Disusun Oleh:
Kepala Sekolah,
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul " Sabun "More Love" Dari Daun Kelor" dengan sangat
baik. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih bagi semua teman-teman yang
terlibat dalam kontribusi pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. Selama penelitian dan
penulisan ini banyak sekali hambatan yang kami alami, namun berkat bantuan,
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya tulisan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami beranggapan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini merupakan karya terbaik
yang dapat kami persembahkan. Tetapi kami menyadari bahwa tidak menutup
kemungkinan didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan karena kami
mengakui bahwa kami merupakan manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir
kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
ABSTRAK .....................................................................................................iii
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................3
E. Hipotesis..........................................................................................................................3
D. Prosedur Penelitian.........................................................................................................12
E. Kriteria Desain................................................................................................................12
v
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................13
A. Pembahasan ..................................................................................................................13
BAB V PENUTUP.........................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................................................15
B. Saran...............................................................................................................................15
LAMPIRAN ..................................................................................................17
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sabun tersusun dari asam lemak, minyak dan lilin, dimana senyawa itu
mengandung ikatan tidak jenuh yang akan mudah teroksidasi. Reaksi tersebut
ditandai dengan keluarnya bau tengik pada sabun. Untuk menjaga kualitas sabun
dari reaksi oksidasi diperlukan bahan antioksidan. Antioksidan merupakan
senyawa yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat
yang mudah teroksidasi dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Antioksidan berfungsi sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal
bebas penyebab penyakit karsinogenis, kardiovaskuler dan penuaan dalam tubuh
manusia serta menangkal radikal bebas yang berasal dari polusi, radiasi dan asap
rokok. Antioksidan diperlukan karena tubuh manusia tidak memiliki sistem
pertahanan antioksidan yang cukup, sehingga apabila terjadi paparan radikal
1
berlebihan, maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen (berasal dari luar).
(Muchtadi dalam Arsyad, 2014).
Dalam penelitian ini diharapkan sabun yang dihasilkan sesuai dengan standar
SNI dan produk yang dihasilkan minimal mendekati kualitas sabun padat yang
beredar dipasaran, dengan memperhatikan formula sediaan sabun padat tersebut
tetap dengan tata cara memproduksi sabun yang sesuai dengan SNI.
B. Rumusan Masalah
2
C.Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara membuat sabun
dari daun kelor.
D. Manfaat
1. Menambah alternatif dari sabun dan meningkatkan produk dari daun kelor
2. Mengetahui struktur atau karakteristik daun kelor
3. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan teknologi pengolahan sabun yg telah
dipelajari di sekolah
4. Memajukan produk produk Indonesia
5. Menambah variasi dari sabun
E. Hipotesis
F. Kerangka Pikir
Kerangka berfikir kita saat ini adalah daun kelor sebagai bahan baku
pembuatan sabun.
Berdasarkan Tabel 1.1 pembuatan sabun dari daun Kelor dimulai dari
pengumpulan data, bahan, dan alat yang digunakan untuk membuat sabun dari
daun Kelor. Dari bahan sederhana yang kita dapatkan maka penulis akan
melakukan percobaan untuk membuat sabun dari daun kelor.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Daun kelor mengandung Kelor (Moringa oleifera) salah satu jenis tanaman
yang sangat kaya akan zat gizi,beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan
menganalisis kandungan gizi daun kelor antara lain oleh Zakaria, dkk. dengan
mengambil daun muda (2 tangkai di bawah pucuk sampai tangkai 9 atau 10) dari
penelitian tersebut diperoleh protein (28,25%), Beta karoten (ProVitamin A)
11,93 mg, Ca (2241,19) mg, Fe (36,91) mg, dan Mg (28,03) mg (Zakaria et
al.,2012). Penelitian lanjutan tentang pembuatan formula bahan PMT pada balita
gizi kurang,juga menggunakan daun kelor muda sebagaisumber protein utama,
vitamin dan mineral(Zakaria et al., 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat produk baru yaitu sabun daun kelor
dan untuk mempelajari optimasi prosedur pembuatan sabun daun kelor dengan
mengamati kandungan sabun yang dihasilkan melalui pengamatan terhadap sifat
fisik,siat kimia dan daya terima dari sabun daun kelor. Dengan menggunakan
daun kelor yang memiliki tingkatkemanfaatan lebih tinggi dari daun lainnya.
4
B.Tinjauan Umum Sabun
Sabun adalah kosmetika paling tua yang dikenal manusia, dan merupakan
bahan pembersih kulit yang dipakai selain untuk membersihkan juga untuk
pengharum kulit. Sabun merupakan istilah umum untuk garam asam lemak rantai
(Anggaraeni, 2014). Jenis sabun yang dikenal yaitu sabun padat (batangan) dan
Menurut Agus Priyono (2009) macam macam jenis sabun dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Shaving Cream
Shaving Cream disebut juga dengan sabun kalium. Bahan dasarnya adalah
b. Sabun Cair
c. Sabun Kesehatan
5
rendah, tetapi mengandung bahan bahan antiseptik, bahan bahan yang
dan sulfur.
d. Sabun Chip
menggunakan sabun yaitu sebagai sabun cuci atau sabun mandi dengan
Sabun bubuk dapat diroproduksi melalui proses dry mixing. Sabun bubuk
karbonat, natrium sulfat dan lain lain. Selain macam macam jenis sabun diatas,
a. Sabun Cair
6
b. Sabun lunak
c. Sabun Keras
- Dibuat dari lemak netral yang padat atau dari minyak yang
dikeraskan dengan proses hidrogenasi - Alkali yang dipakai NaOH
- Sukar larut dalam air
a. Sabun Kesehatan
b. Sabun Kecantikan
7
c. Shampoo
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Alat :
a. Gelas Bekker 500 mL
c. Gelas Ukur
d. Batang Pengaduk
e. Termometer
f. Masker
g. Cetakan
h. Sarung Tangan
2. Bahan :
a. VCO
b. Gliserin
c. PG (Propylene Gycol)
d. NaOH
e. Sorbitol
f. Pewarna
9
g. Pewangi
h. TEA
i. EDTA
j. Garam Sulfat
k. Asam Stearat
l. Alkohol
m. Daun Kelor
LANGKAH 1
Tuang 5gr NaOH ke dalam air 10ml suling untuk membuat larutan Alkali,
biarkan suhu turun sampai 50 derajat
LANGKAH 2
LANGKAH 3
Bila suhu larutan Alkali pada langkah pertama telah turun hingga 50
derajat C maka campurkan dengan campuran minyak yang telah didihkan.
LANGKAH 4
LANGKAH 5
10
LANGKAH 6
LANGKAH 7
Test untuk transparansi sabun menggunakan gelas beku dari freezer dan
balik gelas ini. Tuangkan sekitar satu sendok makan sabun di bagian
bawah. Larutan sabun panas selalu transparan, sehingga cara untuk menilai
sabun telah transparan atau belum dengan mendinginkan sabun transparan
ini diatas gelas beku, sehingga proses pendinginan sabun akan cepat.
LANGKAH 8
Jika test transparan sabun ini tidak sesual yang diharapkan di mana sabun
blur / buram,tambahkan larutan gula. Catatan, ulangi maksimal dua kali,
dan jangan menambahkan pelarut terlalu banyak, karena bisa
menyebabkan berkeringat dan sebaliknya. Jika sabun masih buram, beralih
dengan menambahkan alkohol atau gliserin.
LANGKAH 9
LANGKAH 10
Bila Anda telah puas dengan larutan sabun transparan yang dihasilkan,
tambahkan pewarna dan aroma. Perhatian, warna dapat mempengaruhi
transparansi sabun, Kabar baiknya adalah bahwa Anda dapat
menggunakan pewarna makanan.
LANGKAH 11
11
LANGKAH 12
Setelah 1 hingga 2 jam, keluarkan cetakan dari lemari es dan simpan selama 4
minggu, setelah itu anda dapat menggunakannya sebagai sabun mandi.
Membuat sabun mandi transparan sedikit lebih sulit dari pada membuat
sabun mandi biasa, bila salah sedikit sabun mandi yang dihasilkan tidak akan
transparan malah akan blur jadi perhatikan baik-baik bahan dan cara membuat
sabun mandi transparan ini.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yaitu tahap pengupasan, tahap pelunakan, tahap
pengujian hasil pembuatan, tahap pengamatan dan tahap analisis data.
E. Kriteria Desain
Kriteria desain yang di gunakan dalam pembuatan sabun dari daun kelor
yakni berkapasitas 60g dan daun kelor juga memiliki kandungan penting
lainnya seperti kalsium, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, seng, serta
rendah kalori. Semua senyawa tersebut sangat diperlukan bagi kesehatan
tubuh. Daun kelor ini memiliki banyak kandungan kalium dan
antioksidan.Selain beragam nutrisi di atas, daun kelor juga mengandung
vitamin B, serat, fosfor, selenium, zinc, dan tembaga. Daun kelor juga
mengandung banyak antioksidan, seperti polifenol.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Tanaman kelor dikenal sebagai tanaman multi guna, padat nutrisi dan
bekhasiat obat. Mengandung senyawa alami yang lebih banyak dan berangam
dibandingkan jenis tanaman lainnya yang ada. proses pembuatan sabun
dikenal dengan istilah saponifikasi. Saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis
asam lemak oleh adanya basa (NaOH). Penambahan ekstrak daun kelor sangat
berpengaruh terhadap kualitas sabun mandi padat meliputi warna, aroma, daya
buih. Semakin tinggi penambahan ekstrak daun kelor maka sabun mandi padat
memiliki warna kuning.
13
TEA 2 ml, garam sulfat 0,2 gr. EDTA 0,2gr, Aduk perlahan. Sambil
dipanaskan hingga terlihat cairan bening dan semua tercampur rata,
Hingga Suhu 90 Derajat
7. Test untuk transparansi sabun menggunakan gelas beku dari freezer dan
balik gelas ini. Tuangkan sekitar satu sendok makan sabun di bagian
bawah. Larutan sabun panas selalu transparan, sehingga cara untuk menilai
sabun telah transparan atau belum dengan mendinginkan sabun transparan
ini diatas gelas beku, sehingga proses pendinginan sabun akan cepat.
8. Jika test transparan sabun ini tidak sesual yang diharapkan di mana sabun
blur buram,tambahkan larutan gula. Catatan, ulangi maksimal dua kali,
dan jangan menambahkan pelarut terlalu banyak, karena bisa
menyebabkan berkeringat dan sebaliknya. Jika sabun masih buram, beralih
dengan menambahkan alkohol atau gliserin.
9. Ulangi langkah 7 dan 8 sampai sabun mencapai transparan yang sesuai
10. Bila Anda telah puas dengan larutan sabun transparan yang dihasilkan,
tambahkan pewarna dan aroma. Perhatian, warna dapat mempengaruhi
transparansi sabun, Karena kita ingin membuat sabun daun kelor,
masukkan ekstrak daun kelor.
11. Tuangkan sabun mandi transparan ke dalam cetakan. Ketika menuangkan,
gelembung kecil akan muncul, hilangkan gelembung ini Dengan
menyemprotkan alcohol, menggunakan botol spray. Jika Ingin memasukan
logo atau foto, Tuang sedikit cairan ke cetakan, biarkan. membeku lalu
masukan foto/logo yang diinginkan, lalu tuangkan lagi perlahan hingga
cetakan penuh, Masukkan cetakan ke dalam lemari es.
12. Setelah 1 hingga 2 jam, keluarkan cetakan dari lemari es dan simpan
selama 4 minggu, setelah itu anda dapat menggunakannya sebagai sabun
mandi.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian,penambahan ekstrak daun kelor sangat
berpengaruh terhadap kualitas sabun, meliputi warna, aroma, daya buih dan
pH tetapi tidak berpengaruhterhadap tekstur. Semakin tinggi penambahan
ekstrak daun kelor maka sabun mandi padat memiliki warna kuning,
beraromamenyengat, danmemiliki pH yang tinggi.
B. Saran
Dalam pembuatan sabun disarankan bahwa dengan proses saponifikasi harus
dipucatkan terlebih dahulu, karena mengandung zat warna karotenoid. Dan pada
proses pembuatan sabun, temperatur dan kecepatan pengadukan harus
diperhatikan karena berpengaruh terhadapproduk sabun yang dihasilkan. Sabun
yang memiliki banyak busa semakin baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
10 Manfaat Daun Kelor Bagi Kesehatan. (2019, July 26). (DokterSehat.com) Retrieved
from pkupang.bppsdmp.pertanian.go.id.
Wisnu Arto Subari. Manfaat Daun Kelor yang Jarang Diketahui. (2020, April 18).
Retrieved from m.mediaindonesia.
Gunawan, H. (2018). Analisis Kandungan Alkali Bebas dalam Bentuk Na2O pada sabun
mandi.
Pardede, R. (2017). Penentuan Bilangan Asam dan Kadar Asam Lemak Bebas di Dalam
Minyak Zaitun.
Risna Halidi, D. R. (2021). Klaim Ragam Manfaat Sabun Daun Kelor. Retrieved January
16, 2022, from www.suara.com.
S Rosyidah, R. B. (2020). Uji Mutu Sabun Dengan Substitusi Bubuk Daun Kelor. Jurnal
Ilmiah JOPHUS: Journal Of Pharmacy UMUS 1.
Suci Rahmadani, S. (2019, December 18). Berbagai Manfaat Serta Khasiat Daun Kelor
Untuk Kesehatan. Retrieved from kebun petani.
16
LAMPIRAN
17
18