Anda di halaman 1dari 3

Dalam model komunikasi Newcomb

terdapat tiga elemen penting yaitu :

 A – sender atau pengirim
 B – receiver atau penerima
 X – topik atau tema permasalahan,
orang ketiga, atau kebijakan

Di sini, A, B, dan X saling


berhubungan dalam situasi yang
dinamis. Fokusnya adalah komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar
pribadi antara A dan B.  Baik A
maupun B merujuk pada pengirim dan
penerima.

Terdapat beberapa perubahan yang dapat terjadi di dalam sistem A-B-X


yang dapat mengarah pada pengurangan dalam regangan sistem.
Newcomb telah merangkum beberapa kemungkinan perubahan tersebut,
diantaranya adalah :

 A dan B bersikap baik satu sama lain dan terhadap obyek orientasi X.
Dalam hal ini, segala sesuatu simetris atau seimbang. A dan B sama-
sama berpandangan bahwa isu X maupun isu-isu lain adalah positif.

Contoh kasus : Ketika Bagus sebagai ketua kelas (A) memberi tahu
kepada teman – teman lainnya (B) mengenai kebijakan penanggung
jawab setiap mata kuliah (X) yang di setujui oleh teman – teman lainnya.

 A dan B tidak menyukai satu sama lain, dan B bersikap negatif terhadap
isu X. Menurut teori keseimbangan yang menjadi dasar bagi teori
disonansi kognitif, keadaan ini masih simetris.
 Hubungan A-B-X tidak simetris. A dan B bersikap positif satu sama lain
tetapi A bersikap positif terhadap isu X. Menurut teori keseimbangan,
terdapat suatu hambatan menuju kesimetrisan atau menuju kesepakatan
untuk memecahkan hal ini, yang bila tidak dilakukan akan
menumbuhkan situasi psikologis yang tidak tertanggungkan.

 Hubungan A-B-X tidak simetris, baik A maupun B bersikap negatif satu


sama lain, tetapi keduanya bersikap positif terhadap isu X. Menurut teori
keseimbangan, situasi ini juga membutuhkan resolusi. Hambatan yang
ada akan menimbulkan perubahan sikap terhadap X atau diantara A dan
B (Gonzales, 1981 : 30 -31).

seorang dosen mengenalkan kebijakan baru untuk


Contoh dari web :
meningkatkan waktu perkuliahan dari enam jam menjadi delapan jam.
Di sini, A adalah dosen, B adalah mahasiswa, dan X adalah kebijakan
atau topik permasalahan. Jika mahasiswa dan dosen puas dengan
kebijakan tersebut maka komunikasi menjaga status keseimbangan
antara mereka. Sebaliknya, arus komunikasi antara A dan B akan
menemui masalah dalam sistem sosial jika A atau B tidak siap untuk
menerima kebijakan tersebut hingga menyebabkan dampak langsung
terhadap sistem sosial dan komunikasi tidak dapat menjaga status
keseimbangan.

Dengan demikian, dosen A sedapat mungkin meyakinkan mahasiswa B.


Sebaliknya, mereka harus melakukan beberapa penyesuaian dalam
kebijakan X dan meyakinkan mereka terhadap kebijakan tersebut.

Ini gue kurang ngerti masuk ke perubahan yg mana ^^

Anda mungkin juga menyukai