Anda di halaman 1dari 56

RUMAH SAKIT

YOS SUDARSO
PADANG

PANDUAN
ASUHAN GIZI IBU HAMIL
EDISI I, ........... 2022

Nomor: ....../PAND/RSYS/..... /2022


PANDUAN
ASUHAN GIZI IBU HAMIL
Bulan ........, Tahun 2022

I. DEFINISI
Kehamilan merupakan masa kritis dimana gizi ibu yang baik adalah faktor penting yang
mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil bukan hanya harus dapat memenuhi kebutuhan zat
gizi untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk janin yang dikandung. Risiko komplikasi selama
kehamilan atau kelahiran paling rendah bila pertambahan berat badan sebelum melahirkan memadai.
Kecukupan gizi ibu di masa kehamilan banyak disorot sebab berpengaruh sangat besar terhadap
tumbuh-kembang anak. Masa kehamilan merupakan salah satu masa kritis tumbuh-kembang manusia
yang singkat (window of opportunity); masa lainnya adalah masa sebelum konsepsi (calon ibu, remaja
putri), masa menyusui (ibu menyusui), dan masa bayi/anak 0—2 tahun. Mengapa? Karena kekurangan
gizi yang terjadi di masa tersebut akan menimbulkan kerusakan awal pada kesehatan, perkembangan
otak, kecerdasan, kemampuan sekolah, dan daya produksi yang bersifat menetap, tidak dapat diperbaiki.
Artinya, janin atau bayi 0—2 tahun yang mengalami kekurangan gizi, akan memiliki risiko mengalami
hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi akan tumbuh menjadi anak dengan tinggi
badan kurang dari seharusnya (lebih pendek) dan/atau terhambat perkembangan kecerdasannya.
Khusus untuk ibu hamil, jika janin dalam kandungannya mengalami kekurangan gizi, maka anaknya kelak
pada usia dewasa akan berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit degeneratif (diabetes, hipertensi,
penyakit jantung, stroke) dibandingkan dengan yang tidak mengalami kekurangan gizi. Oleh karena itu
perlu dilakukan asuhan gizi secara tim bersama dengan tenaga kesehatan lainnya.
Asuhan gizi ibu hamil di rumah sakit yos sudarso merupakan bagian dari pelayanan penunjang untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien baik yang dirawat inap maupun dirawat jalan. Saat ini asuhan gizi
dilayani oleh ahli gizi dan dalam pelaksanaannya pelayanan ini didukung oleh dokter, perawat, farmasi
dan bidang lainnya yang terkait untuk memberikan pelayanan asuhan gizi.
Asuhan gizi merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses skrining gizi, pengkajian gizi,
diagnosis gizi, intervensi gizi yang meliputi perencanaan penyediaan makanan, edukasi gizi, konseling
gizi dan penyuluhan gizi serta monitoring dan evaluasi.
Tujuan panduan gizi adalah sebagai panduan dalam melakukan Proses Asuhan Gizi Terstandar di
Rumah Sakit Yos Sudarso Padang sehingga terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas.

II. RUANG LINGKUP


- Skrining Gizi
- Proses Asuhan Gizi Terstandar

III. TATA LAKSANA


A. Asuhan Gizi Rawat Inap
1. Skrining Gizi
Tahapan pelayanan gizi rawat inap diawali dengan skrining/penapisan gizi oleh perawat
ruangan dan penetapan order diet awal (prskripsi diet awal) oleh dokter. Skrining gizi bertjuan
untuk mengidentifikasi pasien/klien yang berisiko, tidak beresiko malnutrisi atau dengan kondisi
khusus.Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan kelainan metabolik: anak, geriatrik,
kanker, luka bakar, pasien dengan imunitas menurun, sakit kritis dan sebagainya.
Skrining gizi awal dilakukan pada pasien baru 2 X 24 jam setelah pasien masuk RS yang
dilakukan oleh perawat ruangan rawat inap, apabila pada saat skrining diketahui nilai skor
skrining awalnya >2 berarti pasien beresiko terjadinya malnutrisi, maka pasien tersebut dirujuk
keahli gizi untuk dilakukan asasmen lanjutan/pengkajian dan dilanjutkan dengan langkah-langkah
proses asuhan gizi terstandar oleh ahli gizi. Tetapi apabila skrining gizi awalnya < 2, tidak dirujuk
ke ahli gizi dan dilakukan skrining awal lagi setelah 7 hari rawatan.

1
2. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Pasien
Masuk

STOP
Skrining Gizi Diet Normal Tujuan tercapai Pasien
(Standar) Pulang

Beresiko Malnutrisi/ Tujuan tercapai


Sudah Malnutrisi

Pegkajian Diagnosa Intervensi Monitoring dan Evaluasi


Gizi Gizi Gizi Gizi

Tujuan tidak tercapai

Langkah-langkah Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)


A. Asesmen Gizi
Asasmen gizi adalah langkah pertama dalam proses asuhan gizi dengan tujuan mengumpulkan,
memverifikasi dan meninterpretasikan data pasien dari pasien itu sendiri, anggota keluarga,
pengasuh atau kelompok yang relevan untuk mengidentifikasi masalah gizi, penyebab serta tanda
atau gejala pada pasien. Data individual pada proses asasmen gizi dapat dilakukan dengan
wawancara, observasi dan juga pengukuran secara langsung, rekam medis atau hasil laboratorium.
Kegiatan asasmen digizi dilakukan setelah dilakukan skrining untuk melihat risiko malnutrisi pada
pasien.
Lima Domain Data Asasmen Gizi

Domain / kelompok Jenis Data


Data Antropometri a. Tinggi badan
b. Berat badan
c. Indeks Masa Tubuh (IMT)
d. Lingkar Lengan Atas
e. Indikator percentile pola pertumbuhan untuk
bayi dan anak
f. Berat Badan Ideal
Data Riwayat Terkait Gizi dan Makanan a. Asupan makan dan zat gizi
b. Pemberian makanan dan zat gizi
c. Pengobatan dan penggunaan obat
komplemen atau alternative
d. Pengetahuan atau kepercayaan atau sikap
e. Perilaku

2
Sambungan … f. Asupan makan dan zat gizi
Data Riwayat Terkait Gizi dan Makanan g. Pemberian makanan dan zat gizi
h. Pengobatan dan penggunaan obat
komplemen atau alternative
i. Pengetahuan atau kepercayaan atau sikap
j. Perilaku
k. Ketersediaan suplai bahan makanan
l. Aktifitas dan fungsi
m. Nilai-nilai terkait gizi
Data Biokimia, Tes Medis dan Prosedur Semua data yang berhubungan dengan
laboratorium (missal elektrolit, glukosa dll) dan
tes medis (missal waktu pengosongan lambung,
resting metabolik rate)
Pemeriksaan Fisik dan Klinis Penampilan fisik, hilang otot dan lemak, fungsi
menelan, nafsu makan, suhu tubuh dan tekanan
darah
Riwayat Personal Riwayat personal, riwayat medis atau kesehatan
atau keluarga, pengobatan, social budaya,
riwayat konsumsi obat dan suplemen

B. DIAGNOSA GIZI
Diagnosis Gizi adalah proses mengidentifikasi dan memberikan nama pada tiap tiap masalah gizi
yang dianggap sangat bermasalah atau beresiko menyebabkan masalah gizi. Dalam penyusunannya,
diagnosis gizi diuraikan menjadi beberapa komponen masalah gzi (Problem), penyebab masalah gizi
(Etiology) dan tanda atau gejala adanya suatu masalah (Signs dan Symptoms). Diagnosis gizi dianggap
sangat penting dalam PAGT karena diagnosis gizi akan menuntun ahli gizi untuk membuat intervensi
gizi yang tepat. Melalui langkah ini juga, tenaga gizi diarahkan untuk membuat prioritas masalah untuk
dimasukkan menjadi landasan pembuatan intervensi gizi.
Diagnosis gizi berbeda dengan diagnosis medis, baik dari sifatnya maupun cara penulisannya.
Diagnosis gizi dapat berubah-ubah sesuai dengan respon pasien dengan intervensi gizi yang diberikan.
Diagnosis gizi dalam penulisannya disusun dengan kalimat yang terstruktur sesuai dengan
komponennya yaitu Probelm (P), Etiology (E), Signs and Symptoms (S).
Diagnosis Gizi ditetapkan berdasarkan 3 domain :
1. Domain Intake
Domain ini berisikan masalah atau problem gizi utama yang berkaitan dengan ketidaksesuaian
asupan energi, makanan per oral, zat gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) serta
asupan cairan baik enteral maupun parenteral. Selain itu juga asupan suplemen, makanan
fungsional dan alkohol
2. Domain Klinis
Domain ini menjelaskan mengenai kondisi fisik dan juga klinis pada pasien yang memiliki dampak
terhadap gizi. Kondisi yang dimaksud adalah perubahan biokimia atau hasil laboratorium, dan
juga perubahan nilai antropometri pasien

3
3. Domain Perilaku dan Lingkungan
Kondisi lingkungan seperti pengetahuan, perilaku, budaya, ketersediaan makanan dirumah tangga
dan lainnya dapat mempengaruhi asupan zat gizi. Termasuk didalamnya masalah yang berkaitan
dengan pengetahuan dan kepercayaan tiap orang yang berbeda-beda, aktivitas fisik, kemanan
makanan dan juga akses makanan

C. INTERVENSI GIZI
Intervensi gizi adalah langkah ketiga pada proses asuhan gizi terstandar. Intervensi gizi merupakan
suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk memperbaiki status gizi, kesehatan, mengubah
perilaku gizi dan kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi masalah gizi.
Komponen Intervensi Gizi :
1. Perencanaan
Dalam bagian ini berisi informasi rekomendasi diet atau gizi berdasarkan pengkajian atau asasmen
yang dibuat oleh ahli gizi. Langkah-langkah perencanaan tersebut dapat dilakukan dengan cara
berikut :
2. Impelentasi
Adalah kegiatan intervensi gizi dimana ahli gizi mengkomunikasikan renacana intervensi gizi yang
sudah ditetapkan kepada pasien dan kepada pihak pemberi asuhan lainnya. Pada kegiatan ini perlu
dilakukan monitoring, pencatatan dan pelaporan pelaksanaan intervensi.

Domain Intervensi Gizi

Domain / kelompok Pengertian


Pemberian Makanan dan Zat Gizi Penyediaan makanan atau zat gizi sesuai kebutuhan harian
melalui pendekatan individual. Meliputi jenis, frekuensi, modifikasi
diet, pemberian suplemen, cairan atau substansi bioaktif,
pengobatan terkait gizi, jalur pemberian makanan
Edukasi Gizi Merupakan proses formal dalam melatih keterampilan atau
member pengetahuan yang diharapkan dapat membantu pasien
dalam mengelola atau memodifikasi diet dan perilaku secara
sukarela untuk menjaga atau meningkatkan kesehatannya.
Edukasi gizi meliputi edukasi gizi tentang materi yang bertujuan
utnuk meningkatkan pengetahuan, dan edukasi gizi aplikatif yang
bertujuan untuk meningkatkan sikap dan keterampilan
Konseling Gizi Proses pemberian dukungan pada pasien diwujudkan dengan
adanya hubungan kerjasama antara ahli gizi dengan pasien
untuk mengatasi masalah gizi kesehatan yang dirasakan pasien
dengan menerapkan beberapa perubahan perilaku (keterampilan
menerapkan anjuran diet). Perubahan perilaku pasien tersebut
diharapkan menjadi perubahan yang berdampak pada status
kesehatan dan gizi yang lebih baik. Melalui proses tersebut ahli
gizi membantu pasien menetapkan prioritas masalah, tujuan
perubahan yang akan dicapai dan bagaimana cara mengatasi
hambatan dalam penerapannya.

4
Koordinasi Gizi Kegiatan berkonsultasi dan mengkordinasi pemberian asuhan
gizi dengan tenaga kesehatan lainnya yang dapat membantu
dalam merawat atau mengelola masalah yang berkaitan dengan
gizi.

D. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi gizi merupakan langkah keempat sekaligus menjadi langkah terakhir dalam
PAGT. Monitoring berarti memantau kegiatan suatu program dan pelaksanaannya apakah sudah baik,
teratur dan tepat dengan cara mendengar, melihat dan mengamati serta mencatat keadaan dan
perkembangan. Pada dasarnya monitoring dan evaluasi gizi bertujuan untuk menentukan sampai
dimana perkembangan yang ada serta pencapaian tujuan dan outcome yang diharapkan. Monitoring
dan evaluasi gizi emrupakan komponen kritis dalam proses asuhan izi karena pada tahap ini ahli gizi
harus mengidentifikasi ukuran perubahan pasien yang relevan dengan diagnosis gizi dna intervensi gizi
yang sudah diberikan, serta dapat menyimpulkan hasil dari tiap monitoring dna evaluasi tersebut.
Ada 4 Langkah Monitoring dan Evaluasi :
1. Secara langsung, seperti: perubahan perilaku, perubahan asupan, zat gizi, perbaikan status gizi dan
peningkatan pengetahuan gizi pasien
2. Status klinis, seperti: nilai laboratorium, antropometri, tekanan darah, perubahan profil faktor risiko,
tanda dan gejala, status klinis, infesi dan komplikasi lainnya
3. Aspek pasien, seperti: kualitas hidup, kenyamanan, kemandirian dan kemampuan fungsi klien
4. Penggunaan layanan kesehatan dan biaya, meliputi : perubahan konsumsi obat, prosedur khusus,
kunjungan klinis yang terencana ataupun tidak terencana, lama rawat
Cara Melakukan Monitoring dan Evaluasi :
1. Monitoring Perkembangan
a. Periksa pemahaman dan penerimaan pasien terhadap intervensi gizi
b. Tentukan jika intervensi sudah dilaksanakan dalam bentuk preskripsi
c. Menyediakan bukti bahwa intervensi gizi dapat atau tidak dapat mengubah perilaku pasien
d. Identifikasi outcome positif atau negative
e. Menggali informasi tentang penjelasan dan alasan yang mengidentifikasi tidak adanya atau
kurangnya pencapaian
f. Kesimpulan yang didukung bukti-bukti
2. Mengkur Hasil
a. Pilih indikator asuhan gizi untuk mengukur hasil yang diinginkan
b. Gunakan indikator asuhan yang terstandar untuk meningkatkan validitas dan realibilitas
pengukuran perubahan
3. Evaluasi Hasil
a. Bandingkan data yang dimonitor dengan tujuan intervensi gizi atau standar rujukan untuk
mengkaji perkembangan dan untuk menentukan tindakan selanjutnya
b. Evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadapat hasil kesehatan pasien secara
menyeluruh
E. RE ASESMEN (KONTROL KEMBALI)
Melihat kembali kondisi pasien setelah kunjungan awal jika diperlukan. Jika ada masalah gizi dianjurkan
control kembali/ reasesmen dirawat jalan

5
F. INDIKATOR (TARGET YANG AKAN DICAPAI)
Indikator yang akan dicapai seperti asupan makan > 80 % dari kebutuhan, status gizi optimal, tidak
ada keluhan seperti mula, muntah, anoreksia dll, adanya peningkatan pengetahuan mengenai gizi
seimbang.

IV. DOKUMENTASI
- Dokumentasi laporan bulanan asuhan gizi
- Dokumentasi asuhan gizi yang diberikan tersimpan di catatan rekam medis pasien

Menyetujui, Padang, 4 Januari 2022

dr. Ananto Pratikno, Sp.OG, MARS Dewi Yanita, SKM


Direktur Kepala Instalasi Gizi
6

Lampiran …

1. Pengumpulan Data dan Pengkajian Data Antropometri


a. Tinggi Badan
- Apabila pasien bisa berdiri lakukan pengukuran tinggi badan dengan meteran, apabila pasien
mengetahui tinggi badannya silahkan ditanyakan berapa tinggi badannya.
- Apabila pasien tidak bisa berdiri, maka bisa digunakan pengukuran tinggi badan dengan estimasi
panjang ulna (Illayperuma)
Pengukuran Tinggi Badan Estimasi Menggunakan Panjang Ulna (Illayperuma)

Laki – laki = 97.252 + (2.645 x Ulna)


Perempuan = 69.777 + (3.536 x Ulna)

b. Berat Badan
Perempuan
TB < 150 cm : TB -100
TB > 150 cm : (TB – 100) – (10% TB-100)
Laki –laki
TB < 160 cm : TB – 100
TB > 150 cm : (TB – 100) – (10% TB-100)
c. Penghitungan Berat Badan Dengan Kondisi Khusus
- Berat Badan Dengan Koreksi Oedema
BB koreksi = BB saat ini – koreksi oedema / asites

Tingkatan Oedema dan Asites

Tingkatan Oedema Acites


Ringan (bengkak pada tangan atau kaki) - 1 kg atau 10 % - 2.2 kg
Sedang (bengkak pada wajah, tangan atau kaki) - 5 kg atau 20 % - 6 kg
Berat (bengkak pada wajah, tangan dan kaki) - 14 kg atau 30 % - 10 kg
- Berat Badan dengan Koreksi Amputansi

BB Koreksi (kg) = BB Aktual + (BB Aktual x % amputansi)

Bagian Tubuh Berdasarkan Presentasi Amputansi

Bagian Tubuh % Bagian Tubuh %


Batang tubuh tanpa anggota
tubuh 50.0 Seluruh tangan 5.0
Telapak tangan 0.7 Telapak tangan 1.5
Kaki bawah
Lengan bawah dengan tangan 2.3 dengan telapak 5.9
kaki
Lengan atas 2.7 Paha 10.1
Seluruh kaki 16.0

d. Penghitungan Berat Badan Ibu Sebelum Hamil


BBA – (Penambahan BB sesuai umur kehamilan)

Penambahan berat badan ibu hamil per 10 minggu :


0.065/minggu pada 10 minggu pertama
0.335/minggu pada 10 minggu kedua
0.450/minggu pada 10 minggu ketiga
0.400/minggu pada 10 minggu keempat
Contoh :
Ibu hamil dengan usia kehamilan 32 minggu berat badan 65 kg, maka berat badan ibu sebelum
hamil adalah :
10 minggu I : 0.065 x 10 = 0.65 kg
10 minggu II : 0.335 x 10 = 3.35 kg
10 minggu III : 0.450 x 10 = 4.50 kg
2 minggu IV : 0.400 x 2 = 0.80 kg +
Total = 9.3 kg
Jadi berat badan sebelum hamil adalah = 65 kg – 9.3 kg = 55.7 kg
e. Berat badan Ideal (BBI) Pada Anak 0 – < 12 Tahun
BBI anak 0 – 11 bulan = (usia (bulan) + 9) / 2
BBI anak 1 – 6 tahun = 2 x (usia tahun) / 8
BBI anak 7 – 12 tahun = (7x(usia tahun) – 5) / 2

f. Berat Badan Dengan Estimasi Pengukuran Lila

TB – 100 x Lila Hasil Pengukuran


Nilai Lila Standar

Nilai Standar Lila


WHO NCHS Standar Lila WHO NCHS Standar Lila
Usia Laki -laki Wanita Usia Laki -laki Wanita
1 - 1.9 15.9 15.6 7 - 7.9 18.7 18.3
2 - 2.9 16.2 16 7 - 8.9 19 19.5
3 - 3.9 16.7 16.7 9 - 9.9 20 20
4 - 4.9 17.1 16.9 10 - 10.9 21 21
5 - 5.9 17.5 17.3 11 - 11.9 22.3 22.4
6 - 6.9 17.9 17.6 12 - 12.9 23.2 23.7

WHO NCHS Standar Lila WHO NCHS Standar Lila

Usia Laki -laki Wanita Usia Laki -laki Wanita


2. Penghitungan Status
13 - 13.9 24.7 25.2 19 - 24.9 30.8 26.5
Gizi Balita Usia 0 – 60
14 - 14.9 25.3 25.2 25 - 34.9 31.9 27.7
bulan
15 - 15.9 26.4 25.4 35 - 44.9 32.6 29
Penentuan berat badan
16 - 16.9 27.8 25.8 45 - 54.9 32.2 29.9
ideal untuk anak usia 0 -
17 - 17.9 28.5 26.4 55 - 64.9 31.7 30.3
< 5 tahun (berdasarkan
18 - 18.9 29.7 25.8 65 - 74.9 30.7 29.9
WHO Child Growth
Standards) / PMK No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Sedangkan anak usia 5 – 18
tahun menggunakan referensi The WHO Reference 2007.
a. Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-Laki Umur 0 – 60 Bulan

Umur Berat Badan ( kg )


(bln) - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
0 2.1 2.5 2.9 3.3 3.9 4.4 5.0
1 2.9 3.4 4.9 4.5 5.1 5.8 6.6
2 3.8 4.3 4.9 5.6 6.3 7.1 8.0
3 4.4 5.0 5.7 6.4 7.2 8.0 9.0
4 4.9 5.6 6.3 7.0 7.8 8.7 9.7
5 5.3 6.0 6.7 7.5 8.4 9.3 10.4
6 5.7 6.4 7.1 7.9 8.8 9.8 10.9
7 5.9 6.7 7.4 8.3 9.2 10.3 11.4
8 6.2 6.9 7.7 8.6 9.6 10.7 11.9
9 6.4 7.1 8.0 8.9 9.9 11.0 12.3
10 6.6 7.4 8.2 9.2 10.2 11.4 12.7
11 6.8 7.6 8.4 9.4 10.5 11.7 13.0
12 6.9 7.7 8.6 9.6 10.8 12.0 13.3
13 7.1 7.9 8.8 9.9 11.0 12.3 13.7
14 7.2 8.1 9.0 10.1 11.3 12.6 14.0
15 7.4 8.3 9.2 10.3 11.5 12.8 14.3
16 7.5 8.4 9.4 10.5 11.7 13.1 14.6
17 7.7 8.6 9.6 10.7 12.0 13.4 14.9
18 7.8 8.8 9.8 10.9 12.2 13.7 15.3
19 8.0 8.9 10.0 11.1 12.5 13.9 15.6
20 8.1 9.1 10.1 11.3 12.7 14.2 15.9
21 8.2 9.2 10.3 11.5 12.9 14.5 16.2
22 8.4 9.4 10.5 11.8 13.2 14.7 16.5
23 8.5 9.5 10.7 12.0 13.4 15.0 16.8
24 8.6 9.7 10.8 12.2 13.6 15.3 17.1
25 8.8 9.8 11.0 12.4 13.9 15.5 17.5
26 8.9 10.0 11.2 12.5 14.1 15.8 17.8
27 9.0 10.1 11.3 12.7 14.3 16.1 18.1
28 9.1 10.2 11.5 12.9 14.5 16.3 18.4
29 9.2 10.4 11.7 13.1 14.8 16.6 18.7
30 9.4 10.5 11.8 13.3 15.0 16.9 19.0
31 9.5 10.7 12.0 13.5 15.2 17.1 19.3
32 9.6 10.8 12.1 13.7 15.4 17.4 19.6
33 9.7 10.9 12.3 13.8 15.6 17.6 20.2
34 9.8 11.0 12.4 14.0 15.8 17.8 20.4
35 10.0 11.2 12.6 14.2 16.0 18.1 20.7
36 10.1 11.3 12.7 14.3 16.2 18.3 21.0
37 10.1 11.4 12.9 14.5 16.4 18.6 21.0
38 10.2 11.5 13.0 14.7 16.6 18.8 21.3
39 10.3 11.6 13.1 14.8 16.8 19.0 21.6

Umur Berat Badan ( kg )


(bln) - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
40 10.4 11.8 13.3 15.0 17.0 19.3 21.9
41 10.5 11.9 13.4 15.2 17.2 19.5 22.1
42 10.6 12.0 13.6 15.3 17.4 19.7 22.4
43 10.7 12.1 13.7 15.5 17.6 20.0 22.7
44 10.8 12.2 13.8 15.7 17.8 20.2 23.0
45 10.9 12.4 14.0 15.8 18.0 20.5 23.3
46 11.0 12.5 14.1 16.0 18.2 20.7 23.6
47 11.1 12.6 14.3 16.2 18.4 20.9 23.9
48 11.2 12.7 14.4 16.3 18.6 21.2 24.2
49 11.3 12.8 14.5 16.5 18.8 21.4 24.5
50 11.4 12.9 14.7 16.7 19.0 21.7 24.8
51 11.5 13.1 14.8 16.8 19.2 21.9 25.1
52 11.6 13.2 15.0 17.0 19.4 22.2 25.4
53 11.7 13.3 15.1 17.2 19.6 22.4 25.7
54 11.8 13.4 15.2 17.3 19.8 22.7 26.0
55 11.9 13.5 15.4 17.5 20.0 22.9 26.3
56 12.0 13.6 15.5 17.7 20.2 23.3 26.6
57 12.1 13.7 15.6 17.8 20.4 23.4 26.9
58 12.2 13.8 15.8 18.0 20.6 23.7 27.2
59 12.3 14.0 15.9 18.2 20.8 23.9 27.6
60 12.5 14.1 16.0 18.3 21.0 24.2 27.9

b. Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Perempuan Umur 0 – 60 Bulan

Berat Badan ( kg )
Umur (bln)
- 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
0 2.0 2.4 2.8 3.2 3.7 4.2 4.8
1 2.7 3.2 3.6 4.2 4.8 5.5 6.2
2 3.4 3.9 4.5 5.1 5.8 6.6 7.5
3 4.0 4.5 5.2 5.8 6.6 7.5 8.5
4 4.4 5.0 5.7 6.4 7.3 8.2 9.3
5 4.8 5.4 6.1 6.9 7.8 8.8 10.0
6 5.1 5.7 6.5 7.3 8.2 9.3 10.6
7 5.3 6.0 6.8 7.6 8.6 9.8 11.1
8 5.6 6.3 7.0 7.9 9.0 10.2 11.6
9 5.8 6.5 7.3 8.2 9.3 10.5 12.0
10 5.9 6.7 7.5 8.5 9.6 10.9 12.4
11 6.1 6.9 7.7 8.7 9.9 11.2 12.8
12 6.3 7.0 7.9 8.9 10.1 11.5 13.1
13 6.4 7.2 8.1 9.2 10.4 11.8 13.5
14 6.6 7.4 8.3 9.4 10.6 12.1 13.8
15 6.7 7.6 8.5 9.6 10.9 12.4 14.1
16 6.9 7.7 8.7 9.8 11.1 12.6 14.5
17 7.0 7.9 8.9 10.0 11.4 12.9 14.8
18 7.2 8.1 9.1 10.2 11.6 13.2 15.1
19 7.3 8.2 9.2 10.4 11.8 13.5 15.4
20 7.5 8.4 9.4 10.6 12.1 13.7 15.7

Berat Badan ( kg )
Umur (bln)
- 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
18 7.2 8.1 9.1 10.2 11.6 13.2 15.1
19 7.3 8.2 9.2 10.4 11.8 13.5 15.4
20 7.5 8.4 9.4 10.6 12.1 13.7 15.7
21 7.6 8.6 9.6 10.9 12.3 14.0 16.0
22 7.8 8.7 9.8 11.1 12.5 14.3 16.4
23 7.9 8.9 10.0 11.3 12.8 14.6 16.7
24 8.1 9.0 10.2 11.5 13.0 14.8 17.0
25 8.2 9.2 10.3 11.7 13.3 15.1 17.3
26 8.4 9.4 10.5 11.9 13.5 15.4 17.7
27 8.5 9.5 10.7 12.1 13.7 15.7 18.0
28 8.6 9.7 10.9 12.3 14.0 16.0 18.3
29 8.8 9.8 11.1 12.5 14.2 16.2 18.7
30 8.9 10.0 11.2 12.7 14.4 16.5 19.0
31 9.0 10.1 11.4 12.9 14.7 16.8 19.3
32 9.1 10.3 11.6 13.1 14.9 17.1 19.6
33 9.3 10.4 11.7 13.3 15.1 17.3 20.0
34 9.4 10.5 11.9 13.5 15.4 17.6 20.3
35 9.5 10.7 12.0 13.7 15.6 17.9 20.6
36 9.6 10.8 12.2 13.9 15.8 18.1 20.9
37 9.7 10.9 12.4 14.0 16.0 18.4 21.3
38 9.8 11.1 12.5 14.2 16.3 18.7 21.6
39 9.9 11.2 12.7 14.4 16.5 19.0 22.0
40 10.1 11.3 12.8 14.6 16.7 19.2 22.3
41 10.2 11.5 13.0 14.8 16.9 19.5 22.7
42 10.3 11.6 13.1 15.0 17.2 19.8 23.0
43 10.4 11.7 13.3 15.2 17.4 20.1 23.4
44 10.5 11.8 13.4 15.3 17.6 20.4 23.7
45 10.6 12.0 13.6 15.5 17.8 20.7 24.1
46 10.7 12.1 13.7 15.7 18.1 20.9 24.5
47 10.8 12.2 13.9 15.9 18.3 21.2 24.8
48 10.9 12.3 14.0 16.1 18.5 21.5 25.2
49 11.0 12.4 14.2 16.3 18.8 21.8 25.5
50 11.1 12.6 14.3 16.4 19.0 22.1 25.9
51 11.2 12.7 14.5 16.6 19.2 22.4 26.3
52 11.3 12.8 14.6 16.8 19.4 22.6 26.6
53 11.4 12.9 14.8 17.0 19.7 22.9 27.0
54 11.5 13.0 14.9 17.2 19.9 23.2 27.4
55 11.6 13.2 15.1 17.3 20.1 23.5 27.7
56 11.7 13.3 15.2 17.5 20.3 23.8 28.1
57 11.8 13.4 15.3 17.7 20.6 24.1 28.5
58 11.9 13.5 15.5 17.9 20.8 24.4 28.8
59 12.0 13.6 15.6 18.0 21.0 24.6 29.2
60 12.1 13.7 15.8 18.2 21.2 24.9 29.5

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z Score)


BB menurut Umur Berat badan sangat kurang < - 3 SD
(BB/U) anak usia (severely underweight)
0 – 60 bulan Berat badan kurang (underweight) 3 SD sd <- 2 SD
Berat badan normal -2 SD sd +1 SD
Risiko Berat badan lebih > +1 SD

c. Panjang Badan menurut Umur menurut Umur (PB/U)


Anak Laki Laki Umur 0 - 24 Bulan
Panjang Badan ( PB )
Umur (bln)
- 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
0 44.2 46.1 48.0 49.9 51.8 53.7 55.6
1 48.9 50.8 52.8 54.7 56.7 58.6 60.6
2 52.4 54.4 56.4 58.4 60.4 62.4 64.4
3 55.3 57.3 59.4 61.4 63.5 65.5 67.6
4 57.6 59.7 61.8 63.9 66.0 68.0 70.1
5 59.6 61.7 63.8 65,9 68.0 70.1 72.2
6 61.2 63.3 65.5 67.6 69.8 71.9 74.0
7 62.7 64.8 67.0 69.2 71.3 73.5 75.7
8 64.0 66.2 68.4 70.6 72.8 75.0 77.2
9 65.2 67.5 69.7 72.0 74.2 76.5 78.7
10 66.4 68.7 71.0 73.3 75.6 77.9 80.1
11 67.6 69.9 72.2 74.5 76.9 79.2 81.5
12 68.6 71.0 73.4 75.7 78.1 80.5 82.9
13 69.6 72.1 74.5 76.9 79.3 81.8 84.2
14 70.6 73.1 75.6 78.0 80.5 83.0 85.5
15 71.6 74.1 76.6 79.1 81.7 84.2 86.7
16 72.5 75.0 77.6 80.2 82.8 85.4 88.0
17 73.3 76.0 78.6 81.2 83.9 86.5 89.2
18 74.2 76.9 79.6 82.3 85.0 87.7 90.4
19 75.0 77.7 80.5 83.2 86.0 88.8 91.5
20 75.8 78.6 81.4 84.2 87.0 89.8 92.6
21 76.5 79.4 82.3 85.1 88.0 90.9 93.8
22 77.2 80.2 83.1 86.0 89.0 91.9 94.9
23 78.0 81.0 83.9 86.9 89.9 92.9 95.9
24 78.7 81.7 84.8 87.8 90.9 93.9 97.0
Keterangan: * Pengukuran panjang badan dilakukan dalam keadaan anak telentang
d. Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
Anak Laki-Laki Umur 24 - 60 Bulan
Tinggi Badan ( PB )
Umur (bln)
- 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
24 78.0 81.0 84.1 87.1 90.2 93.2 96.3
25 78.6 81.7 84.9 88.0 91.1 94.2 97.3
26 79.3 82.5 85.6 88.8 92.0 95.2 98.3
27 79.9 83.1 86.4 89.6 92.9 96.1 99.3
28 80.5 83.8 87.1 90.4 93.7 97.0 100.3
29 81.1 84.5 87.8 91.2 95.5 97.9 101.2
30 81.7 85.1 88.5 91.9 95.3 98.7 102.1
31 82.3 85.7 89.2 92.7 96.1 99.6 103.0
32 82.8 86.4 89.9 93.4 96.9 100.4 103.9
33 83.4 86.9 90.5 94.1 97.6 101.2 104.8
34 83.9 87.5 91.1 94.8 98.4 102.0 105.6
35 84.4 88.1 91.8 95.4 99.1 102.7 106.4
36 85.0 88.7 92.4 96.1 99.8 103.5 107.2
37 85.5 89.2 93.0 96.7 100.5 104.2 108.0
38 86.0 89.8 93.6 97.4 101.2 105.0 108.8
39 86.5 90.3 94.2 98.0 101.8 105.7 109.5
40 87.0 90.9 94.7 98.6 102.5 106.4 110.3
41 87.5 91.4 95.3 99.2 103.2 107.1 111.0
42 88.0 91.9 95.9 99.9 103.8 107.8 111.7
43 88.4 92.4 96.4 100.4 104.5 108.5 112.5
44 88.9 93.0 97.0 101.0 105.1 109.1 113.2
45 89.4 93.5 97.5 101.6 105.7 109.8 113.9
46 89.8 94.0 98.1 102.2 106.3 110.4 114.6
47 90.3 94.4 98.6 102.8 106.9 111.1 115.2
48 90.7 94.9 99.1 103.3 107.5 111.7 115.9
49 91.2 95.4 99.7 103.9 108.1 112.4 116.6
50 91.6 95.9 100.2 104.4 108.7 113.0 117.3
51 92.1 96.4 100.7 105.0 109.3 113.6 117.9
52 92.5 96.9 101.2 105.6 109.9 114.2 118.9
53 93.0 97.4 101.7 106.1 110.5 114.9 119.2
54 93.4 97.8 102.3 106.7 111.1 115.5 119.9
55 93.9 98.3 102.8 107.2 111.7 116.1 120.6
56 94.3 98.8 103.3 107.8 112.3 116.7 121.2
57 94.7 99.3 103.8 108.3 112.8 117.4 121.9
58 95.2 99.7 104.3 108.9 113.4 118.0 122.6
59 95.6 100.2 104.8 109.4 114.0 118.6 123.2
60 96.1 100.7 105.3 110.0 114.6 119.2 123.9
Keterangan: * Pengukuran panjang badan dilakukan dalam keadaan anak berdiri
e. Standar Panjang Badan menurut Umur (PB/U). Anak Perempuan Umur 0 - 24 Bulan

Panjang Badan ( PB )
Umur (bln)
- 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
0 43.6 45.4 47.3 49.1 51.0 52.9 54.7
1 47.8 49.8 51.7 53.7 55.6 57.6 59.5
2 51.0 53.0 55.0 57.1 59.1 61.1 63.2
3 53.5 55.6 57.7 59.8 61.9 64.0 66.1
4 55.6 57.8 59.9 62.1 64.3 66.4 68.6
5 57.4 59.6 61.8 64.0 66.2 68.5 70.7
6 58.9 61.2 63.5 65.7 68.0 70.3 72.5
7 60.3 62.7 65.0 67.3 69.6 71.9 74.2
8 61.7 64.0 66.4 68.7 71.1 73.5 75.8
9 62.9 65.3 67.7 70.1 72.6 75.0 77.4
10 64.1 66.5 69.0 71.5 73.9 76.4 78.9
11 65.2 67.7 70.3 72.8 75.3 77.8 80.3
12 66.3 68.9 71.4 74.0 76.6 79.2 81.7
13 67.3 80.0 72.6 75.2 77.8 80.5 83.1
14 68.3 71.0 73.7 76.4 79.1 81.7 84.4
15 69.3 72.0 74.8 77.5 80.2 83.0 85.7
16 70.2 73.0 75.8 78.6 81.4 84.2 87.0
17 71.1 74.0 76.8 79.7 82.5 85.4 88.2
18 72.0 74.9 77.8 80.7 83.6 86.5 89.4
19 72.8 75.8 78.8 81.7 84.7 87.6 90.6
20 73.7 76.7 79.7 82.7 85.7 88.7 91.7
21 74.5 77.5 80.6 83.7 86.7 89.8 92.9
22 75.2 78.4 81.5 84.6 87.7 90.8 94.0
23 76.0 79.2 82.3 85.5 88.7 91.9 95.0
24 76.7 80.0 83.2 86.4 89.6 92.9 96.1
Keterangan: * Pengukuran panjang badan dilakukan dalam keadaan anak telentang

f. Standar Tinggi Badan menurut Umur (TB/U). Anak Perempuan Umur 24 - 60 Bulan

Tinggi Badan ( TB )
Umur (bln)
- 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
24 76.0 79.3 82.5 85.7 88.9 92.2 95.4
25 76.8 80.0 83.3 86.6 89.9 93.1 96.4
26 77.5 80.8 84.1 87.4 90.8 94.1 97.4
27 78.1 81.5 84.9 88.3 91.7 95.0 98.4
28 78.8 82.2 85.7 89.1 92.5 96.0 99.4
29 79.5 82.9 86.4 89.9 93.4 96.9 100.3
30 80.1 83.6 87.1 90.7 94.2 97.7 101.3
31 80.7 84.3 87.9 91.4 95.0 98.6 102.2
32 81.3 84.9 88.6 92.2 95.8 99.4 103.1
33 81.9 85.6 89.3 92.9 96.6 100.3 103.9
34 82.5 86.2 89.9 93.6 97.4 101.1 104.8
35 83.1 86.8 90.6 94.4 98.1 101.9 105.6

Tinggi Badan ( TB )
Umur (bln)
- 3 SD - 2 SD - 1 SD Median + 1 SD + 2 SD + 3 SD
36 83.6 87.4 91.2 95.1 98.9 102.7 106.5
37 84.2 88.0 91.9 95.7 99.6 103.4 107.3
38 84.7 88.6 92.5 96.4 100.3 104.2 108.1
39 85.3 89.2 93.1 97.1 101.0 105.0 108.9
40 85.8 89.8 93.8 97.7 101.7 105.7 109.7
41 86.3 90.4 94.4 98.4 102.4 106.4 110.5
42 86.8 90.9 95.0 99.0 103.1 107.2 111.2
43 87.4 91.5 95.6 99.7 103.8 107.9 112.0
44 87.9 92.0 96.2 100.3 104.5 108.6 112.7
45 88.4 92.5 96.7 100.9 105.1 109.3 113.5
46 88.9 93.1 97.3 101.5 105.8 110.0 114.2
47 89.3 93.6 97.9 102.1 106.4 110.7 114.9
48 89.8 94.1 98.4 102.7 107.0 111.3 115.7
49 90.3 94.6 99.0 103.3 107.7 112.0 116.4
50 90.7 95.1 99.5 103.9 108.3 112.7 117.1
51 91.2 95.6 100.1 104.5 108.9 113.3 117.7
52 91.7 96.1 100.6 105.0 109.5 114.0 118.4
53 92.1 96.6 101.1 105.6 110.1 114.6 119.1
54 92.6 97.1 101.6 106.2 110.7 115.2 119.8
55 93.0 97.6 102.2 106.7 111.3 115.9 120.4
56 93.4 98.1 102.7 107.3 111.9 116.5 121.1
57 93.9 98.5 103.2 107.8 112.5 117.1 121.8
58 94.3 99.0 103.7 108.4 113.0 117.7 122.4
59 94.7 99.5 104.2 108.9 113.6 118.3 123.1
60 95.2 99.9 104.7 109.4 114.2 118.9 123.7
Keterangan: * Pengukuran panjang badan dilakukan dalam keadaan anak berdiri

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z Score)


Panjang Badan atau Sangat pendek (severely <-3 SD
Tinggi Badan menurut stunted)
Umur (PB/U atau TB/U) Gizi kurang (wasted) - 3 SD sd <- 2 SD
anak usia 0 - 60 bulan Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Berisiko gizi lebih (possible > + 1 SD sd + 2 SD
risk of overweight)
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd + 3 SD
Obesitas (obese > + 3 SD

g. Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U)


Indeks IMT/U digunakan untuk menentukan kategori gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, berisiko
gizi lebih, gizi lebih dan obesitas pada anak usia antara 5 – 18 tahun. Grafik IMT/U dan grafik
BB/PB atau BB/TB cenderung menunjukkan hasil yang sama. Namun indeks IMT/U lebih
sensitif untuk penapisan anak gizi lebih dan obesitas. Anak dengan ambang batas IMT/U
>+1SD berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah terjadinya gizi
lebih dan obesitas.

Standar Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)


Anak Laki-Laki Umur 5 – 18 Tahun

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)


Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
5 1 12.1 13.0 14.1 15.3 16.6 18.3 20.2
5 2 12.1 13.0 14.1 15.3 16.6 18.3 20.2
5 3 12.1 13.0 14.1 15.3 16.6 18.3 20.2
5 4 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.3 20.3
5 5 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.3 20.3
5 6 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.4 20.3
5 7 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.4 20.4
5 8 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.4 20.4
5 9 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.4 20.5
5 10 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.5 20.6
5 11 12.1 13.0 14.1 15.3 16.7 18.5 20.6
6 0 12.1 13.0 14.1 15.3 16.8 18.5 20.7
6 1 12.1 13.0 14.1 15.3 16.8 18.6 20.8
6 2 12.2 13.1 14.1 15.3 16.8 18.6 20.8
6 3 12.2 13.1 14.1 15.3 16.8 18.6 20.9
6 4 12.2 13.1 14.1 15.4 16.8 18.7 21.0
6 5 12.2 13.1 14.1 15.4 16.9 18.7 21.0
6 6 12.2 13.1 14.1 15.4 16.9 18.7 21.1
6 7 12.2 13.1 14.1 15.4 16.9 18.8 21.2
6 8 12.2 13.1 14.2 15.4 16.9 18.8 21.3
6 9 12.2 13.1 14.2 15.4 17.0 18.9 21.3
6 10 12.2 13.1 14.2 15.4 17.0 18.9 21.4
6 11 12.2 13.1 14.2 15.5 17.0 19.0 21.5
7 0 12.3 13.1 14.2 15.5 17.0 19.0 21.6
7 1 12.3 13.1 14.2 15.5 17.1 19.1 21.7
7 2 12.3 13.1 14.2 15.5 17.1 19.2 21.8
7 3 12.3 13.2 14.3 15.5 17.1 19.2 21.9
7 4 12.3 13.2 14.3 15.6 17.2 19.2 22.0
7 5 12.3 13.2 14.3 15.6 17.2 19.3 22.0
7 6 12.3 13.2 14.3 15.6 17.2 19.3 22.1
7 7 12.3 13.2 14.3 15.6 17.2 19.4 22.2
7 8 12.3 13.2 14.3 15.6 17.2 19.4 22.4
7 9 12.4 13.3 14.4 15.7 17.3 19.5 22.5
7 10 12.4 13.3 14.4 15.7 17.4 19.6 22.6
7 11 12.4 13.3 14.4 15.7 17.4 19.6 22.7
8 0 12.4 13.3 14.4 15.7 17.4 19.7 22.8
8 1 12.4 13.3 14.4 15.8 17.5 19.7 22.9
8 2 12.4 13.3 14.4 15.8 17.5 19.8 23.0
8 3 12.4 13.3 14.4 15.8 17.5 19.9 23.1
8 4 12.4 13.4 14.5 15.8 17.6 19.9 23.3
8 5 12.4 13.4 14.5 15.9 17.6 20.0 23.4
8 6 12.5 13.4 14.5 15.9 17.7 20.1 23.5
8 7 12.5 13.4 14.5 15.9 17.7 20.1 23.6

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)


Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
8 8 12.5 13.4 14.5 15.9 17.7 20.2 23.8
8 9 12.5 13.4 14.6 16.0 17.8 20.3 23.9
8 10 12.5 13.5 14.6 16.0 17.8 20.3 24.0
8 11 12.5 13.5 14.6 16.0 17.8 20.4 24.2
9 0 12.6 13.5 14.6 16.0 17.9 20.5 24.3
9 1 12.6 13.5 14.6 16.1 18.0 20.5 24.4
9 2 12.6 13.5 14.7 16.1 18.0 20.6 24.6
9 3 12.6 13.5 14.7 16.1 18.0 20.7 24.7
9 4 12.6 13.6 14.7 16.2 18.1 20.8 24.9
9 5 12.6 13.6 14.7 16.2 18.1 20.8 25.0
9 6 12.7 13.6 14.8 16.2 18.2 20.9 25.1
9 7 12.7 13.6 14.8 16.3 18.2 21.0 25.3
9 8 12.7 13.6 14.8 16.3 18.3 21.1 25.5
9 9 12.7 13.7 14.8 16.3 18.3 21.2 25.6
9 10 12.7 13.7 14.9 16.4 18.4 21.2 25.8
9 11 12.8 13.7 14.9 16.4 18.4 21.3 25.9
10 0 12.8 13.7 14.9 16.4 18.5 21.4 26.1
10 1 12.8 13.8 15.0 16.5 18.5 21.5 26.2
10 2 12.8 13.8 15.0 16.5 18.6 21.6 26.4
10 3 12.8 13.8 15.0 16.6 18.6 21.7 26.6
10 4 12.9 13.8 15.0 16.6 18.7 21.7 26.7
10 5 12.9 13.8 15.0 16.6 18.8 21.8 26.9
10 6 12.9 13.8 15.0 16.7 18.8 21.9 27.0
10 7 12.9 13.8 15.0 16.7 18.9 22.0 27.2
10 8 13.0 13.8 15.2 16.8 18.9 22.1 27.4
10 9 13.0 14.0 15.2 16.8 19.0 22.2 27.5
10 10 13.0 14.0 15.2 16.9 19.0 22.3 27.7
10 11 13.0 14.0 15.3 16.9 19.1 22.4 27.9
11 0 13.1 14.1 15.3 16.9 19.2 22.5 28.0
11 1 13.1 14.1 15.3 17.0 19.2 22.5 28.2
11 2 13.1 14.1 15.4 17.0 19.3 22.6 28.4
11 3 13.1 14.1 15.4 17.1 19.3 22.7 28.5
11 4 13.2 14.2 15.5 17.1 19.4 22.8 28.7
11 5 13.2 14.2 15.5 17.2 19.5 22.9 28.8
11 6 13.2 14.2 15.5 17.2 19.5 23.0 29.0
11 7 13.2 14.3 15.6 17.3 19.6 23.1 29.2
11 8 13.3 14.3 15.6 17.3 19.7 23.2 29.3
11 9 13.3 14.3 15.7 17.4 19.7 23.3 29.5
11 10 13.3 14.4 15.7 17.4 19.8 23.4 29.6
11 11 13.4 14.4 15.7 17.5 19.9 23.5 29.8
12 0 13.4 14.5 15.8 17.5 19.9 23.6 30.0
12 1 13.4 14.5 15.8 17.6 20.0 23.7 30.1
12 2 13.5 14.5 15.9 17.6 20.1 23.8 30.3
12 3 13.5 14.6 15.9 17.7 20.2 23.9 30.4
12 4 13.5 14.6 16.0 17.8 20.2 24.0 30.6
12 5 13.6 14.6 16.0 17.8 20.3 24.1 30.7
Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)
Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
12 6 13.6 14.7 16.1 17.9 20.4 24.2 30.9
12 7 13.6 14.7 16.1 17.9 20.4 24.3 31.0
12 8 13.7 14.8 16.2 18.0 20.5 24.4 31.1
12 9 13.7 14.8 16.2 18.0 20.6 24.5 31.3
12 10 13.7 14.8 16.3 18.1 20.7 24.6 31.4
12 11 13.8 14.9 16.3 18.2 20.8 24.7 31.6
13 0 13.8 14.9 16.4 18.2 20.8 24.8 31.7
13 1 13.8 15.0 16.4 18.3 20.9 24.9 31.8
13 2 13.9 15.0 16.5 18.4 21.0 25.0 31.9
13 3 13.9 15.1 16.5 18.4 21.1 25.1 32.1
13 4 14.0 15.1 16.6 18.5 21.1 25.2 32.2
13 5 14.0 15.2 16.6 18.6 21.2 25.2 32.3
13 6 14.0 15.2 16.7 18.6 21.3 25.3 32.4
13 7 14.1 15.2 16.7 18.7 21.4 25.4 32.6
13 8 14.1 15.3 16.8 18.7 21.5 25.5 32.7
13 9 14.1 15.3 16.8 18.8 21.5 25.6 32.8
13 10 14.2 15.4 16.9 18.9 21.6 25.7 32.9
13 11 14.2 15.4 17.0 18.9 21.7 25.8 33.0
14 0 14.3 15.5 17.0 19.0 21.8 25.9 33.1
14 1 14.3 15.5 17.1 19.1 21.8 26.0 33.2
14 2 14.3 15.6 17.1 19.1 21.9 26.1 33.3
14 3 14.4 15.6 17.2 19.2 22.0 26.2 33.4
14 4 14.4 15.7 17.2 19.3 22.1 26.3 33.5
14 5 14.5 15.7 17.3 19.3 22.2 26.4 33.5
14 6 14.5 15.7 17.3 19.4 22.2 26.5 33.6
14 7 14.5 15.8 17.4 19.5 22.3 26.5 33.7
14 8 14.6 15.8 17.4 19.5 22.4 26.6 33.8
14 9 14.6 15.9 17.5 19.6 22.5 26.7 33.9
14 10 14.6 15.9 17.5 19.6 22.5 26.8 33.9
14 11 14.7 16.0 17.6 19.7 22.6 26.9 34.0
15 0 14.7 16.0 17.6 19.8 22.7 27.0 34.1
15 1 14.7 16.1 17.7 19.8 22.8 27.1 34.1
15 2 14.8 16.1 17.8 19.9 22.8 27.1 34.2
15 3 14.8 16.2 17.9 20.0 23.0 27.3 34.3
15 4 14.8 16.2 17.9 20.0 23.0 27.3 34.3
15 5 14.9 16.2 17.9 20.1 23.0 27.4 34.4
15 6 14.9 16.3 18.0 20.1 23.1 27.4 34.5
15 7 15.0 16.3 18.0 20.2 23.2 27.5 34.5
15 8 15.0 16.3 18.1 20.3 23.3 27.6 34.6
15 9 15.0 16.4 18.1 20.3 23.3 27.7 34.6
15 10 15.0 16.4 18.2 20.4 23.4 27.7 34.7
15 11 15.1 16.5 18.2 20.4 23.5 27.8 34.7
15 2 14.8 16.1 17.8 19.9 22.8 27.1 34.2
15 3 14.8 16.2 17.9 20.0 23.0 27.3 34.3
15 4 14.8 16.2 17.9 20.0 23.0 27.3 34.3
Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)
Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
15 5 14.9 16.2 17.9 20.1 23.0 27.4 34.4
15 6 14.9 16.3 18.0 20.1 23.1 27.4 34.5
15 7 15.0 16.3 18.0 20.2 23.2 27.5 34.5
15 8 15.0 16.3 18.1 20.3 23.3 27.6 34.6
15 9 15.0 16.4 18.1 20.3 23.3 27.7 34.6
15 10 15.0 16.4 18.2 20.4 23.4 27.7 34.7
15 11 15.1 16.5 18.2 20.4 23.5 27.8 34.7
16 0 15.1 16.5 18.2 20.5 23.5 27.9 34.8
16 1 15.1 16.5 18.3 20.6 23.6 27.9 34.8
16 2 15.2 16.6 18.3 20.6 23.7 28.0 34.8
16 3 15.2 16.6 18.4 20.7 23.7 28.1 34.9
16 4 15.2 16.7 18.4 20.7 23.8 28.1 34.9
16 5 15.3 16.7 18.5 20.8 23.8 28.2 35.0
16 6 15.3 16.7 18.5 20.8 23.9 28.3 35.0
16 7 15.3 16.8 18.6 20.9 24.0 28.3 35.0
16 8 15.3 16.8 18.6 20.9 24.0 28.4 35.1
16 9 15.4 16.8 18.7 21.0 24.1 28.5 35.1
16 10 15.4 16.9 18.7 21.0 24.2 28.5 35.1
16 11 15.4 16.9 18.7 21.1 24.2 28.6 35.2
17 0 15.4 16.9 18.8 21.1 24.3 28.6 35.2
17 1 15.5 17.0 18.8 21.2 24.3 28.7 35.2
17 2 15.5 17.0 18.9 21.2 24.4 28.7 35.2
17 3 15.5 17.0 18.9 21.3 24.4 28.8 35.3
17 4 15.5 17.1 18.9 21.3 24.5 28.9 35.3
17 5 15.6 17.1 19.0 21.4 24.5 28.9 35.3
17 6 15.6 17.1 19.0 21.4 25.6 29.0 35.3
17 7 15.6 17.1 19.1 21.5 24.7 29.0 35.4
17 8 15.6 17.2 19.1 21.5 24.7 29.1 35.4
17 9 15.6 17.2 19.1 21.6 24.8 29.1 35.4
17 10 15.7 17.2 19.2 21.6 24.8 29.2 35.4
17 11 15.7 17.3 19.2 21.7 24.9 29.2 35.4
18 0 15.7 17.3 19.2 21.7 24.9 29.2 35.4
18 1 15.7 17.3 19.3 21.8 25.0 29.3 35.4
18 2 15.7 17.3 19.3 21.8 25.0 29.3 35.5
18 3 15.7 17.4 19.3 21.8 25.1 29.4 35.5
18 4 15.8 17.4 19.4 21.9 25.1 29.4 35.5
18 5 15.8 17.4 19.4 21.9 25.1 29.5 35.5
18 6 15.8 17.4 19.4 22.0 25.2 29.5 35.5
18 7 15.8 17.5 19.5 22.0 25.2 29.5 35.5
18 8 15.8 17.5 19.5 22.0 25.3 29.6 35.5
18 9 15.8 17.5 19.5 22.1 25.3 29.6 35.5
18 10 15.8 17.5 19.6 22.1 25.4 29.6 35.5
18 11 15.8 17.5 19.6 22.2 25.4 29.7 35.5
19 0 15.9 17.6 19.6 22.2 25.4 29.7 35.5

Standar Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)


Anak Perempuan Umur 5 – 18 Tahun

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)


Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
5 1 11.8 12.7 13.9 15.2 16.9 18.9 21.3
5 2 11.8 12.7 13.9 15.2 16.9 18.9 21.4
5 3 11.8 12.7 13.9 15.2 16.9 18.9 21.5
5 4 11.8 12.7 13.9 15.2 16.9 18.9 21.5
5 5 11.8 12.7 13.9 15.2 16.9 19.0 21.6
5 6 11.8 12.7 13.9 15.2 16.9 19.0 21.7
5 7 11.8 12.7 13.9 15.2 16.9 19.0 21.7
5 8 11.8 12.7 13.9 15.3 17.0 19.1 21.8
5 9 11.8 12.7 13.9 15.3 17.0 19.1 21.9
5 10 11.8 12.7 13.9 15.3 17.0 19.1 22.0
5 11 11.8 12.7 13.9 15.3 17.0 19.2 22.1
6 0 11.8 12.7 13.9 15.3 17.0 19.2 22.1
6 1 11.8 12.7 13.9 15.3 17.0 19.3 22.2
6 2 11.8 12.7 13.9 15.3 17.0 19.2 22.3
6 3 11.8 12.7 13.9 15.3 17.1 19.2 22.4
6 4 11.8 12.7 13.9 15.3 17.1 19.4 22.5
6 5 11.8 12.7 13.9 15.3 17.1 19.4 22.6
6 6 11.8 12.7 13.9 15.3 17.1 19.5 22.7
6 7 11.8 12.7 13.9 15.3 17.2 19.5 22.8
6 8 11.8 12.7 13.9 15.3 17.2 19.6 22.9
6 9 11.8 12.7 13.9 15.4 17.2 19.6 23.0
6 10 11.8 12.7 13.9 15.4 17.2 19.7 23.1
6 11 11.8 12.7 13.9 15.4 17.3 19.7 23.2
7 0 11.8 12.7 13.9 15.4 17.3 19.8 23.3
7 1 11.8 12.7 13.9 15.4 17.3 19.8 23.4
7 2 11.8 12.8 14.0 15.4 17.4 19.9 23.5
7 3 11.8 12.8 14.0 15.5 17.4 20.0 23.6
7 4 11.8 12.8 14.0 15.5 17.4 20.0 23.7
7 5 11.8 12.8 14.0 15.5 17.5 20.1 23.9
7 6 11.8 12.8 14.0 15.5 17.5 20.1 24.0
7 7 11.8 12.8 14.0 15.5 17.5 20.2 24.1
7 8 11.8 12.8 14.1 15.6 17.6 20.3 24.2
7 9 11.8 12.9 14.1 15.6 17.6 20.4 24.4
7 10 11.9 12.9 14.1 15.6 17.7 20.5 24.5
7 11 11.9 12.9 14.1 15.7 17.7 20.6 24.6
8 0 11.9 12.9 14.1 15.7 17.7 20.6 24.8
8 1 11.9 12.9 14.1 15.7 17.8 20.6 24.9
8 2 11.9 12.9 14.2 15.7 17.8 20.7 25.1
8 3 11.9 12.9 14.2 15.8 17.9 20.8 25.2
8 4 11.9 13.0 14.2 15.8 17.9 20.9 25.3
8 5 12.0 13.0 14.2 15.8 18.0 20.0 25.5
8 6 12.0 13.0 14.3 15.9 18.0 21.0 25.6
8 7 12.0 13.0 14.3 15.9 18.1 21.1 25.8

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)


Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
8 8 12.0 13.0 14.3 15.9 18.1 21.2 25.9
8 9 12.0 13,1 14.3 16.0 18.2 21.3 26.1
8 10 12.1 13,1 14.4 16.0 18.2 21.3 26.2
8 11 12.1 13,1 14.4 16.1 18.3 21.4 26.4
9 0 12.1 13,1 14.4 16.1 18.3 21.5 26.5
9 1 12.1 13,2 14.5 16.1 18.4 21.6 26.7
9 2 12.1 13.2 14.5 16.2 18.4 21.7 26.8
9 3 12.2 13,2 14.6 16.3 18.5 21.8 27.0
9 4 12.2 13.2 14.6 16.3 18.6 21.9 27.2
9 5 12.2 13.3 14.6 16.3 18.6 21.9 27.3
9 6 12.2 13.3 14.6 16.3 18.7 22.0 27.5
9 7 12.3 13.3 14.7 16.4 18.7 22.1 27.6
9 8 12.3 13.4 14.7 16.4 18.8 22.2 27.8
9 9 12.3 13.4 14.7 16.5 18.8 22.3 27.9
9 10 12.3 13.4 14.8 16.5 18.9 22.4 28.1
9 11 12.4 13.4 14.8 16.6 19.0 22.5 28.2
10 0 12.4 13.5 14.8 16.6 19.0 22.6 28.4
10 1 12.4 13.5 14.9 16.7 19.1 22.7 28.5
10 2 12.4 13.5 14.9 16.7 19.2 22.8 28.7
10 3 12.5 13.6 15.0 16.8 19.2 22.8 28.8
10 4 12.5 13.6 15.0 16.8 19.3 22.9 29.0
10 5 12.5 13.6 15.0 16.9 19.4 23.0 29.1
10 6 12.5 13.7 15.1 16.9 19.4 23.1 29.3
10 7 12.6 13.7 15.2 17.0 19.5 23.2 29.4
10 8 12.6 13.7 15.2 17.0 19.6 23.3 29.6
10 9 12.6 13.8 15.2 17.1 19.6 23.4 29.7
10 10 12.7 13.8 15.3 17.2 19.7 23,5 29.9
10 11 12.7 13.8 15.3 17.2 19.8 23.6 30.0
11 0 12.7 13.9 15.3 17.3 19.9 23.7 30.2
11 1 12.8 13.9 15.4 17.4 19.9 23.8 30.3
11 2 12.8 14.0 15.4 17.4 20.0 23.9 30.5
11 3 12.8 14.0 15.5 17.4 20.1 24.0 30.6
11 4 12.9 14.0 15.5 17.5 20.2 24.1 30.8
11 5 12.9 14.1 15.6 17.5 20.2 24.2 30.9
11 6 12.9 14.1 15.6 17.6 20.3 24.3 31.1
11 7 13.0 14.2 15.7 17.7 20.4 24.4 31.2
11 8 13.0 14.2 15.7 17.7 20.5 24.5 31.4
11 9 13.0 14.3 15.8 17.8 20.6 24.7 31.5
11 10 13.1 14.3 15.8 17.9 20.6 24.8 31.6
11 11 13.1 14.3 15.9 17.9 20.7 24.9 31.8
12 0 13.2 14.4 16.0 18.0 20.8 25.0 31.9
12 1 13.2 14.4 16.0 18.1 20.9 25.1 32.0
12 2 13.2 14.5 16.1 18.1 21.0 25.2 32.2
12 3 13.3 14.5 16.1 18.2 21.1 25.3 32.3

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)


Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
12 4 13.3 14.6 16.2 18.3 21.1 25.4 32.4
12 5 13.3 14.6 16.2 18.3 21.2 25.5 32.6
12 6 13.4 14.7 16.3 18.4 21.3 25.6 32.7
12 7 13.4 14.7 16.3 18.5 21.4 25.7 32.8
12 8 13.5 14.8 16.4 18.5 21.5 25.8 33.0
12 9 13.5 14.8 16.4 18.6 21.6 25.9 33.1
12 10 13.5 14.8 16.5 18.7 21.6 26.0 33.2
12 11 13.6 14.9 16.6 18.7 21.7 26.1 33.3
13 0 13.6 14.9 16.6 18.8 21.8 26.2 33.4
13 1 13.6 15.0 16.7 18.9 21.9 26.3 33.6
13 2 13.7 15.0 16.7 18.9 22.0 26.4 33.7
13 3 13.7 15.1 16.8 19.0 22.0 26.5 33.8
13 4 13.8 15.1 16.8 19.1 22.1 26.6 33.9
13 5 13.8 15.2 16.9 19.1 22.2 26.7 34.0
13 6 13.8 15.2 16.9 19.2 22.3 26.8 34.1
13 7 13.9 15.2 17.0 19.3 22.4 26.9 34.2
13 8 13.9 15.3 17.0 19.3 22.4 27.0 34.3
13 9 13.9 15.3 17.1 19.4 22.5 27.1 34.4
13 10 14.0 15.4 17.1 19.4 22.6 27.1 34.5
13 11 14.0 15.4 17.2 19.5 22.7 27.2 34.6
14 0 14.0 15.4 17.2 19.6 22.7 27.3 34.7
14 1 14.1 15.5 17.3 19.6 22.8 27.4 34.7
14 2 14.1 15.5 17.3 19.7 22.9 27.5 34.8
14 3 14.1 15.6 17.4 19.7 22.9 27.6 34.9
14 4 14.1 15.6 17.4 19.8 23.0 27.7 35.0
14 5 14.2 15.6 17.5 19.9 23.1 27.7 35.1
14 6 14.2 15.7 17.5 19.9 23.1 27.8 35.1
14 7 14.2 15.7 17.6 20.0 23.2 27.9 35.2
14 8 14.3 15.7 17.6 20.0 23.3 28.0 25.3
14 9 14.3 15.8 17.6 20.1 23.3 28.0 35.4
14 10 14.3 15.8 17.7 20.1 23.4 28.1 35.4
14 11 14.3 15.8 17.7 20.2 23.5 28.2 35.5
15 0 14.4 15.9 17.8 20.2 23.5 28.2 35.5
15 1 14.4 15.9 17.8 20.3 23.6 28.3 35.6
15 2 14.4 15.9 17.8 20.3 23.6 28.4 35.7
15 3 14.4 16.0 17.9 20.4 23.7 28.4 35.7
15 4 14.5 16.0 17.9 20.4 23.8 28.5 35.8
15 5 14.5 16.0 17.9 20.4 23.8 28.5 35.8
15 6 14.5 16.0 18.0 20.5 23.8 28.6 35.8
15 7 14.5 16.1 18.0 20.5 23.9 28.6 35.9
15 8 14.5 16.1 18.0 20.6 23.9 28.7 35.9
15 9 14.5 16.1 18.1 20.6 24.0 28.7 36.0
16 0 14.6 16.2 18.2 20.7 24.1 28.9 36.1
16 1 14.6 16.2 18.2 20.7 24.1 28.9 36.1
16 2 14.6 16.2 18.2 20.8 24.2 29.0 36.1
16 3 14.6 16.2 18.2 20.8 24.2 29.0 36.1

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)


Tahun Bulan - 3 SD - 2 SD - 1 SD Median +1 SD + 2 SD + 3 SD
16 4 14.6 16.2 18.3 20.8 24.3 29.0 36.2
16 5 14.6 16.3 18.3 20.9 24.3 29.1 36.2
16 6 14.7 16.3 18.3 20.9 24.3 29.1 36.2
16 7 14.7 16.3 18.3 20.9 24.4 29.1 36.2
16 8 14.7 16.3 18.3 20.9 24.4 29.2 36.2
16 9 14.7 16.3 18.4 21.0 24.4 29.2 36.3
16 10 14.7 16.3 18.4 21.0 24.4 29.2 36.3
16 11 14.7 16.3 18.4 21.0 24.5 29.3 36.3
17 0 14.7 16.4 18.4 21.0 24.5 29.3 36.3
17 1 14.7 16.4 18.4 21.1 24.5 29.3 36.3
17 2 14.7 16.4 18.4 21.1 24.6 29.3 36.3
17 3 14.7 16.4 18.5 21.1 24.6 29.4 36.3
17 4 14.7 16.4 18.5 21.1 24.6 29.4 36.3
17 5 14.7 16.4 18.5 21.1 24.6 29.4 36.3
17 6 14.7 16.4 18.5 21.2 24.6 29.4 36.3
17 7 14.7 16.4 18.5 21.2 24.7 29.4 36.3
17 8 14.7 16.4 18.5 21.2 24.7 29.5 36.3
17 9 14.7 16.4 18.5 21.2 24.7 29.5 36.3
17 10 14.7 16.4 18.5 21.2 24.7 29.5 36.3
17 11 14.7 16.4 18.6 21.2 24.8 29.5 36.3
18 0 14.7 16.4 18.6 21.3 24.8 29.5 36.3
18 1 14.7 16.5 18.6 21.3 24.8 29.5 36.3
18 2 14.7 16.5 18.6 21.3 24.8 29.6 36.3
18 3 14.7 16.5 18.6 21.3 24.8 29.6 36.3
18 4 14.7 16.5 18.6 21.3 24.8 29.6 36.3
18 5 14.7 16.5 18.6 21.3 24.9 29.6 36.2
18 6 14.7 16.5 18.6 21.3 24.9 29.6 36.2
18 7 14.7 16.5 18.6 21.4 24.9 29.6 36.2
18 8 14.7 16.5 18.6 21.4 24.9 29.6 36.2
18 9 14.7 16.5 18.7 21.4 24.9 29.6 36.2
18 10 14.7 16.5 18.7 21.4 24.9 29.6 36.2
18 11 14.7 16.5 18.7 21.4 25.0 29.7 36.2
19 0 14.7 16.5 18.7 21.4 25.0 29.7 36.2

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z Score)


Indeks Massa Tubuh Gizi buruk (severely wasted) <-3 SD
menurut Umur Gizi kurang (wasted) - 3 SD sd <- 2 SD
(IMT/U) anak usia 0 - Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
60 bulan Berisiko gizi lebih (possible risk of overweight) > + 1 SD sd + 2 SD
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd +3 SD
Obesitas > + 3 SD
Indeks Massa Tubuh Gizi buruk (severely thinness) <-3 SD
menurut Umur Gizi kurang (thinness) 3 SD sd <- 2 SD
(IMT/U) anak usia 5 - Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
18 tahun Gizi lebih (overweight) + 1 SD sd +2 SD
Obesitas (obese) > + 2 SD
h. Penghitungan Status Gizi Berdasarkan Persentase Pengukuran Lingkar Lengan Atas

% (persentase) Lila = Angka hasil pengukuran Lila x 100

Nilai Standar Lila


2. Pengumpulan Data dan Pengkajian Data Biokimia

Parameter Data Yang Sering Digunakan


No Data Biokia Nilai Rujukan
1 Albumin 3.5 – 5.5 mg/dl
Wanita : 2.4 – 5.7 mg/dl
2 Asam urat
Laki-laki : 3.4 – 7 mg/dl
3 Ureum 10 -50 mg/dl
4 Kreatinin Wanita : 0.5 – 0.9mg/dl
Laki-laki : 0.7 – 1.2 mg/dl
5 Kalium 3.5 – 5 mmol/L
6 Kalsium total 8.4 – 11 mg/dl
7 Natrium 135 – 147 mmol/L
8 Erittrosit 4.5 – 5.5 juta/ml
9 HBA1 c 4 – 5.6 %
10 GD2 pp < 145 mg/dl
11 Gula darah puasa < 110 mg/dl
12 Gula darah sewaktu < 200 mg/dl
13 HDL 35 – 55 mg/dl
14 SGOT <37
15 SGPT < 42
16 Bilirubin direk < 0.4 mg/dl
17 Bilirubin indirek < 0.6 mg/dl
18 Bilirubin total 0.3 – 1 mg/dl
19 Protein total 6 – 7.8 gr/dl
20 Lekosit 4.000 – 10.000/ml
21 Laju endap darah < 15 mm

Nilai Kreatinin Kliren


Digunakan untuk mengetahui fungsi ginjal :

Kreatinin Kliren Laki-laki (140 – usia) x BB


Normal <75
72 x Kreatinin serum Kekurangan cadangan 75 – 100
ginjal
Insufiensi ginjal 25 – 75
Kreatinin Wanita 140 – usia) x BB x 0.5 Gagal ginjal kronik < 25
Gagal ginjal terminal <5
72 x Kreatinin serum

3. Pengumpulan dan Pengkajian Data Klinis dan Data Fisik


Tekanan darah normal : < 120 / <80 mmHg
Pre hipertensi : 120 - 139 / 80 - 89 mmHg
Hipertensi grade 1 : 140 - 159 / 90 - 99 mmHg
Hipertensi grade 2 : >160 / >100 mmHg
Nadi : 60 – 100 x/menit
Respirasi : 20 – 30 x/menit
Suhu : 36 – 370 C
Saturasi oksigen : 98 – 100 %

4. Penghitungan Kebutuhan Energi Dewasa Secara :

- Perhitungan Dengan Harris Benedict


BMR ( Bassal Metaboliseme Rate Perempuan 655 + (9.6 BB) + (1.7 TB) – (4.7 U)

BMR ( Bassal Metabolesme Rate ) Laki-laki 66 + (13.5 BB) + (5 TB) – (6.8 U)

Untuk menetukan total energi ditentukan dengan rumus TEE (Total Energi Expenditur)

TEE = BMR x Faktor Aktivitas x Faktor Stres

Catatan : Jika status gizi kurang atau normal gunakan berat badan aktual. Dan jika status gizinya
obesitas gunakan berat badan ideal dan apabila ada peningkatan suhu 1 0 C maka BMR ditambah
13 % dari BMR
Faktor Aktivitas
Total bed rest 1.05
Mobilisasi di tempat tidur 1.1
Jalan disekitar kamar 1.2
Aktivitas ringan seperti pegawai kantor, ibu rumah tangga, pegawai pabrik,dll 1.4
Aktivitas berat seperti sopir, kuli, tukang becak, tukang bangunan, dll 1.5
Faktor Stres
Tidak ada stress, status gizi normal 1.2 – 1.3
Stress ringan : peradangan saluran cerna, kanker, bedah elektif, trauma, 1.3 -1 .4
demam
Stress sedang : sepsis, bedah tulang, luka bakar, penyakit hati 1.4 – 1.5
Stress berat : HIV Aids + komplikasi, bedah multisystem, TB Paru + komplikasi 1.5 – 1.6
Stress sangat berat : luka kepala berat 1.7

- Perhitungan Kebutuhan Gizi Pada Kehamilan


Penghitungan gizi pada ibu hamil menggunakan rumus harris benedict tetapi ada penambahan
seperti dibawah ini :
Hamil Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)
Trimester 1 + 180 +1 + 2.3 + 25
Trimester 2 + 300 + 10 + 2.3 + 40
Trimester 3 + 300 + 30 + 2.3 + 40

- Perhitungan Kebutuhan Gizi Pada Masa Menyusui


Penghitungan gizi pada ibu menyusui menggunakan rumus harris benedict tetapi ada
penambahan seperti dibawah ini :
Hamil Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)
6 bulan pertama + 330 + 20 + 2.2 + 45
6 bulan kedua + 400 + 15 + 2.2 + 55

- Perhitungan Kebutuhan Gizi Pada Diabetes Melitus


Perhitungan BBI : Laki-laki : TB (m)2 x 22.5
Perempuan : TB (m)2 x 21

Energi Basal : Laki-laki : BBI x 30 kal


Perempuan : BBI x 25 kal

Total Energy Expenditure (TEE) = Energi Basal + (Energi Basal (FA + FS – KU)

Faktor Aktifitas
Total bedrest, CNA-ICH 5%
Mobilisasi di tempat tidur 10 %
Jalan-jalan 20 %
Aktifitas ringan (pegawai kantor, ibu rumah tangga, pegawai tojo,dll) 30 %
Aktifitas sedang (mahasiswa, pegawai pabrik) 40 %
Aktifitas berat (sopir, kuli, tukang becak) 50 %
Faktor Stress
DM murni 10 %
CHF, bedah minor, CVA (kasus neuro) 10 – 20 %
Febris, kenaikan suhu tubuh 10 C 13 %
Infeksi 20 – 40 %
Sirosis Hepatis, Ca 50 %
Sepsis 50 – 80 %
Post operasi elektif 10 – 50 %
Luka bakar 10 % 10 – 25 %
Luka bakar 25 % 25 – 50 %
Luka bakar 50 % 50 – 100 %

Koreksi Umur
40 – 49 tahun 5%
50 – 59 tahun 10 %
60 – 69 % 15 %
> 70 tahun 20 %

- Perhitungan Kebutuhan Gizi Pada Nepropati Diabetik

Zat Gizi Kebutuhan


Energi 35 kkal / kg BBI
Protein 0.6 – 0.8 gram/kg BBA
75 % bernilai biologis tinggi
Karbohidrat + 60 % dari total kalori
Lemak + 30 % dari total kalori
Lemak jenuh < 10 %, lemak tak jenuh ganda 6 – 8 %
sisanya lemak tak jenuh tunggal
Kolesterol < 300 mg/hari dengan asupans erat sampai 40 gr/hari
Natrium 1000 – 3000 mg/hari, tergantung ada tidaknya edema dan hipertensi
Kalium Pada penderita nepropati diabtetik yang makin berat, perlu
pembatasan kalium. Pada keadaan ini asupan yang dianjurkan
sebanyak 40 – 70 meq/hari
Kalsium Keadaan hipokalsemia yang ditemukan pada penyakit ginjal
memerlukan suplemen kalsium sebanyak 1200 – 1600 mg/hari
Fosfor Dengan terjadiny retensi fosfor, asupan yang dianjurkan adalah
8 – 12 mg/kg BB

- Perhitungan Kebutuhan Gizi Pada Gagal ginjal

Zat Gizi Konservatif Haemodialisa CAPD


(CKD Stage II-IV)
Energi 35 (< 60 th) 35 (< 60 th) 35 (>60 th)
Kal / kg BBI / hari 30 – 35 (>60 th) 30 – 35 (>60 th)
Protein 0.6 – 0.75 1.2 1.2 – 1.3
gr/ kg BBA / hari
Lemak 20 – 25 %
% total Energi Pasien cendrung mempunyai resiko terhadap penyakit
cardiovaskuler, lebih penting pada pemilihan lemak PUFA dan
MUFA
Kolesterol 250 – 300 mg/hari
Karbohidrat Sisa dari perhitungan protein dan lemak berkisar antara 60 – 70 %
% total energi total energi
Na (mg/hari) 2.000 2.000 2.000
Calsium (mg/hari) 1.200 1.200 – 2.000 3.000 – 4.000
Kalium (mg/hari) Tergantung pada 2.000 – 3.000 3.000 – 4.000
analisa labor
Posfor Tergantung pada 800 – 1.000 800 – 1.000
analisa labor
Cairan Tidak terbatas bila (500 – 1.000) + 1.500 – 2.000
produksi urine normal produksi urine (monitoring)

- Perhitungan Kebutuhan Gizi Pada Sirosis Hepatis


Kondisi Klinik Energi Protein / asam amino
(Kkal/KgBBA/hari) (gr/kgBBA/hari)
Sirosis stabil 25 - 35 1.0 – 1.2
Komplikasi
In adekuat intake 35 – 40 1.5
Diturunkan 0.5 kemudian 1.5. Jika
Malnutrisi 25 – 35
protein intoleran digunakan protein
Encelophaty I-II
nabati/suplemen BCAA
Encelophaty I-II 25 - 35

- Perhitungan Kebutuhan Gizi Pada Luka Bakar


Burn Percentage In Adult : Rule of Nines

Energi (25 kkal x BBI) + (40 kkal x % luas luka bakar)

Protein (1gr/kgBBI) + (3 gr x % luas luka bakar)

Perhitungan lain 20 – 25 % total energi

- Penghitungan Kebutuhan Zat Gizi Anak Secara Secara Cepat

Usia Kalori
Bayi 0 – 1 tahun 110 – 120 x BBI
1 – 3 tahun 100 x BBI
4 – 6 tahun 90 x BBI
7 – 9 tahun 80 x BBI
Laki laki (10 - 12 tahun) 70 x BBI
Wanita (10 – 12 tahun ) 60 x BBI
Laki laki (13 - 15 tahun) 55x BBI
Wanita (13 – 15 tahun) 50 x BBI
Laki-laki (16 – 17 tahun) 50 x BBI
Wanita (16 – 17 tahun) 45 BBI

- Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Anak Secara WHO/FAO/UNU anak

Usia BMR Laki-laki


0 – 3 tahun 60.9 x BB aktual - 54
3 – 10 tahun 22.7 x BB actual + 495
10 – 18 tahun 17.5 x BB actual + 651
Usia BMR Perempuan
0 – 3 tahun 61 x BB aktual - 51
3 – 10 tahun 22.5 x BB aktual + 499
10 – 18 tahun 12.2 x BB actual + 746

Kebutuhan Energi = BMR x Faktor stress

Fakto Stress
Tidak ada stress, status gizi normal 1.2 – 1.3
Stres ringan : peradangan saluran cerna, kanker, bedah efektif, trauma, post 1.3 – 1.4
operasi minor
Stres sedang : sepsis, bedah tulang, luka bakar, penyakit hati, post operasi mayor 1.4 – 1.5
Stres berat : HIV Aids + komplikasi, bedah multisystem, TB Paru + komplikasi 1.5 – 1.6
Stres sangat berat : luka berat berat 1.7

- Penghitungan Kebutuhan Gizi Anak Pada Kondisi Malnutrisi

Fase Stabilisasi hari ke 1 – 2 (pasca ditemukan malnutrisi)


Energi 80 – 100 kkal x BBA
Protein 1 – 1.5 gram x BBA
Cairan 130 ml x BBA (jika tanpa oedema)
100 ml x BB (jika ada oedema)
Fase Transisi hari ke 3 - 7
Energi 100 – 150 kkal x BBA
Protein 2 – 3 gr x BBA
Cairan 150 ml x BBA
Fase Rehabilitasi 2 – 6 minggu
Energi 150 - 220 kkal x BBA
Protein 3 – 4gr x BBA
Cairan 150 – 200 ml x BBA

- Penghitungan Kebutuhan Protein, Lemak dan Karbohidrat


1 gram protein = 4 kalori
1 gram lemak = 9 kalori
1 gram karbohidrat = 4 kalori
Kebutuhan Protein 10 – 15 % dari total energi
Kebutuhan Lemak 20 – 25 % dari total energi
Kebutuhan Karbohidrat 55 – 70 % dari total energi

Untuk total % kebutuhan protein, lemak dan KH harus 100 %, seperti :


Kebutuhan protein = 15 % x total energi
4
Kebutuhan lemak = 25 % x total energi
9
Kebutuhan KH = 60 % x total energi
4
Untuk kebutuhan protein juga bisa menggunakan satuan g/kg berat badan, pada beberapa kondisi
khusus seperti dibawah ini :

Kondisi Khusus Kebutuhan Protein


Anak < 1 tahun 2 – 3 gr x BB
Anak 1 – 6 tahun 1.5 – 2 gr.5 gr x BB
Anak 7 – 10 tahun 1.3 – 2 gr x BB
Anak 11 – 17 tahun 1 – 1.3 gr x BB

Kondisi Khusus Kebutuhan Protein


Infeksi demam, bedah minor 1 – 1.2 gr x BB
Paska bedah, pankreatitis 1.5 – 1.75 gr x BB
Luka bakar, malnutrisi, sepsis, pra bedah 1.5 – 2 gr x BB
Gagal ginjal akut 0.7 – 0.8 gr x BB
Gagal ginjal akut hemodialisa 1.5 – 2 gr x BB
Gagal ginjal kronik 1.1 – 1.4 gram x BB
Penyakit hati 1 – 1.5 gram x BB

- Kebutuhan Albumin :

(Kadar albumin yang diharapkan – kadar albumin aktual/hasil lab) x BBI x 3.2

Kadar albumin dalam ikan gabus : 62.24 gr/kg


Kadar albumin dalam putih telur : 9.34 gr/kg

- Penghitungan Kebutuhan Vitamin dan Mineral


Peghitungan kebutuhan vitamin dan mineral didasarkan kepada angka kecukupan gizi yang
dianuurkan. Namun dalam kondisi tertentu bisa saja kebutuhan vitamin dan mineral diberikan
dalam jumlah yang lebih rendah atau lebih tinggi.

- Penghitungan Kebutuhan Cairan


Rumusnya Holiday - Sega
Berat badan Kebutuhan Cairan
0 – 10 kg 100 ml x BB aktual
10 – 20 kg 1.000 ml + (50 ml x BBA)
> 20 kg 1.500 ml + (20 ml x BBA)

Rumus Watson
Untuk Laki-laki
2,447 - (0,09145 x usia) + (0,1074 x tinggi dalam cm) + (0,3362 x berat dalam kg)
Untuk Perempuan
-2,097 + (0,1069 x tinggi dalam cm) + (0,2466 x berat dalam kg)

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)


1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien demam berdarah yang sistematis
dimana Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk
menangani masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen / Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat, apabila pasien beresiko malnutrisi dan
Pengkajian atau kondisi khusus.

- Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, Lingkar
kepala apabila berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan
estimasi pengukuran panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.

- Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, HT, Trombosit, Albumin, data laboratorium
lain terkait gizi (bila ada)
- Klinik / Tanda Melakukan pengkajian data fokus pada pemeriksaan fisik, wawancara atau catatan
Fisik Terkait rekam medis terkait kondisi otot, lemak, kesehatan mulut, kemampuan menghisap,
Gizi menelan, bernafas, selera makan dan dampaknya, seperti : perut kembung, perut
tegang, buang angin/flatus berlebihan, diare, konstripasi, anoreksia, mual, muntah
dan suhu tubuh
- Riwayat Gizi Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
dan Makan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah sakit
(kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
- Riwayat
Personal Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi dan
peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.
3. 4. Diagnosis Gizi/ 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan makan, tidak napsu
Masalah Gizi makan, mual, sakit perut ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan
(NI-2.1)
2. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam muntah tidak dapat
mencukupi kebutuhan ditandai dengan asupan cairan 60% dari kebutuhan (NI-
3.1), Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung kondisi pasien
5. 6. Intervensi Gizi/
Terapi Gizi
a. Perencanaan Tujuan :
1. Mempertahankan status gizi optimal
2. Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicerna untuk memenuhi
kebutuhan yang meningkat, asupan makan ≥ 80%

Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan
memperhitungkan faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein 10 - 15% dari energi total
3. Lemak 25 - 35% dari energi total
4. Karbohidrat 55 - 65% dari energi total
5. Cukup vitamin dan mineral
6. Cukup cairan dari makanan maupun minuman
7. Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan
8. Pemberian Energi dan Protein bertahap disesuaikan dengan kemampuan
mengkonsumsi
9. Jenis Diet makan cair (enteral), saring/lunak atau dapat dikombinasi sesuai
dengan daya terima. bubur susu, bubur saring, biskuit susu, makanan lunak
maupun makan biasa.
10. Jalur makanan. (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi
klinis dan kemampuan mengkonsumsi

Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preskripsi diet

Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan
penunggu pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi
dan alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
dijelaskan

Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasis dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien
b. Implementasi

c. Edukasi dan
Konseling Gizi

d. Koordinasi
dengan Tenaga
Kesehatan Lain
7.
8.
9. 10. Monitoring Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
dan Evaluasi negative dari : asupan makan, status gizi berdasarkan antropometri, hasil biokimia
terkait dengan gizi, perkembangan tanda dan fisik klinis
11.
12.13. Re Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau
Asesmen (Kontrol ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasil monitoring
Kembali) evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk
menilai kepatuhan diet dan keberhasilan intervensi (terapi gizi) 1 bulan setelah
pulang dari rumah sakit
14.15. Indikator 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
(Target yang akan 2. Status gizi Normal berdasarkan standar antropometri, dan tidak adanya
dicapai/Outcome) penurunan berat badan secara drastis selama masa perawatan
3. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,
berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
4. Perubahan nilai biokimia pemeriksaan laboratorium mendekati nilai standar
16.17. Kepustaka 1. Penuntun Diet Anak Edisi ke 3 Tahun 2014. Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI).
an Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Proces

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

GASTROENTERITIS
1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien demam berdarah yang sistematis
dimana Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani
masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen / Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat, apabila pasien beresiko malnutrisi dan
Pengkajian atau kondisi khusus.

- Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, Lingkar kepala
apabila berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi
pengukuran panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.

- Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, HT, Trombosit, Albumin, data laboratorium lain
terkait gizi (bila ada)
- Klinik / Tanda Melakukan pengkajian data fokus pada pemeriksaan fisik, wawancara atau catatan
Fisik Terkait Gizi rekam medis terkait kondisi otot, lemak, kesehatan mulut, kemampuan menghisap,
menelan, bernafas, selera makan dan dampaknya, seperti : perut kembung, perut
tegang, buang angin/flatus berlebihan, diare, konstripasi, anoreksia, mual, muntah
dan suhu tubuh
- Riwayat Gizi dan
Makan Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah sakit
(kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
- Riwayat
Personal Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi dan
peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.
3. Diagnosis Gizi/ 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan makan, tidak napsu
Masalah Gizi makan, mual, sakit perut ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan
(NI-2.1)
2. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam muntah tidak dapat
mencukupi kebutuhan ditandai dengan asupan cairan 60% dari kebutuhan (NI-3.1),
Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung kondisi pasien
4. Intervensi Gizi/
Terapi Gizi
a. Perencanaan Tujuan :
1. Mempertahankan status gizi optimal
2. Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicerna untuk memenuhi kebutuhan
yang meningkat, asupan makan ≥ 80% dan diberikan secara bertahap

Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan
memperhitungkan faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein 10-15% dari energi total
3. Lemak 25-35% dari energi total
4. Karbohidrat 55-65% dari energi total
5. Rendah serat, terutama serat tidak larut air
6. Cukup vitamin, mineral dan cukup cairan dari makanan maupun minuman
7. Mudah dicerna,porsi kecil , sering dan tidka mengandung bumbu yang tajam
8. Pemberian Energi dan Protein bertahap disesuaikan dengan kemampuan
mengkonsumsi
9. Jenis Diet makan cair (enteral), saring/lunak atau dapat dikombinasi sesuai
dengan daya terima. bubur susu, bubur saring, biskuit susu, makanan lunak
maupun makan biasa.
10. Jalur makanan. (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi klinis
dan kemampuan mengkonsumsi
b. Implementasi
Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preskripsi diet
c. Edukasi dan
Konseling Gizi Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan penunggu
pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi dan
alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
d. Koordinasi dijelaskan
dengan Tenaga
Kesehatan Lain Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasis dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien

5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
Evaluasi negative dari : asupan makan, status gizi berdasarkan antropometri, hasil biokimia
terkait dengan gizi, perkembangan tanda dan fisik klinis
6. Re Asesmen Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke
(Kontrol Kembali) 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasil monitoring
evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk
menilai kepatuhan diet dan keberhasilan intervensi (terapi gizi) 1 bulan setelah pulang
dari rumah sakit
7. Indikator (Target 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
yang akan 2. Status gizi Normal berdasarkan standar antropometri, dan tidak adanya penurunan
dicapai/Outcome) berat badan secara drastis selama masa perawatan
8. 9. Kepustakaan 1. Penuntun Diet Anak Edisi ke 3 Tahun 2014. Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Proces

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

DEMAM TYPHOID
1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien demam berdarah yang sistematis
dimana Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk
menangani masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen / Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat, apabila pasien beresiko malnutrisi dan
Pengkajian atau kondisi khusus.

- Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, Lingkar
kepala apabila berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi
pengukuran panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.

- Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, HT, Trombosit, Albumin, Lekosit dan data
laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
- Klinik / Tanda Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan rekam
Fisik Terkait medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak, kembung dll)
Gizi dan wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi, anoreksia dll)

- Riwayat Gizi Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
dan Makan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah sakit
(kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
- Riwayat
Personal Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi dan
peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.
3. Diagnosis Gizi/ 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan makan, tidak napsu
Masalah Gizi makan, mual, sakit perut ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan
(NI-2.1)
2. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam muntah tidak dapat
mencukupi kebutuhan ditandai dengan asupan cairan 60% dari kebutuhan (NI-
3.1), Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung kondisi pasien
4. Intervensi Gizi/
Terapi Gizi
b. Perencanaan Tujuan :
1. Mempertahankan status gizi optimal
2. Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicerna untuk memenuhi
kebutuhan yang meningkat, asupan makan ≥ 80% dan diberikan secara bertahap

Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan
memperhitungkan faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein 10 - 15% dari energi total
3. Lemak 25 - 35% dari energi total
4. Karbohidrat 55 - 65% dari energi total
5. Rendah serat, maksimal 8 gr/hari
6. Cukup vitamin, mineral dan cairan dari makanan maupun minuman
7. Mudah dicerna, porsi kecil, sering dan tidak mengandung bumbu yang tajam
8. Pemberian Energi dan Protein bertahap disesuaikan dengan kemampuan
mengkonsumsi
9. Jenis Diet makan cair (enteral), saring/lunak atau dapat dikombinasi sesuai
dengan daya terima. bubur susu, bubur saring, biskuit susu, makanan lunak
maupun makan biasa.
10. Jalur makanan. (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi klinis
dan kemampuan mengkonsumsi
e. Implementasi
Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preskripsi diet
f. Edukasi dan
Konseling Gizi Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan penunggu
pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi dan
alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
g. Koordinasi dijelaskan
dengan Tenaga
Kesehatan Lain Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasis dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien

5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
Evaluasi negative dari : asupan makan, status gizi berdasarkan antropometri, hasil biokimia
terkait dengan gizi, perkembangan tanda dan fisik klinis
6. Re Asesmen Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke
(Kontrol Kembali) 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasil monitoring
evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk
menilai kepatuhan diet dan keberhasilan intervensi (terapi gizi) 1 bulan setelah pulang
dari rumah sakit
7. Indikator (Target 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan, status gizi normal, tidak ada penurunan
yang akan berat badan selama masa perawatan
dicapai/Outcome) 2. Perubahan positif tanda fisik klinis
3. Perubahan nilai biokimia mendekati normal
8. 9. Kepustakaan 1. Penuntun Diet Anak Edisi ke 3 Tahun 2014. Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Proces

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

HIPERTENSI
1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien hipertensi yang sistematis dimana
Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani
masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen/ Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi dan atau
Pengkajian kondisi khusus

- Antropmotetri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, Lingkar
kepala apabila berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi
pengukuran panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.

- Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, HT, Trombosit, Albumin, data laboratorium
lain terkait gizi (bila ada)
- Klinik / Tanda Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan rekam
Fisik Terkait medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak, kembung dll)
Gizi dan wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi, anoreksia dll)
- Riwayat Gizi Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
dan Makanan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah sakit
(kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
- Riwayat 5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
Personal
Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi dan
peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.
3. Diagnosa Gizi/ 1. Asupan enrgi tidak adekuat berkaitan dengan adanya penurunan nafsu makan,
Masalah Gizi mual dan muntah ditandai dengan rata-rata asupan makan dibawah kebutuhan
(NI.1.1.4)
2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan penyakit hipertensi
ditandai dengan hasil laboraotrium diatas nilai standar (NC.2.2)
3. Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan pangan dan gizi dihubungkan dengan
belum pernah mendapatkan edukasi gizi dan makanan (NB-1.1)

4. Intervensi Gizi/
Terapi Gizi
a. Perencanan Tujuan :
1. Mempertahankan status gizi optimal
2. Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicerna untuk memenuhi
kebutuhan yang meningkat, asupan makan ≥ 80%
3. Menurunkan tekanan darah
Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan
memperhitungkan faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein 10 – 15% dari energy total
3. Lemak 25 – 35% dari energy total
4. Karbohidrat 55 – 65% dari energy total
5. Cukup vitamin, mineral dan cairan dari makanan dan minuman
6. Makanan tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam
7. Mudah dicerna, porsi kecil, sering dan diberikan rendah garam
8. Pemberian Energi dan Protein bertahap disesuaikan dengan kemampuan
mengkonsumsi
9. Jenis diet makan cair (enteral), saring/lunak atau dapat dikombinasikan sesuai
dengan daya terima, bubur susu, bubur saring, biscuit susu, makanan lunak
maupun makan biasa
10. Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi klinis
dan kemampuan mengkonsumsi
b. Implementasi
Pelaksanaan Pemberian makanan sesuai dengan prekspripsi diet.
c. Konseling dan
Edukasi Gizi Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan penunggu
pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi dan
alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
d. Koordinasi dijelaskan
dengan tenaga
kesehatan lain Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien

4. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
Evaluasi Gizi negative dari :asupan makan, status Gizi berdasarkan antropometri dan hasil Biokimia
terkait dengan gizi dan fisik klinis terkait dengan gizi

5. Re Asesmen Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke
(Kontrol Kembali) 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasial monitoring
evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk
menilai kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi gizi) 1 bulan setelah pulang
dari rumah sakit

6. Indikator (Target 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan, status gizi normal dan tidak adanya
yang akan penurunan berat badans ecara drastic selama masa perawatan
dicapai/Outcome) 2. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,
berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
3. Perubahan nilai biokimia pemeriksaan laboratorium mendekati nilai standar

7. Kepustakaan 1. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Refernce Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition and
Dietetics 2013

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

DIABETES MELITUS
1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien Diabetes Melitus yang sistematis dimana
ahli gizi berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga
aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen/ Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi dan atau
Pengkajian kondisi khusus

- Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, Lingkar kepala
apabila berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi
pengukuran panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.

- Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, kadar gula darah, lemak dalam darah, ureum,
creatinin, albumin dan data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
- Klinik / Tanda Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan rekam
Fisik Terkait medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak, kembung dll) dan
Gizi wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi, anoreksia dll)
- Riwayat Gizi Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan herbal,
dan Makanan pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah sakit
(kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
- Riwayat
Personal Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat personal,
medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi dan
peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.
3. Diagnosa Gizi/ 1. Penurunan kebutuhan zat gizi tertentu (KH) dihubungkan dengan penyakit yang
Masalah Gizi diderita (diabetes mellitus) dibuktikan dengan kadar gula darah yang tinggi (NI-5.4
2. Perubahan nilai lab dihubungkan dengan penyakit yang diderita. (NC-2.2).
3. Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung kondisi pasien
4. Intervensi Gizi

a. Perencanaan Tujuan :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, dengan obat penurun glukosa
darah.
2. Mempertahankan status gizi normal dan mencapai berat badan ideal
3. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin
seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani
Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan Energi :
Kebutuhan untuk energi basal :
25-30 kkal/kg BB normal.
Total Energi :
Energi bassal + (Energi basal(FA+FS-KU)
2. Protein 10 – 15% dari energy total
3. Lemak 20 – 35% dari energy total
4. Karbohidrat 60 – 70% dari energy total
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
6. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari
b. Implementasi 7. Cukup vitamin dan mineral

c. Edukasi dan Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preksripsi diet


Konseling Gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan penunggu
pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi dan
alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa makanyang
Koordinasi diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
dengan tenaga
kesehatan lain Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter, perawat,
farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien
5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun negative
Evaluasi dari : asupan makan, status gizi berdasarkan antropometri, hasil biokimia dan tanda fisi
klinis terkait dengan gizi
6. Re Asesmen/ Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke 5
Kontrol Kembali perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasial monitoring evaluasi.
Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk menilai
kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi gizi) 1 bulan setelah pulang dari rumah
sakit
7. Indikator/ Target 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
Yang Akan 2. Status gizi Normal berdasarkan standar antropometri, dan tidak adanya penurunan
DicapaiI berat badan secara drastis selama masa perawatan
3. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah, berkurangnya
mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
4. Perubahan nilai biokimia pemeriksaan laboratorium mendekati nilai standar
8. Kepustakaan 1. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Refernce Manual. Standardize Language
for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition and Dietetics 2013

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

STROKE ISKEMIK
1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien Diabetes Melitus yang sistematis
dimana ahli gizi berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani
masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen / Pengkajian Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi
dan atau kondisi khusus
- Antropometri
Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, apabila
berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi
pengukuran panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.
- Biokimia
Mengkaji data laboratorium seperti HB, Hematokrit, Leukosit, Albumin, LDL,
Kolesterol, Trigliserida, data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
- Klinik / Tanda Fisik
Terkait Gizi Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan
rekam medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak,
kembung dll) dan wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi,
anoreksia dll)
- Riwayat Gizi dan
Makanan Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat
dan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi
seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah
sakit (kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
- Riwayat Personal 4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit

Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa,
edukasi dan peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.
3. Diagnosa/ Masalah 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan makan, tidak
Gizi nafsu makan, mual, ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan
(NI-2.1)
2. Perubahan nilai lab dihubungkan dengan penyakit yang diderita. (NC-2.2).
Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung kondisi pasien
3. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam muntah tidak
dapat mencukupi kebutuhan ditandai dengan asupan cairan 60% dari
kebutuhan (NI-3.1). Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung kondisi
pasien

4. Intervensi Gizi

a. Perencanaan Tujuan :
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal,
dan dekubitus
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan
memperhitungkan faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein 10 – 15 % dari energi total
3. Lemak 20 – 25% dari energi total
4. Karbohidrat 60 – 70% dari energi total
5. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien
6. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
7. Cukup vitamin, mineral dan cairan dari makanan maupun minuman
8. Serat cukup terutama kalsium, magnesium dan kalium
9. Penggunaan natrium dibatasi apabila penderita mengalami hipertensi
10. Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu, bubur
saring, makanan lunak maupun makanan biasa, berathap
11. Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi
b. Implementasi klinis dan kemampuan mengkonsumsi

c. Edukasi dan Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preksripsi diet


Konseling Gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan
penunggu pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan
karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi
dan alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
d. Koordinasi dengan dijelaskan
tenaga kesehatan
lain Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien
5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
Evaluasi negative dari :
a. Asupan makan
b. Status Gizi berdasarkan antropometri
c. Hasil Biokimia terkait dengan gizi
d. Tanda fisik klinis terkait dengan gizi
6. Re Asesmen / Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4
Kontrol kembali atau ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasial
monitoring evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di
rawat jalan untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi gizi)
1 bulan setelah pulang dari rumah sakit
7. Indikator/ Target Yang 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
Akan DicapaiII 2. Status gizi Normal berdasarkan standar antropometri, dan tidak adanya
penurunan berat badan secara drastis selama masa perawatan

3. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,


berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
4. Perubahan nilai biokimia pemeriksaan laboratorium mendekati nilai standar
8. Kepustakaan 1. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi
Dietisien Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Refernce Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of
Nutrition and Dietetics 2013
RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

TUBERKULOSIS
1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien Diabetes Melitus yang sistematis
dimana ahli gizi berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani masalah
gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas

2. Asesmen/ Pengkajian Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi dan
atau kondisi khusus

Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, apabila
berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi pengukuran
panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.
Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, hematokrit, lekosit dan data laboratorium
lain terkait gizi (bila ada)
Klinik / Tanda Fisik Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan
Terkait Gizi rekam medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak,
kembung dll) dan wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi,
anoreksia dll)

Riwayat Gizi dan Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
Makanan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah
sakit (kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Personal Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi
dan peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.

3. Diagnos Gizi/ Masalah 1. Asupan energi tidak adekuat berkaitan dengan mual dan penurunan nafsu
Gizi makan ditandai dengan asupan energi kurang dari kebutuhan (NI.1.4)
2. Underweight berkaitan dengan penyakit yang dideritanya dan nafsu makan
yang turun ditandai dengan IMT dibawah nilai standar (NC.3.1)

4. Intervensi Gizi
a. Perencanaan Tujuan :
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
mempertahankan status gizi
2. Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi
3. Memberikan informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang
dianjurkan dan makanan yang dihindari
Preskripsi Diet :
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan memperhitungkan
faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein diberikan 20 % dari energi total
3. Lemak diberikan 15 % dari energi total
4. Karbohidrat diberikan 65 % dari energi total
5. Cairan cukup
6. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
7. Cukup vitamin dan mineral
8. Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu, bubur
saring, makanan lunak maupun makanan biasa, bertahap sesuai dengan
kemampuan untuk mengkonsumsi
9. Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi
b. Implementasi klinis dan kemampuan mengkonsumsi

c. Edukasi dan Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preksripsi diet


Konseling Gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan
penunggu pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi
dan alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
Koordinasi dengan makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
tenaga kesehatan lain dijelaskan

Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien

5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
Evaluasi negative dari :
a. Asupan makan
b. Data antropometri
c. Hasil Biokimia terkait dengan gizi
d. Tanda fisik klinis terkait dengan gizi

6. Re Asesmen (Kontrol Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau
Kembali) ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasial
monitoring evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat
jalan untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi gizi) 1 bulan
setelah pulang dari rumah sakit

7. Indikator/ Target Yang 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan dan tidak adanya penurunan berat badan
Akan DicapaI secara drastis selama masa perawatan dan status gizi normal
2. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,
berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
3. Perubahan nilai biokimia pemeriksaan laboratorium mendekati nilai standar

8. Kepustakaan 1. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT) Refernce Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition
and Dietetics 2013

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

DISPEPSIA

1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien Diabetes Melitus yang sistematis
dimana ahli gizi berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani masalah
gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas

2. Asesmen/ Pengkajian Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi dan
atau kondisi khusus

Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, apabila
berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi pengukuran
panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.
Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, hematokrit, lekosit dan data laboratorium
lain terkait gizi (bila ada)
Klinik / Tanda Fisik Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan
Terkait Gizi rekam medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak,
kembung dll) dan wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi,
anoreksia dll)

Riwayat Gizi dan Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
Makanan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah
sakit (kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Personal Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi
dan peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.

3. Diagnos Gizi/ Masalah 1. Asupan energi tidak adekuat berkaitan dengan mual dan penurunan nafsu
Gizi makan ditandai dengan asupan energi kurang dari kebutuhan (NI.1.4)
2. Rendahnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi berkaitan dengan
belum pernah mendapatkan konseling gizi ditandai dengan pemilihan bahan
makanan yang salah (NB.1.2)
4. Intervensi Gizi
a. Perencanaan Tujuan :
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
mempertahankan status gizi
2. Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi

3. Memberikan informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang


dianjurkan dan makanan yang dihindari
4. Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan
lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan
Preskripsi Diet :
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan memperhitungkan
faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein diberikan 10 - 15 % dari energi total
3. Lemak diberikan 20 - 25 % dari energi total
4. Karbohidrat diberikan 60 - 70 % dari energi total
5. Cairan cukup
6. Makanan diberikan dalam porsi kecil, sering dan mudah cerna
7. Cukup vitamin dan mineral
8. Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu, bubur
saring, makanan lunak maupun makanan biasa, bertahap sesuai dengan
kemampuan untuk mengkonsumsi
9. Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi
b. Implementasi klinis dan kemampuan mengkonsumsi

c. Edukasi dan Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preksripsi diet


Konseling Gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan
penunggu pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi
dan alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
Koordinasi dengan dijelaskan
tenaga kesehatan lain
Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien

5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
Evaluasi negative dari :
a. Asupan makan
b. Data antropometri
c. Tanda fisik klinis terkait dengan gizi

6. Re Asesmen (Kontrol Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau
Kembali) ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasial
monitoring evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat
jalan untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi gizi) 1 bulan
setelah pulang dari rumah sakit

7. Indikator/ Target Yang 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan dan tidak adanya penurunan berat badan
Akan DicapaI secara drastis selama masa perawatan dan status gizi normal
2. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,
berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
8. Kepustakaan 1. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual 2013

RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

DISLIPIDEMIA

1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien Diabetes Melitus yang sistematis
dimana ahli gizi berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani masalah
gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas

2. Asesmen/ Pengkajian Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi dan
atau kondisi khusus

Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, apabila
berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi pengukuran
panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.
Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, hematokrit, lekosit, ureum, kreatinin, HDL,
LDL, kolesterol total dan data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
Klinik / Tanda Fisik Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan
Terkait Gizi rekam medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak,
kembung dll) dan wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi,
anoreksia dll)

Riwayat Gizi dan Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
Makanan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah
sakit (kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Personal Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi
dan peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.

3. Diagnos Gizi/ Masalah 1. Asupan lemak berlebih berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi
Gizi gorengan/makanan berlemak ditandai dengan asupan lemak diatas kebutuhan
(NI.5.6.2)
2. Rendahnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi berkaitan dengan
belum pernah mendapatkan konseling gizi ditandai dengan pemilihan bahan
makanan yang salah (NB.1.2). Diagnosa gizi bise berbeda sesuai dengan
kondisi/asesmen/pengkajian
4. Intervensi Gizi
d. Perencanaan Tujuan :
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
mempertahankan status gizi

2. Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi


3. Memberikan informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang
dianjurkan dan makanan yang dihindari
4. Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan
lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan
Preskripsi Diet :
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan memperhitungkan
faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein diberikan 10 - 15 % dari energi total
3. Lemak diberikan 20 - 25 % dari energi total
4. Karbohidrat diberikan 60 - 70 % dari energi total
5. Serat 25 gr/hari
6. Cairan cukup
7. Makanan diberikan dalam porsi kecil, sering dan mudah cerna
8. Cukup vitamin dan mineral
9. Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu, bubur
saring, makanan lunak maupun makanan biasa, bertahap sesuai dengan
kemampuan untuk mengkonsumsi
10. Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi
e. Implementasi klinis dan kemampuan mengkonsumsi

f. Edukasi dan Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preksripsi diet


Konseling Gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan
penunggu pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi
dan alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang telah
Koordinasi dengan
dijelaskan
tenaga kesehatan lain
Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien
5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun
Evaluasi negative dari :
a. Asupan makan
b. Data antropometri
c. Tanda fisik klinis terkait dengan gizi
d. Biokimia
6. Re Asesmen (Kontrol Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau
Kembali) ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasial
monitoring evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat
jalan untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi gizi) 1 bulan
setelah pulang dari rumah sakit
7. Indikator/ Target Yang 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan dan tidak adanya penurunan berat badan
Akan DicapaI secara drastis selama masa perawatan dan status gizi normal
2. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,
berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
8. Kepustakaan 1. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual 2013
RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO
PADANG PANDUAN ASUHAN GIZI

TUMOR GANAS PAYUDARA

1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien tumor ganas payudara yang
sistematis dimana ahli gizi berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk
menangani masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas

2. Asesmen/ Pengkajian Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi
dan atau kondisi khusus

Antropometri Ahli Gizi mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar lengan Atas, apabila
berat badan dan tinggi badan tidak diketahui maka digunakan estimasi
pengukuran panjang ulna dan besar lingkar lengan atas.
Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, hematokrit, lekosit, ureum, kreatinin,
albumin, SGOT, SGPT dan data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
Klinik / Tanda Fisik Mengkaji data klinik dan dan tanda fisik bisa dilakukan dengan melihat catatan
Terkait Gizi rekam medis (tekanan darah, suhu, dll), pemeriksaan fisik (kondisi otot, lemak,
kembung dll) dan wawancara (nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi,
anoreksia dll)

Riwayat Gizi dan Melakukan pengkajian asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat
Makanan dan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku, dan kualitas hidup untuk gizi
seperti :
1. Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk
rumah sakit (kualitatif dan kuantitatif)
2. Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi
3. Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan
4. Riwayat alergi makanan
5. Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Personal
Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait
riwayat personal, medis, keluarga dan sosial seperti :
1. Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa,
edukasi dan peran dalam keluarga
2. Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
3. Riwayat sosial ekonomi, budaya.

3. Diagnos Gizi/ Masalah 1. Intake makanan oral tidak adekuat berkaitan dengan meningkatkan
Gizi kebutuhan akibat penyakit yang dialaminya ditandai dengan asupan makan
berdasarkan recall makanan 24 jam masih kurang dari kebutuhan (< 90%
kebutuhan) (NI.2.1)
2. Rendahnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi berkaitan dengan
belum pernah mendapatkan konseling gizi ditandai dengan pemilihan
bahan makanan yang salah (NB.1.2). Diagnosa gizi bisa berbeda sesuai
dengan kondisi/asesmen/pengkajian

4. Intervensi Gizi
a. Perencanaan Tujuan :
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
mempertahankan status gizi
2. Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi
3. Memberikan informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang
dianjurkan dan makanan yang dihindari
Preskripsi Diet :
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan normal dengan
memperhitungkan faktor aktifitas, faktor stress dan faktor umur
2. Protein diberikan 10 - 15 % dari energi total
3. Lemak diberikan 20 - 25 % dari energi total
4. Karbohidrat diberikan 60 - 70 % dari energi total
5. Serat 25 gr/hari
6. Cairan cukup
7. Makanan diberikan dalam porsi kecil, sering dan mudah cerna
8. Cukup vitamin dan mineral
9. Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu, bubur
saring, makanan lunak maupun makanan biasa, bertahap sesuai dengan
kemampuan untuk mengkonsumsi
10. Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi
b. Implementasi klinis dan kemampuan mengkonsumsi

c. Edukasi dan Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan preksripsi diet


Konseling Gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan
penunggu pasien (care giver) mengenai :
- Menginformasikan status gizi, asupan energi, protein, lemak dan
karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin
terjadi dan alternatif perubahan pola makan
- Menjelaskan makanan yang dilarang dan dibatasi
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan poa
makanyang diberikan dengan cara menanyakan kembali hal-hal yang
Koordinasi dengan telah dijelaskan
tenaga kesehatan lain
Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien

5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif
Evaluasi maupun negative dari :
a. Asupan makan
b. Data antropometri
c. Tanda fisik klinis terkait dengan gizi
d. Biokimia

6. Re Asesmen (Kontrol Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4
Kembali) atau ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasil
monitoring evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di
rawat jalan untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi
gizi) 1 bulan setelah pulang dari rumah sakit
7. Indikator/ Target Yang 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan dan tidak adanya penurunan berat
Akan DicapaI badan secara drastis selama masa perawatan dan status gizi normal
2. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,
berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik

8. Kepustakaan 1. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi


Dietisien Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual 2013

Anda mungkin juga menyukai