Anda di halaman 1dari 11

Makalah Boraks Dan Formalin

DISUSUN OLEH:

Helvi tiana rosa 2511910021

STIKes BUSTANUL ULUM LANGSA


S1 KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang ini banyak bahan kimia dan berbagai campuran lain yang digunakan oleh manusia untuk
membuat makanan. Dengan campuran bahan kimia makanan akan terlihat lebih menarik dan
menghasilkan rasa yang lebih enak. Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membeli dan
mengkonsumsinya. Pada awalnya masyarakat belum menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh
bahan kimia tersebut, akan tetapi jika bahan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan
kerugian terhadap masyarakat itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya pada fisiknya tetapi
juga pada psikisnya

Begitu banyak masyarakat yang tercemar oleh bahan pengawet boraks dan formalin yang sangat
membahayakan ini. Akibat ulah manusia-manusia lain yang tidak berperikemanusiaan yang hanya
mengejar keuntungan semata, tanpa memperhitungkan orang yang mengkonsumsinya. Hal tersebut sangat
memprihatinkan karena masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang bahaya makanan yang
mengandung bahan kimia seperti formalin dan boraks. Kejadian seperti ini merupakan salah satu masalah
dan kerusakan bangsa yang harus diperbaiki. Apabila masalah ini terus berlarut dan tidak segera diatasi
akan berakibat di masa depan. Penanganan tersebut harus ada kerjasama antara pihak pemerintah dan
masyarakat. Dan sebagai generasi penerus sebaiknya kita mulai dari sekarang memberikan pengertian
kepada masyarakat akan bahaya formalin dan boraks.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara untuk mangetahui makanan yang mengandung boraks dan formalin?
2. Apa akibat dari penggunaan boraks dan formalin pada kesehatan?
3. Bagaimana cara menangani apabila terkena boraks dan formalin?

C.    Tujuan Penulisan

1.  Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin.


2. Mengetahui dampak penggunaan boraks dan formalin.
3. Mengetahui cara penanganan apabila terkena boraks dan formalin.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makanan yang mengandung boraks dan formalin

1. Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin:

1) Tahu
 Bentuknya sangat bagus.
  Kenyal tapi tidak padat.
  Tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam
kulkas.
 Bau agak menyengat.
 Aroma kedelai sudah tak nyala lagi.

2) Bakso
 Teksturnya sangat kenyal.
 Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai 5 hari.

3) Ikan
 Warna putih bersih.
 Kenyal.
 Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.
 Awet pada suhu kamar sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
 Tidak terasa bau amis ikan.

4) Ikan Asin
 Ikan berwarna bersih cerah.
 Tidak berbau khas ikan.
 Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25ºC).
 Tidak mudah hancur.
 Tidak dihinggapi lalat.
5) Ayam potong
 Berwarna putih bersih..
 Teksturnya kencang.
 Tidak disukai lalat.
 Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.

6) Mi basah
 Bau sedikit menyengat
 Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), tidak mudah putus, dan tidak lengket.
 Awet sampai dua hari dalam suhu kamar (25º Celsius), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es (10 derajat celsius).

2. Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks:

Cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks. Hanya lewat uji coba laboratorium,
semua bisa jelas. Namun dilihat dari luar tetap bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan
pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.

1. Mi basah
 Teksturnya kental.
 Terlihat lebih mengkilat.
 Tidak lengket.
 Dan tidak mudah putus.

2. Bakso
 Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks.
 Bila digigit akan kembali ke bentuk semula.
 Tahan lama atau awet beberapa hari.
 Bila dilempar ke lantai akan memantul seperti bola bekel.
 Warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi cenderung keputihan.
 Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata disemua bagian, baik di pinggir maupun
tengah.
3. Gula merah
 Sangat keras dan susah dibelah.
 Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

B. Dampak Penggunaan Boraks Dan Formalin Bagi Kesehatan

Boraks dan formalin berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi oleh manusia, karena
mengandung bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya dan tidak layak untuk dikonsumsi. Disini akan
dijelaskan tentang pengaruh-pengaruh boraks dan formalin bagi kesehatan.

I. Efek toksinnya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara komulatif dan penggunaannya
berulang-ulang.

Beberapa pengaruh boraks terhadap kesehatan:

1. Tanda dan gejala akut:


 Muntah-muntah
 Perut terasa sakit atau diare
 Konvulsi dan
 Depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)

2. Tanda dan gejala kronis:


 Nafsu makan menurun
 Gangguan pencernaan gangguan SSP: bingung dan bodoh
 Anemia, rambut rontok dan kanker.

II. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan:

3. Pengaruh jangka pendek (akut)


 Bila terhirup
 Iritasi pada hidung dan tenggorokan.
 Gangguan pernafasan.
 Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, serta batuk-  batuk.
 Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru, pembengkakan
paru.
 Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada yang
berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala mual dan muntah.
 Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

4. Bila terkena kulit


 Apabila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna.
 kulit akan menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.

5. Bila terkena mata


 Apabila terkena mta dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata merah, rasanya sakit,
gatal-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata.
 Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan
pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.

6. Bila tertelan
 Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, mual, muntah dan
diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi,
kejang, tidak sadar hingga koma.
 Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, system
susunan saraf pusat dan ginjal.
 Pangaruh jangka panjang

7. Bila terhirup
 Apabila terhirup dalam jangka lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan
pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lender hidung, mual, mengantuk, luka pada
ginjal dan sensitasi pada paru.
 Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah,   keseimbangan targanggu,
kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang.
 Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan
 Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.

8. Bila terkena kulit


 Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal dan memerah,
 Kerusakan pada jaringan tangan,
 Pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit,
 Terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.

9. Bila terkena mata


 Bahaya yang paling menonjol adalah terjadinya radang selaput mata.
 Menimbulkan iritasi pada mata.
 Mata akan menyebabkan mata merah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur,
bahkan kebutaan.

10. Bila tertelan


 Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan
kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan.
 Penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

Boraks dan formalin akan berguna dengan positif apabila digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi
kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat
berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun berbahaya, karena
ingin mencari keuntungan masih banyak produsen makanan yang tetap menggunakan boraks dan
formalin tanpa memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan produsen menggunakan  boraks dan
formalin sebagai bahan pengawet makanan karena kedua bahan kimia tersebut mudah digunakan dan
mudah didapat, serta harganya relative murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh
buruk pada kesehatan. Boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan
sehingga menghasilkan rupa yang bagus sehingga banyak anak-anak yang tertarik untuk
membelinya. Contohnya bakso dan kerupuk, bakso yang menggunakan boraks dan formalin memiliki
kekenyalan khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak daging. Sedangkan kerupuk yang
mengandung boraks apabila digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

C. Cara mencegah dan menangani apabila terkena boraks dan formalin

Bahan tambahan makanan sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila dikonsumsi
dalam konsentrasi yang tinggi, racunnya dapat mempengaruhi kerja saraf. Orang yang terkena formalin
dan boraks tersebut akan merasa malayang kemudian pingsan atau bahkan nyawanya bisa tidak
tertolong. Tidak harus menunggu bahan tersebut terakumulasi dalam tubuh, karena kejadiannya bisa
dalam waktu sesaat. Kita secara awam tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks
yang dianggap membahayakan. Lebih baik kita berhati-hati dan menghindari bahan kimia tersebut karena
pada konsentrasi rendah formalin dan boraks bisa mematikan mikkroflora baik maupun jahat dalam usus
sehingga mengganggu pencernaan. Jika jumlah bakteri dalam usus sangat sedikit, proses pembusukan sisa
makanan jadi lambat. Kemungkinan yang terjadi adalah anak yang mengkonsumsi boraks dan formalin
akan mengalami kesulitan buang air besar. Gangguan di pencernaan ini juga bisa berkembang ,enjadi
kanker usus besar atau kanker kolon dan daya tahan tubuh jadi menurun sehingga anak jadi mudah sakit.
Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang membantu proses penyerapan sari makanan, bila
enzim ini bersentuhan dengan formalin maka fungsinya tidak berjalan lagi. Akibatnya, anak akan
kekurangan gizi karena zat-zat dari makanannya tidak dapat diserap dengan baik. Berikut ini cara
mencegah dan menanganinya apabila terkena boraks dan formalin tersebut.

Cara mencegah apabila terkena boraks dan formalin:

a) Terhirup
 Untuk mencegah agar tidak terhirup ganakan alat pelindung pernafasan, seperti masker,
kain atau alat lainnya yang dapat mencegah kemungkinan masuknya formalin ke dalam
hidung atau mulut.
 Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap udara yang tahan ledakan.

b) Terkana mata
 Gunakan pelindung mata atau kacamata pengaman yang tahan terhadap percikan.
 Sediakan kran air untuk mencuci mata di tempat kerja yang berguna apabila terjadi
keadaan darurat.

c) Terkena kulit
 Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok.
 Gunakan sarung tangab yang tahan bahan kimia.

d) Bila tertelan
 Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja.
 Cuci tangan sebelum makan.
Cara untuk menangani apabila terkena boraks dan formalin:

a) Bila terhirup
 Jika aman memasuki daerah papara, pindahkan penderita ke tempat yang aman.
 Bila perlu, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan
buatan.
 Segera hubungi dokter.

b) Bila terkena kulit


 Lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena formalin.
 Cuci kulit selama 15-20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak da
dipastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa di kulit.
 Pada bagian yang terbakar, lindungi luka dengan pakaian yang kering, steril dan longgar.
 Bila perlu,segera hubungi dokter

c) Bila terkena mata


 Bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan.
 Pastikan tidak ada lagi sisa formalin di mata.aliri mata dengan larutan garam dapur 0,9
persen (seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segeas air) secara terus-
menerus sampai penderita siap dibawa ke rumah sakit.
 Segara bawa ke dokter.

d) Bila tertelan
 Bila diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit terdekat, karena
apabila dibiarkan dan tidak langsung ditangani bisa berakibat fatal bahkan  menimbulkan
kematian.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan

Berdasarkan hasil pencarian dan pemikiran bahaya boraks dan formalin, maka penulis mendapat simpulan
sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian boraks dan formalin.


2. Mengetahui bahaya yang di akibatkan oleh boraks dan formalin terhadap kesehatan
seseorang yang mengkonsumsinya.
3. Tahu dan bakso adalah makanan yang palimg sering menjadi sasaran penggunaan
boraks dan formalin.

B.   Saran

1. Masyarakat harus lebih teliti dalam memilih makanan yang mengandung bahan boraks maupun
formalin.

2. Berikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin tentang bahaya-bahayanya
apabila digunakan pada makanan dan tidak digunakan sesuai dengan fungsinya.

3. Kesadaran masyarakat untuk membantu dalam mencegah boraks dan formalin agar tidak digunakan
dalam produk makanan.
DAFTAR PUSTAKA

www.beritaindonesia.co.id
www.depkes.go.id
www.gizi.net

www.sdmuhcc.net

Anda mungkin juga menyukai