Anda di halaman 1dari 3

No.

Uraian 2017 2018 2019 2020


1. Jumlah Konsumsi Ikan (Kg) 10,15 11,29 11,50 11,55
2. Target Daerah (Kg) 11,76 11,76 12,00 12,00
3. ( ½ x 100 ) 86,31 96,00 95,83 96,25
Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan, Tahun 2021

Kandungan gizi ikan

Rendahnya konsumsi ikan, >>>> gemarikan

Pengertian gemarikan >>>> apa saja kegiatan gemarikan

menurunnya keinginan konsumsi di era pandemi

Mini banner dengan pesan ajakan makan ikan kreatif inovatif sebagai solusi

Harapan pelaksanaan gemarikan

Konsumsi lemak yang perlu diperhatikan untuk anak usia sekolah adalah konsumsi asam lemak
esensial seperti asam linolenat dan asam linoleat (Almatsier, 2003)

Demi tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat diperlukan konsumsi pangan
yang bergizi.

Diharapkan, dengan meningkatnya konsumsi ikan, ikut juga meningkatkan permintaan


produksi perikanan dan menyerap produksi ikan yang dihasilkan nelayan dan pembudidaya lokal,
sehingga mendukung keberlangsungan pelaku usaha perikanan di Indonesia di tengah pandemi
COVID-19.

Data konsumsi ikan 2019 : 55,95 kg/kapita/tahun

2020 : 56,39 kg/kapita/tahun

Data konsumsi ikan nasional yang dihitung kkp merupakan jumlah kilogram ikan yang dikonversi
setara ikan utuh segar. Peningkatan konsumsi ikan nasional ini menggambarkan masyarakat
Indonesia mulai terbiasa makan ikan dan diaharapkan menjadi transformasi budaya pola makan di
keluarga.
Salah satu sumber bahan makanan yang kaya akan kandungan zat gizi
adalah ikan. Ikan termasuk sumber protein yang bermutu tinggi. Protein pada ikan
memiliki komposisi dan jumlah asam amino esensial yang lengkap. Absorpsi protein
ikan lebih tinggi dibandingkan daging sapi, ayam, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan
daging ikan mempunyai serat protein lebih pendek daripada serat protein daging
sapi atau daging ayam. Ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki
keunggulan khusus dibanding pangan hewani lain, karena komposisi asam lemak
esensialnya tidak jenuh ganda. Asam lemak esensial ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan, termasuk untuk perkembangan sel
otak yang optimal. Ikan juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral. Jika dalam
menu sehari-hari kita menghidangkan ikan, maka kita memberikan sumbangan gizi
yang tinggi pada jaringan tubuh kita.
Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar, tetapi
tingkat konsumsi ikan di OKU Selatan masih belum mencapai target daerah.
Konsumsi ikan masyarakat di OKU Selatan pada tahun 2020 hanya 11,55 kilogram
per kapita per tahun. Jumlah tersebut bahkan masih belum mencukupi target daerah
konsumsi ikan OKU Selatan, yaitu 12 kg per kapita per tahun. Data konsumsi ikan
nasional yang dihitung merupakan jumlah kilogram ikan yang dikonversi setara ikan
utuh segar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi
ikan adalah dengan membentuk sikap yang positif gemar makan ikan pada
masyarakat sekitar okus.
Kampanye gemar makan ikan pada hakikatnya bertujuan menyampaikan
pesan keunggulan dan nilai gizi kesehatan mengkonsumsi ikan kepada masyarakat,
kelompok ataupun perorangan (individu). Diharapkan bahwa dengan adanya pesan
tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan
tentang keunggulan nilai gizi ikan dan kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan
tersebut selanjutnya diharapkan dapat membentuk sikap yang baik, dan pada
akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap kebiasaan mengkonsumsi ikan
dan menjadi transformasi budaya pola makan keluarga.
Kegiatan Gemarikan ini bersifat promotif dan dapat dilakukan dalam berbagai
kegiatan, antara lain kampanye terbuka, penayangan iklan layanan masyarakat,
lomba serba ikan, pameran produk perikanan dan kelautan, lomba masak ikan,
lomba inovasi menu masakan ikan, festival perikanan nusantara, bazaar produk dan
kuliner perikanan. Salah satu media kampanye gemar makan ikan yaitu dengan
membagikan leaflet pada masyarakat dan pemasangan mini banner pada lapak
penjual yang berisi tentang informasi keunggulan dan nilai gizi ikan.

Anda mungkin juga menyukai