Bernardus Bili Dendo1), Nonok Supartini, S.Pt, M.P, Erik Priyo Santoso, S.Pt,
M.P2). 1) Mahasiswa peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Tribuwana
Tunggadewi, 2) Dosen PS Peterakan, Fakultas Pertanian Universitas Tribuwana
Tunggadewi
ABSTRAK
Mahasiswa Peternakan 1
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com
PENDAHULUAN kelayakan suatu usaha peternakan
ayam petelur.
Ayam petelur merupakan Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
salah satu jenis ternak unggas yang merupakan kegiatan yang dapat
cukup berkembang di Jawa menjawab pertanyaan-pertanyaan
Timur.Usaha peternakan ayam tersebut pada Usaha Ternak petelur,
petelur merupakan usaha yang dapat karena Studi Kelayakan Bisnis
menghasilkan perputaran modal (SKB) adalah suatu kegiatan yang
yang cepat dan harga telurnya yang mempelajari secara mendalam
relatif murah sehingga mudah tentang suatu usaha atau bisnis yang
terjangkau oleh lapisan akan dijalankan, dalam rangka
masyarakat.Menurut data statistik menentukan layak atau tidak usaha
peternakan dan kesehatanhewan tersebut dijalankan.Berbagai elemen
(2011), bahwa konsumsi utama yang harus dimasukkan
peroteinhewani penduduk Indonesia dalam analisis kelayakan keuangan
yang berasal dari telur ayam telah meliputi kebutuhan modal awal,
meningkat dari 0,016 kg/kapita/hari perkiraan pendapatan, dan
pada tahun 2009 menjadi 0,0184 pengembalian atas investasi.
kg/kapita/hari pada tahun 2010. Berpijak dari keadaan di atas
Namun demikian usaha peternakan maka diperlukan suatu analisis
ayam petelur tersebut masih sangat kelayakan usaha ekonomi (benefit
fluktuatif harganya.Sehingga usaha cost ratio, return of margin,) pada
peternakan ayam petelur sangat Ilwa Farm untuk mengetahui
rentan dalam perkembangannya, seberapa besar tingkat keberhasilan
karena itu peluang untuk mendapat dari usaha peternakan ayam petelur
keuntungan ataupun kerugian juga tersebut.
sangat besar kemungkinannya dan
tidak sedikit usaha peternakan yang
mengalami kerugian tersebut dan METODE PENELITIAN
pada akhirnya menutup usahanya.
Upaya memperoleh Data yang dikumpulkan
keuntungan yang besar dan meliputi data primer yaitu data
berkelanjutan merupakan sasaran sekunder.Data primer diperoleh
utama bagi semua kegiatan usaha dengan wawancara langsung dengan
termasuk di dalamnya usaha peternak sebagai responden di lokasi
peternakan ayam petelur, yang pada peternakan yang berpedoman pada
akhirnya akan meningkatkan daftar pertanyaan.Data sekunder
kesejahteraan bagi pelaku usaha yaitu data yang diperoleh dari situs-
peternakan ayam petelur tersebut. situs internet, studi pustaka, laporan-
Untuk mencapai sasaran tersebut laporan dari instansi yang
perlu adanya langkah upaya, salah berhubungan dengan penelitian.
satu diantaranya dengan mengetahui Metode penentuan sampel dilakukan
Mahasiswa Peternakan 2
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com
dengan menggunakan pendekatan B/C Ratio < 1 berartiuasaha
studi kasus pada perusahaan tersebut tidak layak
peternakan ayam ras petelur CV. B/C Ratio = 1 berarti usaha
Ilwa Farm. tersebut impas
5. ROI (Return On Investment)
Variabel Penelitian ROI = ( Total Penjualan –
Adapun variabel yang diamati Investasi ) / Investasi x 100%
dalam penelitian ini adalah sebagai 6. Break Even Point ( BEP )
berikut : Break Even Point( BEP )
1. Total Biaya Produksi adalah kondisi dimana suatu
Total Biaya produksi atau total usaha dinyatakan tidak untung
pengeluranyaitu biaya-biaya dan tidak rugi yang di sebut
yang dikeluarkan untuk titik impas. BEP harga
menghasilkan suatu produk, produksi, dimana diperoleh
yang diperoleh dengan cara dari hasil pembagian total
menghitung : Biaya bibit, biaya produksi dengan berat
biaya pakan, biaya obat- ayam (Kg). Diperoleh
obatan,biaya sewa lahan,
biaya perbaikan dan peralatan Analisis Data
kandang. Dan biaya fumigasi Data yang dikumpulkan
2. Total Hasil Produksi ditabulasi dan dianalisis dengan
Total Hasil Produksi atau total menggunakan pendekatan model
penerimaan yaitu seluruh analisis deskriptif dan
produk yang dihasilkan dalam matematik.Pendekatan analisis
kegitan ekonomi yang deskriptif dimaksudkan untuk
diperoleh dengan cara menguraikan data kualitatif yang
menghitung harga jual ayam diformulasikan dalam bentuk
dan penjualan kotoran ayam tabelaris ataupun persentase.
