KERUSAKAN MAKANAN
berlangsung sangat lambat atau sangat cepat tergantung dari macam bahan pangan
itu. Bahan pangan umumnya tidak dikonsumsi dalam bentuk seperti bahan
mentahnya, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis pangan
lain. Selain untuk menambah ragam pangan, pengolahan pangan juga bertujuan
pangan yang tidak benar juga dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup tinggi.
destruksi oleh hampir semua variabel lingkungan di alam. Panas dan dingin,
atau makanan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Kerusakan bahan pangan
tergantung dari jenis bahan pangan, dapat berlansung secara cepat seperti pada
bahan pangan seperti susu, daging, hati dan ada yang berlansung secara lambat
bila makanan tersebut telah ada kelainan warna, aroma, tektur, bentuk dan rasa.
5
Bahan makanan yang telah rusak, misalnya ditunjukkan adanya perubahan
warna. Perubahan warna yang terjadi, misalnya dalam keadaan baik dan segar
oleh perubahan bau yang pada mulanya aroma harum segar berubah menjadi
aroma amis, H2S, amoniak atau busuk. Kelainan tekstur, misalnya ditunjukan
dengan adanya perubahan pada tektur yang mulanya keras menjadi lunak,
berlendir. Kelainan rasa, misalnya dapat ditunjukan pada rasa makanan yang pada
mulanya manis, gurih, enak dapat berubah menjadi asam atau pahit.
Pada bahan makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging akan
cepat menjadi rusak yang ditandai dengan bau yang tidak enak, amoniak atau
berbau busuk karena terjadinya reaksi kimia yang menghasilkan amoniak yang
berbau busuk. Begitu juga dengan bahan makanan yang mengandung lemak
misalnya minyak goreng akan cepat menjadi tengik bila terkena sinar matahari.
yang terjadi dalam waktu yang cukup panjang, dimana sering tejadi pembusukan.
Kerusakan sayuran umumnya terjadi pembusukan pada batang dan daun yang
disebabkan oleh hama tanaman seperti serangga, ulat dan cuaca. Selain itu
kerusakan buah dan sayuran juga sering terjadi selama penyimpanan dan
pengiriman.
6
Menurut Yuyun A dan Delli Gunarsa (2011) makanan dan minuman
makanan banyak contoh yang dapat diamati, misalnya produk olahan susu sangat
mudah basi dan tidak tahan lama. Jus buah dalam gelas terbuka dalam suhu
ruangan akan mudah bau dan berubah rasa, kerupuk goreng yang diletakkan
dalam kondisi terbuka akan cepat melempem dan tengik, serta sari kedelai yang
diletakkan dalam suhu ruang yang panas akan cepat basi. Sementara itu kue-kue
semi basah yang tersimpan rapat akan mudah berair dan basi, serta lauk dan sayur
bersantan yang disimpan dalam ruang terbuka akan cepat busuk. Semua contoh
Secara ekonomi makanan rusak tidak dapat dijual dan harus dimusnahkan.
dalam bahan pangan; serangga, parasit, dan tikus; suhu termasuk suhu pemanasan
dan pendinginan; kadar air; udara; termasuk oksigen; sinar dan jangka waktu
penyimpanan.
A. Kerusakan Mekanis
Kerusakan ini terjadi pada : benturan antar bahan, waktu dipanen dengan alat,
7
pengolahan. Kerusakan mekanis pada ikan tidak berpengaruh nyata terhadap
konsumen.
