Anda di halaman 1dari 16

RENCANA KERJA

MAGANG

PEMBENIHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)


DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) BIAT
KUTASARI, PURBALINGGA, JAWA TENGAH

Oleh :
AMELINA WIDIASFARA
B0A018023

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PROGRAM STUDI D-III BUDIDAYA IKAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO

2021
RENCANA KERJA
MAGANG

PEMBENIHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)


DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) BIAT
KUTASARI, PURBALINGGA, JAWA TENGAH

Oleh :
AMELINA WIDIASFARA
B0A018023

Diajukan sebagai Pedoman Pelaksanaan Magang


pada Program Studi D-III Budidaya Ikan,
Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Disetujui dan disahkan


pada tanggal ………………………

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Drs. Sugiharto, M.Si Purnomo, S.Pi., M.Si.


NIP. 19600303198703 1 004 NIP. 19760612 201406 1 001

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Akademik Koordinator Program Studi D-III


Fakultas Biologi Unsoed Budidaya Ikan

Dr. Hendro Pramono, M.S. Drs. Sugiharto, M.Si.


NIP. 19590814 198603 1 004 NIP. 19600303198703 1 004

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Rencana Kerja Magang yang berjudul “Pembenihan Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy) Di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari, Purbalingga,
Jawa Tengah” yang dibuat sebagai pedoman melaksanakan magang. Dengan
selesainya penyusunan Rencana Kerja Magang ini, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Hendro Pramono, M.S. selaku Wakil Dekan I Fakultas Biologi Unsoed yang
telah memberikan izin pelaksanaan Magang,
2. Drs. Sugiharto, M.Si. selaku Koordinator Program Studi D-III Budidaya Ikan
yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Magang, memberikan
arahan, masukan, bimbingan serta saran dalam menyelasaikan Laporan
Magang.
3. Daryino, S.Pi. selaku Kepala di UPTD Budidaya Ikan Air Tawar Kutasari yang
telah memberi izin untuk melaksanakan Magang,
4. Purnomo S.Pi., M,Si. selaku Pembimbing Lapangan yang telah membimbing
dan mengarahkan dalam proses kegiatan Magang ini,
5. Dr. Pi. Dian Bhagawati selaku dosen pembimbing Akademik, yang telah
mengarahkan dan membimbing untuk pelaksanaan Magang,
6. Ibu, Bapak, Adik, serta keluarga yang telah memberikan dukungan moral
maupun spiritual,
7. Agung Nugroho, S.T yang telah memberikan semangat dan menemani,
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan magang ini.
Semoga rencana kerja magang ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Purwokerto, 12 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

halaman
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................iii

I. PENDAHULUAN.......................................................................................4

a. Latar Belakang....................................................................................4

b. Permusan Masalah .............................................................................5

c. Tujuan Magang...................................................................................5

d. Manfaat Magang.................................................................................6

II. MATERI DAN METODE ........................................................................7

a. Materi..................................................................................................7
b. Metode Kerja Magang........................................................................7
III. JADWAL KEGIATAN MAGANG.......................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................14

iii
iv
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu spesies


ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tingginya nilai
ekonomi ini menjadi alasan banyaknya para pembudidaya ikan
membudidayakan ikan gurami. Sistem budidaya yang diterapkan antara lain
berupa sistem budidaya yang diterapkan antara lain berupa system tradisional
dan semi intensif. Sistem budidaya yang umum digunakan adalah berupa
budidaya system tradisional (Khumaidi & Aris, 2018). Budidaya merupakan
kegiatan memproduksi biota akuatik di lingkungan terkontrol melalui
kegiatan mutu biota tersebut. Ikan gurami (Osphronemus gouramy)
merupakan ikan air tawar yang sudah lama dikenal masyarakat dan banyak
dibudidayakan. Keunggulan ikan gurami bagi para petani antara lain ikan
dapat berkembang baik secara alami, mudah dipelihara, dan hidup di air
tergenang (Verawati et al., 2015).
Kabupaten Purbalingga merupakan wilayah pengembangan budidaya
perikanan air tawar di Jawa Tengah, oleh karena itu didirikan Balai Benih
Ikan yang berlokasi di Desa Kutasari Kabupaten Purbalingga. Balai Benih
Ikan (BBI) adalah sarana pemerintah untuk menghasilkan benih ikan dan
untuk membina usaha budidaya perikanan rakyat yang tersebar di wilayah
tersebut dalam rangka peningkatan produksi perikanan. Ikan gurami
(Osphronemus gouramy) adalah salah satu jenis ikan air tawar dibudidayakan
di BBI Kutasari Purbalingga, yang sangat disukai oleh masyarakat karena
memiliki rasa yang lezat dan sering digunakan untuk acara adat. Hal ini
menyebkan pemasaran ikan tersebut di Kabupaten Purbalingga relatif baik
dengan intensitas perdagangan yang cukup tinggi dan nilai ekonomis yang
tinggi (Riwidiharso et al., 2019). Ikan gurame (Osphronemus gouramy)
merupakan salah satu jenis ikan air tawar asli Indonesia yang sudah lama
dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat karena rasa dagingnya yang lezat,
sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Subsistem pembenihan ikan

5
gurame meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur dan
perawatan larva hingga menghasilkan benih (Budiana, 2018).
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari merupakan
pengembangan Balai Benih Ikan Kutasari dan Tempat Penjualan Ikan. Balai
Benih Ikan Kutasari dibangun pada tahun 1988 dengan luas ± 2 ha yang
terletak di desa Kutasari, kecamatan Kutasari, berbatasan dengan desa wisata
Karangbanja, kecamatan Bojongsari. Balai Budidaya Ikan ini kemudian
direvitalisasi dengan menggunakan anggaran DAK menjadi tempat
pembenihan yang modern, indoor hatchery serta seperangkat mesin pembuat
pellet. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari mempunyai
tugas pokok yaitu melakukan sebagian tugas teknis Dinas Ketahanan Pangan
dan Perikanan dalam melaksanakan kebijakan teknis operasional bidang
pengembangan teknologi pembudidayaan ikan air tawar serta pemasaran ikan.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari memiliki fungsi utama
sebagai penghasil benih yang berkualitas.
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan mengenai latar belakang dari kegiatan


pelaksanaan Magang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana proses pembenihan ikan gurami (Osphronemus guramy) di
UPTD BIAT Kutasari, Purbalingga ?
b. Apa saja sarana dan prasarana pendukung yang digunakan untuk
pembenihan ikan gurami (Osphronemus guramy) di UPTD BIAT
Kutasari, Purbalingga ?
C. Tujuan Magang

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Magang ini yaitu :


1. Tujuan Umum adalah untuk mendapatkan keterampilan dalam
melakukan pembenihan ikan Gurami.
2. Tujuan Khusus:
1) Mengetahui proses pembenihan ikan gurami (Osphronemus
gouramy) di UPTD BIAT Kutasari, Purbalingga.

6
2) Mengetahui sarana dan prasarana pendukung yang digunakan
untuk pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di UPTD
BIAT Kutasari, Purbalingga.
D. Manfaat Magang

Manfaat yang diperoleh dari Magang ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi mahasiswa, Magang diharapkan dapat menambah ilmu


pengalaman, dan keterampilan mengenai pembenihan ikan Gurami
(Osphronemus gouramy).
b. Bagi program studi yakni dapat memperkenalkan prodi D3 Budidaya
Ikan di lingkungan kerja UPTD BIAT Kutasari dan masyarakat
sekitar.
c. Bagi Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD BIAT Kutasari yakni dapat
menjalin kerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman,
diharapkan dapat memberi saran atau masukan supaya dapat lebih
meningkatkan kegiatan teknik pembenihan ikan Gurami
(Osphronemus gouramy).

7
BAB II. METODE MAGANG

A. Meteri Magang

Alat yang digunakan untuk pembenihan ikan gurami adalah ember


plastik untuk penampungan telur, baskom plastik, mangkok plastik, sendok
plastik, gayung, shelter, pipa air, bak fiber, kolam pemijahan, kolam induk,
seser, jaring, sosog, anjang-anjang, timbangan digital, millimeterblock, alat
dokumentasi, dan alat tulis..
Bahan yang digunakan untuk pembenihan ikan gurami adalah induk
ikan gurami (jantan dan betina) umur 2-3 tahun, bobot ikan gurami jantan
2,5–3kg/induk, sedangkan bobot ikan gurami betina 1,75-2,5 kg/induk,
serabut kelapa, probiotik, molase tetes tebu, mikrokapsul, daun sente/talas,
Daphnia magna, cacing sutera, dan pellet
.
B. Lokasi, dan Waktu pelaksanaan Magang

Kegiatan Magang ini dilaksanakan di Lokasi Unit Pelaksana Teknis


Dinas (UPTD) Budidaya Ikan Air Tawar Biat Kutasari, Purbalingga, Jawa
Tengah yang beralamatkan di Jln. Buper No. 3 Kutasari, Kabupaten
Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan Magang ini dilaksanakan mulai
dari tanggal 11 Januari 2021 -29 Januari 2021.
C. Metode Magang

Metode yang digunakan untuk kegiatan Magang ini adalah metode


pengamatan, wawancara, dan partisipasi aktif dengan penjelasan sebagai
berikut :
1. Data primer
Data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari sumber
datanya. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data primer antara
lain wawancara, observasi, dan partisipasi aktif di lapangan.
a. Pengamatan (Observasi)

8
Pengamatan (Observasi) adalah teknik pengumpulan data
menggunakan Observasi pada magang ini dilakukan terhadap
berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan pembenihan ikan,
meliputi : persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan,
penanganan telur, pendederan, kualitas air, dan panen.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Tanya jawab kepada pegawai dan
atau teknisi mengenai pembenihan ikan gurami.
c. Partisipasi aktif
Partisipasi aktif merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengikuti secara langsung kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi terkait. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pembenihan
ikan gurami (Osphronemus gouramy). Kegiatan tersebut diikuti
secara langsung mulai dari persiapan kolam, seleksi induk,
pemijahan, penanganan telur, pendederan, kualitas air, dan
pemanenan.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber
yang telah ada seperti laporan penelitian dan buku panduan terkait
budidaya ikan gurami. Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
maupun literatur terkait dari berbagai kepustakaan yang relevan tentang
kegiatan pembenihan ikan gurami.
D. Cara Kerja Magang

Adapun Prosedur Kerja yang akan digunakan untuk pembenihan


ikan Gurami (Osphronemus gouramy) sebagai berikut :
1) Persiapan wadah budidaya
1. Kolam pemijahan
a. Kolam disurutkan airnya dan dibersihkan dari lumut dan lumpur.
b. Kolam yang telah disurutkan kemudian di keringkan selama selama
± 5 hari.
c. Dasar dan tepi kolam diberikan MB.

9
d. Pemasangan sosog dilakukan ditepi atau ditengah kolam sebagai
tempat pembuatan sarang.
e. Pengisian air kolam dilakukan sampai ketinggian 62 cm dari dasar
kolam didiamkan beberapa hari hingga air kolam berubah menjadi
warna hijau muda.
f. Pemasangan anjang – anjang diletakkan di tepi kolam diatas sosog
sebagai wadah untuk meletakkan serabut kelapa.
2. Bak penetasan telur
a. Baskom plastik dicuci bersih.
b. Baskom plastik dikeringkan kemudian diisi air dengan ketinggian
±10 cm.
3. Bak pemeliharaan larva dan pendederan
a. Disiapkan bak fiber dengan ukuran 2 m x 1,10 m x 50 cm.
b. Disurutkan air pemeliharaan sebelumnya yang berada dalam bak
fiber melalui outlet.
c. Dasar dan tepi bak fiber dibersihkan dan disikat menggunakan sikat
plastik untuk menghilangkan lumut.
d. Dasar dan tepi bak fiber dibilas/diberikan Methylen Blue.
e. Bak fiber diisi air tawar dengan ketinggian air 37 cm.
2) Seleksi induk
a. Seleksi induk dilakukan sebelum proses pemijahan yang
bertujuan untuk memilih induk ikan gurami yang sudah siap
memijah.
b. Penangkapan induk dilakukan di kolam pemeliharaan induk
menggunakan jaring di tampung di blong air.
c. Induk jantan dipilih dengan melihat warna dasar sirip dada lebih
terang, memiliki tonjolan di kepala, bagian bawah bibir lebih
tebal, warna tubuh lebih gelap, memiliki bobot tubuh 3 kg/induk,
dan berumur 2-3 tahun.
d. Induk betina dipilih dengan melihat warna dasar dada lebih gelap,
tidak memiliki tonjolan di kepala, bagian bawah bibir lebih tipis,

10
warna tubuh lebih terang, memiliki bobot tubuh 1,8 kg/induk, dan
berumur minimal 2-3 tahun.
e. Ikan gurami yang memenuhi kriteria indukan dimasukan ke
dalam kolam pemijahan yang sudah disiapkan.
3) Pemijahan
a. Pemijahan dilakukan secara alami.
b. Induk jantan dan betina yang sudah diseleksi dimasukan ke dalam
kolam pemijahan yang sama untuk melalukam proses
perkawinan.
c. Perbandingan ikan gurami jantan dan betina ialah 1:3.
d. Satu kolam pemijahan berisi 3 jantan dan 9 betina.
e. Pemberian pakan di kolam pemijahan diberikan sebanyak 1-1,5%
bobot tubuh dengan ketentuan daun sente dan pellet prima yang
telah dicampur dengan tepung Spirulina dari biomassa.
4) Penanganan telur
1. Pemanenan telur
a. Proses pengecekan telur dilakukan setiap 1 minggu 2 kali setelah
ikan dimasukkan ke dalam kolam pemijahan.
b. Sarang yang terdapat telur kemudian diambil hati – hati dan
dimasukkan ke dalam ember berisi air.
c. Telur dipisahkan dari sarangnya kemudian telur diambil dan
ditempatkan dalam baskom plastik. Dihitung jumlah telur yang
dihasilkan.
d. Dipisahkan telur yang terbuahi dengan telur yang tidak terbuahi,
kemudian dihitung derajat pembuahan (FR) dengan rumus
menurut Effendi (1979) sebagai berikut :
Jumlah telur terbuahi
FR = Jumlah total telur
x 100 %

2. Penetasan telur
a. Proses penetasan telur di baskom plastik berlangsung selama 2 –
3 hari setelah pemijahan.

11
b. Dihitung derajat penetasan telur dengan menggunakan rumus
menurut Effendi (1979):
Jumlah telur menetas
HR = Jumlah telur terbuahi x 100 %

c. Telur yang tidak menetas dibuang dan dipisahkan dari larva


hidup.
d. Larva ikan gurami dipelihara di baskom plastik sampai yolknya
sudah tidak ada yaitu pada hari ke 7-9.
e. Larva gurami kemudian dipindahkan pada bak fiber untuk
didederkan.
5) Pemeliharaan larva dan Pendederan
a. Dipanen larva dan dihitung larva yang hidup di awal dan diakhir
masa pemeliharaan untuk mengetahui tingkat kelangsungan
hidupnya dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah larva akhir
SR = Jumlahlarva awal
x 100 %

b. Ditebarkan larva di pagi hari atau sore hari dan dilakukan


aklimatisasi supaya larva tidak stress.
c. Ditebarkan larva pada bak fiber apabila yolknya sudah tidak ada
yaitu pada hari ke 7-9.
d. Diberikan pakan berupa cacing sutera sehari sekali sampai
tahapan pendederan 1 atau selama 30 hari hingga larva gurami
mencapai ukuran 1-2 cm.
e. Pemberian pakan berupa Daphnia magna dan pellet dengan
frekuensi 2 kali sehari yaitu pagi pukul 08.00 WIB dan sore pukul
15.00 WIB pada pendederan 2 atau benih ikan gurami mencapai
ukuran 3-5 cm.
6) Pengelolaan kualitas air
a. Penyiponan dilakukan dengan menyemprotkan air di permukaan
air bak fiber untuk menghilangkan biofilm dan disemprotkan ke
dasar bak fiber hingga kotoran yang di dasar keluar ke atas,

12
dilakukan setiap 2 hari sekali atau apabila air bak sudah kotor
dan diisi air sesuai dengan ketinggian air yang terbuang.
b. Pemberian Methylen Blue dan probiotik dicampurkan dengan
molase tetes tebu setiap 1 kali dalam seminggu.
c. Pengukuran kualitas air dilakukan untuk menjaga kualitas air
bakpendederan larva dan benih. Parameter yang diukur dalam
kegiatan pembenihan yaitu suhu dan pH.
7) Pemanenan
a. Pemanenan benih apabila ada konsumen yang ingin membelinya
dan benih telah mencapai ukuran yang sesuai dengan permintaan
konsumen.
b. Benih dipanen secara total dengan jaring halus dan anco.
c. Benih yang diambil diletakan pada baskom plastik yang berisi air
dan diberi MB serta daun papaya jepang untuk tempat berlindung
agar benih tidak stress.
d. Dilakukan grading dan dihitung benih.

13
BAB III. JADWAL KEGIATAN MAGANG

Purwokerto, 11 Januari - 29 Januari 2021


No. Kegiatan Minggu ke:
1 2 3 4 5 6

1. Rencana Magang

2. Pelaksanaan
Magang
3. Penulisan draft
Laporan Magang
4. Konsultasi dan
Persetujuan
Magang
5. Ujian Magang

14
DAFTAR PUSTAKA

Budiana., & Boedi, R. S. 2018. Teknik Pembenihan Ikan Gurami di Balai Benih
Ikan Ngoro, Jombang. Journal of Aquaculture and Fish Health. 7 (3) : 90
-97.

Khumaidi, A., & Aris, H. 2018. Identifikasi Penyebab Kematian Massal Ikan
Gurami (Osphronemus gouramy) di Sentra Budidaya Ikan Gurami, Desa
Beji, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Journal of Aquaculture Science. 3 (2) : 145 – 153.

Riwidiharso, E., Baihaqi, A., & Rokhmani. 2019. Morfologi dan Intensitas
Trichodina sp. pada Benih Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Milik Balai
Benih Ikan Kutasari Purbalingga, Jawa Tengah. Prosiding Seminar
Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 5 (2) : 316 – 323.

Verawati, Y.., Muarif., & Mumpuni, F. S. Pengaruh Perbedaan Padat Penebaran


Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) pada Sistem Resirkulasi. Jurnal Mina Sains. 1
(1) : 7 – 12.

15

Anda mungkin juga menyukai