Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN MAGANG

PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA KOLAM PEMBENIHAN IKAN


GURAMI (Osphronemus gouramy) DI UNIT LPKIL SINGASARI
KABUPATEN BANYUMAS

Oleh:

ROYAN ALFIANTO
B0A018014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PROGRAM STUDI D-III BUDIDAYA IKAN
PURWOKERTO

2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG

Judul Magang : Pengelolaan Kualitas Air Pada Kolam Pembenihan Ikan


Gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari,
Kabupaten Banyumas
Alamat Tempat : Jalan Raya Singasari RT 02 / RW 05 Desa Singasari,
Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Provinsi
Jawa Tengah
Identitas Peserta : Nama : Royan Alfianto
NIM : B0A018014

Diajukan sebagai salah satu syarat guna melaksanakan ujian Magang


Pada Program Studi D-III Budidaya Ikan,
Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Disetujui dan Disahkan


Pada tanggal Januari 2021

Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Dra. Nuning Setyaningrumm, M.Si. Arum Puspitasari, S.Pi.


NIP. 19670901 199401 2 001 NIP.198108302014062 003

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Akademik Koordinator Program Studi


Fakultas Biologi Unsoed D-III Budidaya Ikan

Dr. Hendro Pramono, M.S. Drs. Sugiharto, M.Si.


NIP. 19590722 198601 1 001 NIP. 19600303 198703 1 004

iii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan judul : “Pengelolaan Kualitas Air
Pada Kolam Pembenihan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Unit
LPKIL Singasari, Kabupaten Banyumas”, yang dilaksanakan selama 21 hari
dari tanggal 11-30 Januari tahun 2021, di Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan
dan Lingkungan Singasari, Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah.
Dengan selesainya Kegiatan Magang ini, penyusun menyampaikan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Hendro Pramono, M.S. selaku wakil dekan bidang akademik Fakultas
Biologi Unsoed yang telah memberikan ijin melaksanakan Magang,
3. Drs. Sugiharto, M.Si. selaku Koordinator Program Studi D-III Budidaya Ikan
yang telah memberikan ijin pelaksanaan Magang,
4. Dra. Nuning Setyaningrumm, M.Si. selaku dosen pembimbing Magang yang
telah membimbing serta mendampingi selama pelaksanaan dan penyusunan
Laporan Magang,
5. Arum Puspitasari, S.Pi selaku Koordinator Unit Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Singasari dan pembimbing Lapangan
Magang, yang telah membimbing dan mendampingi selama di Lapangan,
6. Dr. Untung Susilo, M.Si. selaku dosen pembimbing Akademik, yang telah
mengarahkan dan membimbing untuk pelaksanaan Magang,
7. Orang tua, rekan magang dan sahabat yang telah memberikan dorongan moral
maupun spiritual.
Semoga Laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penentu
kebijakan serta sebagai sumber referensi ilmiah.
Purwokerto, 27 Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................vi
RINGKASAN ..................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................1-2
B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan Magang ..................................................................................2-3
D. Manfaat Magang ................................................................................3
BAB II. METODOLOGI MAGANG...............................................................4
A. Materi ................................................................................................4
B. Metode Magang .................................................................................4-6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................7
A. Gambaran Umum Lokasi Kegiatan Magang........................................7-8
B. Hasil .....................................................................................................8-12
C. Pembahasan .........................................................................................13-17
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................18
A. Kesimpulan ..........................................................................................18
B. Saran ....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19-20
LAMPIRAN ....................................................................................................21-26
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Data Pengukuran Suhu..................................................................10


Gambar 3.2 Data Pengukuran Oksigen Terlarut (DO) ....................................11
Gambar 3.3 Data Pengukuran Derajat Keasaman (pH) ...................................12
Gambar 3.4 Data Pengukuran Kecerahan Air Kolam .....................................13
Gambar 3.5. Pengukuran Suhu Kolam (Dokumen Pribadi 2021)....................14
Gambar 3.6. Pengukuran Oksigen Terlarut (Dokumen Pribadi 2021).............15
Gambar 3.7. Pengukuran pH (Dokumen Pribadi 2021)...................................15
Gambar 3.8. Pengukuran Kecerahan Air (Dokumen Pribadi 2021).................16
Gambar 3.9. Pengujian Nitrit (Dokumen Pribadi 2021)...................................17
Gambar 3.10. Pengujian Fosfat (Dokumen Pribadi 2021)...............................17
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. YSI Pro 20 ...................................................................................21


Lampiran 2. Oakton eco Testr pH2 .................................................................21
Lampiran 3. Secchi Disk ..................................................................................21
Lampiran 4. Smart Kit Nitrit............................................................................21
Lampiran 5. Smart Kit Fosfat...........................................................................21
Lampiran 6. Lembar Tabel Pengukuran ..........................................................21
Lampiran 7. Kolam Ikan Gurami......................................................................22
Lampiran 8. Tabel Log Book Kegiatan di Unit LPKIL Singasari....................23-25
Lampiran 9. Sertifikat Magang.........................................................................26
RINGKASAN

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang sudah
lama dikenal masyarakat dan banyak dibudidayakan. Keunggulan ikan gurami
bagi para petani antara lain ikan dapat berkembang biak secara alami, mudah
dipelihara, dan hidup di air tergenang. Pengelolaan kualitas air merupakan faktor
penting dalam kegiatan pembesaran larva ikan gurami. Pengelolaan kualitas air
bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi benih ikan
gurami untuk dapat hidup, berkembang, dan tumbuh sehingga bisa menunjang
optimalisasi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurami. Kondisi dan
kualitas air di perairan umum secara lansung akan mempengaruhi kehidupan ikan
dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Rendahnya kualitas air suatu
perairan dapat menghambat pertumbuhan ikan dan bisa menyebabkan kematian
pada ikan. Tujuan dilakukannya Kegiatan Magang adalah untuk mengetahui cara
dan kendala pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
Kegiatan magang ini menggunakan metode survei dengan melakukan
pengamatan dan pengukuran parameter pada kolam pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) dari hari Senin sampai Sabtu. Parameter kualitas air
tersebut terdiri dari suhu, oksigen terlarut, pH, kecerahan, nitrit, dan fosfat. Hasil
pengukuran parameter kualitas air pada kolam ikan gurami menunjukkan suhu air
rata-rata kolam adalah 26°C – 28°C, oksigen terlarut (DO) dalam air berada pada
kondisi normal yaitu 4-6 mg/l, pH air 6,0 – 8,0, kecerahan berkisar antara 30-65
cm, kandungan nitrit dalam air 0,1 mg/l, dan fosfat 0,5 mg/l. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa keadaan kolam pembenihan ikan gurami optimal dalam
menunjang pertumbuhan ikan serta kendala yang dialami dalam pengelolaan
kualitas air adalah hujan yang terjadi pada pagi hari, pergerakan ikan secara
mendadak, pengamatan angka pada alat yang terburu-buru, dan prasarana yang
terbatas.
Kata kunci : Ikan Gurami (Osphronemus gouramy), Kualitas Air
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budidaya merupakan kegiatan memproduksi biota akuatik di
lingkungan terkontrol melalui kegiatan pemeliharaan, menumbuhkan dan
peningkatan mutu biota tersebut (Effendi , 2004). Ikan gurami
(Osphronemus gouramy) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak
dipilih untuk dipelihara. Keunggulan ikan gurami adalah dapat berkembang
biak secara alami dan dapat hidup di air tergenang, kekurangan ikan gurami
adalah pertumbuhannya lambat dengan rata-rata panen ukuran konsumsi
dilakukan 6-12 bulan sekali. Habitat asli gurami yaitu terdapat pada rawa
dataran rendah yang berair dalam. Ikan ini bersifat sangat peka terhadap
suhu rendah dan memiliki organ pernapasan tambahan sehingga dapat
mengambil oksigen dari luar air (Habibah, 2013).
Ikan gurami merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak
diminati masyarakat dan ikan ini memiliki nilai ekonomis tinggi
dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya (Azrita & Syandri, 2015). Ikan
gurami (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan potensial
di Indonesia. Pengembangan usaha budidaya ikan gurami tersebut masih
terkendala karena pertumbuhan yang dimiliki ikan gurami tersebut masih
relatif lambat baik pada fase pemeliharaan benih maupun pembesaran
(Sitanggang & Sarwono, 2007). Pertumbuhan pada ikan gurami dipengaruhi
oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang mempengaruhi
pertumbuhan antara lain keturunan atau genetik, seks, umur, ketahanan
penyakit. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan antara
lain makanan, kualitas air dan ruang gerak (Setyowati et al., 2007).
Pengelolaan kualitas air merupakan faktor penting dalam kegiatan
pembesaran larva ikan gurami. Pengelolaan kualitas air bertujuan untuk
menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi benih ikan gurami untuk
dapat hidup, berkembang, dan tumbuh sehingga bisa menunjang
optimalisasi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurami (SNI, 2000).
Kualitas air memegang peranan penting dalam kegiatan budidaya ikan,

1
pengaruh dari pengelolaan kualitas air yang kurang tepat dapat
mengakibatkan timbulnya permasalahan penyakit seperti infeksi bakteri dan
jamur bahkan dalam kondisi tertentu dapat memicu serangan virus bagi ikan
sehingga terjadi kematian massal dan mengakibatkan kegagalan panen
(Sutarjo & Samsundari, 2018). Pengamatan kualitas air meliputi parameter
suhu dan oksigen terlarut yang diukur menggunakan YSI Pro 20, pH yang
diukur menggunakan Oakton Eco Testr pH2, nitrit menggunakan Smart Kit
Nitrit, dan fosfat menggunakan Smart Kit Fosfat. Atas dasar pemikiran
tersebut dan pentingnya pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan
ikan gurami maka perlu dilakukan Kegiatan Magang untuk mempelajari
teknik pengelolaan dan mengetahui parameter kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari,
Karang Lewas, Banyumas, Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari kegiatan Magang di Unit LPKIL Singasari,
yaitu:
a. Bagaimana pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan ikan
gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Apa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL
Singasari.
C. Tujuan Magang
Tujuan kegiatan Magang di Unit LPKIL Singasari, meliputi :
1. Tujuan Umum :
a. Melakukan pengelolaan kualitas air dan mengetahui hasil dari
pengukuran parameter kualitas air pada kolam pembenihan ikan
gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Mengetahui kendala dalam mengelola kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL
Singasari.
2. Tujuan Khusus :
a. Melakukan pengukuran parameter suhu, oksigen terlarut,

2
derajat keasaman (pH), kecerahan, pengujian nitrit dan fosfat
pada kolam pembenihan ikan gurami (Osphronemus gourami)
di Unit LPKIL Singasari.
D. Manfaat Magang
Manfaat dari kegiatan magang di Unit LPKIL Singasari, yaitu:
1. Bagi Mahasiswa, yaitu:
a. Menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kerja
terkait manajemen kualitas air pada pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
yang didapat dari perkuliahan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diterapkan di Unit LPKIL Singasari.
2. Bagi Program Studi D-III Budidaya Ikan yakni menambah
perbendaharaan studi berupa informasi mengenai manajemen kualitas
air pada pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) dan agar
dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas pengetahuan di
perkuliahan.
3. Bagi Unit LPIKL Singasari, yaitu :
a. Menjalin kerja sama antara Unit LPKIL Singasari dengan Program
Studi D-III Budidaya Ikan.
b. Membantu kegiatan lapangan komoditas ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.

3
BAB II. METODOLOGI MAGANG

A. Materi
Alat-alat yang yang digunakan untuk pengelolaan kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) adalah Oakton eco Testr
pH2, YSI Pro 20, secchi disk, gayung, alat tulis, botol sampel, dan spatula.
Bahan yang digunakan adalah air kolam, smart kit nitrit, dan smart kit
fosfat.
B. Metode Magang
Metode yang digunakan dalam Kegiatan Magang ini adalah metode
survei dengan menggunakan data primer melalui observasi, wawancara, dan
partisipasi aktif serta koleksi data sekunder.
1. Data Primer
a. Observasi (Pengamatan)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan
mencatat hasil pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan
ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab oleh dua pihak yang
dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan Kegiatan
Magang.
c. Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif dilakukan dengan cara melibatkan diri secara
langsung dan aktif dalam seluruh kegiatan mulai dari awal
persiapan penegelolaan kualitas air pada pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber relevan yang telah
ada seperti laporan, lembaga penelitian, dinas perikanan, serta pihak
lain yang melakukan pengelolaan kualitas air. Melakukan studi
pustaka untuk mencari informasi maupun literatur terkait dari berbagai
kepustakaan yang relevan tentang kegiatan magang.

4
Prosedur kerja yang digunakan untuk menguji kualitas air pada kolam
pembenihan ikan Gurami (Osphronemus gouramy) menggunakan instrumen
pengukuran dengan proses sebagai berikut :
3. Pengukuran suhu dan oksigen terlarut.
Pengukuran dilakukan dengan mencelupkan batang probe YSI Pro 20
sampai terbenam, kemudian tunggu sampai angka pada layar alat tidak
bergerak lalu catat angka yang menunjukkan suhu dan DO.
4. Pengukuran pH
Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur pH yaitu Oakton eco
Testr pH2 dengan mengambil air sampel dengan gayung kecil, kemudian
masukkan Oakton eco Testr pH2 ke dalam gayung yang berisi air sampel,
lalu tunggu hingga angka berhenti dan catat angka yang menunjukkan pH
air.
5. Pengukuran kecerahan
Pengukuran dilakukan dengan memasukkan secchi disk kedalam
kolam sampai ujung secchi disk tidak terlihat kemudian angkat dan ukur
panjang secchi disk yang terlihat.
6. Pengujian nitrit
Pengujian nitrit dilakukan menggunakan Smart Kit Nitrit dengan cara
kerja sebagai berikut :
a. Diambil 5 ml air sampel dan masukkan kedalam botol sampel uji dan
kontrol.
b. Dimasukkan reagen A kedalam botol sampel uji sebanyak 1 tetes dan
tunggu selama 60 detik
c. Dimasukkan reagen B kedalam botol sampel uji sebanyak 2 tetes.
d. Botol sampel uji dikocok sampai terlarut dan ditunggu selama 10
menit.
e. Diamati perbedaan warna air pada botol sampel uji dan kontrol pada
kertas uji nitrit dan tentukan nilai kandungan nitrit.
7. Pengujian fosfat
Pengujian fosfat dilakukan menggunakan Smart Kit Fosfat dengan
cara kerja sebagai berikut :

5
a. Diambil 5 ml air sampel dan masukkan kedalam botol sampel uji dan
kontrol.
b. Dimasukkan larutan PO-1 kedalam botol sampel uji sebanyak 2 tetes
dan larutan PO-2 sebanyak 2 sendok spatula lalu tunggu selama 60
detik
c. Dimasukkan larutan PO-3 kedalam botol sampel uji sebanyak 2 tetes
d. Botol sampel uji dikocok sampai terlarut dan ditunggu selama 10
menit
e. Diamati perbedaan warna air pada botol sampel uji dan kontrol pada
kertas uji fosfat dan tentukan nilai kandungan fosfat.

6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Kegiatang Magang


Unit LPKIL Singasari terletak di Desa Singasari Kecamatan
Karanglewas Kabupaten Banyumas. Luas kolam 6.131 m2 dengan jumlah
kolam 48 petak. Unit LPKIL Singasari menempati areal kurang lebih 2
Hektar, berada pada ketinggian 149 m diatas permukaan air laut. Secara
geografi Unit LPKIL Singasari mempunyai batas sebagai berikut : sebelah
utara berbatasan dengan jalan desa, sebelah selatan berbatasan dengan
saluran irigasi pedesaan, sebelah barat berbatasan dengan sawah, dan
sebelah timur berbatasan dengan jalan. Komoditas yang dibudidayakan di
Unit LPKIL antara lain tawes, nilem, karper, gurami, nila gift, lele, bawal,
patin, dan lobster air tawar.
Unit LPKIL Singasari ini dikepalai oleh Ibu Arum Puspitasari, S.Pi.
dan memiliki 13 pegawai. Sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 47 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah,
Unit Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan Dan Lingkungan Singasari
Kabupaten Banyumas merupakan Unit Pelaksana Teknis Bidang
Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan
dan Lingkungan (BLPKIL).
Sebagai Unit Pelaksana, LPKIL Singasari telah melakukan berbagai
kegiatan seperti :
1. Kegiatan bimbingan magang bagi para mahasiswa/pelajar dan
masyarakat umum.
2. Kegiatan pengenalan lingkungan air tawar dan ikan air tawar kepada
anak-anak sekolah baik PAUD,TK maupun SD.
Unit Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan Dan Lingkungan
Singasari memiliki kegiatan utama meliputi :
1. Kegiatan Administrasi, untuk kegiatan administrasi yang dilakukan
meliputi administrasi surat menyurat, laporan produksi, laporan PAD,

7
dan laporan tahunan.
2. Kegiatan laboratorium meliputi pengecekan suhu, DO, derajat keasaman,
dan kecerahan.
3. Kegiatan budidaya, untuk kegiatan budidaya yang dilakukan antara lain
pembenihan, pembesaran, dan distribusi benoh atau konsumsi.
4. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, untuk kegiaatan ini merupakan
pendampingan kepada masyarakat, dimana kegiatan ini berupa konsultasi
petani ikan terkait kendala yang dihadapi.
B. Hasil
Kualitas air memiliki peran yang penting dalam budidaya karena
kelayakan air sebagai lingkungan hidup ditentukan oleh sifat fisika dan
kimia air, kualitas air juga turut mempengaruhi pertumbuhan organisme
yang dibudidayakan. Kualitas air memegang peranan penting dalam
kegiatan budidaya ikan, pengaruh dari pengelolaan kualitas air yang kurang
tepat dapat mengakibatkan timbulnya permasalahan penyakit seperti infeksi
bakteri, dan jamur bahkan dalam kondisi tertentu dapat memicu serangan
virus bagi ikan sehingga terjadi kematian massal dan mengakibatkan
kegagalan panen (Sutarjo & Samsundari, 2018). Parameter kualitas air yang
di ukur di Unit LPKIL Singasari adalah suhu, kandungan oksigen terlarut
(DO), derajat keasaman (pH), kecerahan, Nitrit, dan Fosfat. Data diambil
pada saat pagi hari dibagian inlet dan outlet air kolam dan rutin dilakukan
setiap hari Senin sampai Sabtu dari tanggal 12-23 Januari 2021.
a. Suhu
Pengukuran suhu air pada kolam pembenihan ikan Gurami di Unit
LPKIL Singasari berkisar antara 26°C-28°C, kisaran tersebut optimal bagi
pertumbuhan ikan (Gambar 3.1).

8
28
27.9
27.8
27.7
27.6
27.5
27.4
Suhu Kolam (°C)

27.3
27.2
27.1
27
26.9
26.8
26.7
26.6
26.5
26.4
26.3
26.2

Pengambilan Sampel

9
Gambar 3.1. Data Pengukuran Suhu Kolam
b. Oksigen Terlarut (DO)
Kandungan oksigen terlarut di kolam pembenihan ikan Gurami di
LPKIL Singasari berkisar antara 4 – 6 mg/l (Gambar3.2), faktor yang
mempengaruhi fluktuasi nilai DO adalah dari sistem pengairan atau
sirkulasi dan curah hujan.

10
Pengambilan Sampel
6
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
Oksigen Terlarut (mg/liter)

5.4
5.3
5.2
5.1
5
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2
4.1
4
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke-11

11
Gambar 3.2. Data Pengukuran Oksigen Terlarut (DO)
c. pH (Derajat keasaman)
Nilai pH air media pada kolam pembenihan ikan Gurami di Unit
LPKIL Singasari berkisar antara 6 – 8, dimana air dalam kondisi netral,
kisaran ini cukup optimal untuk mendukung pertumbuhan ikan yang di
budidaya (Gambar 3.3).

12
7.8

7.7

7.6

7.5
Derajat Keasama (pH)

7.4

7.3

7.2

7.1

6.9

6.8

6.7

6.6
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke-11

Pengambilan Sampel

13
Gambar 3.3. Data Pengukuran Derajat Keasaman (pH)
d. Kecerahan
Pengukuran nilai kecerahan air pada kolam pembenihan ikan Gurami
di Unit LPKIL Singasari diperoleh berkisar antara 29-64 cm (Gambar
3.4). Kisaran ini terbilang cukup sesuai yang menunjukkan tingkat
kekeruhan masih tinggi dan kandungan plankton berkurang.

64
60
56
Kecerahan (cm)

52
48
44
40
36
32
28
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke-11

Pengambilan Sampel

14
Gambar 3.4. Data Pengukuran Kecerahan Air Kolam

e. Nitrit dan Fosfat


Nitrit merupakan gas beracun bagi ikan, nitrit adalah hasil
perombakan protein. Kandungan nitrit dapat dikurangi dengan cara
penggantian air (pemberian aerasi), penguapan maupun reaksi kimia
dengan oksigen. Pengujian kandungan nitrit pertama dengan air
sampel pada tanggal 22 Januari 2021 di Laboratorium menunjukkan
0,1 mg/l, tidak terdapat hasil uji yang menunjukkan tidak sesuai
sehingga tidak ada kandungan nitrit dalam air yang bersifat toksik
bagi ikan. Sedangkan untuk pengujian fosfat di lakukan dengan
pengujian air sampel yang dihomogenkan dengan larutan PO-1, PO-
2, dan PO-3 menghasilkan kandungan fosfat 0,5 mg/l. Kualitas air
dapat menurun karena adanya akumulasi bahan organik dan
anorganik yang berasal dari sisa metabolisme dan sisa pakan yang
tidak termakan yang menyebabkan kadar fosfat meningkat.

C. Pembahasan

15
Kisaran nilai suhu pada tiap perlakuan selama pemeliharaan
cenderung stabil yaitu 26°C – 28°C. Pengukuran suhu dari tanggal 12-23
Januari mengalami fluktuasi yang masih normal. Hasil pengamatan suhu air
pada semua perlakuan diperoleh kisaran yang relatif tidak berbeda selama
pemeliharaan di waktu pagi hari dibagian inlet dan outlet air (Gambar 3.1).
Suhu air yang optimal untuk pendederan I sampai VII berkisar 25°C – 30°C
(SNI, 2000). Pada suhu air <28,0°C ikan mudah terserang jamur dan
menurunkan nafsu makan yang berdampak ikan stres dan dapat
menyebabkan kematian ikan gurami. Pada suhu air kisaran 28,0°C-31,0°C
masih dapat ditoleransi benih ikan gurami sehingga tidak mengganggu
proses metabolisme yang berdampak pada proses pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup ikan gurami (Muin et al., 2020).

Gambar 3.5. Pengukuran Suhu Kolam (Dokumen Pribadi, 2021)


Pengukuran oksigen terlarut (DO) pada air kolam pembenihan ikan
Gurami didapat berkisar antara 4-6 mg/l, kisaran tersebut menurut Verawati
et al (2015) bahwa pada kisaran 4,25 sampai 7,11 mg/l (>3 mg/l ) masih
pada kisaran optimal untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan gurame.
Kandungan oksigen membantu didalam proses oksidasi bahan buangan serta
pembakaran makanan untuk menghasilkan energi bagi kehidupan dan
pertumbuhan ikan gurami. Penurunan oksigen terlarut dalam media
pemeliharaan, seiring dengan banyaknya buangan metabolisme (Verawati et
al., 2015). Hasil pengukuran kualitas air terlihat adanya fluktuasi pada pagi
hari dibagian inlet dan outlet air karena suplai oksigen dari sistem aerasi
pada kolam pemeliharaan.

16
Gambar 3.6. Pengukuran Oksigen Terlarut (Dokumen Pribadi, 2021)
Pengukuran nilai pH pada kolam pembenihan ikan gurami berkisar
antara 6,0 – 8,0 dimana air dalam kondisi netral, kisaran ini cukup optimal
untuk mendukung pertumbuhan ikan yang di budidaya. Kadar pH pada
kolam pembenihan ikan gurami masih berada pada taraf yang optimal untuk
menunjang kelulushidupan serta laju pertumbuhan. Nilai pH selama
pemeliharaan berkisar antara 6,70 – 7,12. Selama masa pemeliharaan
tersebut cenderung terjadi penurunan pH yang disebabkan semakin
meningkatnya buangan metabolisme (cenderung asam) seiring
meningkatnya padat penebaran. Selain itu, penurunan pH disebabkan oleh
peningkatan CO2 akibat proses respirasi. Nilai pH tersebut masih dalam
kisaran yang ditoleransi oleh ikan gurami (BSN, 2000 & Boyd, 1990).

Gambar 3.7. Pengukuran pH (Dokumen Pribadi, 2021)

Pengukuran kecerahan pada kolam pembenihan ikan gurami


menunjukkan kecerahan air untuk budidaya yaitu berkisar antara 30-65 cm

17
sehingga dikategorikan cukup sesuai , menurut Boyd (1990) pada tingkat
kecerahan 30-45 cm perairan dalam kondisi yang sesuai untuk budidaya.
Untuk parameter cukup sesuai berkisar antara 20 cm sampai dengan 50 cm,
pada perairan dengan kekeruhan 20-30 dan 45-60 menunjukkan bahwa
tingkat kekeruhan masih terlalu tinggi dan kandungan plankton mulai
berkurang sehingga cukup sesuai untuk budidaya. Kategori tidak sesuai
untuk budidaya dikarenakan kecerahan kurang dari 20 cm. Air yang terlalu
terlalu keruh tidak baik bagi ikan karena akan mengganggu pernapasan ikan
selain itu juga dapat merusak pandangan mata dari ikan, tetapi air juga tidak
boleh terlalu jernih karena perairan yang terlalu jernih, miskin kandungan
plankton sehingga produktivitas perairan rendah.

Gambar 3.8. Pengukuran Kecerahan Air (Dokumen Pribadi, 2021)


Pengujian kandungan nitrit yang didapat pada kolam pembenihan ikan
gurami adalah 0,1 mg/l yang terbilang masih berada pada kisaran optimal.
Menurut Losordo et al. (2015) bahwa sebagian besar kondisi akuakultur
komersial yang ditemukan, nilai konsentrasi Total Ammonia Nitrogen
dipertahankan <2 mg/l. Menurut Hastuti (2011) menyatakan bahwa proses
nitrifikasi melibatkan bakteri yang bersifat autotrofik untuk mengoksidasi
amonia, dimana kelompok bakteri tersebut berperan dalam proses oksidasi
amonia menjadi nitrit pada siklus nitrogen. Bakteri autotrofik yang berperan
dalam proses oksidasi adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrospira,
Nitrosovibrio, dan Nitrosolobus.

18
Gambar 3.9. Pengujian Nitrit (Dokumen Pribadi, 2021)
Meningkatnya sisa pakan dan buangan metabolit yang terakumulasi
dapat menyebabkan peningkatan fosfat sehingga kualitas air menjadi rendah
yaitu menurunnya kadar oksigen terlarut pada perairan. Konsentrasi fosfat
yang tinggi akan mengganggu proses metabolisme bahkan dapat
mengakibatkan kematian pada ikan (Ebeling et al., 2006). Sisa metabolisme
dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam dapat menyebabkan
meningkatnya konsentrasi fosfat sehingga perairan menjadi keruh.
Pengujian fosfat pada air kolam pembenihan ikan gurami adalah 0,5 mg/l.
Pengujian ini menunjukkan kandungan fosfat dalam kondisi yang baik
untuk pertumbuhan ikan, menurut Cahyono (2000) bahwa nilai kualitas air
yang baik yaitu pH berkisar 7,5-8,5 mg/l, oksigen terlarut (DO) 5-7 mg/l,
kadar amoniak 0,1 ppm dan kandungan fosfat yang baik untuk pertumbuhan
ikan adalah maksimal 1 mg/l (Kurniawan et al., 2019).

Gambar 3.10. Pengujian Fosfat (Dokumen Pribadi, 2021)

Pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan ikan gurami di Unit


LPKIL Singasari memperoleh hasil yang fluktuasi terhadap parameter yang

19
diukur yang disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perbedaan kualitas air. Perbedaan kualitas air dapat dipengaruhi oleh cuaca,
sistem aerasi, pemeliharaan kolam, sisa pakan, dan pengukuran oleh teknisi.
Selama pengukuran kualitas air terdapat kendala yang menyebabkan
perhitungan dan pengukuran yang tidak maksimal. Kendala yang didapat
dalam pengukuran, yaitu hujan yang terjadi pada pagi hari, pergerakan ikan
secara mendadak, pengamatan angka pada alat yang terburu-buru, dan
prasarana yang terbatas.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

20
A. Kesimpulan
Berdasakan kegiatan magang yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
a. Pengelolaan kualitas air sebagai bentuk pemeliharaan benih ikan gurami,
terdapat enam parameter yang menjadi fokus pengukuran yaitu suhu air,
pH , oksigen terlarut (DO), kecerahan air, Nitrit, dan Fosfat. Suhu air
rata-rata kolam pembenihan ikan gurami adalah 26°C – 28°C, pH air 6,0
– 8,0, oksigen terlarut (DO) dalam air berada pada kondisi normal yaitu
4-6 mg/l, kecerahan berkisar antara 30-65 cm, kandungan nitrit dalam air
0,1 mg/l, dan fosfat 0,5 mg/l. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
keadaan kolam pembenihan ikan gurami optimal dalam menunjang
pertumbuhan ikan.
b. Kendala yang dialami dalam pengelolaan kualitas air adalah hujan yang
terjadi pada pagi hari, pergerakan ikan secara mendadak, pengamatan
angka pada alat yang terburu-buru, dan prasarana yang terbatas.
c. Saran
Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan sebaiknya dalam
mengukur parameter kualitas air lebih teliti dan tidak terburu-buru agar
mendapatkan hasil yang maksimal, dan juga memperhatikan prosedur kerja
agar dapat meminimalisir kesalahan kerja saat pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA

21
Azrita & Syandri, H. 2015. Morphological character among five strains of giant
gourami (Osphronemus gouramy) Lacepede, 1801 (Actinopterygii:
Perciformer: Osphronemidae) using a truss morphometric system.
International Journal of Fisheries and Aquatic Studies, 2(6): 344-350.

Badan Standar Nasional. 2000. Produksi Benih Ikan Gurame (Osphronemus


gouramy, Lac) Kelas Benih Sebar. Standar Nasional Indonesia.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama : Auburn
University.

Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan Air Tawar.Ikan Gurami, Nila, Mas. Yogyakarta
: Kanisius.

Ebeling, J.M., C.F .Welsh, & K.L. Rishel. 2006. Performance Evaluation of an
Inclined Belt Filter Using Coagulation/Flocculation Aids for the
Removal of Suspended Solids and Phosphorus from Microscreen
Backwash Effluent. Aquaculture Engineering 35: 61-77

Effendi, H. 2004. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius.

Habibah, R. 2013. Pengaruh Komposisi Gulma Air Hydrilla (Hydrilla verticillata)


dalam Ransum Ikan Gurami terhadap Pertumbuhan IkanGurami
(Osphronemus gourami Lac). Jurnal Biologis. 1 (1) : 1-7.

Hastuti, Y.P. 2011. Nitrifikasi dan Denitrifikasi di Tambak. Jurnal Akuakultur


Indonesia, 10(1): 89-98.

Kurniawan, D., Suharman, I., & Adelina, A. 2019. The Effect of Fermented
Moringa oleifera Leaf Meal in The Formulated Diets of Gouramy
(Osphronemus gouramy). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 24(1): 1-9.

Losordo, T.M., Delong, D.P., & Guerdat, T.C. 2015. TAN, other water quality
factors affect nitrification rater in biofilter. Global Aquaculture Advocate.

Muin, A. J. S., Nirmala, K., Setiawati, M., & Hastuti, Y. P. 2020. Pemanfaatan
Perifiton Pada Jumlah Substrat Berbeda Terhadap Kualitas Air Dan
Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy). Jurnal Riset Akuakultur, 15(3): 165-173.

Pratama, N.A. & Mukti, A.T. 2018. Pembesaran Larva Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) Secara Intensif Di Sheva Fish Boyolali, Jawa
Tengah. Journal of Aquaculture and Fish Health, 7(3): 102-110.

Setyowati, D.N., Hardaningsih, I., & Priyono, S.B. 2007. Sintasan Dan
Pertumbuhan Benih Ikan Pasca Larva Beberapa Subspesies Gurami
(Osphronemus gouramy). Jurnal Perikanan (J .fish. Sci) 9 (1) : 149-153.

Sitanggang, M. & Sarwono. 2007. Budidaya Gurami. Jakarta : Penebar Swadaya.

22
Standard Nasional Indonesia (SNI). 2000. Produksi Benih Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy, Lac.) Kelas Benih Sebar. SNI : 01-6485.3-
2000: 1-7.

Sutarjo, G.A., & Samsundari, S. 2018. Peningkatan Produksi Budidaya Ikan Air
Tawar Melalui Penerapan Manajemen Kualitas Air Dan Pembuatan
Pakan Ikan Mandiri Di Kelompok Pembudidaya Ikan “Sumber Rejeki”
Dan “Cinta Alam” Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo. Jurnal
Dedikasi, 15(1): 1-4.

Verawati, Y., Muarif, & Mumpuni, F.S. 2015. Pengaruh Perbedaan Padat
Penebaran Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan
Gurame (Osphronemus gouramy) Pada Sistem Resirkulasi. Jurnal Mina
Sains, 1: 1.

23
LAMPIRAN

Lampiran 1. YSI Pro 20 Lampiran 2. Oakton eco Testr pH2

Lampiran 3. Secchi disk Lampiran 4. Smart Kit Fosfat

Lampiran 5. Smart Kit Nitrit Lampiran 6. Lembar Tabel Pengukuran

24
Lampiran 7. Kolam Ikan Gurami

25
Lampiran 8. Tabel Log Book Kegiatan di Unit LPKIL Singasari

Log Book Magang


No. Hari, Tanggal Waktu Kegiatan
07.00 Apel pagi
07.30 Perkenalan
08.00 Pemijahan ikan nilem
Persiapan kolam (Pembersihan
1 Senin, 11 Januari 2021
09.15 lumpur)
10.00 Pengambilan telur ikan gurami
Pembuatan pakan dari batang
10.30 sente
Pengecekan kolam pemijahan
07.30 ikan nilem (D-1)
08.00 Pengujian kualitas air
2 Selasa, 12 Januari 2021
09.00 Pengujian parasit ikan nilem
10.30 Seleksi induk ikan nila
13.30 Pengurasan kolam
Pengecekan larva ikan nilem (D-
07.00 1)
07.30 Pengujian kualitas air
3 Rabu, 13 Januari 2021
08.00 Pemberian pakan ke ikan
09.30 Membersihkan asrama
10.45 Membersihkan ruang makan
07.30 Pengecekan larva nilem (D-2)
08.00 Pengujian kualitas air
4 Kamis, 14 Januari 2021
08.30 Pemberian pakan ke ikan
10.00 Pemanenan ikan lele konsumsi
07.30 Pengujian kualitas air
5 Jum'at, 15 Januari 2021 08.00 Pemberian pakan ke ikan
10.00 Membersihkan kolam
07.00 Pengujian kualitas air
6 Sabtu, 16 Januari 2021 08.00 Pemberian pakan ke ikan
10.00 Pemindahan larva ikan nilem
07.30 Pengujian kualitas air
08.00 Pemberian pakan ke ikan
7 Senin, 18 Januari 2021
09.30 Memindahkan lobster air tawar

26
Log Book Magang
No Hari, Tanggal Waktu Kegiatan
Memisahkan lobster air tawar
Senin, 18 Januari 2021 10.00 jantan dan betina
10.30 Membersihkan rumput
07.30 Pengujian kualitas air
08.00 Pemberian pakan ke ikan
8 Selasa, 19 Januari 2021
Penebaran benih ikan lele ukuran
5-6 sebanyak 2000 ekor
09.30
07.45 Pengujian kualitas air
08.15 Pemberian pakan ke ikan
Pemberian pupuk ke kolam benih
09.00
Pembuatan pakan dari batang
9 Rabu, 20 Januari 2021
09.30 sente
Pemberian pakan induk lele
10.00 dengan bekicot
10.30 Kultur pakan alami
11.00 Membersihkan aula
07.30 Pengujian kualitas air
08.00 Pemberian pakan ke ikan
Persiapan kolam pemijahan ikan
10 Kamis, 21 Januari 2021
09.00 mas
09.45 Seleksi induk ikan mas
10.30 Membersihkan kolam hatchery
07.30 Pengujian kualitas air
08.00 Pemberian pakan ke ikan
Pengecekan kolam pemijahan
08.45 ikan mas
Pengujian nitrit dan fosfat kualitas
11 Jum'at, 22 Januari 2021 09.00 air
Pembuatan pakan dari batang
09.45 sente
10.00 Diskusi
10.45 Pengapuran kolam
13.00 Pembuatan kultur artemia
07.30 Pengujian kualitas air
Pemberian pakan ke ikan
12 Sabtu, 23 Januari 2021
08.00

27
Log Book Magang
No Hari, Tanggal Waktu Kegiatan
08.45 Memindahkan induk ikan mas

Pengecekan kolam induk gurami


09.00
09.45 Membersihkan kolam filter air
Pembuatan pakan dari batang
10.30 sente
08.00 Pemberian pakan ikan
08.30 Pengujian kualitas air
09.00 Pengecekan kolam ikan Mas
13 Senen, 25 Januari 2021
Pembuatan pakan dari batang
09.45 sente
13.30 Pengecekan kolam ikan Nila
07.45 Pemberian pakan ikan
Pengecekan kolam pemijahan
14 Selasa, 26 Januari 2021 08.15 ikan Mas
09.00 Memanen benih ikan Nila
09.45 Bersih - bersih asrama
08.00 Pemberian pakan
09.00 Memanen benih ikan Mas
15 Rabu, 27 Januari 2021 10.00 Pembersihan kolam ikan
Pengecekan induk Lobster air
13.45 tawar
08.00 Pemberian pakan ikan
Persiapan pemanenan ikan tawes
16 Kamis, 28 Januari 2021 10.00
Memindahkan Tawes di hatchery
14.00
08.00 Diskusi
17 Jum,at, 29 Januari 2021 Persiapan pemaparan hasil
09.00 magang
18 Sabtu, 30 Januari 2021 08.00 Perpisahan Magang

Lampiran 9. Sertifikat Magang

28
29

Anda mungkin juga menyukai