Ciri-ciri umum kerusakan mekanis antara lain memar akibat tertindih atau
B. Kerusakan Fisik
basah menyebabkan bahan seperti tepung kering dapat menyerap air sehingga
dingin (chilling injuries) atau kerusakan beku (freezing injuries) dan “freezer
burn” pada bahan yang dibekukan. Sel-sel tenunan pada suhu pembekuan
akan menjadi kristal es dan menyerap air dari sel sekitarnya. Akibat dehidrasi
ini, ikatan sulfihidril (–SH) dari protein akan berubah menjadi ikatan
enzim juga hilang, sehingga metabolisme berhenti dan sel rusak kemudian
8
Gambar 2.2. Kerusakan Fisik pada Bahan Pangan (Anonima, 2012)
Kerusakan fisik ini bisa juga diakibatkan oleh insekta atau rodentia, kondisi
bahan makanan tersebut. Serangga, parasit dan tikus terutama yang dapat
serangga ini dapat dilihat pada waktu serangga memakan buah-buahan, sayur-
masalah bukan kerugian bahan pangan saja tetapi masalah juga pada bekas
luka akan terjadi kontaminasi oleh bakteri, kapang atau ragi. Dengan
dari zat kimia seperti methyl bromida, etilena oksida dan propilena oksida.
9
Oleh sebab itu methyl bromida, etilene oksida dan propilena oksida tidak
boleh dipakai untuk bahan pangan yang berkadar air tinggi, karena
Bahan pangan yang berbentuk tepung, juga sering dicemari oleh telur-
tersebut akan pecah, dan tidak akan dapat lagi berkembang dan
memperbanyak diri.
Parasit yang banyak ditemukan pada bahan pangan seperti cacing pita
(Trichinella spiralis) pada daging babi, cacing hati (Faciola hepatica) pada
daging sapi. Babi dan sapi tercemar cacing –cacing inani melalui bahan
makanan yang mereka makan, dan dapat berpindah pada manusia bila
masaknya. Faciola hepatica hidup pada hati sapi atau babi yang sakit.
manusia menjadi sakit. Penyakit pada hewan yang dapat berpindah pada
juga terdapat pada daging babi, sapi dan Diphillobotrium latum adalah cacing
pita yang terdapat pada daging ikan air tawar (Koren 1987). Cacing-cacing
Tikus merupakan musuh yang sangat besar bagi petani dan ancaman
yang berbahaya bagi bagi hasil pertanian terhadap hasil biji-bijian sebelum
dipanen ataupun setelah disimpan didalam gudang. Tikus tidak saja memakan
10
bahan pangan, tetapi juga yang sanat berbahaya adalah kotoran-kotoran yang
emulsi vitamin dan lemak, sehingga bahan makanan tidak dapat digunakan
celcius pada kisaran 10-38 derajat celcius kecepatan reaksi baik reaksi
enzimatik ataupun reaksi non enzimatik, rata-rata akan bertambah 2 kali lipat.
Oleh sebab itu pada penyimpanan bahan pangan pada suhu rendah akan
pisang ambon, appel, sawi bayam, yang menjadi lunak dan berwarna
menyimpang.
tempat pembekuan. Hal ini terjadi karena air yang ada didalam bahan akan
keluar karena terjadi pencairan dari air yang telah membeku (thawing),
sehingga timbul keriput, tektur yang keras akan menjadi lunak. Pada bahan
11
yang berbentuk cair, apabila dibekukan juga akan terjadi kerusakan, contoh
pada lemak santan. Tabel 2.1 merupakan beberapa acuan suhu penyimpanan
Suhu Makanan
0 – 5oC Minuman jus dalam botol, jamu, susu dalam karton, teh
(suhu kulkas) dalam gelas, yoghurt, asinan olahan, bakso segar, ikan segar,
dagng segar, sosis, bakso, otak-otak, sayuran, tahu, tempe,
ayam, bakpau, dan puding.
Penyimpanan pada suhu kulkas diharapkan makanan dan
minuman tersebut lebih awet.
-18 – -20oC Daging beku, ayam beku, bakso beku, kentang, french fries,
(suhu beku nugget, sosis beku, dan sosis.
atau freezer) Makanan yang disimpan pada suhu freezer memiliki masa
simpan satu tahun dalam keadaan kemasan tertutup rapat.
