Anda di halaman 1dari 5

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ANALISA USAHA AYAM POTONG PERUSAHAAN


HOLANDIA

Disusun oleh
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dengan bertambahnya jumlah penduduk saat ini mengakibatkan kebutuhan konsumsi daging ayam
juga mengalami peningkatan. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Bengkalis menyebutkan bahwa rata-
rata kebutuhan konsumsi daging ayam setiap tahun mengalami kenaikan sebesar rata-rata 1%.
Kebutuhan ayam potong di jayapura dipenuhi oleh perusahaan besar yang bergerak dibidang mitra
peternakan ayam Lokal ,.Akan tetapi supply yang sudah banyak ini masih dirasakan kurang.

Suatu usaha perlu dilakukan studi kelayakan bisnis agar dapat dikeathui apakah usaha tersebut
masih layak untuk dipertahankan atau tidak .

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaiamana kelayakan usaha ayam potong HOLANDIA ditinjau dari aspek finansialnya

1.3TUJUAN PENELITIA

1. Menganalisis kelayakan finansial usaha ayam potong HOLANDIA

1.4MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai sumbangan pemikiran kepada perternak ayam potong (lokal) dalam menetukan
perekmbangan dan kelayakan finansial usaha yang telah dijalankan

1.5METODE PENGUMPULAN DATA

1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara ke peternak ayam potong (lokal)
HOLANDIA

BAB II

KAJIAN TEORI

STUDI KELAYAKAN USAHA

Biaya dan penerimaan

Biaya bagi perusahaan adalah nilai faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
output (Boediono, 1980). Biaya bagi perusahaan yang berproduksi didefinisikan sebagai nilai input
yang digunakan untuk menghasilkan output. Menurut Soekartawi et al. (1986), biaya produksi
merupakan pengeluaran yang digunakan untuk suatu proses produksi tanaman atau ternak dalam
usahatani. Biaya produksi dalam usahatani menurut Hernanto (1995) dapat dibedakan berdasarkan
1. Jumlah output yang dikeluarkan terdiri dari
a. Biaya tetap adalah biaya yang besar-kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya
produksi, misalnya pajak tanah, sewa tanah, penyusutan alat-alat bangunan
peternakan dan bunga pinjaman.
b. Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan langsung dengan jumlah produksi,
misalnya pengeluaran untuk bibit, obat-obatan dan biaya tenaga kerja.
2. Biaya yang langsung dikeluarkan dan diperhitungkan terdiri dari
a. Biaya tunai adalah biaya tetap dan biaya variabel yang dibayar tunai. Biaya tunai ini
digunakan untuk melihat pengalokasian modal yang dimiliki oleh peternak
b. Biaya tidak tunai (diperhitungkan) adalah biaya penyusutan alat-alat peternakan,
sewa lahan milik sendiri dan tenaga kerja keluarga. Biaya tidak tunai ini melihat
bagaimana manajemen usaha tersebut

penerimaan dalam usaha peternakan ayam broiler terdiri dari

1. Hasil produksi utama berupa penjualan ayam broiler, baik dalam kondisi hidup maupun
dalam bentuk karkas.
2. Hasil sampingan yaitu berupa kotoran ayam atau alas litter yang laku dijual kepada petani
sayur-mayur atau petani palawija.

ANALISIS FINANIAL

Aspek finansial berkaitan dengan bagaimana menentukan kebutuhan jumlah dana dan
pengalokasiannya serta mencari sumber dana yang bersangkutansecara efisien, sehingga
memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor (Ibrahim, 2003) Kelayakan dari
suatu kegiatan usaha diperhitungkan atas dasar besarnya laba finansial yang diharapkan. Kegiatan
usaha dikatakan layak jika memberikan keuntungan finansial, sebaliknya kegiatan usaha dikatakan
tidak layak apabila usaha tersebut tidak memberikan keuntungan finansial (Gittinger, 1986)
BAB III

ANALISIS USAHA

Data proyek

Nama perusahaan : HOLANDIA

Lokasi usaha : pasar induk yotefa abepura

Kandang : beton (2 lantai )

Sumber dana : dari bank sebsar Rp. 100.000.000,00 dengan bunga 15% pertahun

INVESTASI DAN MODAL KERJA

1. Investasi

no URAIAN SATUAN JMLH NB (RP) NS (RP) UE

1 Kandang buah 1 87.317.000 4.365.850 20

2 Gasolek buah 4 2.400.000 400.000 4

3 Tab. Gas 12kg buah 4 1.200.000 220.000 1

4 Blower buah 4 6.000.000 1.200.000 5

5 Kabel meter 100 200.000 0 10

6 Vitting buah 18 54.000 0 5

7 Gembok buah 2 40.000 0 2

8 Tower air buah 1 1.250.000 250.000 10

9 Kran air buah 2 50.000 0 2

10 Pipa paralon batang 20 480.000 96.000 1

11 Tirai rol 1 450.000 90.000 2

12 Sekop Buah 1 55.000 0 3

13 Bohlam buah 1 504.000 0 2

18

Jumlah 100.000.000
MODAL KERJA
a. DOC MB 202 40box @300.000 = Rp 12.000.000
b. Pakan BR 1 200 zak @ 265.000 = Rp 53.000.000
c. Obat obattan / vitamin dan vaksin
1) Vaksin ND 1 lasota 4 ampul dosis 1000
@rp 28.000 = Rp 112.000
2) Vaksin ND II 4 ampul dosis 1000
@Rp 28.000 = Rp. 112.000
3) Vaksin Gumboro 4 ampul dosis 1000
@ Rp 125.000 = Rp 500.000
4) Supervit forte Rp 11.500/ 100 gram
Minggu I 240 gram = Rp 27.720
Minggu II 480 gram = Rp 55.440
Minggu III 720 gram = Rp 83.160
5) Hemidok (obat CRD) Rp 42.500/100gram
Minggu III 750 gram = Rp 318.750
6) DES-HP 1 liter @ Rp 46.250 = Rp 46.250
7) Dalmat 100ml @ 45.000 = rp 45.000
8) Formalin 37% 1 liter @17.000 =rp 17.000
d. Sekam 2 truk @Rp 400.000 =Rp 800.000
e. Tempat pakan 72 buah = Rp 1.800.000
f. Tempat minum 48 buah =Rp 3.120.000
g. Ember 4 buah @Rp 15.000 = Rp 60.000
h. Listrik 1 bulan = Rp 300.000
i. Air 1 bulan = Rp 200.000
j. Isi tabung gas 4 buah @75.000 = Rp. 300.000
k. Gaji pegawai 1 orang/periode = Rp 1.100.000
l. Jumlah Modal Kerja = RP 73.997.320

Jumlah investasi + modal kerja


= Rp 100.000 + Rp 73.997 320
= Rp. 173.997.320

Anda mungkin juga menyukai