Anda di halaman 1dari 11

Makalah

MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK AYAM BURAS

“Analisis Usaha Ternak Ayam Buras 4.000 Ekor”

OLEH:

1. A. FAJAR KURNIAWAN AMRIS


2. A. MUH SIRWAN
3. ANDI YUSLINDA
4. ABDUL MUIZ B.U
5. ACHMAD RIZHALDI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
PANGKEP
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan

makalah ini. Makalah ini membahas tentang “Analisis Usaha Ternak Ayam Buras

4.000 Ekor” yang dibuat sebagai salah satu kriteria penilaian dalam rangkaian

kegiatan perkuliahan yang telah dilaksanakan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Harifuddin, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis Peternakan.

2. Dosen Program Studi Agribisnis Peternakan yang telah membantu kami dalam

jalannya kegiatan perkuliahan.

Penulis menyadari, dalam pelaksanaan perkuliahan maupun dalam

penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan. Hal tersebut

dikarenakan penulis hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.

Terlepas dari semua itu, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi bagi pembaca, selain dapat memberi wawasan yang lebih tentang analisis

usaha ayam buras dan saya juga berharap pembaca dapat memahami apa saja

yang harus diketahui pada pemeliharaan ayam buras. Aamiin.

Pangkep, 12 November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sulawesi Selatan (SULSEL) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang

memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah terutama dalam pengembangan

ternak di daerah tersebut. Salah satu ternak potensial yang umum dimiliki oleh

masyarakat di SULSEL adalah ternak ayam kampung. Menurut Ditjen Peternakan

dalam Zulkarnain (2008) menyebutkan bahwa dari 52,9 juta rumah tangga pertanian

di Indonesia, 60,9% (32,2 juta) diantaranya merupakan rumah tangga peternakan.

Dari jumlah tersebut 65,7% nya adalah rumah tangga yang melakukan ternak unggas.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa ternyata 98,5% atau 21,5 juta adalah rumah tangga

yang memiliki ternak ayam kampung sedangkan yang beternak ayam ras hanya 1,5%

saja atau 317.500 orang dimana dari jumlah tersebut 90% nya hanya sebagai pekerja

di peternakan bukan sebagai pemilik murni. Hal ini menandakan bahwa ternak ayam

kampung sangat menyentuh kehidupan masyarakat di Indonesia termasuk di NTT

dibandingkan dengan ternak ayam ras.

Pemeliharaan ternak ayam kampung di SULSEL saat ini masih bersifat

ekstensif tradisional. Menurut Henuk (2013), ternak ayam kampung yang dipelihara

dengan sistem ekstensif tradisional tidak membutuhkan biaya dalam proses

pemeliharaannya karena peternak hanya membiarkan ternak ayam kampungnya

berkeliaran disekitar rumah untuk mencari makan dengan jumlah kepemilikan setiap

rumah tangga berkisar antara 2 hingga 20 ekor. Menurut zulkarnain (2008) dan Piay

dkk., (2011) menyatakan bahwa produksi telur ayam buras/ayam kampung yang

dipelihara secara tradisional umumnya rendah yakni berkisar 30-60 butir/tahun, selain

itu untuk mendapatkan berat 1 kg memerlukan waktu 6 bulan dan bobot 2 kg dicapai
pada umur 12-16 bulan, serta ayam kampung rentan terhadap penyakit Newcastle

Disease sehingga tingkat mortalitasnya tinggi terutama pada anak ayam yang dapat

mencapai 100%. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pengintensifikasi usaha ternak

ayam kampung agar tercapai peningkatan populasi, produksi serta produktivitas dan

efisiensi usaha ayam kampung.

Berdasarkan masalah diatas maka dilakukan analisis usaha terkait dengan

usaha ayam buras sebanyak 4.000 ekor. Hal ini dilakukan demi memudahkan

peternak dalam mengetahui jumlah biaya dan jumlah keuntungan yang di peroleh dari

hasil usaha peternakan ayam buras yang dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut:
1. Bagaimana analisa usaha ayam buras sebanyak 4.000 ekor ?
BAB II
PEMABAHASAN

2.1. Anilisa Usaha Ayam Buras

A. Nama dan Jenis Usaha


Usaha Ternak Ayam Buras, yang nantinya akan menjadi sebuah
Perusahaan. Perusahaan ini merupakan usaha perorangan dimana pengurus usaha
adalah anggota-anggota keluarga terdekat, yaitu:
Pemilik / Pimpinan Usaha : Achmad Rizhaldi
Pengurus Harian : A. Fajar Kurniawan Amris
Total jumlah Karyawan : 1 orang
Usaha Ternak Ayam Buras ini akan di bangun dengan nama perusahaan
AGPER yang terletak di Kecamatan Mandlle, Kabupaten Pangkep, Provinsi
Sulawesi Selatan.Total kapasitas produksi ayam buras per periode 4.000 ekor.
B. Data Usaha

Nama Perusahaan : Agper

Lokasi Usaha : Mandalle Kab. Pangkep

Skala Usaha : 4.000 ekor

Kandang : Beton (2 Lantai)

Pemasaran : Melalui Broker

Sumber Dana : 1. Pribadi sebesar Rp 175.000.000,

2. Poultry shop untuk biaya operasional (Tanpa bunga)

Tujuan Usaha : 1. Sumber penghasilan

2. Untuk pemenuhan kebutuhan daging di masyarakat

Kendala Usaha : 1. Harga penjualan ayam yang turun naik (berfluktuasi)

2. Harga pakan (berfluktuasi)


C. Investasi dan Modal Kerja

1. Investasi

No Uraian Satuan Jml NB (Rp) NS (Rp) UE


1 Kandang Buah 1 87.317.000,00 4.365.850,00 20
2 Gasolek buah 4 2.400.000,00 400.000,00 4
3 Tab.Gas 12 Kg buah 4 1.200.000,00 220.000,00 1
4 Blower buah 4 6.000.000,00 1.200.000,00 5
5 Kabel meter 100 200.000,00 0,00 10
6 Vitting buah 18 54.000,00 0,00 5
7 Gembok buah 2 40.000,00 0,00 2
8 Tower air buah 1 1.250.000,00 250.000,00 10
9 Kran air buah 2 50.000,00 0,00 2
10 Pipa paralon batang 20 480.000,00 96.000,00 1
11 Tirai rol 1 450.000,00 90.000,00 2
12 Sekop buah 55.000,00 0,00 3
13 Bohlam buah 1 504.000,00 0,00 2

18
Jumlah 100.000.000,00

2. Modal Kerja
a. DOC MB 202 40 box @ Rp. 300.000,00 = Rp 12.000.000,00
b. Pakan BR I 200 zak @ Rp 265.000,00 = Rp 53.000.000,00
c. Obat-obatan/Vitamin dan Vaksin
Vaksin ND I Lasota 4 ampul dosis 1000 @ Rp. 28.000,00 = Rp. 112.000,00
Vaksin Gumboro 4 ampul dosis 1000 @ Rp.125.000, = Rp. 500.000,00
4. Supervit Forte Rp 11.500 / 100 gram
Bulan I 240 gram = Rp. 27.720,00
Bulan II 480 gram = Rp 55.440,00
Bulan III 720 gram = Rp 83.160,00
5. Hemidok (Obat CRD) Rp 42.500/100 gram
Bulan III 750 gram = Rp. 318.750,00
6. DES-HP 1 Liter @ Rp 46.250,00 = Rp. 46.250,00
7. Dalmat 100 ml @ Rp 45.000,00 = Rp. 45.000,00
8. Formalin 37% 1 liter @ Rp 17.000,00 = Rp. 17.000,00
d. Sekam 2 Truk @ Rp 400.000,00 = Rp. 800.000,00
e. Tempat pakan 72 buah = Rp. 1.800.000,00
f. Tempat minum 48 buah = Rp. 3.120.000,00
g. Ember 4 buah @ Rp 15.000,00 = Rp. 60.000,00
h. Listrik 1 bulan = Rp. 300.000,00
i. Air 1 bulan = Rp. 200.000,00
j. Isi tabung gas 4 buah @ Rp 75.000,00 = Rp. 300.000,00
k. Gaji pegawai 1 orang/periode = Rp. 1.100.000,00 +
l. Jumlah Modal Kerja = Rp. 73.997.320,00

Jumlah Investasi + Modal Kerja = Rp 100.000.000,00 + Rp 73.997.320,00


= Rp 173.997.320,00

3. Perkiraan Hasil Usaha


A. Input Tetap

Penyusutan / Tahun = NB – NS
UE
a. Kandang = Rp. 87.317.000,00 – Rp. 4.365.850,00 = Rp. 4.147.557,00
20
b. Gasolek = Rp. 2.400.000,00 – Rp. 400.000,00 = Rp. 500.000,00
4
c. Tabung Gas = Rp. 1.200.000,00 – Rp. 220.000,00 = Rp. 980.000,00
1
d. Blower = Rp. 6.000.000,00 - Rp 1.200.000,00 = Rp. 960.000,00
5
e. Kabel = Rp. 200.000,00 – Rp. 0,00 = Rp. 20.000,00
10
f. Vitting = Rp. 54.000,00 – Rp.0,00 = Rp. 10.800,00
5
g. Gembok = Rp. 40.000,00 – Rp. 0,00 = Rp. 20.000,00
2
h. Tower air = Rp. 1.250.000,00 – Rp. 250.000,00 = Rp. 100.000,00
10
i. Kran Air = Rp. 50.000,00 – Rp. 0,00 = Rp. 25.000,00
2

j. Pipa Paralon = Rp. 480.000,00 – Rp. 96.000,00 = Rp. 384.000,00


1
k. Tirai = Rp. 490.000,00 – Rp. 90.000,00 = Rp. 200.000,00
2
l. Sekop = Rp. 55.000,00 – Rp. 0,00 = Rp. 18.333,33
3
m. Bohlam = Rp 504.000,00 – Rp. 0,00 = Rp 252.600,00 +
2
Jumlah Penyusutan / Tahun = Rp. 7.618.290,30
Penyusutan / Periode = 5 x Rp. 7.618.290,30
4
= Rp. 9.522.862,87

Jumlah Input Tetap = Penyusutan/Periode


= Rp. 9.522.862,87

B. Input Variable

a. DOC MB 202 40 box @ Rp. 300.000,00 = Rp 12.000.000,00


b.Pakan BR I 200 zak @ Rp 265.000,00 = Rp 53.000.000,00
c. Obat-obatan/Vitamin dan Vaksin
1. Vaksin ND I Lasota 4 ampul dosis 1000 @ Rp 28.000,00
= Rp 112.000,00
2. Vaksin Gumboro 4 ampul dosis 1000 @ Rp 125.000,00
= Rp 500.000,00
3. Supervit Forte Rp 11.500 / 100 gram
Bulan I 240 gram = Rp 27.720,00
Bulan II 480 gram = Rp 55.440,00
Bulan III 720 gram = Rp 83.160,00
4. Hemidok (Obat CRD) Rp 42.500/100 gram
Bulan III 750 gram = Rp 318.750,00
5. DES-HP 1 Liter @ Rp 46.250,00 = Rp 46.250,00
6. Dalmat 100 ml @ Rp 45.000,00 = Rp 45.000,00
7. Formalin 37% 1 liter @ Rp 17.000,00 = Rp 17.000,00
d. Sekam 2 Truk @ Rp 400.000,00 = Rp 800.000,00
e. Tempat pakan 72 buah = Rp 1.800.000,00
f. Tempat minum 48 buah = Rp 3.120.000,00
g. Ember 4 buah @ Rp 15.000,00 = Rp 60.000,00
h. Listrik 1 bulan = Rp 300.000,00
i. Air 1 bulan = Rp 200.000,00
j. Isi tabung gas 4 buah @ Rp 75.000,00 = Rp 300.000,00
k. Gaji pegawai 1 orang/periode = Rp 1.100.000,00 +
Jumlah Modal Kerja = Rp 73.997.320,00

Total Input = Input Tetap + Input Variable


= Rp 9.522.862,87 + Rp 73.997.320,00
= Rp 83.520.182,87
C. Output
Output Utama
a. Jumlah ayam mula-mula = 4000 ekor
b. Mortalitas = 2 % x 4000 = 80 ekor
c. Jumlah ayam yang terjual = 4000 ekor - 80 ekor = 3920 ekor
d. Berat badan rata-rata = 1,1 kg
e. Harga ayam per kilogram = Rp 30.000,00

Hasil Output Utama = 3920 ekor x 1,1 kg x Rp 30.000,00


= Rp 129.360.000,00

Output Sampingan
Penjualan feses 2 truk @ Rp 400.000,00 = Rp 800.000,00
Penjualan karung pakan 200 buah @ Rp 2000 = Rp 400.000,00 +
Hasil Output Sampingan = Rp 1.200.000,00

Total Output = Output Utama + Output Sampingan


= Rp 129.360.000,00+ Rp 1.200.000,00
= Rp 130.560.000,00

D. Perhitungan
1. Pendapatan Pegelola (PP)
PP = Output Total - Input Total
= Rp 130.560.000,00 - Rp 83.520.182,87
= Rp 47.039.817,13 (Laba)

2. Feed Convertion Ratio (FCR)


FCR = Jumlah Pakan Keseluruhan
Jumlah BB Keseluruhan
= 10.000 kg
4.312 kg
= 2,3

3. Indeks Produksi (IP)


IP = % Ayam Terjual x BB X 100
FCR x Lama Pemeliharaan
= 98 % x 1,1 kg x 100
2,3 x 90
= 1.078 x 100
207
= 520.77
4. BEP (Break Even Point)
Biaya Tetap = Rp. 100.000.000,00
Biaya Variabel = Rp. 73.997.320,00
Total penjualan = 4.312 kg

100.000.000,00
Biaya Tetap Unit = = 23.191 kg
4.312
73.997.320,00
Biaya Variabel Unit = = 17.160 kg
4.312
100.000.000,00
BEP unit = = 7.788 kg
30.000−17160
100.000.000,00
BEP Rupiah = 73.997.320 = Rp. 232.558.139,00
1−
129.360.000
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan analisis usaha yang ada pada Peternakan Ayam

buras di perusahaan agper desa Mandalle Kabupaten Pangkep dengan skala 4.000

ekor dinyatakan untung dengan besar keuntungan Rp 47.039.817,13 (Laba) per

periode yaitu 3 bulan

4.2. Saran

Sebaiknya usaha analisis usaha ternak ayam buras dilakukan pada usaha

yang berada di masyarakat sekitar yang memiliki usaha peternakan, agar dapat

membuat mahasiswa menjadi lebih paham alur dari usaha yang sedang dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai