Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL USAHA

MEMBUAT SABUN CUCI PIRING DAN


DETERGEN CAIR

DISUSUN OLEH :
1. Ryan Prasetio
2. Jonatan Pandiangan
3. Ahmad Fauzi Harahap
4. Aldinand Saragih
5. Imam Wahyudi Lubis
6. Yazid Affandi Pane
7. Jansani Damanik
8. Putra Hutapea
9. Niko Vira Athala
10.Andreas Saragih

1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal wirausaha sabun
dan detergen cair . Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
telah membantu kami menyelesaikan proposal ini. Kami sengaja membuat
proposal ini sebagai bentuk informasi mengenai sabun cuci piring dan detergen
cair yang praktis dalam usaha kelompok kami. Di dalam proposal ini kami
memaparkan semua yang berhubungan dengan sabun cuci piring dan detergen
cair.
Kami berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan proposal ini. Dan mohon
maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunannya. Saran dan kritik
yang membangun sangat kami butuhkan.

Pematangsiantar, 28 September 2017

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………….………....
DAFTAR ISI……………………………………………………
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………
B. Visi Misi Usaha………………………………..….
C. Tujuan Usaha………………………………..........
D. Gambaran Usaha…………………………….........
BAB 2 Profil Usaha
A. Jenis Usaha……………………………
B. Nama Perusahaan………………….....
C. Lokasi………………………………...
BAB 3 Struktur Organisasi perusahaan..................
BAB 4 Produk Perusahaan
A. Jenis Produk………………………………………
B. Proses Pembuatan Produk…………………..........
C. Keunggulan Produk……………………………....
BAB 5 Target Pasar
A. Segmentasi Pasar Produk………………………….....
B. Target Pemasaran Produk…………………………….
BAB 6 Promosi dan Pemasaran
A. Strategi Promosi dan Pemasaran.................................
BAB 7 Laporan Keuangan
A. Alokasi Dana…………………………………………
B. Perhitungan Dana……………………………….……
BAB 8 Analisis SWOT
BAB 9 Penutup
A. Lampiran – Lampiran …………………………………

3|Page
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penggunaan sabun sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Pada
perkembangannya seperti sekarang, semakin banyak jenis sabun yang beredar di pasaran,
mulai dari yang bersifat khusus untuk kecantikan maupun umum untuk membersihkan
kotoran salah satunya adalah sabun cuci piring. Sabun cuci piring mempunyai dua bentuk,
yaitu sabun cuci piring cream dan sabun cuci piring cair. Faktor kepraktisan dan kecepatan
larut sabun dalam air pada sabun cair menyebabkan banyak orang lebih memilih
menggunakannya daripada sabun cream cuci piring. Selain itu pula disebabkan aroma sabun
cream baunya lebih menempel pada peralatan dapur serta kurang lembut di tangan. Oleh
karena itu dalam proses ini, kami mempelajari proses pembuatan sabun cair cuci piring.
Sabun secara umum merupakan senyawa natrium atau kalium yang mempunyai rangkaian
karbon yang panjang dan direaksikan dengan asam lemak khususnya trigliserida dari minyak
nabati atau lemak hewani. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak
menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pada perkembangannya bentuk sabun
menjadi bermacam-macam, yaitu sabun padat, sabun lunak, sabun cair, dan sabun bubuk.
Jika basa yang digunakan adalah NaOH, maka produk reaksi berupa sabun keras (padat),
sedangkan bila basa yang digunakan berupa KOH, maka produk reaksi berupa sabun cair.
Untuk proses lebih lanjutnya akan dibahas semuanya dalam makalah ini.
Deterjen merupakan bahan pembersih yang umum digunakan oleh masyarakat, baik oleh
rumah tangga, industri, perhotelan, rumah makan, dan lain-lain. Berdasarkan bentuknya
deterjen yang beredar di pasaran dapat berupa deterjen bubuk, dan deterjen cair. Deterjen cair
pada umumnya mempunyai fungsi yang sama dengan deterjen bubuk. Hal yang membedakan
keduanya adalah bentuknya, yaitu dalam bentuk bubuk dan cair. Deterjen cair banyak
digunakan dalam pembersih alat-alat dapur. Akan tetapi seiring dengan perkembangan
zaman, deterjen cair juga banyak diaplikasikan untuk kebutuhan industri, serta pembersih
pakaian. Hal tersebut dikarenakan deterjen cair lebih mudah cara penanganannya serta lebih
praktis dalam penggunaannya.

Deterjen yang beredar di pasaran pada umumnya merupakan deterjen dengan


bahan aktif berupa surfaktan LAS (Linier Alkylbenzen Sulfonat) berasal dari
petroleum. Masalah yang timbul akibat penggunaan surfaktan LAS adalah masalah
biodegradasi. Selama penggunaannya deterjen sulit untuk didegredasi oleh bakteri
dalam air, sehingga limbah deterjen tetap berada dalam air, oleh karena itu terjadi
akumulasi jumlah deterjen dalam air. Akumulasi deterjen dalam air dapat menjadi

4|Page
sumber pencemaran dalam air. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
lingkungan terutama pada habitat air. Masalah lain yang timbul adalah adanya
keterbatasan tersedianya bahan baku LAS yaitu petroleum, karena merupakan sumber
daya alam yang tidak terbaharui.(Pendahuluan Makalah Detergen Cair IPB)

Karena diadakannya wirausaha sabun dan detergen cair yang bagi siswa siswi SMA
NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR dapat membangun jiwa wirausaha pada siswa,
menciptakan pemikiran yang kreatif dalam pengolahan sabun cuci piring dan detergen cair.

Visi Misi Usaha

Visi:

Menjadi siswa yang memiliki jiwa wirausaha yang kreatif yang mengembangkan
pengetahuan dan informasi tentang sabun cuci piring dan detergen cair herbal ala Indonesia
yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan kebijakanm kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Dan mencoba menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada rasa takut
dalam mengambil keputusan, berani mengambil resiko walaupun nantinya akan gagal dan
selalu berkomitmen tinggi dalam berusaha.

Misi:

1. Menyediakan pengetahuan dan informasi terkini tentang sabun cuci piring dan
detergen cair di lingkungan masyarakat.
2. Mendukung pelaksanaan praktik produksi sabun cuci piring dan detergen cair di
lingkungan masyarakat.
3. Mengedukasi masyarakat mengenai proses pengolahan sabun dan cuci piring yang
baik sehingga menghasilkan sabun cuci piring dan detergen cair yang memenuhi
aspek keamanan.
4. Membuat masyarakat menyukai sabun cuci piring dan detergen cair.

B. Tujuan Usaha

Sebagai sarana dalam merujuk informasi tentang pembuatan dan usaha sabun cuci
piring dan detergen cair. Sebagai saran berwirausaha yang kreatif dalam pembuatan sabun
cuci piring dan detergen cair sehat bagi masyarakat terutama para remaja. Membangun

5|Page
karakter wirausaha pada siswa yang ada di sekolah seperti menjadi seorang wirausaha yang
jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, dapat mengubah pola pikir
masyarakat, berjiwa kepemimpinan dan kreatif, pekerja keras, berkomitmen tinggi,
berorientasi pada tugas dan hasil.

C. Gambaran Usaha

Dalam usaha kelompok kami nanti akan menyediakan sabun cuci piring dan detergen
cair yang sehat. Dengan membuat sabun cuci piring yang dapat membersihkan kotoran dalam
piring sekali usap.Produk ini memiliki kelebihan yaitu aroma yang ditimbulkan dapat
menenangkan jiwa serta mengusap kotoran dengan cepat,sehingga waktu pencucian dapat
diefisiensi.Begitu juga dengan produk kedua,yaitu detergen cair .Jika dipakai dalam mencuci
baju,akan mengangkat banyak kotoran bandel yang melekat di baju dalam sekejap
mata.Itulah sekilas gambaran produk kami ini.

6|Page
BAB 2

Profil Usaha

A. Jenis Usaha

Jenis usaha yang akan dijalani kelompok kami adalah produk herbal lebih tepatnya
sabun cuci piring dan detergen.

B. Nama Usaha

Nama usaha kelompok kami adalah PS FIVE (People of Science Five)

C. Lokasi Usaha

Letak usaha kelompok kami berada di dalam sekolah SMA NEGERI 2


PEMATANGSIANTAR yang beralamat Jalan Patuan Anggi Nomor 8.

7|Page
BAB 3
Struktur Organisasi perusahaan

Penangggung
jawab

Pemasaran Produksi Adm/Keuangan


Niko Vira Ryan P Ahmad Fauzi

Staff
Staf Pemasaran Karyawan- Adm/Keuangan
Imam Lubis karyawan
Jonatan P.

1. Penanggung Jawab Produksi


Tugas:

 Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi


 Menilai proyek dan sumber daya persyaratan
 Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu dengan klien
dan manajer
 Menentukan standar kontrol kualitas
 Mengawasi proses produksi
 Me re-negosiasi rentang waktu atau jadwal yang diperlukan
 Melakukan pemilihan, pemesanan dan bahan pembelian
 Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi
 Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran dan staf penjualan

2. Penanggung Jawab Pemasaran


Tugas : merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menangkut
pemasaran, memonitoring dan mengarahkan proses diseluruh divisi direktorat

8|Page
pemasaran, melakukan koordinasi strategis antar direktorat, memberikan masukan
pada direktur utama dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran.

3. Adm/Keuangan
Tugas : Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak,
melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas; penerimaan dan pengeluaran kas,
melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai; faktur penjualan dan nota
pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.

4. Staff Pemasaran
Bertanggung jawab kepada bagian pemasaran.
Tugas membantu segala hal yang berkaitan dengan pemasaran,seperti
promosi,penyaluran barang.

5. Staff Adm/Keuangan
Betanggung jawab kepada bagian Adm/Keuangan
Tugas membantu segala hal yang berkaitan dengan keuangan dan administrasi.

9|Page
BAB 4
Produk Perusahaan
A. Jenis Produk
Jenis produk kelompok kami adalah produk praktis tepatnya sabun cuci piring dan
detergen cair.
B. Proses Pembuatan Produk
- Sabun Cuci Piring

Bahan :

1. 120 gram Texapon


2. 35 gram NaSO4
3. 20 mL Camperlan
4. 10 mL Foam Booster
5. 20 gram NaCl
6. 1,1 gram EDTA
7. 1 mL Gliserin
8. 3 mL parfum beraroma terapi
9. Zat pewarna makanan (Fast Green FCF)
10. 1 L air
Cara Membuat
1. Dimasukkan 120 gram texapon kedalam baskom.
2. Dicampurkan natrium sulfat sebanyak 2/3 bahan.
3. Diaduk hingga berwarna putih.
4. Ditambahkan 600 mL air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
5. Tuangkan 20 mL camperlan ambil diaduk.
6. Ditambahkan 200 mL air.
7. Ditambahkan sisa natrium sulfat (1/3 bahan).
8. Ditambahkan 20 gram NaCl sedikit demi sedikit.
9. Dimasukkan 10 mL foam booster.
10. Dilarutkan EDTA dalam 20 mL air, lalu dimasukkan dalam campuran bahan.
11. Ditambahkan sisa air.
12. Dimasukkan pewarna.
13. Dicampurkan gliserin dan parfum lalu dimasukkan dalam campuran bahan.

- Detergen cair
Bahan
1. Texapon/Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES) 1 Kg
2. Linear Alkil Benzen Sulfonat (LABS) 0,5 Kg
3. Garam Natrium Klorida (NaCl) 1 Kg

10 | P a g e
4. Pewarna Secukupnya
5. Parfum Secukupnya
6. Air 15 Liter

Cara membuat:
1. Pembuatan Larutan Garam di EMBER B: Larutan Natrium Klorida dibuat dengan cara
melarutkan NaCl 0,5 Kg dalam 5 Liter Air dalam wadah (ember) B. Pastikan garam larut
sempurna.
2. Perlakuan di EMBER A (Ember Pemcampuran Utama): Air sebanyak 10 L di masukkan ke
dalam ember 20 L, dan dimasukkan 1 Kg Texapon. Texapon tersebut kemudian diaduk
sampai merata dan benar-benar larut secara sempurna. Dalam pelarutan Texapon, busa sabun
akan mulai muncul.
3. Jika texapon sudah larut, maka tambahkan ABS 0,5 Kg dan diaduk juga sampai benar-benar
larut dengan sempurna.
4. Tambahkan larutan garam (Ember B) ke dalam Ember A (campuran texapon dan LABS).
Aduk sampai benar-benar merata. Pengadukan yang baik aka menghasilkan sabun yang lebih
baik.
5. Tambahkan parfum dan warna sesuai selera masing-masing.
6. Diamkan satu malam agar busa yang dihasilkan mulai turun.
7. Setelah satu malam, detergen cair siap untuk dikemas dalam botol bekas kemasan.

C. Keunggulan Produk

Keunggulan produk kelompok kami diantaranya sabun cuci piring yang mampu
membersihkan kotoran dengan cepat dan saat sedang menyuci,timbul aroma terapi yang
dapat merelaksasi penggunannya.Tentu,ini dapat mengurang tingkat stres akibat
menumpuknya kerja rumah tangga.Detergen cair juga memiliki keunggulan tersendiri,yaitu
mampu mengangkat kotoran membandel di baju dalam sekejap mata.

11 | P a g e
BAB 5

Target Pasar

A. Segmentasi Pasar Produk

Dalam segmentasi pasar kelompok kami adalah untuk semua kalangan dari kalangan
bawah, kalangan menengah, kalangan atas.

B. Target Pemasaran Produk

Target pemasaran produknya akan kami targetkan untuk umum terutama sabun cuci
piring untuk ibu rumah tangga,pengusaha makanan,pengusaha laundry dsb.

12 | P a g e
BAB 6

Promosi dan Pemasaran

A. Strategi Promosi dan Pemasaran

Awal produk kami tawarkan dengan mengelilingi sabun cuci piring dan detergen cair
sehat ke beberapa kantin di sekola, ke kelas – kelas yang ada di sekolah, dan ke guru – guru
yang ada di sekolah, selain itu juga mengelilingi sabun cuci piring dan detergen cair praktis
ke warung – warung yang ada di lingkungan masyarakat. Kemudian kami juga menggunakan
media social seperti WA, Instragam, BBM, dan media social lainnya untuk mempromosikan
sabun cuci piring dan detergen cair kami.

13 | P a g e
BAB 7

Laporan Keuangan

A. Alokasi Dana

Awal modal yang kami dapatkan dari investasi luar negeri yaitu uang yang diperoleh
dari pembiayaan program kewirausahaan ini sebesar Rp 1.000.000 sehingga modal awal kami
sebesar Rp 1.000.000

B. Perhitungan Dana
- Pengeluaran
 Texapon Rp 50.000
 NaSO4 Rp 80.000
 Camperlan Rp 60.000
 Foam Booster Rp 40.000
 NaCl Rp 40.000
 EDTA Rp 70.000
 Gliserin Rp 50.000
 Parfum beraroma terapi Rp 60.000
 Zat pewarna makanan (Fast Green FCF) Rp 30.000
 Air -

14 | P a g e
BAB 8

Analisis SWOT

A. Strenght (kekuatan)
Adalah kekuatan dari usaha tersebut dalam menghadapi persaingan dalam
memasarkan produk. Kekuatan dalam usaha ini adalah:
1. Tempat usaha strategis
2. Terdapat berbagai variasi warna sabun cuci piring dan bervariasi aroma produk sabun
cuci piring dan detergen cair.
3. Kualitas bahan yang baik dan aman.
4. Harga terjangkau.
5. Pelayanan ramah serta menyediakan jasa antar dalam pembelian jumlah banyak tanpa
ongkos tambahan serta promosinya juga melalui media masa.
B. Weakness (kelemahan)
Adalah kelemahan yang ada pada organisasi/usaha tersebut. Kelemahan dalam usaha
ini adalah:
1. Hanya menjual 2 macam produk.
2. Karyawan sedikit, sehingga jika sedang ramai pelanggan serta pembelian dalam jumlah
banyak memakan waktu pelayanan yang cukup lama.
C. Opportunity (kesempatan/peluang)
Peluang usaha ini antara lain :
1. Di dalam sekolah terdapat kantin dan pujasera yang biasa dititipkan.
2. Jarang orang yang menjual sabun cuci piring dan detergen cair karena banyak orang yang
menjual modern.
3. Menggunakan media sosial untuk media promosi sehingga jangkauannya lebih luas.

D. Threats (ancaman)
Merupakan ancaman dari luar instansi/usaha. Ancaman yang dapat mengakibatkan
kerugian usaha ini adalah :
1. Jika tidak laku maka produk tidak dapat di jual kembali sehingga dapat megakibatkan
kerugian. Untuk mengatasinya kelompok kami akan berkeliling ke beberapa lingkungan
masyarakat dan menawarkannya, sehingga kemungkinan besar dapat terjual.

15 | P a g e
2. Kurangnya minat terhadap sabun cuci piring dan detergen cair.Untuk mengatasi malah ini
kelompok kami akan memberikan tester kepada pembeli terlebih dahulu untuk awal
penjualan agar konsumen mengetahui khasiatnya dan memberi beberapa informasi kepada
konsumen keunggulan dan manfaat dari sabun cuci piring dan detergen cair kami dari pada
yang lain.

Kesimpulan
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa antara kelebihan yang dapat memberi
keberhasilan usaha cukup berimbang terhadap kekurangan yang dapat menyebabkan
kegagalan usaha ini, sama-sama besar. Sehingga usaha kami ini tergolong sebagai bisnis
spekulatif. Namun demikian, bisnis ini dapat berkembang menjadi bisnis ideal ke depannya
karena keunggulan serta keuntungan usaha ini relatif dapat berkembang lebih pesat dan lebih
besar dibandingkan kelemahan serta ancamannya dengan melakukan berbagai usaha dan
inovasi. Bahkan kelemahan serta ancaman relatif dapat dihilangkan beberapa diantaranya.
Dari hal tersebut, maka saya akan lebih melakukan strategi berbenah diri untuk saat
ini, misalnya langkah yang paling utama adalah segera mengubah minat masyarakat. Jika
minat masyarakat terhadap sabun cuci piring dan detergen cair meningkat maka langkah-
langkah berikutnya adalah memperbaiki kondisi tempat usaha, memperbanyak jenis sabun
cuci piring dan detergen cair sehat sehingga kedepannya tidak hanya menjadi usaha yang
mononton, namun usaha berbagai macam sabun cuci piring dan detergen cair. Setelah itu
semua berjalan dengan baik dan mapan, maka saya akan melakukan strategi agresif, mulai
dari menambah karyawan serta membuka cabang di berbagai tempat, serta melakukan
inovasi-inovasi lain ke depannya

16 | P a g e
BAB 9

Penutup

Berwirausaha merupakan kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau


melakukan sebuah usaha peluang kita dalam berusaha merupakan kemampuan pribadi
sebagaimana kita memiliki sifat percaya diri, berani mengambil resiko, kepemimpinan, jujur,
dan tekun. Selalu berusaha untuk berprestasi dan unggul dalam memasukkan produknya.

Demikian proposal ini dibuat, semoga dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan
dalam mendirikan suatu usaha. Untuk itu kami mengharapkan dukungan serta peran semua
pihak dalam pembentukan usaha ini. Sekian dan terima kasih.

A. Lampiran – Lampiran

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai