atau Minuman
A. Zat Berbahaya Dalam Makanan
Secara kasat mata memang agak sulit untuk menentukan apakah produk panganolahan
yang ditemukan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi biladosisnya
sangat sedikit. Akan tetapi, apabila dosisnya cukup banyak, maka kita bisamengetahuinya
dari penampilan luar yang nampak nyata (penampilan visualDasar hukum pelarangan :Untuk
menjaga kesehatan manusia, maka ada beberapa regulasi pemerintah yang mengatur halini,
seperti :
Undang-undang Pangan No. 8 Tahun 1999, tentang Perlindungan
Konsumen.Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 208/Menkes/Per/IV/85,
tentangPemanis Buatan. Pemanis buatan hanya digunakan untuk penderita diabetes (sakitgula
dan penderita yang memerlukan diet rendah kalori, yaitu : aspartame, Nasakarin, Na siklamat,
dan sorbitol.Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998, tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
danAlat Kesehatan),Peraturam Pemerintah No. 69 Tahun 1999, tentang Label dan Iklan
Pangan.
Macam-macam bahan kimia berbahaya:Bahan kimia yang digunakan sebagai
tambahan makanan yang dikategorikan berbahaya diantaranya adalah sebagai berikut :
Pengawet Berbahaya: biasanya terdapat dalam bentuk Formalin, Benzoat (bila terlalu banyak,
dan lain-lainPewarna Berbahaya: biasanya terdapat dalam bentuk pewarna merah Rhodamin-
B, pewarna kuning Methanyl Yellow, dan lain-lainPemanis Buatan (yang berlebihan):
biasanya dalam bentuk Natrium (sodium) Saccharine (sakarin), Na-Cycla-mate (siklamat),
aspartame, sorbitol, dan lain-lainPengenyal (Bakso) Berbahaya: biasanya dalam bentuk
boraks
Dampak negatif bagi kesehatan manusia. Terdapatbanyak efek (dampak) negatif
penyalahgunaan (kontaminasi) bahan kimia berbahaya yang dipakai sebagai bahan tambahan
pangan. Di antara efek negatif yang sering muncul adalah : Keracunan, mulai gejala ringan
hingga efek yang fatal (kematian); Kanker, seperti kanker leher rahim, paru-paru, payudara,
prostat, otak, dan lain-lain; Kejang-kejang, mulaitremor hingga berat; Kegagalan peredaran
darah (gangguan fungsi jantung, otak, reproduksi,endokrin)Gejala lain, seperti : muntah-
muntah, diare berlendir, depresi, gangguan saraf, danlain-lain; serta Gangguan berat, seperti :
kencing darah, muntah darah, kejang-kejang, dan lain-lain.
1. Formalin
Formalin adalah nama populer dari zat kimiaformaldehid yang dicampur dengan
air.Larutan formalin tidak berwarna, berbau menyengat, larut dalam air dan alkohol.Larutan
formalin mengandung 37% formalin gas dan methanol. Formalindiperuntukkan untuk
pengawet mayat, disinfektan, antiseptik, anti jamur, fiksasi jaringan, industri tekstil dan kayu
lapis, juga sebagai germisida dan fungisida (pada tanaman/sayuran), sebagai pembasmi lalat
dan serangga lainnya.
Penyimpangan dalam industri pangan terjadi ketika formalin sering digunakan
untuk mengawetkan produk mie basah, tahu, dan ikan segar. Formalin sangat berbahaya bagi
tubuh karena jika terhirup, formalin akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan
tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, dan kanker paru-paru. Di antara
efek formalin pada kulit adalah munculnya warna kemerahan,gatal, dan ter-bakar. Pada mata,
senyawa ini akan menyebabkan kemerahan, gatal, berair, kerusakan, pandangan kabur hingga
kebutaan. Kalau kandungannya sudahsangat tinggi, formalin akan mengakibatkan iritasi pada
lambung, alergi, muntah,diare bercampur darah, dan kencing bercampur darah. Bukan itu
saja, formalin juga bisa mengakibatkan kematian karena kegagalan peredaran darah
Sifat-sifat dari formalin :
Pada suhu diatas 150°C akan terurai menjadi methanol dan
karbondioksida
Bersifat karsinogenik (zat yang dapat menimbulkan kematian
jaringan dan memicu kanker pada manusia).
Mudah menguap, sehingga menimbulkan bau yang kuat dan pedih di
mata.
Merupakan senyawa desinfektan (zat yang dapat menurunkan jumlah
bakteri tetapi bila terkena manusia dapat marusak jaringan) kuat
untuk membasmi berbagai bakteri pembusuk, dan jamur.
Jika kandungan dalam tubuh tinggi, maka dapat menekan fungsi sel
yang menyebabkan keracunan dalam tubuh.
Ketahanan pangan yang mengandung formalin :
Jenis pangan Pada suhu 25°C Pada suhu dingln 10°c
Mie basah Tahan lebih dari 5 Tahan lebih dari 15 hari
Hari
Tahu Tahan lebih dari 3 Tahan lebih dari 15 hari
Hari
Ikan basah Tahan lebih dari 3 Tahan lebih dari 10 hari
Hari
Sumber: Unit Layanan Pengaduan Konsumen Balai Besar POM Bandung
Ciri-ciri pangan yang mengandung formalin :
Erni (2006:23) pada mie basah formalin sebagai pengawet dan pengenyal. Tanpa
ditarnbahkan formalin mie basah setelah satu hari akan berbau dan Iengket yang menunjukan
tanda-tanda kerusakan. Ciriciri mie yang tidak mengandung formalin selain tidak keras,
jikadigumpalkan mie basah tersebut akan bersatu kembali seperti adonan semula. Dengan
adanya penambahan formalin, mie tersebut tahan sampai dengan lima hari. Pada tahu,
penambahan formalin dilakukan pada proses penggumpalan tahu yang akan menyebabkan
textur tahumenjadi lebih keras. Formalin juga digunakan untuk merendam tahu yang sudah
jadi agar tahu tersebut lebih awet selama lebih dari tiga hari. Ciri tahu yang mengandung
formalin ketika di tekan tehu tersebut sedikit kenyal dan tidak mudah hancur, sedangkan tahu
yang tidak mengandung formalin setelah satu hari menunjukan kerusakan diantaranya berbau
agak asam, dan berlendir.
Pada ikan basah penggunaan formalin sebagai pengawet agar ikan tersebut tidak mudah
membusuk ikan yang mengandung formalin dapat tahan hingga tiga hari.
Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut berformalin :
- Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25°C
- Warna insang merah tua dan tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging ikan
putih bersih
- Bau agak menyengat, bau formalin
- Tidak dihinggapi lalat
Ciri-ciri ikan asin berformalin
- Tidak rusak sampai 1 hari pada suhu kamar 25°C
- Bersih cerah tidak berbau khas ikan asin
- Tidak dihinggapi lalat
2. Boraks
Boraks (asam borat) adalah senyawa berbentuk kristal putih, tidak berbau, dan
stabil pada suhu serta tekanan normal. Boraks diperuntukkan untuk mematri logam, proses
pembuatan gelas dan enamel, sebagai pengawet kayu, dan pembasmi kecoa.Penyimpangan
dalam industri pangan terjadi ketika boraks banyak dipakai pada bakso, kerupuk, mie bakso,
tahu, batagor dan pangsit. Efek negatif boraks pada tubuhyaitu, pemakaian yang sedikit dan
lama akan terjadi akumulasi (penimbunan) pada jaringan otak, hati, lemak, dan ginjal.
Pemakaian dalam jumlah banyak mengakibatkan demam, anuria, koma, depresi, dan apatis
(gangguan yang bersifat saraf).
Ciri-Ciri Pangan yang mengandung Boraks
Berikut ini terdapat beberapa ciri pangan yang mengandung boraks, walaupun tidak
terlampau khas namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa boraks (Silaban,
2010):
a. Mie basah yang mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, biasanya lebih mengkilat,
tidak lengket, dan tidak cepat putus.
b. Bakso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal dan warnanya tidak kecokelatan seperti
penggunaan daging namun lebih cenderung putih.
c. Makanan jajanan mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, berasa “tajam” atau sangat
gurih dan membuat lidah bergetar, serta memberikan rasa getir.
d. Kerupuk mengandung boraks: teksturnya sangat renyah dan dapat memberikan rasa getir.
3. Rhodamin-B
Adalahpewarna sintetis berbentuk kristal, tidak berbau, berwarna merahkeunguan,
dalam larutan berwarna merah terang berpendar.Rhodamin-Bdiperuntukkan sebagai pewarna
kertas, tekstil dan cat tembok. Penyimpangan dalamindustri pangan yang sering terjadi adalah
penggunaan pada minuman, lipstik, permen, obat dan saos. Efek negatif bagi tubuh yaitu, jika
terhirup dapatmenimbulkan iritasi pada saluran pernafasan. Dapat pula menimbukan iritasi
padakulit, iritasi pada mata (kemerahan, oedema pada kelopak), iritasi pada
saluran pencernaan (keracunan, air seni ber-warna merah, kerusakan ginjal), dan lain-
lain.Akumulasi dalam waktu lama berakibat gangguan fungsi hati hingga kanker
hati,merusak kulit wajah, pengelupasan kulit,
hipopigmentasi, hiperpigmentasi dan lain-lain.
4. Methanyl yellow
Adalah pewarna sintetis berwarna kuning menyala, yangdiperuntukkan untuk
pewarna kertas, tekstil dan cat tembok. Penyimpangan dalamindustri pangan, yaitu banyak
digunakan pada minuman sirup/limun, agar-agar/jelly,manisan (pisang, mangga, kedondong),
dan lain-lain. Efek negatif yang muncul bagitubuh serupa dengan efek negatif pada konsumsi
Rhodamin-B.
Bahan-bahan Kimia Berbahaya di Dalam Makanan
Sering tidak kita sadari bahwa dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari
ternyata mengandung zat-zat kimia yang bersifat racun, baik itu sebagai pewarna, penyedap
rasa dan dan bahan campuran lain. Zat-zat kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita dalam
level sel, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama.
Dampak negatif yang bisa terjadi adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik,
cacat bawaan ketika lahir, dan lain-lain. Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-
bahan kimia itu dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita lakukan adalah
meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan.
Karena selain banyak tersedia di pasaran, bahan-bahan tersebut juga harganya yang relatif
sangat murah.
Berikut adalah contoh bahan-bahan yang bersifat racun yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari:
1.Sakarin (Saccharin)
Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali
lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai bahan
pengganti gula. Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2
tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram
sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup).
Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para
epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat kejadian
kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai,
khususnya pada kaum laki-laki. Food and Drug Administation (FDA) Amerika menganjurkan
untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para penderita kencing manis dan obesitas.
Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya.
2.Siklamat (Cyclamate)
Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains
dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan
dinaikkan sampai dengan 0,5%, maka akan terasa getir dan pahit. Siklamat dengan kadar 200
mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in vitro) dapat
mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan percobaan yang diberi
sikiamat dalam jangka lama tidak menunjukkan pertumbuhan ganda. Di Inggris penggunaan
siklamat untuk makanan dan minuman sudah dilarang, demikian pula di beberapa negara
Eropa dan Amerika Serikat.
3.Nitrosamin
Sodium nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia
dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau. Garam ini
sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan
aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan lain-lain. Untuk pembuatan
keju dianjurkan supaya kandungan sodium nitrit tidak melampaui 50 ppm, sedangkan untuk
bahan pengawet daging dan pemberi aroma yang khas bervariasi antara 150 - 500 ppm.
Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, dan nitrosammes sudah dibuktikan bersifat
karsinogenik pada berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu, pemakaian sodium nitrit
harus hati-hati dan tidak boleh melampaui 500 ppm. Makanan bayi sama sekali dilarang
mengandung sodium nitrit.
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vitamin adalah suatu zat organik yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses fisiologis
tubuh. Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-
zat lain.
Vitamin C disebut juga asam askorbat. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan
sayuran berwarna hijau. Kekurangan vitamin C mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit,
kerusakan sendi, dan gusi. Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dapat
menggunakan larutan amilum iodida atau biasa juga menggunakan betadine.
B. TUJUAN
1. Mengetahui kandungan vitamin C jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin c tablet, dan tomat
2. Menghitung kadar vitamin C paa jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin C tablet, dan tomat
3. Mengkomunikasikan peran vitamin C pada tubuh
Sejarah penemuan
Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932
ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-
Gyorgyi menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran pada tahun 1937
untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal perananny dalam
menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan
ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua
peneliti di Texas Woman's University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin
C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah
vitamin C-nya lebih rendah.
Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran.
Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh
pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga
mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts
menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung
nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun
perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit
(sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga
berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolesterol tinggi, sakit jantung, artritis (radang
sendi), dan pilek.
Konsumsi
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup
masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, minum kopi,
atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin,
antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam
darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu
stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur
seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.
CARA KERJA
1. Ambillah 3 tabung reaksi dan beri label bahan-bahan makanan yang akan diuji
2. Isilah masing-masing tabung dengan larutan amilum Iodida atau betadine sebanyak 1 ml
3. Tambahkan tetes demi tetes larutan vitamin C kedalam tabung A sampai warna larutan jernih
4. Hitung jumlah tetesan yang diperlukan untuk menjernihkan larutan amilum Iodida atau betadine
tersebut
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk tabung selanjutnya
6. Catat hasil pengamatanmu pada table hasil pengamatan!
7.
TABEL PENGAMATAN
No Bahan makanan Jumlah tetesan Kadar vitamin C
1 Larutan Vit C 2 100%
2 Sari jeruk nipis 15 13,3%
3 Sari buah tomat 13 15,4%
4 Ekstraks jambu biji 1 200%
5 Minuman sari buah 17 11,8%
6 Saos Tomat ABC 36 5,5%
ANALISIS DATA
1. Bandingkan jumlah tetesan yang diperlukan dari 2 larutan bahan makanan (sari jeruk
dan sari tomat). Manakah yang jumlah tetesannya lebih kecil dari jumlah tetesan vitamin C?
Jumlah tetesan yang lebih sedikit sampai yang lebih banyak:
(1) Ekstrak jambu biji
(2) Vitamin C tablet
(3) Sari buah tomat
(4) Sari jeruk nipis
(5) Minuman sari buah
(6) Saus tomat
Semakin banyak jumlah tetesan berarti semakin sedikit kandungan vitamin C pada
bahan makanan tersebut.
IV. PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan beberapa bahan makanan yang dicurigai mengandung Vitamin C, kami
menyimpulkan bahwa kandungan vitamin c dari buah jambu biji merah paling tinggi diantara bahan
makanan lain yang kami uji kadar vitamin c. Selain itu, kami mengetahui bahwa kadar vitamin c
dalam minuman sari buah yang menyatakan bahwa mengandung 100 % vitamin c ternyata kadar
vitamin c nya hanya 11, 8% atau tidak sesuai dengan informasi nilai gizi yang tercantum pada
kemasan produk. Perlu diketahui bahwa kadar vitamin c pada bahan makanan alami seperti jeruk
nipis, tomat, buah jambu biji merah lebih baik dikonsumsi daripada bahan makanan yang
mengandung vitamin c tetapi telah tercampur dengan zat adiktif (buatan).
TUGAS B.INDONESIA
LAPORAN TENTANG ZAT BAHAYA
yang TERDAPAT DALAM MAKANAN