0-01-V1
1
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
Oleh karena itu, pada praktikum ini kami akan mengamati mulai dari sifat fisik,
organoleptik hingga kualitas mutunya. Selain itu, sayuran akan diberi berbagai
macam perlakuan dan setelahnya diamati perubahan yang terjadi pada sayuran
tersebut.
Tomat
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu jenis sayuran yang
2
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Jenis sayuran ini sangat mudah rusak karena
kandungan airnya yang tinggi. Tomat memiliki daya simpan yang pendek sehingga tidak
dianjurkan untuk menyimpan tomat segar dala waktu yang terlalu lama. Tanaman tomat
memiliki buah dengan bentuk yang sangat bervariasi sesuai varietasnya. Pada umumnya
bentuk buah tomat ada yang gepeng, agak bulat, bulat, lonjong, dan agak lonjong. Warna
buah tomat juga bervariasi, yaitu kemerahan, kekuningan, hijau mudah, dan ada juga
yang belang-belang kemerahan. Menurut Musaddad dan Hartuti (2003), warna kulit buah
masak juga sangat beragam mulai dari merah, merah keunguan, dan kuning.
3
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
4
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
5
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
meningkat. Hal ini disebabkan karena kandungan pada baking soda dan gula dapat
menghambat perkembangbiakan mikroorganisme. Dengan adanya penghambatan
perkembangbiakan mikroorganisme, maka makin rendah juga aktivitas
mikroorganisme yang dapat mengubah gula menjadi asam. Selain itu, penambahan
larutan gula pada saat proses merebus dapat meningkatkan flavor atau rasa pada
wortel.
B. Tomat
Pengenalan Sayuran
Tomat merupakan sayuran yang berasal dari bagian generatif tanaman yaitu,
buah. Bentuk tomat sangat beragam. Ada tomat yang berbentuk lonjong, oval, bulat
utuh, dan lainnya. Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh bahwa tomat memiliki
panjang kisaran 54 mm-64 mm dan tebal berkisaran 47 mm-49 mm. Bagian tomat
yang dapat dikonsumsi sangat banyak yaitu dengan persentase 95%-97%. Tomat
juga mempunyai kadar air yang cukup tinggi. Tomat mempunyai warna campuran dari
merah, hijau, dan kuning. Tekstur bagian dalam tomat yaitu lunak dan berair. Tomat
akan terasa manis dan asam ketika dimakan.
Tomat mengandung pigmen karotenoid, terutama likopen dan β-karoten yang
merupakan komponen utama penentu warna pada buah tomat masak. Warna khas
dari tomat disebabkan oleh likopen, karoten, xanthofil, dan zat warna klorofil yang
merata pada bagian buah yang padat. Likopen atau yang sering disebut sebagai α-
karoten adalah suatu karotenoid pigmen merah terang yang banyak ditemukan dalam
buah tomat. Zat ini berfungsi sebagai antioksidan, yaitu penangkal radikal bebas yang
bermanfaat bagi kesehatan. Tomat mensintesis likopen dalam jumlah banyak selama
pemasakan (Salunkhe et al., 1991 dalam Serijorini dan Sulistiana, 2001).
Perombakan pigmen klorofil dibarengi dengan sintesis pigmen likopen sehingga
warna buah menjadi kemerahan (Pantastico, 1993 dalam Setijorini dan Sulistiana,
2001).
Rasa khas pada tomat disebabkan oleh gula yang terlarut, asam organik, dan
senyawa volatile. Adapun gula yang biasanya terkandung dalam tomat ialah fruktosa,
glukosa, dan sukrosa. Salah satu factor utama rasa asam pada tomat adalah adanya
kandungan asam organik yakni asam sitrat. Selain itu terdapat juga 400 senyawa
volatile pada tomat, namun hanya 20-30 senyawa yang berperan penting dalam
aroma tomat (Petro-Turza, 1987). Adanya senyawa volatile ini juga yang
6
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
menyebabkan rasa manis atau segar pada buat tomat yang matang (Tandon et al.,
2000 Maneerat et al., 2002, Baldwin et al., 2004).
Pengaruh Perlakuan Terhadap Organoleptik
Tomat yang direbus tanpa tambahan larutan (kontrol) mempunyai pH 4.
Penambahan asam cuka, gula, garam, dan kapur sirih tidak menyebabkan perubahan
pada pH tomat. Sedangkan penambahan baking soda pada saat tomat direbus
menyebabkan pH tomat menjadi 8.
Berdasarkan hasil praktikum, berbagai macam perlakuan yang dilakukan
terhadap tomat memberikan pengaruh atau perubahan terhadap organoleptic (Lihat
tabel 9). Pada umumnya pH tomat yang segar berkisaran 4-5, yang berarti tomat
bersifat asam. Namun keasaman pada tomat dapat diseimbangkan dengan
penggunaan baking soda pada saat proses memasak. Hal tersebut karena
kandungan baking soda yang terdiri dari natrium dan hidrogen karbonat (natrium
bikarbonat) sehingga baking soda memiliki rasa yang pahit dan cenderung bersifat
basa. Untuk penambahan larutan gula dapat meningkatkan flavor atau rasa manis
pada buah tomat.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pratikum, maka dapat disimpulkan bahwa wortel merupakan
salah satu jenis sayuran umbi yang memiliki warna orange atau jingga kemerahan yang
didapatkan dari kandungan karoten pada wortel. Bagian wortel yang dapat dimakan
memiliki persentase sebesar 67%-75%. Wortel akan terasa sedikit manis saat dimakan.
Penambahan berbagai macam larutan akan memberikan pengaruh terhadap organoleptik
wortel.
Tomat merupakan sayuran yang berasal dari bagian buah. Bentuk tomat sangat
beragam, mulai dari lonjong, oval, bulat utuh, dan lainnya. Bagian yang dapat dimakan
pada tomat sangat banyak yaitu dengan persentase 95%-97%. Tomat memiliki warna
campuran dari merah, hijau, dan kuning. Terdapat pengaruh atau terjadinya perubahan
pada organoleptik tomat ketika diberi berbagai macam perlakuan.
7
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
Daftar Pustaka
Melly Novita, S. d. (2015). Kandungan Likopen dan Karotenoid Buah Tomat (Lycopersicum
pyriforme) Pada Berbagai Tingkat Kematangan: Pengaruh Pelapisan Dengan Kitosan
dan Penyimpanan. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 36.
Perbandingan Kualitas Produk Sayuran dan Buah Pada Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Di Kota Serang dalam Penerapan Strategi Pemasaran. (2019). Majalah Ilmiah Bijak 1,
10.
8
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
1 19,5 cm 19,10 mm
2 24,6 cm 15,1 mm
71,4 gr 69,7 gr
9
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
Manis Kuning
Kontrol Pudar Tidak ada Lembut 5 5
(-) keruh
Aroma Kuning
Asam cuka Pudar Asam Lembut 5 4
asam cokelat
Aroma Manis
Gula Pudar Lembut 5 6 Jernih
manis (+)
Kuning
Garam Pudar Tidak ada Asin Lembut 5 5
cokelat
Tidak Sedikit
Kapur sirih Pudar Tidak ada Lembut 5 5
ada keruh
2 53,7 mm 48,1 mm
10
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
Kuning
Kontrol Pudar Tidak ada Asam Lunak 4 4
keruh
Asam
Baking Cokelat
Cerah Tidak ada dan Lunak 4 8
soda keruh
asin
Asam Aroma
Pudar Asam Lunak 4 4 Bening
cuka asam
Manis
Aroma Kuning
Gula Pudar dan Lunak 4 4
manis keruh
asin
Asin
Sedikit
Garam Pudar Tidak ada dan Lunak 4 4
kuning
asam
Kapur Putih
Pudar Tidak ada Asam Lunak 4 4
sirih keruh
11
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
Wortel 2
Tomat 1
Tomat 2
12
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
Buncis
pH Organoleptik
Perlakuan
Sebelum Sesudah Warna Aroma Rasa Tekstur
Kontrol 5 5 Hijau muda Wangi - Empuk
Baking Hijau cerah
5 7 Wangi (-) - Empuk
Soda (segar)
Lembut
Aroma
Asam Cuka 5 4 Hijau (-) - dan
asam
empuk
Hijau
Gula 5 5 Khas Manis (-) Empuk
kecokelatan
Garam 5 5 Hijau tua Khas Asin (-) Empuk
Kapur Sirih 5 5 - - - -
Kol
pH Organoleptik
Perlakuan
Sebelum Sesudah Warna Aroma Rasa Tekstur
Kontrol 5 6 Hijau muda Tidak ada - Empuk
Baking Hijau muda
5 8 Wangi - Empuk
Soda (segar)
Asam Cuka 5 5 Putih Wangi (-) - -
Gula 5 6 Putih kehijauan - - -
Garam 5 5 Hijau Khas Asin Empuk
Kapur Sirih 5 6 Hijau pucat - - -
13
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
Pakcoy
pH Organoleptik
Perlakuan
Sebelum Sesudah Warna Aroma Rasa Tekstur
Kontrol 5 5 Hijau pekat Khas (+) Tawar Empuk
Baking Tidak ada Empuk
5 8 Hijau pekat (+) Khas
Soda rasa (+)
Hijau Aroma
Asam Cuka 5 5 Asam (-) Empuk
kekuningan asam
Gula 5 6 Hijau muda Khas Manis Empuk
Garam 5 5 Hijau cerah Khas Asin Empuk
Kapur Sirih 5 5 Hijau pekat Khas Pahit (-) Empuk
Lobak
pH Organoleptik
Perlakuan
Sebelum Sesudah Warna Aroma Rasa Tekstur
Kontrol 5 5 Putih bening Khas Pahit (-) Empuk
Baking
5 8 Putih bening Khas Tidak ada rasa Empuk (+)
Soda
Asam Cuka 5 5 Putih bening Khas Asam Empuk
Gula 5 6 Putih bening Khas Manis Empuk
Garam 5 5 Putih bening Khas Asin Empuk
Tidak
Kapur Sirih 5 5 Putih bening Hambar Empuk
beraroma
14
FM-1-7.1.0-132.32.00.0-01-V1
15