Oleh:
ROYAN ALFIANTO
B0A018014
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
Mengetahui,
iii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan judul : “Pengelolaan Kualitas Air
Pada Kolam Pembenihan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Unit
LPKIL Singasari, Kabupaten Banyumas”, yang dilaksanakan selama 21 hari
dari tanggal 11-30 Januari tahun 2021, di Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan
dan Lingkungan Singasari, Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah.
Dengan selesainya Kegiatan Magang ini, penyusun menyampaikan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Hendro Pramono, M.S. selaku wakil dekan bidang akademik Fakultas
Biologi Unsoed yang telah memberikan ijin melaksanakan Magang,
3. Drs. Sugiharto, M.Si. selaku Koordinator Program Studi D-III Budidaya Ikan
yang telah memberikan ijin pelaksanaan Magang,
4. Dra. Nuning Setyaningrumm, M.Si. selaku dosen pembimbing Magang yang
telah membimbing serta mendampingi selama pelaksanaan dan penyusunan
Laporan Magang,
5. Arum Puspitasari, S.Pi selaku Koordinator Unit Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Singasari dan pembimbing Lapangan
Magang, yang telah membimbing dan mendampingi selama di Lapangan,
6. Dr. Untung Susilo, M.Si. selaku dosen pembimbing Akademik, yang telah
mengarahkan dan membimbing untuk pelaksanaan Magang,
7. Orang tua, rekan magang dan sahabat yang telah memberikan dorongan moral
maupun spiritual.
Semoga Laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penentu
kebijakan serta sebagai sumber referensi ilmiah.
Purwokerto, 27 Januari 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................vi
RINGKASAN ..................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................1-2
B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan Magang ..................................................................................2-3
D. Manfaat Magang ................................................................................3
BAB II. METODOLOGI MAGANG...............................................................4
A. Materi ................................................................................................4
B. Metode Magang .................................................................................4-6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................7
A. Gambaran Umum Lokasi Kegiatan Magang........................................7-8
B. Hasil .....................................................................................................8-12
C. Pembahasan .........................................................................................13-17
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................18
A. Kesimpulan ..........................................................................................18
B. Saran ....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19-20
LAMPIRAN ....................................................................................................21-26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang sudah
lama dikenal masyarakat dan banyak dibudidayakan. Keunggulan ikan gurami
bagi para petani antara lain ikan dapat berkembang biak secara alami, mudah
dipelihara, dan hidup di air tergenang. Pengelolaan kualitas air merupakan faktor
penting dalam kegiatan pembesaran larva ikan gurami. Pengelolaan kualitas air
bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi benih ikan
gurami untuk dapat hidup, berkembang, dan tumbuh sehingga bisa menunjang
optimalisasi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurami. Kondisi dan
kualitas air di perairan umum secara lansung akan mempengaruhi kehidupan ikan
dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Rendahnya kualitas air suatu
perairan dapat menghambat pertumbuhan ikan dan bisa menyebabkan kematian
pada ikan. Tujuan dilakukannya Kegiatan Magang adalah untuk mengetahui cara
dan kendala pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
Kegiatan magang ini menggunakan metode survei dengan melakukan
pengamatan dan pengukuran parameter pada kolam pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) dari hari Senin sampai Sabtu. Parameter kualitas air
tersebut terdiri dari suhu, oksigen terlarut, pH, kecerahan, nitrit, dan fosfat. Hasil
pengukuran parameter kualitas air pada kolam ikan gurami menunjukkan suhu air
rata-rata kolam adalah 26°C – 28°C, oksigen terlarut (DO) dalam air berada pada
kondisi normal yaitu 4-6 mg/l, pH air 6,0 – 8,0, kecerahan berkisar antara 30-65
cm, kandungan nitrit dalam air 0,1 mg/l, dan fosfat 0,5 mg/l. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa keadaan kolam pembenihan ikan gurami optimal dalam
menunjang pertumbuhan ikan serta kendala yang dialami dalam pengelolaan
kualitas air adalah hujan yang terjadi pada pagi hari, pergerakan ikan secara
mendadak, pengamatan angka pada alat yang terburu-buru, dan prasarana yang
terbatas.
Kata kunci : Ikan Gurami (Osphronemus gouramy), Kualitas Air
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budidaya merupakan kegiatan memproduksi biota akuatik di
lingkungan terkontrol melalui kegiatan pemeliharaan, menumbuhkan dan
peningkatan mutu biota tersebut (Effendi , 2004). Ikan gurami
(Osphronemus gouramy) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak
dipilih untuk dipelihara. Keunggulan ikan gurami adalah dapat berkembang
biak secara alami dan dapat hidup di air tergenang, kekurangan ikan gurami
adalah pertumbuhannya lambat dengan rata-rata panen ukuran konsumsi
dilakukan 6-12 bulan sekali. Habitat asli gurami yaitu terdapat pada rawa
dataran rendah yang berair dalam. Ikan ini bersifat sangat peka terhadap
suhu rendah dan memiliki organ pernapasan tambahan sehingga dapat
mengambil oksigen dari luar air (Habibah, 2013).
Ikan gurami merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak
diminati masyarakat dan ikan ini memiliki nilai ekonomis tinggi
dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya (Azrita & Syandri, 2015). Ikan
gurami (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan potensial
di Indonesia. Pengembangan usaha budidaya ikan gurami tersebut masih
terkendala karena pertumbuhan yang dimiliki ikan gurami tersebut masih
relatif lambat baik pada fase pemeliharaan benih maupun pembesaran
(Sitanggang & Sarwono, 2007). Pertumbuhan pada ikan gurami dipengaruhi
oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang mempengaruhi
pertumbuhan antara lain keturunan atau genetik, seks, umur, ketahanan
penyakit. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan antara
lain makanan, kualitas air dan ruang gerak (Setyowati et al., 2007).
Pengelolaan kualitas air merupakan faktor penting dalam kegiatan
pembesaran larva ikan gurami. Pengelolaan kualitas air bertujuan untuk
menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi benih ikan gurami untuk
dapat hidup, berkembang, dan tumbuh sehingga bisa menunjang
optimalisasi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurami (SNI, 2000).
Kualitas air memegang peranan penting dalam kegiatan budidaya ikan,
1
pengaruh dari pengelolaan kualitas air yang kurang tepat dapat
mengakibatkan timbulnya permasalahan penyakit seperti infeksi bakteri dan
jamur bahkan dalam kondisi tertentu dapat memicu serangan virus bagi ikan
sehingga terjadi kematian massal dan mengakibatkan kegagalan panen
(Sutarjo & Samsundari, 2018). Pengamatan kualitas air meliputi parameter
suhu dan oksigen terlarut yang diukur menggunakan YSI Pro 20, pH yang
diukur menggunakan Oakton Eco Testr pH2, nitrit menggunakan Smart Kit
Nitrit, dan fosfat menggunakan Smart Kit Fosfat. Atas dasar pemikiran
tersebut dan pentingnya pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan
ikan gurami maka perlu dilakukan Kegiatan Magang untuk mempelajari
teknik pengelolaan dan mengetahui parameter kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari,
Karang Lewas, Banyumas, Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari kegiatan Magang di Unit LPKIL Singasari,
yaitu:
a. Bagaimana pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan ikan
gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Apa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL
Singasari.
C. Tujuan Magang
Tujuan kegiatan Magang di Unit LPKIL Singasari, meliputi :
1. Tujuan Umum :
a. Melakukan pengelolaan kualitas air dan mengetahui hasil dari
pengukuran parameter kualitas air pada kolam pembenihan ikan
gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Mengetahui kendala dalam mengelola kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL
Singasari.
2. Tujuan Khusus :
a. Melakukan pengukuran parameter suhu, oksigen terlarut,
2
derajat keasaman (pH), kecerahan, pengujian nitrit dan fosfat
pada kolam pembenihan ikan gurami (Osphronemus gourami)
di Unit LPKIL Singasari.
D. Manfaat Magang
Manfaat dari kegiatan magang di Unit LPKIL Singasari, yaitu:
1. Bagi Mahasiswa, yaitu:
a. Menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kerja
terkait manajemen kualitas air pada pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
yang didapat dari perkuliahan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diterapkan di Unit LPKIL Singasari.
2. Bagi Program Studi D-III Budidaya Ikan yakni menambah
perbendaharaan studi berupa informasi mengenai manajemen kualitas
air pada pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) dan agar
dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas pengetahuan di
perkuliahan.
3. Bagi Unit LPIKL Singasari, yaitu :
a. Menjalin kerja sama antara Unit LPKIL Singasari dengan Program
Studi D-III Budidaya Ikan.
b. Membantu kegiatan lapangan komoditas ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
3
BAB II. METODOLOGI MAGANG
A. Materi
Alat-alat yang yang digunakan untuk pengelolaan kualitas air pada kolam
pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) adalah Oakton eco Testr
pH2, YSI Pro 20, secchi disk, gayung, alat tulis, botol sampel, dan spatula.
Bahan yang digunakan adalah air kolam, smart kit nitrit, dan smart kit
fosfat.
B. Metode Magang
Metode yang digunakan dalam Kegiatan Magang ini adalah metode
survei dengan menggunakan data primer melalui observasi, wawancara, dan
partisipasi aktif serta koleksi data sekunder.
1. Data Primer
a. Observasi (Pengamatan)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan
mencatat hasil pengelolaan kualitas air pada kolam pembenihan
ikan gurami (Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab oleh dua pihak yang
dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan Kegiatan
Magang.
c. Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif dilakukan dengan cara melibatkan diri secara
langsung dan aktif dalam seluruh kegiatan mulai dari awal
persiapan penegelolaan kualitas air pada pembenihan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) di Unit LPKIL Singasari.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber relevan yang telah
ada seperti laporan, lembaga penelitian, dinas perikanan, serta pihak
lain yang melakukan pengelolaan kualitas air. Melakukan studi
pustaka untuk mencari informasi maupun literatur terkait dari berbagai
kepustakaan yang relevan tentang kegiatan magang.
4
Prosedur kerja yang digunakan untuk menguji kualitas air pada kolam
pembenihan ikan Gurami (Osphronemus gouramy) menggunakan instrumen
pengukuran dengan proses sebagai berikut :
3. Pengukuran suhu dan oksigen terlarut.
Pengukuran dilakukan dengan mencelupkan batang probe YSI Pro 20
sampai terbenam, kemudian tunggu sampai angka pada layar alat tidak
bergerak lalu catat angka yang menunjukkan suhu dan DO.
4. Pengukuran pH
Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur pH yaitu Oakton eco
Testr pH2 dengan mengambil air sampel dengan gayung kecil, kemudian
masukkan Oakton eco Testr pH2 ke dalam gayung yang berisi air sampel,
lalu tunggu hingga angka berhenti dan catat angka yang menunjukkan pH
air.
5. Pengukuran kecerahan
Pengukuran dilakukan dengan memasukkan secchi disk kedalam
kolam sampai ujung secchi disk tidak terlihat kemudian angkat dan ukur
panjang secchi disk yang terlihat.
6. Pengujian nitrit
Pengujian nitrit dilakukan menggunakan Smart Kit Nitrit dengan cara
kerja sebagai berikut :
a. Diambil 5 ml air sampel dan masukkan kedalam botol sampel uji dan
kontrol.
b. Dimasukkan reagen A kedalam botol sampel uji sebanyak 1 tetes dan
tunggu selama 60 detik
c. Dimasukkan reagen B kedalam botol sampel uji sebanyak 2 tetes.
d. Botol sampel uji dikocok sampai terlarut dan ditunggu selama 10
menit.
e. Diamati perbedaan warna air pada botol sampel uji dan kontrol pada
kertas uji nitrit dan tentukan nilai kandungan nitrit.
7. Pengujian fosfat
Pengujian fosfat dilakukan menggunakan Smart Kit Fosfat dengan
cara kerja sebagai berikut :
5
a. Diambil 5 ml air sampel dan masukkan kedalam botol sampel uji dan
kontrol.
b. Dimasukkan larutan PO-1 kedalam botol sampel uji sebanyak 2 tetes
dan larutan PO-2 sebanyak 2 sendok spatula lalu tunggu selama 60
detik
c. Dimasukkan larutan PO-3 kedalam botol sampel uji sebanyak 2 tetes
d. Botol sampel uji dikocok sampai terlarut dan ditunggu selama 10
menit
e. Diamati perbedaan warna air pada botol sampel uji dan kontrol pada
kertas uji fosfat dan tentukan nilai kandungan fosfat.
6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
7
dan laporan tahunan.
2. Kegiatan laboratorium meliputi pengecekan suhu, DO, derajat keasaman,
dan kecerahan.
3. Kegiatan budidaya, untuk kegiatan budidaya yang dilakukan antara lain
pembenihan, pembesaran, dan distribusi benoh atau konsumsi.
4. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, untuk kegiaatan ini merupakan
pendampingan kepada masyarakat, dimana kegiatan ini berupa konsultasi
petani ikan terkait kendala yang dihadapi.
B. Hasil
Kualitas air memiliki peran yang penting dalam budidaya karena
kelayakan air sebagai lingkungan hidup ditentukan oleh sifat fisika dan
kimia air, kualitas air juga turut mempengaruhi pertumbuhan organisme
yang dibudidayakan. Kualitas air memegang peranan penting dalam
kegiatan budidaya ikan, pengaruh dari pengelolaan kualitas air yang kurang
tepat dapat mengakibatkan timbulnya permasalahan penyakit seperti infeksi
bakteri, dan jamur bahkan dalam kondisi tertentu dapat memicu serangan
virus bagi ikan sehingga terjadi kematian massal dan mengakibatkan
kegagalan panen (Sutarjo & Samsundari, 2018). Parameter kualitas air yang
di ukur di Unit LPKIL Singasari adalah suhu, kandungan oksigen terlarut
(DO), derajat keasaman (pH), kecerahan, Nitrit, dan Fosfat. Data diambil
pada saat pagi hari dibagian inlet dan outlet air kolam dan rutin dilakukan
setiap hari Senin sampai Sabtu dari tanggal 12-23 Januari 2021.
a. Suhu
Pengukuran suhu air pada kolam pembenihan ikan Gurami di Unit
LPKIL Singasari berkisar antara 26°C-28°C, kisaran tersebut optimal bagi
pertumbuhan ikan (Gambar 3.1).
8
28
27.9
27.8
27.7
27.6
27.5
27.4
Suhu Kolam (°C)
27.3
27.2
27.1
27
26.9
26.8
26.7
26.6
26.5
26.4
26.3
26.2
Pengambilan Sampel
9
Gambar 3.1. Data Pengukuran Suhu Kolam
b. Oksigen Terlarut (DO)
Kandungan oksigen terlarut di kolam pembenihan ikan Gurami di
LPKIL Singasari berkisar antara 4 – 6 mg/l (Gambar3.2), faktor yang
mempengaruhi fluktuasi nilai DO adalah dari sistem pengairan atau
sirkulasi dan curah hujan.
10
Pengambilan Sampel
6
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
Oksigen Terlarut (mg/liter)
5.4
5.3
5.2
5.1
5
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2
4.1
4
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke-11
11
Gambar 3.2. Data Pengukuran Oksigen Terlarut (DO)
c. pH (Derajat keasaman)
Nilai pH air media pada kolam pembenihan ikan Gurami di Unit
LPKIL Singasari berkisar antara 6 – 8, dimana air dalam kondisi netral,
kisaran ini cukup optimal untuk mendukung pertumbuhan ikan yang di
budidaya (Gambar 3.3).
12
7.8
7.7
7.6
7.5
Derajat Keasama (pH)
7.4
7.3
7.2
7.1
6.9
6.8
6.7
6.6
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke-11
Pengambilan Sampel
13
Gambar 3.3. Data Pengukuran Derajat Keasaman (pH)
d. Kecerahan
Pengukuran nilai kecerahan air pada kolam pembenihan ikan Gurami
di Unit LPKIL Singasari diperoleh berkisar antara 29-64 cm (Gambar
3.4). Kisaran ini terbilang cukup sesuai yang menunjukkan tingkat
kekeruhan masih tinggi dan kandungan plankton berkurang.
64
60
56
Kecerahan (cm)
52
48
44
40
36
32
28
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke-11
Pengambilan Sampel
14
Gambar 3.4. Data Pengukuran Kecerahan Air Kolam
C. Pembahasan
15
Kisaran nilai suhu pada tiap perlakuan selama pemeliharaan
cenderung stabil yaitu 26°C – 28°C. Pengukuran suhu dari tanggal 12-23
Januari mengalami fluktuasi yang masih normal. Hasil pengamatan suhu air
pada semua perlakuan diperoleh kisaran yang relatif tidak berbeda selama
pemeliharaan di waktu pagi hari dibagian inlet dan outlet air (Gambar 3.1).
Suhu air yang optimal untuk pendederan I sampai VII berkisar 25°C – 30°C
(SNI, 2000). Pada suhu air <28,0°C ikan mudah terserang jamur dan
menurunkan nafsu makan yang berdampak ikan stres dan dapat
menyebabkan kematian ikan gurami. Pada suhu air kisaran 28,0°C-31,0°C
masih dapat ditoleransi benih ikan gurami sehingga tidak mengganggu
proses metabolisme yang berdampak pada proses pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup ikan gurami (Muin et al., 2020).
16
Gambar 3.6. Pengukuran Oksigen Terlarut (Dokumen Pribadi, 2021)
Pengukuran nilai pH pada kolam pembenihan ikan gurami berkisar
antara 6,0 – 8,0 dimana air dalam kondisi netral, kisaran ini cukup optimal
untuk mendukung pertumbuhan ikan yang di budidaya. Kadar pH pada
kolam pembenihan ikan gurami masih berada pada taraf yang optimal untuk
menunjang kelulushidupan serta laju pertumbuhan. Nilai pH selama
pemeliharaan berkisar antara 6,70 – 7,12. Selama masa pemeliharaan
tersebut cenderung terjadi penurunan pH yang disebabkan semakin
meningkatnya buangan metabolisme (cenderung asam) seiring
meningkatnya padat penebaran. Selain itu, penurunan pH disebabkan oleh
peningkatan CO2 akibat proses respirasi. Nilai pH tersebut masih dalam
kisaran yang ditoleransi oleh ikan gurami (BSN, 2000 & Boyd, 1990).
17
sehingga dikategorikan cukup sesuai , menurut Boyd (1990) pada tingkat
kecerahan 30-45 cm perairan dalam kondisi yang sesuai untuk budidaya.
Untuk parameter cukup sesuai berkisar antara 20 cm sampai dengan 50 cm,
pada perairan dengan kekeruhan 20-30 dan 45-60 menunjukkan bahwa
tingkat kekeruhan masih terlalu tinggi dan kandungan plankton mulai
berkurang sehingga cukup sesuai untuk budidaya. Kategori tidak sesuai
untuk budidaya dikarenakan kecerahan kurang dari 20 cm. Air yang terlalu
terlalu keruh tidak baik bagi ikan karena akan mengganggu pernapasan ikan
selain itu juga dapat merusak pandangan mata dari ikan, tetapi air juga tidak
boleh terlalu jernih karena perairan yang terlalu jernih, miskin kandungan
plankton sehingga produktivitas perairan rendah.
18
Gambar 3.9. Pengujian Nitrit (Dokumen Pribadi, 2021)
Meningkatnya sisa pakan dan buangan metabolit yang terakumulasi
dapat menyebabkan peningkatan fosfat sehingga kualitas air menjadi rendah
yaitu menurunnya kadar oksigen terlarut pada perairan. Konsentrasi fosfat
yang tinggi akan mengganggu proses metabolisme bahkan dapat
mengakibatkan kematian pada ikan (Ebeling et al., 2006). Sisa metabolisme
dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam dapat menyebabkan
meningkatnya konsentrasi fosfat sehingga perairan menjadi keruh.
Pengujian fosfat pada air kolam pembenihan ikan gurami adalah 0,5 mg/l.
Pengujian ini menunjukkan kandungan fosfat dalam kondisi yang baik
untuk pertumbuhan ikan, menurut Cahyono (2000) bahwa nilai kualitas air
yang baik yaitu pH berkisar 7,5-8,5 mg/l, oksigen terlarut (DO) 5-7 mg/l,
kadar amoniak 0,1 ppm dan kandungan fosfat yang baik untuk pertumbuhan
ikan adalah maksimal 1 mg/l (Kurniawan et al., 2019).
19
diukur yang disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perbedaan kualitas air. Perbedaan kualitas air dapat dipengaruhi oleh cuaca,
sistem aerasi, pemeliharaan kolam, sisa pakan, dan pengukuran oleh teknisi.
Selama pengukuran kualitas air terdapat kendala yang menyebabkan
perhitungan dan pengukuran yang tidak maksimal. Kendala yang didapat
dalam pengukuran, yaitu hujan yang terjadi pada pagi hari, pergerakan ikan
secara mendadak, pengamatan angka pada alat yang terburu-buru, dan
prasarana yang terbatas.
20
A. Kesimpulan
Berdasakan kegiatan magang yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
a. Pengelolaan kualitas air sebagai bentuk pemeliharaan benih ikan gurami,
terdapat enam parameter yang menjadi fokus pengukuran yaitu suhu air,
pH , oksigen terlarut (DO), kecerahan air, Nitrit, dan Fosfat. Suhu air
rata-rata kolam pembenihan ikan gurami adalah 26°C – 28°C, pH air 6,0
– 8,0, oksigen terlarut (DO) dalam air berada pada kondisi normal yaitu
4-6 mg/l, kecerahan berkisar antara 30-65 cm, kandungan nitrit dalam air
0,1 mg/l, dan fosfat 0,5 mg/l. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
keadaan kolam pembenihan ikan gurami optimal dalam menunjang
pertumbuhan ikan.
b. Kendala yang dialami dalam pengelolaan kualitas air adalah hujan yang
terjadi pada pagi hari, pergerakan ikan secara mendadak, pengamatan
angka pada alat yang terburu-buru, dan prasarana yang terbatas.
c. Saran
Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan sebaiknya dalam
mengukur parameter kualitas air lebih teliti dan tidak terburu-buru agar
mendapatkan hasil yang maksimal, dan juga memperhatikan prosedur kerja
agar dapat meminimalisir kesalahan kerja saat pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
21
Azrita & Syandri, H. 2015. Morphological character among five strains of giant
gourami (Osphronemus gouramy) Lacepede, 1801 (Actinopterygii:
Perciformer: Osphronemidae) using a truss morphometric system.
International Journal of Fisheries and Aquatic Studies, 2(6): 344-350.
Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama : Auburn
University.
Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan Air Tawar.Ikan Gurami, Nila, Mas. Yogyakarta
: Kanisius.
Ebeling, J.M., C.F .Welsh, & K.L. Rishel. 2006. Performance Evaluation of an
Inclined Belt Filter Using Coagulation/Flocculation Aids for the
Removal of Suspended Solids and Phosphorus from Microscreen
Backwash Effluent. Aquaculture Engineering 35: 61-77
Kurniawan, D., Suharman, I., & Adelina, A. 2019. The Effect of Fermented
Moringa oleifera Leaf Meal in The Formulated Diets of Gouramy
(Osphronemus gouramy). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 24(1): 1-9.
Losordo, T.M., Delong, D.P., & Guerdat, T.C. 2015. TAN, other water quality
factors affect nitrification rater in biofilter. Global Aquaculture Advocate.
Muin, A. J. S., Nirmala, K., Setiawati, M., & Hastuti, Y. P. 2020. Pemanfaatan
Perifiton Pada Jumlah Substrat Berbeda Terhadap Kualitas Air Dan
Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy). Jurnal Riset Akuakultur, 15(3): 165-173.
Pratama, N.A. & Mukti, A.T. 2018. Pembesaran Larva Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) Secara Intensif Di Sheva Fish Boyolali, Jawa
Tengah. Journal of Aquaculture and Fish Health, 7(3): 102-110.
Setyowati, D.N., Hardaningsih, I., & Priyono, S.B. 2007. Sintasan Dan
Pertumbuhan Benih Ikan Pasca Larva Beberapa Subspesies Gurami
(Osphronemus gouramy). Jurnal Perikanan (J .fish. Sci) 9 (1) : 149-153.
22
Standard Nasional Indonesia (SNI). 2000. Produksi Benih Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy, Lac.) Kelas Benih Sebar. SNI : 01-6485.3-
2000: 1-7.
Sutarjo, G.A., & Samsundari, S. 2018. Peningkatan Produksi Budidaya Ikan Air
Tawar Melalui Penerapan Manajemen Kualitas Air Dan Pembuatan
Pakan Ikan Mandiri Di Kelompok Pembudidaya Ikan “Sumber Rejeki”
Dan “Cinta Alam” Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo. Jurnal
Dedikasi, 15(1): 1-4.
Verawati, Y., Muarif, & Mumpuni, F.S. 2015. Pengaruh Perbedaan Padat
Penebaran Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan
Gurame (Osphronemus gouramy) Pada Sistem Resirkulasi. Jurnal Mina
Sains, 1: 1.
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 7. Kolam Ikan Gurami
25
Lampiran 8. Tabel Log Book Kegiatan di Unit LPKIL Singasari
26
Log Book Magang
No Hari, Tanggal Waktu Kegiatan
Memisahkan lobster air tawar
Senin, 18 Januari 2021 10.00 jantan dan betina
10.30 Membersihkan rumput
07.30 Pengujian kualitas air
08.00 Pemberian pakan ke ikan
8 Selasa, 19 Januari 2021
Penebaran benih ikan lele ukuran
5-6 sebanyak 2000 ekor
09.30
07.45 Pengujian kualitas air
08.15 Pemberian pakan ke ikan
Pemberian pupuk ke kolam benih
09.00
Pembuatan pakan dari batang
9 Rabu, 20 Januari 2021
09.30 sente
Pemberian pakan induk lele
10.00 dengan bekicot
10.30 Kultur pakan alami
11.00 Membersihkan aula
07.30 Pengujian kualitas air
08.00 Pemberian pakan ke ikan
Persiapan kolam pemijahan ikan
10 Kamis, 21 Januari 2021
09.00 mas
09.45 Seleksi induk ikan mas
10.30 Membersihkan kolam hatchery
07.30 Pengujian kualitas air
08.00 Pemberian pakan ke ikan
Pengecekan kolam pemijahan
08.45 ikan mas
Pengujian nitrit dan fosfat kualitas
11 Jum'at, 22 Januari 2021 09.00 air
Pembuatan pakan dari batang
09.45 sente
10.00 Diskusi
10.45 Pengapuran kolam
13.00 Pembuatan kultur artemia
07.30 Pengujian kualitas air
Pemberian pakan ke ikan
12 Sabtu, 23 Januari 2021
08.00
27
Log Book Magang
No Hari, Tanggal Waktu Kegiatan
08.45 Memindahkan induk ikan mas
28
29