HASIL PERTANIAN
Tindakan-tindakan yg
Metoda pengujian
perlu dilakukan
Tempat pengawasan
Laporan pengawasan
(pengujian)
Faktor yang Mempengaruhi Mutu
1. Cuaca dan iklim → perubahan cuaca mempengaruhi kelembaban
udara dan intensitas cahaya matahari
2. Keadaan tanah → zat hara
3. Asal tanaman & hewan → pemilihan bibit dapat bergantung pada
(1) spesies
– nanas bogor manis, cocok dibuat selai daripada nanas dari
Subang
– daging sapi australia juicy & empuk, cocok dibuat steak daripada
daging sapi lokal
– ikan tengiri rendah lemak, cocok dibuat pempek daripada ikan
kakap
(2) ukuran
– dikehendaki seragam
– berukuran besar dianggap dapat memberikan citarasa lebih
baik, bagian yang dapat dimakan (edible part) lebih banyak,
dan biaya penanganan per unit berat lebih murah, kecuali pada
baby fish dan baby corn
Faktor yang Mempengaruhi Mutu (2)
4. Teknik budidaya →
cara pengolahan tanah
penyediaan air : berhubungan dengan jumlah air yang tersedia, jarak
sumber air
pemberantasan hama & penyakit,
pemeliharaan tanaman & hewan → pakan
– Ikan yang diberi pelet akan menghasilkan daging dengan citarasa
seperti pelet,
demikian pula bandeng yang memakan ganggang tertentu akan
memiliki rasa seperti lumpur.
– Tomat yang diberi pupuk dengan komposisi tertentu dapat dikendalikan
citarasanya, apakah mau manis,
terasa asam, atau tawar.
lokasi budidaya → mempengaruhi kelimpahan dan jenis
5. Pemungutan hasil (pemanenan) → memperhatikan cara & waktu yang tepat
6. Penanganan sesaat setelah panen → perlu pengepakan dengan wadah &
penyusunan yang sesuai
Faktor yang Mempengaruhi Mutu (3)
7.Pengangkutan → berhubungan dg jarak
ke konsumen, bisa menyebabkan memar,
retak, pecah, dsb, sehingga perlu
pengepakan & penyusunan yang sesuai.
– ikan dikemas menggunakan kotak yg
dilapisi stirofom sbg isolator
8.Penyimpanan → memperhatikan suhu,
kelembaban, wadah yang sesuai
9.Pengolahan → suhu pengolahan, bahan
pembantu, keadaan alat
Perubahan Mutu Hasil Pertanian
• Perubahan patologis → karena penyakit yang timbul karena bakteri,
jamur, virus
• Perubahahan entomologis → karena serangan serangga terhadap
bahan
• Perubahan mikrobiologis → karena aktivitas mikrobia (Clostridium
botulinum)
• Perubahan mekanis → karena pengaruh gaya mekanis (benturan
antar bahan atau bahan dengan alat)
• Perubahan fisik → karena perlakuan fisik seperti penyimpanan &
pengolahan
– chilling injuries
– freezing injuries
– freezing burns
– pemberian perlakuan : misal pemanasan mengakibatkan
dehidrasi (kering) → pecah atau retak
– case hardening (pengerasan kulit, tetapi dalamnya masih basah)
Perubahan Mutu Hasil Pertanian (2)
• Perubahan kimiawi → karena reaksi kimia
– autolisis : proses perombakan jaringan oleh
enzim yang berasal dari bahan pangan itu
– oksidasi : proses yang menyebabkan
perubahan lemak tidak jenuh menjadi jenuh
– browning :
• reaksi Maillard, terjadi karena reaksi ant. protein
dg gula reduksi pd proses pemanasan
(menghasilkan senyawa melanoidin)
• karamelisasi, terjadi karena pemanasan gula
• enzimatis (enzim fenolase)
• oksidasi vitamin C
Perubahan mutu pada ikan
Filter
▪ Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat
zat yang akan ditimbang.
▪ Kuvet
Bentuk seperti tabung reaksi atau persegi
panjang, digunakan sbg tempat sampel untuk
analisis dg spektrofotometer. Tidak boleh
dipanaskan. Terbuuat dari silika (quartz),
polistirena, atau polimetakrilat.
Peralatan ukur
• Termometer
untuk mengukur suhu
cairan dapat berupa alkohol atau raksa
Piknometer
alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa
jenis atau densitas dari fluida
Hidrometer
alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
(atau kepadatan relatif) dari cairan
Jenis Peralatan non Gelas
• Timbangan
untuk menimbang sampel
1. timbangan kasar
2. timbangan analitik
Otoklaf
• di gunakan untuk
mensterilakan alat
alat atau benda
dengan cara
menggunakan uap
bersuhu dan
bertekanan tinggi
(1210C, 15 psi)
Laminar flow cabinet
• digunakan untuk
memisahkan
komponen zat dalam
suspensi berdasarkan
perbedaan berat
jenisnya
Inkubator
sebagai alat untuk
menginkubasi
mikroba
Peralatan inokulasi
Penjepit
• Pencucian peralatan
• Sterilisasi peralatan gelas
• Kalibrasi peralatan Laboratorium
Pencucian peralatan
• Peralatan gelas yang baru biasanya bersifat
basa dan harus dicuci pada saat diterima.
Umumnya direndam dengan HCl atau HNO3
sebelum dicuci dan dibilas dengan air
destilasi.
• Tidak merendam peralatan gelas dalam
waktu lama dalam basa kuat karena akan
merusak gelas.
• Jangan gunakan sikat dengan bulu yang
rusak dapat menggores gelas
• Kosongkan, bilas air, beri sabun, gosok bila
perlu, bilas
Sterilisasi
• Sterilisasi secara mekanik
– saringan (filter)
• Sterilisasi secara fisika
– Sterilisasi dengan panas kering
• Pemijaran (dengan api langsung)
• Udara kering
– Sterilisasi dengan uap
• tanpa tekanan (Tindalisasi)
• bertekanan
– Sterilisasi radiasi cahaya
• sinar UV
• Sterilisasi secara kimiawi
– jenis senyawa kimia yang dapat digunakan :
CuSO4, AgNO3, HgCl2, ZnO; NaCl (9%), KCl
(11%), dan KNO3; KMnO4 (1%) dan HCl (1.1%)
Metode sterilisasi
Metode Perlakuan Material yang disterilisasi
Autoclaving Uap panas 121°C, tekanan 15- Peralatan yang tahan panas,
17 Psi selama 15 menit sampai seperti gelas, besi dan beberapa
beberapa jam plastik
Oven Udara panas 160°C selama 10 Peralatan gelas dan besi, tetapi
jam atau lebih tidak disarankan untuk plastik
dan cairan
Penyaringan Melewatkan bahan melalui Senyawa yang tidak tahan panas
filter yang memiliki lubang seperti asam amino, vitamin,
berukuran 0.22-0.45 μm anitbiotik, gula danlain-lain
(virus tidak dapat dihambat
dengan metode ini)
Radiasi Penyinaran dengan ultraviolet Plastik. Hanya efektif untuk
atau radiasi energi tinggi permukaan saja
lainnya
Gas Penguapan dengan gas yang Padatan yang tidak tahan panas,
reaktif, misalnya etilen oksida misalnya plastik
Kalibrasi peralatan Laboratorium
• Untuk menjamin keakuratan suatu hasil analisa
• yang perlu dikalibrasi
– peralatan yang digunakan untuk mengukur (alat
ukur) baik digunakan untuk mengukur volume,
mengukur massa ataupun mengukur suhu
• Pipet ukur, Pipet volume, Gelas ukur, Labu ukur,
Buret → Membandingkan volume cairan yang
diukur dengan standar
• Oven, Tanur pengabuan → Membandingkan suhu
dan waktu (timer) dengan standar
• Neraca kasar, Neraca sedang, Neraca analitik →
Membandingkan berat bahan yang ditimbang
dengan standar
Persiapan Bahan Kimia
• Sifat bahan kimia
– mudah terbakar (alkohol, logam Al, gas hidrogen)
– pengoksidasi (borat, klorin, florin, iodin)
– mudah meledak (asam perklorat dan peroksida)
– radioaktif (partikel α, partikel ß, Sinar γ, sinar x)
– bahan/penyebab korosi (asam nitrat, sulfat, klorida, natrium
peroksida, asam asetat)
– bahan beracun (formaldehid, asam format, asam klorida)
• Hal-hal yang perlu diperhatikan
– mencegah terjadinya penguapan atau kontak dengan udara
(oksigen)
– mencegah kontak dengan sumber panas secara langsung
(hindari suhu tinggi)
– penggunaan bahan kimia mudah meledak hendak hendaknya
dilakukan di tempat terbuka atau di lemari uap; gunakan dengan
jumlah sedikit
ZAT KIMIA DAN BAHAYANYA
Cara penyimpanan bahan kimia
• Tujuan pengamatan
• sifat bahan yang akan diuji
• sifat metoda pengujian
• sifat "party" yang akan diambil contohnya
(popuasi)
Tujuan pengamatan
• untuk mendapatkan nilai rata-rata mutu
dan keseragaman bahan
• untuk menerima atau menolak bahan yang
didasarkan pada syarat-syarat tertentu
– dilakukan seteliti mungkin
– ukuran contoh harus cukup besar
Sifat bahan yang akan diuji
• kepentingan pengujian
– kritis : pengujian terhadap bahan yang membahayakan,
misalnya zat2 beracun, mikrobia beracun
– primer : pengujian terhadap bahan yang tidak langsung
berbahaya, tetapi memegang peranan penting dalam ekonomi
– sekunder : pengujian terhadap bahan yang tidak berbahaya dan
kurang memiliki arti ekonomi
• sifat pengujian
– destructive : pengujian yang merusak, mengakibatkan bahan
mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi
– non destructive : pengujian yang tidak merusak, bahan tidak
mengalami kerusakan, bahan bisa digunakan untuk pengujian
lainnya
Sifat populasi bahan yang akan diuji