3. Laba / rugi Pendekatan model analisis
Keuntungan ( laba ) suatu matematik dimaksudkan untuk
usaha dapat diperoleh menganalisis alokasi biaya produksi
dengan cara K = TR-TC, dan tingkat keuntungan (profit) pada
dimana K = Keuntungan, TR perusahaan ayam ras petelur CV.
= Total penerimaan, TC = Ilwa Farm melalui model analisis
Total pengeluran keuntungan (profit), Return Of
4. B/C Ratio Invesment(ROI), B/C Ratio dan BEP
(Break Even Point).
KEUNTUNGAN
B/C RATIO = 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐵𝐼𝐴𝑌𝐴
Keterangan
B/C Ratio > 1 berarti usaha
tersebut layak
Mahasiswa Peternakan 3
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com
HASIL DAN PEMBAHASAN Fasilitas CV Ilwa Farm
Laba/Rugi
Mahasiswa Peternakan 5
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com
BEP (Break Even Point) Kesimpulan
Break even point adalah titik pulang Berdasarkan hasil penelitian,
pokok, dimana total revenue =total maka dapat disusun kesimpulan
cost. Dilihat dari jangka waktu sebagai berikut:
pelaksanaan sebuah proyek,
terjadinya titik pulang pokok atau TR 1) Total biaya yang harus
= TC tergantung pada lama arus dikeluarkan oleh Ilwa farm dalam
penerimaan sebuah proyek dapat satu dalam satu periode produksi
menutupi segala biaya operasi dan ayam. biaya tetap peternakan
pemeliharaan beserta biaya modal Ilwa Farm dalam satu kali
lainya periode masa produksi adalah
Tabel 4.19 BEP harga telur Utuh Rp. 1.982.858.083. Biaya
dan BEP hasil Telur Utuh Ilwa Farm tersebut terdiri dari biaya bibit,
biaya kandang, gaji karyawan,
Keterangan Jumlah
listrik, bahan bakar, biaya
Biaya Produksi Rp perlengkapan kandang,
(Rp) 3.315.084.053 penyusutan nilai kandang dan
Hasil Produksi Rp. pajak.
per periode 10.516.378.000 2) Pendapatan Ilwa farm berasal
Rata-Rata Harga Rp. 17.000 dari beberapa sumber yaitu
Jual per Kg telur penjualan telur utuh, penjualan
Utuh telur retak, penjualan pupuk
Produksi Telur 588.000 kandang, dan penjualan ayam
Utuh (Kg) Kg/periode afkir. Pendapatan CV Ilwa Farm
BEP Harga Rp. 5.637 dalam satu periode adalah Rp.
BEP Hasil (Kg) 195.004 kg 10. 516.378.000. Jumlah tersebut
terdiri dari penjualan telur utuh
sebesar Rp. 9.996.000.000,
Break Even Point (BEP) penjualan telur retak Rp.
adalah kondisi dimana suatu usaha 58.800.000, penjualan pupuk
dinyatakan tidak untung dan tidak kandang Rp. 378.378.000 dan
rugi yang di sebut titik impas. BEP penjualan ayam afkir Rp.
harga produksi, dimana diperoleh 83.200.000.
dari hasil pembagian total biaya 3) Laba peternakan Ilwa Blitar
produksi dengan berat ayam (Kg). adalah Rp. 7.201.293.947 per
Nilai untuk BEP peternakan Ilwa periode. Sehingga rata-rata
Farm mencapai titik impas pada saat pendapatan peternakan Ilwa
produksi telur ke 195.004 kg. Dan Farm selama satu bulan adalah
harga telur di peternakan Ilwa Farm Rp.342.918.759.
mencapai titik impas pada harga Rp. 4) Hasil perhitungan B/C Ratio
5.637. didapatkan nilai sebesar 3,1 yang
berarti nilai hitung B/C Ratio
Mahasiswa Peternakan 6
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com
Ilwa farm Blitar adalah > 1 tingkat konsumsi pakan yang
berarti usaha tersebut layak untuk ideal agar tidak mengalami
diusahakan. kerugian dimana biaya produksi
5) Nilai ROI adalah 2.1% (khususnya konsumsi pakan)
sedangkan tingkat suku bunga lebih besar dari tingkat produksi
yang berlaku adalah 1.15% per telur.
tahun. Sehingga dapat 2) perusahaan juga dapat
disimpulkan bahwa usaha meningkatkan keuntungan yang
peternakan ayam Ilwa Farm diperolehnya dengan cara
layak diusahakan. menambah jumlah ayam petelur
6) Nilai untuk BEP peternakan Ilwa pada periode waktu berikutnya,
Farm mencapai titik impas pada dimana pada awalnya ayam
saat produksi telur ke 195.004 hanya berjumlah 26.000 ekor
kg. Dan harga telur di peternakan menjadi lebih banyak, selain itu
Ilwa Farm mencapai titik impas sebaiknya juga membagi ayam ke
pada harga Rp. 5.637. dalam beberapa periode usia
7) Rata-rata produksi telur CV Ilwa ayam guna menjaga siklus usia
farm dalam satu hari adalah 827 ayam sehingga dapat
butir/hari. Standart strain untuk memperbaiki kualitas telur hasil
produksi telur perhari adalah 82- produksinya.
85%. Hasil produksi telur per 3) Untuk dapat menurunkan tingkat
hari CV Ilwa Farm mencapai jumlah BEP serta mempercepat
89,9% sehingga dapat dikatakan pencapaian titik BEP, sebaiknya
bahwa ayam dalam masa dapat dilakukan dengan cara
produktif sehingga dapat meningkatkan harga jual telur
meghasilkan telur yang melalui cara pendistribusian hasil
memenuhi standar minimum produksi langsung ke pasar tanpa
yaitu 21,4 kg/ayam per satu kali melalui perantara/tengkulak/
masa periode. pengepul/distributor karena harga
jualnya relatif lebih tinggi. Selain
Saran itu juga dapat dilakukan dengan
cara menurunkan total biaya
Saran yang dapat dikemukakan produksi, seperti pengurangan
pada penelitian ini antara lain konsumsi pakan setelah ayam
adalah: melewati masa titik puncak
1) Sebaiknya pihak perusahaan produksi telurnya.
dapat meningkatkan usahanya
yang memiliki kinerja baik dan
layak selama ini, jika dilihat dari
harga pakan yang cenderung naik
maka akan lebih baik menjaga
Mahasiswa Peternakan 7
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com
DAFTAR PUSTAKA Kasmir dan jakfar, 2003.Studi
Abidin, Z, 2003. Meningkatkan Kelayakan Bisnis, Jakarta:
Produktivitas Ayam Ras Prenada Media.
Petelur. Cetakan ke -1. Kadarsan, H. W. 1995. Keuangan
Agromedia Pustaka, Jakarta. Pertanian dan Pembiayaan
Asnawi, A. 2009.Perbedaan PerusahaanAgribisnis.PT.
Tingkat Keuntungan Usaha Gramedia Pustaka Utama,
Peternakan Ayam Ras Jakarta.
Petelur Antara Sebelum dan Kadarsan, Halimah W. 2000.
Sesudah Memperoleh Kredit Keuangan Pertanian dan
PT. BRI di Kabupaten Pembiayaan Perusahaan.
Pinrang.Buletin Ilmu Penerbit Perpustakaan
Peternakan dan Perikanan, Nasional RI ISBN: 979 –
Vol. XIII(1), Januari 2009. 9316 – 23 - 5. Jakarta.
EdySularso, Budi Hartono Dan Kartasudjana, R. 2006.
Hari Dwi Utami. 2013. Manajemen Ternak Unggas.
Analisis Ekonomi Usaha FakultasPeternakan.
Peternakan Ayam Petelur di Universitas Padjajaran Press,
UD. HsIndra Jaya Desa Bandung.
Ponggok Kecamatan Kartasudjana, Ruhyat dan
Ponggok Kabupaten Blitar. Suprijatna Edjeng,
Jurnal FakultasPeternakan, 2006.Manajemen Ternak
Universitas Unggas,
BrawijayaMalang. Bandung.
Himawati, D. 2006. Analisis Kadriah. 1994. Teori Ekonomi
ResikoFinansial Usaha Mikro. Edisi Revisi.
Peternakan Ayam Pedaging Lembaga Penerbit. Fakultas
pada Peternakan Plasma Ekonomi Universitas
Kemitraan KUD “Sari Indonesia.
Bumi” di Kecamatan Karo- karo et al.1995. Tingkat
Bululawang Kabupaten Pendapatan Usaha Kereman
Malang.FakultasPeternakan Sapi Aceh (the level of
Universitas Brawijaya income from aceh cattle
Malang. fattening scheme). jppsvol 1
Jaerson, S. tati dan M. Fathorrozi. no. 5, januari 1995.
2003. Ekonomi Mikro Kotler, Philip. 2000. Manajemen
Dilengkapi Beberapa Bentuk Pemasaran. New York:
Fungsi Produksi. Penerbit McGraw Hill.
Salemba Empat. Jakarta. Rasyaf, M., 1994.Makanan Ayam
Broiler. Kanisius,
Yogyakarta.
Mahasiswa Peternakan 8
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com
Mariyah, 2010.Analisis Finansial Soekartawi, 2003.Agribisnis
Budidaya Ayam Petelur di (Teori dan Aplikasinya).PT.
Kalimantan Raja Grafindo Persada.
Timur.Jurnal Agribisnis, Vol Jakarta.
.7No.2. (online)/agribisnisfp Soekartawi.1995. Analisis Usaha
umjurnal.files.wordpress.co Tani. Universitas Indonesia
m/2012/03/jurnal-vol-7-no- Press, Jakarta.
2-mariyah1.pdf. Diakses Soepranianondo, K., R. Sidik, D.S.
tanggal 1 Maret 2013 Nazar, S. Hidanah, Pratisto
dan S.H. Warsito. 2013.
Ningrum W.S. 2011. Istilah dalam Buku Ajar Kewirausahaan.
Peternakan. http://widyasury Pusat Penerbitan dan
aningrum.blogspot.com. Percetakan Unair. Surabaya.
Diakses 03 Desember 2014. Sudarmono, A.S. 2003.Pedoman
Rasyaf, M. 2000. Beternak Ayam Pemeliharaan Ayam Ras
Petelur. Penebar Swadaya. Petelur.Kanisius,
Jakarta. Yogyakarta.
Rasyaf. 2002. Beternak Ayam Sudarsono, Heri. 2003. Bank
Kampung. Penebar Swadaya, Lembaga Keuangan Syariah
Jakarta. : Deskripsi dan Ilustrasi,
Rahardidkk, 1993, Agribisnis Ekonisia, Yogyakarta.
Tanaman Sayur. Penebar Suharti, Joesron. 2003. Dasar -
Swadaya. Jakarta dasar Manajemen Koperasi.
Samuelson, A. Paul dan William Jakarta.
D. Nordhaus. 1996. Suprijatno E, Atmomarsono U,
Mikroekonomi. Edisi Kartasudjana R. 2005. Ilmu
Keempat Belas. Dasar Ternak Unggas.
PenrbitErlangga, Jakarta. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sodiq dan Abidin, Z. 2002.Biaya Triandaru, 2001.Ilmu Usaha Tani.
Usaha Tani. Agromedia PT .Penebar Swadaya.
Pustaka, Jakarta. Jakarta.
Soeharto, I. 2001. Studi Kelayakan
Proyek Industri. Penerbit
Erlangga. Jakarta
Mahasiswa Peternakan 9
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang
BernardusBili87@Gmail.com