NIM : 141911233079
Kelas : A-THP
Yang pertama ialah persiapan bahan baku dan bahan lainnya. kualitas akhir produk
ditentukan dari kualitas bahan baku, kesesuaian prosess dan kualitas yang baik pada ikan
(tidak ada bagian ikan yang membusuk), pemilihan tipe bahan, spesies, ukuran, dan bebas
dari zat berbahaya, dan menjaga bahan baku tetap segar, bersih dalam suhu rendah
(pendinginan dan penyimpanan beku). Kemudian ialah persiapan wadah penyimpanan
dimana pada umumnya wadah yang digunakan dalam pengalengan merupakan logam timah
yang dilapisi baja dan kaleng bebas timah dengan lapisan baja. Keduanya sama sama dilapisi
oleh pernis. Selain itu juga dapat digunakan kantong, loyang/baki, dan cangkir serta gelass
dan alumunium.
Yang kedua ialah pengolahan ikan dimana bertujuan untuk meningkatkan kualitas
bahan baku dan juga mempersiapkan proses lainnya seperti pembersihan, pensortiran,
penilaian, serta pemotongan. Pemotongan bertujuan untuk menghilangkan bagian yang tidak
diinginkan atau menghilangkan bagian yang tidak dapat dikonsumsi.untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan tergantung pada spesies bahan baku yang digunakan agar sesuai dengan
karakteristik produk. Pada pemotongan dilakukan dengan pemotongan kepala, membuang isi
perut, dan pencucian untuk menghilangkan bagian yang tidak diinginkan untuk menghindari
pembusukan organisme dan aktivitas enzim, menghilngkan darah yag dapat merubah warna
daging pada ikan. kemudian dilakukan penghilangan kerak pada ikan. Setelah itu dilakukan
perendaman dengan air garam yang disebut dengan brining. Brining dapat menghilangkan
lendir dan darah serta dapat meningkatkan cita rasa produk.kemudian dilanjutkan dengan
pengukusan dan persiapan pemasakan yang bertujuan untuk mengkoagulasi protein sehingga
tekstur daging menjadi mudah ditangani.kemudian dilanjutkan dengan pemotongan sehingga
dari ikan yang besar dapat dipotong menjadi beberapa bagian sehingga dapat muat
dimasukkan dalam wadah. Tahapan lainnya ialah proses penggaraman kering, pengasapan,
perendaman dalam bumbu dan pemfilletan.
Terdapat pula proses blanching yang bertujuan untuk menonaktifkan enzim yang
dapat menyebabkan perubahan karakteristik pada warna, bau dan rasa, selain itu juga untuk
mengurangi mikroba pada bahan baku, mengurangi gas oksigen pada jarak sel interseluler,
melembutkan jaringan sehingga mudah untuk dilakukan pengupasan, pemotongan,
pemotongan dadu, atau pengepakan.selanjutnya dilakukan pengisian pada wadah
pengemasan, dan dapat dilakukan dengan hot filling,hot exhausting, steam injection method,
dan mechanical exhausting. Selain itu juga terdapat seamig yaitu penjahitan atau perakitan
pada wadah sehingga dapat tertutup rapat dan melindungi produk dari kerusakan. Selain itu
juga terdapat proses pemanasan untuk menmatikan patogen dan organisme yang merusak.
Yang terakhir ialah pendinginan produk.
Surimi Surimi merupakan olahan daging cincang yang telah mengalami beberapa kali
proses pencucian yang dimaksudkan untuk mengjilangkan komonen yang larut seperti air,
protein, lemak, sarkoplasma, darah, dan enzim. Surimi merupakan produk semi-basah yang
dihasilka dengan pencucian daging ikan secara berulang hingga didapatkan protein terlarut
faram berupa miofibril. Surimi merupakan istilah dalam bahasa Jepang untuk daging lumat
dan jaringan ikan yang dicuci. Produksi surimi secara komersial dibuat dengan alat pemisah
mekanik untuk memisahkan daging lumat ikan dari tulang dan kulit diikuti dengan pencucian
(sampai tiga kali) dengan air atau larutan garam. Setelah pencucian terakhir, daging lumat
diproses dan dicampur dengan cryoprotectant yang tepat untuk mencegah denaturasi protein
selama penyimpaan beku. Gel pada surimi terbentuk karena protein miofibril yaitu miosin
dan aktin , garam, pengadukan, dan temperatur.
Jenis-jenis ikan yang digunkan oleh industri surimi diJepang, Thailand, Eropa, dan
Amerika antara lain ikan nila, Haddock, Trout, Alaska Pollock, dan Treadfin Bream. Jenis
ikan ikan tersebut memiliki ukuran tangkapan yang relatif seragam dan dapat ditangkap
dalam jumlah yang besar. Adapun hasil jadi produk surimi dapat berbentuk seperti
kudapan/snack kering. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk ini ialah produk
surimi dengan tingkat gel rendah kemudian di campur dengan bahan lainnya, selanjutnya
dilakukan pembentukan lembaran dan pemanggangan/penggorengan, selanjutnya dilakukan
dengan pengeringan dan pemotongan dan diakhiri dengan pengemasan. Selain itu surimi
dapat dijadikan bahan baku makanan untuk diet yang baik bagi kesehatan.