada tiga jenis transisi peran:

c. Transisi peran perkembangan

d. Transisi peran situasi

e. Transisi peran sehat-sakit


Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan harga diri rendah meliputi

1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit

2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri.

3. Merendahkan martabat.

4. Gangguan berhubungan sosial

5. Percaya diri kurang.

6. Menciderai.
Mekanisme Koping
1. Jangka pendek

a) Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis dentitas ( misal : konser musik, bekerja
keras, menonton televisi secara obsesif )

b) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara ( misal : ikut serta dalam aktivitas
social, agama, klub politik, kelompok, atau geng )

c) Aktivitas sementara menguatkan perasan diri ( misal : olah raga yang kompetitif, pencapaian akademik,
kontes untuk mendapatkan poipularitas )

d) Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti
dalam kehidupan individu (misal : penyalahgunaan obat ).
Mekanisme Koping
2.Jangka panjang

a) Penutupan identitas ; adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang


yang penting bagi individu tanpa memperlihatkan keinginan, aspirasi, dan
potensi diri individu tersebut.

b) Identitas negatif ; asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima
oleh nilai dan harapan masyarakat.

c) Mekanisme pertahanan ego


Pohon Masalah
Strategi Pelaksanaan
1. Srategi Pelaksanaan (SP) 1 :

a) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.

b) Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan.

c) Membantu pasien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih.

d) Melatih kemampuan sesuai dengan yang dipilih pasien.

2. Strategi Pelaksanaan (SP) 2 :

a) Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan pertama yang telah dilatih.

b) Membantu pasien memilih kemampuan kedua yang akan dilatih.

c) Melatih pasien melakukan kemampuan kedua yang dipilih.


Strategi Pelaksanaan
3. Srategi Pelaksanaan (SP) 3 :

a) Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan kedua yang telah dilatih.

b) Membantu pasien memilih kemampuan ketiga yang akan dilatih.

c) Melatih pasien melakukan kemampuan ketiga yang dipilih.

4. Srategi Pelaksanaan (SP) 4 :

a) Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan ketiga yang telah dilatih.

b) Membantu pasien memilih kemampuan keempat yang akan dilatih.

c) Melatih pasien melakukan kemampuan keempat yang dipilih.

(Mahardhika & Widianto, 2018)


Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian

1. Keluhan utama atau alasan masukan

• Apa yang menyebabkan klien atau keluarga dating, ataudirawat di rumah sakit?

• Apakah sudah tahu penyakit sebelumnya?

• Apa yang sudah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalahini?

2. Factor presdiposisi

• Penolakan orang tua yang tidak realistis

• Kegagalan berulang kali

• Kurang mempunyai tanggung jawab personal

• Ketergantungan pada orang lain

• Ideal diri yang tidak realistis (Fitria,2009)


3.
Asuhan
Factor presipitasi
Keperawatan
• Hilangnya sebagian anggota tubuh

• Berubahnya penampilan atau bentuk tubuh

• Mengalami kegagalan serta menurunnya produktivitas(Fitria,2009)

4. Konsep diri

• Gambaran diri: persepsi klien terhadap tubuhnya, bagiantubuh yang disukai, reaksi klien terhadap bagian tubuh yangtidak disukai dan
bagian yang disukai.

• Ideal diri: persepsi individu tentang bagaimana diaseharusnya berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan,atau nilai personal
tertentu.

• Harga diri: penilai individu tentang nilai personal yangdiperoleh dengan menganalisis sebagai seberapa perilakudirinya dengan ideal diri

• Identitas: prinsip pengorganisasian kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan,konsentrasi, dan keunikan
individu.

• Peran: serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan social berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok
social.
Asuhan Keperawatan
B.Diagnosa

1. Harga Diri Rendah

C. Intervensi
• Tujuan umum:
Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
• Tujuan khusus:
1.Pasien dapat membina hubungan saling percaya
2.Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
3.Pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
4.Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai