MAGANG
Oleh :
AMELINA WIDIASFARA
B0A018023
2021
RENCANA KERJA
MAGANG
Oleh :
AMELINA WIDIASFARA
B0A018023
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Rencana Kerja Magang yang berjudul “Pembenihan Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy) Di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari, Purbalingga,
Jawa Tengah” yang dibuat sebagai pedoman melaksanakan magang. Dengan
selesainya penyusunan Rencana Kerja Magang ini, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Hendro Pramono, M.S. selaku Wakil Dekan I Fakultas Biologi Unsoed yang
telah memberikan izin pelaksanaan Magang,
2. Drs. Sugiharto, M.Si. selaku Koordinator Program Studi D-III Budidaya Ikan
yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Magang, memberikan
arahan, masukan, bimbingan serta saran dalam menyelasaikan Laporan
Magang.
3. Daryino, S.Pi. selaku Kepala di UPTD Budidaya Ikan Air Tawar Kutasari yang
telah memberi izin untuk melaksanakan Magang,
4. Purnomo S.Pi., M,Si. selaku Pembimbing Lapangan yang telah membimbing
dan mengarahkan dalam proses kegiatan Magang ini,
5. Dr. Pi. Dian Bhagawati selaku dosen pembimbing Akademik, yang telah
mengarahkan dan membimbing untuk pelaksanaan Magang,
6. Ibu, Bapak, Adik, serta keluarga yang telah memberikan dukungan moral
maupun spiritual,
7. Agung Nugroho, S.T yang telah memberikan semangat dan menemani,
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan magang ini.
Semoga rencana kerja magang ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.......................................................................................4
a. Latar Belakang....................................................................................4
c. Tujuan Magang...................................................................................5
d. Manfaat Magang.................................................................................6
a. Materi..................................................................................................7
b. Metode Kerja Magang........................................................................7
III. JADWAL KEGIATAN MAGANG.......................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................14
iii
iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
gurame meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur dan
perawatan larva hingga menghasilkan benih (Budiana, 2018).
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari merupakan
pengembangan Balai Benih Ikan Kutasari dan Tempat Penjualan Ikan. Balai
Benih Ikan Kutasari dibangun pada tahun 1988 dengan luas ± 2 ha yang
terletak di desa Kutasari, kecamatan Kutasari, berbatasan dengan desa wisata
Karangbanja, kecamatan Bojongsari. Balai Budidaya Ikan ini kemudian
direvitalisasi dengan menggunakan anggaran DAK menjadi tempat
pembenihan yang modern, indoor hatchery serta seperangkat mesin pembuat
pellet. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari mempunyai
tugas pokok yaitu melakukan sebagian tugas teknis Dinas Ketahanan Pangan
dan Perikanan dalam melaksanakan kebijakan teknis operasional bidang
pengembangan teknologi pembudidayaan ikan air tawar serta pemasaran ikan.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) BIAT Kutasari memiliki fungsi utama
sebagai penghasil benih yang berkualitas.
B. Perumusan Masalah
6
2) Mengetahui sarana dan prasarana pendukung yang digunakan
untuk pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di UPTD
BIAT Kutasari, Purbalingga.
D. Manfaat Magang
7
BAB II. METODE MAGANG
A. Meteri Magang
8
Pengamatan (Observasi) adalah teknik pengumpulan data
menggunakan Observasi pada magang ini dilakukan terhadap
berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan pembenihan ikan,
meliputi : persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan,
penanganan telur, pendederan, kualitas air, dan panen.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Tanya jawab kepada pegawai dan
atau teknisi mengenai pembenihan ikan gurami.
c. Partisipasi aktif
Partisipasi aktif merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengikuti secara langsung kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi terkait. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pembenihan
ikan gurami (Osphronemus gouramy). Kegiatan tersebut diikuti
secara langsung mulai dari persiapan kolam, seleksi induk,
pemijahan, penanganan telur, pendederan, kualitas air, dan
pemanenan.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber
yang telah ada seperti laporan penelitian dan buku panduan terkait
budidaya ikan gurami. Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi
maupun literatur terkait dari berbagai kepustakaan yang relevan tentang
kegiatan pembenihan ikan gurami.
D. Cara Kerja Magang
9
d. Pemasangan sosog dilakukan ditepi atau ditengah kolam sebagai
tempat pembuatan sarang.
e. Pengisian air kolam dilakukan sampai ketinggian 62 cm dari dasar
kolam didiamkan beberapa hari hingga air kolam berubah menjadi
warna hijau muda.
f. Pemasangan anjang – anjang diletakkan di tepi kolam diatas sosog
sebagai wadah untuk meletakkan serabut kelapa.
2. Bak penetasan telur
a. Baskom plastik dicuci bersih.
b. Baskom plastik dikeringkan kemudian diisi air dengan ketinggian
±10 cm.
3. Bak pemeliharaan larva dan pendederan
a. Disiapkan bak fiber dengan ukuran 2 m x 1,10 m x 50 cm.
b. Disurutkan air pemeliharaan sebelumnya yang berada dalam bak
fiber melalui outlet.
c. Dasar dan tepi bak fiber dibersihkan dan disikat menggunakan sikat
plastik untuk menghilangkan lumut.
d. Dasar dan tepi bak fiber dibilas/diberikan Methylen Blue.
e. Bak fiber diisi air tawar dengan ketinggian air 37 cm.
2) Seleksi induk
a. Seleksi induk dilakukan sebelum proses pemijahan yang
bertujuan untuk memilih induk ikan gurami yang sudah siap
memijah.
b. Penangkapan induk dilakukan di kolam pemeliharaan induk
menggunakan jaring di tampung di blong air.
c. Induk jantan dipilih dengan melihat warna dasar sirip dada lebih
terang, memiliki tonjolan di kepala, bagian bawah bibir lebih
tebal, warna tubuh lebih gelap, memiliki bobot tubuh 3 kg/induk,
dan berumur 2-3 tahun.
d. Induk betina dipilih dengan melihat warna dasar dada lebih gelap,
tidak memiliki tonjolan di kepala, bagian bawah bibir lebih tipis,
10
warna tubuh lebih terang, memiliki bobot tubuh 1,8 kg/induk, dan
berumur minimal 2-3 tahun.
e. Ikan gurami yang memenuhi kriteria indukan dimasukan ke
dalam kolam pemijahan yang sudah disiapkan.
3) Pemijahan
a. Pemijahan dilakukan secara alami.
b. Induk jantan dan betina yang sudah diseleksi dimasukan ke dalam
kolam pemijahan yang sama untuk melalukam proses
perkawinan.
c. Perbandingan ikan gurami jantan dan betina ialah 1:3.
d. Satu kolam pemijahan berisi 3 jantan dan 9 betina.
e. Pemberian pakan di kolam pemijahan diberikan sebanyak 1-1,5%
bobot tubuh dengan ketentuan daun sente dan pellet prima yang
telah dicampur dengan tepung Spirulina dari biomassa.
4) Penanganan telur
1. Pemanenan telur
a. Proses pengecekan telur dilakukan setiap 1 minggu 2 kali setelah
ikan dimasukkan ke dalam kolam pemijahan.
b. Sarang yang terdapat telur kemudian diambil hati – hati dan
dimasukkan ke dalam ember berisi air.
c. Telur dipisahkan dari sarangnya kemudian telur diambil dan
ditempatkan dalam baskom plastik. Dihitung jumlah telur yang
dihasilkan.
d. Dipisahkan telur yang terbuahi dengan telur yang tidak terbuahi,
kemudian dihitung derajat pembuahan (FR) dengan rumus
menurut Effendi (1979) sebagai berikut :
Jumlah telur terbuahi
FR = Jumlah total telur
x 100 %
2. Penetasan telur
a. Proses penetasan telur di baskom plastik berlangsung selama 2 –
3 hari setelah pemijahan.
11
b. Dihitung derajat penetasan telur dengan menggunakan rumus
menurut Effendi (1979):
Jumlah telur menetas
HR = Jumlah telur terbuahi x 100 %
12
dilakukan setiap 2 hari sekali atau apabila air bak sudah kotor
dan diisi air sesuai dengan ketinggian air yang terbuang.
b. Pemberian Methylen Blue dan probiotik dicampurkan dengan
molase tetes tebu setiap 1 kali dalam seminggu.
c. Pengukuran kualitas air dilakukan untuk menjaga kualitas air
bakpendederan larva dan benih. Parameter yang diukur dalam
kegiatan pembenihan yaitu suhu dan pH.
7) Pemanenan
a. Pemanenan benih apabila ada konsumen yang ingin membelinya
dan benih telah mencapai ukuran yang sesuai dengan permintaan
konsumen.
b. Benih dipanen secara total dengan jaring halus dan anco.
c. Benih yang diambil diletakan pada baskom plastik yang berisi air
dan diberi MB serta daun papaya jepang untuk tempat berlindung
agar benih tidak stress.
d. Dilakukan grading dan dihitung benih.
13
BAB III. JADWAL KEGIATAN MAGANG
1. Rencana Magang
2. Pelaksanaan
Magang
3. Penulisan draft
Laporan Magang
4. Konsultasi dan
Persetujuan
Magang
5. Ujian Magang
14
DAFTAR PUSTAKA
Budiana., & Boedi, R. S. 2018. Teknik Pembenihan Ikan Gurami di Balai Benih
Ikan Ngoro, Jombang. Journal of Aquaculture and Fish Health. 7 (3) : 90
-97.
Khumaidi, A., & Aris, H. 2018. Identifikasi Penyebab Kematian Massal Ikan
Gurami (Osphronemus gouramy) di Sentra Budidaya Ikan Gurami, Desa
Beji, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Journal of Aquaculture Science. 3 (2) : 145 – 153.
Riwidiharso, E., Baihaqi, A., & Rokhmani. 2019. Morfologi dan Intensitas
Trichodina sp. pada Benih Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Milik Balai
Benih Ikan Kutasari Purbalingga, Jawa Tengah. Prosiding Seminar
Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 5 (2) : 316 – 323.
15