OLEH:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
makalah ini. Makalah ini membahas tentang “Analisis Usaha Ternak Ayam Buras
4.000 Ekor” yang dibuat sebagai salah satu kriteria penilaian dalam rangkaian
1. Bapak Dr. Ir. Harifuddin, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis Peternakan.
2. Dosen Program Studi Agribisnis Peternakan yang telah membantu kami dalam
dikarenakan penulis hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.
Terlepas dari semua itu, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi bagi pembaca, selain dapat memberi wawasan yang lebih tentang analisis
usaha ayam buras dan saya juga berharap pembaca dapat memahami apa saja
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ternak di daerah tersebut. Salah satu ternak potensial yang umum dimiliki oleh
dalam Zulkarnain (2008) menyebutkan bahwa dari 52,9 juta rumah tangga pertanian
Dari jumlah tersebut 65,7% nya adalah rumah tangga yang melakukan ternak unggas.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa ternyata 98,5% atau 21,5 juta adalah rumah tangga
yang memiliki ternak ayam kampung sedangkan yang beternak ayam ras hanya 1,5%
saja atau 317.500 orang dimana dari jumlah tersebut 90% nya hanya sebagai pekerja
di peternakan bukan sebagai pemilik murni. Hal ini menandakan bahwa ternak ayam
ekstensif tradisional. Menurut Henuk (2013), ternak ayam kampung yang dipelihara
berkeliaran disekitar rumah untuk mencari makan dengan jumlah kepemilikan setiap
rumah tangga berkisar antara 2 hingga 20 ekor. Menurut zulkarnain (2008) dan Piay
dkk., (2011) menyatakan bahwa produksi telur ayam buras/ayam kampung yang
dipelihara secara tradisional umumnya rendah yakni berkisar 30-60 butir/tahun, selain
itu untuk mendapatkan berat 1 kg memerlukan waktu 6 bulan dan bobot 2 kg dicapai
pada umur 12-16 bulan, serta ayam kampung rentan terhadap penyakit Newcastle
Disease sehingga tingkat mortalitasnya tinggi terutama pada anak ayam yang dapat
mencapai 100%. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pengintensifikasi usaha ternak
ayam kampung agar tercapai peningkatan populasi, produksi serta produktivitas dan
usaha ayam buras sebanyak 4.000 ekor. Hal ini dilakukan demi memudahkan
peternak dalam mengetahui jumlah biaya dan jumlah keuntungan yang di peroleh dari
B. Rumusan Masalah
1. Investasi
18
Jumlah 100.000.000,00
2. Modal Kerja
a. DOC MB 202 40 box @ Rp. 300.000,00 = Rp 12.000.000,00
b. Pakan BR I 200 zak @ Rp 265.000,00 = Rp 53.000.000,00
c. Obat-obatan/Vitamin dan Vaksin
Vaksin ND I Lasota 4 ampul dosis 1000 @ Rp. 28.000,00 = Rp. 112.000,00
Vaksin Gumboro 4 ampul dosis 1000 @ Rp.125.000, = Rp. 500.000,00
4. Supervit Forte Rp 11.500 / 100 gram
Bulan I 240 gram = Rp. 27.720,00
Bulan II 480 gram = Rp 55.440,00
Bulan III 720 gram = Rp 83.160,00
5. Hemidok (Obat CRD) Rp 42.500/100 gram
Bulan III 750 gram = Rp. 318.750,00
6. DES-HP 1 Liter @ Rp 46.250,00 = Rp. 46.250,00
7. Dalmat 100 ml @ Rp 45.000,00 = Rp. 45.000,00
8. Formalin 37% 1 liter @ Rp 17.000,00 = Rp. 17.000,00
d. Sekam 2 Truk @ Rp 400.000,00 = Rp. 800.000,00
e. Tempat pakan 72 buah = Rp. 1.800.000,00
f. Tempat minum 48 buah = Rp. 3.120.000,00
g. Ember 4 buah @ Rp 15.000,00 = Rp. 60.000,00
h. Listrik 1 bulan = Rp. 300.000,00
i. Air 1 bulan = Rp. 200.000,00
j. Isi tabung gas 4 buah @ Rp 75.000,00 = Rp. 300.000,00
k. Gaji pegawai 1 orang/periode = Rp. 1.100.000,00 +
l. Jumlah Modal Kerja = Rp. 73.997.320,00
Penyusutan / Tahun = NB – NS
UE
a. Kandang = Rp. 87.317.000,00 – Rp. 4.365.850,00 = Rp. 4.147.557,00
20
b. Gasolek = Rp. 2.400.000,00 – Rp. 400.000,00 = Rp. 500.000,00
4
c. Tabung Gas = Rp. 1.200.000,00 – Rp. 220.000,00 = Rp. 980.000,00
1
d. Blower = Rp. 6.000.000,00 - Rp 1.200.000,00 = Rp. 960.000,00
5
e. Kabel = Rp. 200.000,00 – Rp. 0,00 = Rp. 20.000,00
10
f. Vitting = Rp. 54.000,00 – Rp.0,00 = Rp. 10.800,00
5
g. Gembok = Rp. 40.000,00 – Rp. 0,00 = Rp. 20.000,00
2
h. Tower air = Rp. 1.250.000,00 – Rp. 250.000,00 = Rp. 100.000,00
10
i. Kran Air = Rp. 50.000,00 – Rp. 0,00 = Rp. 25.000,00
2
B. Input Variable
Output Sampingan
Penjualan feses 2 truk @ Rp 400.000,00 = Rp 800.000,00
Penjualan karung pakan 200 buah @ Rp 2000 = Rp 400.000,00 +
Hasil Output Sampingan = Rp 1.200.000,00
D. Perhitungan
1. Pendapatan Pegelola (PP)
PP = Output Total - Input Total
= Rp 130.560.000,00 - Rp 83.520.182,87
= Rp 47.039.817,13 (Laba)
100.000.000,00
Biaya Tetap Unit = = 23.191 kg
4.312
73.997.320,00
Biaya Variabel Unit = = 17.160 kg
4.312
100.000.000,00
BEP unit = = 7.788 kg
30.000−17160
100.000.000,00
BEP Rupiah = 73.997.320 = Rp. 232.558.139,00
1−
129.360.000
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
buras di perusahaan agper desa Mandalle Kabupaten Pangkep dengan skala 4.000
4.2. Saran
Sebaiknya usaha analisis usaha ternak ayam buras dilakukan pada usaha
yang berada di masyarakat sekitar yang memiliki usaha peternakan, agar dapat
membuat mahasiswa menjadi lebih paham alur dari usaha yang sedang dijalankan.