Sumber: Yuyun A dan Delli G
C. Kerusakan Mikrobiologi
telah dijelaskan di atas, yaitu aw, pH, kandungan gizi, senyawa antimikroba,
12
Kerusakan mikrobiologis terjadi akibat dari adanya reaksi metabolisme dalam
bahan atau enzim yang terdapat didalam bahan secara alamiah oleh bakteri,
ragi dan kapang. Akibat dari mikroorganisme ini merupakan kerusakan yang
yang telah dalam keadaan tercemar dan busuk itu bila dikomsumsi
mana, seperti di tanah di air, di udara, di atas kulit atau bulu ternak, dan di
dalam usus. Beberapa jenis mikroba juga sering ditemukan pada kulit buah-
daging hewan, daging buah, atau air buah seharusnya tidak ada mikroba.
Tetapi bahan pangan ini dapat terkontaminasi melalui udara, air atau wadah.
Contoh susu yang berasal dari sapi yang sehat pada mulanya steril, tetapi
oleh mikroba disebabkan kulit telur banyak mengandung bakteri yang berasal
13
Bakteri mepunyai bentuk yang khas misalnya Steptococcus sp ,
mikrococcus sp, dan Sarcina sp berbentuk kokus atau bulat, basil berbetuk
batang dan spiril berbentuk spiral. Ukuran dari bakteri sangat kecil, yaitu
bakteri (secara general) adalah 20-55oC, dengan kandungan air sebesar 25-
30%. Bakteri dapat dibedakan berdasarkan suhu yaitu bakteri termofil yang
dapat hidup pada suhu > 45oC, bakteri psikrofil yang dapat hidup pada suhu
< 10 oC, bakteri mesofil yaitu yang dapat hidup pada suhu 20-45 oC.
14
o Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
o Spiroseta yaitu bentuk sel seperti
sekrup
o Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda
baca koma
Bakteri berkembang biak dengan membelah sel dan ada juga melalui
spora, Spora lebih tahan terhadap pemanasan, pengaruh kimia dan zat
lainnya. Jenis-jenis bakteri yang hidup pada makanan, antara lain Salmonella
sp, Stapylococcus sp, Closridium sp, Bacillus sp, Vibrio sp dan Shigela sp.
tertentu merupakan toxin yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika toxin
Ragi mempunyai ukuran lebih besar yaitu 20 mikron atau lebih dan
bersifat aerob. Sebagian besar dari ragi berbentuk bulat atau lonjong. Ragi
terdiri dari berbagai jenis spesies dari genus Rhizopus dan Mucor. Ragi
tempe, tapai, oncom, roti, anggur, bir, brem dan lain-lainnya. Ragi untuk
15
membuat tempe terdiri atas berbagai species Rhizopus dan Mucor. Ragi untuk
asam cuka. Ragi untuk membuat roti dan minuman keras lebih murni
populasinya.
dan ada juga yang bersifat parasit. Ukuran dari jamur lebih besar dari ragi dan
bakteri. Jenis dari Phytoptora tumbuh parasit pada kentang, tomat, tembakau,
karet dan lain-lain. Saproglegnia hidup saprofit dalam air dan tanah basah dan
menjadi parasit pada ikan dan insekta. Jenis jamur yang terkenal adalah
16
banyak tumbuh pada kacang-kacangan. Ragi berkembang biak dengan
memerlukan oksigen agar dapat hidup atau disebut juga bersifat aerob.
Rentang suhu optimal jamur hidup (suhu terbaik dimana pertumbuhan jamur
refrigerator, yaitu suhu antara 10-15oC. Jamur dan sporanya dapat mati pada
suhu 100oC, atau pada suhu 71-82oC dalam waktu yang cukup. Cahaya
yang tumbuh dalam cahaya terang. Bahan-bahan yang biasa diserang jamur,
misalnya bahan-bahan yang bergula. Bahan hewani dan bahan segar juga
17
e. Menghidrolisa lemak menjadi tengik
Beberapa dari jenis mikroba dapat membentuk lendir, busa, warna yang
dalam bidang mikrobiologi bahan makanan maka berdasarkan pada bau yang
renik penyebab busuk tersebut, seperti yang terlihat pada Tabel 2.2.
18
segar Aspergillus
Serratia marcescens
Rasa asam Achromobacterim(90
%)
Membiru, Pseudomonas spp
menghijau Lactobacillus spp
Daging Berlendir Chlostridium spp,
diawetkan Menjamur Pseudomonas spp
(dendeng) Green rot ,Proteus
Colorless rot Bacillus,Pseudomona
s
Lactobacillus
Telur Black rot Leuconostoc
Berjamur Penicllium
Pseudomonas Aspergillus,Rhizo
flourescens, pus
Chromobacterium,
Kehilangan warna, Bakteri coli
Ikan Membusuk Proteus
Penicelium
Clodosporium
Pseudomonas spp
Chromobacterium
Flavobacterium
Sumber: Yuyun A dan Delli G
kerusakan pada makanan kaleng (Tabel 2.3). Kerusakan pada makanan kaleng
Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya sudah bau asam
yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas yang tidak
Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah satu ujung
19
Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara permanen, sedang
ujung yang lain sudah cembung. Jika ditekan akan cembung ke arah
berlawanan.
Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu
Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras
mengandung gizi yang lengkap dan protein yang tinggi. Daging mudah sekali
mengalami kerusakan mikrobiologi karena kandungan gizi dan kadar airnya yang
tinggi, serta banyak mengandung vitamin dan mineral. Kerusakan pada daging
20
ditandai dengan perubahan bau dan timbulnya lendir. Biasanya kerusakan ini
terjadi jika jumlah mikroba menjadi jutaan atau ratusan juta (106 – 108) sel atau
lebih per 1 cm2 luas permukaan daging. Kerusakan mikrobiologi pada daging
sebagai berikut:
o Pembentukan lendir
o Perubahan warna
lain-lain.
asam.
Bakteri yang umumnya dapat tumbuh pada daging, antara lain Achromobacter
Selain itu, kapang juga dapat tumbuh pada daging, seperti Penicillium, Mucor,
kehilangan air sehingga layu, serangan serangga, dan serangan mikroba. Sayur-
sayuran yang mudah rusak misalnya adalah kubis, tomat, wortel, dan lain-lain.
21
Tanda-tanda kerusakan mikrobiologi pada sayuran dan buah-buahan antara lain
adalah:
• Busuk air pada sayuran yang disebabkan oleh pertumbuhan beberapa bakteri,
spora berwarna hitam, hijau, abu-abu, biru, hijau, merah jambu, dan lain-lain.
• Bau alkohol, rasa asam, disebabkan oleh pertumbuhan kamir atau bakteri
Ikan
busuk lainnya. Perubahan bau busuk (anyir) ini lebih cepat terjadi pada ikan
• Perubahan warna, yaitu warna kulit dan daging ikan menjadi kusam atau pucat.
Pada ikan asin yang telah diolah dengan pengeringan dan penggaraman sehingga
ikan asin dan ikan peda yang mengandung garam sangat tinggi (sekitar 20%),
kerusakan dapat disebabkan atau bakteri yang tahan garam yang disebut bakteri
halofilik.
22
Sehat Rusak
Sehat Rusak
Susu
Susu merupakan salah bahan pangan yang sangat mudah rusak, karena merupakan
bakteri yang membentuk gas H2 (Hidrogen) dan CO2 (karbon dioksida) seperti
23
bakteri koli dan bakteri pembentuk spora, dan bakteri yang hanya membentuk
Sehat Rusak
Gambar 2.7. Susu Kental Manis yang Sehat dan yang Rusak (Dokumentasi
Penulis)
1. Kerusakan susu UHT sangat mudah dideteksi secara visual, ciri utama
2. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain
24
3. Hindari mengkonsumsi susu UHT yang telah mengental. Fermentasi susu
dan pemecahan protein inilah yang menyebabkan tekstur susu rusak yaitu
4. Untuk susu yang belum habis, kami lebih disarankan untuk tetap di simpan
sehingga cukup rentan terhadap bakteri yang sangat cepat berkembang biak
sebaiknya susu disimpan dalam keadaan tertutup (rapat) dalam suhu normal
6. Kualitas kandungan gizi pada susu yang telah dibuka dan didiamkan
pada saat susu pertamakali dibuka, dikarena sudah ada kontaminasi dari udara
luar walaupun hanya sedikit. Proses bakteri merusak susu tidak terjadi begitu
saja melalui proses terlebih dahulu (ada penguraian) hal ini terjadi dalam
hitungan jam sampai akhirnya susu tersebut basi (rasanya jadi asam/pahit,
7. Apabila kemasan susu UHT telah dibuka, maka susu tersebut harus
pada suhu tinggi (di atas 50 derjat celcius) karena dapat terjadi gelasi yaitu
25
8. Apabila memang harus disimpan dalam suhu ruang sebaiknya tidak
melebihi dari beberapa jam, kurang lebih 5-7 jam, dan itu pun tergantung dari
kondisi lingkungan atau ruangan itu sendiri dan susu sebaiknya dalam
keadaan tertutup.
Telur
Telur meskipun masih utuh dapat mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik
maupun kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. Mikroba dari air,
udara maupun kotoran ayam dapat masuk ke dalam telur melalui pori-pori yang
terdapat pada kulit telur. Telur yang telah dipecah akan mengalami kontak
Pencucian, telur dengan air tidak menjamin telur menjadi lebih awet, karena jika
air pencuci yang digunakan tidak bersih dan tercemar oleh bakteri, maka akan
mempercepat terjadinya kebusukan pada telur. Oleh karena itu dianjurkan untuk
mencuci telur yang tercemar oleh kotoran ayam menggunakan air bersih yang
hangat.
26
Kandungan utama pada biji-bijian (serealia dan kacang-kacangan) serta umbi-
umbian adalah karbohidrat, oleh karena itu kerusakan pada biji-bijian dan umbi-
Roti
Kerusakan pada roti tawar dapat terjadi akibat pengerasan (staling) dan
kemasan akan mengalami staling menyeluruh pada penyimpanan hari ke-3 pada
suhu ruang dan hari ke-1 pada suhu refri (4C). Sedangkan roti yang disimpan
dengan pembungkus plastik dalam suhu ruang (27 C) maupun dalam suhu refri
27
Gambar 2.8. Penyimpanan Roti Tawar (Dokumentasi Penulis)
Pada pengamatan pertumbuhan jamur (Gambar 2.9) pada roti yang telah
disimpan 9 hari pada suhu ruang dengan menggunakan kemasan. Roti ditumbuhi
jamur dengan penampakan warna hijau dan coklat. Sedangkan pada roti yang
dibiarkan terbuka tanpa kemasan yang disimpan pada suhu ruang maupun dalam
refri (4C), tidak ditumbuhi jamur maupun kapang. Adapun roti yang dikemas
dengan plastik kemasan dan disimpan pada suhu ruang pada hari ke 5 mulai
ditumbuhi oleh kapang, karena aw yang tinggi dan penguapan air tertahan
kemasan.
Roti yang dikemas dengan plastik (suhu ruang dan refri) tidak mengalami
kerusakan (staling) dibanding dengan roti yang tidak dikemas. Hal ini
dikarenakan kemasan plastik dapat menahan dehidrasi yang terjadi pada roti
dikemas dengan plastik dalam refri tidak ditumbuhi kapang dan tahan lebih lama
28
Gambar 2.9. Kerusakan pada Roti akibat Tumbuhnya Kapang
(Dokumentasi Penulis)
D. Aktivitas Enzim-enzim di Dalam Bahan Pangan.
yang disebut dengan kerusakan biologis. Enzim yang ada dalam bahan
makanan dapat berasal dari mikroba atau memang sudah ada secara normal.
teradi proses autolisis yang akhirnya terjadi pembusukan. Hal ini dapat terjadi
pada daging, yang apabila lama dibiarkan akan terjadi kerusakan biologis yang
membusuk karena terjadi proses autolisis pada suhu kamar. Dipandang dari
segi teknologi pangan aktivitas enzim ada yang menguntungkan dan ada yang
29
berfungsi untuk mengempukkan daging, pembuatan sari buah seperti pickle,
enzim pektinase yang ada dalam buah sangat diperlukan untuk menjernihkan
sari buah seperi buah apel. Enzim mempunyai ketaktifan maksimum yaitu pada
Contoh lain dari proses enzim yaitu pada peristiwa pemotongan ternak
30
Kadar air, oksigen dan sinar sangat berpengaruh terhadap bahan
pangan. Kadar air pada bahan dipengaruhi oleh kelembapan nisbi (RH) udara
disekitarnya. Bila kadar air bahan rendah, sedang kelembapan nisbi tinggi,
sehingga akan terjadi penyerapan air dari sekitar sehingga bahan menjadi
lembab yang artinya kadar air menjadi lebih tinggi. Sebaliknya apabila kadar
air bahan lebih rendah (dingin), akan terjadi kondensasi uap air udara pada
permukaan bahan, hal ini akan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan
kapang dan perkembangan bakteri. Kondensasi ini juga dapat terjadi pada
waktu pengepakan.
karena akan terbentuk air sebagai hasil dari respirasi dan transpirasi, maka air
kering, pada waktu pengepakan juga dapat menghasilkan air jika suhu naik
berubah. Uap air inilah kemudian dapat berkondensasi pada permukaan bahan
seperti kapang, dan bakteri pada bahan pangan. Oksigen juga dapat merusak
vitamin A dan C, warna makanan, cita rasa dan kandungan zat lainnya. Pada
pangan berbau tengik. Bahan pangan sangat cepat ditumbuhi oleh kapang,
31
Sinar atau cahaya sangat berpengaruh terhadap bahan pangan. Sinar
atau cahaya dapat merusak zat-zat gizi, terutama vitamin A dan C, riboflavin,
dan juga dapat merusak warna dari bahan pangan. Contoh, susu dianjurkan
supaya disimpan ditempat yang sejuk, tidak terkena sinar langsung karena
akan berpengaruh pada cita rasanya, sebagai akibat oksidasi lemak yang
menghasilkan bau tengik dan perubahan protein yang prosesnya dibantu oleh
mempunyai mutu terbaik, tetapi setelah beberapa jam kemudian akan terjadi
pada waktu pemanenan dilakukan dengan baik, seperti pada bahan nabati,
dan pengolahan yang baik akan tahan lebih lama dibandingkan dengan bahan
Tetapi pada umumnya waktu yang lebih lama maka kerusakan pangan akan
lebih besar.
32
Kerusakan pangan biasanya ditandai dengan dengan perubahan
bahkan kematian. Bahaya yang dapat tejadi bila menkomsumsi pangan yang
33
pembersih secara tidak o Menjaga rantai dingin.
sengaja. Pemanasan yang tepat serta
pengemasan yang baik dan benar.
Sumber: Yuyun A dan Delli Gunarsa (2011)
1. Pangan yang mudah rusak, terutama pangan yang berasal dari hewan seperti
2. Pangan yang agak mudah rusak seperti sayuran dan buah-buahan, roti.
3. Pangan yang awet, terutama pangan yang telah dikeringkan seperti biji-bijian
34